NovelToon NovelToon

CINTA ELYA

01 Bus

 

“Happy reading”

“Kuliah itu gampang-gampang susah.. jangan kalian bayang kan seperti anak perkuliahan seperti yang ada di FTV yang kelihatan nya cuma mondar-mandir di karidor yang cuma bawa buku sama tas dan plus dapat cogan. big no. gak segampang itu”

 

 

Aku mengangkat sebelah tanganku saat tetesan keringat menempel di dahiku.

sesekali aku mengipas-ngipas wajahku yang panas. bagaimana tidak dari kos-kosan menuju halte lari-lari seperti mengejar jodoh hehehe ...!

Hari ini sepertinya matahari kurang berdamai ah... bukan lebih tepatnya keadaan bus yang penuh. tempat duduk sudah terisi oleh orang-orang yang beruntung. apa mau dikata?

seperti saat ini, bus yang berdesakan mengakibatkan Aku mengalah untuk berdiri.

orang-orang memiliki tujuan masing-masing .

Tak jarang Ego yang ditinggikan seperti saat ini. bagaimana tidak seorang wanita paruh baya membawa belanjaan berdiri tepat di depanku sedangkan banyak orang pemuda yang lebih mengabaikan etika yang ditinggalkan. kalau saja aku yang duduk di kursi aku lebih memilih untuk memberikan tempat duduk untuk orang yang lebih tua dan harus menghormati.

Sebenarnya aku juga biasanya berangkat dengan motorku hehehe. namun pasalnya hari ini sih sepion bunder alias Scoopy sedang dalam mode perawatan. aku membawa si Sepion bunder alias Scoopy ke kota metropolitan ini. ya aku berasal dari Semarang bisa dibilang anak rantau.

Elya, namaku Elya Cahaya Saputra sebut saja tiga kali pasti aku akan datang hehehe,, MasyaAllah ..bercanda kok. sesekali aku membenarkan letak totebag ku di pundak dan satu tanganku berpegangan. Aku melihat pandangan.. meskipun masih pagi pun sama saja, padat.

Terus berputar masih ada waktu itu pikirku.

jarak antara kampus dan tempat kost ku memang agak jauh. pasti kalian beranggapan kenapa tidak mencari kost di dekat kampus alasannya hemat ongkos bolak-balik untuk kendaraan. tapi tidak denganku. ya aku kuliah tapi aku juga bekerja alias part time. aku bekerja paruh waktu saat sore menjelang malam di kafe kakak temanku yang kebetulan juga menyewakan kos-kostan. dan kabar baiknya harga sewa tempat kost ku lumayan murah jadi ya cukup meringankan beban keuangan anak rantau yang gila akan pengeluaran.

saat keadaan bus masih saja berhimpitan. tak habis pikir sudah penuh masih saja menerima penumpang. sabar tinggal satu halte lagi di depan aku akan turun.

Aku menuruni bus di halte depan kampus. aku menghirup udara dalam-dalam. aku merapikan letak kacamataku dan jilbabku. aku juga merapikan kemeja yang agak lecek akibat berdasarkan tadi. aku berjalan melewati koridor kampus menuju gedung Fakultas ku. jaringan ponselku berbunyi nyaring dan aku mengambil ponselku di dalam tote bag kanvas ku yang bergambar Teddy Bear. aku mengangkat telepon ternyata itu Ana temanku.

“Halo assalamualaikum Elya kamu di mana sih? cepetan bentar lagi Dosen hampir masuk loh...” cerca Ana

“Wa'alaikumussalam..ini udah dibawah..iya iya ini udah cepet kok. jamnya Pak Yudi kan?” jawabku

“Iya Pak Yudi. cuma ngingetin di ruang empat lantai tiga kalau kamu lupa entar salah masuk kelas lagi” jawab Ana. tahu saja dulu aku beberapa kali aku salah masuk kelas jadi Ana berinisiatif mengingatkanku.

“Iya-iya. udah dulu dah... assalamu'alaikum” ucapku mengakhiri panggilan dan berjalan cepat menuju gedung Fakultas ku yang na'asnya tempatnya jauh.

gini nih aku harus ekstra cepat.

