NovelToon NovelToon

PUTRI DARI DUNIA LAIN 2

*"Terlempar Ke Dunia Lain"

Perlahan wati membuka matanya, dia masih mengingat kejadian sebelumnya yang membuat dia tidak sadarkan diri, dimana dia tertabrak mobil yang akhirnya pandangannya menjadi gelap.

"Ini ada dimana, apakah aku sudah meninggal ?"

gumamnya sambil menepuk-nepuk pipinya lalu mencubit tangannya sendiri.

"aw... sakit, kalau aku masih bisa merasa sakit bearti ini bukan mimpi dan aku juga masih hidup"

Wati memandangi keadaan sekitar ruangan tempat dia saat ini.

"Ini dimana ?, ini bukan kamarku dan juga bukan di rumah sakit, seharusnya saat ini aku ada di rumah sakit karena kecelakaan tadi"

gumam wati masih penuh penasaran dengan keberadaannya sekarang.

Tapi rasa penasarannya itu mendadak hilang dan digantikan dengan keterkejutan yang luar biasa.

Seorang gadis dengan pakaian adat jawa tiba tiba berteriak heboh.

"Ah !! ndoro putri sudah bangun, syukurlah syukurlah oh ini benar-benar mukjizat dari Tuhan"

"Ndoro putri cepat katakan dimana yang masih sakit ?,ah...pasti ndoro putri lapar setelah tiga hari tidak sadarkan diri"

gadis itu terus berkata-kata seakan tanpa lelah karena sangat bahagia.

"Ehm....kamu siapa ?, ini dimana ? dan kenapa kamu terus memanggilku ndoro putri ?"

"Aduh ndoro kalo bertanya itu ya satu satu, jadi saya gak bingung jawabnya"

"Eh...apa benar ndoro tidak ingat siapa saya ?"

tanya gadis itu balik pada wati dan dijawab dengan gelengan kepala oleh wati.

"Apa ndoro juga tidak ingat siapa ndoro putri ini ?"

gadis itu kembali bertanya dan juga dijawab dengan gelengan kepala oleh wati.

Gadis itu heran, dia diam memperhatikan wati dan menatap tajam ke mata wati sambil memegang dan mengusap dagunya sendiri.

"Apa putri lupa ingatan karena racun itu ya ?"

gumam gadis itu bertanya pada dirinya sendiri.

"Baiklah sekarang ndoro putri dengarkan baik-baik ya , nama ndoro putri adalah putri kemuning anak dari ki demang wira, dan putri baru saja bangun dari kematian karena meminum racun saat akan dijadikan istri tepatnya selir yang ke tujuh oleh adipati angkoro"

gadis itu menjelaskan semuanya secara garis besarnya saja.

"Bagaimana apa ndoro putri sudah ingat ?'

Wati berusaha memahami apa yang terjadi pada dirinya, dan berusaha untuk membuka ingatan dari pemilik tubuh yang ditempatinya sekarang.

"Ah... kepalaku sakit sekali"

tiba tiba wati merasakan kepalanya sakit saat berusaha membuka ingatan pemilik tubuh pertamanya.

"Ndoro... sudah tidak usah diingat dulu mungkin nanti akan ingat dengan sendirinya"

kata gadis itu khawatir.

"Aku belum bisa mengingat apapun, tapi kamu siapa ?"

tanya wati pada gadis itu.

"Ha...ha...iya saya lupa kalo ndoro putri juga tidak mengingat saya he...he..., kenalkan nama saya nilam, saya ini pelayan setia ndoro lho!"

gadis itu mulai memperkenalkan dirinya sendiri sambil cengengesan karena merasa lucu saat menyadari kunjungannya juga merupakannya.

"Baiklah nilam aku lapar sekali, bisakah kau siapkan makan untuk ku dulu, setelah itu baru kita lanjutkan percakapan kita ini"

"Ah...iya baiklah ndoro putri saya akan siapkan makanannya, sambil menunggu apa tidak sebaiknya ndoro putri membersihkan badan dulu"

"Kau benar nilam, tunjukkan dimana tempat aku bisa mandi"

"Mari ndoro saya antar keperigi"

Nilam mengajak wati kesebuah bilik di tepi kali yang didalamnya sudah ada tempat air terbuat dari tanah yang disebut perigi.

"Nah ndoro silahkan mandi di bilik itu ada perigi yang sudah penuh diisi air"

"Dan ini pakaian juga kain untuk salinnya"

"Terima kasih ya nilam, tapi apa disini aman ?, nanti kalo ada yang mengintip bagaikan ?"

"Sudah ndoro tidak perlu khawatir karena tempat ini sangat aman"

Wati segera mandi sementara nilam kembali ke pondok untuk menyiapkan makanan.

*Putri Dari Dunia Lain season 2 ini sudah saya mulai semoga para readers semuanya tetep setia membaca ceritaku ini.

selamat mengikuti perjalanan wati di dunia barunya ini, dan jangan lupa untuk tetap dukung author terus ya gaes vote dan like 👍😘*

*"Kisah Tragis Sang Putri"

Didalam bilik wati tidak langsung mandi, dia memperhatikan kain dan juga pakaian ganti yang diberikan oleh nilam, lalu dia juga memperhatikan pakaian yang sedang dikenakannya.

