happy reading guys!!!!
"Yah Hesti mohon, ijinin Hesti untuk mandiri, Hesti tak ingin selalu menjadi bayang bayang nya nama Andara." pinta seorang gadis cantik di hadapan Ayah nya.
Hesti Andara namanya, ia adalah anak dari ivan andara dan almarhum istri nya Nisa.Ibunda Hesti meninggal pada saat Hesti berumur 4 tahun.
Hesti sekarang berumur 25 tahun,ia sedang berusaha membujuk Ayah nya agar mau mengijin kan nya tinggal di rumah minimalis milik nya.
" Tapi nak, kenapa harus pindah dari sini?Kamu kan bisa mandiri, tapi tidak dengan cara begini." balas Ivan
"Ayah, aku kan hanya pindah bukan pergi selamanya, lagian aku janji kalo tiap weekend aku pasti datang berkunjung." jelas Hesti dengan masih mode membujuk ayah nya.
Ivan tahu sifat keras kepala anak nya menurun darinya.Hesti tak kan berhenti jika Ivan belum menyetujui permintaan nya.
" Baiklah ayah setuju, tapi ingat jangan lupa janji kamu, kalau sampai kamu lupa! Ayah akan paksa kamu kembali ke sini." tegas ivan
" baik big boss." sahut Hesti sambil tersenyum.
Tanpa ayah dan anak itu sadari, dari tadi ada 2 pasang mata yang sedang menatap mereka.mereka adalah Ida istri kedua Ivan dan Lina Andara adik tiri Hesti.
" Akhir nya ma, kita terbebas dari benalu itu, dan aku yakin pasti mulai dari sekarang aku akan menjadi kesayangan nya Papa," ujar Lina sambil tersenyum.
" Betul sayang, Mama juga senang sekali karena mulai sekarang kita akan mendapatkan perhatian Papa kamu seutuh nya." jawab Ida sambil tersenyum.
sementara Hesti berada di kamar nya ia memandang sekeliling kamar nya, ia pasti akan merindukan semua ini.
Setelah selesai mengemas barang nya,Hesti keluar dengan membawa koper.Ia menuruni tangga dan di lihatnya Ivan sedang menunggu nya.
" Kamu udah mau langsung berangkat nak?" tanya Ivan.
" iya yah." Sahut Hesty sambil tersenyum.
" Kamu bawa mobil kamu ya, supaya lebih memudah kan kamu dalam beraktifitas!" perintah Ivan tak ingin di bantah.
" Iya Ayah, makasih ya." sahut Hesti.
Hesti pun pamit pada ayah nya dan para pelayan yang lain.Mereka semua tampak bersedih, karena harus berpisah pada nona mudanya yang sangat penyayang dan selalu menghormati mereka tanpa memandang status.
"Semua aku berangkat ya!" pamit Hesti dan berlalu menuju mobil nya.Setelah menaruh barang nya di bagasi mobil, Hesti pun berangkat menuju rumah nya.
Dalam perjalanan Hesti memikir kan banyak hal.Tentang Ibunda nya yang meninggal waktu ia masih kecil dan perkataan Ibu Tiri nya yang selalu terngiang di benak nya.
" Heii, kamu itu anak pembawa sial, kalau kamu dekat dengan ayahmu terus pasti ia juga akan tertimpa sial juga."Sinis Ida.
Hesti yang sayang pada Ayah nya lebih memilih pergi, bukan karena tak sayang padanya, tapi ia berpikir mungkin ini adalah jalan terbaik.
Hesti menyetir dengan keadaan melamun, hingga ia tak memperhatikan jalan di hadapan nya.
Brughh
Mobil Hesti menabrak seorang wanita, hingga terpental jauh.Mobil hesti pun oleng, dan baru berhenti setelah menabrak pembatas jalan.
Hesti pingsan dalam mobil, karena kepala nya terbentur kemudi mobil.Sedangkan wanita yang di tabrak nya, kondisi nya mengenaskan.
Para pengendara yang lain segera menolong kedua Wanita tersebut.mereka di bawah ke Rumah Sakit terbesar di kota itu.
Wanita yang di tabrak Hesti di bawah ke ruang operasi, sedangkan Hesti di periksa dokter, dan hanya mengalami memar di kepala nya.
Hesti di berikan obat penenang karena ia mengalami shock.
Sedangkan wanita yang di tabrak nya, nyawa nya tak dapat tertolong.
tap tap tap
tampaklah seorang pria berlari menyusuri lorong rumah sakit tersebut.
" Dimana pasien yang kecelakan tadi?" tanya nya.
"Mari saya antar tuan!" jawab perawat tersebut.
Perawat mengantarkan nya ke ruangan Dokter yang menangani pasien.
" Dimana Winda , bagaimana keadaan nya?" tanya pria tersebut pada Dokter.
" Mohon maaf tuan, tapi nyawanya tak dapat tertolong, pasien terlalu banyak kehilangan darah nya." Sahut Dokter itu takut takut apalagi melihat wajah garang pria itu.
happy reading guys!!!
