NovelToon NovelToon

Husband System

Ch 1 ~ Wanita Mabuk & Dipecat

Perkenalkan namaku Aziz Septian aku seorang pekerja kantoran, pada suatu malam saat aku sedang berjalan menuju ke rumahku, aku melihat seorang wanita di sebuah bangku taman.

Kupikir itu adalah hantu tetapi saat aku melihat kakinya, ternyata kakinya masih berada di tanah yang berarti dia seorang manusia, karena jiwa penasaran milikku bergejolak, aku menghampiri wanita tersebut.

Saat aku tepat berada di depannya, aku melihat sesosok wanita yang sangat cantik, bahkan lebih cantik dari karakter animasi yang sering aku tonton, dengan gaya rambutnya bergelombang dan bola mata yang indah, yang paling penting dari itu semua adalah bagian tubuhnya yang sangat ideal.

Karena aku penasaran mengapa wanita secantik dirinya berada di bangku taman bahkan seorang diri pada malam hari seperti ini, lalu aku bertanya kepadanya tetapi semua jawaban yang ia berikan tidak dapat dimengerti.

Akhirnya aku mengetahui bahwa wanita ini sedang mabuk berat, saat aku melihat jam tangan milikku dan menemukan bahwa jam menunjukkan pukul sepuluh malam, karena aku seorang pria sejati aku harus membantu wanita ini, tanpa berlama-lama aku segera bergegas pergi menuju ke sebuah hotel.

Sesampainya di hotel aku memesan sebuah kamar untuk satu malam, resepsionis hotel yang melihat aku membawa seorang wanita yang sedang mabuk, segera mempertanyakan berbagai pertanyaan.

Aku segera menjelaskan semuanya, setelah itu aku membawa wanita itu ke sebuah kamar.

"Huff... Capek juga, sekarang aku harus segera pulang karena sebentar lagi komik yang aku tunggu-tunggu akan segera update..."

Aziz segera bergegas pergi pulang ke rumahnya, tetapi tangannya ditarik oleh sesuatu, hingga membuatnya terjatuh ke atas kasur, ternyata yang menarik tangan Aziz adalah wanita itu.

"Hei... Apa yang kau lakukan, aku harus segera pulang tau." Ucap Aziz yang mencoba untuk melepaskan diri dari wanita mabuk tersebut.

Tetapi entah kenapa secara tiba-tiba saja tubuh Aziz mengalami sakit yang amat sangat luar biasa, tepatnya di bagian kepalanya, karena tidak kuat dengan rasa sakit yang berada tepat dibagian kepalanya Aziz mulai kehilangan kesadarannya.

Keesokan paginya Seorang wanita terbangun dari tempat tidurnya, ia melihat ke sekeliling dan menemukan bahwa ia sama sekali tidak mengenali tempat ini.

Saat ia sedang memikirkan apa yang sebenarnya telah terjadi, ia melihat bahwa dirinya tidak memakai sehelai pakaian apapun.

Bahkan yang lebih mengejutkannya lagi ada seorang pria yang tepat berada di sampingnya, ia melihat bahwa pria tersebut juga tidak memakai pakaian apapun, ia tambah menjadi semakin penasaran apa yang telah ia lakukan.

Tetapi secara perlahan-lahan ia mengingat semua kejadian semalam, dari dia yang mabuk hingga ia di tolong dan dibawa ke tempat ini, tetapi ia malah melakukan bercocok tanam dengan pria yang telah menyelamatkannya.

Biasanya jika di keadaan seperti ini seseorang akan panik, tetapi ia tetap tenang dan memakai bajunya secara perlahan-lahan.

Setelah selesai memakai baju ia mengambil uang dari dompetnya dan menaruh uang tersebut di atas meja, yang berada di samping tempat tidur.

Ia juga menulis sebuah surat dan menaruhnya di atas tempat tidur, setelah itu wanita tersebut segera bergegas pergi menuju ke arah luar.

Beberapa jam kemudian Aziz mulai terbangun dari tidurnya, saat ia melihat sekeliling ia mengetahui bahwa ia tidak sedang berada di dalam kamarnya.

"Apa yang terjadi mengapa aku berada di tempat ini... Ah benar wanita itu..." Aziz yang sudah mulai mengingat kejadian semalam, langsung mencari wanita yang dia tolong.

Tetapi ia tidak menemukan siapapun yang berada di ruangan ini selain dirinya.

