NovelToon NovelToon

Vita Nova

Prolog

Mati..

Itulah yang terjadi padaku setelah ibu tiri yang kejam itu membunuhku.Sejujurnya aku senang karna tidak akan tersiksa lagi,tapi siapa sangka aku terlahir kembali menjadi 'Orang lain'.Orang lain yang tidak kukenal sama sekali.

'Lily Everon'(15 tahun) anak terakhir dari 2 bersaudara sekaligus putri satu satunya dari Duke dan Duchess Everon yang berkuasa di wilayah utara kekaisaran.Terlahir dengan rambut putih perak,mata biru langit yang sangat dalam,dan kulit seputih salju.Dia dijuluki Bunga Utara.

Dengan harta keluarganya yang melimpah,dia bisa mendapat apapun yang dia mau.Karna hal itu lah,Lily menjadi anak yang sombong,manja dan egois.Banyak rumor buruk tentangnya tersebar di pergaulan kelas atas,sampai akhirnya dia jatuh sakit karna racun yang ada di dalam makanannya.Dalam waktu yang sama aku masuk ke tubuhnya.Dengan kata lain 'Lily yang asli' sudah mati.

.

Walau hidup ditubuh orang lain ingatan ku dimasa lalu tetap ada ditambah ingatan dari Lily,aku harus menjalani ini.Perlahan ingatan-ingatan dalam diri 'Lily' mulai terkumpul.

.

'Aku harus memperbaiki situasi dan bertahan disini!Lihat saja!'.

Begitulah seharusnya.

Episode 1 "Awal Perubahan"

'Panas..aku dimana sebenarnya?..'

Gadis cantik yang terbaring di kasur perlahan membuka mata.Terlihat langit-langit kamar yang mewah, berhiaskan permata-permata mahal,dan kamar yang luas tapi kosong.Tidak ada seorang pun dikamar itu selain gadis itu.

"Dimana ini?bukankah aku sudah mati gara gara si gila itu?" gumam gadis yang tak lain adalah 'Cika' dalam tubuh 'Lily'.

Tak lama kemudian datang seorang wanita dengan pakaian pelayan membawa mangkuk berisi air dan handuk.Ketika dia melihat Lily,betapa terkejutnya dirinya, hingga mangkuk berisi air tadi jatuh membasahi lantai.

"N-nona!?" ucap wanita itu sambil gemetar.Wajahnya menunjukan ekspresi seperti melihat hantu.

Ia segera berlari keluar sembari berteriak memanggil 'Nyonya'.Lily hanya terdiam sambil melihat pelayan itu berlari keluar.

Lily beranjak dari kasur dan melihat cermin.Betapa terkejutnya dirinya melihat gadis cantik didalam cermin yang ternyata adalah dirinya sendiri.

"Eh!?SIAPA GADIS CANTIK NAN IMUT INI!?", teriak Lily didepan cermin seperti orang aneh.

Tak lama kemudian datang seorang wanita berambut hitam,dan bermata biru dengan gaun yang sangat mewah.

"Lily!!" wanita itu langsung memeluk Lily sambil menangis.

"Syukurlah kamu sudah sadar..ibu sangat mengkhawatirkan mu.." lanjutnya sambil menangis di pundak Lily.

Tiba-tiba semua ingatan Lily di masa lalu masuk ke dalam ingatan Cika.Untuk beberapa saat,kepalanya terasa pusing dan berat,tapi itu hanya sebentar.Melihat semua ingatan yang tersusun secara urut,ia mulai memahami apa yang terjadi.

"Ibu,berapa lama aku terbaring di kasur?" tanya Lily agak ragu.

Wanita yang bisa dibilang 'Ibu Lily' itu mengusap air matanya terlebih dahulu lalu berkata,

"Sudah 3 bulan kamu terbaring dan tak sadarkan diri.." ucapnya.

"HAH!?3 BULAN!?" teriak Lily kaget.

"Iya,ibu dan ayah sangat mengkhawatirkan mu..kami pikir kamu tidak akan bangun lagi.." lanjut wanita itu dengan suara lirihnya.

"Maafkan aku sudah membuat kalian khawatir.." ucap Lily merasa bersalah walau ia tahu itu bukan dirinya.

