...( Pengumuman ) mohon maaf.... Saya Penulis Amatir sehingga Kosa katanya sedikit Berantakan tapi tidak dengan jalan ceritanya Thx 🥰🥰😘😘😘😜...
David Seorang anak mudah dari kota kecil. Dia anak pertama dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Rio sedangkan ibunya bernama Susan.
kedua saudara David Bernama Mawar dan Roi. Mawar sekarang duduk di Bangku SMP kelas 3 sedangkan Roi duduk di Bangku kelas 5 Sekolah Dasar.
meskipun hidup bergelimang Harta, Pak Rio tidak pernah memanjakan ketiga anaknya dengan Harta yang Dia miliki.
Pak Rio selalu mengajarkan pada ketiga anaknya untuk hidup sederhana serta Rendah Hati, Karena kesombongan tidak akan memberikan hasil apapun pada mereka.
Keluarga mereka juga sangat harmonis. Pak Rio dan Bu Susan tidak pernah bertengkar dengan hebat, setiap masalah selalu mereka selesaikan dengan baik.
David anak yang Cukup dingin dan cuek sehingga Dia tidak mudah untuk didekati, berbeda dengan kedua adiknya yang cerewet dan juga bawel.
David sama sekali tidak mempermasalakan sifat kedua adeknya itu, Dia justru senang karena kebawelan keduanya yang membuat keluarga mereka selalu terhibur di rumah.
ketika bersama teman - teman yang akrab dengannya, terkadang David bisa menjadi sangat gila dan juga Bandel.
David juga merupakan anak yang cerdas dan berprestasi di sekolahnya Baik di bidang akademik maupun di bidang olahraga.
David beberapa kali berkenalan dengan cewek di kotanya dan berpacaran dengan mereka namun Dia tidak pernah menganggap serius hubungan mereka.
Hal itu karena dirinya masih begitu mudah sehingga Dia ingin mengejar cita - citanya terlebih dahulu ketimbang menikah.
Karena Di ajarkan hidup sederhana, David tumbuh menjadi pribadi yang sangat Baik dan santun meskipun Dia memiliki Sikap yang dingin.
jika orang itu baru mengenalnya, maka orang itu akan berpendapat bahwa David orang yang sombong dan arogan karena sikapnya itu.
David baru saja Menyelesaikan Ujian Akhir Nasional ( UAN ). Dia hanya menunggu pengumuman hasil ujian kemarin. Waktu liburnya ini hanya Dia pergunakan untuk bersantai Di rumah.
Hari yang di Nanti - nantikan David selama ini semakin dekat. Besok adalah Hari dimana pengumuman kelulusan Bagi Murid kelas 3 Sekolah Menenga Atas ( SMA ).
David sangat Kwatir dan juga gugup menanti Hari esok tiba. Dia kwatir tidak Lulus Ujian. itu akan sangat memalukan bagi dirinya begitu juga dengan kedua orang tuanya.
Meskipun Dia yakin dapat mengerjakan soal yang kemarin di berikan, Namun Dia masih cemas karena takut salah mengisi Biodata atau lainnya.
Belum lagi di tambah Rosa, Roi dan juga ibunya yang selalu menggoda dan menakut - nakuti David. itu semakin membuat David Cemas.
Keesokan harinya David bangun telat karena Dia tidak bisa tidur semalaman. Hampir subuh barulah Dia dapat memejamkan matanya.
David tergesa - gesa menuju kamar mandi untuk mandi karena Dia sudah hampir telat. Sehabis mandi, David langsung buru - buru berangkat ke sekolah setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya Menggunakan mobil miliknya.
Ternyata semua teman - temannya sudah berkumpul di sekolah sehingga David segera bergabung bersama mereka.
David langsung bertanya kepada Nuka teman kelasnya mengenai waktu pengumuman Hasil ujian mereka hari ini.
Ada teman David lainnya yang menjawab bahwa Waktu pengumuman hasil ujian mereka pukul 10.00 karena Nuka juga tidak tau jadwal pasti pengumuman itu.
Sambil menunggu waktu Pengumuman hasil ujian, Mereka bercanda bersama sambil menanyakan di kota mana mereka akan melanjutkan pendidikan sekedar untuk menghilangkan rasa cemas serta panik yang sedang mereka rasakan.