Saat Aziz sedang kebingungan tentang dimana wanita semalam, ia terkejut bukan main sebab ia saat ini sedang tidak memakai pakaian apapun.

"Apa yang telah terjadi tadi malam... Apa jangan-jangan aku... Aku telah ternodai...!"

"Padahal aku ingin mengetahui bagaimana keindahan dunia itu, tetapi aku malah tidak mengingat apapun."

"Sebaiknya sekarang aku segera memakai baju..." Setelah selesai memakai baju Aziz melihat uang dan sepucuk surat.

Aziz segera mengambil surat tersebut lalu membacanya.

"Tuan terimakasih banyak telah menolongku tadi malam, maaf sepertinya aku telah melakukan hal yang kurang pastas untuk dilakukan, aku meninggalkan uang sebanyak sepuluh juta untuk permintaan maafku, maaf sepertinya aku tidak bisa mengatakan hal ini secara langsung, tetapi aku menulis surat ini untuk mengungkapkan perasaan terimakasih dan juga permintaan maaf"

"Glek" Aziz yang membaca surat itu menjadi semakin yakin bahwa ia telah ternodai dan juga hal yang sama yang membuat Aziz terkejut adalah bahwa ia mendapat uang sebanyak sepuluh juta, sebab ia membutuhkan waktu lima tahun untuk mengumpulkan uang sebanyak dua puluh juta, sementara wanita itu dapat dengan mudah mengeluarkan uang sebanyak sepuluh juta untuk permintaan maaf.

"Sepertinya wanita itu bukan orang sembarangan..."

Aziz mengambil uang tersebut karena menurutnya rezeki tidak boleh ditolak.

"Hm... Coba aku lihat sekarang jam berapa, apa sekarang jam sepuluh, aku harus segera pergi ke kantor karena sekarang ada Meeting penting..."

Sesampainya di kantor Aziz segera menuju ke ruang Meeting, tetapi saat sampai di sana tidak ada seorangpun.

Saat melihat sekeliling ia melihat atasannya, ia segera bergegas menuju ke tempat atasannya berada.

"Maaf bos saya tadi..." Sebelum sempat Aziz menyelesaikan kata-katanya, ia sudah dibentak oleh bosnya dengan cara memukul sebuah meja.

"Mengapa kau terlambat bukankah sudah kubilang ini itu meeting penting mengapa kau bisa terlambat, apakah kau tau karena kau perusahaan ini mendapatkan masalah, jika kau memang tidak bisa datang kirim saja semua berkas-berkasnya, mengapa kau tidak mengangkat telepon dariku...!"

"Maaf... bos"

"Mulai sekarang kau tidak usah datang ke perusahaan lagi, karena kau kuberhentikan..."

"Tapi bos..."

"Tidak ada tapi-tapian, sekarang kau pergi dari sini aku sudah muak melihat wajahmu itu..."

Mendengar hal itu Aziz hanya bisa pasrah dan pergi keluar dari ruang Meeting tersebut.

Dengan wajah yang pucat Aziz kembali ke rumahnya, sesampainya disana ia mulai meluapkan emosinya kepada makanan, ia memakan tiga mie instan sekaligus hingga membuatnya tidak sadarkan diri.

Beberapa saat kemudian ia mulai sadarkan diri.

"Ini semua salah wanita mabuk itu, karenanya aku sekarang dipecat oleh pak bos."

"Huff... Tetapi aku mendapat uang pesangon sebesar lima juta ditambah uang dari wanita itu menjadi lima belas juta, aku juga masih memiliki uang tabungan sebesar dua puluh juta, tetapi semua uang itu tidak akan dapat bertahan lama."

"Ah, sebaiknya sekarang aku bersihkan semua kotoran makanan ini." Setelah mengatakan hal itu Aziz segera bersih-bersih.

Beberapa saat kemudian Aziz telah membersihkan semua sampah dan juga kotoran yang berada di dalam rumahnya.

Saat Aziz bersantai secara tiba-tiba saja terdengar suara seperti suara notifikasi dari sebuah game.

[Ting ~ Selamat Proses Penyatuan Telah Selesai]

"Apa...!"

________________<>________________

...Halo semuanya jangan lupa Klik Like+Comment+Rate+Favorite agar kalian tidak ketinggalan, sampai bertemu kembali....

