NovelToon NovelToon

Retr0: The 3 Side Of Hacker

Before

Aku lahir di Mexico empat April 2002. Aku bersekolah di River Dale, lalu masa sekolah menengah pertamaku kuhabiskan di Mexico

Aku mulai mengenal komputer saat usiaku menginjak sepuluh tahun. Disaat itu aku sangat menyukai bermain komputer, kalau bukan bermain game apa lagi yang anak seusiaku lakukan. Diusiaku yang ke dua belas tahun aku mulai melakukan explorasi lebih dalam lagi tentang komputer, disaat itu aku belum memiliki laptop. Bila aku memiliki waktu luang aku suka mengxplor apa yang ada didalam komputerku.

Aku mempunyai empat teman dengan kesukaan yang sama. Ryan Virgo, Chris Harry, Marvin Charlie, David Redfill. Mereka semua mempunyai kesukaan yang sama denganku. Bahkan mereka sudah mengenal komputer mulai dari usia mereka delapan tahun. Di saat itu aku masih sibuk dengan buku-buku yang kukoleksi dikamarku. Sebelum aku berusia sepuluh tahun kuhabiskan usiaku membaca buku.

Aku kerap berselancar ke internet menggunakan fasilitas sekolah. Aku kerap berselancar hingga membahayakan sekolahku. Tetapi aku bisa mengatasinya sendiri. Bila waktu istirahat sekolah, aku sering ke lab komputer hanya untuk berselancar di internet, entah itu penting atau tidak. Aku mulai mengenal kata hacker disaat usiaku tiga belas tahun. Dari situ aku suka membaca buku dan menonton film mengenai hacker. Aku hanya membeli sebuah buku tutorial hacking yang sederhana sampai cukup berbahaya. Kebanyakan buku itu adalah ilegal. Ya aku membeli mereka secara ilegal.

Ryan sering mengunduh game di komputer sekolah. Tetapi tidak ada jejak yang tertinggal setelah Ryan menggunakan komputer. Kalau Chris lebih sering menggunakannya untuk mengerjakan tugas atau semata mencari informasi. Terkadang ia suka melakukan aksi melenceng, seperti membuka website penjualan senjata tajam dan senjata api. Aku sendiri sangat menyukai senajata tajam dan senjata api. Kakekku memiliki sebuah pistol yang sekarang aku yanh merawatnya. Sedangkan senjata tajam aku memiliki kurang lebih sepuluh buah.

Marvin sering di sebut kutu lab komputer. Karena hampir setiap hari dia berada di lab komputer. Terkadang ia bermain game, mengerjakan tugas, atau bahkan ia lari dari suatu mata pelajaran. Bagiku itu adalah aksi yang sangat berani, aku saja tak berani melakukan itu.

David sering di sebut dengan penunggu lab. Bahkan dia lebih sering berada di lab daripada Marvin. Bila ada jam kosong di kelas, dia kerap sekali kabur ke lab komputer. Bahkan ia pernah baru pulang dari sekolah pukul 15.00 sore, apa yang ia lakukan ? Ia berada dilab komputer, entah apa yang ia lakukan. Bila dari sekolah pulang cepat, aku tidak langsung kembali kerumah. Melainkan aku dan empat temanku berada di lab komuter berselancar di internet bersama, guru kami juga membiarkan kami.

Karena kami tetap berada di lingkungan sekolah, bukan di daerah yang tidak jelas. Terkadang guru kami tidak tahu bila kami mendatangi website yang sedikit melenceng, ya terkadang guru kami tidak tahu itu. Karena kami selalu berhati-hati masalah itu. Karena hanya hal sekecil biji kacang hijau mampu menjadi masalah sebesar buah semangka.

Itu adalah masa-masa yang sangat indah sekali dimasa kami bersekolah. Sekarang kami akan kuliah, tetapi orangtuaku membebaskanku, apakah aku ingin kuliah atau mencari kerja setelah lulus dari sekolah menengah kejuruan. Mungkin untuk tahun ini aku tak ingin dibebankan dengan hal akademik yang membuat kepalaku pusing. Baiklah aku ingin bebas untuk tahun ini sehingga aku bisa menghabiskan waktuku bersama sahabatku. Waktu yang sangat kunanti.

