ALENA KINANTA MAHESA
seorang anak kolongmerat yang begitu cantik, namun sengaja berubah menjadi gadis biasa dan culun untuk hidup seperti layaknya orang biasa. Kini usianya 23 tahun.
Memiliki hidup yang sangat berkecukupan namun tidak dalam urusan hati, menyukai pria begitu lama, namun terabaikan karna dipandang rendah dan memilih gadis lain.
lalu memilih pergi dengan waktu cukup lama, lalu kembali dengan menjadi sosok yang berbeda dan dikenal sebagai berlian mahesa.
sifat yang baik membuat alena dikelilingi orang yang baik, dan juga sayang padanya.
JULIAN AGASTARA
anak seorang pengusaha yang begitu terkenal nakal dan playboy di masa SMA nya. Namun kini Julian begitu berubah drastis menjadi sosok pria dewasa yang meneruskan usaha sang papa, dengan sikap yang dingin.
Julian masih tergiang ngiang dengan gadis yang ia hina dan tolak saat SMA dulu, dan gadis itu tiba tiba pergi entah kemana.
Julian kini berusia 25 tahun, ia tidak memiliki kekasih ,terkahir berpacaran dengan mantan SMA nya bernama talita, namun bertahan hanya 1 bulan.
kini julian hanya fokus pada pekerjaannya dan walaupun terkadang julian selalu mencari info tentang adik kelasnya itu.
"Apa kau masih memikirkan gadis cupu itu?" tanya ray sahabat julian sejak SMP dulu.
"Ya, aku juga tidak tau kenapa selalu memikirkannya dan ingin bertemu dengannya," ucap julian.
"Mungkinkah kau jatuh cinta padanya, tapi baru menyadari perasaanmu sekarang ini?" kata ray spontan.
julian mengerutkan keningnya, tak habis pikir dengan apa yang ada di otak sahabatnya sekarang.
"Mana mungkin, aku hanya merasa bersalah saja, karena dulu aku membuatnya malu di depan seluruh anak anak sekolah,"
"Hahaha iya iya aku tau, mana mungkin kau menyukai gadis cupu seperti itu, bukan tipe mu sama sekali brother," kata ray sambil tertawa.
"Hmmmm..." tanggapan julian hanya berdehem, dirinya juga bingung dengan apa yang ia rasakan.
Pada kenyataannya mereka tidak tau bagaimana alena saat ini. Bahkan sekarang kecantikan alena semakin membuat kagum para kaum hawa.
***
seorang gadis berusia 23 tahun, dengan pakaian dress selutut, terlihat sangat anggun.
"Selamat pagi papa, mama, oma, opa," sapa alena mencium satu persatu orang yang sangat ia sayangi itu.
"Selamat pagi anakku sayang,"
''Selamat pagi cucuku yang tercantik,"
"Apa tugasmu hari ini princess?" tanya arlan mahesa, papa dari alena.
"Bukannya papa menyuruhku untuk membantu jadi model perusahaan produk tas terbaru" ucap alena sumringah.
"Lihatlah pa, anakmu bahagia sekali mendapatkan tas termahal pertama," kata maria, mama alena.
Alena memanyunkan bibirnya, tentu saja ia harus bahagia, apa lagi tasnya adalah desainnya sendiri. Awalnya alena iseng membuat desain tas, dan ternyata karyanya itu dilihat oleh sang papa, hingga akhirnya papanya meminta untuk menerbitkan produk baru yaitu tas desain anaknya sendiri.
Harga yang begitu mahal, dan hanya akan bisa dibeli oleh kalangan kolongmerat saja, Karna itu tas spesial kata tuan arlan mahesa.
"Apa mama bangga padaku?" tanya alena pada maria.
"Tentu saja bangga, kau adalah putri kebanggaan keluarga mahesa sayang," kata maria pada putri tercintanya itu.
"Tidak terasa, cucuku sudah sangat dewasa sekarang, oma sangat bangga juga padamu," ucap dewi, oma alena.
"Terimakasih mama, oma" ucap alena.
Setelah sarapan pagi, alena langsung secepatnya keluar dari rumah, awalnya sang opa meminta agar alena di kawal oleh para bodyguard pribadinya ,namun alena menolak mentah mentah dengan alasan tidak ingin menjadi sorotan.
Bagaimana orang tidak curiga ,dari style saja dan semua yang digunakan branded, yang hanya bisa digunakan oleh kalangan orang orang berada.
