NovelToon NovelToon

Asmara Gadis Gendut

bab 1. Perkenalan

Semua orang berpikir cantik itu harus tinggi, putih dan yang paling penting LANGSING. Tapi itu menurut mereka, kalau aku sihhh???

cantik itu dimana kita menghargai apa yang ada dalam diri kita dan menerima keadaan kita tanpa harus minder atau malu pada orang lain. Intinya percaya diri aja dehh..

Namaku Raya Putri Atmaja, aku putri dari orang terkaya di negara ini. Siapa yang tidak kenal keluarga atmaja, bahkan bisnis yang dijalankan oleh ayahku berkembang pesat hingga keluar negeri. Semua orang tak ada yang tau jika aku putri dari keluarga atmaja karena memang aku tidak pernah mempublikasikan diriku . Aku mau mereka menerimaku bukan karena keluargaku tapi karena apa yang ada dalam diriku.

Aku punya seorang kakak laki-laki yang sangat menyayangiku namanya Gilang Putra Atmaja. Kakakku ini sudah kuliah disalah satu universitas terbaik di kota ini. Ya... dia memang otak encer . Tubuh tinggi, wajah tampan,kulit putih menjadikan kakakku ini sosok idola bagi fansnya, meskipun dia bukan artis tapi dengan semua hal itu siapa yang tidak tertarik.

Aku sekolah di SMA Kartika, yaa kalian tau itu SMA favorit di kota ini. Aku punya dua sahabat yang selalu ada untukku mereka Yanti dan Sari. Mereka berteman denganku sejak awal masuk SMA ini dan sekarang kami sudah kelas XI.

"Rayaaaaa! Sudah jam 06.15, cepat turun nanti kamu telat sekolah" teriak bundaku

" iya bunda, gak usah teriak teriak ini anak bunda yang cantik sudah turun" sahutku seraya menuruni tangga menuju meja makan.

Di meja makan sudah terlihat ayah, bunda dan kak Gilang duduk manis di tempat masing-masing.

"Pagi semuaaa" sapaku

"Pagi juga sayang" jawab ayah dan bunda

"Pagi juga adekku yang nduuuttt" sapa kakakku..

Ya dia memanggilku ndutt karena memang aku gendut . No problem, itu memang kenyataannya, dengan berat badan 80kg dan tinggi 165cm. Cukup gemuk kan?? entahlah darimana asal lemak lemak lemak ini. Setelah itu tak ada suara lagi selain dentingan sendok dan garpu, karena memang itulah kebiasaan kami tak boleh bicara saat makan.

"Bunda ayah, aku dan kak Gilang berangkat dulu ya.." kataku berpamitan setelah sarapan

"Iya sayang hati-hati , Gilang awas jangan ngebut bawa mobilnya" kata bundaku

"Iya iya bunda sayang .. Gilang gak akan ngebut , ya sudah kami berangkat dulu ya bunda.." jawab kak Gilang

" Assalamualaikum " lanjut kak Gilang dan aku sambil menyalami ayah dan bunda

"Waalaikumsalam" jawab bunda dan ayah

Setelah 10 menit akhirnya sampai juga di gerbang sekolahku dan mobil kak Gilang langsung berhenti.

"Kak aku pergi dulu ya, nanti pulang gk usah jemput aku mau pergi sama Yanti dan Sari.. daaa kakaaakkk " pamit ku

"Iya hati- hati jangan pulang malam" jawabnya

"Siaaappp boss" kataku sambil

mengacungkan jempol.

Kulihat kak Gilang hanya tersenyum lalu melajukan mobilnya pergi.

Aku berjalan menuju kelasku melewati lorong lorong kelas dan seperti biasa banyak mulut-mulut remnya blong.

"Lihat tuh gajah lewat"

" eh.. kok ada gempa ya tiba-tiba"

"Ya ampun tambah gede aja tuh kingkong"

Huuffff kenapa aku bilang remnya blong , karena mereka kalau ngomong asal nyerocos aja. Kalian dengar sendiri kan mulut-mulut nyinyir mereka. Tapi aku sudah biasa, anggap aja angin lalu karena mereka selalu merasa diri sendiri sempurna.

"Raayaaaaa.. wooyyyy" suara siapa lagi kalau bukan dua sobat cempreng ku.

