NovelToon NovelToon

Di Antara 2 Pilihan

01 - Reina

Pagi hari.

Saat matahari baru mulai menampakkan dirinya. seorang wanita berusia 22 Tahun sedang menyiapkan sarapan di dapur ,perempuan itu ada Reina yang sedang menyiapkan sarapan sebelum ia berangkat bekerja.

"Reina." Panggil sang Kakek.

Wanita yang bernama Reina ini sejak kecil hanya tinggal berdua dengan sang kakek,setelah kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan..

Reina hanyalah seorang gadis Desa,dia gadis yang manis dan juga ramah pada siapa pun,hanya saja ia sedikit pendiam.

Meski hanya tinggal berdua dengan sang Kakek dan Nenek nya sejak masih kecil,Reina merasa sangat bahagia karena memiliki kasih sayang penuh dari Kakek dan Nenek nya,hingga 1 tahun yang lalu Reina harus merasakan kesedihan yang teramat dalam,dimana ia kehilangan Sang Nenek yang meninggal karena sakit.

Tapi tak ingin terus bersedih karena mengingat ia masih memiliki seorang Kakek uang juga sangat menyayangi nya,membuat Reina kembali semangat lagi bekerja di ladang kebun Teh milik sang kakek.

"Kakek sudah bangun?." Sapa Reina tersenyum.

"Iya." Jawab sang Kakek.

"Ayo Kek,kita sarapan." Ajak Reina dan seperti biasa Reina hanya duduk berdua di meja makan dengan sang kakek,karena tidak ada keluarga yang tinggal bersama mereka.

Setelah sarapan,seperti Biasa juga Reina bersiap - siap untuk berangkat ke kebun teh milik sang Kakek,tempat ia bekerja dan bergaul dengan para ibu -ibu dan gadis yang bekerja di kebun milik mereka.

Saat akan berpamitan dengan Kakek,Reina yang akan mengetuk pintu kamar sang Kakek mendengar Kakek nya sedang menelepon dengan seseorang,Reina duduk di teras rumah sembari menunggu Kakeknya selesai menelepon,Entah siapa yang menelepon kakek nya,tapi Reina sabar menunggu Kakek nya keluar dari kamar.

Tidak berapa lama,Kakek keluar dari kamar dan menghampiri Cucu nya yang menunggu nya di teras rumah.

"Kakek sudah selesai menelepon nya?,Siapa yang menghubungi Kakek?."Tanya Reina.

"Kakek Irwan,apa kau ingat?." Tanya Kakek Reina.

"Iya,aku ingat kek." Jawab Reina tersenyum.

"Kakek Irwan mengajak kita untuk bermain ke kota,menurut kamu bagaimana Reina?." Tanya Kakek.

"Terserah Kakek saja,Kalau kakek merasa masih mampu perjalanan jauh,Reina akan ikut menemani kakek,Kakek pasti sangat rindu dengan Kakek Irwan Karena lama tidak bertemu." Jawab Reina.

"Iya,Kakek ingin sekali bertemu dengan nya lagi." Saut Kakek Reina.

"Baiklah Kek,aku berangkat dulu." Kata Reina dan mencium tangan Kakek nya sebelum jalan menuju ke kebun.

"Iya Hati - hati Reina." Ucap Kakek dengan suara agak berat dan serak,khas suara orang yang sudah tua.

Kakek Irwan juga berasal dari desa ini,tapi Kakek Irwan pindah ke kota mengikut putra nya sejak 15Tahun yang lalu,dan hanya 2 atau 3 tahun sekali datang mengunjungi sahabat baik nya yang adalah Kakek Reina.

Setelah Reina pamit,Kakek nya masih melihat cucunya berjalan semakin jauh hingga hilang dari pandangan nya. Setiap hari saat melihat Cucu nya berangkat ke kebun,Kakek Reina Merasa sangat sedih,ia selalu berfikir di umurnya yang sudah 70Tahun,sewaktu - waktu ia bisa saja kembali kepada sang pencipta,ia merasa tidak tega meninggalkan cucu nya sendirian dan menjadi sebatang karang.

Kakek Reina pun memutuskan untuk mulai menyuruh Reina mencari kekasih yang memang ia cintai,agar tidak perlu Kakek menjodohkan nya dengan Laki - laki yang tidak ia cintai.

Setelah Reina kembali dari kebun,Kakek Reina mulai bertanya perihal siapa kekasih Reina sekarang,membuat Reina sedikit binggung dengan pertanyaaan kakek nya yang sangat tiba - tiba itu.