(Maaf lebay)
Sedang asik mengendarai mobilnya, tiba tiba dari arah belakang ada mobil yang menabraknya.
Alena tentu saja terkejut, sedang asik menyetir dan bernyanyi malah di tabrak bagian belakang. Untung saja dia tidak terluka.
Alena keluar dari dalam mobil, dan melihat 2 pria yang sedang berdebat, sosok pria yang belum alena ketahui itu siapa. Namun suaranya tidak asing terdengar.
"Permisi tuan, kalian harus bertanggung jawab dengan mobilku" ucap alena dengan kesalnya.
Namun pria yang menoleh padanya hanya 1 orang, dan yang satunya membelakanginya.
"Cantiknya.." ucap ray menatap alena dengan begitu kagum.
"Apa apaan kau ini, lihat mobilku ray" ucap julian.
"Apa kalian tidak ingin bertanggung jawab kalian menabrak mobilku" kata alena sedikit berteriak.
"IYA AKU AKAN BERTANGGUNG...........jawab" seketika ucapan julian terhenti saat melihat sosok wanita di depannya.
Julian sangat hafal siapa sosok ini, tapi sangat berbeda, sekarang terlihat sangat menawan dan berkarisma, sungguh julian tidak pernah lupa akan sosok cantik di depannya ini, walaupun dibandingkan sekarang alena sangat berbeda.
Begitu juga dengan alena, ia terkejut bukan main, pria yang dulunya ia kagumi, ia sukai hingga membuatnya pergi karena kecewa dan sakit hati ada di depan matanya.
"Hai nona, siapa namamu?" tanya ray mengulurkan tangannya pada alena.
"Tidak perlu tau siapa aku ,yang jelas aku tunggu ganti rugi kalian untuk mobilku," ucap alena dan berlalu pergi.
julian yang melihat kepergian alena, spontan memanggil namanya.
"Alena," ucap julian pelan, menatap lekat punggung alena.
Alena terdiam beberapa saat, ia menarik nafasnya pelan, lalu melanjutkan langkahnya.
Julian terus menatap mobil alena yang sudah menjauh dari pandangannya.
"Alena?, siapa alena?" tanya ray yang belum mengerti.
"Dia alena ,dia yang aku cari selama ini, aku yakin itu" teriak julian dengan riangnya, sampai sampai mengguncang bahu ray.
"Tunggu tunggu, jangan katakan bahwa wanita tadi adalah adik kelas kita yang culun itu?, yang dulu kau tolak mentah mentah dan kau permalukan di sekolah?" tanya ray berturut turut.
"Kau tidak mengenalnya lebih jauh, aku sudah mengenal saat aku masih SMA, aku diam diam mencari tau siapa dia," ucap julian.
"Whatttt maksudmu, kau diam diam penasaran dengannya begitu?, astaga julian, kau benar benar jatuh cinta padanya kawan," kata ray.
"Waktu itu aku...., aku sengaja memalukannya, karena aku tidak ingin anak anak membuly nya lebih kejam lagi, aku sengaja membuatnya benci padaku, bahkan aku sengaja berpacaran dengan talita hanya untuk melindunginya," kata julian menutup matanya dengan menghembuskan nafas kasar.
"Jadi kau tau kalau dia ternyata cantik seperti itu?" tanya ray
"Ya... Aku tau semuanya, aku tau saat dia dan keluarganya datang ke pesta, tapi aku berpura pura tidak mengenalnya"
"Ohh shit.... Ternyata si culun adalah seorang cinderella, mungkin dia ingin mengikuti jejak cinderella yang bertemu dengan pangeran lalu berubah menjadi cantik" ucap ray dengan ngelantur.
"C.k diamlah kau ,sebaiknya kita segera kembali ke rumah, sebelum orang tuaku marah dan memaksaku menikah lagi," kata julian.
***
Alena sampai di tempat pemotretan untuk produk baru perusahaan keluarganya, tas branded yang diberi merk AL itu adalah inisial nama ALENA.
"selamat pagi nona mudaku" ucap sasa penata rias langganan alena. Selain sasa ia tidak mau memakai penata rias lain.
"Buat aku secantik mungkin sa, aku ingin produk papaku laris dikalangan atas," ucap alena.
"Tentu alen sayang... Aku akan membuatmu seperti boneka hidup," kata sasa mengediptkan 1 matanya.
Sasa adalah nama palsunya, sedangkan nama aslinya adalah hendri hehehe.
Dan tak lama semuanya selesai, alena dibuat seperti bidadari oleh sasa.