Waktu yang di nanti David dan temannya tiba, Terdengar Suara dari pengeras Suara sekolah mereka jika peserta ujian Sudah bisa melihat pengumuman hasil ujian mereka karena Sudah di tempel di papan informasi sekolah mereka.
Tanpa menunggu aba - aba, Semua yang ada di situ langsung berhamburan menuju Papan informasi untuk mengecek hasil ujian mereka demi menghapus rasa penasaran mereka.
Ternyata Penjaga sekolah baru hendak menempelkan kertas itu di papan informasi sehingga Dia langsung di seruduk oleh Siswa yang sangat penasaran dengan Hasil ujiannya.
Mendapat serangan dari siswa, penjaga sekolah langsung berlari masuk kembali ke dalam Ruang Guru sambil membawa kertas hasil ujian yang sementara di pegangnya.
Beberapa saat kemudian terdengar lagi suara di pengeras Suara milik sekolah mereka
'perhatian kepada semua peserta ujian untuk tetap menjaga ketenangan. Nama peserta yang Lulus dan tidak lulus akan kami baca untuk menghindari kegaduhan. Terima kasih atas perhatiannya'
'Tahun ini, Presentasi kelulusan sekolah kita adalah 74% Lulus sedangkan 24% lainnya di nyatakan Gagal' Lanjut Suara dari Pengeras suara tersebut.
Semua mulai kembali panik ketika mendengar kalimat terakir yang di ucapkan dari pengeras suara tersebut. mereka berharap bahwa bukan mereka orang yang di nyatakan tidak lulus ujian itu.
Yang bertugas segera membacakan nama - nama yang di nyatakan Lulus dalam Ujian Nasionnal kemarin.
Baru beberapa nama yang di sebutkan, Suasana sudah mulai kembali gaduh karena peserta yang namanya sudah di sebut langsung berteriak - teriak kesenangan mengetahui Dia lulus ujian.
Petugas tetap membaca nama - nama yang lulus di tengah kegaduhan Siswa - siswa yang sudah di nyatakan Lulus ujian.
Nama David juga masuk dalam peserta yang lulus sehingga membuatnya bersorak kegirangan saking gembiranya.
Di selah - selah Kegirangan itu, David melihat kesekitarnya dan menemui ada yang tertawa kegirangan karena lulus, ada juga yang menangis karena terharu, adapula yang menangis sedih karena gagal bahkan resek di sekolahnya itu karena gagal.
David tidak mempedulikan itu semua karena Dia begitu senang mengetahui jika Dia Lulus ujian nasional itu.
David langsung menelpon mengabarkan berita itu kepada bapa - mamanya di rumah sekalian meminta ijin untuk merayakan kelulusan bersama teman - temannya.
Pak Rio hanya berpesan kepada David agar berhati - hati supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada dirinya.
Mereka merayakannya dengan mengunjungi teman - teman di sekolah lainnya dan nongkrong bersama hingga sore hari barulah kembali ke rumah mereka masing - masing.
Di rumah, David sudah di tunggu sejak tadi dengan perasaan cemas dan kwatir. Mereka takut David akan kelewat senang saat berhura - hura sehingga melupakan keselamatan dirinya.
Melihat David datang, mereka berempat langsung menghampiri David dan memberikan selamat kepada David atas keberhasilannya.
David Lulua Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dengan nilai yang sangat memuaskan. Sehingga Dia bisa di terima di perguruan tinggi manapun dengan nilai seperti itu.
David tetap pada keputusannya kemarin untuk melanjutkan kuliah Dia Ibu Kota Negara ( Jakarta ) sehingga kedua orang tuannya hanya bisa menyetujuinya.
Pak Rio dan bu Susan Mulai menyiapkan kebutuhan Putra sulung mereka yang hendak berkuliah jauh dari mereka berdua dan jauh dari pengawasan mereka berdua.
Mulai dari menghubungi Hans Saudara Almarhum Kekek David untuk menanyakan kampus yang tepat untuk David hingga tempat tinggalnya.
Namun ayahnya menyarankan untuk sementara Dia tinggal bersama Kakeknya hingga sudah mendapatkan Kampus barulah Dia mencari apartemen yang dekat dengan kampusnya sehingga tidak merepotkan dirinya nanti jika apartemen yang di beli jauh dari kampusnya.