" aduuhhh.. kalian ini bisa gak sih gak teriak-teriak, emang aku budek apa " sahutku kesal

"Hehehehe... sorry Ray, abisnya gue seneng banget tau gak sih.." sahut Yanti

"Senang kenapa sih? " tanyaku sambil berjalan dan duduk di bangkuku

" itu loh Ray , hari ini bakal ada murid baru cowok katanya ganteeeeng banget orangnya dan parahnya lagi dia bakal sekelas sama kita Rayaaa .. gue deg deg an nihh" jawab Yanti antusias

Temanku satu itu memang tidak bisa tahan dengan yang namanya cowok ganteng. Tapi aku juga penasaran dengan murid baru itu.

"Hemmm.. ya deh kita tunggu saja kalau begitu" ucapku

Kkrrriiiingggggg.....

Bunyi bel pertanda pelajaran akan dimulai telah terdengar. Para siswa telah masuk ke kelas masing masing termasuk kelasku. Aku sudah duduk manis di tempat dudukku, tempat duduk paling pojok bersama Yanti sedang Sari ada di sebelah bangku kami dengan Della.

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Roni guru matematika

"Selamat pagi pak" jawab kami serempak

"Anak-anak hari ini kalian kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta, ayo masuk dan perkenalkan dirimu" suruh pak Roni

Kelas yang tadinya hening kini riuh melihat murid tersebut memasuki kelas.

"Wooowwww... pangeranku"

"Waahhhhh .. ganteng banget, mau dong jadi pacarnya"

"Ya ampun aku mau pingsan lihat pangeran tampan"

Huuffffftt... aku hanya mampu menghela nafas melihat reaksi teman-temanku termasuk dua sahabatku yang kini melotot dengan mulut menganga melihatnya. Memang dia ganteng tapi gak perlu berlebihan juga lah yaawww.

"Perkenalkan namaku Kevin Satya Permana aku pindahan dari Jakarta, terima kasih" ucapnya

Ohhh .... Kevin namanya, kulihat matanya yang memandang kami semua dan tiba-tiba mata kami bertemu cukup lama hingga perkataan pak Roni menyadarkan kami berdua.

"Silahkan duduk kevin, tempat duduk mu ada di sebelah sana" kata pak Roni menunjuk bangku kosong di depanku di sebelah Reza

"Iya pak terimakasih" dia berjalan menuju bangkunya di depanku dan aku hanya menundukkan wajah

Entah kenapa rasanya aku jadi gugup saat melihatnya menatapku tadi. Duhh hatiku cenat cenut .

"Hey Kevin, aku Reza salam kenal ya " kudengar percakapan mereka di depanku

"Iya salam kenal juga" jawabnya

Pelajaran terus berlanjut hingga bel istirahat berbunyi dan para siswa berhamburan menuju kantin.

Tiba tiba ku lihat Yanti mencolek punggung kevin dengan pensil dan berkata

"hay kevin, kenalin aku Yanti , yang ini Sari dan yang duduk di sebelahku Raya salam kenal" kenalnya

"Haii Yanti, Sari dan Raya" ucapnya sambil menyalami kami satu persatu

Saat tiba giliranku mata kami kembali bertemu lagi dan membuat jantungku berdetak kencang.

Dan ditambah tanganku tak kunjung di lepasnya itu membuatku tambah gugup.

"Ehh .. maaf " ucapnya melepas tanganku

"Oh.. gpp" jawabku menunduk

"Ayo ke kantin " lanjut ku

"Ayo, kalian gak ikut" tanya Sari pada Reza dan Kevin

"Ikutlah, kita kan juga laper" jawab Reza

Kita berlima berjalan menuju kantin dan seperti biasa banyak mulut nyinyir menghinaku.

"Eh lihat tuh gajah lewat ..tapi kok ada pangeran di antaranya siiih ..."

"Kok si gendut jalan sama pangeran, gak pantes"

"Gentong aja belagu"

Kebiasaanku hanya diam dan menganggap angin lalu ucapan mereka. Setelah sampai kantin kita duduk di tempat pojok kebetulan hanya itu yang tersisa pas untuk lima orang

Hidup itu bukan untuk menuju kata sempurna, tapi menghargai ketidaksempurnaan dari hidup dan saat logika tak mampu mengartikan akan selalu ada hati yang bisa merasakan.