...Oh ya Comment lah biar lebih ramai Spam juga boleh asal tidak berkata kasar...

Ch 2 ~ Mendapatkan System

"Apa...!"

"Kenapa aku bisa mendengar hal ini apakah aku sudah gila...?"

[Ting ~ Anda Belum Gila Tuan]

"Bahkan aku masih bisa mendengar hal itu aku memang sudah gila sepertinya..."

[Ting ~ Anda Tidak Gila Tuan, Aku Benar-benar Ada]

"Kalau kau memang ada coba tunjukkan dirimu..."

[Ting ~ Saya adalah Husband System Tuan, Saya merupakan System yang dapat membantu anda menjadi seorang suami yang dapat diandalkan]

"Hoi aku aja bahkan belum menikah, bagaimana aku bisa menjadi seorang suami."

[Ting ~ Itu benar Anda Belum Menikah, tetapi sebentar lagi Anda Akan Menikah Tuan]

"Apa maksud dari perkataanmu itu."

[Ting ~ Anda Sebentar Lagi Juga Akan Mengetahuinya]

"Eh, kalau kau memang System yang dapat membantuku, seperti system yang di komik-komik dan novel yang sering aku baca, coba tunjukkan status milikku."

[Ting ~ Baik Tuan]

[Husband System]

[Nama Pemilik : Aziz Septian]

[Istri : 0]

[Level : 0]

[Poin Pengalaman (0/10)]

[Kesehatan : 10]

[Energi : 10]

[Kekuatan : 8]

[Ketahanan : 7]

[Kecepatan : 5]

[Kelincahan : 7]

[Kecerdasan : 15]

[Keberuntungan : 4]

[Stamina : 8]

[Skill : ......]

"Wah benar-benar berhasil, jadi ini System sungguhan seperti yang di komik-komik, System apakah kau tidak mengalami kerusakan."

[Ting ~ Tidak Tuan, Kenapa]

"Mengapa semua statistik milikku begitu rendah, apakah System kau mengalami sebuah bug atau sedang rusak makanya semua Statistik milikku begitu rendah."

[Ting ~ Itu Memang Dari Diri Anda Sendiri Tuan, Bukan Karena System Mengalami Kerusakan]

"Baik-baik tetapi... Kok ada tulisan istri disini..."

[Ting ~ Itu Menunjukkan Berapa Istri Anda Tuan]

"Soal itu aku juga tau, tetapi mengapa ada tulisan istri."

[Ting ~ Itu Memang dari System Tuan, Sebab Saya Merupakan Husband System, Yang Dimana Sebuah System Untuk Menjadi Seorang Suami Yang Hebat Dan Dapat Diandalkan]

"Ah ternyata seperti itu, tetapi apakah jika aku memiliki lebih dari satu istri, system tidak mempermasalahkannya."

[Ting ~ Tidak Masalah Tuan, Anda Dapat Memiliki Lebih Dari Satu Istri, Semakin Banyak Istri Anda, Semakin Banyak Juga Fitur Dan Kehebatan Dari System Yang Dapat Digunakan]

"Oh, jadi jika aku memiliki lebih dari satu istri, System akan diperbarui dan akan ada lebih banyak fitur yang ada begitu...?"

[Ting ~ Benar sekali Tuan]

"Hm... Aku aja belom memiliki satu orang istri, apakah aku masih dapat menggunakan beberapa fitur dari System ini...?"

[Ting ~ Bisa tuan, tetapi semakin banyak istri anda semakin banyak juga fitur yang dapat anda gunakan]

"Ah, baik aku mengerti."

"Oh iya, apakah aku tidak dapat sebuah hadiah karena telah menjadi Pengguna dari system ini."

[Ting ~ Anda Mendapatkan Sepuluh Misteri Box, apakah Anda ingin membukanya]

"Tentu saja karena ini hal yang dari tadi aku tunggu-tunggu."

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Bertarung, Skill Taekwondo Tingkat Bumi]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Bertarung, Skill Karate Tingkat Atas]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Bertarung, Skill Silat Tingkat Atas]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Bertarung, Skill Tentara Tingkat Bumi]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Bertarung, Skill Pembunuh Tingkat Langit]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Kebutuhan, Skill Memasak Tingkat Langit]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Kebutuhan, Skill Berlari Tingkat Atas]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Kebutuhan, Skill Bersih-bersih Tingkat Atas]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Supranatural, Skill Mata Analisis Tingkat Langit]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Skill Supranatural, Skill Bola Api Tingkat Bawah]

"Whoa hebat, tetapi yang terakhir aku mendapat tingkat bawah, System skill di bagi menjadi berapa tingkat...?"

