NovelToon NovelToon

Rasa Cinta Bidadari Surga

Rasa Cinta Bidadari Surga

Prolog

Anisa Humairah. Dia adalah gadis kampung yang akan bekerja untuk membantu kehidupan keluarganya. Dia mulai berhenti sekolah setelah lulus SMA. Memang di dalam hatinya ingin melanjutkan kuliah seperti teman-teman lainnya. Namun apa boleh buat,karena kehidupan keluarganya yang kurang mampu membuatnya harus berhenti bersekolah dan ingin bekerja.

Pribadinya baik. Dia termasuk anak yang nurut dan berbakti kepada orang tuanya. Dia jauh dari kata gaul,modis ataupun kece. Bahkan ia jauh dari media sosial.

Anisa memakai media sosial hanya untuk mencari informasi penting seperti pekerjaan dan lainnya.

Setelah beberapa bulan menganggur ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Tentu jarak yang sangat jauh dari perkampungan tempat ia tinggal.

Kegiatan di rumah selama menganggur ia hanya membantu orang tuanya berdagang makanan di kedai kecil milik keluarganya.

Anisa pergi ke kota bersama Lisa. ia adalah sahabat dekatnya sekaligus tetangganya.

Sesampainya di kota Anisa menumpang lebih dahulu di kontrakan Lisa sambil mencari-cari pekerjaan.

Lisa sahabatnya sudah terlebih dulu bekerja di kota. Sambil bekerja Lisa juga membantu Anisa mencari pekerjaan.

"Anisa kamu istirahat dulu ya. Aku mau keluar sebentar. Mau beli makanan buat siang sama malem sekalian."Lisa sambil menunjukan kamarnya.

"Iya Lis. Tapi ga papa emang kamu sendiri?" Timpal Anisa sambil membereskan barang-barangnya.

"Gak papa ko deket sini ini. Kamu istirahat aja. Beres-beres juga nanti saja Nia. Cape kan habis perjalanan jauh?"

"Iya Lisa. Tapi jangan lama-lama ya."

"Iya paling kurang dari 20 menit"

"Oke baiklah"

Sambil memandang langit kamar kontrakan Anisa menggerutu sambil melamun. Ia masih merasa tidak mungkin sudah sampai di Jakarta sejauh ini.

Bagaimana aku bisa kerja ya? Aku kan hanya lulusan SMA. Terus aku harus kerja apa?

Anisa memilih untuk memainkan ponselnya. Sembari menunggu Lisa pulang tentunya. Ia mencoba melihat galeri yang penuh dengan kebersamaan keluarganya, membuatnya rindu juga sekarang. Bahkan matanya mulai berkaca-kaca ingin menangis sekarang.

Ibu, Ayah. Aku janji aku pasti akan membahagiakan kalian di suatu saat nanti. Aku akan menyekolahkan Fahmi sampai lulus kuliah. Kebahagiaanku sekarang adalah kebahagiaan kalian...

Fahmi adalah adik tersayang Anisa. Anisa merupakan anak Sulung dari keluarganya. Dan Fahmi adalah anak kedua dari keluarganya.

Akhirnya suara ketukan pintu terdengar. Menyadarkan Anisa yang sedang bermain ponselnya.

"Thok thok thok."

"Anisa buka pintunya"

"Iya Lis. Tunggu bentar."

Anisa langsung keluar dari kamarnya dan langsung membuka pintu itu.

"Wahh. kamu beli apa Lis ko banyak banget?"

"Aku beli ayam,telur balado, gorengan,sama nasinya juga. Aku kan malas masak. masih capek banget. huh.."

"Iya juga Lis. Aku juga males masak. Lagian masak kelamaan kan?"

"Iya lah. Ayo cepat makan aku lapar banget nih"

"Iya aku juga"

Beberapa menit berlalu.

Akhirnya perut sudah terisi kenyang.keduanya masih terdiam di kursi duduknya.

"Lis besok kamu mulai berangkat kerja ya?"

"Iya. Besok coba aku tanya temen-temen siapa tau ada lowongan pekerjaan untukmu."