~ Raya Putri~

################################

Bersambung....

bab 2. Kantin

Sesampainya di kantin kami mencari tempat duduk. Karena kantin cukup ramai dan yang tersisa hanya di pojok tak apa lah.

"Mau pesan apa nih? Biar aku yang pesanin" kata Reza

"Aku sama Yanti mie ayam, kamu Ray?" Jawab Sari

"Aku bakso aja, kuahnya dikit ya Za" Jawabku

"Aku pesanin bakso juga Za, biar aku yang pesan minum. Kalian minum apa?" Tanya Kevin

"Kami bertiga air putih botol aja Vin" jawabku

"Ok, ayo Za pesan" ajak Kevin

Setelah makanan datang kami berlima duduk sambil menikmati makanan kami dengan Yanti dan Sari duduk di kanan dan kiriku sedangkan Reza dan Kevin ada di depanku.

"Ray, nanti pulang sekolah jadi kan kita pergi?" Tanya Sari

"Emmm" jawabku sambil manggut-manggut

"Nanti langsung aja ya gak usah mampir dulu biar gak kemalaman" sambung Yanti

"Kalian mau kemana sih?" Tanya Reza yang tengah memandang kami bertiga

"Emmm.. kita mau nonton Za, kenapa kamu mau ikut??" Jawab Sari

"Boleh tuh, kamu mau ikut gak Vin nonton sama mereka ?" Tanya Reza pada Kevin yang dari tadi diam.

Tapi entah perasaanku aja atau gimana kelihatannya dia lihatin aku dari tadi.

."Emang gpp kalau aku ikut?" Tanya sambil menatap kami

"Gpp kok kita malah seneng loe ikut biar ada yang bening dikit hehehehe, iya kan Ray? " kata Sari sambil ketawa

"Ehh... iya gpp kok ikut aja biar rame" balasku

"Ok deh aku ikut" jawab Kevin

Di tengah perbincangan kami tiba-tiba ada kakak kelas yang datang dan marah marah padaku. Siapa lagi kalau bukan fansnya kakakku tersayang Risa and the gank

"Heeii gendut! Jangan sok cantik loe ya di sini, udah gendut , miskin, sok cantik

lagi ..

Maksud loe apa berangkat bareng my bebeb Gilang?" Katanya

"Haaduuhhhh.. bebeb Gilang yang loe maksud itu kakak gue, KAKAK!!! puas loe" dalam hati aku jawabnya sihh. Aslinya aku mah diam aja

"Jawab loe jangan diem aja.. dasar gendut" kata temannya sambil menyiram rambutku dengan air putih di mejaku.

Cukup aku gak tahan lagi ini udah keterlaluan. Aku langsung berdiri dengan cepat tanpa peduli mereka yang ada di belakangku terjatuh karena terdorong kursi yang ku duduki.

"Hahahahaha.. rasain loe" Sari dan Yanti ketawa melihat Risa dan teman-teman nya terjatuh

"Bangun loe semua, maju satu satu kalau

berani jangan keroyokan" ucapku menantang

Kulihat semua yang di kantin memandangi kami yang akan berkelahi . Tapi kemudian bubar karena mendengar ancaman Kevin.

"Apa yang kalian lihat?? Bubaarrr" suara kevin yang menggelegar membuat nyali ku juga takut

"Dan buat loe , sekali lagi gue lihat loe nyakitin Raya .. kalian gak akan gue lepasin, sekarang pergi dari sini!!" Lanjutnya tegas dan keras

"Tuhan, suaranya nakutin banget guru BP mah lewaatt kalau lagi marah .. tapi tunggu kok dia belain aku sihh" ucapku dalam hati

Setelah mendengar perkataan Kevin semua siswa bubar dan melanjutkan makan mereka lagi dan untuk Risa dkk mereka udah kabur.

"Kamu gpp Ray, ya ampun nenek lampir tuh cari masalah aja sih.. tapi Gilang itu siapa sih Ray?" Tanya Yanti

"Hemm aku gpp kok, Gilang itu tetanggaku tadi pagi aku nebeng naik mobilnya karena motorku di bengkel" jawabku dengan lesu dan gak mungkin juga aku jujur bisa bisa heboh satu sekolah kalau tau aku anak dari keluarga Atmaja donatur nomor 1 di sekolah ini

"Makasih ya Vin kamu udah bantuin aku" lanjut ku menatap Kevin

"Santai aja kali Ray, kita kan teman, ini bersihin mukanya" sahutnya sambil memberikan sapu tangan padaku

"Makasih Vin" aku menerima saputangannya

Obrolan kami terhenti saat bel masuk kembali berbunyi. Pelajaran terus berlanjut hingga bel pulang terdengar. Kami bersiap-siap untuk pergi nonton bareng. Kulihat Reza dan Kevin sudah pergi dulu setelah berpamitan kepada kami bahwa mereka akan menunggu di tempat nonton.