"Tidak apa-apa,asalkan kamu sudah sadar semua akan baik baik saja."jawab wanita itu sambil mengusap kepala Lily pelan.

Tak lama setelah itu wanita yang bisa dipanggil Duchess meminta Lily untuk bersiap-siap bertemu dengan ayahnya, Duke Everron.Para pelayan membantu Lily bersiap mulai dari mandi,sampai pakaian.

'Apa-apaan baju ini..ini terlalu ramai..' itu pikir ku saat pelayan memakaikan gaun mewah berwarna tosca berumbai-rumbai dengan beberapa permata putih.

Setelah selesai, Duchess mengantar Lily bertemu dengan ayah Lily yang biasa dipanggil Tuan Duke.Ketika tiba di ruang kerja,pintu terbuka dengan sangat keras.Seorang pria langsung memeluk Lily sambil menangis deras.

"Lily!..anakku paling manis,imut,dan cantik..ayah sangat merindukanmu!" ucapnya sambil memeluk Lily dengan sangat erat.

"A-ayah! aku tidak bisa bernafas..!" ucap Lily dengan nafas tidak teratur.

'Dia mau membunuhku!?'pikirknya sambil terengah-engah.

Duke melepas pelukannya dan meminta maaf.Duke berkata, selama Lily terbaring,banyak hal terjadi mulai dari rumor pergantian bintang pergaulan kelas atas dan rumor kalau 'Lily' sudah meninggal.Memang tidak sepenuhnya rumor itu salah,karna memang Lily sudah mati.

"Jika kamu kembali ke pergaulan kelas atas maka kamu bisa mengubah rumor-rumor buruk itu." ucap Duke.

"Iya,kamu hanya perlu menutup mulut orang orang itu,atau reputasi mu akan turun." ucap Duchess melanjutkan.

"Aku akan lakukan itu,tapi..aku akan mulai sedikit perubahan." ujar Lily.

Duke dan Duchess tampak bingung,tapi mengizinkan apapun yang mau Lily lakukan.

"Baiklah,lakukan semua sesuka hatimu."ucap Duke.

Setelah itu Lily kembali ke kamar dan meminta Rina(pelayan pribadi Lily) membawa makan malam ke kamarnya saja.

"Rina,besok ikut aku ke butik di Ibu Kota,aku ingin membeli beberapa gaun lagi." ucapku.

"Eh?tapi nona minggu lalu Tuan Duke sudah membelikan anda banyak gaun mewah." jawab Rina heran.

"eh?begitu ya.Baiklah selain gaun yang baru saja dibelikan ayah buang saja." ucap Lily sedikit canggung.

'Untungnya Lily dimasa lalu pintar memerintah,jadi aku tidak terlalu kesulitan.' pikir Lily.

'Eh?atau lebih baik ku berikan saja pada para pelayan ya??Akan bagus jika waktu mereka liburan ada gaun mewah yang bisa mereka pakai kan?Jika terlalu mewah mungkin aku harus memanggil designer,ya!itu bagus!' lanjutnya.

"Ah,jangan!Aku berubah pikiran, berikan saja pada para pelayan.Mereka bisa menggunakannya atau mengubahnya menjadi sesuatu yang baru." ujar Lily.

"Baik nona!" jawab Rina tampak senang.

'Lebih cepat lebih baik,aku harus mengubah keadaan menjadi lebih baik.'

Bersambung..

Episode 2 "Kakak?"

Flashback

"Eh?begitu ya.Baiklah selain gaun yang baru saja dibelikan ayah buang saja." ucap Lily sedikit canggung.

'Untungnya Lily dimasa lalu pintar memerintah,jadi aku tidak terlalu kesulitan.' pikir Lily.

'Eh?atau lebih baik ku berikan saja pada para pelayan ya??Akan bagus jika waktu mereka liburan ada gaun mewah yang bisa mereka pakai kan?Jika terlalu mewah mungkin aku harus memanggil designer,ya!itu bagus!' lanjutnya.

"Ah,jangan!Aku berubah pikiran, berikan saja pada para pelayan.Mereka bisa menggunakannya atau mengubahnya menjadi sesuatu yang baru." ujar Lily.

"Baik nona!" jawab Rina tampak senang.

