NovelToon NovelToon

The Project ( Karena Cinta 2 )

Keluarga David

...( Pengumuman ) mohon maaf.... Saya Penulis Amatir sehingga Kosa katanya sedikit Berantakan tapi tidak dengan jalan ceritanya Thx 🥰🥰😘😘😘😜...

Arindi \= Michie jkt48

David \= Jefri Nikol

Rika \= Dea Anisa

Reva \= Vonzy

Hanna \= Naomi Zaskia

Macaulay Culkin sebagai pengusaha eropa

Baca sampai Chapter terakir ya, biar bisa paham jalan ceritanya. Penulis Berharap Pembaca menikmati jalan ceritanya

David Seorang anak mudah dari kota kecil. Dia anak pertama dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Rio sedangkan ibunya bernama Susan.

kedua saudara David Bernama Mawar dan Roi. Mawar sekarang duduk di Bangku SMP kelas 3 sedangkan Roi duduk di Bangku kelas 5 Sekolah Dasar.

meskipun hidup bergelimang Harta, Pak Rio tidak pernah memanjakan ketiga anaknya dengan harta yang dia miliki.

Pak Rio selalu mengajarkan pada ketiga anaknya untuk hidup sederhana serta rendah hati, karena kesombongan tidak akan memberikan hasil apapun pada mereka.

Keluarga mereka juga sangat harmonis. Pak Rio dan Bu Susan tidak pernah bertengkar dengan hebat, setiap masalah selalu mereka selesaikan dengan baik.

David anak yang cukup dingin dan cuek sehingga dia tidak mudah untuk didekati, berbeda dengan kedua adiknya yang cerewet dan juga bawel.

David sama sekali tidak mempermasalakan sifat kedua adeknya itu, dia justru senang karena kebawelan keduanya membuat keluarga mereka selalu terhibur di rumah.

ketika bersama teman-teman yang akrab dengannya, terkadang David bisa menjadi sangat gila dan juga bandel.

David juga anak yang cerdas dan berprestasi di sekolahnya baik di bidang akademik maupun di bidang olahraga.

David beberapa kali berkenalan dengan cewek di kotanya dan berpacaran dengan mereka namun dia tidak pernah menganggap serius hubungan mereka.

Hal itu karena dirinya masih begitu mudah sehingga dia ingin mengejar cita-citanya terlebih dahulu ketimbang menikah.

Karena di ajarkan hidup sederhana, David tumbuh menjadi pribadi yang sangat baik dan santun meskipun dia memiliki sikap yang dingin.

jika orang itu baru mengenalnya, maka orang itu akan berpendapat bahwa David orang yang sombong dan arogan karena sikapnya itu.

David baru saja menyelesaikan Ujian Akhir Nasional ( UAN ). Dia hanya menunggu pengumuman hasil ujian kemarin. Waktu liburnya hanya di pergunakan untuk bersantai di rumah.

Hari yang di nanti-nantikan David selama ini semakin dekat. Besok hari dimana pengumuman kelulusan bagi Murid kelas 3 Sekolah Menenga Atas ( SMA ).

David sangat Kwatir dan juga gugup menanti hari esok tiba. Dia kwatir tidak lulus ujian. itu akan sangat memalukan bagi dirinya begitu juga dengan kedua orang tuanya.

Meskipun dia yakin dapat mengerjakan soal yang kemarin di berikan, namun dia masih cemas karena takut salah mengisi biodata atau lainnya.

Belum lagi di tambah Rosa, Roi dan juga ibunya yang selalu menggoda dan menakut - nakuti David. itu semakin membuat David cemas.

Keesokan harinya David bangun telat karena tidak bisa tidur semalaman. Hampir subuh barulah dia dapat memejamkan matanya.

David tergesa-gesa menuju kamar mandi karena sudah hampir telat. Sehabis mandi, David bergegas berangkat ke sekolah setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya menggunakan mobil miliknya.

Ternyata semua teman-temannya sudah berkumpul di sekolah sehingga David segera bergabung bersama mereka.

David langsung bertanya kepada Nuka teman kelasnya mengenai waktu pengumuman hasil ujian mereka hari ini.

