Rocky, dia adalah seorang pria dewasa berumur 30 tahun. Ia adalah salah satu anggota mafia. Kelompok mafia yang ia masuki adalah mafia yang paling ditakuti oleh kelompok mafia-mafia lainnya.
Disamping itu, Rocky juga disebut sebagai senjata tersadis di kelompok mafianya. Rocky adalah satu-satunya anggota yang berbeda dengan lainnya, sehingga banyak sekali musuh takut padanya.
Kenapa ? Karena Rocky mempunyai julukan sang Psychopath. Semua anggota lainnya tak ada yang berani dengannya. Jika ada yang membuat Rocky marah besar, maka jiwa Psychopath dalam dirinya terbangun.
Namanya pun cukup terkenal di semua anggota mafia-mafia lainnya. Siapa yang tak mengenal Rocky sang Psychopath. Sekali membuatnya marah besar, entah apa yang terjadi nantinya.
Mungkin ada anggota mafia lainya yang juga memiliki jiwa Psychopath, namun Rocky melebihi dari kata Psychopath, dia lain dari yang lain, dan itu sulit untuk namakan.
Bahkan Sang ketua mafianya sendiri kurang nyaman keberadaan Rocky menjadi anggotanya. Karena keberadaan Rocky membuat kelompok mafianya menjadi yang tertakuti.
Memang Rocky setia dengan sang Ketua, namun itu membuatnya menjadi tak percaya diri. Yang paling membuat sang ketua khawatir, suatu saat Rocky akan berhianat padanya.
Bahkan sebagai ketua, ia merasa Rocky perlahan-lahan menggeserkan posisinya sebagai pemimpin kelompok mafianya. Maka ia mempunyai rencana untuk menjatuhkan Rocky.
Tapi ada sedikit rasa terimakasih kepada Rocky. Kerenanya, kelompok mafianya menjadi yang tertakuti oleh siapapun bahkan polisi selalu waspada terhadap kelompoknya.
.....
Terlihat seorang pria dewasa terikat di tempat duduk kursinya. Kedua tangan dan kedua kakinya terikat rantai. Pria itu terlihat berumur 30 tahunan. Dia terikat di dalam sebuah gudang yang sudah tak terpenghuni. Dan letaknya di tengah-tengah hutan pinggir kota.
Dengan perlahan, ia membuka kedua matanya. Ia mendongak kepalanya. Ia lihat kesana kemari untuk melihat sekelilingnya. Ia susah bergerak. Ternyata memang dirinya sedang diikat.
Indra penciumannya menangkap aroma yang tak asing. Ia mencoba mengingat-ngingat aroma tersebut, ternyata aroma itu adalah aroma bensin. Ternyata tempat dirinya terikat, sudah ada cairan bensin yang berceceran.
Ia mencoba mengingat-ngingat kejadian yang ia alami sebelumnya.
Ia dan anggota lainnya sedang merayakan kemenangan dalam mejalankan misi. Lalu ada salah satu anggota lainnya memberikan minuman. Setelah meminumnya ia mengantuk dan tertidur.
Pria itu menduga kalau dirinya dijebak, sehingga ia bisa terikat. Padahal penciumannya tajam, apakah obat yang dimasukan di minumannya tak memiliki aroma ? Sehingga ia lengah.
Lalu terdengar suara langkah kaki mendekat. Pria dewasa itu menoleh mencari siapa yang mendekat. "Sudah berani sekali dia mengikatku."
Terlihat seorang pria dewasa yang berusia 35 tahun berjalan mendekat. Pria yang terikat terbelalak melihatnya.
"Aahh, kau sudah sadar, Rocky ?" tanya pria yang datang kepada pria yang terikat.
Pria yang bernama Rocky menatap pria yang berdiri dihadapannya. "Tuan Bams ? Tolong, lepaskan aku."
"Lepaskan ?" sahut Bams.
"Aku sudah lama menanti-nanti moment ini." lanjutnya.
"Apa maksud Tuan Bams ?" tanya Rocky.
"Kau gagal menjalankan misi." jawab Bams. "Kau menggagalkan misiku." lanjutnya.