Language program

Pagi ini aku memutuskan untuk kembali ke tempat dimana sahabatku berada. Kubuka ponselku lalu mengabarkan Marv.

"Marv, hey bung aku sangat merindukanmu dan juga yang lain, hari ini aku akan kembali menemui kalian, aku sudah berada di pesawat dan dalam hitungan menit aku akan lepas landas untuk menemui kalian."

Marvin tidak langsung menjawabnya. Beberapa menit kemudian Marv menjawab. "Hey bung aku sangat senang mendengar kabar itu, aku tak sabar untuk bertemu denganmu, sudah tiga tahun kita tak bersama dan bersenang-senang. Kapan kau akan sampai ?"

"Kurang lebih pukul 08.00, mungkin sekitar 08.20." balasku dengan cepat.

Setelah itu aku tak bisa mengirimkan pesan lagi padanya. Karena aku akan lepas landas. Sesampai dirumah aku segera berbaring diranjang tercintaku, membuka ponselku dan melihat grup chatku yang berisi keempat sahabatku. Tersimpan banyak memori sejak tiga tahun lalu. Foto-foto yang akan menjadi abadi dimemoriku. 

Untuk satu jam ini aku akan beristirahat, setelah itu aku akan mengunjungi toko buku untuk membeli buku tentang bahasa pemrograman. Rasanya sudah lama aku tak mengunjungi toko buku. Maslaah uang, aku memiliki tabungan untuk kupakai membeli buku nanti, dari tiga tahun kemarin uangku sudah terkumpul sekitar $700. Lebih dari cukup untuk membeli sebuah buku. Buku adalah surga dunia keduaku setelah senjata tajam, sedangkan wanita adalah surga duniaku urutan ketiga

Tak terasa, walau hanya berbaring saja diranjang tetapi waktu berlalu begitu cepat. Sekarang sudah pukul 09.25. Baiklah aku akan pergi sekarang.

"Ibu, ayah, aku ingin pergi ke toko buku dengan kereta."

"Jangan lama-lama atau kau akan kehilangan Taco kesukaanmu."

"Aku tak akan kehilangan makanan kesukaanku kak." kakak perempuanku, Demetra Martina Liberio.

"Benar jangan sampai kau kelewatan makanan kesukaanmu nak."

"Tak akan bu."

"Hati-hati nak, kembalilah secepat mungkin."

"Pasti yah, aku akan kembali secepat mungkin.

Rasanya sudah lama sekali aku tak menggunakan kereta. Ya terakhir kali tiga tahun lalu, bersama empat sahabatku. Memori itu abadi menjadi sebuah foto yang ada didalam grup chatku. Aku tak sabar untuk bertemu dengan mereka semua nanti. Harta tak ternilai adalah keluarga, sahabat dan ilmu. Ketiga harta itu benar-benar tak ternilai.

"Ah, toko buku, tempat yang sudah lama sekali tidak kukunjungi, baunya sangat tak asing dihidungku." kataku sambil berjalan masuk.

Aku segera mencari buku tentang komputer. Dengan waktu yang cukup cepat aku berhasil menemukan buku tentang bahasa pemrograman. Terutama yang mudah. Bahasa pemrograman itu adalah Ruby, Python, Javascript, C++, Julia dan pemrograman C. Aku ingin mencari tahu tentang bahasa pemrograman Julia dan C karena aku belum pernah mendengar itu.

Ow, ternyata bahasa pemrograman C adalah ibu dari bahasa pemrograman. Artinya aku akan mudah mempelajari yang lainnya. Aku juga sangat tertarik sekali dengan bahasa pemrograman Julia. Nama yang sangat sexy sekali.

Julia, dimataku ia adalah wanita Eropa dengan postur tubuh ideal, rambut panjang Brunette, tubuh sexy dan sangat menawan sekali. Kuharap aku bisa memiliki seorang kekasih atau istri nanti bernama Julia.