[Ting ~ Di bagi menjadi Lima Tingkat Tuan, Tingkat Bawah, Tingkat Menengah, Tingkat Atas, Tingkat Bumi dan Tingkat Langit]

"Oh, aku mengerti, coba sekarang perlihatkan Statistik milikku kembali."

[Ting ~ Baik Tuan]

[Husband System]

[Nama Pemilik : Aziz Septian]

[Istri : 0]

[Level : 0]

[Poin Pengalaman (0/10)]

[Kesehatan : 10]

[Energi : 10]

[Kekuatan : 8]

[Ketahanan : 7]

[Kecepatan : 5]

[Kelincahan : 7]

[Kecerdasan : 15]

[Keberuntungan : 4]

[Stamina : 8]

[Skill Bertarung :

Taekwondo Tingkat Bumi (0/100)

Karate Tingkat Atas (0/100)

Silat Tingkat Atas (0/100)

Tentara Tingkat Bumi (0/100)

Pembunuh Tingkat Langit (0/100)]

[Skill Kebutuhan :

Memasak Tingkat Langit (0/100)

Berlari Tingkat Atas (0/100)

Bersih-bersih Tingkat Atas (0/100)]

[Skill Supranatural :

Mata Analisis Tingkat Langit (0/100)

Bola Api Tingkat Bawah (0/100)]

"Hm... System apakah itu level dari skill milikku...?"

[Ting ~ Benar tuan, tetapi saat level anda telah mencapai max, itu akan diperbarui lagi tuan]

"System apakah Skill Supranatural akan menggunakan Energy...?"

[Ting ~ Tentu saja tuan, Skill Supranatural akan menggunakan Energy untuk dapat digunakan, tetapi selain Skill Supranatural Skill lainnya tidak membutuhkan Energy sama sekali]

"Oh, baik aku mengerti, system apakah aku bisa mendapatkan sebuah misi, terus misi tersebut bisa memberikan poin Pengalaman dan juga hadiah lainnya."

[Ting ~ Bisa Tuan, ada misi harian, Misi tersembunyi dan juga Misi khusus yang dapat dipicu saat anda melakukan sesuatu]

"Baik aku mengerti, aku ingin melihat Misi Harian."

[Ting ~ Baik Tuan]

[Misi Harian :

Push Up (0/100)

Sit Up (0/100)

Berlari selama Satu jam]

"Oh, baiklah aku akan melakukan misi harian."

Aziz Menganti pakaiannya dengan Pakaian Olahraga, setelah itu Aziz bersiap-siap untuk melakukan Misi Harian.

Ia mulai dari Push Up, dua jam kemudian, Aziz baru selesai menyelesaikan Push Up.

Tapi karena ia masih bersemangat tentang hal ini ia segera melanjutkan dengan Sit Up, satu jam kemudian Aziz akhirnya menyelesaikan dua tugas dari Misi Harian.

Saat Aziz ingin keluar dari rumahnya ia terkejut bukan main karena hari sudah jam empat sore, tetapi ia masih mau melanjutkan Misi Harian.

Satu jam terlewati sekarang Aziz telah menyelesaikan semua tugas dari Misi Harian, secara tiba-tiba saja terdengar notifikasi dari kepalanya.

[Ting ~ Selamat Anda berhasil menyelesaikan Misi Harian, Anda mendapatkan Sepuluh Poin Pengalaman]

[Ting ~ Selamat Anda Baru Saja Naik Level, Semua Statistik Milik Anda Meningkat Sebanyak Lima Poin]

[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Sepuluh Poin Statistik, apakah Ada Statistik yang ingin anda tingkatan]

"O... Oh, aku tingkatan kekuatan saja."

[Ting ~ Baik Tuan]

[Ting ~ Kekuatan ditingkatkan sebanyak Sepuluh Poin]

"Huff... Aku sangat lelah, sebaiknya sekarang aku istirahat sejenak." Ucap Aziz dengan wajah yang pucat dan mulai tidak sadarkan diri.