Ada teman David lainnya yang menjawab bahwa waktu pengumuman hasil ujian mereka pukul 10.00 karena Nuka juga tidak tau jadwal pasti pengumuman itu.

Sambil menunggu waktu pengumuman hasil ujian, mereka bercanda bersama sambil menanyakan di kota mana mereka akan melanjutkan pendidikan sekedar untuk menghilangkan rasa cemas serta panik yang sedang mereka rasakan.

Waktu yang di nanti David dan temannya tiba, terdengar suara pengeras suara sekolah mereka jika peserta ujian sudah bisa melihat pengumuman hasil ujian mereka karena sudah di tempel di papan informasi sekolah mereka.

Tanpa menunggu aba-aba, semua yang ada di situ langsung berhamburan menuju papan informasi mengecek hasil ujian mereka demi menghapus rasa penasaran mereka.

Ternyata prnjaga sekolah baru hendak menempelkan kertas pengumuman di papan informasi sehingga dia langsung di seruduk oleh siswa yang sangat penasaran dengan hasil ujiannya.

Mendapat serangan dari siswa, penjaga sekolah langsung berlari masuk kembali ke dalam Ruang Guru sambil membawa kertas hasil ujian yang sementara di pegangnya.

Beberapa saat kemudian terdengar lagi suara di pengeras suara milik sekolah mereka

'perhatian kepada semua peserta ujian untuk tetap menjaga ketenangan. Nama peserta yang Lulus dan tidak lulus akan kami baca untuk menghindari kegaduhan. Terima kasih atas perhatiannya'

'Tahun ini, presentasi kelulusan sekolah kita adalah 74% Lulus sedangkan 24% lainnya di nyatakan gagal' lanjut suara dari pengeras suara.

Semua kembali panik ketika mendengar kalimat terakir yang di ucapkan dari pengeras suara. mereka berharap bukan mereka orang yang di nyatakan tidak lulus ujian itu.

Yang bertugas segera membacakan nama-nama yang di nyatakan lulus dalam Ujian Nasionnal kemarin.

Baru beberapa nama yang di sebutkan, suasana sudah mulai kembali gaduh karena peserta yang namanya sudah di sebut langsung berteriak kesenangan mengetahui dia lulus ujian.

Petugas tetap membaca nama-nama yang lulus di tengah kegaduhan siswa-siswa yang sudah di nyatakan Lulus ujian.

Nama David juga masuk dalam peserta yang lulus membuatnya bersorak kegirangan saking gembiranya.

Di selah-selah Kegirangan itu, David melihat kesekitarnya dan menemui ada yang tertawa kegirangan karena lulus, ada juga yang menangis karena terharu, adapula yang menangis sedih karena gagal bahkan resek di sekolahnya karena gagal.

David tidak mempedulikan itu semua karena dia begitu senang mengetahui dia Lulus ujian nasional.

David langsung menelpon mengabarkan berita itu kepada bapa-mamanya di rumah sekalian meminta ijin untuk merayakan kelulusan bersama teman-temannya.

Pak Rio hanya berpesan kepada David agar berhati-hati supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada dirinya.

David dan teman-temannya merayakan kelulusan dengan mengunjungi teman-teman di sekolah lainnya dan nongkrong bersama hingga sore hari baru kembali ke rumah mereka masing-masing.

Di rumah, David sudah di tunggu sejak tadi dengan perasaan cemas dan kwatir. Mereka takut David akan kelewat senang saat berhura-hura sehingga melupakan keselamatan dirinya.

Melihat David datang, mereka berempat langsung menghampiri David dan memberikan selamat kepada David atas keberhasilannya.

David Lulua Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dengan nilai sangat memuaskan sehingga dia bisa di terima di perguruan tinggi manapun dengan nilai seperti itu.

David tetap pada keputusannya kemarin untuk melanjutkan kuliah di Ibu Kota Negara ( Jakarta ).

kedua orang tuannya hanya bisa menyetujuinya keinginan putra sulung mereka.