David menyetujui usulan yang di berikan ayahnya sehingga Dia memilih untuk sementara tinggal berdama Ria dan Hans kakeknya di Jakarta Hingga Dia Mendaftar di kampusnya.
Dengan perasaan tidak menentu, David berangkat ke Bandara Di antar oleh Ayah, ibu dan juga kedua saudaranya.
Hari ini adalah hari keberangkatan David ke Jakarta untuk melanjutkan Pendidikan Strata satunya di Jakarta. Setelah Check in di Bandara, David keluar sebentar untuk menemui keluarganya.
Melihat David putra sulungnya yagg hendak pergi Membuat Rio tidak bisa menahan kesedihannya sehingga tanpa sadar air mata langsung membasahi pipinya.
Selama ini David selalu menemaninya melakukan perjalanan mengecek perkebunan mereka sehingga Dia begitu terharu melepas kepergian putra sulungnya.
Pak Rio lalu memberi pesan Pada David
"Hati - hati di jalan nak. Jangan nakal di tanah orang dan kejarlah mimpimu setinggi langit, Hempaskan semua Badai dan satu hal yang perlu kamu ingat, Jangan pernah mengabaikan aturan. Buatlah aturanmu sendiri dan patuhilah itu" Nasehat Rio dengan serius pada David
"Iya pak" jawab Rio
David lalu mencium tangan ayah dan ibunya lalu memeluk kedua saudaranya. setelah itu Dia langsung kembali ke dalam untuk menunggu jadwal keberangkatan pesawat mereka.
Di saat pesawat take of, Jantung David langsung berdetak begitu kencang. seketika itu juga Air mata David langsung jatu menetes membasahi pipinya.
David mulai menyadari Jika Dia akan pergi ke tempat yang sangat jauh Dari kota dimana Dia di lahirkan dan di besarkan hingga saat ini.
juga meninggalkan orang - orang yang menyanginya maupun yang Dia sayangi mulai dari kedua orang tuanya, juga kedua saudaranya serta teman - teman di kampung halamannya.
Memikirkan itu semua membuat air matanya semakin menetes tak terhentikan. Hendak rasanya Dia melompat keluar dari pesawat itu dan kembali ke keluarganya.
Namun apalah daya, David hanya bisa menangis menahan Rasa sakitnya itu hingga Dia tertidur di atas pesawat tanpa Dia sadari.
Tanpa David sadari, Ada Seseorang yang sejak tadi sudah mengawasi David dan tidak tega melihat David menangis seperti itu sehingga Dia menyuruh pramugari untuk memasukan obat tidur pada minuman yang di berikan pada David.
David baru terjaga ketika mendengar Suara dari pengeras Suara pesawat yang mengatakan ' Perhatian kepada semua penumpang dengan nomor penerbangan jt 753 Tujuan kota Jakarta. Sebentar lagi kita akan Landing di bandara tujuan sehingga penumpang di harapkan untuk menggunakan sabuk pengaman. terima kasih atas perhatiannya'
setelah pengumuman dari pengeras suara tersebut, 15 menit kemudian pesawat agak terguncang, ternyata itu adalah Roda pesawat saat pertama kali menyentuk Aspal di bandara.
Setelah Pesawat benar - benar berhenti. David bersama penumpang lainnya langsung turun dari pesawat yang mereka tumpangi dan menuju Ruang tunggu.
Di ruang tunggu Bandara, David sudah di tunggu oleh Pamannya Tomi yang sudah terlebih dahulu di hubungi Pak Rio setelah pesawat David take of.
Setelah bersalaman, Mereka langsung menuju Rumah kakeknya Hans. Selama ini, Tomi tinggal bersama opa Hans dan oma Ria menemani mereka di rumah bersama Reva.
Tomi Merupakan Anak bungsu dari Hans dan Ria. Anak pertama dan kedua Hans dan Ria sudah menikah sehingga Mereka kini tinggal bersama keluarga mereka.
Dalam perjalanan, David menelpon ibunya jika Dia sudah Landing dengan selamat dan saat ini Dia bersama Rehan sedang menuju rumah kakeknya.