Di tempat lain, lebih tepatnya saat setelah wanita yang ditolong oleh Aziz pergi, ia kembali ke rumahnya, wanita tersebut saat ini sedang menghadap ke seluruh keluarganya.

________________<>________________

...Halo semuanya jangan lupa Klik Like+Comment+Rate+Favorite agar kalian tidak ketinggalan, sampai bertemu kembali....

...Oh ya Comment lah biar lebih ramai Spam juga boleh asal tidak berkata kasar...

Ch 3 ~ Identitas Si Wanita Mabuk

Wanita yang ditolong oleh Aziz bernama Hana Lian, ia merupakan anak dari pemilik perusahaan ternama, ia juga populer di kalangan teman-temannya dan juga kerabatnya, karena ia sangatlah cantik, banyak orang yang ingin menikah dengannya, tetapi semua pria tersebut ditolak mentah-mentah oleh Hana.

Saat ini Hana sedang berada di ruang keluarga, di ruangan tersebut terdapat ayah, ibu, paman, bibi, saudara laki-laki, saudara perempuan dan juga kakeknya.

"Hana semalam kau berada dimana...?" Tanya seorang pria tua yang berada didepan Hana, ia adalah pemilik perusahaan ternama di Indonesia, ia bernama Joko Lian,

Joko Lian adalah kakek dari Hana.

"Aku semalam tidur..." Sebelum Hana menyelesaikan kata-katanya ia dihentikan oleh saudara perempuannya.

"Apakah kau benar tidur dihotel oleh seorang pria...?!"

"Itu...Benar."

"Apa...!" Teriak kakeknya.

"Nak, mengapa kau melakukan hal itu...?" Tanya ibunya yang bernama Sina Lian.

"Aku, tadi malam secara tidak sengaja aku meminum air, yang kupikirkan itu adalah air putih, tetapi ternyata itu bukanlah air putih, yang menyebabkan aku mabuk berat, karena kepalaku rasanya begitu berat aku duduk disebuah taman agar tidak mengalami kecelakaan saat membawa mobil."

"Tetapi ada seorang pria yang datang menghampiriku, ia membawaku ke sebuah hotel, lalu ia segera bergegas untuk pergi tetapi entah kenapa aku malah menarik tangannya hingga membuat ia terjatuh ke atas kasur."

"Meski ia mencoba untuk melepaskan diri dari diriku ia tetap tidak berhasil, hingga entah mengapa aku mendengar sesuatu dari perutnya, secara tiba-tiba saja ia pingsan dan entah bagaimana aku malah bercocok tanam dengannya, pada pagi harinya aku terbangun dan baru bisa mengingat semua kejadian itu."

"Jadi maksudnya kau telah melakukan hal tidak pantas kepada pria tersebut...?"

"Iya kakek."

"Kalian segera lakukan pencarian kepada pria itu, mulai sekarang kau akan menikah dengan pria itu, kau mengerti Hana...?!"

"Aku mengerti kakek..."

"Tetapi ayah apakah Hana harus melakukan hal itu, pria itu tidaklah pantas dengan Hana." Protes paman Hana yang bernama Miko Lian, paman dan bibi Hana sangat membenci Hana, ayah dan ibu Hana, karena itulah mengapa setiap kali ada sebuah masalah yang menimpa keluarga Hana mereka akan sangat bahagia.

"Kau diam saja Miko ini sudah keputusan bulat dariku." Jawab Joko kakek Hana.

"Baik aku mengerti ayah..." Meski Miko paman dari Hana terlihat tidak terima Hana akan menikah dengan orang dari keluarga yang miskin, sebenarnya didalam hatinya ia sangatlah bahagia termasuk juga dengan bibi dan kedua saudaranya.

Ayah dan Ibu Hana hanya bisa pasrah dengan yang telah terjadi.

(Rumah Aziz)

Kembali ke tempat Aziz saat ini Aziz telah terbangun dari tidurnya, ia melirik ke arah jam dinding, jam menunjukkan pukul tujuh malam.

Karena Aziz belum makan malam, Aziz pergi keluar untuk makan diluar.

Aziz lebih memilih suka makan diluar saat waktunya makan malam, karena ada sebuah tempat makan dipinggir jalan yang sangat enak.

Karena itulah mengapa ia sering kesana hanya untuk makan malam.

Sesampainya di tempat makan Aziz segera memesan yang biasanya ia makan yaitu nasi goreng super pedas.