"Aku Sekarang ini terlempar ke tahun berapa ?, kok ya pakaianku seperti ini, rasanya susah sekali untuk berjalan, ya sudahlah yang penting mandi dulu"

Sambil mandi pikiran wati menarawang mengingat putranya arya

"Bagaimana dengan keadaan arya, semoga dia baik baik saja dan tidak terlalu bersedih, aku akan coba berkomunikasi dengan ki ireng semoga saja bisa terhubung"

"Aku tidak tahu apa yang menjadi takdirku di duniaku yang baru sekarang ini, sambil menunggu ingatan dari pemilik tubuh ini aku akan meminta nilam untuk menceritakan semuanya"

Banyak pertanyaan yang dipikirkan oleh wati tapi belum memiliki pengetahuan apapun tentang masa lalu dari pemilik tubuhnya ini, membuat wati harus waspada karena perasaannya mengatakan kalau semua tidak sederhana karena pemilik tubuh ini harus mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.

Setelah menyelesaikan semua aktivitas mandinya, wati bergegas menuju pondok tempat dia dan nilam tinggal saat ini.

"Nilam, apa makanannya sudah siap ?, aku sudah sangat lapar sekali"

"ah, iya ini makanannya sudah siap ndoro, mari silahkan di makan"

"Kita makan bersama ya nilam"

"Silahkan ndoro putri duluan, saya tidak berani, itu tidak sopan untuk pelayan seperti saya ini ndoro"

nilam menolak ajakan wati karena dijaman mereka saat ini memang pelayanan tidak diperbolehkan duduk ataupun makan bersama junjungannya.

"Nilam duduklah sini dan makan bersamaku, akan tidak sopan kalau kamu menolaknya, lupakan tatakrama yang tidak pada tempatnya seperti itu"

wati sadar saat ini dia sedang menjalani hidupnya di masa manusia tidak bisa berdiri sama derajatnya karena status dan kedudukan menjadi tolak ukur pada masa ini.

"eh...tapi ndoro...."

"Sudah ini perintah, cepat duduk dan makan bersamaku"

wati mempertegas kata katanya sambil menepuk tempat disebelahnya agar nilam duduk didekatnya.

Akhirnya dengan terpaksa nilam ikut makan bersama wati.

Setelah makan, wati mulai menanyakan semua hal yang berkaitan dengan pemilik tubuhnya ini pada nilam.

"Nilam ceritakan semua kejadiannya sampai kenapa aku harus meminum racun"

Nilam menceritakan semua mulai dari awal penyebab kenapa ndoro putrinya itu harus meminum racun.

"Lalu bagaimana dengan keluargaku ?,dan dimana mereka sekarang ?"

"ayah dan ibu ndoro putri semua terbunuh karena menolak saat Adipati angkoro meminang ndoro putri sebelum akhirnya ndoro putri terpaksa meminum racun, begitulah ceritanya ndoro putri"

nilam menceritakan semuanya dengan air mata yang berderai mengenang semua kejadian itu.

Wati hanya dapat menarik nafas berat setelah mendengarkan semuanya.

"Lalu bagaimana sekarang aku dan kamu bisa ada disini ?'

tanya wati lagi

"Itu karena setelah tabib yang diperintahkan Adipati untuk menyelamatkan ndoro putri mengatakan kalau ndoro tidak tertolong, lalu Adipati meninggalkan ndoro begitu saja"

nilam menjeda sejenak ceritanya untuk menarik nafas, lalu melanjutkannya lagi.

"Tapi saat saya akan mengangkat ndoro untuk dimandikan sebelum dimakamkan, saya menemukan bungkusan pil yang disembunyikan di pakaian ndoro putri, sepertinya tabib itu yang memberikannya"

"Oleh sebab itulah setelah saya berusaha meminumkan pil itu, lalu saya dan seorang abdi membawa ndoro putri kabur dan bersembunyi disini, tapi ndoro tidak usah khawatir karena sebelumnya kami juga sudah membuatkan makam kosong disebelah makam kedua orang tua ndoro, sehingga tidak ada yang tahu kalau ndoro putri masih hidup"

"Hem... sekarang dimana semua abdi ku itu ?"

"mereka semua masih ada dikediaman ki demang ndoro putri, untuk berjaga-jaga"

"Terima kasih nilam, setelah ini bisakah kau menyiapkan celana panjang saja agar aku lebih mudah bergerak"

"Memangnya kenapa dengan pakaian ndoro putri sekarang ?"

tanya nilam tidak mengerti.

"Apa kau tidak lihat lingkungan kita sekarang di pinggir hutan, tentu akan sangat sulit bergerak dengan mengenakan kain seperti ini"

Nilam memperhatikan wati dari atas sampai bawah lalu manggut-manggut.

