"Uuhfhhhh...."Ziya
"Hey....hey ada apa ini kenapa pada lesuh sih?"athour.
"Ini semua karena mu tauk,kenapa cerita kami sama seperti sebelah sih?"Ziya.
"Buset dah,eh mana gue tau aku mah cuman ngetik aja apa yang terbayang-bayang ku,salahkan kamu sendiri dong."athour.
"Pokoknya aku komplain,aku mau ganti karakter gak mau tau pokoknya."Ziya bayangan di otak athour memberontak.
"Stop.....,udah sekarang fokus dong biar otak athor encer kayak es mencair hehehe..."
"Kembali kecerita."
DUA PULUH TAHUN KEMUDIAN........
"Assalamualaikum Amy abi kak Arsakha kak Arsyad."ucap Aiyra yang baru turun dari kamarnya dan menyapa keluarganya diruang makan.
"Waalaikum salam sayang Amy yang cantik imut dan soleha komplit deh pokoknya,sini ayo duduk!"ucap Ziya gemas dengan putrinya dan gaya lebay nya juga.
"Waalaikum salam adik Ana yang cantik imut dan soleha komplit deh pokoknya."ucap Arsakha dan Arsyad kompak.
"Waalaikum salam sayang."ucap Akmal biasa saja dan geleng-geleng kepala dengan tingkah anak dan istrinya yang suka lebay.
Arsahka dan Arsyad maupun Aiyra mereka akan bersikap lebay didalam rumah mereka dan keluarganya berbeda dengan di kampus atau diluar mereka bertiga dikenal dengan sikap dingin mereka yang hanya berbicara sekedarnya saja.
"Ih...mas gak kompak tau,gak mau tau pokoknya mas harus sama kayak kita tadi."ucap Ziya dengan kedua tangan di pinggangnya membuat akmal membulatkan matanya sedangkan ketiga anaknya tersenyum melihat abi nya dimarahi maminya.emang anak gak ada akhlak hehe...
"Waalaikum salam sayang abi yang cantik imut dan soleha komplit deh pokoknya."ulangi Akmal seperti yang diperintah ziya.
"Nah gitukan cakep."kata mereka kompak Akmal hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah istri anaknya itu.
Kini mereka serapan tanpa bersuara hanya alunan garpu dan sendok yang beradu,sudah kebiasaan mereka disaat makan mereka tidak akan berbicara.
Setelah selesai serapan bersama Aiyra membantu Ziya merapikan kembali meja makan dan mencuci piring sedangkan para cowok duduk di ruangan tamu yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Setelah selesai membersihkan bekas serapan mereka Ziya dan Aiyra menghampiri para cowok yang lagi sibuk di ruangan tamu.
"Abi tidak ke kantor?"tanya Aiyra.
"Tidak sayang abi harus mengurus pindah kuliah kalian."ucap Akmal.
"Kenapa harus pindah sih abi?"tanya Aiyra dengan tingkah manjanya.
"Abi harus mengurus kantor utama kita di jakarta,kasihan om akhmar yang mengurusnya di sana sendirian."ucap Akmal.
"Baiklah,tapi aiyra pergi barengan sama nenek dan kakek ya abi."pinta aAiyra.
"Baiklah abi izinin tapi kamu harus nurut sama kakek dan nenek mu."ucap Akmal.
"Abi ngizinin aiyra tinggal disini,tidak Amy tidak setuju Abi."ucap Ziya akmal hanya memberi kode ke putrinya untuk membujuk amy nya.
"Amy,boleh ya!"pinta Aiyra.
"Tidak bisa kalian kan tau Amy tidak akan bisa tenang tanpa ketiga anak-anak amy."ucap Ziya dengan raut wajah sendunya.
"Amy cuman 2 hari aja,lagian aiyra juga ada hal yang harus Aiyra selesaikan."ucap Aiyra
"Tidak apa-apa sayang,biarin aja Aiyra berangkat sama umi dan abi."ucap Akmal,ziya haya pasrah.
"Uhhhhh,baiklah tapi kamu harus hati-hati."ucap Ziya
"Siap buk bos."ucap Aiyra dengan tangan hormat.
Ziya sibuk mengurus untuk pindahan mereka meski hanya pakaian saja karena mereka besok harus berangkat ke jakarta sedangkan akmal sibuk untuk mengurus persiapan pindah kuliah untuk putra-putra putri nya.
Sedangkan Arskha dan Arsyad membereskan pakaian mereka masing-masing untuk dibawa mereka.
"Kak,di sana pasti banyak cewek yang berpakaian terbuka."ucap Arsyad.
"Iya,jadi kita harus bisa menjaga iman kita dan jagan mudah tergoda dengan penampilan mereka antum paham kan!"ucap Arsakha
"Arsyad paham kak,tapi bagaiman dengan Aiyra pasti di sana juga banyak cowok-cowok nakal."ucap Arsyad membuat Arsakha berpikir.