Beberapa saat kemudian makanan Aziz telah selesai dimasak, tanpa berlama-lama lagi Aziz segera menyantap makanannya.

Baru Aziz mau memasukkan makanan yang sedang ia pegang, datang beberapa orang dengan tampang layaknya seorang preman, lebih tepatnya tiga orang preman, satu memakai kalung di leher yang berada didepan, kedua pria kurus dan ketiga pria berkepala botak.

"Mana duit cepat keluarkan semua uang yang kau miliki."

"Tapi bang uang ini harus saya gunakan untuk pengobatan istri saya."

"Emang gua peduli, buruan cepat mana uangnya."

"Tidak jangan di kasih ayah, ngapain juga ayah kasih uangnya kepada para preman Brengs*k seperti mereka." Ucap seorang wanita sambil berkata kasar kepada para preman tersebut.

Para preman yang mendengar hal itu menjadi sangat marah, mereka langsung menodongkan pisau kepada Aziz.

"Cepat keluarkan uangnya atau kubunuh pria ini."

"Padahal aku hanya diam saja tetapi mengapa kau malah membawa-bawa diriku."

"Hah, jangan sombong kau, apakah kau tidak sayang nyawa."

"Sepertinya aku yang harusnya mengatakan hal itu." Secara tiba-tiba saja Aziz langsung memukul perut dari preman yang menodongkan pisau kepada dirinya.

Lalu Aziz memukul wajah dari preman tersebut dan dilanjutkan dengan menarik wajah dari preman tersebut ke arah lutut kirinya, setelah itu Aziz memukul pundak dari preman itu dengan sikunya.

Tanpa basa-basi yang lainnya langsung segera mengarahkan tinju kepada Aziz, tetapi Aziz langsung menendang leher dari preman yang berbadan kurus hingga membuatnya terlempar jauh, yang berkepala botak juga ikut terlempar oleh temannya.

Setelah itu Aziz mengambil pisau dari preman tadi, ia kembali melanjutkan makannya.

Setelah selesai Aziz ingin membayar makanannya, tetapi ditahan oleh pemilik dari tempat makan tersebut.

"Anggap aja karena telah menolong kami dari para preman itu." Kata si Pak pemilik tempat makan.

"Tidak, ambil saja karena kata bapak tadi istri bapak sedang sakit bukan... Jadi ambil saja uang ini untuk mengobati istri anda."

"Tetapi...."

"Tidak apa-apa, kalau begitu saya permisi dulu ya." Ucap Aziz yang pergi meninggalkan tempat makan tersebut, dengan membawa ketiga preman tadi.

"Terimakasih banyak tuan..."

"Dia ternyata orang yang hebat, tidak kusangka bahwa ia bisa bertarung, karena dari dulu ia tidak pernah mengatakan bahwa ia jago bertarung..." Ucap wanita yang merupakan anak dari pemilik tempat makan itu.

"Iya kau benar, hm kenapa kau memandanginya terus apakah kau jatuh cinta padanya...?" Tanya pak pemilik tempat makan.

"A... Apa-apaan sih ayah ini aku tidak jatuh cinta kepadanya... Hmph!!" Balas Wanita tersebut dengan membuang mukanya untuk menutupi perasaan sebenarnya.

"Uhk ini dimana...?"

"Ini adalah tempat dimana kau akan mati...!" Ucap Aziz sambil tersenyum.

"Kau..."

"Mau tau bagaimana rasanya keadaan yang lebih menakutkan daripada sebuah kematian...?!" Ucap Aziz, setelah itu Aziz mulai melakukan berbagai hal, yang lebih menakutkan daripada sebuah kematian.

Setelah selesai Aziz membawa ketiga preman tersebut ke kantor polisi, setelah keluar dari kantor polisi aziz kembali kerumahnya.

Sesampainya di rumah Aziz segera bergegas untuk menghidupkan Televisi, karena ia menunggu update animasi yang selalu tayang saat malam hari.

Beberapa saat kemudian Aziz telah selesai menonton filmnya, ia segera bergegas untuk tidur karena keesokan paginya ia akan menonton animasi pagi.

________________<>________________

...Halo semuanya jangan lupa Klik Like+Comment+Rate+Favorite agar kalian tidak ketinggalan, sampai bertemu kembali....

...Oh ya Comment lah biar lebih ramai Spam juga boleh asal tidak berkata kasar...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!