'Lebih cepat lebih baik,aku harus mengubah keadaan menjadi lebih baik.'

.

.

Episode 2

Esok paginya,Lily dan Rina pergi ke Ibu kota.

"Nona,apakah ada yang salah?" tanya Rina sambil menatap Lily dengan terheran heran.

"Tidak ada apa-apa,aku hanya mengalami sedikit 'perubahan',Rina." jawab Lily sambil tersenyum ke arahnya.

Rina hanya memasang wajah ragu,tapi Lily tak menghiraukan hal itu dan hanya tersenyum menatapnya .Sesampainya di butik Lily memilih beberapa gaun yang simple dengan sedikit permata dan beberapa renda.Dia berpikir kalau perlu membeli set perhiasan yang bisa dipakai untuk beberapa gaun agar lebih hemat.

Selesai membeli gaun,Lily mengajak Rina ke kafe hanya untuk sekedar makan.

"Nona,bagaimana kalau ke Kafe Servant!?" ujar Rina dengan mata berbinar binar,tampak sekali dia ingin kesana.

"Baiklah,ayo kesana.Kita makan sepuasnya." jawab Lily semangat.

"Baik nona!" jawabnya senang.

Selama berada di kafe itu,ada seorang pria yang menurutku tidak asing.Rambut hitam dan mata tajam berwarna hijau permata.Lily menatapnya agak lama dan tak sengaja mata kami berpapasan,dan pria itu tersenyum.Lily hanya berpaling dari tatapan itu.Setelah selesai makan,Lily dan Rina kembali ke wilayah Everon.

"Huh..melelahkan tapi menyenangkan." ucap Rina tersenyum lebar walau kelelahan.

"Tidur lah,aku akan membangunkan mu jika sudah sampai." ujar Lily.

Setibanya di kastil.Lily membangunkan Rina dan masuk kedalam membawa gaun-gaun yang di beli tadi.

"Rina,'tolong' minta pelayan pria untuk membawa gaun-gaun itu ke kamar.Kamu beri perintah untuk di simpan dengan baik." ujar Lily.

"B-baik nona." jawabnya agak terkejut.

'Dia pasti tidak pernah mendengar kata tolong dari Lily sebelumnya.' pikir Lily, karna 'Lily yang asli' adalah gadis yang angkuh.Sudah pasti enggan mengucapkannya,walau sekedar kata tolong.

Lily masuk ke kamar dan meminta para pelayan menyiapkan mandi. Seusai mandi dan berganti pakaian, Duchess memanggil Lily ke ruang kerja Duke.

'Ada urusan apa malam malam begini,aku kan mau istirahat.' ujar Lily dalam hati karna lelah,mau tidak mau ia harus kesana.

/di ruang kerja Duke.

"Ayah memanggil ku?"

"Ah,anakku tercantik,kamu pasti akan senang mendengar hal ini." ucap Duke dengan senyuman.

"Memangnya ada apa ayah??" tanya Lily.

"Kakak mu akan pulang besok,jadi bersiap lah." jawabnya.

'eh?kakak?!' aku terkejut karena baru sadar kalau Lily punya kakak,dalam ingatan Lily tidak terlihat jelas bagaimana wajah sang kakak. Kakak yang ada diingatan Lily masih berumur 17 tahun, itupun saat Lily berusia 9 tahun.

"Kalian sudah terpisah sangat lama karna kakakmu ikut perang,jadi bersiaplah untuk hari esok." ujar Duchess.Lily mengangguk paham dan permisi kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar,Lily menjatuhkan tubuhnya diatas kasur sambil menghela nafas panjang.

'Besok kakak pulang,kakak yang bahkan tidak pernah kulihat wajahnya?memangnya ini sinetron?!' ujar Lily dalam hati.Tanpa sadar,Lily sudah tertidur pulas.

/Skip paginya.

Seluruh isi rumah sangat sibuk hanya karna kedatangan kakak Lily.Lily yang baru bangun langsung dimandikan para pelayan dan dipakaikan gaun terindah yang ia punya.

'Ini merepotkan.' ucap ku dalam hati sambil menunggu kedatangan kakak di ruang utama.