Pak Rio dan bu Susan mulai menyiapkan kebutuhan putra sulung mereka yang hendak berkuliah jauh dari mereka berdua dan jauh dari pengawasan mereka berdua.

Mulai dari menghubungi Hans saudara almarhum kakek David menanyakan kampus yang tepat untuk David hingga tempat tinggalnya.

Di telepon itu, Hans menyarankan untuk sementara David tinggal bersama mereka hingga sudah mendapatkan Kampus barulah dia mencari apartemen yang dekat dengan kampusnya.

David menyetujui usulan yang di berikan Hans dan ayahnya untuk tinggal di rumah kakek Hans sementara waktu.

Berangkat ke Ibu Kota

Dengan perasaan tak menentu, David berangkat ke Bandara Di antar Ayah, ibu juga kedua saudaranya.

Setelah Check in di Bandara, David keluar sebentar menemui keluarganya.

Melihat David putra sulungnya hendak pergi Membuat Rio tidak bisa menahan kesedihannya. Tanpa sadar air mata langsung membasahi pipinya.

Selama ini David selalu menemaninya kemanapun dia pergi. Rasanya sangat sedih melepas kepergian putranya menimba ilmu di tana orang.

Pak Rio lalu memberi pesan Pada David

"Hati - hati di jalan nak. Jangan nakal di tanah orang dan kejarlah mimpimu setinggi langit, hempaskan semua badai yang datang menghampirimu dan satu hal yang perlu kamu ingat, jangan pernah mengabaikan aturan. Buatlah aturanmu sendiri dan patuhilah itu" nasehat Rio dengan serius pada David

"Iya pak" jawab Rio singkat

David lalu mencium tangan ayah dan ibunya serta memeluk kedua saudaranya. setelah itu bergegas embali ke dalam menunggu jadwal keberangkatan pesawat mereka.

Di saat pesawat take of, Jantung David langsung berdetak begitu kencang. seketika itu juga air mata David jatu menetes membasahi pipinya.

David mulai menyadari Jika dia akan pergi ke tempat yang sangat jauh dari kota dimana dia di lahirkan dan di besarkan hingga saat ini.

Juga meninggalkan orang-orang yang menyanginya maupun yang di sayangi mulai dari kedua orang tuanya, juga kedua saudaranya serta teman-teman di kampung halamannya.

Memikirkan itu semua membuat air matanya semakin menetes tak terhentikan. Hendak rasanya dia melompat keluar dari pesawat itu dan kembali ke keluarganya.

Namun apalah daya, David hanya bisa menangis menahan rasa sakit hingga tertidur di atas pesawat.

Tanpa David sadari, ada seseorang yang sejak tadi mengawasi David dan tidak tega melihat David menangis seperti itu sehingga menyuruh pramugari memasukan obat tidur pada minuman yang di berikan pada David.

David baru terjaga ketika mendengar suara dari pengeras suara pesawat

Perhatian kepada semua penumpang dengan nomor penerbangan jt 753 Tujuan kota Jakarta. Sebentar lagi kita akan Landing di bandara tujuan sehingga penumpang di harapkan untuk menggunakan sabuk pengaman. terima kasih atas perhatiannya'

setelah pengumuman pengeras suara, 15 menit kemudian pesawat agak terguncang. Ternyata itu roda pesawat saat pertama kali menyentuk aspal di bandara.

Setelah Pesawat benar-benar berhenti, David bersama penumpang lainnya turun dari pesawat menuju ruang tunggu.

Di ruang tunggu bandara, David sudah di tunggu oleh pamannya Tomi yang sudah terlebih dahulu di hubungi Pak Rio setelah pesawat David take of.

Setelah bersalaman, mereka langsung menuju rumah Hans kakeknya. Selama ini, Tomi tinggal bersama Hans dan Ria menemani mereka di rumah bersama Reva.

Tomi anak bungsu dari Hans dan Ria. Anak pertama dan kedua Hans dan Ria sudah menikah dan kini tinggal bersama keluarga mereka.

Dalam perjalanan, David menelpon ibunya jika dia sudah landing dengan selamat dan saat ini bersama Tomi menuju rumah kakeknya.

