Renxa.. Renxa Nocthadhanaksa Widjaya, seorang gadis remaja berusia 16 tahun. Seorang putri dari Afton Nocthadhanaksa Widjaya yang juga pemilik aset 80% Nocthadhanaksa School n University diseluruh dunia. Renxa juga memiliki seorang kakak laki-laki yang tampan dan dewasa tentunya, Billan Nocthadhanaksa Widjaya. Billan merupakan pewaris seluruh aset Nocthadhanaksa School n University, kakak Renxa berusia 21 tahun yang saat ini berada di Mexico untuk melanjutkan study-nya di Universitas milik keluarga Nocthadhanaksa.
Siapa yang tak kenal dengan keluarga ini, Nocthadhanaksa Family's. Sebuah keluarga yang sangat sukses, bergelimang harta, semua hal didunia ada pada keluarga ini. Kekayaan, Kehormatan, 'Kebaikan dan Ketulusan?', seorang yang cantik atau bahkan tampan. Jika diperhatikan keluarga ini sangatlah bahagia dan saling menyayangi dan menghormati serta saling menjaga satu sama lain terlebih lagi kepada anggota keluarga bungsu-nya.
Renxa menghabiskan keseharian sekolahnya dirumah saja, karena memang dia tidak bersekolah di sekolahan umum bahkan milik orang tuannya sendiri, melainkan dia Homeschooling. Sama seperti kakak-nya dahulu yang juga Homeschooling, bukan tanpa alasan khusus, hanya saja orang tuanya tidak yakin jika mereka bersekolah seperti anak lain pada umumnya mereka akan dengan mudah mengawasi pendidikan dari anak-anak mereka. Perlu diketahui, orang tua Renxa adalah orang paling sibuk didunia. Bagaimana tidak, orang tuannya harus mengurus semua sekolah yang mereka miliki sehingga kebanyakan mereka tidak ada di Indonesia menetap. Mereka stay di Indonesia hanya untuk 2-3 minggu saja dan sisanya harus kembali ke luar negeri.
Just information, Renxa tidaklah bersekolah di akademi sekolah milik orang tuanya. Melainkan, ia bersekolah di akademi pendidikan lain yang sama-sama bagusnya.
Banyak yang binggung dengan Renxa karena keluarga Renxa adalah pemilik sekolah utama dan favorite didunia, tetapi kenapa ia memilih sekolah lain dan tidak bersekolah secara formal. Jawabannya sangat simple, ia menginginkan sesuatu yang berada diluar jangkauannya. Jika ia memilih sekolah keluarganya ia rasa tidak adil, karena mereka sendiri yang merintis masa bila mereka juga yang menikmati. Lebih baik baginya untuk berpendidikan disekolah milik orang lain, hal itu juga berguna agar ia dapat secara universal berbaur dengan sekolah lain yang memiliki kualitas sama bagusnya dengan perusahaan orang tuanya. Orang tua Renxa tidaklah mempermasalahkan hal ini, jika anaknya sendiri tidak mau bersekolah di sekolah mereka. Mereka justru memuji alasan Renxa untuk tidak bersekolah disana, mereka sepenuhnya mendukung itu.
Jadi, Renxa sendirian dirumahnya yang besar dan hanya dengan asisten-asisten rumah tangganya. Maka dari itu, tidak heran kalau dia nantinya selalu keluar dan menginap dirumah sahabatnya. Dia mempunyai seorang sahabat dari kecil yang bernama G-ra An Arvadhafiose, G-ra begitulah sapaan akrapnya. G-ra seumuran dengan Renxa, mereka bersahabat sejak kecil karena adanya hubungan antar kedua keluarga besar tersebut.
Keluarga Nocthadhanaksa dan Arvadhafiose merupakan sahabat lama sekaligus rekan bisnis. Sejak saat itu mereka bertemu dan saling bersahabat dengan kakak adik. G-ra itu gadis 16 tahun yang bisa dibilang sangat tomboy, walaupun tidak setomboy itu sih. Kenapa bisa tomboy, karena dia sangat menyukai olahraga boxing/tinju. G-ra juga memiliki seorang kakak laki-laki yang sangat tampan, namanya Joe An Arvadhafiose. Joe seumuran dengan kakak-nya Renxa, tetapi lebih muda 1 tahun, yaitu 20 tahun. Joe merupakan tipikal orang yang cool, cuek dan tidak suka menunggu. Joe juga merupakan pewaris dari Dafiose D'oeuvres Company, salah satu perusahan Drink Companies terbesar didunia yang pusatnya ada di Central America.