"Ayo , Raaaay cepetannn!" Teriak Sari yang sudah di depan pintu kelas

"Ayo, ehh tapi kita naik apa ke sananya?" Tanyaku

"Eh iya ya kok aku gak kepikiran hehe, aku udah sama Yanti Ray, gimana nih?" Tanya Sari

"Biar aku naik gojek aja deh, kalian duluan aja kesana nanti tunggu aku di pintu masuk bioskopnya" terang ku agar mereka tidak bingung

"Ya sudah kita duluan ya Ray, hati-hati dan jangan lupa telpon kita kalau udah sampai" kata Yanti sambil berlalu pergi meninggalkanku di kelas

Ku langkahkan kakiku menyusuri lorong-lorong kelas menuju gerbang sekolah.

Aku berdiri di pinggir jalan sambil memesan ojek online. Sudah 10 menit aku menunggu tapi tak kunjung juga datang bapak ojeknya sedangkan kakiku sudah capek berdiri.

Tiba-tiba ada motor sport berhenti di depanku, jika ku lihat dia memakai seragam yang sama denganku. Siapa dia??

"Ayo naik "katanya sambil membuka helmnya

"Eh.. Kevin, bukannya tadi sudah berangkat sama Reza?" tanyaku penasaran

"Reza naik motor sendiri, tadi aku ke tempat teman sebentar dan aku lihat kamu di sini, ayo sama aku aja nanti keburu telat" jawabnya

"Ta tapiii... aku gak bisa naiknya" jawabku menunduk malu.

"Gimana mau naik , aku pakai rok pendek dan lagi aku kan berat takut gak kuat motornya" pikirku dalam hati

Ku lihat dia turun dari motornya, kemudian melepas jaketnya dan memberinya padaku.

"Pakai itu untuk menutupi pahamu saat naik, ayo cepat naik pegang pundakku" terangnya

"Nanti jatuh gimana??" Takutku

"Percaya sama aku Ray, gak mungkin aku buat kamu jatuh" jawabnya sambil menaiki motornya

Nyuuuttt... aku merasakan motornya bergoyang saat aku menaiki motornya. Aku memegang pundaknya sebagai tumpuan, akhirnya aku bisa naik juga . Segera ku rapikan rok seragamku dan ku tutup dengan jaketnya.

"Pegangan Ray, aku mau ngebut ini nanti jatuh" kata Kevin

Ku pegang ujung tasnya yang ada di belakang sebagai pegangan. Tapi kemudian dia meraih tanganku untuk memeluknya.

"Eh.. kok jadi gini" pikirku.

Kurasakan jantungku berdetak kencang saat aku memeluknya tapi untung ada tasnya di belakang kalau tidak bisa malu aku perutku yang buncit mengganjal hahaha.

Motornya melaju dengan cepat membelah jalanan, aku hanya bisa menutup mata karena takut.

Setelah 15 menit akhirnya kita sampai di tempat tujuan. Kevin segera memarkirkan sepeda motornya.

"Kita hubungin mereka dulu Vin, siapa tau mereka nunggu kita dimana gitu" kataku

"Gak usah Ray, mungkin mereka sudah masuk jadi gak mungkin aktif Hp nya" jawabnya

"Ya sudah ayo masuk" ajak ku

"Ayo" jawabnya sambil menarik tanganku

deg deg deg

Hangat rasa tanganku dalam genggamannya, sangat terasa nyaman. Baru kali ini ada cowok yang genggam tanganku selain kak Gilang, rasanya nano nano hehehe. Apalagi dia super duper ganteng.

Cinta bukan melihat ada apanya, tapi apa adanya

~Raya Putri~

################################

Bersambung....

bab 3. Berasa kencan

Kami berjalan beriringan dari parkiran menuju gedung bioskop dengan tanganku yang di genggam kevin. Sampai di pintu masuk aku mencari keberadaan kedua sahabatku dan juga Reza tapi tak menemukannya.

