^^^kalyani gadis kecil yang terlahir dikeluarga serba kekurangan.bahkan untuk makan saja mereka pas pasan.yani tidak pernah mengeluh atau pun malu. disekolah bahkan yani berjualan permen. teman teman ada yang mau beli permen? desi teman yani sejak dibangju kanak kanak selalu membeli permen dari yani.aku mau donk yan tiga aja ya. bel pun berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai.tak lama guru pun masuk untuk memulai pelajaran. kumpulkan Pr sekarang juga. yani yang tidak mengerjakan pr karena sibuk membantu orang tuanya pun hanya bisa pasrah dihukum gurunya. yang tidak mengerjakan pr maju kedepan. yani pun mendapat hukuman berdiri didepan kelas sampai jam pulang sekolah. yani ikut ibu kekantor. yani pun mengikuti gurunya.kenapa kamu tidak mengerjakan pr? Maaf bu yani lupa karena harus membantu ayah ibu mengerjakan amplop untuk mendapatkan uang.^^^
Yani tugas kamu belajar nak, urusan mencari nafkah itu urusan orang tuamu..lain kali jangan di ulangi ya belajar yang benar.kerjakan pr yang ibu berikan.. sekarang kamu boleh pulang,perintah wali kelas yani.
Yani pulang ke sekolah bersama temannya desi,desi dan yani tinggal berdekatan. sampai dirumah yani pun disambut ibunya.
Sudah pulang nak... iya bu kata yani. gantilah bajumu dan segeralah makan kamu pasti sudah lapar.
Yani pun kedapur mengambil nasi. ibu yang sedari tadi didapur melihat anaknya dengan rasa sedih karena hanya bisa masak telur ceplok karena tidak mempunyai uang lagi.
Maaf ya nak ibu hanya bisa kasih kamu makan dengan lauk tekur ceplok,kata ibu sedih...
^^^Tidak apa bu setiap hari bisa makan saja yani sudah bersyukur,yani bukanlah anak yang pemilih untuk urusan makan. yani makan dengan lahap segala hidangan yang ibu sajikan.melihat yani makan dengan lahap hati ibu terasa perih karena hanya mampu menyajikan telur saja. ibu lanjutkan kerja dulu ya nak,jangan lupa sehabis makan piring kotornya dicuci. iya bu jawab yani.^^^
Ibu jangan terlalu lelah nanti penyakit jantung ibu kambuh lagi, yani tidak mau ibu sakit karena kelelahan bekerja kata yani ke ibu, sambil tersenyum ibu menjawab tidak apa nak ini bukan pekerjaan berat cuma merekatkan amplop saja,kalau ibu tidak membantu ayahmu mencari uang bagaimana kita bisa makan sehari hari.yani bantu ibu ya biar ibu tidak kelelahan. kamu kerjakan saja tugas sekolah kamu nak.nanti yani pasti belajar kok bu setelah yani bantu ibu ujar yani ke ibunya. ibu hanya bisa pasrah karena yani tidak bisa dilarang.tok..tok.. tok.. suara ketukan pintu terdengar sangat keras. iya sebentar jawab ibu, biar yani saja bu yang buka pintu. dengan bergegas yani kedepan melihat siapa yang datang.
yani ibu kamu mana, suruh keluar ibu mau tagih uang kontrakan yang sudah nunggak berbulan bulan. sebentar bu yani panggilkan. tak butuh waktu lama ibunya yani pun keluar, maaf bu saya belum ada uangnya secepatnya saya usahakan. apa kamu tidak salah ini sudah nunggak berbulan bulan kalau kamu tidak bisa melunasinya silahkan angkat kaki dari rumah saya.masih banyak yang mau ngontrak rumah saya ini ucap ibu pemilik kontrakan sambil marah marah.baik bu secepatnya saya bayar jawab ibu sambil menahan malu karena tetangga kiri kanan keluar menyaksikan pemilik kontrakan yang datang kerumah marah marah dengan suara halilintarnya. baik saya tunggu permisi jawab pemilik kontrakan sambil berlalu
Maafkan ayah ya bu karena di phk ayah tidak bisa kasih ibu dan anak anak kehidupan yang baik,ayah hanya bisa kerja serabutan untuk makan sehari hari,ucap ayah ke ibu. sambil tersenyum ibu berkata ke ayah ini semua bisa kita hadapi bersama ayo kita lanjutkan kerja lagi kita hadapi semua ini bersama sama. mendengar ucapan ibu,ayah yani sangat terharu sekaligus bangga memiliki istri yang tidak pernah mengeluh menjalani hidup seberba kekurangan.
