NovelToon NovelToon

Mafia And Me 2

PERKENALAN TOKOH & VISUAL TOKOH

Edward Scirth adalah sosok seorang pria yang sangat dingin pada setiap lawan dan musuhnya. Kepribadian seorang Mafia yang satu ini sangat tak jauh berbeda dari Daddy nya. Apa pun akan ia lakukan untuk kesenangan dirinya sendiri.

EDWARD SCIRTH

Lea Caroline wanita yang baik hati dan tulus kepada setiap orang terdekat nya, ia hidup berdua dengan Ibunya yang sudah sakit sakitan. Kepribadian seorang wanita yang satu ini sangat unik tetapi sulit untuk dimengerti oleh siapapun.

LEA CAROLINE

****

OK, SEKIAN PERKENALKAN TOKOH UTAMANYA YA READERS;)

SAMPAI BERTEMU DI EPS SELANJUTNYA, JADIKAN FAVORIT YA:) LIKE KOMEN DAN VOTE.

SALAM ^^

Mahkota Terenggut

" Ibu, Lea berangkat bekerja yah." Lea mencium punggung tangan Sina, Ibunya.

Sina mengangguk sambil tersenyum kepada Lea. " Iya nak, kamu hati hati ya di jalan. Ingat, setiap usaha yang di sertai dengan doa pasti akan membuahkan hasil yang terbaik." Pesan Dina dengan lembut.

" Amin, Lea akan terus semangat bekerja demi Ibu." Ucap Lea, Sina mengusap lembut rambut Putri tunggal nya itu.

" Ya udah, kalau gitu Lea pergi ya Bu! daa..." Lea melambaikan tangannya setelah melangkah keluar dari rumah.

Sina menghela nafas dengan dalam melihat setiap perjuangan yang Lea lakukan.

" Semoga setiap kerja keras mu tidak sia sia nak. Hanya kamu harapan Ibu satu satunya, apalagi setelah Ayah mu meninggal. Tidak ada lagi yang membiayai kebutuhan hidup kita selain kamu yang selalu berusaha setengar mungkin. Ibu sangat menyayangi mu, kamu adalah kebanggaan Ibu, Lea." Gumam Sina, iya sudah sakit sakitan sekarang ini dan hanya bisa berbaring lemah di atas kasur.

******

Bar The Lvy Terkenal di California...

Lea baru selesai mengganti pakaian nya sebagai pakaian kerja di Bar tersebut. Setelah itu ia pun langsung mengambil bagian dalam pekerjaan untuk melayani para pengunjung yang memesan minuman.

" Ini Tuan, silahkan..." Lea meletakkan sebotol bir di meja pengunjung.

" Thank you..." Banyak para pengunjung yang kian jam kian bertambah banyaknya.

Lea pun kembali melakukan rutinitas biasanya sampai benar benar membuat dirinya kewalahan menerima setiap pesanan. Apalagi hanya ada tiga orang pelayan saja yang bekerja. Tetapi tak mengurangi semangat Lea untuk terus melayani para pengunjung.

" Bir alkohol tiga!" Suara seorang Pria dengan tegas, Lea mengangguk mengiyakan saja kemudian berlalu pergi.

" Ini Tuan..." Lea menyerahkan bir tersebut di meja pria tadi. Lea tidak dapat melihat dengan jelas sosok pria itu, bahkan dia tidak membayar langsung. Lea hendak meminta bayaran tetapi pria itu sudah tak terlihat lagi sehingga membuat nya putus asa.

" Huf... pasti nanti dia kembali lagi kemari." Gumam nya putus asa.

Jam terus berputar, kini waktu telah menunjukkan pukul 23.45 berarti sudah tengah malam.

" Sudah pukul segini tetapi pengunjung makin bertambah bukan malah berkurang. Aku merasa kantuk jadinya, aku harus ke toilet cuci muka dulu." Gumam Lea.

" Jer, aku ke toilet bentar ya." Ujar Lea pada Jer salah seorang pelayan juga.