Buku tentang bahasa pemrograman C ini cukup tebal, harganya sebesar $15. Aku tak terkejut karena itu, pantas bila buku tentang ilmu mahal, karena dari ilmu seseorang bisa menjadi lebih kaya. Ini adalah caraku menghamburkan uang, yaitu dengan membeli buku.

Dua buku, sudah total $40. Baiklah tak masalah sama sekali. Tentang itu. Aku sendiri sudah menguasai bahasa pemrograman rakitan dan HTML. Sudah bagus walau baru dua, tetapi untuk menjadi seorang hacker aku harus mampu menguasai banyak bahasa pemrograman.

Akhirnya aku selesai juga membeli buku itu. Sebanyak sebelas buku, dan satu buku novel karya Boris Starting, Messiah : pembunuhan atas nama Tuhan. Waw itu adalah gila, melakukan pembunuhan atas nama Tuhan. Sepertinya akan sangat seru buku ini, tak sabar aku ingin membacanya.

"Aku pulang."

"Hi akhirnya kau kembali juga. Ini adalah adikku tersayang. Diego." katanya sambil mengenalkan diriku pada temannya.

"Waw ia sangat tampan, ia tampak seperti kekasihmu dari pada adikmu."

"Diego sepertinya temanku menyukaimu." kata kakakku.

Aku hanya tersenyum saja sambil naik ke atas karena aku ingin membuka buku ini lalu segera membacanya.

"Ia sangat manis."

"Bila kau menyukai katakan saja Kimberly."

"Oh tidak, usiaku dan dia pasti terpaut jauh. Ia terlihat begitu menggemaskan."

"Kau menyukainya, banyak temannya  yang menyukainya, temanku juga banyak yang menyukainya selama kami di Mexico."

"Waw ia sangat beruntung sekali."

Baiklah. Mari kita buka buku ini. Buku-buku ini terlihat sangat keren sekali. Hmmm apa yang terjadi dibawah itu bukan lah pertama kalinya bagiku. Itu sudah yang ketujuh kalinya bagiku. Terkadang kakakku jahil suka mengatakan hal-hal demikian.

"Buku apa yang kau beli ?"

"Bahasa pemrograman dan juga sebuah novel detektif. Aku ingin menjadi seorang hacker itu kenapa aku membeli banyak buku pemrograman."

"Kau tahu ? Sejak kecil kau suka mengatakan hal yang konyol." lalu ia meninggalkanku dikamar.

Baiklah aku akan buktikan itu bukan lah hal konyol. Lihat saja nanti. Terkadang orang ingin mencapai sesuatu terdengar konyol ditelinga seseorang. Tetapi itu sebenarnya akan menjadi hal yang sangat membungkam banyak orang bila ia mampu menggapainya.

Aku kembali turun ke bawah untuk memakan Taco yang belum sempat kumakan. Aku juga masih bertemu dengan teman kakakku.

"Hi Diego."

"Hi, siapa namamu ?"

"Kimberly Clarkson."

"Hi Kimberly."

"Ow caramu menyapaku manis sekali."

Aku hanya tersenyum sambil mengunyah Taco yang tersisa tiga buah di dapur.

"Apa kau sudah memiliki kekasih ?"

"Belum."

"Kau akan kuliah bukan ? Tetapi mengapa kau belum memiliki kekasih ?"

"Lagi juga aku tak peduli dengan pikiran orang sekitar, bahwa usia kuliah harus memiliki kekasih, kehilangan kesucian, melakukan hubungan intim. Memangnya aku hewan yang melakukan hubungan intim tanpa pernikahan. Bodoh!"

Kimberly sedikit tersenyum, tetapi itu adalah senyuman yang tersindir. Lalu aku duduk didepannya.

"Tetapi disaat hubungan intim kau akan merasakan suatu sensasi yang sangat nikmat, bahkan kau bebas untuk ejakulasi didalam pun."