"Iya makasih ya Lis. Kamu baik banget. Oh iya kamu kan kerja di supermarket Lis. Aku ikut ya. a

Aku juga mau beli keperluan. Deket gak supermarketnya?"Anisa

"Iya elah Anisa aku ini sahabatmu. Aku pasti akan membantumu. Supermarketnya deket ko dari sini. Nanti aku kasih tau jalanya biar kmu ga kesasar balik ke kontrakan ya."

Sejak kecil Anisa selalu memakai hijab. Dia tidak pernah melepas hijabnya. Anisa ingin sekali Istiqomah dalam menjaga hijabnya.

Malam semakin larut. Setelah membereskan barang-barang Anisa dan Lisa tidur pulas di ranjang hingga menjelang pagi hari.

Mungkin rasa lelah mereka berdua yang menempuh perjalanan panjang membuat mereka tertidur pulas semalaman.

Ternyata hari sudah pagi. Keduanya langsung bersiap-siap untuk segera pergi.

"Anisa kamu sudah siap belum? Aku mau berangkat nih" Lisa. Ia sudah sangat cantik dengan seragamnya.

" Sudah. Ayo. Deket kan Lis dari sini?"

"Iya deket ko paling 15 menit" Lisa

Mereka berdua pergi ke supermarket. Anisa berbelanja,sementara Lisa tentunya bekerja dan melayani pelanggan.

Hari-hari berlalu. Sudah hampir seminggu Anisa hanya terdiam di kontrakan karena belum mendapatkan pekerjaan. Ini sungguh membuat hari-harinya semakin membosankan. Ia memutuskan untuk keluar dan keliling komplek kontrakannya untuk mencari lowongan pekerjaan.

Awalan

Anggara Aryan putra. Ia merupakan salah satu putra dari keluarga konglomerat. Pemegang saham terbesar dan terkenal di berbagai kalangan di kota ini.

Dia adalah anak sulung yang akan menjadi penerus Perusahaan keluarganya. Anggara memiliki seorang adik perempuan bernama Irena.

Almira adalah wanita cantik yang telah melahirkan Anggara Aryan Putra. Setelah berdandan cantik dan rapi Nyonya Almira akan pergi berbelanja ke supermarket membawa mobil miliknya dengan asisten pribadinya. Fajar namanya.

"Fajar ayo kita berangkat. Saya mau ke supermarket yang biasa ya. Yang deket balai kota!" Titah Almira yang nampak bergegas untuk pegi

"Baik Nyonya. Akan saya siapkan mobilnya sekarang" Fajar pun langsung mengambil mobil andalannya. Setelah itu mereka langsung pergi meninggalkan halaman rumah.

Saat ini mobil sudah terparkir di area parkir supermarket. Seperti biasa fajar membukakan pintu dengan sigap dan sopan kepada majikannya.

"Silahkan nyonya"

Nyonya Almira menganggukan kepala. Ia langsung turun dan masuk ke dalam supermarket untuk membeli barang-barang yang di perlukan nya.

Tak lama ia pun kembali dengan belanjaan se gerobak.

"Fajar ayo kita langsung pulang. Hari ini aku ada pertemuan dengan klien."

"Baik nyonya"

Tanpa basa basi Fajar segera membereskan barang belanjaan dan memasukannya ke dalam mobil.

Nyonya Almira pun sudah menaiki mobilnya kembali dengan terburu-buru. Namun sebenarnya ia lupa tidak mengancing tasnya tadi. Sehingga dompetnya sebenarnya tak terasa terjatuh, tanpa Almira menyadari dan pulang begitu saja.

*

*

Saat ini Anisa bosan dengan suasana kontrakannya. Ini membuatnya pergi berjalan-jalan untuk melihat suasana ramainya kota Jakarta.

Wah indah banget yah. Ternyata begini suasana di kota, menyenangkan. Ramai lagi.

Anisa sambil tersenyum menikmati indahnya perkotaan.

Masih mengikuti langkah kakinya tanpa henti. Walaupun tidak ada tujuan, sambil tengok kanan kiri mencari lowongan pekerjaan, matahari yang begitu terik membuat Anisa merasa semakin haus. Ia merasa tenggorokannya sudah semakin kering jika kelamaan di tahan.

la langsung mencari supermarket terdekat sesuai posisinya sekarang. Hanya untuk membeli minuman. Ia kebetulan langsung melihat supermarket besar yang ada di sebrang jalan sana.