sambil bekerja ibu berpikir dari mana uang untuk membayar uang kontrakan rumah,harus meminjam kepada siapa lagi tidak mungkin pinjam sama mama hutang sebelumnya saja belum di bayar batin ibu,kalau pinjam lagi yang ada mama pasti akan marah marah dan menunjukan rasa bencinya ke ayah karena memang selama ini mama sangat membenci ayah karena dianggap hanya membuat anaknya hidup susah, membayangkannya saja membuat ibu merinding.belum lagi uang sekolah yani yang harus dibayar setiap bulannya, untung saja adik laki laki yani edo belum sekolah karena kendala biaya terpaksa ayah ibu menunda menyekolahkan edo. setiap kali edo merengek minta sekolah ibu hanya bisa menjawab ibu belum punya uang untuk mendaftarkan edo kesekolah seperti yang edo inginkan.ibu memberikan edo pengertian tetapi edo malah semakin menangis karena tidak bisa kesekolah seperti yang dia impikan berangkat kesekolah bersama kakaknya yani sambil bergandengan tangan seperti anak lainnya.
Yenny Prasetio
Hari hari kalyani kecil sama seperti anak seusianya,pagi berangkat kesekolah bersama temannya desi..
yani tunggu kita berangkat kesekolah sama sama.,sambil berjalan bergandengan kedua sahabat itu menelusuri jalan menuju kesekolah...
kamu udah ngerjain pr kan yan? tanya desi ke yani, udah dong des kamu tenang saja kata yani sambil senyum kesahabatnya..
yan pulang sekolah nanti kita main yuk udah lama kita ngak main bareng.. aku ngak bisa des,aku mau bantu ibu dan ayah dirumah.yah..yan kamu kok gitu sih... maaf des aku ngak bisa,lain kali ya..desi hanya bisa pasrah.
Waktu pun terus berlalu kini kalyani telah lulus sekolah dasar,tapi yani tidak seperti anak lainnya yang antusias menyiapkan diri ke pendidikan selanjutnya. orang tua yani tidak mampu menyekolahkan yani lebih tinggi lagi karena masih ada adik adik yani yang harus disekolahkan. yani hanya bisa pasrah.
Yani anak yang pengertian, di usia belianya yani sudah terbiasa mandiri, yani ingin bekerja. sesampainya dirumah yani meminta ijin kepada ibunya untuk bekerja.
Bu.. yani ingin kerja bu..boleh ya yani kerja.. kerja apa aja yani bisa koq bu. kamu mau kerja apa nak?kamu masih kecil..yani bisa koq bu kerja diwarung nasi cuci piring, yani juga bisa nyapu. asal bisa bantu ayah ibu yani ngak apa bu kerja apa saja.
Tidak nak.. kamu tidak boleh bekerja. ayah ngak ijinin kamu kerja,ayah masih bisa nak biayai kalian semua,jawab ayah dari dapur. tapi yah yani sangat ingin kerja bantu ayah cari uang rengek yani ke ayah.
Pintu rumah pun diketuk,ada tamu bu biar yani yang bukain pintu. bibi...kata yani memberi salam. masuk bi.. ayah bibi datang nih.. ayah dan ibu pun kedepan menyambut tamu yang datang.
Kedatangan saya kesini mau mengajak yani tinggal bersama saya dikota. saya mau menyekolahkan yani ucap bibi meminta ijin. yani mendengar akan disekolahkan langsung jawab mau.. mau... mau.. boleh ya bu..ayah...??
Apa tidak merepotkan nantinya lis tanya ayah ke sepupunya lilis.tentu saja tidak mas karna saya sendiri juga sampai saat ini belum mempunyai anak. saya akan menyanyangi yani seperti anak saya sendiri.
Aku ngak setuju yah.. kata ibu ke ayah,aku ngak mau berpisah sama anak anakku. biarlah yani tetap dirumah bersama kita kata ibu penuh penolakan.naluri ibu sangat kuat takut yani tidak akan disayang.
Mbak ngak usah takut saya akan menyekolahkan yani sampai kebangku kuliah kata bibi ke ibu. saya sekarang buka restoran mbak jadi untuk menyekolahkan yani sampai kebangku kuliah pun aku sanggup kata bibi berusaha meyakinkan ibu.
Dalam hati ibu berkata walau bagaimana pun yani bukanlah darah dagingnya sendiri mana mungkin dia bisa menyangi anakku dengan tulus. apa lagi lilis punya restoran yang ada nanti yani disuruh bekerja disana bukan disekolahkan.
