Haikal Alamsyah adalah seorang playboy pengangguran yang sering gonta ganti pasangan. Sekarang Haikal memiliki kekasih baru yakni bernama Sukma Puspita Mahmudah. Sukma juga seorang playgirl yang sering gonta ganti pasangan.Maka tak heran, jika Sukma mampu menaklukan hati Haikal.
Haikal dan Sukma sudah menjadi sepasang kekasih selama 6 bulan.Bagi Haikal, Sukma adalah gadis yang paling lama menjalin hubungan dengan dirinya. Haikal merasa cocok dengan Sukma hingga pernah nekad pernah melamar Sukma tapi ditolak mentah mentah oleh keluarga Sukma. Keluarga Sukma tidak ingin anaknya menikah dengan laki laki pengangguran.
Haikal dan Sukma adalah pasangan kekasih yang saling mencintai. Tapi faktor Haikal yang pengangguran, menjadi penghalang restu kisah cintanya. Di rumahnya, Haikal berusaha mencari pekerjaan di majalah, koran, dan sosial media. Hingga satu jam kemudian, akhirnya Haikal menemukan lowongan menjadi bodyguard.
"Ada lowongan menjadi bodyguard di keluarga Hardinata. Sukma harus tahu ini, dia pasti suka dengan kabar ini," ucap Haikal
Haikal memberi pesan pada Sukma mengajaknya ketemuan dan Sukma menerima ajakan dari Haikal.
📩 "Aku punya kabar baik untukmu, nanti habis ashar ayo ketemuan di taman. aku merindukanmu," pesan Haikal
📩 "Iya sayang," balas Sukma
--------------
Sore hari, Haikal dan Sarah sudah saling bertemu dan duduk di kursi taman. Sukma saat itu sangat tidak sabar mendengar kabar bahagia dari Haikal. Tanpa ragu, Sukma langsung bertanya pada Haikal.
"Sayang, apa sih kabar bahagia yang akan kamu sampain ke aku? aku udah gak sabar mendengarnya," ucap Sukma
"Cium dulu dong," jawab Haikal
Tanpa penolakan, Sukma mencium pipi dan bibir Haikal. Ciuman adalah hal yang biasa bagi Haikal dan Sukma. Maka tidak heran jika Haikal dan Sukma sering berciuman. Bahkan Haikal dan Sukma pernah melakukan hal yang lebih intim daripada sekedar berciuman. Tentunya baik Haikal atau Sukma, mereka berdua tak melupakan pengaman saat melakukanya.
Mendapat ciuman dari Sukma, Haikal membalas mencium Sukma lalu menceritakan kabar baik yang didapatkanya hari ini.
"Hari ini aku mencoba menguji keberuntunganku menjadi bodyguard di keluarga Hardinata, persyaratanya semua sudah aku penuhi. aku yakin akan diterima disana. gajinya sangat besar juga," ucap Haikal
"Wah bagus dong sayang, tapi apa kamu hanya ingin jadi bodyguard saja di keluarga Hardinata?" tanya Sukma
"Apa salahnya? gajinya besar. apa maksudmu bicara seperti itu," jawab Haikal
"Tidak ada yang salah sayang, tapi kalau aku pikir pikir kamu tahu kan Pak Hardinata memiliki putri pewaris tunggal kekayaanya?" tanya Sukma
"Iya terus?" saut Haikal
"Kalau bisa kamu tuh jangan hanya sekedar jadi bodyguard saja. deketin juga putrinya Hardinata. Jika kamu berhasil mendekati dan menaklukan hati putrinya Hardinata maka kamu bisa dapat yang lebih lagi. harta Hardinata yang melimpah gak habis tujuh turunan juga akan menjadi hartamu juga," jawab Sukma
"Maksudmu aku harus menjadi menantu dari Hardinata? apakah kamu rela melepaskanku? kamu sudah tidak mencintaiku lagi?" tanya Haikal
"Bukan kaya gitu sayang, maksudku Pak Hardinata sekarang sakit sakitan. Tak lama lagi juga akan meninggal. kamu bisa mencampakan putri Hardinata setelah berhasil menguasai hartanya. kita berdua akan kaya raya," jawab Sukma
"Benar juga apa yang dikatakan Sukma, tapi apakah aku bisa menjalankanya?" batin Haikal
Haikal terdiam dan merenung sejenak setelah mendengar ucapan dari Sukma. Dalam renunganya, Haikal sudah memprediksi bakal berat dirinya harus menjalani sandiwara mencintai gadis yang tidak dicintainya. Tetapi demi Sukma, Haikal rela menuruti keinginan Sukma.