Bu Susan hanya bisa menjawab dengan tangisan membuat David sengaja mengalihkan topik dengan bertanya mengenai ayahnya dan juga Mawar dan Roi untuk mengalihkan pembicaraan sehingga ibunya tidak larut dalam kesedihan.

Ketika mendengar nama mereka di sebut, Mawar dan Roi langsung berteriak memanggil nama kaka pertama mereka.

Dengan kebawelan mereka berdua dapat mecairkan suasana hati Susan dan juga David yang lagi di liputi kesedihan.

Tomi yang melihat kesedihan terpampang di wajah keponakannyanya mulai menghibur dengan membuka obrolan ringan untuk mengurangi kesedihan yang di rasakan keponakannya.

"Bagaimana keadaan kampung, Dav ?" tanya Tomi pada David

"Baik paman. Gimana keadaan opa sama oma ?" tanya balik David pada Tomi

"Baik juga Dav. Aku sama Reva yang saat ini menemani mereka berdua, Dav" Curhat Tomi pada David

"oh gitu. Reva kemana ?" tanya David pada Tomi

"Dia lagi ke sekolahnya. Dia belum pulang dari sekolah sehingga tidak ikut menjemputmu"

"oh gitu. ternyata di jakarta cukup macet ya, paman" Sahut David ketika melihat mereka terjebak kemacetan yang cukup panjang

"ya... beginilah jakarta Vid. Macet, hiruk pikuk pedagang kaki lima, gedung pencakar langit hingga mobil-mobil mewah. itu semua sudah biasa di Jakarta Vid" jawab Tomi sambil memancing sepupunya ini karena dia tau betapa sultan sepupu yang saat ini bersamanya.

David hanya tersenyum tipis dengan godaan pamannya sambil membahas obrolan lainnya untuk menghilangkan rasa canggung di antara mereka.

Mereka terus mengobrol dalam perjalanan bahkan terkadang tertawa ringan menghiasi obrolan mereka hingga tiba di rumah Hans setelah hampir 2 jam perjalanan karena terjebak macet.

Kedatangan David sudah di tunggu sejak tadi oleh Hans dan Ria. David langsung menghampiri mereka berdua dan menyalami mereka berdua.

Reva yang sudah pulang sekolah ikut menunggu kedatangan David bersama Hans dan Ria. David langsung menyalami Reva sepupunya itu sekaligus berkenalan dengan dirinya.

Reva tidak menyangka David aslinya sangat Ganteng dan Maco. selama ini dia hanya melihat foto David di sosial media milik David.

Mereka belum pernah bertemu sebelumnya. David juga jarang mengunggah foto di sosial media miliknya.

Reva sangat terpesona dengan ketampanan sepupunya. Dia tidak menyangka bahwa David aslinya akan setampan dan semaco ini.

Reva putri sulung Randy putra pertama Hans dan Ria. Reva tinggal bersama Hans karena kebetulan sekolahnya saat ini berdekatan dengan rumah Hans ketimbang rumah kedua orang tua Reva.

Ketika Hendak kembali ke mobil mengambil barang bawaannya, Hans langsung mengajak David ke dalam rumah dan membiarkan barang-barangnya di bawa oleh ni Ati ART di rumah Hans.

David di bawah menuju ruang keluarga oleh Hans dan Ria. Wajah David begitu mirip dengan Rio dan Susan sehingga langsung mengingatkan mereka berdua akan Susan dan Rio.

Di ruang keluarga, Hans dan Ria silih berganti menanyakan kabar orang-orang di kota asal mereka termasuk keadaan Rio dan Susan kedua orang tua David.

Di tengah obrolan itu, David meminta bibi ati membawa tas yang di bawanya tadi ke Ruang keluarga karena tas itu berisi oleh-oleh yang di berikan kedua orang tua David buat mereka di Jakarta.

Masing-masing dari mereka mendapat hadiah dari ayah dan ibu David. Mulai dari Kakek Hans dan Ria hingga paman Randy dan istrinya serta anak-anaknya dan juga bibi Minggas serta suami dan anak-anaknya. Juga buat Tomi pamannya yang masih melajang.