Rocky menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak tuan, aku tidak pernah gagal menjalankan misi yang kau berikan tuan."
"Benarkah ?" sahut Bams.
"Tapi kenapa aku belum mendapat barangnya ?" lanjutnya.
Rocky terbelalak, ia merasa misi yang sudah ia jalankan selalu selesai tanpa halangan. "Tidak mungkin, aku sudah memastikannya kalau barangnya aman."
"Tapi kenapa barangnya tak sampai padaku melainkan sudah ada di tangan musuh." jawab Bams.
Rocky mencoba mengingat-ngingat. Setelah ia menyelesaikan misinya, ia mempercayakan sisanya kepada salah satu anak buah tuannya.
Lalu ia pergi bersama anggota lainnya untuk merayakan Keberhasilannya. Tak disangka ternyata salah satu anggotanya menghianatinya.
Rocky menebak-nebak dengan otak cerdasnya. Lalu ia beramsumsi kalau salah satu anak buah tuannya ingin menjatuhkannya.
Bams menghela nafasnya, lalu ia mengambil pistolnya dan mengarahkannya kepada Rocky. "Rasanya aku ingin segera mengakhiri hidupmu."
"Tuan Bams, jangan bunuh aku !! Selama ini aku setia padamu. Kamu telah membuatku menjadi sosok seperti ini, aku rela mengotori tanganku untuk menjalankan setiap misi yang kau berikan." jawab Rocky.
"Hahahaha." Bams tertawa.
"Kamu lucu sekali, lagian kamu sudah rusak. Kamu sudah tak pantas untuk hidup. Kamu adalah manusia kegagalan."
Dor !! Dor !!
Rocky berteriak kesakitan, karena kedua kakinya ditembak.
Rocky selama ini setia dan tak pernah menghianati tuannya. Tuannya saja yang berlebihan. Rocky sudah tak bisa lagi menahan amarahnya.
"Brengs3k !! Lepaskan aku Baj1ngan !! Lepaskan ikatan ini, agar aku mudah membunuh kalian semua !!" Rocky yang meronta-ronta dan sudah tak bisa mengendalikan amarahnya.
"Kalau boleh jujur, aku tak nyaman kamu berada di kelompokku. Keberadaanmu membuatku tak ada artinya di kelompokku." ucap Bams.
Nafas Rocky memburu. Naik turun. Ingin sekali menggiling tubuh Bams lalu menggorengnya, dan dipamerkan di museum.
Bams tersenyum menyeringai. "Pada akhirnya, kau mati karena kau sakit jiwa."
"Lepaskan aku baj1ngan !! Kubunuh kau !!" teriak Rocky melihat tuannya pergi meninggalkannya sendiri.
Rocky semakin menjadi, ia tak bisa mengendalikan emosinya. Ia menyebutkan nama 'Bams' sambil berteriak.
Dalam keadaan terikat ia tak bisa melepaskan dirinya, ia bisa merasakan sakit karena luka tembakan oada kedua kakinya.
.....
Diluar gudang.
Bams sudah keluar. Ia berjalan mendekati mobilnya. Semua anak buahnya telah berkumpul. Bams menyalakan rokoknya.
"Bakar gudang ini." Bams memberi perintah kepada salah satu anak buahnya.
Dan benar saja, gudang itu dibakar. Api perlahan semakin besar membakar gudang itu. Bams dan anak buahnya pergi meninggalkannya begitu saja.
"Sekarang penghalangku menjadi nomer satu sudah tak ada." batin Bams.
Di dalam gudang itu, terlihat Rocky berteriak kepanasan. Ia tak bisa melarikan diri. Ikatan rantai yang mengikatnya sangatlah kecang dan tak bisa ia lepas. Rasanya ingin mati dalam seketika dari pada tersiska dibakar api.
"Andai saja, aku bisa hidup kembali, aku akan menghancurkan kalian semua."
Itulah kata-kata teriak terakhir dari seorang Rocky yang sudah kehilangan kesadarannya. Dalam kondisi sekarang, sudah dipastikan ia akan mati.
.....