"Iya sayang, jika itu keinginanmu menguasai harta Hardinata. aku akan mencoba melakukanya," ucap Haikal
"Makasih sayang," jawab Sukma
Sukma sangat senang Haikal akhirnya mau menuruti keinginanya. Tanpa berpikir panjag, Sukma angsung memeluknya Haikal dan tentunya Haikal membalasnya.
---------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Rate, Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
Di sekolah, Mila sering dibully oleh teman temanya karena keterbatasanya lemah dalam berpikir. Sebenarnya dulu Mila sama halnya dengan teman teman seusianya. Tapi kecelakaan beberapa tahun yang lalu yang merengut nyawa ibunya, membuat Mila koma selama tiga bulan. Pasca bangun dari komanya Mila menjadi seseorang yang lemah dalam mengingat sesuatu.
Di sekolah, Mila sering diejek gadis aneh, gadis cacat mental, gadis amazon, dan julukan julukan aneh lainya. Salah satunya adalah teman kelasnya yang bernama Laura dan Tasya. Laura dan Tasya sering sekali menghina Mila di kelas. Karena menurut Laura dan Tasya kelas XI MIPA 5 adalah kelas yang diunggulkan guru guru. Tapi karena kehadiran Mila, kelas XI MIPA 5 menjadi lebih terkenal lagi hanya karena nilai fisika Mila yang mendapatkn nilai 20 sementara yang lain dapat nilai 80 keatas.
"Hei gadis aneh, sebaiknya kamu gak usah sekolah deh. kamu itu malu maluin kelas kita," ucap Laura
"Iya nih, semua yang ada di XI MIPA 5 nilainya bagus bagus diatas 80. kamu itu belajar atau memang hobimu malas sih dapat nilai 20 sendiri?" tanya Tasya
"Mila sudah berusaha. dan Mila juga belajar. Mila juga sedih dapat nilai jelek sendiri Hobi Mila bermain sama Echi," jawab Mila
"Hah? siapa tuh Echi? pacar kamu?" tanya Laura
"Echi sahabat Mila. tunggu ya, Mila mau tunjukin foto Echi," jawab Mila
Mila mengambil ponselnya di tas, lalu menunjukanya gambar Echi kepada Laura dan Tasya. Melihat gambar Echi yang dimaksud Mila, Laura dan Tasya semakin membuka mulutnya tertawa lebar.
"Hahaha...jadi boneka sapi ini adala sahabat kamu?" tanya Laura tertawa
"Iya, Echi itu sahabat Mila. Echi selalu ada buat Mila. Mila sayang sama Echi. Mila juga gak bisa kehilangan Echi," jawab Mila
"Hei gadis aneh, kamu itu unik banget tau nggak? makin kesini kamu itu makin aneh ya. kamu itu bisa gak sih kaya orang normal pada umumnya. kamu itu udah kelas XI mau naik kelas XII. Tolong deh, jangan malu maluin kelas XI MIPA 5," saut Tasya
"Mila aneh gimana? Mila malu maluin gimana? Mila gak ngerti," jawab Mila menangis
"Lha kan nangis juga kamu. kamu itu gadis cacat mental. sekolah ini bukan tempat kamu. pantesnya kamu itu di SMA Luar Biasa. SMA itu mampu menampung siswa siswa aneh sepertimu," ucap Laura
"Cukup !!! Hentikan !!!" teriak seorang pria
Semua siswa didalam kelas terkejut dengan teriakan seorang pria. Pria itu adalah Irsyad yang juga siswa di sekolah ini. Erik adalah ketua OSIS yang juga pacar dari Laura. Laura terkejut melihat teriakan kekasihnya mencoba menenangkanya.