"Cretekk"

Tak sengaja kaki yang ia langkahkan menginjak sebuah barang yang belum ia ketahui itu.

"Apa nih?"

hah! Dompet. Dompet siapa nih? Bagus banget lagi.

Aku ambil ga ya? Coba aku ambil aja lah. mumpung sepi, siapa tau ada alamatnya.

Anisa langsung membuka dompet itu.

Ya ampun. Banyak banget lagi uangnya.

Astaga kartunya juga banyak banget. ini pasti punya orang kaya. Aku harus gimana ni?

Untungnya dengan cepat Anisa melihat sebuah kartu nama yang terletak di dalam dompet itu. Ia pun membacanya dengan detail.

Almira Aryan Putra.

"Kalo di lihat dari kartu namanya si daerah sini. Tapi dimana jauh ga ya? Kan daerah ini luas. Apa aku coba aku cari saja di JPS."

Akhirnya Anisa menemukan alamat itu.

Anisa langsung berjalan mengikuti arah JPS. Ia bahkan lupa akan niatnya untuk membeli sebuah minuman.

Ternyata jarak dari supermarket ke arah alamat tersebut lumayan jauh.

Sesampainya Ia di suguhkan dengan pemandangan rumah besar yang indah,megah dan mewah seperti istana.

" MasyaAllah. Benar kan ini alamatnya. Ini rumah apa istana ya? Pagar keliling dan gerbangnya saja tinggi banget."

Anisa merasa begitu takjub dengan keindahan rumah yang ada di depan matanya ini. Ia langsung saja memencet bel yg ada di samping gerbang rumah. Seorang satpam pun tampak menghampirinya.

"Maaf mbak. Dengan siapa ya?"

"Oh Maaf Pak. Saya mau tanya. Ini apa benar rumahnya nyonya Almira Aryan Putra?"

"Iya Mbak. Betul sekali. Ada apa ya mbak?. Apa Anda sendiri sudah bikin janji dengannya untuk bertemu hari ini?"

"Janji?. Em..tidak Pak. Tapi saya ada urusan penting dengannya."

Sepertinya orang ini orang penting. Bertemu pun harus bikin janji.

"Maaf Mbak. Tapi tidak boleh sembarang orang masuk ke mari."

"Saya bukan orang jahat ko Pak. Saya juga punya kartu namanya. Saya benar-benar ada urusan penting dengan beliau"

Anisa memperlihatkan dan menyodorkan kartu yang sudah ada digenggaman tangannya.

"Oke baiklah." Satpam pun mempersilahkan Anisa masuk ke rumah.

Namun Ia justru disuruh menunggu karena yang akan ditemuinya sedang pergi.

"Iya Pak baiklah. Saya akan menunggu di sini. Terimakasih banyak Pak."

"Sama-sama Mbak" Satpam itupun langsung pergi meninggalkannya di ruang utama.

Rumah ini mewah banget. Bahkan gede banget. Baru kali ini aku melihat rumah segede ini.

Anisa tak ada hentinya kagum dengan rumah ini. Karena biasanya ia hanya bisa melihat di TV-TV.

*

*

Kali ini Fajar sedang fokus mengendarai mobil. Ia mendapatkan telpon dari Pak Bram. Salah satu satpam rumah.

"Halo. Ada apa Bram?"

"Maaf Pak Fajar. Ini ada tamu penting yang datang ke rumah. Katanya ada urusan penting dengan nyonya Almira." Jelas Bram.

"Baiklah. Suruh dia menunggu saja. Akan aku sampaikan kepada nyonya."

Fajar langsung menutup panggilan itu.

"Ada apa Jar?" Almira penasaran yang memperhatikannya sejak tadi.

"Katanya ada tamu penting yang sedang menunggu anda di rumah Nyonya"

"Tamu penting? Saya rasa, saya tidak mengundang siapapun hari ini."

Almira terdiam kembali. Ia mulai berpikir dan mencoba mengingat-ngingat kembali apakah ia memiliki janji dengan seseorang. Namun nyatanya tidak.

"Tidak ada. Baiklah suruh dia menunggu saja."

"Baik Nyonya".

Setelah menghubungi Fajar Pak Bram langsung menghampiri Anisa kembali.