[Kediaman utama Nocthadhanakasa, Indonesia]
11 October,
(6.45 AM)
Pagi yang cerah disinari oleh cahaya matahari yang menusuk masuk hingga dinding-dinding jendela kaca kamar Renxa.
Kamar pola Off-White Elegant BedRoom yang indah ini mengutamakan warna putih disetiap sisinya, namun bukan berarti warna lain tidaklah mendominasi. Cream, biru muda, abu-abu dan hitam juga melingkupi ruangan ini. Dilengkapi dengan jendela kaca yang cukup tinggi dan besar sebagai sumber pencahayaan alami ruangan. Bedding putih bercorak biru muda menjadi pilihan untuk kesan elegan. Hiasan dinding dan langit-langit dengan gipsum, dan pilihan pola khas Eropa di tahun 1800-an. Pemakaian lampu chandelier kristal menghiasi tengah kamar ditambah dengan adanya karpet hitam corak etnik serta selimut bulu halus, lilin, art prints, dan side table dengan lampu-lampu beraksen gelap dan emas mendominasikan. Tak lupa juga kursi gantung berwarna cream yang dijadikan pojok baca. Sebuah kamar yang luas dan nyaman.
" Huaa... " keluhnya seraya bangun dari ranjangnya dan memutuskan untuk kebawah.
...°¢¢¢¢¢°...
" Morning everyone." Sapanya kepada seluruh pelayan-nya yang tengah sibuk bekerja.
" Selamat pagi non." Bersamaan mereka menjawab-nya dengan sopan sambil menundukan kepala 15°
" Non, mau sarapan dulu atau mau mandi dulu?" Tanya salah satu pelayan
" Mandi aja dulu mbak, oh iya dimana papa? Sudah berangkat? Aku minta air, please.." Dengan gelas kosong yang ditangannya, seorang pelayan lain menuangkan untuk nona mudanya tersebut
" Maaf non, tuan besar sudah berangkat ke bandara sejak jam 4.05 subuh tadi. Beliau tidak tega untuk membangunkan anda yang sedang tidur tadi." Jawab Ja'nae Personal Assistant
" Oh.. " Selanya saat meneguk air digelasnya
" Dan.. kamu? Ngapain ada disini? You didn't come with my mom to Amsterdam? Terus kok masih di Indo? " tanya gadis itu dengan penasaran
" No, I'm not. Saya ditugaskan oleh nyonya dirumah saja, sambil menjaga anda." Jelasnya
" Please.. yang pertama jangan terlalu formal ke aku, karena aku paling muda disini, udah biasa aja panggil aku kamu, jangan saya anda, ini juga berlaku untuk kalian semua. Yang kedua, aku sudah besar, come'n guys.. I' m 16 years old. Tidak perlu lah hal-hal seperti itu. " jawabnya dengan nada yang sedikit ditinggikan
" I'm so sorry, we can't do it. Cuz.. you are my boss. "
" Hurrfff.. yeah, I know it. Whatever.." meninggalkan ruangan dan kembali keatas
Hal yang biasa terjadi kepada Renxa, selalu sendirian dirumah, dengan kesibukan kedua orang tuanya membuat Renxa tumbuh menjadi seorang gadis yang dewasa, bijaksana, jauh dari umurnya.
...□■□■...
(Renxa's Room)
Seandainya saja ka Bill tidak pergi study di Mexìco, pasti gue ada temen ngobrol.
3 Years Ago...
[Zürich, Switzerland]
(8.35 PM)
Zürich, kota dengan julukan 'Kota Termahal Didunia' merupakan kota terbesar di Swiss, sebuah kota di tepi danau yang menyimpan sejuta kejutan yang memukau. Zürich adalah kota dengan kualitas hidup terbaik didunia dengan biaya hidup termahal didunia dibandingkan kota-kota besar lainnya sisi dunia lain seperti ; Berlin, Paris, Hamburg, Amsterdam dan Bruessel.