"Erik, mengapa kamu berteriak? apa ada yang mengganggumu? Oh iya, pasti gara gara gadis ini kan yang malu maluin kelas kita nilai fisika nya tidak wajar," ucap Laura
"Jaga sikapmu, jangan bertindak semena mena. tindakanmu ini keterlaluan Laura," jawab Erik
"Apa? kamu membela gadis cacat mental ini? Hei, aku ini kekasihmu. seharusnya kamu membelaku," saut Laura
"Aku tidak peduli," jawab Erik
Erik mengacuhkan Laura lalu mendekati Mila dan bertanya.
"Kamu tidak apa apa?" tanya Erik
"Mila gak apa apa, Mila mau izin pulang," jawab Mila menangis
"Biar aku antar saja gimana?" tanya Erik
"Tidak, Mila mau pulang naik taksi saja. Mila nanti izin ya gak ikut jam terakhir," jawab Mila
"Iya, kamu hati hati," saut Erik
15 menit kemudiam, Mila sudah sampai di rumahnya. Mila berlari menghampiri ayahnya di ruang kerja lalu memeluknya dan menangis tersedu sedu. Pak Hardinata yang melihat putrinya menangis nampak khawatir. Tanpa berpikir panjang, Pak Hardinata bertanya pada Mila.
"Mila, mengapa kamu menangis? ada yang menganggumu?" tanya Pak Hardinata
"Ayah, apakah Mila itu gadis aneh dan cacat mental. Mila sedih ayah. teman teman Mila selalu mengatakan kalau Mila gadis aneh dan cacar mental. Di kelas hanya Erik yang baik sama Mila," jawab Mila
"Tidak Mila, kamu adalah gadis cantik dan pintar kesayangan ayah," saut Pak Hardinata
"Tapi ayah kata teman Mila..." ucap Mila terpotong
"Tidak usah didengerin. besok Mila gak usah sekolah aja. Mila home scholling aja ya?" saut Pak Hadinata
"Ayah, apa itu home schooling? Mila tetap mau sekolah ayah," ucap Mila
"Maksud ayah home schooling itu Mila belajarnya gak usah di sekolah. Mila belajarnya di rumah. nanti ayah carikan guru buat Mila belajar di rumah. Jadi sekolahnya Mila nanti di rumah," jawab Pam Hardinata
"Iya Ayah, Mila setuju. Mila juga bisa sekolah sama Echi," saut Mila
"Iya ayah akan segera carikan guru untuk kamu, dan ayah juga mau ngasih tahu kalau besok ayah cari bodyguard buat jagain kamu. sudah ada banyak yang daftar. nanti Mila bisa milih," ucap Pak Hardinata
"Iya Ayah," jawab Mila
---------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Rate, Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
Esok hari di rumah Hardinata, seluruh calon bodyguard datang untuk menjalani seleksi. Termasuk ada Haikal disana yang juga mengikuti seleksi. Terdapat ratusan calon bodyguard yang mendaftar, Haikal jadi merasa sedikit pesimis bakal diterima jadi bodyguard.
"Apakah nanti aku lolos ya? ada ratusan orang yang bersaing menjadi bodyguard di keluarga Hardinata. kalau aku gak lolos gimana ya? Sukma pasti kecewa sama aku," batin Haikal
Dalam lamunanya, tidak sengaja Haikal melihat seorang gadis membawa boneka sapi hendak menuruni tangga. Gadis itu terdiam sejenak melihat dibawah terdapat banyak orang. Mungkin karena ada banyak orang dibawah, gadis itu memutuskan berlari kembali naik tangga dan tidak jadi turun.
Haikal tersenyum melihat seorang gadis yang baru dilihatnya. Haikal memang tahu Pak Hardinata memiliki putri tapi dirinya tidak pernah melihat bahkan mengetahui namanya.
"Siapa gadis itu? lucu sekali dia. dia cantik, imut, sepertinya gadis itu tidak memiliki banyak teman. apakah gadis itu adalah anak Pak Hardinata?" batin Haikal
10 menit kemudian seleksi dimulai. Seleksi untuk menjadi bodyguard keluarga Hardinata harus mengikuti tes wawancara dan tes fisik. Pak Hardinata menyeleksi dari ratusan calon bodyguard yang daftar hanya dipilih 5 orang untuk menemui putrinya. Dan dewi fortuna memihak pada Haikal. Haikal adalah salah satu dari 5 calon bodyguard yang lolos ke babak berikutnya.