...40 Tahun Kemudian....
Di sore hari. Dalam sebuah bangunan yang tak terpakai. Terlihat sekelompok laki-laki muda sedang membully seseorang. Mereka menghajarnya dan menendangnya.
Terlihat satu laki-laki yang diam duduk memperhatikan semua teman-temannya sedang membully, ia tersenyum puas.
Dia bernama Riki. Ia salah satu ketua geng di kampusnya. Tak ada yang berani melawannya. Karena ia adalah anak orang kaya.
Bahkan ada gosip mengatakan, kalau Riki adalah cucu dari ketua kelompok mafia yang sangat ditakuti. Dan sekarang kelompok mafia itu dipimpin oleh ayahnya, karena kakeknya telah pensiun.
Ia berdiri, lalu berjalan mendekati teman-teman. "Cukup semua."
Semua teman-teman pun berhenti.
"Ayo kita tinggalkan dia. Yang terpenting dia sudsh kita peringati untuk tidak macam-macam dengan apa yang seharusnya milikku." kata Riki.
Riki dan semua anak buahnya pergi meninggalkan laki-laki yang ia bully di tempat. Laki-laki yang ia dan teman-temannya bully terlihat sudah tak sadarkan diri.
Dia bernama Jonathan. Dia memang anak cerdas di kampusnya, namun ia culun, ia sering di bully oleh teman kampusnya. Bahkan yang sering membully nya Riki dan gengnya.
Jonathan tak sadarkan diri. Bahkan sudah malam dia belum membuka matanya. Tiba-tiba terlihat bayangan hitam muncul bergerak mendekati Jonathan.
Bayangan hitam itu terlihat seperti masuk ke dalam tubuh Jonathan. Beberapa saat kemudian, perlahan jari tangan Jonathan bergerak, dan kedua bola matanya pun terbuka.
Tiba-tiba terlihat bayangan hitam muncul bergetak mendekati tubuh laki-laki remaja yang terlihat terbaring dalam posisi tengkurap dan tak sadarkan diri.
Bayangan hitam itu terlihat seperti masuk ke dalam tubuh laki-laki itu. Beberapa saat kemudian, perlahan jari tangan laki-laki itu bergerak. Kedua matanya pun terbuka.
"Ahhh, tubuhku sakit sekali."
Ia perlahan bangun, karena masih terasa sakit pada tubuhnya, ia mencoba mengambil posisi untuk duduk. Ia melihat-lihat sekelilingnya.
"Bukankah seharusnya aku sudah mati ?"
Ia mencoba mengingat-ngingat terakhir yang ia alami. Ya, dia dihianati dan ia mati terbakar oleh tuannya dan anggota lainnya. Ya siapa lagi dia adalah Rocky.
Tiba-tiba, kepalanya terasa sakit yang amat luat biasanya. Kedua tangannya memegang kepalanya, dan menarik-menarik rambutnya.
"Sakit sekali bangs4t !!"
Tengah rasa sakit yang ia rasakan di kepalanya, dan dalam kepalanya juga muncul ingatan-ingatan yang harus ia lihat.
.....
Jonathan, laki-laki remaja berusia 20 tahun. Ia anak kuliahan di salah satu kampus ternama di kotanya. Jonathan bisa kuliah di kampus tersebut karena ia mendapat beasiswa karena prestasinya.
Jonathan adalah anak yang tak memiliki orang tua, tepatnya ibunya pergi meninggalkan dirinya dan ayahnya. Ibunya memilih pergi bersama pria lain yang kaya dari pada harus hidup sederhana. Saat itu juga Jonathan masih berusia 10 tahun.
Jonathan hidup berdua bersama ayahnya. Hingga sudah menginjak 15 tahun, ayahnya meninggal karena sakit parah. Setelah ayahnya meninggal, Jonathan berjuang sendiri untuk hidupnya.
Jonathan rela sepulang sekolah, ia pergi kerja sambilah di caffe pada saat itu. Hingga ia lulus SMA, ia mencoba mendaftar salah satu kampus ternama dan nomer 1 di kotanya. Tentu saja ia terima dan mendapat beasiswa.