.

.

.

.

Bersambung

02 - Mempertanyakan

Di pagi hari yang cerah.

Reina memasak di dapur,ia teringat akan kata - kata sang kakek yang mendesak nya untuk segera mengenal kan kekasih pada nya.

Lamunan Reina pun membuat ia sampai tidak konsen bekerja dan memutuskan untuk bersantai di bawah pohon yang membuat suasana sangat sejuk dan nyaman karena pohon melindungi nya dari pancaran sinar mata hari.

Reina membuka buku Novel yang baru ia beli di toko buku di desa nga,.

"Reina."Kejut Salsa yang adalah sahabat baik Reina dari sejak kecil.

"Salsa,kau mengagetkan ku saja." Ucap Reina mengeleng - Geleng kan kepala melihat sahabat nya yang datang sangat mengagetkan nya.

" Baca Mulu,gak bosan ya?,sekali - kali ganti dong hobi mu Rei,melukis,menyanyi atau yang lain gitu." Ucap Salsa.

"Udah deh sal,gak usah bawel." Ucap Reina.

"Oh.oh.oh aku tahu,kamu pasti punya mimpi menjadi seperti Nona yang ada di novel mu itu ya,Gadis desa Jadi ratu." Ucap Salsa menggoda dan tertawa kecil.

"Berisik deh Salsa ,lagian kalau punya mimpi begitu bukan nya bagus ya." Jawab Reina.

Salsa pun tertawa dan tidak menyangka,ucapan yang hanya candaan saja ternyata memang di mimpi kan Reina,sahabat nya itu.

"Reina - Reina ,mana ada sih laki - laki seperti di novel jaman sekarang,Baik,tampan,kaya raya,sayang istri,itu hanya ada di buku cerita,gak nyata." Ucap Salsa.

"Ya tidak apa - apa,namanya juga mimpi,bukan nyata." balas Reina tersenyum.

Persahabatan yang sudah terjalin sejak kecil membuat mereka sudah saling memahami satu sama lain,hanya salsa orang yang menurut Reina ,nyaman di ajak bicara setelah kakek nya.

Setiap hari di kebun,Reina dan Salsa menghabiskan waktu berdua di kebun,karena Salsa juga mengurus kebun teh milik orang tua nya.

Sang Senja pun mulai menampakkan dirinya,membuat Reina dan Salsa lekas pulang karena hari sudah mulai menjelang malam.

Sesampai di rumah,Reina pun segera memasak untuk makan malam nya dengan sang Kakek.

"Reina,kamu sedang memasak apa?." Tanya Kakek Reina yang bernama Josep.

"Masak sup kesukaan kakek." Jawab Reina tersenyum.

"Kakek ingin bicara dengan kamu sebentar nak,duduklah disini sebentar." Ajak Kakek Josep sembari menepuk sebuah kursi.

Reina pun sejenak mengecilkan kompor yang sedang memasak sup itu dan menghampiri kakek nya. ia duduk di samping Kakek nya dengan wajah Heran,tak biasa kakek nya mengajak nya bicara seperti ini dan seperti nya sangat serius.

"Ada apa Kek,seperti nya serius sekali?." Tanya Reina.

"Reina,kamu kan sudah berusia 22 Tahun,Kapan kamu akan mengenali Pasangan mu pada Kakek,Kakek bertanya tadi malam kamu hanya diam saja,kalau memang kamu sudah punya pilihan sendiri,segera kenalkan pada Kakek,siapa pun itu,asal dia bertanggung jawab dan menyayangi kamu,kakek akan membiayai pernikahan kalian." Ucap Kakek mempertanyakan pertanyaan yang sama seperti kemarin malam.

Reina yang mendengar membuang nafas dengan pelan. seperti lelah ia mendengar pertanyaan itu.

"Kakek kenapa bertanya itu terus,Kakek kan tahu kalau Reina belum memiliki pacar,bagaimana mau mengenalkan pada Kakek,lagian Reina masih belum ada keinginan menikah Kek,Reina masih muda dan masih ingin menikmati masa muda Reina." Jawab Reina dengan lembut dan sopan,ia berharap jawaban nya bisa membuat Kakek nya tidak bertanya lagi.

Kakek Reina yang mendengar jawaban Cucu satu - satu nya itu pun menghela dan Bu membuang nafas dengan berat. Reina bisa melihat kekhwatiran di wajah sang kakek dan kesedihan.