"Aku lebih baik diejek tetapi aku adalah manusia dibanding aku mendapatkan pujian tetapi aku adalah hewan. Untuk apa adanya pernikahan bila ornag-orang berhubungan diluar nikah ? Untuk apa virus HIV diciptakan kalau bukan untuk orang yang suka berhubungan secara liar ? Tuhan menciptakan manusia untuk menjadi manusia, bukan menjadi hewan. Karena aku adalah manusia, aku akan melakukan hubungan intim bila sudah dalam ikatan pernikahan."

"Waw itu adalah komitmen yang sangat kuat." 

"Kim, apa kau sudah siap untuk berangkat ?"

"Ya tentu." lalu kakakku turun. 

"Diego aku akan pergi bertemu dengan teman-temanku, kemungkinan nanti aku akan pulang malam hari, aku sudah katakan itu pada ayah dan ibu."

"Baiklah jangan terlalu larut." 

"Sampai nanti." ucapnya setelah mencium pipiku. Bukan pertama kalianya ia menciumku. 

"Usia kuliah ? Kehilangan kesucian, berhubungan intim. Orang berkata bila usia kuliah belum kehilangan kesucian akan diejek pengecut, padahal mereka tak akan menolak berhubungan intim dengan wanita yang perawan, karena pasti mereka akan sangat puas. lalu wanita tak akan menolak berhubungan dengan pria yang masih perjaka. Pemikiran bodoh, aku mampu membungkam semua pemikiran itu dan membuat mereka menjadi munafik."

Kubuka ponselku sambil mengunyah Tacoku. "Hey bung, datang lah kerumahku, aku sudah kembali di Paman Sam, mari kita bermain lagi bersama. Mari kita melakukan hal-hal gila seperti dulu bung."

"Kau tak perlu menyuruh kami bung." balas Marv. 

Sepertinya aku sedikit malas untuk mendatangi salah satu rumah mereka, lebih baik aku menyuruh saja mereka datang ke sini. Aku mempunyai runagan khusus untuk aku dan temanku bermain, sebenarnya ayah, ibu, kakakku juga membutuhkan komputer. Jadi diruangan itu terdapat sembilan buah komputer untuk keluargaku dan sahabatku untuk bermain bersama. 

Disaat aku tengah membaca bukuku mereka semua datang, mereka mengabarkanku lewat chat. Aku segera menerima mereka masuk lalu membawa mereka ke ruang komputerku. 

"Hey bung, aku sangat merindukanmu, sudah tiga tahun tak bertemu."

"Marvin, walau hanya tiga tahun tapi rasanya seperit perpisahan satu windu, aku sangat merindukan kalian."

"Diego, mari kita melakukan aksi gila seperti tiga tahun lalu bung."

"Ryan, ya aku pasti akan melakuakn aksi gila bersama kalian." rasanya benar-benar lega sekali setelah memeluk mereka semua. Aku merasa keluargaku sempurna, mereka adalah keluarga keduaku setelah keluarga intiku.

"Hey, aku membeli buku bahasa pemrograman untuk kita pelajari, ingat kita ingin menjadi apa ?"

"Peretas!" jawab Chris.

"Dengan begitu mari kita mempelajari bahasa pemrograman itu bersama. Aku sudah membeli sepuluh buku tentang itu, mari kita pelajari sampai malam nanti dan kita praktikan. Bila kia sudah menguasai satu kita mempelajari lagi sampai kita mampu menguasa banyak bahasa pemrograman sehingga kita mampu menjadi peretas yang diperhitungkan!" mereka tersenyum. Lalu aku membuka buku itu untuk mempelajari itu.

Aku mempelajari tentang C, Chris mempelajari tentang Ruby, Marv mempelajari C++, Ryan memperlajari Julia, dan David mempelajari Python. Kami akan membaca buku ini sampai malam dan akan mempraktikan apa yang ada dalam buku ini. 

DEEP WEB

Pukul 23.30 malam. 