Dan sekarang ia sudah tak kerja menjadi pelayan caffe. Sekarang ia kerja menjadi OB di salah satu perusahaan. Jonathan hidup sederhana di kos-kosannya. Meski sederhana ia selalu bersyukur. Ia terkenal ramah, tapi dibalik itu ia memiliki penderitaan yang tak pernah berhenti.
Semenjak pertama masuk kampus, ia sudah menjadi bahan bullyan oleh salah satu geng mahasiswa di kampusnya. Ketua geng itu adalah Riki.
Riki paling ditakuti oleh mahasiswa, bahkan dosen tak berani menegurnya. Karena Riki adalah anak dari salah satu pengusaha kaya. Dan ada gosip Riki adalah cucu dari salah satu kelompok mafia yang sekarang dipimpin oleh ayahnya.
Jonathan sering dibullu oleh Riki dan gengnya. Kenapa ? Karena Jonathan yang berpenampilan sederhana, rapi dan juga berkacamata. Jadi Jonathan dikategorikan laki-laki culun.
Tak ada yang berani melerai atau menghentikan Riki dan gengnya saat membully Jonathan. Tak ada yang berani dekat-dekat dengan Jonathan, Karena pasti Riki dan gengnya juga akan membullynya.
Jonathan sering dipukul dan ditendang tanpa alasan. Bahkan pernah dikunci di toilet. Dan Jonathan sering disuruh mengerjakan tugas-tugasnya.
Anehnya Jonathan selalu manut. Dan tap pernah mengeluh. Kalau boleh jujur, Jonathan lebih senang jika disuruh mengerjakan tugas kuliah milik orang lain.
Karena Jonathan menganggap itu untuk mengasah kemampuan dalam belajarnya. Dasarnya Jonathan memiliki hobi belajar.
Suatu ketika ada mahasiswi tercantik cantik di kamkusnya tak sengaja menyenggolnya. Jonathan terjatuh. Gadis itu membantunya berdiri. Gadis itu bernama Laura.
Laura salah satu most wanted di kampusnya karena kecantikan dan kemolekannya bagaikan bak bidadari.
Jonathan menerima uluran tangan Laura untuk membantunya berdiri. Riki yang melihat itu tak terima. Ia berencana memberi pelajaran kepada Jonathan, karena dekat-dekat dengan salah satu Gadis pujaannya.
Hingga jam kuliah selesai. Jonathan yanh sedang menunggu angkutan umum, tiba-tiba ia dibawa paksa masuk salah satu mobil. Mobil itu pergi jauh di pinggir kota.
Riki dan gengnya membawa Jonathan ke sebuah bangunan yang sudah tak terpakai. Mereka menghajar dan menendang Jonathan hingga babak belur.
Setelah selesai membuat Jonathan tak sadarkan diri, Riki dan gengnya pergi meninggalkan Jonathan sendiri. Tanpa mereka sadar, perbuatan mereka telah membunuh Jonathan.
Hingga ada bayangan hitam muncul bergetak mendekati Jonathan yang terbaring dalam posisi tengkurap dan sudah kehilangan nyawanya.
Bayangan hitam itu masuk ke dalam tubuh Jonathan. Dan setelah itu membuat Jonathan membuka Kedua bola matanya.
"Ahhh, jadi ini di masa depan ??"
"Aku pindah ke tubuh anak culun ini ?"
"Yang benar saja."
Ucap laki-laki itu, yang tak lain Jonathan yang baru sadarkan diri. Sebenarnya bukan Jonathan, melainkan jiwa Rocky yang mengendalikan tubuh Jonathan. Karena Jonathan yang sebenarnya telah mati.
"Astaga, pemilik tubuh ini kasihan sekali." ucapnya setelah mengetahui pemilik tubuh yang ia tempati selalu menderita.
Ia melihat sekelilingnya. Penglihatannya kurang jelas. "Astaga mata ini rabun. seperti pemilik tubuh ini tak pernah mengomsumsi makanan bervitamin A."