Buat Opa Hans dan Ria, David langsung memberikan buah tangan yang di bawanya dari kampung.

Begitu juga dengan Reva dan paman Tomi, David langsung memberikannya kepada mereka karena kebetulan mereka saat itu sedang berada di rumah Hans.

Opa Hans dan Oma Ria sangat senang menerima buah tangan yang di berikan Rio dari kampung buat mereka begitu juga dengan Reva dan Tomi.

Buah tangan buat Randy dan bibi Minggas akan David antar ke rumah mereka saat mobil yang di pesan Rio ayahnya buat David sudah tiba.

Mereka Asyik bercerita hingga lupa jika saat ini David sedang kelelahan karena baru saja melakukan perjalanan yang cukup jauh dari kota asal Hans.

Tiba di Rumah Paman

Tomi segera menyuruh David Ke kamarnya untuk beristrahat. Kamar yang hendak David tempati kamar yang sewaktu dulu di tempati Rio.

Kamar itu sudah hans sediakan khusus buat David dan keluarganya.

Ketika David hendak di antar bi Ati ke kamarnya, Reva meminta pada bi Ati agar dia saja yang mengantar David ke kamarnya.

Reva sangat senang dengan kehadiran David di rumah Hans karena itu akan semakin membuat Rumah kakeknya Rame.

Reva selalu di beritahukan oleh Hans dan Ria mengenai kamar itu sehingga dia sangat mengenal dengan baik kamar yang akan di tempati David.

Dengan segera, Reva menggandeng tangan David menuju kamar yang akan di tempati David.

David yang mendapat Gandengan dari Reva secara tiba-tiba sedikit kaget dan juga gerogi. Sejenak dia tertegun dan tidak tau apa yang harus di lakukan.

David sangat jarang bergandengan tangan dengan cewek apalagi yang baru di temui. akan tetapi dengan cepat David mengatasi suasana yang di hadapi.

Di kamar, David langsung rebahan di tempat tidur tanpa mempedulikan Reva. Dia sudah cukup kelelahan.

Sebelum pergi dari kamar David, Reva meminta kepada David membantu Revs mengerjakan tugas-tugasnya malam nanti.

David hanya menjawabnya dengan anggukan. Dia sudah tidak bisa menahan kantuknya lagi. Selepas Reva pergi, David langsung terlelap dalam tidurnya.

David tertegun dan bingung Sesaat ketika bangun dari tidur semua terlihat berbeda di kamar yang di tempati saat ini.

Akan tetapi dia cepat menyadari saat ini Dia berada Di rumah kakeknya Hans bukan di rumah mereka.

Sehabis Mandi David ke ruang tamu namun tidak ada orang di sana sehingga dia memilih kembali ke kamarnya.

Duduk sendirian di kamar membuat David kembali teringat akan kedua orang tuanya serta kedua saudaranya di kampung sehingga dia menelpon teman-temannya dan mengajak mereka bercanda untuk menghilangkan rasa sedih yang sedang mengusiknya itu.

Hingga beberapa saat kemudian bi Ati memanggil David untuk makan malam karena makan malam sudah di sediakan di Ruang makan

"Den, ayo segera turun. Bapak Hans dan yang lainnya sudah menunggu di Ruang makan den" Panggil Bi ati pada Rio

"iya bi" Jawab David kaget mendengar suara bi Ati dan langsung terburu - buru menuju Ruang makan di antar oleh bi Ati.

Ternyata memang benar, semua sudah berkumpul Di ruang makan. Tertinggal David sehingga David langsung ikut bergabung bersama mereka.

David di persilakan Hans untuk duduk di tempat dimana Dulu ayahnya Rio biasa duduk ketika sedang berada di rumah Hans.

Setelah David duduk, mereka mengambil makanan di atas meja dan langsung memakannya tanpa berdoa terlebih dahulu sehingga David memilih untuk berdoa sendirian.

Sudah menjadi kebiasaan Ketika makan malam mereka di rumah selalu di mulai dengan Doa yang biasanya akan di pimpin oleh ayahnya di rumah David.