"Kita harus menjaganya kemana pun dia pergi!"ucap Arsakha dan di anggukkan Arsyad setuju.
"Kita harus menjaganya kemana pun dia pergi!"ucap Arsakha dan di anggukkan Arsyad setuju.
Berkemas-kemas mereka telah selesai dan kini mereka sudah siap untuk berangkat ke jakarta kecuali Aiyra yang tidak ikut bersama abi amy dan kakak-kakaknya.
"Umi abi kita berangkat dulu ya,Akmal titip aiyra umi abi."kata Akmal sambil mencium telapak tangan kedua orang tuanya.
"Iya,pasti umi sama abi jagain Aiyra lagian Aiyra cucu cewek satu satu umi sama abi."kata umi Aisyah.
Aiyra memang cucu perempuan satu-satu mereka karena anak akhmar mau pun fahmi dan juga Fatih cowok semua itu juga yang membuat semua keluarganya sangat menyayangi Aiyra meskipun mereka nantinya punya anak cewek Aiyra juga tetap di sayang kok.
"Aiyra ingat kamu harus aktif kan terus tu ponsel kamu awas aja kalau gak bisah dihubungin."kata Ziya.
"Iya amy Aiyra yang cantiknya kemana-mana Aiyra janji pasti aktifkan ponsel Aiyra."kata Aiyra sambil mencium telapak tangan ziya dan memeluk Ziya.
"Kamu jangan nakal disini ingat jangan keluar kesana kemari."kata Arsakha dan Arsyad samaan membuat mereka saling pandang dan semua mata tertuju ke mereka dan tawa mereka semua pun pecah.
"Hahhaaa,emang anak kembar."kata umi Aisyah, Arsakha dan Arsyad hanya menggaruk tengkuk mereka yang tidak gatal.
"Yasudah,kalian hati-hati ya."kata kiyai.
"Iya abi."ucap Akmal dan diikuti anggukan Ziya
"kakek nenek arsakha pamit ya."kata Arshaka dan diikuti Arsyad dengan mencium tangan umi aisyah dan kiyai bergantian.
"Iya sayang,cucu bujang kakek dan nenek ingat ya jangan lupa kewajiban sebagai umat islam."kata kiyai dan di anggukan umi Aisyah.
"Siap kek nek."kata Arsakha dan Arsyad.
"Ai kita pamit ya."kata arsakha.
"Iya kak,hati-hati ya kak Arsakha dan kak Arsyad.
Kini mereka berangkat ke jakarta tinggal Aiyra yang akan menyusul mereka dua hari lagi.
"Kenapa Aiyra tidak berangkat bersama yang lain?"tanya kiyai.
"Kakek Aiyra sudah janji sama nenek untuk menemani nenek menghadiri acara syukuran teman nenek."kata Aiyra.
"Kamu ini,nenek juga tidak apa-apa kalau sendiri kesana bisa bersama sopir."kata umi Aisyah dan membelai kepala cucunya itu yang tertutup hijab.
"Ya Udah masuk yuk."ajak umi Aisyah dan diikuti kiyai serta Aiyra.
Di kota jakarta didalam sebuah club tinju seorang gadis yang berusia 18 tahun terlihat tengah mengerakkan tangannya untuk menghadang gerakan dari lawannya,sorakan dari penggemarnya terdengar heboh karena aksinya yang dapat menghalangi tinjuan dari lawannya dan dapat melukai lawannya.
"Queen Dila....Queen Dila...Queen Dila!!!"sorak sorak dari para penonton membuatnya semangat dan tidak memakai waktu lama dila dapat membuat lawannya tumbang.
"Satu....dua....tiga..Fruttttt."terdengar suara wasit dan meniup peluitnya menandakan bahwa lawan dila tidak dapat untuk bangkit lagi.
Wasit pun menyatakan bahwa Dila sebagai pemenangnya,mendengar ucapan wasit para penggemarnya semangkin heboh.
"Wow,swiut.... Queen Dila menang,Queen Dila menang..."sorak semua pengemar Dila.
Dila yang melihat para penggemarnya senang membuat dia menggenggam tangannya dan mengangkat keatas membuat semua semangkin bersorak ria.
"Wah,lo hebat dil bisa mengalahkan ikan buntal itu dalam beberapa menit."kata Vani sahabat dila.
"Gerakan gue belum sempurna van,tadi aja gue kecolongan."kata Dila kepada sahabatnya itu.
"Duduk dulu,nih air mineral."kata Vani sambil memberi air mineral kepada dila.
"Terimakasih sayang aku muahhh."kata Dila sambil membentuk kiss bibirnya.
"Idih jibang."kata Vani sambil memiringkan bibirnya membuat dila terkekeh.
Tut...tut....tut....
"Eh suara ponsel siapa tu?ganggu aja."kata Dila.