"Tunggu saja ya Mbak. Mungkin agak lama. Soalnya beliau sedang ada pertemuan hari ini. "Titah satpam baik.

"Iya Pak baiklah"

Beberapa pelayan rumah juga tampak menghampiri Anisa dan memberikan banyak hidangan untuknya, agar ia dapat menikmati hidangan sembari menunggu.

Anisa dan Almira

Setelah lama berbincang-bincang dengan kliennya, nyonya Almira akan mengeluarkan flashdisk yang berisi file-file penting yang akan di bahas dan didiskusikan dengan kliennya itu,ia begitu kaget saat mendapati dompetnya yang sudah tidak ada di dalam tas,

"waduh gimana ini,ko dompet saya tidak ada, perasaan tadi sudah saya taruh di tas sehabis belanja"Almira

"kenapa Bu?"kliennya

"ini dompet saya kok ga ada di tas yah, mana flashdisk itu di taro di dompet lagi"Almira bingung

"lalu bagaimana Bu, apakah kita batalkan saja pembahasan hari ini"kliennya

"iya sudah,saya akan kabari kamu lagi pertemuan berikutnya,setelah flashdisk saya di temukan!", Almira

"oke baiklah Bu, kalau begitu saya permisi"kliennya

"Iyah pergilah"Almira

Nyonya Almira langsung buru-buru pulang ke rumah,

"Fajar,dompetku kok ga ada yah?,apa jatuh di dalam mobil?"Almira dengan muka paniknya.

"sebentar nyonya, akan saya cek dulu"

Fajar langsung mengecek dan memastikan dimana keberadaan dompet itu.

"maaf nyonya,tapi saya tidak menemukan dompet Anda"Fajar

"waduh gimana nih, kalo di rumah gak mungkin kan,kan tadi saya gak turun dari mobil,hanya barang belanjaan saja"Almira

"Apa nyonya menaruhnya di kantong belanjaan?"fajar

"tidak, saya menaruhnya di dalam tas,saya ingat ko,tapi memang saya lupa tidak mengancing tasnya tadi"Almira yang mulai panik

"kemungkinan terjatuh nyonya"Fajar

"iya mungkin saja, sebaiknya kita harus cepat pulang ke rumah!"Almira

"baiklah nyonya"Fajar langsung terburu-buru menyiapkan mobil dan melajukan kendaraannya dengan cepat,..

Di dalam mobil nyonya Almira kelihatan sangat gelisah, sedangkan Fajar fokus mengendarai mobil yang di kemudinya.

"memang di dalam dompet itu ada banyak uang dan kartu kredit jar, tapi yang lebih penting lagi adalah flashdisknya , flashdisk itu tidak boleh hilang, banyak dokumen-dokumen penting kantor yang tersimpan di situ,aduh bagaimana ini"Almira

"Tenang nyonya, tenangkan diri anda, jangan panik dulu, pasti flashdisk itu akan ketemu nanti, saya akan coba cari"fajar

"iya jar, sebenarnya kartu nama di dompet itu juga ada, tapi kan jika orang jahat yang menemukannya bagaimana?,dia pasti tidak akan mengembalikannya". Almira

"semoga saja orang baik yang menemukannya nyonya". fajar

"iya, semoga saja", Almira mendesah

Anisa yang masih menunggu di ruang utama,..

kok lama banget yah,mana ponselku mati lagi, gimana donk aku pulangnya,mana aku ga tau lagi jalan pulang lagi..

Memasuki gerbang istana rumahnya,suara klakson mobil membuat kaget satpam Bram,ia langsung membuka pintu dan menganggukkan kepala dengan sopan, salah satu pelayan rumah pun langsung menghampirinya..

"Fajar bawa barang-barang saya masuk ke dalam ya,"Almira

" baik nyonya"fajar

"Dil apa tamu saya masih menunggu di ruang tamu? Almira

Dila salah satu pelayan rumahnya, yang sangat di percaya oleh majikannya.