***

02 Telat

Maaf masih banyak typo bertebaran di mana mana hehe harap maklum .

Depan kelas sudah sepi, aku kembali melirik jam telat lima menit cukup aman pikirku karena Pak Yudi sendiri yang memberikan peraturan di jamnya yang telat di atas sepuluh menit tutup pintu dari depan.

“Assalamualaikum..” ku buka pintu kelasku namun saat aku tahu di depan itu bukan Pak Yudi. Aku berfikir apakah aku salah masuk kelas lagii? aku mendongak tepat di atas ku ke atas pintu papan plang ruang benar ruang empat ku edarkan pandangan tapi ada temanku. aku tersadar Masya Allah aku menjadi titik fokus satu kelas sekarang. aku memasuki kelas ragu..

“Assalamualaikum, maaf Pak saya telat” ucapku

“Boleh izin ikut mata kuliah Pak?” tanyaku pada Dosen tampan. eh Astaghfirullah

“Berapa NPM kamu?” tanyanya

“05241692” ucapku berusaha tenang dan sambil melirik sang Dosen yang sedang mengetik di absensi leptopnya.

“Silahkan duduk” aku pun mengangguk

“Emm.. terimakasih Pak.. ” ucapku dan berjalan ketempat duduk di samping Ana .

“Seperti yang saya katakan tadi Minggu depan jika masih ada yang terlambat silahkan tutup pintu dari luar. untuk hari ini saya masih memberikan toleransi” ucap Dosen itu sambil mengedarkan pandangan dan berhenti tepat memandang ku dari tempat berdiri catat tanpa ekspresi.

Mata kuliah pun dimulai sejak aku duduk disini lima menit berlalu.

di depan slide Dosen yang tak ku ketahui namanya sedang menjelaskan materi. aku melirik Ana yang kebetulan juga menengok ke arahku. aku berbisik..

“An.. siapa tuh??” tanyaku pelan sambil melirik ke depan.

“Aku dengar sih gantinya Pak Yudi sementara.” ucapnya sambil menulis poin di binder nya yang kurasa Ana mencoba konsentrasi namun tertarik dengan obrolan ku .

“Asdos gitu maksud kamu?” tanyaku

“Iya bukan juga sih. intinya dia cuma pengganti sementara sambil menunggu Dosen pengganti yang baru.” jawabnya sambil melirik ke depan

“Loh emang Pak Yudi kemana ?” tanyaku bingung

“Resign.. pindah keluar kota. emm itu juga kayaknya aku juga baru lihat deh tuh Dosen di depan” ucap Ana akupun mengangguk sambil kembali melirik ke depan dengan antusiasnya Ana kembali bercerita.

“Ck.! kamu sih lama..tadi pas aku tutup telfon dari kamu itu Dosen udah di depan aja. Iya tadi juga kenalan loh..namanya Elang Adriansyah. panggil aja Pak Elang.. kalau dilihat-lihat bolehlah?” tanyaku polos

“Ck.! tipe-tipe kamu apa sih. nah tu Doseneble banget bening tenan maksudku” geram Ana

“Dih terus kamu mau geat gitu ? hati-hati realita tak seindah ekspektasi.. dikira di FTV gitu.” ucapku bercanda

“Bener juga Elya.. andai Iya kayak di novel yang aku baca. pasti tuh bahagia banget aku. duh Gustiii.. dapat Dosen ganteng aja udah bersyukur buat cuci mata kalo lagi sempet nih mata.” ucap Ana dramatis sambil terkikik aku pun ikut terkikik geli.

“EHem.!” deheman seseorang

Reflekaku dan Ana menoleh otomatis satu kata..GOD.

“Apa anda bersedia menggantikan saya di depan?” Tanyanya dingin. dalam hati aku mengutuk diri kenapa ceroboh bangettt.

ya Allah kenapa ceroboh banget sih mau di taruh mana muka ku ini “huwaaaaaaa Bapak anak mu malu banget Iki.”