" Iya! tapi kamu cepat ya kemari lagi." Balas Jea, Lea mengangguk kemudian melangkah pergi.

Setelah mencuci muka, Lea hendak segera kembali ke Bar, tetapi ia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

" Sorry...sorry..." Ucapnya dengan gugup, Lea hendak melanjutkan langkahnya lagi, namun tiba tiba ia di tarik oleh orang yang bertabrakan dengan nya tadi. Berketepatan beberapa langkah lagi ada beberapa kamar, Lea di bawa masuk kedalam kamar tersebut.

"Lepaskan aku!!! lepas......" Teriak Lea yang terus meronta-ronta agar di lepaskan. Bukanya di lepaskan, ia malah di lemparkan dengan kasar di atas ranjang.

" Awas!!!" Pekik Lea, ia berdiri dan hendak melangkah keluar, tetapi sayang pintu sudah terkunci. Lampu redup membuat Lea tak dapat mengenali siapa Pria itu.

" Siapa kau? apa mau mu?" Pekik Lea ketika tubuhnya kembali terlempar dengan kasar di atas ranjang.

Pria itu mendekat pada Lea, mencium paksa. Lagi dan lagi Lea menolak dan terus memberontak. Tetapi tubuh kekar pria itu tak mau berpaling dari dirinya. Kedua tangannya di kunci oleh Pria itu sehingga mengunci pergerakannya. Pria itu pun kembali melakukan aksi nya.

" Jangan lakukan itu hiksss...hikss.. aku bukan wanita seperti yang kau pikirkan." Isak tangis Lea tanpa henti, tetapi Pria itu seperti sudah gila dan tidak punya akal sehat lagi.

Dari hembusan nafas Pria itu Lea bisa menebak bahwa dia sudah berada dalam pengaruh obat. Tubuh Lea gemetaran dengan hebat, bagai tersambar petir penuh dengan isak tangis yang semakin pecah.

" Hikss....hiksss... "

Namun sebelum ia melakukan aktivitasnya lagi, ia melihat dengan jelas sebuah kalung liontin perak berbentuk hati seperti berkilauan di dalam gelap. Hanya itu saja yang dapat ia lihat dengan jelas.

" Hiksss...hikss.... Aku membencimu seumur hidup ku!" Maki Lea dengan Isak tangis yang tak luput. Tidak ada lagi yang berharga dari diri Lea, seluruh nya telah habis sudah. Kehormatan yang ia jaga selama ini sia sia begitu saja diambil oleh seorang Pria yang tak bertanggung jawab.

" APA DOSA KU TUHAN?" Kata yang Lea ucapkan setelah semuanya hilang, dirinya seakan tiada harganya lagi.

*****

Fiu fiu....:) dah EPS awal nya loh!) gimana penasaran gak? dukung author ya ok:) like komen dan vote

SALAM ^^

Dipecat

Sekitar pukul 04.05 Lea terbangun, dengan gemetaran ia turun dari atas ranjang seraya memunguti semua pakaiannya yang berserakan di lantai.

Dengan air mata yang kian terus menetes mendampingi perasaan Lea sambil mengenakan pakaian.

Tanpa menoleh sekilas kearah ranjang, Lea langsung melangkah pergi dengan berlari seribu langkah.

****

Lea sampai dirumah sekitar pukul 05.03, ia selalu membawa kunci cadangan sehingga tidak perlu merepotkan Sina membukakan pintu. Dengan hati hati seperti seorang pencuri, Lea melangkah masuk kedalam kamar agar tidak membangunkan Sina karena kamar mereka bersampingan.

" Hikss...hikss... diriku benar benar sangat kotor sekali! sangat kotor!!!" Isak tangis Lea di dalam kamar mandi di bawah shower.