"Tapi pasien yang satu nya lagi, kondisinya tak terlalu mengkhawatirkan, mungkin pasien mengalami shock ringan saja."jelas Dokter tersebut.
"Dimana Winda sekarang?" teriak pria tersebut.
" Silahkan ikut saya tuan." ajak dokter tersebut.
Mereka menuju ruangan tempat Winda berada,pria tersebut masuk dan membuka kain putih yang menutup tubuh kekasih nya tersebut.Air mata nya langsung tumpah, manakala melihat keadaan wanita yang dicintai nya dengan wajah yang pucat dan sudah tak dapat di kenali lagi.
Miris sekali keadaan wanitanya tersebut.Pria tersebut meraung menatapi kepergian wanita yang akan di nikahi nya sebulan lagi.
Pria tersebut adalah Samuel Alfonso, pria blasteran yang sangat tampan.Ia merupakan pewaris kekayaan Alfonso group dan sekaligus tunangan Winda.
Ia dan Winda akan menikah bulan depan.Ketika terjadi kecelakaan Samuel sedang menunggu Winda di salah satu butik untuk fitting baju pengantin mereka.
Namun naas bukan Winda yang datang tapi kabar duka dari nya.Ia mendapatkan telfon dari orang yang menolong Winda, bahwa wanita tersebut tertabrak mobil.
"Winda Sayang, kamu bangun ya bukan nya bulan depan kita mau nikah?" lirih Samuel sambil menatap tubuh kaku kekasih nya tersebut.
"Winda aku mohon bangun, jangan siksa aku seperti ini!" tambah nya lagi.
Ia memeluk kekasih nya sambil terisak, hati nya begitu hancur. Rencana yang begitu indah telah mereka susun untuk kebahagiaan mereka setelah menikah namun semua itu hanya rencana tak bisa terlaksana.Mungkin semua orang tak bakalan percaya dengan apa yang terjadi saat ini.Samuel yang terkenal dingin, Arogan dan Psycopath menangis meraung seperti tak punya semangat hidup lagi.
Ia teringat kata orang yang menolong Winda, bahwa Winda di tabrak oleh seseorang.
" Dimana orang yang menabrak Winda?"Tanya Samuel dengan mata elang nya.
" Dia ada di ruang rawat nya tuan, mari saya antarkan!" jawab dokter tersebut.
Mereka berhenti di salah satu ruangan, Dokter mempersilahkan Samuel masuk.Saat dokter tersebut juga ingin masuk, Samuel menggerakan tangan nya dan menyuruh Dokter tersebut meninggalkan nya.
Mata nya menatap tajam ke arah seseorang yang tengah berbaring di atas ranjang pasien.Kepala nya di perban, tapi tak menghilangkan kecantikan wanita tersebut.
Samuel tak melepaskan pandangan nya, ia sangat membenci wanita tersebut karena dirinya lah kekasih nya pergi.
"Kamu tunggu pembalasan ku, aku akan buat kamu menyesal dan tak ingin lagi untuk hidup di dunia ini." ujar Samuel dengan tatapan membunuh nya.
Ia tersenyum devil, rencana jahat telah tergambar di otak nya.Ia akan menjalankan saat wanita tersebut sadar, dan saat Winda sudah di makam kan dengan layak.
" Kamu pikir kamu akan bebas berkeliaran dan bahagia setelah semua kebahagian kami kau renggut?"Sinis Samuel sambil menatap ke arah Hesty seolah wanita cantik itu mendengarnya.
Saat Samuel keluar ia melihat dokter diluar ruangan sedang menunggu nya.
" Jaga pasien di dalam seperti kau menjaga nyawa mu, dan jangan biarkan ia lolos sedikit pun atau nyawa mu taruhan nya!" ancam Samuel sambil berlalu ke ruangan Winda.
Entah kenapa saat kembali dari ruangan Hesti, kesedihan yang dirasakan nya menguap begitu saja.Yang ia pikirkan sekarang adalah membuat Hesti sengsara.
Ia seolah lupa akan keadaan Winda dan hanya duduk dan menatap tubuh yang terbujur kaku di hadapan nya.
Tak berselang lama kedua orang tua Winda tiba.Mama nya menangis histeris manakala melihat keadaan Putri nya tersebut.
"Sayang kamu bangun jangan ninggalin Mama!Kamu sih mama kan udah bilang jangan ke tempat begituan lagi tapi kamu selalu membantah." ujar Nela Mama nya Winda.Nela lupa bahwa saat ini Samuel tengah menatap nya dengan bingung atas semua perkataan nya tersebut.
" Maksud nya apa, memang nya Winda tadi darimana?"gumam Samuel dalam hati.Setelah ini ia akan pastikan menyelidiki semua nya.
" Ben urus pemakaman Winda, lakukan yang terbaik jangan sampai mengecewakan ku!" perintah Samuel pada asisten pribadi nya.
"Samuel kamu yang kuat ya nak." Kata mama nya Samuel yang datang saat samuel sedang menelpon asisten nya tadi.
haii guys happy reading ya🤗🤗🤗
lanjut....