Jonathan perlahan berdiri. Ia merentangkan kedua tangannya. Tubuhnya penuh dengan luka fisik. Tapi baginya itu sudah biasanya, karena dikehidupan sebelumnya sering melakukan aksi di luar akal.
"Mungkin aku diberi kehidupan kedua untuk membalas dendamku."
Otak cerdas yang pernah dimiliki dikehidupan sebelumnya ternyata masih berfungsi. Karena ia sudah ada di masa depan berarti ia tak bisa membalas dendamnya di masa lalu.
Secara musuh di masa lalu pasti masih hidup. Jika dalam perhitungannya sudah 40 tahun setelah kehidupan sebelumnya, berarti seharusnya musuhnya telah memiliki cucu.
Tak hanya otak cerdasnya yang ia bawa, tapi juga otak cerdas dari pemilik tubuhnya. Sungguh perpaduan yang sempurna untuk melakukan aksinya.
Jonathan berjalan kaki keluar dari bangunan itu. Ia harus pulang ke kos-kosanya. Ia masih ingat jalan sesuai ingatan pemilik tubuhnya.
Jaraknya cuku jauh dari kota. Ia melihat ada jalan raya. Ya tempat yang membully tubuhnya tempat yang sepi. Sungguh kasihan sekali.
Sudah sangat jauh ia berjalan. Lalu ia melihat ada sebuah rumah kosong. Tapi ada 2 orang laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam dan kepalanya ditutupi kain. 2 laki-laki itu berdiri di samping rumah kosong itu.
"Siapa mereka ?" batin Jonathan.
Jonathan perlahan berjalan mendekat pelan-pelan. Lalu ia melihat sebuah sepeda motor bebek di depan rumah kosong.
Jonathan menangkap pembicaraan 2 laki-laki dengan indra pendengarannya.
"Dompet yang kita dapat, ternyata lumayan juga."
"Ya, ini jauh lebih memuaskan dari hasil korban kita Kemarin-kemarin."
Jonathan yang mendengar pembicaraan mereka, lalu ia berfikir dengan otak cerdasnya, lalu ia menyimpulkan kedua laki-laki itu adalah maling.
Jonathan tersenyum menyeringai. Ia mengambil 2 batu sebesar kepalan tangannya. Lalu ia lempar sekuat tenaganya.
DUAGH !! DUAGH !!
Kedua batu yang ia lempar mengenai kepala 2 maling itu hingga jatuh ke tanah. Jonathan mendekati 2 maling itu.
Jonathan mengambil semua uang-uang di dalam dompet hasil curian kedua maling itu. Lalu salah satu maling membuka matanya.
Dengan cepat Jonathan menginjak-injak wajah maling itu hingga tak sadarkan diri.
Setelah selesai mengambil semuanya, Jonathan pergi berjalan mendekati sepeda motor yang terparkiri di depan rumah kosong.
Beruntung kunci motor yang ia dapat dari saku celana dari salah satu maling tadi. Jonathan menyalakan sepeda motor bebeknya, lalu pergi meninggalkan tempat itu begitu saja.
Setelah memakan waktu 1 jam lebih, Jonathan telah sampai di kos-kosnya. Ia masuk ke dalam kamar. Kamarnya cukup kecil. Ada kasur dan lemari.
"Tempat yang sungguh memperhatinkan."
Karena tak nyaman dengan tubuhnya yang penuh dengan luka, ia memilih untuk mandi. Ia mengambil handuk, pakaian ganti, lalu pergi ke kamar mandi yang ada di luar.
.....
Setelah mandi, dan mengenakan pakaian gantinya. Ia mengambil kotak P3K yang tersimpan dalam lemari kecilnya. Ia mengobati lukanya.
Karena pakaian Jonathan sebelumnya memang sudah lama, dan robek, maka Jonathan selalu memyediakan perlengkapan jahitnya untuk menjahit pakaiannya sendiri dengan tangannya.
Kali ini, Jonathan yang sekarang mengambil perlengkapan jahitnya. Ia bukan untuk menjahit pakaiannya, melainkan menjahit luka sobekan di lengannya. Tak lupa ia menenteskan alkohol sebelumnya.