" Hilang semua... hilang..... seluruhnya hancur sudah hiksss... hikss... apa salah ku ya Tuhan? mengapa aku harus menerima nasib seburuk ini hikss...hiks.. seakan dunia benar benar membenci diriku. Aku selalu melakukan hal yang baik, tetapi mengapa balasan yang ku dapat harus sesakit ini? apa aku begitu tak ada harganya? hiks...hiks..." Lea memukuli dirinya sendiri.

" Aku benci, aku jijik dengan diriku sendiri." Lea terus menangis tiada henti di bawah Shower yang menyala.

" Tuhan... jika ini memang sudah takdirku maka aku harus terima semua ini. Meski aku tahu pasti sangat sulit untuk aku terima, aku pasti bisa menghadapi semua ini." Tekad Lea, dengan penuh keyakinan ia pun berusaha tegar agar segera selesai mandi.

****

" Ayo makan Ibu..." Lea menyuapi makanan kemulut Sina dengan telaten.

" Kenapa mata mu seperti bengkak begitu Lea?" Tanya Sina sedikit penasaran ketika tatapan tepat bertemu di mata Lea.

" Em.. tadi.. tadi itu ada binatang masuk kemata Lea, trus Lea kucek makanya jadi agak bengkak dan merah begini." Dusta Lea, Sina percaya pada Lea sambil tersenyum Kecil.

" Ouh... lain kali jangan buat begitu ya nak, nanti mata kamu jadi sakit."

" Ia Bu!"

Lea memiliki dua tempat bekerja, saat pagi sampai sore akan bekerja serabutan dengan menjadi pencuci piring di sebuah Resto.

" Ini lagi cuci dengan bersih!" Titah para pelayan kepada Lea, hal seperti itu sudah lumrah baginya.

" Awas ya kalau sampai sisa sedikit saja kotoran, maka habislah kau," ancam Tisa salah seorang Koki yang sangat membenci Lea.

" Iya Mbak, saya akan bekerja sebaik mungkin," balas Lea tanpa rasa keberatan sedikit pun.

" Itu memang sudah kewajiban mu. Awas saja kau!" Tisa menatap sinis kearah Lea, Lea mengangguk dan membalas hanya dengan senyuman.

Memang begitu banyak para pelayan, dan Koki lainnya yang tidak suka kepada Lea. Seluruh tatapan, ucapan, perbuatan yang mereka berikan padanya menandakan sebuah kebencian dan ketidaksukaan yang tersirat.

Baginya semua itu tidak lah masalah, dia akan terus tabah dengan membalas kejahatan dengan kebaikan. Itulah prinsip dasar Lea, kedamaian dengan semua orang adalah hal yang utama.

" Selesai juga, aku ingin minum sebentar." Ia hendak melangkah menuju tas ransel nya tetapi Tisa terus menghalangi jalan.

" Jangan senang dulu, lihat mereka sudah membawa banyak piring kotor lagi. Segera cuci!" Tegas Tisa, Lea hanya bisa menghela nafas dengan dalam lalu melangkah kembali untuk melakukan pekerjaan.

" Hidupmu tidak akan pernah tenang Lea, dari awal melihatmu saja aku sudah membenci mu. Maka bersiaplah menanggung akibatnya," gumam Tisa, seluruh ideo kotor nan licik selalu terbesit dalam otaknya.

Kini tibalah waktunya untuk istirahat, Lea tengah duduk berselonjoran di lantai sambil meneguk air minum.

" Huff... sangat melelahkan," gumamnya, ia mengedarkan pandangannya menyapu seluruh lantai, tiba tiba ia terkesiap ketika melihat beberapa orang pelayan datang membawa banyak sekali piring kotor.

" Cepat cuci ini!" Titah mereka, Lea sudah bisa pastikan itu. Dirinya selalu begini tidak akan ada waktu luang yang mereka berikan padanya untuk tenang sebentar saja.

Seluruh kekuatannya ia kumpulkan, melangkah mendekat kepada para pelayan untuk mengambil seluruh piring kotor itu. Tetapi, bukanya diberikan pada Lea malah jatuh berserakan di lantai.