" Iya Ma." jawab Samuel namun tatapan nya kosong.ia tak mengerti kenapa saat kembali dari ruangan Hesti tadi, hatinya seperti tak merasa kesedihan sama sekali.
"Samuel tadi mama dengar Winda di tabrak, siapa yang menabrak nya nak"?"tanya lisa penasaran.
" Dia ada di ruangan sebelah." jawab Samuel
"Tolong anterin Mama mau lihat dia." pinta Lisa.
" Nggak usah ma, dia pembunuh, aku bakalan buat dia menyesal ma." Tolak Samuel tanpa menatap mama nya.
"Kamu harus antar mama kesana, sekarang!"perintah Lisa tak ingin dibantah.
Sekejam apa pun, Samuel tak pernah membantah semua perkataan mama nya.
"Baik ma." jawab Samuel tak bersemangat.
Mereka menuju ruangan tempat Hesti di rawat.Sesampainya disana Samuel membuka pintu nya, dan masuk kedalam.
Ia sangat terkejut, melihat seorang gadis cantik tengah terduduk bersandar di ranjang.wajah nya pucat tatapan nya kosong.
Saat mendengar pintu terbuka,Hesti menoleh kearah pintu dan terkejut.
"Maaf kalian siapa?" tanya Hesti.
"Gimana keadaan kamu nak?" tanya Lisa.
"Kalian siapa?"tanya Hesti lagi.
"Kami keluarga orang yang kau tabrak, dia adalah kekasih ku ." sarkas Samuel.
" ma ma maaf kan aku, dia menyebrang jalan tiba tiba, sehingga aku tak sempat menghentikan mobil nya." lirih Hesti di sela isak nya.
" Iya nak Tante ngerti kok, kamu cepat sembuh ya." pinta Lisa dan kembali dari tempat itu namun Samuel belum kembali karena ia ingin menyampaikan sesuatu.
" hHeii pembunuh, kamu tunggu pembalasan ku!" ancam Samuel sambil menatap tajam.ke arah Hesti.
" ma maksud kamu apa?" Hesti terkejut akan perkataan Samuel.
" iya kamu sudah membunuh orang yang akan aku nikahi bulan depan." ucap Samuel.
" tuan maafkan aku, karena sungguh aku tak sengaja." lirih Hesti.
" haha, kau pikir aku akan percaya, nikmatilah hari terakir kebebasan mu setelah itu lihat saja apa yang akan ku lakukan setelah nya." balas Samuel dengan senyum devil nya.
Samuel kembali ke ruangan Winda yang akan di makam kan.Ia menyuruh para pengawal menjaga di depan ruangan Hesti, karena ia tak ingin Hesti sampai kabur.
Mobil jenazah mengantarkan Winda ke peristirahatan terakhir nya.Setelah Winda selesai di makam kan, Samuel berdiri di depan makam wanita yang menjadi kekasih nya tersebut.
Entah kenapa ia seperti tak merasakan apa apa,yang ada di hati nya hanya niat untuk balas dendam.
Hatinya serasa benar benar hanya di penuhi oleh amarah.
Setelah kembali nya Samuel dari pemakaman ia kembali ke apartemen nya.ia ingin menenangkan diri, seraya mengingat semua kenangan nya dengan Einda.Setiap sudut Apartemennya terdapat foto nya dan Winda yang sedang tersenyum.
Ia mengingat kembali momen saat ia melamar Einda dan mereka melangsung kan pertunangan dan berencana menikah bulan depan.
Ia sangat antusias melakukan semua persiapan, namun terkadang juga ia kecewa karena sikap nya Winda yang seolah tak menginginkan pernikahan ini terjadi.
Saat ia menatap wajah Winda dalam foto, ia melihat wajah Hesti.Samuel mengedipkan mata seolah tak percaya.
" Hah, apa yang salah denganku, kenapa dia ada di mana mana?" kesal Samuel.
Ia segera berlari ke kamar mandi dan membersihkan tubuh nya,setelah selesai Samuel mengenakan pakaian dan masuk kedalam ruang kerja nya.
" Kalian bawa perempuan itu kesini sekarang!"perintah samuel
" Tapi tuan kondisi pasien masih lemah."Jawab dokter di seberang
" Tak ada penolakan , atau hari ini terakhir kau menjadi dokter!" ancam Samuel.
" ba baik tuan." jawab dokter tersebut gugup.
Dokter tersebut masuk keruangan Hesti dan menyuruh perawat melepaskan infus dan mempersiap kan administrasi bahwa pasien akan keluar.
Hesti sangat terkejut, karena kepulangan nya yang sangat tiba tiba.
" Apa saya sudah boleh pulang dok?" tanya hesti penasaran.
" iya Nona, nanti ada yang menjemput anda."jawab dokter tersebut.
Hesti tak ingin menanyakan lebih banyak lagi karena ia bingung siapa yang akan menjemput nya,padahal ia sama sekali tak mengabarkan kejadian ini pada keluarga nya.
Hesti keluar menggunakan kursi roda, sesampainya di parkiran ia melihat pria tegap berbadan besar sedang menunggu nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!