Meski sakit, ia sudah terbiasa melihat darah, karena dikehidupan yang dulu, ia tak pernah takut dengan darah, melihat darah ia menjadi semangat, meskipun darahnya sendiri.
Tiba-tiba ia teringat ada hal yang mengganjal. Ternyata hari ini ia tak masuk kerja.
"Biarlah, besok aku tinggal berangkat saja, beres."
Setelah selesai mengobati lukanya, ia merebahkan tubuhnya, ia menatap langit ruangan kamarnya.
"Aku kembali hidup di masa depan dengan muda yang muda."
Jonathan terkekeh. "Sepertinya aku harus menikmati masa mudaku. Memang dulu aku tak pernah menikmati masa mudaku."
Ya, dikehidupan sebelumnya, ia hanya sibuk kerja menjalankan misinya tanpa menikmati masa muda. Mungkin sekarang, ia bisa menikmati masa mudanya sambil membalas dendam.
Karena sudah malam, Jonathan menutup kedua bola matanya. Ia tidur istirahat, Karena besok mau tak mau, ia harus menjalankan aktifitas yanh biasanya dialami si pemilik tubuhnya.
.....
Keesokan Harinya.
Hari sudah mendekati siang. Banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi masuk ke dalam kampus sesuai jadwal kelasnya. Semua beraktifitas seperti biasanya.
Riki dan gengnya telah duduk di kelas yang mereka ikuti. Kebetulan ia satu ruangan dengan salah satu most wanted, siapa lagi kalau Laura.
Dan hari yang menyenangkan bagi Riki, karena tak ada Jonathan yang hadir di kelasnya. Tiba salah satu anggota geng Riki berdiri.
Angga pergi ke toliet tanpa izin, dosen hanya pasrah, Karena angga salah satu anggota gengnya Riki, jadi ia tak berani menegur.
Angga berjalan ke arah toilet. Ia masuk ke dalam kamar mandi. Saat fokus buang air besar tiba-tiba dari atas ada air menyiramnya.
Tentu saja itu membuat angga terkejut dan marah. "Br3ngsek !!"
Angga teriak, ia segera memakai celana setelah membersihkan sisa-sisa kotorannya. Ia segera keluar dari kamar mandi. Setelah keluar, betapa terkejutnya ia melihat Jonathan berdiri dihadapannya.
"Wah, ternyata si Culun ini sudah berani, kamu masih puas setelah diberi pelajaran kemarin."
Lalu ia melihat kedua mata Jonathan. Angga terkekeh. "Kau membeli kacamata baru ? Apa karena membeli kacamata baru yang membuatmu kau telat masuk kelas ? Aku kira kau takut masuk kuliah."
Ya, karena kemarin saat membully Jonathan, kacamatanya, telah ia buat pecah.
Jonathan tidak menjawab, dengan santainya Jonathan melepas kacamatanya dan menyimpannya di saku kemejanya. Angga mengerut dahinya, saat melihat kedua tangan Jonathan yang memakai sarung tangan.
"Hei, untuk apa kau memakai sar..."
BUgH !!
Tanpa aba-aba Jonathan menghantam wajah angga dengan telapak tangannya. Lalu mendorongnya dengan kuat. Sehingga belakang kepala angga membentur tembok dengan keras.
Dengan cepat Jonathan mengikat kedua tangan Angga dengan ikat pinggangnya, selagi Angga belum bangkit dari sakitnya.
Angga kesakitan, ia pun berteriak. Tapi sebelum berteriak, Jonathan langsung memasukan pasir yang ia simpan di saku celananya ke dalam mulutnya Angga.
Tentu saja angga terkejut dibuatnya. Ia ingin memuntahkan pasir dalam mulutnya, namun lagi-lagi Jonathan langsung membekap mulut Angga.
"Rasa pasir bagaimana ? Enak ya ?" tanya Jonathan dengan wajah cerianya.
Angga yang melihat Jonathan seperti itu terkejut bukan main. Ia benar-benar terkejut aksi Jonathan. Karena Jonathan terkenal culun dan penakut.