"Kau langgananku paling tercantik nona, aku mengidolakanmu alen" ucap sasa terpesona.
"Hahaha.. Ini semua berkatmu sa, kau memang paling top, tak salah aku membuatmu terkenal kan" kata alena.
"Tentu boss, kau yang paling baik hati," kata sasa memeluk alena.
"Heii.. Jangan peluk aku, nanti kau normal kembali" kata alena sambil tertawa.
"tidak masalah jika itu kau hehe..."
Alena keluar dari ruang rias, semua mata tertuju padanya, tanpa berkedip, ada juga yang hampir jatuh, kecantikan alena memang tidak di ragukan lagi.
Mereka semua sudah sangat tau siapa alena sebenarnya, hanya orang orang perusahaan dan orang orang terdekat keluarganya yang mengetahui identitas asli alena. karena baru 5 bulan alena kembali ke negara asal.
"Alen.. Kau cantik sekali" ucap tia sahabat alena sajak SMA, dialah orang pertama yang diberi tau siapa alena sebenarnya, bahkan tia sekarang bekerja sebagai asisten pribadi alena. Padahal alena hanya mengerjakan masalah kecil perusahaan.
Dulu tia selalu bersama alena, sampai kejadian dimana alena di permalukan dan kecewa ,tia selalu berada di dekat alena.
"Bagaimana pekerjaan kantor?, apa sudah beres?" tanya alena.
"Sudah, mangkanya aku langsung kesini menemuimu ,lagi pula urusan kantor hanya sedikit saja" ucap tia.
"Baguslah, tunggu disini, aku harus pemotretan sekarang" kata alena tersenyum, tia memberikan 2 jempolnya pada alena.
"Semoga kau selalu bahagia alen, kau orang yang sangat baik, semoga kau segera bertemu dengan pria yang bisa menjagamu kelak" ucap tia dalam hati
Doa yang selalu ia panjatkan untuk alena sahabatnya begitu tulus, alena sudah banyak membantu dirinya dan juga keluarganya, hingga ia bisa hidup berkecukupan seperti ini.
"Heiii prince tia" sapa sasa pada tia.
"what???, prince?" ucap tia menajamkan matanya.
"hehe maafkan aku tia sayang, haiiii tia asisten tercetar alena" sapa ulang sasa dengan gaya khasnya.
tia tertawa melihat tingkah sasa yang memang setengah pria setengah wanita.
"Hy sa, lama tidak bertemu denganmu, kau sangat sebuk sekali akhir akhir ini" tia memukul pundak sasa pelan.
"Tau lah cyin..orderan rias gue bertambah karna boss yeee itu, pendapatan eike bertambah banyak" ucap sasa sambil mengipas ngipas wajahnya.
"Waw... Sepertinta sebentar lagi ada yang bakal teraktir aku dong," ucap tia menaik turunkan alisnya.
"Hmmmm... Buat ye apa sih yang enggak cyin.., nanti ye dan alen gue teraktir di hotel bintang 5" kata sasa tersenyum.
3 jam lamanya alena menjalankan pemotretan dan harus berganti ganti pakaian, tentunya di bantu tia dan sasa.
"Capek banget," ucap alena.
"Sabar, ini sudah selesai kok len, habis kau ganti baju kita bisa pergi untuk mengisi perutmu," kata tia.
"Hmmm oke,"
***
"Bagaimana kau bisa tidak pulang selama sebulan julian, apa kau pikir kami sudah mati, begitu?" teriak mama julian bernama helen.
"Aku sibuk ma, banyak pekerjaan yang aku tangani di kantor" kata julian.
Sebenarnya pekerjaannya tidak begitu banyak ,apa lagi ia dibantu ray untuk mengurus semua pekerjaan kantor, tentu saja julian malas pulang ke rumah orang tuanya dan memilih tinggal di apartemen pribadinya, karna setiap kali kedua orang tuanya selalu memaksa julian menikah, dengan alasan ingin cucu, umur sudah tua, dll.
Merasa bosan di tanyakan dan dipaksa seperti itu ,julian memilih tidak pulang ke rumah.
"Jangan pikir mama tidak tau, kau selalu menyuruh ray yang bekerja, lalu apa yang kau bilang sibuk julian?" tanya helen.
"Ma pleas, julian pulang untuk bertemu papa dan mama ,bukan untuk berdebat masalah yang tidak penting seperti ini ma," kata julian.