*Nah gaes ini bab 2 dari season 2

tetap semangat dan dukung terus author dengan vote dan like 👍😘*

*"Kembali Berlatih"

Setelah mendapatkan celana panjang pesanannya, wati kemudian mencari tempat aman untuk melatih bela dirinya.

Wati terus berjalan kedalam hutan dan berhenti saat dirasanya tempat itu sepi dan aman.

"Kurasa tempat ini cukup aman, dan tidak mungkin ada orang yang masuk kedalam hutan ini"

Wati mulai melatih semua tehnik beladiri yang sudah dikuasainya juga semua ilmu yang menggunakan kekuatan tenaga dalam.

Setelah dirasanya cukup berlatih, wati naik ke atas pohon yang memiliki cabang cukup besar dan diatas itu wati mengambil sikap duduk bersila untuk mengatur pernapasan dan tenaga dalamnya untuk kemudian menyerap energi alam disekitarnya.

Saat hari mulai gelap, wati baru meninggalkan hutan dan kembali ke pondok nya.

Sesampainya di tepi kali dekat perigi, nilam yang sedari tadi cemas karena mendadak junjungannya itu menghilang, langsung berlari menghampirinya.

"Hadeuh....ndoro dari mana saja ?, saya hampir mati karena tidak menemukan ndoro putri dari tadi"

cerocosnya mengeluh sambil mengiring langkah wati.

"Nilam siapkan pakaianku, aku mau mandi rasanya gerah sekali"

Dengan patuh nilam bergegas pulang ke pondok untuk mengambil pakaian ganti untuk junjungannya.

Nilam sangat setia kepada junjungannya itu karena ki demang dulu yang menolongnya dan membawanya ke kediamannya saat kampungnya diserang perampok dan keluarganya habis dibantai.

Saat kejadian itu usia nilam baru enam tahun.

Nilam merasa sangat berhutang budi kepada keluarga junjungannya itu, apalagi usianya dan usia ndoro putrinya seumuran, mereka sangat akur seperti saudara saling menyayangi.

Selesai mandi, wati yang kerepotan menyiris rambutnya yang panjang segera di bantu oleh nilam.

"Ndoro biar saya bantu menyisir rambutnya"

Wati membiarkan nilam membantu menyisir rambutnya.

"Ah...rasanya aku ingin memotong rambut ini benar-benar merepotkan, tapi karena ini bukan rambutku aku tidak boleh seenaknya"

bisik wati dalam hati.

"Kutebak sepertinya pemilik tubuh ini baru berusia tujuh belas tahun masih remaja, dan anehnya wajahnya memang wajahku"

wati meneliti tampilan wajahnya dicermin kecil yang dipegangnya.

"Nah sudah rapi ndoro"

suara nilam menyadarkan lumunannya, dilihatnya di cermin rambutnya sudah rapi diikat seperti sanggul dengan pita yang cantik.

"Nilam apa kau sudah memasak ?, aku kapar"

"Maaf ndoro, tadi karena khawatir saya sibuk mencari ndoro putri jadi tidak sempat memasak"

jawab nilam dengan rasa bersalah sambil menunduk.

"Ya sudah sekarang ayo kita masak, aku yang memasak kau bantu menyiapkan bahan-bahannya ya"

kata wati sambil berjalan ke belakang tempat biasa nilam memasak.

Wati terpaku saat yang didapatinya di dapur bukan kompor atau alat-alat masak yang biasa ditemuinya di kehidupannya dulu.

Yang ada di dapur saat ini adalah tungku yang terbuat dari batu yang sudah disusun demikian rupa dan juga kayu bakar, alat masaknya juga hanya kuali sederhana.

Nilam yang melihat junjungannya diam mengira kalau kunjungannya itu tidak tahu cara memasak karena selama ini yang dia kenal memang putri kemuning tidak pernah memasak.

"Ndoro jadi memasaknya, atau biar saya saja yang masak, ndoro duduk saja di dalam"

"ah...tolong kau nyalakan tungkunya, biar aku yang menyiapkan bahannya dulu"

perintah wati karena tidak mau susah susah menyalakan tungku yang harus meniup apinya agar nyala api di tungku merata yang pasti asapnya terasa pedih dimata.

Setelah tungku menyala dan bahan masakan juga siap akhirnya Nilam yang memasak dengan wati yang memandunya agar masakan sesuai seleranya.

Akhirnya tersaji masakan resep wati dengan koki nya nilam.

Tersaji nasi putih, ikan goreng pedas asam manis dan rebusan daun pepaya, karena hanya ada tiga bahan pangan itu tersedia.

Akhirnya mereka makan bersama dan nilam tidak lagi menolak saat wati mengajaknya makan bersama.

"Ndoro ini enak sekali, dari mana ndoro putri tahu resep masakan seperti ini, bukankah ndoro putri tidak pernah memasak selama ini, dan setahu saya tidak pernah ada masakan seperti ini"

celoteh nilam sambil kembali menyuap makanan kemulutnya.

*Ayo gaes jangan bosan baca terus ceritaku dan dukung terus author dengan vote dan like 👍😘*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!