Kami semua baru saja selesai mempelajari bahasa pemrograman itu, dan kami sudah mampu sedikit mempraktikan sedikit perintah dari bahasa pemrograman yang kami pelajari. Seperti contohnya aku mampu mengakses prosesor tanpa harus susah payah. 

"Apa yang sudah bisa kalian lakukan dengan bahasa pemrograman yang telah kalian pelajari ?"

"Kami setidaknya sudah mampu menjalani beberapa perintah yang mampu dibaca oleh komputer Diego."

"Tak sia-sia bukan ktia mempelajari bahasa pemrogaman sampai larut ?" mereka semua menggeleng.

"Diego, terima kasih atas waktu, tempat dan ilmu yang telah kau bagikan kepada kami secara cuma-cuma. Karena hari sudah larut kami harus kembali kerumah dan beristirahat, kita lanjutkan besok lagi. "

"Terima kasih atas waktu kalian semua, aku merasa keluarga keduaku berkumpul lagi." kataku sambil memeluk mereka satu per satu.

Mereka berjalan meninggalkan rumahku dengan senyuman yang tak padam diwajah mereka, aku pun demiakian, senyumku tak padam melihat kepulangan temanku. Tak lama kakakku datang. "Hi Diego, apa yang kau lakukan diluar sini ?" katanya sambil menciumku.

"Hentikan ciumanmu kak, apa kau mau orang berpikir bahwa kita adalah incest ?"

"Tidak, pikiranmu terllau jauh sekali."

"Aku hanya memperhatikan kepulangan temanku."

"Hm, hari sudah larut, ayo masuk dan istirahat."

Aku pun masuk ke dalam dan bersiap untuk tidur.

Dalam waktu lima bulan kami sudah mampu menguasai sepuluh bahasa pemrograman yang kubeli bukunya. Sangat menyenangkan sekali mempelajari bahasa pemrograman. Bagaimana tidak menyenangkan karena tujuanku untuk menjadi seorang hacker yang diperhitungkan suatu saat nanti. Jelas kami smeua merasa senang mempelajarinya. 

Pagi hari aku berada di rumah Ryan bersama yang lainnya. "Apa kalian ada yang tahu, hmm sekitar tiga hari lalu aku mendapatkan foto diriku ditempat yang berbeda-beda. Selama tiga haru berturur-turut."

"Apa yang kau lakukan dengan komputer dan laptopmu ?"

"Aku, memasuki sebuah website, emmmm namanya.... Ow iya deep web."

"Bodoh!" kataku frontal.

"Kau masih bernasib baik Marv."

"Kau benar-benar masih bernasib baik Marv. Kau memasuki sebuah website terdalam dari internet. Internet yang selama ini kita akses, media sosial, youtube website jual beli, dan lain sebagainya hanyalah empat persen saja, dan selebihnya adalah deep web. Deep web bagaikan gunung es yang hanya muncul beberapa meter dipermukaan tetapi sebenarnya gunung es itu masih ada didalam laut sangat dalam sekali."

......

"Lalu apa konten yang ada di deep web ?" tanya Chris.

"Konten yang di ada di deep web merupakan hal hal ilegal. Seperti narkoba, pembunuh bayaran, hacker, bahkan kita bisa menemukan video porno. tetapi ilegal.  mungkin juga sebuah video pedofilia"

Aku menggaruk kepalaku. "Untuk masuk ke dalam deep web dibutuhkan sebuah browser bernama Tor, Tor browser bisa mengelabuhi alamat ip komputer kita, jadi kita dapat dengan aman berselancar di deep web. Tetapi ada baiknya juga apa bila kita menggunakan VPN agar lebih aman lagi."

Marvin mengangguk sambil menenggak segelas air. "Tetapi ada satu browser yang sangat efektif untuk menemukan deep web sampai sembilan puluh delapan persen. Yaitu Memex. Tetapi tidak untuk publik karena pemerintah negara ini yang membuat browser itu, tujuan website itu diciptakan untuk melacak kejahatan dan juga deep web. Tetapi ada yang lebih dalam lagi dari deep web yaitu darkweb." jelasku panjang.