Sedangkan ray hanya bisa diam, tidak ingin ikut campur.
Sama halnya dengan papa julian, tidak ingin ikut campur jika istrinya sudah marah. Biasalah suami takut istri.
"Mama tidak mau tau, tahun ini kau harus mengenalkan calon istri pada mama, kalau tidak terima saja elin menjadi istrimu" ucap helen.
Elin adalah anak dari teman arisan mama julian, dan sudah lama menyukai julian ,namun tidak dengan julian ,ia merasa risih jika berada di dekat elin.
"ELIN.." pekik ray tiba tiba membuat terkejut semua orang.
"Ada apa?, kenapa kau teriak seperti itu ray?" tanya helen.
"Tidak apa apa tante, aku seperti mengenalnya saja," ucap ray, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tentu saja kau kenal, dia itu pernah datang ke kantor dan kalian malah mengusirnya," ucap helen.
"Ma sudahlah, aku ingin istirahat di kamar, besok pagi aku akan balik ke apartemen" ucap julian
"Lian..." panggil keras helen pada putranya, namun julian terus melangkah sambil menarik ray.
"Jangan terlalu memaksakan kehendakmu ma, lian juga punya pilihannya sendiri, elin bukanlah tipe wanita lian, papa juga tidak setuju jika elin yang menjadi menantu di keluarga kita,"
"Papa bagaimana sih, anak kita itu udah dewasa pa, sudah waktunya berumah tangga, apa kata teman teman mama kalau sampai detik ini lian belum memiliki kekasih," kata helen kekeh dengan pendiriannya.
"Terserah Mu saja, papa istirahat dulu"
Di dalam kamar julian langsung merebahkan tubuhnya, sudah pusing dengan urusan kantor, dibuat pusing lagi dengan mamanya di rumah, ini alasan julian sangat malas untuk pulang, perdebatan antara mereka hanya soal pernikahan.
Ray melihat kegelisahan di mata julian, karena ini bukan kali pertama mamanya meminta julian segera menikah.
Mungkin julian merasa tertekan..
"Kenapa kau tidak setuju saja menikah dengan nona elin" ucap ray secara tiba tiba.
Julian langsung menatap tajam ray "kau ingin aku tersiksa jika menikah dengannya , bisa bisa aku mati muda karena setiap hari mendengar teriakan mautnya itu," kata julian.
Ray langsung tertawa terbahak bahak mendengarnya, yang dikatakan julian sangat benar, elin adalah wanita sosialita yang hanya bisa berteriak dan meminta.
Bahkan tidak peduli dengan sekitarnya, melakukan apapun dengan uang, kedua orang tuanya selalu memanjakan elin, karena anak satu satunya mereka.
"Kenapa tidak kau saja menikah dengannya ,kalian sangat cocok" kata julian balik menggoda ray.
"Tidak tidak, walaupun dia kaya, aku tidak mau menikah dengan wanita yang sering ke club malam" kata ray menolak keras.
Julian tertawa keras... Ray memang sangat pemilih dalam urusan wanita ,bahkan ray bilang dia tidak peduli dengan urusan kaya atau miskin istrinya nanti. Yang terpenting adalah dia merasa cinta dan dicintai juga nyaman, urusan bekerja hanya boleh dilakukan ray saja.
Sama seperti julian, dia juga ingin memiliki istri yang baik dan bisa menjadi ibu yang baik buat anak anak mereka.
***
Alena sedang berada di sebuah cafe mewah bersama tia dan juga sasa, karena menagih janji teraktiran dari sasa.
Sebenarnya bukan alena yang meminta, tapi tia sahabatnya.
"Kenapa wajahmu menekuk seperti itu sa?" tanya alena.
"Bagaimana tidak cyin, lihat sahabatmu makan rakus sekali, tidak menjaga imagenya, malu dong yeey" ucap sasa
"Hahaha, biarkan saja sa, nanti aku yang akan membayar semuanya, kau juga bisa pesan untuk karyawan salonmu" kata alena
"Astaga sayangku, kau begitu baik, jika aku normal pasti aku akan melamarmu sekarang juga" kata sasa.
Uhuk..
Uhuk..
Tia mendengar itu langsung tersedak..
"Ucapanmu membuatku tersedak sasa" ucap tia.
"Apa ada yang salah dengan ucapanku" kata sasa.
"Tentu saja salah," kata tia.
"Sudahlah.. Kalian habiskan saja makananya, aku tidak ingin ada keributan saat makan" kata alena.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!