Ingin sekali berteriak, tapi apa daya, Jonathan telah memasukan pasir ke dalam mulutnya, ditambah dibekap dengan kuat-kuat.
Kali ini Angga berteriak kesakitan tak main saat tangan satunya Jonathan menarik-narik otongnya. Meski tertutup kain celana, tetap saja ia merasakan sakit yang tak karuan.
"Sakit kah ?" tanya Jonathan dengan wajah polosnya.
"Hehehehehe, kayanya otongmu kalau dipotong lalu digoreng sepertinya enak. Tapi otong gorengnya yang makan sama kamu saja, kan ini otongmu sendiri. Pasti enak, kamu pasti jadi master chef."
Angga masih tak percaya, apa yang dikatakan oleh Jonathan. Sungguh gila.
Jonathan melepas kedua tangannya, Angga mengatur nafasnya. Mulutnya tak nyaman sekali, karena masih ada sisa butiran-butiran pasir di dalam rongga mulutnya.
Jonathan menatap dingin ke arah Angga. Angga yang ditatap Jonathan sedikit gemetaran, ia tak menyangka seorang Jonathan bisa menyiksa untuk membalas dendam.
Jonathan terkekeh.
"Hei.. baru, ditatap seperti itu sudah gemetaran."
Angga terdiam. Ia tak berani menjawab.
"Kejadian ini jangan sampai diketahui oleh siapapun, termasuk teman-teman gengmu dan terutama Riki. Kau mengerti ?" kata Jonathan dengan santainya dan bertanya. Namun Angga terdiam.
Jonathan menghela nafasnya. "Kalau kau diam, berarti kau mengejekku. Tapi terserah kalau kau cerita, silahkan. Pasti tidak ada yang percaya dengan ceritamu."
Jonathan tersenyum polos. "Tapi besoknya, aku akan mencarimu dan membuatmu menjadi gorengan."
Jonathan mengambil dompet yang ada di saku celana Angga. Ia mengambil semua isi. Semua uang ia ambil.
Angga terbelalak. "Jangan ambil semuanya !!" ucapnya, meski agak tak nyaman karena masih ada sisa pasir di rongga mulutnya.
"Diam !!"
Bugh !!
Jonathan menyuruhnya diam bersamaan menginjak mulut Angga dengan Alas sepatunya. Angga sakit tak main yang ia rasakan.
Jonathan mengambil semua uang dari dompet Angga. Lalu ia melempar dompet itu ke wajah pemiliknya.
"Aku melakukan apa yang dulu kamu lakukan." ucap Jonathan.
Ya, Karena di ingatan sang pemilik tubuh. Dulu uang Jonathan selalu dirampas paksa. Dan Angga 'lah yang melakukannya.
Jonathan melepaskan ikat pinggang yang mengikat kedua tangan Angga. "Ini milikku, kalau mau kedua tanganmu diikat lagi, pakailah ikat pinggangmu sendiri."
Angga hanya diam tak berdaya. Tentang apa yang ia alami saat ini. Ditambah sosok Jonathan yang benar-benar sangat jauh dari biasanya.
Setelah selesai, Jonathan melepaskan kedua sarung tangannya dan menyimpannya karena akan ia buang nanti di tempat yang aman. Karena ia sembarang meninggalkan bekasnya.
Jonathan pergi keluar dari toilet dengan wajahnya yang bisanya. Dan ia kembali memakai kacamatanya kembali. Dengan penampilan culunnya takkan ada yang mencurigai dirinya.
Karena Jonathan sebelumnya memang sudah terkenal culun dan tak berani melawan, dan terkenal penakut.
.....
Kelas telah selesai. Riki dan gengnya keluar dan pergi ke kantin. Mereka berempat sudah duduk di kursi, tapi mereka merasa ada yang kurang.
"Ahh, Angga kemana ?" tanya Ciko, salah satu anggota gengnya Riki.
"Bukankah tadi dia ke toliet ? Tapi kenapa lama sekali ?" Erik yang juga bertanya.
Riki tak mempermasalahkan itu. Yang terpenting ia tetap fokus sebagai ketua gengnya yang ditakuti.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!