"Eh loak itu suara ponsel lo tauk."kata Vani sambil melemparkan tisu ke sahabatnya itu.
"Hehehe...lupa gue kalau udah ganti nada dering."kata Dila sambil cengengesan dan meraih ponselnya yang ada di tasnya.
"Oh my god...."kata Dila melebarkan matanya saat melihat layar ponselnya.
"Ada apa?"tanya Vani kaget dengan reaksi dila saat meraih ponselnya.
"Mama gue telpon."kata Dila membuat vani membulatkan matanya.
"Mama gue telpon."kata Dila membuat Vani membulatkan matanya.
"Begitu Dila menekan layar hijau terdengar omelan dari mamanya yang memarahinya karena sulit untuk di nasehatin dan selalu bertindak sesukanya.
"Aduh iya mama ku sayang dila pulang sekarang kok."kata Dila sambil menjauhkan ponselnya dari telinganya langsung mematikan telponnya.
"Etdah buset untung aja mama gue kalau gak gue sumbat juga tu mulut."kata Dila berbicara dengan telpon yang baru mengakhiri panggilan mamanya.
"Dasar anak durhaka,emang mama lo mau punya anak kayak kamu gini?kalau mama lo bisa milih mana mau dia jadiin lo anaknya."kata Vani.
"Iya Deh,malas gue debat sama lo mah,mending gue pulang ntar kalau papa gue pulang kena hukuman gue.secarakan papa gue sayang kali sama mama gue."kata Dila dan berjalan keluar dari club tinju diikuti vani.
Sesampai di rumah Dila dikagetkan dengan papanya yang sudah berdiri didepan pintu menunggu dirinya.
"Eh,papa udah pulang ya,kok tumben cepat pulangnya?"kata Dila sambil menggigit-gigit kukunya dan sambil menyalami papanya.
"Kenapa,apa kamu berharap papa pulang lama biar gak lihat kelakuan kamu seperti apa ?"ucap papa Dila.
"Eh,bukan gitu maksud Di..."kata Dila terpotong karena suara mamanya.
"Dila....dasar anak nakal sudah dilarang juga jangan ikutan tinju-tinjuan itu tapi masih saja kamu lakukan."kata mama Dila dengan mengarahkan sudip nya kearah Dila dan jadilah kejar-kejaran.
"Ma...Dila bisa jelasin,"kata Dila sambil menghindari kejaran mamanya.
Sedangkan papanya hanya mengerutkan dahinya melihat kelakuan istri dan anaknya bagaikan kucing dan tikus tidak pernah akur.
"Jelasin apa ha,tu lihat sana!gambar kamu masuk di tv kamu mau jelasin apa lagi ha?"tanya mamanya.
"Taraaaa...,lihat ni ma ini enak kali loh ini Dila beliin khusus buat mama ku sayang."kata Dila menunjukkan Cake dibalurin selai coklat dengan ukiran cantik untuk meredakan amarah mamanya.
"Gak usah menyogok mama,mama tidak mood."kata mamanya sambil melipat tangannya.
"Ya Sudah kalau gak mau,Dila makan sendiri aja."kata Dila dan hendak mencuil cake coklat itu.
"Ehhhh,enak aja ini kan buat mama kenapa kamu yang makan."kata mamanya sambil mengambil cake coklat dari tangan Dila.
"Etdah,tadi katanya gak mood."sindir Dila.
"Udah sana pergi mandi!!"usir mamanya.
Dila pun mengangkat bahunya dan menaiki anak tangga yang menghubungkan ke kamarnya.
"Kamu ini,mudah sekali di sogok oleh anak mu."kata papanya Dila sambil menyentil jidat mamanya.
Pukul 09:00,akmal dan sekeluarga nya sampai di bandara soekarno hatta,setelah menempuh perjalanan sehari semalam mereka,sopir pribadi akmal yang berada di kita jakarta telah menunggu majikannya diluar.
"Assalamualaikum tuan,nyonya,den,selamat datang di kota jakarta."kata sopir pribadi akmal yang bernama pak darmin itu.
"Waalaikum salam pak,udah lama nunggunya?"kata Akmal dan diikuti yang lain.
"Tidak tuan."kata pak Darmin.
"Pak saya minta tolong anterin anak-anak ke kampus nusantara satu pak,karena mereka hari ini harus menemui kepala sekolahnya."kata Akmal.
"Jadi tuan dan nyonya..."tanya nya ragu.
"Bapak gak usah khawatir saya sama istri saya pulang naik taksi aja."kata Akmal.
"Baiklah tuan,ayo den kita berangkat!"kata pak Darmin.
"Iya pak,abi amy kita berangkat ke kampus dulu ya."kata Arsahka sambil menyalami abi dan amy nya diikuti Arsyad.
"Hati-hati ya sayang."kata Ziya.
"Iya amy."kata mereka bersamaan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!