Ayolah mbak..ijinin yani tinggal sama saya.liburan sekolah yani kan bisa pulang mbak... bibi berusaha meyakinkan ibu.
Tidak... susah senang kami sekeluarga kumpul bersama. tidak ada yang bisa memisahkan aku dengan anak anakku. air mata ibu pun menetes dipipi.. ayo nak kita masuk kata ibu sambil menarik tanganku kekamar.
didalam kamar ibu menangis sejadi jadinya takut akan kehilangan anak anaknya...ibu jangan nangis bu..kata yani sambil memeluk ibunya..
Janji yang diingkari...
Akhirnya yani pun tinggal bersama bibinya,sekolah yang di impikan yani hanyalah tinggal mimpi. yani tidak pernah disekolahkan oleh bibinya. hari hari yang dilalui hanyalah mencuci piring di restoran milik bibinya. yani diperlakukan seperti pembantu...
Setiap malam sebelum tertidur yani selalu menangis merindukan keluarganya. bu.... yani rindu sama ibu... yani mau pulang bu ratap yani.. sampai akhirnya yani pun tertidur.
Pagi pagi sekali bibinya membangunkan yani sambil berteriak, yani...!! yani bangun kamu!!ikut sama bibi kepasar belanja kebutuhan restoran cepat perintah bibi. iya bi... sebentar.
Yani yang berpostur mungil itu pun kewalahan menggangkat belanjaan yang bibi berikan. cepatan jalannya bentak bibi..!!iya bi... ini berat bi mana bisa yani cepat cepat jalannya. alesan aja kamu repet bibi...
Sesampai direstoran kerjaan pun menanti, yani ini diangkat kedalam.setelah itu pel semua lantai, cuci piring,ingat kamu jangan malas malasan kalau mau sekolah.
Yani yang di janjikan sekolah langsung aja nurut mengerjakan semuanya. beberapa pekerja di restoran bibinya pun merasa kasihan melihat yani hanya ditipu semata.
Kasihan ya yani masih anak anak sudah diberi kerjaan berat sama bibinya, kata siti ke rekan kerjanya.
Sampai disuatu hari yani memberanikan diri menanyakan ke bibinya kapan akan didaftarkan ke sekolah. apa sekolah? kamu pikir biaya sekolah itu murah, kamu pikir kamu siapa minta disekolahkan hah? bentak bibi..
Tapi bibi kan janji mau sekolahkan yani.. makanya ibu ijinin yani ikut bibi,jawab yani dengan keberanian yang selama ini ia kumpulkan.
Tidak ada sekolah sekolahan. cepat siap siap kita berangkat ke restoran bentak bibi. yani ngak mau ikut bibi ke restoran.kalau bibik memang tidak mau menyekolahkan yani pulangkan saja yani ke rumah orang tua yani. yani pun sudah rindu sama ibu dan ayah, yani meninggikan suaranya.
Plak!!berani kamu melawan sama bibi?tamparan dipipi kiri yani pun membuat yani kaget. kenapa bibi tampar yani?tak terasa air mata yani pun mengalir dipipi. pulangkan yani kerumah orang tua yani. yani ngak mau lagi tinggal disini tangis yani pun pecah..
Disaat yang bersamaan ayah yani menyaksikan anaknya ditampar. bagaikan disambar petir ayah yani menyaksikan dan mendengar semua percakapan antara yani dan bibiknya didepan pintu.
Hentikan lilis!!bentak ayah.. keterlaluan kamu memperlakukan anakku seperti ini. hari ini juga aku akan bawa yani pulang ke rumah. ayo yani kemasi barang barang kamu ikut ayah pulang. yani yang melihat ayahnya datang pun langsung memeluk ayahnya karena rindu berat.cepat kamu siap2 kita pulang. kita tinggalkan tempat ini. yani berlari kekamarnya mengemasi barang barangnya dengan hati yang sangat senang karena terbebas dari bibinya dan akan segera bertemu ibunya.
Diluar ayah dan bibi pun bertengkar. aku kecewa sama kamu lis aku ngk nyangka kamu perlakukan anakku seperti ini. geram ayah.. kamu salah paham. mas.. kamu salah dengar. itu semua ngak seperti apa yang kamu dengar.
Cukup!!aku sudah tidak percaya lagi sama kamu. hari ini juga aku bawa yani pulang!! bentak ayah. ayo ayah kita pulang yaninsudah tidak sabar mau ketemu ibu. bibi yani pulang ya.. pamit yani. bibi hanya bisa terdiam menyaksikan yani dan ayahnya pulang. yani melangkah tanpa melihat ke belakang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!