" Prak....." Beberapa piring pecah, Lea gemetaran sangking takutnya.

" Suara apa itu?" Tisa datang mendekat pada Lea.

" Dia Mbak, dia yang telah memecahkan piring piring itu. Padahal aku sudah memberi kepadanya tetapi ia seperti tidak ada tenaga sehingga piring itu jadi pecah." Dusta seorang pelayan, Lea menggeleng kepala. " Tidak! itu tidak benar Mbak, merekalah yang telah menjatuhkan piring piring itu. Aku sama sekali tidak ada melakukan hal itu." Lea berusaha menyelamatkan diri.

" Pembohong! jangan membalik fakta. Sekarang juga kamu harus ikut saya kepada manager Resto." Tisa menarik tangan Lea, meronta dan meronta tetapi Lea malah di jatuhkan tepat di depan banyak para pengunjung.

" Ada apa ini?" Manager Resto menghampiri mereka. Lea sudah gemetaran, matanya berkaca-kaca, dirinya seakan hina sekali di hadapan seluruh pengunjung yang menatap Lea dengan sinis.

" Lea telah melakukan kesalahan yang besar Pak, dia sengaja menjatuhkan piring piring kotor karena ia malas melakukan tugasnya. Makanya ia nekad melakukan hal itu, apa dia masih pantas bekerja di Resto ini?" Tisa menjelaskan, Manager Tio itu menatap tajam kepada Lea.

" Kamu telah merugikan Resto ini Lea! kamu selalu saja membuat masalah. Maka sekarang ini juga kamu dipecat! angkat kakimu dari sini." Tegas Manager Tio, seluruh tatapan pun tertuju pada Lea.

" Itu tidak benar Pak! saya tidak melakukan itu, mereka yang membalikkan fakta." Ucap Lea dengan isak tangis.

" PERGI!!!!" Teriak manager Tio, jika sudah seperti itu Lea pun tidak dapat berbuat apa apa lagi.

Melangkah dengan gemetaran membawa by tas ranselnya meninggalkan Resto itu.

" Hiksss....hiks... semuanya lenyap!!!!aaaaaaa!!!! apa dunia sekejam ini? selalu saja aku yang menjadi sasaran utama hikss..hikss...Ayah... seandainya saja kamu tidak pergi pasti tidak sesakit ini beban yang harus kutanggung. Tidak akan sesulit ini kehidupan yang akan kujalani, dan tidak akan sehina ini diriku dimata orang orang hikss...hiks... mereka tidak ada yang mengerti perasaanku. Aku selalu berusaha hidup damai, tentram menghargai setiap orang meski selalu berbuat hal terkutuk kepadaku. Tetapi mengapa tidak ada balasan yang setimpal bagiku? hikss...hiks.. apa materi adalah pandangan utama dalam kehidupan? hiks...hiks... hampa! hidupku benar benar hampa!!!!" Kata Lea di pinggiran jalan yang sepi.

Hinaa, dan tidak ada nilainya adalah sebutan yang selalu orang orang sebutkan pada Lea. Dulun hidupnya dapat dikatakan dalam tingkat tinggi. Tetapi setelah Ayahnya meninggal seluruh aset kekayaan disita oleh Rentenir yang ternyata begitu banyak hutang hutang Ayahnya. Sejak dari itu kehidupan Lea berubah drastis, sudut pandang setiap orang berubah 180° kepada Lea dan Dina. Dari semuanya itu Lea baru mengerti bahwa dirinya akan dihargai dari sudut materi bukan perjuangan.

***

Maaf jika memang karya saya tidak ada nilainya Dimata kalian, saya tidak memaksa kalian untuk membaca cerita saya. Jika memang tak suka jangan memberi anggapan yang menjatuhkan, jika selalu seperti itu maka saya akan mempertimbangkan segalanya apakah melanjutkan atau langsung Hiatus.

LIKE KOMEN DAN VOTE

SALAM

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!