"Aduuhh.., telat deh kita" kataku pada Kevin

"Gpp, ayo masuk aja" dia mengajakku masuk.

Setelah sampai di dalam aku melihat mereka dan memberi lambaian tangan padaku untuk mendekat. Aku dan Kevin akhirnya menempati tempat duduk yang tersisa, kami duduk berdampingan.

Film yang kami tonton memang bergenre horor , jadi tak khayal pada saat hantunya keluar kami menjerit. Dan spontan seringkali tanganku memegang lengan Kevin atau menyembunyikan mukaku di balik punggungnya.

Kurasa dia tidak keberatan dengan hal itu, terbukti dia tidak melarangku.

"Tenang aja ada aku di sini, kalau kamu takut tutup mata aja " ujarnya menenangkanku

"Terimakasih Vin, aku tutup mata ya soalnya aku takut . Ku pikir filmnya romantis gak taunya horor" jawabku padanya

"Iya cepet tutup mata" perintahnya

Tanpa pikir panjang aku langsung menutup mataku dan bersandar pada kursi. Tapi setelahnya aku merasakan tanganku di genggam oleh seseorang. Ku lihat itu tangan Kevin yang menggenggam ku, aku melihatnya tapi dia hanya tersenyum sambil melihatku.

"Sudah tutup mata aja" perintahnya tanpa melihatku

Tanpa membantah aku kembali menutup mataku. Rasa nyaman yang kurasakan membuatku terlelap hingga tak sadar film yang kami tonton telah selesai. Kurasakan seseorang menepuk-nepuk pipiku dengan lembut.

"Ray, ayo bangun filmnya udah selesai" dengarku pelan tapi aku berpikir sedang tidur di rumah jadi aku hanya menggeliat aja

"Ray.. Ray.. Raya.." panggilnya berulangkali padaku

"Lima menit lagi bun, Raya masih ngantuk" ujarku tanpa sadar

"Hahahahaha...."

Aku terbangun mendengar seseorang tertawa dengan keras, tapi tunggu.. itu laki-laki jadi bukan bunda. Bukannya aku ada di rumah ya tapi itu juga bukan suara kak Gilang, dengan mengerjap aku melihat wajah orang tersebut.

"Aaaaaa... Kevin. Ngapain kamu di kamarku" teriakku kencang

"Hahahaha.. sadar Ray ini masih di bioskop loh" ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak.

"Mam*** aku lupa, duhhh malunya akuu" ucapku dalam hati.

"Hehehe maaf Vin aku lupa" ucapku sambil menunduk.

"Ok ok sekarang kita keluar aja dulu" jawabnya

Sampai di luar ruangan aku mencari keberadaan teman2ku.

"Kemana mereka" pikirku

Tak lama hp ku berdering dan ternyata Yanti calling, ku geser tombol hijau dilayar ponselku.

"Hallooo Raya, maaf ya kita pulang duluan soalnya tadi ibuku telpon dan memintaku mengantarnya ke rumah pak de . Aku mau nunggu kamu bangun kelamaan jadi kita tinggal deh, maaf ya Raya jangan marah.

Oh ya Reza tadi juga pulang sama kita, kamu di mana? Hati hati pulangnya" cerocos Yanti panjang lebar tanpa berhenti

"Ya Tuhan kenapa aku punya teman yang cerewet banget kayak kamu Yan Yanti. Kalau telpon salam dulu kek ini main ngomong aja. Pusing aku dengarnya, iya gpp kalau begitu aku juga mau pulang ini, salam buat ibu ya ... " jawabku

" hehehee maaf lupa, iya nanti aku salamin. Aku masih d jalan ini Ray udah dulu ya, Bye Ray" sambungnya kemudian memutuskan sambungan telepon sebelum aku menjawabnya.

"Huufffffft dasar Yanti, main matiin aja " gerutuku pelan

" mereka udah pulang Ray, tadi juga sudah bilang aku mereka. Kita makan dulu apa langsung pulang sekarang ?" Kata Kevin yang baru ku sadari keberadaannya.