Bu Susan hanya bisa menjawab dengan tangisan sehingga Rio bertanya mengenai ayahnya dan juga Mawar dan Roi untuk mengalihkan pembicaraan sehingga ibunya tidak larut dalam kesedihan.
Ketika mendengar nama mereka di sebut, Mawar dan Roi langsung berteriak memanggil nama kaka pertama mereka itu.
Dengan kebawelan mereka berdua dapat mecairkan Suasana hati Bu Susan dan juga David yang lagi di liputi kesedihan.
Tomi yang melihat kesedihan terpampang di wajah keponakannyanya mulai menghibur dengan membuka obrolan ringan sehingga mengurangi kesedihan yang di rasakan sepupunya itu.
"Bagaimana Keadaan Kampung, Dav ?" tanya Tomi pada David
"Baik Paman. Gimana keadaan opa sama oma ?" tanya balik David pada Tomi
"Baik juga Dav. Aku sama Reva yang saat ini menemani mereka berdua, Dav" Curhat Tomi pada David
"oh gitu. Reva kemana ?" tanya David pada Tomi
"Dia lagi ke sekolahnya. Dia belum pulang dari sekolah sehingga Dia tidak ikut menjemputmu"
"oh gitu. ternyata di jakarta cukup macet ya, Paman" Sahut David ketika melihat mereka terjebak kemacetan yang cukup panjang
"ya... beginilah jakarta Vid. Macet, hiruk pikuk pedagang kaki lima, gedung pencakar langit hingga mobil - mobil mewah. itu semua sudah biasa di Jakarta Vid" jawab Tomi sambil memancing sepupunya ini karena Dia tau bahwa sepupunya ini aslinya orang yang cukup berada
David hanya tersenyum tipis dengan godaan Pamannya sambil membahas obrolan lainnya untuk menghilangkan rasa canggung di antara mereka.
Mereka terus mengobrol dalam perjalanan bahkan terkadang tertawa ringan menghiasi obrolan mereka hingga tiba di Rumah Opa Hans setelah hampir 2 jam perjalanan karena terjebak macet.
Kedatangan David Sudah di tunggu sejak tadi oleh Opa Hans dan Oma Ria sehingga David langsung menghampiri mereka berdua dan menyalami mereka berdua.
Reva yang sudah pulang dari sekolah ikut menunggu kedatangan David bersama Hans dan Ria sehingga Rio langsung menyalami Reva sepupunya itu sekaligus berkenalan dengan dirinya.
Reva tidak menyangka bahwa sepupunya David aslinya ternyata sangat Ganteng dan Maco. selama ini Dia hanya melihat foto David di sosial media milik David.
Mereka belum pernah bertemu sebelumnya. David juga jarang mengunduh foto di sosial media miliknya.
Reva sangat terpesona dengan ketampanan sepupunya itu. Dia tidak menyangka bahwa David aslinya akan setampan dan semaco ini.
Reva adalah Putri Sulung dari Randy putra pertama Hans dan Ria. Reva tinggal bersama Hans karena kebetulan sekolahnya saat ini berdekatan dengan Rumah Hans ketimbang Rumah kedua orang tua Reva.
Ketika Hendak kembali ke mobil untuk mengambil barang bawaannya, Hans Langsung mengajak David ke dalam Rumah dan membiarkan barang - barangnya di bawa oleh Bi Ati yang bekerja di rumah Hans.
David langsung di bawah menuju Ruang keluarga oleh Hans dan Ria. Wajah David begitu mirip dengan Rio dan Susan sehingga langsung mengingatkan mereka berdua akan Susan dan Rio.
Di Ruang keluarga, Hans dan Ria silih berganti menanyakan kabar Orang - orang di kota asal mereka termasuk keadaan Rio dan Susan kedua orang tua David.
Di tengah obrolan itu, David meminta bibi ati membawa tas yang di bawanya tadi ke Ruang keluarga karena tas itu berisi oleh - oleh yang di berikan kedua orang tua David buat mereka di Jakarta.
Masing - Masing dari mereka mendapat Hadiah Dari ayah dan ibu David. mulai Dari Kakek Hans dan Bibi Rio Hingga Paman Randy dan istrinya serta anak - anaknya dan juga Bibi Minggas serta suami dan anak - anaknya. Juga buat Pamannya yang masih melajang yaitu Paman Tomi.