Sehari sebelum kakak Renxa berangkat menuju tempat dimana ia akan menempuh ilmu, Billan sengaja mengajak adik kecilnya untuk dinner bareng. Di sebuah restoran mewah outdoor style dengan view menghadap langsung kemuka danau yang indah. Pemandangan malam hari jantung kota Zürich sangat indah, sangat tenang dan damai.
" Hurrff... rasanya bakalan kangen sama suasana disini." Selanya menikmati pemandangan danau dan kota dengan secankir coklat panas ditangan-nya
" Hum.. kenapa kamu nggak ambil di sini aja kalo gitu." Tanya penasaran gadis kecil itu dengan mulut penuh makanan yang ia pesan
" Nggak bisa. Ada hal yang harus aku lakukan di sana, selain itu aku harus belajar langsung disana dan ambil alih 50% sebagian besar our family business. Besides, Mexíco is the center of our family business, right?" Jelas pria tampan itu look like showing his serious face
Dalam usia yang semuda itu Billan memiliki kemampuan otak dan pemikiran diatas rata-rata anak sepantarannya. Pria itu tumbuh menjadi seorang remaja yang dewasa dan tampan.
Siapa yang tidak mengenal Billan Nocthadhanaksa Widjaya, performa kinerja, kehormatan, kecerdasan berfikir dan berkata-kata, serta ketampanan yang nyaris seperti garis yang sempurna membuatnya jauh dikenal dalam masyarakat luas terlebih gadis-gadis banyak yang mengincarnya. Bahkan popularitas Billan jauh melebihi sang ayah, Afton Nocthadhanaksa Widjaya. Billan dapat dikenal bukan karena latar belakang dari seluruh keluarganya saja yang terkemuka, ia dapat berdiri sendiri dan membuktikannya tanpa di iringi dengan kepopularitas nama besar keluarganya.
" Hhm.. senangnya" senyumnya memandang kearah pria tampan yang ada dihadapannya
" Kamu kenapa? Kok senyum-senyum sendiri? Haha.."
" Ha? Hhm.. enggak, senang saja memiliki seorang kakak seperti kamu ka. Salut deh, udah 'baik', pintar, bijaksana, yang terpenting ganteng lagi. Uhh.. beruntungnya aku. "Jelas gadis itu sembari sesekali memegang pundak her handsome brother.
...°¢¢¢¢¢°...
" By the way, G-ra apa kabar ya? Udah lama enggak ketemu. Eh.. dia belum tau kan gue baru balik ke Indo? Telfon aja kali ya." Gumamnya seraya menatap dinding langit diatas ranjangnya.
"....baik, loe gimana?...."
"....it's just 3 days ago...."
"....yeah, i know it. Haha...."
"....ok, cendana 3A right?...."
"....bye bye...."
...□■□■...
Present day..
(10.45 AM)
Gadis itu tengah bersiap-siap dan melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 10 lewat 45 pagi, dan sialnya dia belum selesai bersiap diri dengan janjinya pukul 11 tepat. Dia dengan tergesa-gesa merapikan rambut dan bajunya, serta dengan sembarang isa mengambil tas dan handphonenya. Kali ini dia dengan casual style-nya, cukup dengan celana jenz putih kebiruan, sepasang sepatu sneakers putih, dan setelan white t-shirt dengan jacket warna senada dengan jenz-nya. Begitu sederhana tetapi berdampak, long brown hair-nya yang khas dibiarkan terurai begitu saja.
" Oh Shit.. gue lupa ambil kunci mobil. Arrkk.." gumamnya lari memasuki kembali kamarnya setelah menyadari bahwa ia harus menyetir mobil sendiri
16 tahun memanglah bukan umur yang tepat for driving a private car, tetapi tidak untuk keluarga ini. Mereka akan dengan bebas mengendarai kendaraan yang mereka suka bahkan diusia ke 10 tahun. Nocthadhanaksa family's adalah salah satu keluarga yang sangat berpengaruh didunia, mereka tidaklah memerlukan izin dalam mengemudi seluruh kendaraan pribadi termasuk Helicopter, salah satu dari sejuta keuntungan berada didalam keluarga Nocthadhanaksa Widjaya.