Tak lama kemudian, sebuah kereta kuda berwarna hitam dengan lambang merpati putih, yang melambangkan ciri khas keluarga Duke Everon berhenti di depan pintu rumah. Lalu,turun lah seorang pemuda yang terasa tak asing bagiku.Rambut hitam dan mata tajam berwarna hijau permata.

"Putraku Lucas!" teriak Duke memanggil pemuda itu, lalu memeluknya.

"Bagaimana kabarmu nak?" tanya Duke kepada pemuda itu yang bisa disebut kakak Lily,Lucas.

"Aku sehat ayah,bagaimana dengan ayah dan ibu?" tanya Lucas balik.

"Sangat baik.Demi dewa, kamu sudah sedewasa ini,padahal dulu kamu tidak lebih dari dadaku" jawab Duke kagum melihat perubahan Lucas.

"Terima kasih banyak ayah." jawabnya.

Setelahnya Lucas memeluk Duchess.

"Apa kamu tidak rindu pada adikmu?" tanya Duchess pada Lucas.

"Untuk apa aku merindukan anak ingusan itu,ya kan nona?" jawab nya sambil tersenyum melihat Lily.Ia pun sadar setelah melihat senyuman yang tidak asing itu.

"Eh?!Kau pemuda itu!?" ucap Lily berteriak kaget.

"Ya ampun,apa kalian sudah bertemu lagi sebelum ini?" tanya Duchess.

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya di kafe yang ku datangi bersama Rina kemarin." jawab Lily.

"Iya ibu,kami bertemu kemarin tanpa saling menyapa." jawab Lucas dengan nada bercanda.

"Kenapa??" tanya Duke terheran.

"Karna aku melupakannya." jawab Lily dan Lucas bersamaan.

Duke dan Duchess hanya bisa tertawa kecil mendengarnya dan kami pun tertawa bersama.

Malam harinya saat jam makan malam,Lucas menatap Lily cukup lama.

"Kamu sudah berubah ya Lily.Kudengar kamu terbaring di tempat tidur selama 3 bulan karna racun.Betapa khawatirnya aku mendengar hal itu di medan perang.Tentu saja saat mendengar kamu tersadar,aku langsung datang kesini." ucap Lucas.

"Eh?Kakak mengkhawatirkan ku?Terima kasih kak,tapi aku baik baik saja,dan lagi pula bisa- bisanya kakak meninggalkan medan tempur hanya demi adikmu ini." jawab Lily kaget dan heran.

"Cih,ya maaf.Aku hanya mengkhawatirkan mu apa aku salah?" tanya Lucas dengan wajah marah tapi lucu.

"Tidak,terimakasih kak." jawab Lily menahan gemas.

'Ingatan Lily tentang kakaknya hanya julukan yang selama ini ia dengar dari kabar.Sudah lama sejak kekaisaran berperang dengan negara tetangga.Lucas yang sangat handal itu mendapat julukan dari musuh "Dewa Kematian". Sepertinya hanya beberapa pasukan khusus yang dipimpinnya serta musuh yang tahu, bagaimana wujudnya ketika mendapat julukan itu.' batin Lily kembali mengingat.

"Oh ya,aku mendengar banyak rumor tentangmu Lily.Tidak ada rumor baik satupun yang kudengar selama ini.Kamu harus merubah semua itu." ujar Lucas khawatir.

"Akan ku usahakan yang terbaik.Lagi pula aku sudah berusaha untuk berubah sejak bangkit dari kematian." jawab Lily sambil tersenyum ke arah Lucas.

"Aku akan mendukung mu selama kamu tidak macam macam." ucap Lucas.

"Terima kasih banyak kak." jawab Lily.

Setelah selesai makan malam,seorang pelayan berlari ke ruang makan dengan terburu-buru.

"N-nona!"

"Ada apa?" tanya Lily kebingungan.

"Putra pertama Grand Duke Darvin datang ingin menemui anda." jawabnya.

"A-apa!?"

'Tidak mungkin..putra pertama Grand Duke Darvin yang terkenal dengan sifat dingin,tak berperasaan,dan sering membunuh orang tak bersalah dengan tampang datarnya itu..Levian de Darvin..Iblis Kekaisaran itu?!Yang benar saja!!.'

Bersambung..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!