Pak Hardinata yang sudah menentukan 5 calon bodyguard untuk keluarganya langsung menyuruh pembantunya Mpok Wati untuk memanggil Mila ke kamar agar turun ke ruang tamu.
"Mpok Wati, tolong panggilkan Mila. suruh dia ke ruang tamu dan bilang saja saya mencarinya," ucap Pak Hardinata
"Baik Tuan," jawan Mpok Wati
5 menit kemudian, Mila turun ke ruang tamu berlari menghampiri ayahnya.
"Ayah..." ucap Mila sambil berlari
"Sini Nak, sekarang Mila pilih siapa diantara 5 bodyguard pilihan ayah yang cocok menjadi bodyguard Mila," jawab Pak Hardinata
Haikal melihat gadis yang dilihatnya tadi. Dan ternyata benar, gadis tadi yang membawa boneka sapi adalah anak dari Pak Hardinata. Terukir senyuman di bibir Haikal saat melihat kelakuan Mila yang bisa dikatakan masih manja sama ayahnya.
Mila yang disuruh memilih saat itu bingung harus memilih siapa. Suasana menjadi sangat canggung karena memang Mila dan 5 calon bodyguard masih belum saling kenal. Pak Hardinata yang melihat suasana kecaggungan di ruang tamu, mencoba memperkenalkan putrinya dihadapan 5 calon bodyguard.
"Sebelumnya biar tidak canggung, ini perkenalkan dulu putri saya namanya Mila Azizah Hardinata. saya biasa memanggilnya Mila. usia Mila masih 18 tahun. sebelum Mila memilih satu diantara kalian, sebaiknya kalian perkenalkan diri kalian sama Mila," ucap Pak Hardinata
Semua calon bodyguard memperkenalkan dirinya masing masing termasuk Haikal yang juga ikut memperkenalkan dirinya dihadapan Mila.
"Perkenalkan saya Haikal Alamsyah, umur 28 tahun. saya hobby berolahraga. salam kenal Nona, saya senang bisa berkenalan dengan Nona, semoga Nona sudah tidak merasa canggung dan nyaman bersama saya," ucap Haikal
"Iya, salam kenal juga," jawab Mila
Setelah sesi perkenalan, Pak Hardinata menyuruh Mila memilih satu bodyguard dari lima bodyguard dihadapanya.
"Mila, sekarang pilih bodyguard yang menurut Mila cocok sama Mila," ucap Pak Hardinata
"Iya Ayah," jawab Mila
Mila memandangi 5 bodyguard yang ada dihadapanya. Entahlah, entah apa yang ada dipikiran Mila. Tanpa menunggu lama, Mila memilih seseorang yang menurutnya cocok menjadi bodyguardnya.
"Mila pilih Bang Ikal," ucap Mila
"Hah?" jawab semua
Tidak ada bodyguard yang bernama Ikal. Tapi jelas, nama ikal merujuk pada nama Haikal. Haikal saat itu mencoba meyakinkan Mila apakah memilih dirinya.
"Maksud Nona, Nona pilih saya?" tanya Haikal
"Iya, Mila pilih Bang Ikal, soalnya ditangga tadi Bang Ikal lihatin Mila terus. Mila awalnya takut, tapi setelah Bang Ikal kenalan sama Mila, Mila jadi merasa gak takut dan senang bisa bertemu dengan Bang Ikal," jawab Mila
"Ternyata dia tadi juga melihatku,haduh mau ditaruh dimana mukaku? Dan dia memanggilku Bang? Hmm...tidak buruk dari pada dipanggil Pak atau Om. hehe..." batin Haikal
Sungguh, Haikal malu dengan Pak Hardinata karena diam diam tadi pas sesi seleksi memang menatap Mila. Dan sialnya Mila mengetahui hal itu dan dengan polosnya mengadu ke ayahnya. Pak Hardinata tidak marah sama Haikal, justru Pak Hardinata senang putrinya bisa tiba tiba akrab dengan Haikal.
"Haikal, selamat ya...mulai sekarang kamu adalah bodyguard anak saya. tolong jaga anak saya. besok saya ada kunjungan di Brunei Darusalam," ucap Pak Hardinata
"Baik Tuan," jawab Haikal
---------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Rate, Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!