Semua mulai salah tingkah dan malu ketika melihat apa yang baru saja di lakukan David sehingga Hans langsung mengatakan kepada mereka untuk selanjutnya berdoa bersama sebelum makan di mulai.

Melihat tingkah David itu membuat Reva Diam - diam mengagumi sosok David yang di nilainya sudah Tampan, Maco, baik dan Rajin berdoa pula.

Setelah makan malam, David langsung di tanya oleh Hans dan Tomi mengenai David Hendak melanjutkan kuliahnya dimana, dan mengambil jurusan apa sehingga Hans dan Tomi serta yang lainnya bisa membantu mencarikan kampus buat David.

Selain itu David juga mendapat saran dari tomi mengenai beberapa kampus yang cukup bergengsi yang ada di Jakarta.

David sudah memantapkan diri untuk kuliah di Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta dengan mengambil jurusan Fakultas Hukum.

Tomi dan Hans hanya menyetujui keinginan David untuk kuliah Di Universitas Atma Jaya. Mereka yakin bahwa David sudah mendiskusikannya terlebih dahulu bersama kedua orang tuanya di rumah.

Ketika mereka hendak ke Ruang keluarga untuk bersantai disana, Reva langsung menarik tangan David sambil berkata

"tadi kak David udah janji mau bantuin Reva ngerjain tugas Reva kan ?" Kata Reva sambil menahan David

"oh iya. kaka hampir saja lupa kalau tidak di ingatin sama kamu, Reva" Jawab David

"Va... jangan ngerepotin David" Selah Tomi sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Reva tersebut

"iya. abangmu baru saja tiba siang tadi, Va" sambung Oma Ria

"gk kok oma. aku cuma meminta tolong sebentar aja sama kak David. paman aja yang bawel" sahut Reva pada oma

"gk pa - pa oma. David juga gk ngerasa di repotin kok, oma" Selah David

"ya sudah. Ayo sana bantuin sepupumu mengerjakan tugasnya" sahut Hans menengahi mereka yang sedang berdebat

"iya opa" jawab David dan langsung menujuh ke ruang belajar Reva bersama Reva.

Sebelumnya Reva sudah mendengar cerita dari Hans dan Ria juga Tomi bahwa David anak yang sangat pintar sehingga Reva ingin David membantunya selagi David belum mempunyai aktifitas di jakarta.

Reva saat Ini duduk Di bangku SMA kelas X. mereka sedang ujian kenaikan kelas sehingga Dia meminta Bantuan David untuk membantu mengerjakan latihan soal yang kurang di mengertinya.

Kebetulan David ada di rumah sehingga Dia ingin meminta bantuan kepada David. Paman Tomi sangat susah untuk di minta bantuan.

Ruang belajar Reva cukup Luas dengan fasilitas yang sangat memadai. Disana ada meja belajar, Lemari tempat menyimpan buku bahkan ada juga komputer di Ruang belajar Reva. Semua itu di sediakan oleh Hans untuk Reva demi menambah semangat belajarnya.

David mulai menjelaskan maksud dari soal yang di berikan pada Reva dan menyuruh Reva untuk mengerjakan tugasnya itu sambil di awasi oleh David hingga selesai.

David tidak ingin Dia sepenuhnya mengerjakan tugas Reva karena itu akan semakin membuat Reva bodoh dan tidak tau mengerjakan soal - soal itu.

David dengan mudah mengerti Soal milik Reva karena Sewaktu di rumah Dia sering membantu Mawar mengerjakan tugas sekolah mawar jika ada yang belum Mawar mengerti.

David Mengajari Reva layaknya seorang guru Les mengajari muridnya. Dia bukannya langsung memberitahukan jawaban dari soal itu pada Reva tetapi menuntunnya mengerjakan Soal tugas Reva.

Cara David itu membuat Reva cepat mengerti dengan semua tugas yang di berikan guru Reva sebagai tugas mereka.

Reva sangat senang dengan Bantuan David sehingga Dia meminta David untuk tetap tinggal di situ sehingga Dia bisa membantu mengerjakan tugasnya setiap malam.

David Hanya tersenyum Gemas menanggapi Tingkah Reva tersebut sambil mengangguk pada Reva.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!