Setelah selesai menemukan kunci mobilnya ia langangsung bergegas turun dan menuju garasi mobil keluarga mereka. Saat hendak pergi keluar pintu rumah tiba-tiba ada seorang pelayan yang menanyakan mau kemana dia pergi waktu jam sekolahnya berlangsung. Dengan bergegas ia mengatakan bahwa ia akan pergi mengunjungi teman lama dan berpesan kepada pelayan itu untuk mengatakan kepada bu Wan(Ja'nae personal assistant) kalau dia akan pergi dan sementara waktu membolos jam pelajaran sekolahnya, hal itu dilakukan kalau-kalau mama Renxa menanyakan keadaan.
Keluarga Nocthadhanaksa merupakan keluarga kaya dalam urutan 6 besar keluarga kaya dan paling berpengaruh didunia. Maka, tak heran banyak mobil mewah yang akan berjejer rapi digarasi mereka. Garasi mereka memiliki setiap serpih mobil yang mewah dan paling langka disetiap negaranya bahkan di dunia. Terlihat mobil sekelas Maserati (Italia), Hennessey Venom GT (Amerika Serikat), Chevrolet Corvette Z06, Tesla Model X, dll.
...□■□■...
...Today, 11.06 WIB...
Renxa : Btw, gue kayanya rada telat datengnya. Soalnya, you know lah.. seperti apa saya itu.
G-ra : It's okay, santai aja.
G-ra : Loe dateng sendiri or with your private driver?
Renxa : I'm driving my self, what's wrong?
G-ra : No.. no, it's nothing. Be careful!
Renxa : Yeah.. I know it. Mau gue belikan apa?
G-ra : Nggak usah repot-repot. Cukup buat loe bawain snake yang rumayan banyak buat kita semua, dan jangan lupa buat beli minumannya. Okay? Udah cukup, cepetan jalan!
Renxa : Kita semua? Emang ada banyak orang? Ada temen loe dateng?
G-ra : Udah jangan bawel, cepet jalan aja.
Renxa : Yeah.. okay. See you..
...°¢¢¢¢¢°...
B/n Renxa
(In a car)
6 atau 7 tahun ya? Udah lama banget, berubah nggak ya? Pasti bakalan canggung deh.. haha. I mean, I hope you never be a different person. Semejak aku pindah ke Swiss dan 'dia' pindah di German, kita jadi sama sekali nggak pernah contact-an. 'Dia' pasti sudah lebih dewasa dan berubah dari pada yang dulu kan? Hurrff... I'm so excited.. G-ra, kangen banget. (Perasaan membuatnya bersemangat dan membawa mobil yang ia kendarai melaju lebih kencang dari kecepatan awal ia beberapa saat yang lalu)
...□■□■...
[Kediaman utama Arvadhafiose, Indonesia]
(11.56 AM)
Setelah hampir 1 jam dalam perjalanan gadis itu sampai di kediaman Arvadhafiose, rumah besar dengan suguhan tatanan American Style pada bagian gerbang utama dan depan/muka rumahnya sendiri. Disekitarnya tidak jauh dari teras rumah terdapat sebuah mini garden yang sangat eksotis, menambah kesan sejuk saat pertama melihat tampilan luar rumah.
(Tin..tin..tin..) klakson mobil Tesla Model X
" Pak tolong bukain gerbangnya." Pintanya dengan kaca yang terbuka disisinya
"..." Pak satpam dengan sigap membukakan pintu gerbang sedikit untuk satu orang bisa masuk dan keluar, dan menghampiri pemilik mobil mewah tersebut
" Maaf nona, nona muda sebelumnya sudah ada janji dengan tuan saya? Saya tidak bisa memasukkan orang lain tanpa seizin tuan muda." Jelasnya dengan sopan dan heran
Karena memang satpam rumah tidak menerima perintah bahwa ada orang lain yang akan 'masuk lagi' baik itu dari tuan muda ataupun nona muda-nya. Perlu diingat bahwa keluarga mereka adalah keluarga besar jadi mereka akan selalu waspada dan hati-hati dalam menerima tamu, mereka tidak akan menerima tamu sembarangan tanpa seizin tuan rumah. Hal ini juga berlaku untuk seluruh keluarga besar yang ada termasuk keluarga Nocthadhanaksa sendiri.