"Ah, Diego."

"Aku tau isi kepalamu David. Mari kita masuk ke dalam deep web. Aku sudah pernah masuk ke dalam deep web dengan bantuan guruku yang berada di Mexico. Ia bahkan pernah hampir terbunuh karena kecerobohannya di dalam deep web."

Aku menyalakan komputer yang berada didepanku, lalu menginstall Tor browser, lalu menggunakan VPN dan aksi pengamanan lainnya. Setelah siap aku segera masuk ke dalam deep web

"Di dalam deep web juga ada foto foto  disturbing (menyeramkan atau sadis). Ada juga foto aneh tetapi menyeramkan. Ada juga disturbing video, video pembunuhan, bahkan streaming pembunuhan. Dan kita bisa berpartisipasi dalam pembunuhan tersebut. Tetapi itu masih menjadi perdebatan apa benar memang ada, nama streaming itu adalah red room livestream. Ada juga konten yang tak bisa diterima dnegan akal, yaitu adalah baby scream. Dimana para psikopat membunuh anak kecil. BIla aku menemukan salah satu dari mereka akan kubunuh mereka lebih sadis dari apa yang mereka lakukan."

"Kita sudah berada di dalam deep web." kata Red.

"Domain dalam deep web menggunakan .onion. Bila biasanya kita mengetahui yaitu .com, .go dan lain sebagainya, tidak dengan deep web." kataku.

"Akan kutunjukan padamu beberapa foto yang aneh tetapi menyeramkan dari deep web." kata Red mengambil alih.

"Yang kalian lihat tadi hanyalah beberapa. Sebenarnya sangat banyak sekali. Ada juga video dari deep web yang gosipnya ini berujung kematian."

"Ada yang berkata pria di dalam sebuah video di paksa memakan daging istrinya sendiri yang dijadikan sup. dan setelah itu dia akan di bunuh. Nama video itu adalah blank room soup" jelas David

"Tetapi tak tahu juga, itu masih seperti gosip." kata David.

"Bila kuta ingin memesan narkoba dari deep web kita juga bisa. Tetapi kita harus membayar dengan bit coin."

"Apa itu bit coin ?" tanya Ryan.

"Bit coin adalah mata uang di dalam deep web. Mereka menggunakan bit coin karena di saat kita harus transfer bit coin, kita tidak terlacak."

"Hebat." ucap Ryan sambil tersenyum.

"Dan masih banyak lagi konten yang ada di deep web." kata David

"Ada juga vido yang banyak berkata itu adalah creepypasta. Video itu bernama invant death. Jadi video itu berisi tiga wanita hamil... Ah sial, aku tak bisa melanjutkan ini. Aku tak bisa mlanjutkan ini, karena hal ini terllau sadis bila dilakuakn oleh manusia. Bila kalian ingin mencarinya kalian cari saja, akan banyak yang membahas tentang itu." kataku.

"Jasa pembunuh bayaran didalam deep web termasuk baik, mengapa kuktakan baik ? Karena walau mereka berisi orang psikopat mereka tak menerima pembunuhan orang yang dibawah umur. Itu dia aku percaya sehitam apa pun suatu dunia, kau masih mampu melihat cahaya putih didalamnya walau hanya kecil."

"Waw, sepertinya Deep web tempat yang sangat mengerikan, dan aku sangat menyetujui apa yang kau ucapkan tadi David." kata Ryan, 

"Deep web juga tempat yang aman untuk melakukan curhat. Tetapi aku berpikir kau ingin curhat dengan siapa ? Dengan salah satu psikopat di sana ? Yea semuanya yang diciptakan walau untuk niat buruk sekalipun masih ada fungsi baiknya, seperti tadi." kata Marvin.

"Apa kalian berniat untuk melakukan penyelaman ke dalam deep web ?"

"Tidak terima kasih." kata Ryan, David, Chris dan Marv.

"Lagi juga siapa yang ingin bertaruh nyawa hanya untuk memuaskan rasa penasaran."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!