"iya nyonya ia masih menunggu di ruang tamu"Dila

"okeh"Almira

Almira langsung menuju ke ruang tamu untuk menemui tamunya itu,

"halo, apakah kamu tamu saya? Almira

"oh iya nyonya,apakah anda yang bernama Almira Arya Putra?"Anisa

"iya betul dengan saya sendiri,ada apa yah?, Almira

"e..ini nyonya saya mau mengembalikan ini,saya menemukan dompet Anda di parkiran supermarket"Anisa

"wah syukur lah,saya bingung sekali, saya juga sedang mencari kemana-mana, terimakasih banyak yah, untung saja orang sepertimu yang menemukannya".Almira langsung merasa senang dan tenang hatinya

" iya sama-sama nyonya, sebaiknya anda cek dulu isinya!"Anisa

"oh ya sebentar,saya cek dulu ya"Almira langsung mengecek

"lengkap ko, oh iya siapa namamu?? Almira

"Saya Anisa Humairah nyonya, panggil saja Anisa", Anisa

"oke Anisa terima kasih banyak yah,kamu baik sekali"Almira

"sama-sama nyonya, tapi saya harus pulang sekarang, permisi",Anisa

"kenapa buru-buru? Almira

"oh aku ada urusan nyonya,tapi saya bingung bagaimana jalan pulangnya,aku lupa,ponsel saya mati,tadi saya pakai JPS ke sini," Anisa bingung

"apa kamu baru ke Jakarta?? Almira

"iya nyonya saya sedang mencari pekerjaan,say baru seminggu di kota,jadi belum tau jalan"Anisa

"pekerjaan,Apa kamu mau bekerja denganku?, masalah pulang biar asistenku yang mengantarmu, tunjukkan saja alamat mu"

Almira

"Nyonya saya mau banget bekerja, tapi saya saja belum punya pengalaman apa-apa dalam pekerjaan"Anisa

"tenang saja, kamu hanya perlu mendampingi putraku membantu menyiapkan keperluannya,apakah kamu mau bekerja sebagai Asisten anak saya?? Almira

*a*pa aku ambil aja ya pekerjaan ini dari pada aku nganggur,aku juga ga enak sama Lisa numpang terus, tapi aku kan takut,aku juga belum punya pengalaman dalam bekerja, bagaimana donk?..

"tapi beneran kan nyonya,saya mau banget,saya mau menjadi asisten anak Anda", Anisa

"oke baiklah, mulai besok kau sudah bekerja,jadi ambilah barang-barang mu dan bawa kemari, asistenku yang akan mengantarmu", Almira

"iya nyonya,terimakasih banyak yah", Anisa

nyonya Almira langsung menelpon fajar Asistennya

"jar pulanglah!,dompet saya udah di temukan,ada pekerjaan lain yang harus kau lakukan"Almira

"baik nyonya,saya akan segera pulang sekarang"fajar

sudah hampir Lima belas menit fajar pun datang..

"Jar, tolong antar Anisa mengambil barang-barangnya di kontrakan yah,dia akan mulai bekerja di sini besok", Almira

"oh siap nyonya" Fajar

Fajar langsung mengantar Anisa ke kontrakan sesuai alamat yang Anisa bilang.

Hari yang sudah semakin sore, tentunya Lisa sudah pulang kerja ke kontrakanya.Anisa yang tidak ada di kontrakan membuat Lisa panik, karena se-sore ini ia belum juga balik ke kontrakan.

Anisa kemana lagi,ko belum balik juga, jangan-jangan dia kesasar lagi

Gang kontrakan yang sempit, membuat mobil yang di bawa fajar harus di parkir kan di tepi jalan, keduanya jalan kaki menuju kontrakan, sementara Lisa sudah menanti kedatangan Anisa dari tadi di depan kontrakan.

Anisa sama siapa dia?,kok pria itu rapi banget pakai kemeja,apa dia sudah menemukan pekerjaan, dan itu bosnya, sepertinya dia terlihat sangat rapi dan tampan

"Lisa kamu sudah pulang, maaf ya aku baru pulang", Anisa

"iya ga papa,dia itu siapa?"Lisa

"kenalin ini pa Fajar, Aku sudah menemukan pekerjaan dan dia Asisten pribadinya nyonya Almira, Majikan saya juga"Anisa

" Pa,.."Lisa menganggukkan kepalanya

"mba..."Fajar membalas denngan senyuman

Fajar menunggu di depan kontrakan, sementara Anisa dan Lisa masuk ke dalam kontrakan untuk membereskan barang-barang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!