"Eh terserah kamu aja deh Vin" jawabku

"Kalau terserah berarti kita makan dulu aja ya?" Tawarnya

"Ok ayo" jawabku

Kami berjalan beriringan menuju salah satu restoran yang cukup rame di mall tersebut. Setelah mendapat tempat duduk pelayan menghampiri kami.

"Mau makan apa Ray?" Tanya Kevin

"Emmm aku nasi goreng seafood sama jus sirsak " jawabku pada Kevin

"Kalau saya nasi goreng biasa aja mbak sama jus jeruk " kata Kevin sama pelayan itu

Setelah pelayan itu pergi ku lihat Kevin sibuk dengan HPnya entah apa yang dilihatnya. Suasana yang canggung aku pun juga diam karena gak tau mau ngomong apa

"Ganteng banget ciptaan-Mu yang satu ini Tuhan, udah ganteng, pinter , baik pula" pikirku sambil memandanginya

"Gak usah lihatin terus Ray nanti naksir loh" katanya membuyarkan lamunanku

"Ehh ngk kok, cuma lagi mikir aja kamu gak malu jalan sama aku" kataku

"Kenapa harus malu?" Bingungnya

"Ya secara kan aku gk secantik cewek pada umumnya, takutnya kamu gk nyaman sama aku" jawabku

"Ray, dengar ya... cantik itu menurutku relatif, aku gak pernah mandang seseorang dari fisiknya Ray .. selama dia baik dan aku nyaman sama dia aku gak masalah kok" tutur Kevin

Setelah 10 menit menunggu pesanan kami datang juga.

"Terimakasih mbak" ucapnya

"Selamat makan Ray, " lanjutnya

"Selamat makan juga Vin" balasku

Setelah itu hanya ada dentingan sendok dan garpu terdengar di antara kami.

Setelah selesai makan kami masih duduk duduk sambil mengobrol.

"Vin, kenapa kok kamu pindah kesini" tanyaku memulai percakapan

"Karena papaku tinggal disini Ray sama kakakku, sedangkan aku selama ini sama mama di jakarta tapi karena papa menginginkan kami tinggal bersama akhirnya aku dan mama kembali kesini" jelas Kevin panjang lebar

"Ohh gitu... berarti sebelumnya kamu juga tinggal disini?" Balasku

"Iya .. tapi pindah ke jakarta waktu umur 8 tahun" jawabnya

Lama kami mengobrol tak terasa sudah pukul 8 malam. Ternyata Kevin orangnya seru juga kalau di ajak ngobrol.

Kevin berniat mengantarkan aku pulang, tapi aku tolak karena aku belum mau identitasku terkuak. Akhirnya malam itu aku pulang dengan taksi online yang ku pesan setelah memastikan Kevin pergi dengan motornya.

"Selamat malam semua" Ucapku seraya memasuki rumah

"Darimana dek kok baru pulang? Dan itu jaket siapa?" Tanya bunda yang memperhatikan penampilanku.

"Mam*** aku lupa.. ini kan jaket Kevin" batinku

"Emm ini jaket teman bunda tadi dipinjamin , hehehe" ujarku cengengesan

"Bunda aku naik dulu ya dan aku udah makan bunda jadi nanti adek langsung tidur, selamat malam " sebelum bunda menjawab segera aku berlari ke kamar untuk mandi.

Setelah 20menit di kamar ku rebahkan tubuhku di kasur empuk milikku. Seketika bayangan tadi di mall memenuhi otakku. Meskipun kita janjian rame rame tapi nyatanya aku berdua mulu sama Kevin jadi berasa seperti sedang kencan.

Aku terkikik geli membayangkannya, saat memeluk Kevin saat naik motor, genggaman tangannya yang hangat, wangi tubuhnya saat di bioskop, dan wajahnya yang tampan. Rasanya mau menjerit batinku. Eh tunggu apa aku sedang jatuh cinta?

drrrrtttt..drrttttt

Ponselku bergetar menandakan pesan masuk.

08573×××××××

Selamat mlam Ray mimpi indah

Kevin

"Aaaaaaa... beneran Kevin???

tau nomorku dari mana ya dia? baru aja di bayangin udah muncul aja" pikirku

Me:

mlam juga Vin.. mimpi indah juga

Aku senyum senyum sendiri, sampai tak terasa mata ini mulai terlelap dan menuju alam mimpi

"Jika rasa itu boleh tumbuh aku berharap rasa itu bernama CINTA"

~Raya Putri~

################################

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!