Buat Opa Hans dan Ria, David langsung memberikan buah tangan yang di bawanya dari kampung. begitu juga dengan Reva dan paman Tomi, Rio langsung memberikannya kepada mereka karena kebetulan mereka saat itu sedang berada di rumah Hans.
Opa Hans dan Oma Ria sangat senang menerima buah tangan yang di berikan Rio dari kampung buat mereka begitu juga dengan Reva dan Tomi.
Buah tangan Buat Paman Randy dan bibi Minggas akan David antar ke rumah mereka saat mobil yang di pesan Rio ayahnya buat David sudah tiba.
Mereka Asyik bercerita hingga lupa jika saat ini David sedang kelelahan karena baru saja melakukan perjalanan yang cukup jauh Dari kota asal Hans.
Tomi langsung menyuruh David Ke kamarnya untuk beristrahat. Kamar yang hendak David tempati adalah kamar yang sewaktu dulu di tempati oleh ayahnya David, Pak Rio.
Kini David yang akan menggantikan ayahnya menempati kamar yang sudah Hans sediakan khusus buat Keluarga mereka di rumah miliknya.
Ketika David hendak di antar bi Ati ke kamarnya untuk beristrahat, Reva langsung mengatakan agar Dia saja yang mengantar David ke kamarnya.
Reva sangat senang dengan kehadiran David di rumah Kekek Hans karena itu akan semakin membuat Rumah kakeknya Rame.
Reva selalu di beritahukan oleh Hans dan Ria mengenai kamar itu sehingga Dia sangat mengenal dengan baik kamar yang akan di tempati David.
Dengan segera, Reva langsung menggandeng tangan David menuju ke kamar yang akan di tempati David.
David yang mendapat Gandengan dari Reva secara tiba - tiba sedikit kaget dan juga gerogi. Sejenak Dia tertegun dan tidak tau apa yang harus Dia lakukan.
Dia sangat jarang bergandengan tangan dengan cewek apalagi yang baru Dia temui. akan tetapi dengan cepat David mengatasi Suasana yang di hadapinya itu.
Di kamar, David langsung rebahan di tempat tidur tanpa mempedulikan Reva. Dia sudah cukup kelelahan.
Sebelum pergi dari kamar David, Reva meminta kepada David untuk membantunya mengerjakan tugas - tugasnya malam nanti.
David hanya menjawabnya dengan anggukan karena Dia sudah tidak bisa menahan kantuknya lagi. Selepas Reva pergi, David langsung terlelap dalam tidurnya.
David tertegun dan bingung Sesaat ketika Dia bangun dari tidur karena ssmua terlihat berbeda di kamar yang Dia tempati saat ini.
Akan tetapi Dia cepat menyadari bahwa saat ini Dia berada Di rumah kakeknya Hans bukan di rumah mereka.
Sehabis Mandi David ke Ruang tamu namun tidak ada orang di sana sehingga Dia memilih untuk kembali ke kamarnya.
Duduk sendirian di kamar membuat David kembali teringat akan kedua orang tuanya serta kedua saudaranya di kampung sehingga Dia menelpon teman - temannya dan mengajak mereka bercanda untuk menghilangkan rasa sedih yang sedang mengusiknya itu.
Hingga beberapa saat kemudian Bi Ati memanggil David untuk makan malam karena makan malam sudah di sediakan di Ruang makan
"Den, ayo segera turun. Bapak Hans dan yang lainnya sudah menunggu di Ruang makan den" Panggil Bi ati pada Rio
"iya bi" Jawab David kaget mendengar suara bi Ati dan langsung terburu - buru menuju Ruang makan di antar oleh bi Ati.
Ternyata memang benar, semua sudah berkumpul Di ruang makan. Tertinggal David sehingga David langsung ikut bergabung bersama mereka.
David di persilakan Hans untuk duduk di tempat dimana Dulu ayahnya Rio biasa duduk ketika sedang berada di rumah Hans.
Setelah David duduk, mereka mengambil makanan di atas meja dan langsung memakannya tanpa berdoa terlebih dahulu sehingga David memilih untuk berdoa sendirian.
Sudah menjadi kebiasaan Ketika makan malam mereka di rumah selalu di mulai dengan Doa yang biasanya akan di pimpin oleh ayahnya di rumah David.