****

Maaf masih ngak jelas banget wkwk masih tahap belajar menulis lho. maklumin aja yah ini aku terlalu amatir hehe .

03 Putri Kodok

Kantin kampus lumayan ramai. kami berdua tepatnya aku dan Ana memesan bakso sama mie ayam minum jeruk anget dan jus kueni. efek matkul yang bikin merem melek pas banget dikasih yang berkuah kuah wah wes segere poll guys. kami makan dalam diam

setelah kami makan kami bercerita banyak hal wes kaya mak-mak rumpi hehe. Ana membuka suaranya.

“Tumben Arif belum kesini” ucap Ana sambil menyedot jus kueni nya yang hampir habis lebih tepatnya habis sehingga menimbulkan suara seruputan yang orang lain menengok ke arahnya.

“Ih.. jorok kamu mah.. pesen lagi sana” ucap ku sedang kan Ana hanya nyengir kuda

“Sorry-sorry tapi udah kenyang aku” ucap Ana sambil ngelus perutnya.

“Ck..dasar” aku berdecak

Jangan heran dengan kami, ya beginilah karakter aneh kami, Ana yang pendiam dan lebih feminim, cerdas dan memiliki rupa yang cantik, namun dia tidak berhijab. aku tak masalah. menurutku selagi dia baik dengan ku tidak memberikan dampak negatif negatif dalam bersikap aku free aja. bukan berarti aku tak pernah menyinggungnya untuk berhijab, kenapa nggak berhijab? dan jawabannya belum siap aja. aku mengerti keadaannya memang Ana seorang mualaf. dan itu menjadi titik permasalahan di keluarganya lebih tepatnya sang Eyangnya yang seorang pendeta. namun Ana tetap meyakinkannya mengikuti agama sang Ayah yang asli keturunan Jawa. Ibunya sudah meninggal saat Ana kelas enam SD dan Adiknya yang masih umur tiga tahun. aku tak bisa menceritakan secara detail nya karena yang kutahu seperti itu. terbesit dari itu kata Ana alasan kapan berhijab nya dia masih dalam tahap belajar. Aku maklumi nya. ya menurutku hijrah bukan soal langsung mengubah diri 100% menjadi berubah total secara perlahan-lahan dalam belajar menyuruh menurutku lebih baik daripada hanya sementara karena masih ada keraguan. Iya aku juga begitu. meskipun juga masih banyak khilaf nya. meskipun aku tak berpakaian syar'i itu Aku berusaha menjadi muslim yang baik. aku dan Ana awal mula kami berteman saat awal masuk semester satu di kelas.

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas, kami pun berniat kembali ke ruangan kelas karena masih ada mata kuliah di jam kedua kami beranjak dari kantin menuju kelas dengan Ana mengapit tangan kananku.

“Aku merasa seorang Putri deh yang dikawal seorang dayang-dayang” ucapku terkekeh hehehe .

“Iya Putri kodok” jawab Ana asal.

“Kamu berarti kecebong dong..” balasku ketawa hahaha .

“Eh enggak yah mana ada Putri kecebong cantik begini” jawab Ana tak terima.

“Haha nih yah Putrinya aja kodok lah berarti dayang-dayangnya kecebong” gurauku

Eh iya kodokkan lucu sih, ucap Ana dengan polosnya. kami pun tertawa di sepanjang karidor kampus. sesekali melihat tatapan heran mahasiswa yang berpapasan dengan kami.

“Eh.. pulang ini mampir ke Mall yuk.” ajak Ana.

“Aku lagi nggak bawa motor An, lagian juga sorenya kan aku kerja barangkali nggak cukup waktunya” ucapku

“Yeh..kan aku bawa mobil tenang aja terus juga cuma bentaran doang” balas Ana

“Kalau aku sih nggak ah. tahu sendiri aku lagi dalam mode singa lapar.. alias PMS. lagi pula aku sudah pengen rebahan banget nih” jawab ku

“Ya berarti kamu nggak ikut nih” tanya Ana. maaf ya next time oke.

***

Maaf gaje banget ini hehe... typo bertebaran dimana-mana

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!