"Sebenarnya apa yang Kakek pikirkan,hingga membuat Kakek begitu ingin aku segera menikah?." Tanya Reina.

.

.

.

.

Bersambung

03 - Keinginan Kakek

"Sebenarnya apa yang Kakek pikirkan,hingga membuat Kakek begitu ingin aku segera menikah?." Tanya Reina.

Seketika mendengar pertanyaan cucu nya,Kakek Josep menundukkan kepala,mencoba menahan rasa sedih dan air mata yang ingin menetes ketika mengingat tujuan dia ingin Reina menikah.

"Reina,kakek sudah tidak lagi muda,umur kakek sudah tua dan mungkin saja kakek akan segera menyusul nenek mu,Kakek hanya tidak ingin melihat kamu sendirian saat kakek pergi,Kakek akan tenang ketika sudah ada yang menjaga kamu." Jelas Kakek Reina.

"Kakek....,Kenapa kakek berbicara seperti itu,Hanya Kakek yang Reina miliki,Kakek jangan bicara soal itu,Reina percaya Kakek pasti akan panjang umur." Ujar Reina

Kakek pun membuang nafas dalam - dalam sembari melihat Reina.

"Reina,Kakek sudah bicara dengan Kakek Irwan,Kakek dan Kakek Irwan sudah sepakat akan menjodohkan kamu dengan cucu Kakek Irwan." Ucap Sang Kakek dan seketika mata Reina membulat,ia seakan tidak percaya apa yang ia dengar.

"Tapi Kek,Reina masih ingin menikmati masa muda Reina,kalau Reina menikah,sudah tidak bisa lagi sebebas sekarang,Reina juga pasti kan memiliki anak nanti." Ucap Reina.

"Reina,ini permintaan kakek terakhir kali nya,Kakek berharap kamu memikirkan nya kembali." Ucap Kakek dan beranjak dari kursi meja makan dan masuk ke kamar nya. Reina terlihat diam saja,seperti benar - benar tidak ingin mengikuti keinginan sang kakek yang sangat memaksa nya untuk menikah,meski itu demi kebaikan nya sendiri.

Reina tiba - tiba teringat akan sup yang sedang di masak nya dan segera ia mematikan kompor dan menyajikan di atas meja.

Reina lalu ingin mengajak Kakek nya makan,ia mencoba membuka ternyata di kunci dari dalam oleh kakek nya.

"Tidak biasa kakek mengunci pintu." Ucap Reina dalam hati.

Tuk

Tuk

Tuk

"Kek,ayo makan malam." Ajak Reina dengan suara pelan di depan pintu.

"Kamu makan saja duluan,kakek belum lapar."Jawab Kakek Josep singkat dan tak terdengar lagi suara kakek Josep setelah itu.

Reina mengerti kalau Kakek nya kecewa dengan jawaban nya,tapi bagaimana pun ia tetap ingin menjalani hidup seperti ini,tidak ingin mengubah status nya menjadi menikah.

Reina lalu berjalan pergi dari depan pintu kamar Sang Kakek. dan memilih makan sendiri dinmeja makan.

sembari menikmati makanan,ia melamun karena keinginan kakek seperti membayangi pikiran nya.

.

.

.

.

Selesai makan.

Reina mencuci piring sembari sesekali ia melihat ke kamar sang kakek yang terjangkau dari pandangan nya dari arah dapur.

Kakek nya masih saja belum keluar untuk makan,Meski sedikit khawatir,tapi Reina percaya Kakek akan keluar untuk makan.

Reina menutup makanan di meja dengan penutup,lalu berjalan ke kamar nya,ia melewati kamar sang kakek,dan hati nya kembali sedih karena kakek nya bahkan menghindar untuk makan malam hanya karena ia tidak ingin menerima perjodohan ini.

"Kakek,kakek kenapa bersikap seperti ini." Gumam Reina dalam hati.

Reina lalu masuk ke dalam kamar nya,mengambil handuk dan pergi mandi,setelah ia selesai mandi dan Menganti pakaian,ia membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur,mata nya melihat ke arah langit - langit kamar nya

Wanita ini sangat sedih,ia terus memikirkan perjodohan yang diinginkan sang kakek,meski hatinya sudah berkata tidak pada sang kakek,tapi hati nya terus kepikiran akan hal ini dan membuat nya tidak bisa tidur dengan nyenyak.

.

.

.

.

.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!