Semua mulai salah tingkah dan malu ketika melihat apa yang baru saja di lakukan David sehingga Hans langsung mengatakan kepada mereka untuk selanjutnya berdoa bersama sebelum makan di mulai.
Melihat tingkah David itu membuat Reva Diam - diam mengagumi sosok David yang di nilainya sudah Tampan, Maco, baik dan Rajin berdoa pula.
Setelah makan malam, David langsung di tanya oleh Hans dan Tomi mengenai David Hendak melanjutkan kuliahnya dimana, dan mengambil jurusan apa sehingga Hans dan Tomi serta yang lainnya bisa membantu mencarikan kampus buat David.
Selain itu David juga mendapat saran dari tomi mengenai beberapa kampus yang cukup bergengsi yang ada di Jakarta.
David sudah memantapkan diri untuk kuliah di Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta dengan mengambil jurusan Fakultas Hukum.
Tomi dan Hans hanya menyetujui keinginan David untuk kuliah Di Universitas Atma Jaya. Mereka yakin bahwa David sudah mendiskusikannya terlebih dahulu bersama kedua orang tuanya di rumah.
Ketika mereka hendak ke Ruang keluarga untuk bersantai disana, Reva langsung menarik tangan David sambil berkata
"tadi kak David udah janji mau bantuin Reva ngerjain tugas Reva kan ?" Kata Reva sambil menahan David
"oh iya. kaka hampir saja lupa kalau tidak di ingatin sama kamu, Reva" Jawab David
"Va... jangan ngerepotin David" Selah Tomi sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Reva tersebut
"iya. abangmu baru saja tiba siang tadi, Va" sambung Oma Ria
"gk kok oma. aku cuma meminta tolong sebentar aja sama kak David. paman aja yang bawel" sahut Reva pada oma
"gk pa - pa oma. David juga gk ngerasa di repotin kok, oma" Selah David
"ya sudah. Ayo sana bantuin sepupumu mengerjakan tugasnya" sahut Hans menengahi mereka yang sedang berdebat
"iya opa" jawab David dan langsung menujuh ke ruang belajar Reva bersama Reva.
Sebelumnya Reva sudah mendengar cerita dari Hans dan Ria juga Tomi bahwa David anak yang sangat pintar sehingga Reva ingin David membantunya selagi David belum mempunyai aktifitas di jakarta.
Reva saat Ini duduk Di bangku SMA kelas X. mereka sedang ujian kenaikan kelas sehingga Dia meminta Bantuan David untuk membantu mengerjakan latihan soal yang kurang di mengertinya.
Kebetulan David ada di rumah sehingga Dia ingin meminta bantuan kepada David. Paman Tomi sangat susah untuk di minta bantuan.
Ruang belajar Reva cukup Luas dengan fasilitas yang sangat memadai. Disana ada meja belajar, Lemari tempat menyimpan buku bahkan ada juga komputer di Ruang belajar Reva. Semua itu di sediakan oleh Hans untuk Reva demi menambah semangat belajarnya.
David mulai menjelaskan maksud dari soal yang di berikan pada Reva dan menyuruh Reva untuk mengerjakan tugasnya itu sambil di awasi oleh David hingga selesai.
David tidak ingin Dia sepenuhnya mengerjakan tugas Reva karena itu akan semakin membuat Reva bodoh dan tidak tau mengerjakan soal - soal itu.
David dengan mudah mengerti Soal milik Reva karena Sewaktu di rumah Dia sering membantu Mawar mengerjakan tugas sekolah mawar jika ada yang belum Mawar mengerti.
David Mengajari Reva layaknya seorang guru Les mengajari muridnya. Dia bukannya langsung memberitahukan jawaban dari soal itu pada Reva tetapi menuntunnya mengerjakan Soal tugas Reva.
Cara David itu membuat Reva cepat mengerti dengan semua tugas yang di berikan guru Reva sebagai tugas mereka.
Reva sangat senang dengan Bantuan David sehingga Dia meminta David untuk tetap tinggal di situ sehingga Dia bisa membantu mengerjakan tugasnya setiap malam.
David Hanya tersenyum Gemas menanggapi Tingkah Reva tersebut sambil mengangguk pada Reva.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!