" Hurrff.. yeah I know it, saya adalah teman dari nona muda anda G-ra. Coba bapak konfirmasi dulu ke G-ra, saya tunggu disini saja tidak apa-apa." Jelas gadis itu
"Baik non, maaf saya permisi dulu. Saya izin menutup gerbangnya lagi ya non." Pergi meninggalkan gadis itu dan kembali menutup pintu gerbang yang ia buka
Beberapa menit kemudian satpam tersebut membuka lebar gerbang utama yang ada dihadapannya dan dengan sopan mempersilahkan mobil itu untuk masuk.
" Terimakasih pak. Oh ya pak, tolong ambil barang dibagasi mobil saya ya setelah itu bapak taruh aja didalam. Okay? "
" Siap non."
...°¢¢¢¢¢°...
(Ting..tong..) suara bel rumah
...Who's that? (Samar-samar suara seorang gadis muda, semakin terdengar jelas dalam auditorium awal)
" Permisi mbak, saya kurir ada paket datang. Saya harus menyerahkannya secara langsung." Candanya sembari menunggu pintu terbuka
Pintu utama dilengkapi sistem kunci RFID berbasis Mikrokontroler Arduino Uno R3 yang menggunakan reader tipe RC- , keamanan yang ganda untuk pintu utama guna mencegah hal yang tidak di inginkan.
" Hai. Udah sampai? How are you?" Terlihat perasaan ceria diwajahnya dan menyambut sahabat lama-nya itu dengan pelukan yang erat.
" Hai, yeah I'm fine." Dengan sukacita disetiap kalimatnya
" Udah lama banget ya kita nga ketemu? May be 6 or 7 years ago?" Sembari menuntun sahabatnya untuk masuk kedalam rumah
" Iya, 7 tahun yang lalu. Eh.. G-ra, by the way loe sekarang sudah berubah ya? I think you become a very beautiful girl, hhmm.. I like the way you look now. I thought you were still a cewek tomboy seperti waktu kita kecil dulu. " Puji Renxa dengan senyum dibibirnya melihat betapa berubah drastisnya sahabatnya itu
" Come'n don't joke with me, I've always been like this. Loe tu yang berubah, jadi tambah cantik aja. " jawabnya menutupi rasa malu dengan sedikit tertawa
" Hhmm.. oh ya, digarasi depan rumah loe kenapa banyak banget mobil terparkir? Bokap nyokap lagi balik kerumah? Atau mobil-mobil loe yang di garasi bawah dipindahin kedepan sebagian?" Tanyanya dengan penasaran
" Ah.. it- " belum selesai ia menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Renxa menyelanya dengan cemas
" Gue haus, ambilin air minum dong." Pintanya dengan tangan yang berada dipangkal tenggorokannya
" Ah.. loe mah gitu. Ambil sendiri aja sana deh, malas bolak-balik gue, didapur sana noh." Sambil menunjuk jari kearah dapur rumahnya berada
" Ah.. loe mah gitu juga. Masa tamu harus ambil minum sendiri? "
" Nggak papa udah, anggap aja rumah sendiri. Huaa.. " dengan santainya menyandarkan punggung disofa tempat ia duduk dan memainkan handphone-nya
" Kesana? Beneran?" Sambil menunjuk kearah lebih dalam rumah megah tersebut dan berjalan perlahan
" Hhmm..." gumamnya menanggapi pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya
...°¢¢¢¢¢°...
Gadis itu perlahan menapakkan kaki memasuki lebih dalam Arvadhafiose house, disetiap langkahnya ia sangat berhati-hati. What's the concept of this room? Pikirnya dalam hati. Tiba-langkahnya berhenti pada satu titik dimana pertama kali ia melihatnya
"...I just..."
"...no, I won't..."
"...you, don't..."
Samar-samar namun terlihat dan terdengar jelas tepat ruangan sebelum dapur rumah itu, Renxa mendengar sepercik suara wanita dengan seorang pria. Mereka berada didalam sebuah kamar yang sangat luas, tetapi pintu kamar tersebut terbuka sangat lebar jadi bukan salah Renxa bahwa ia dapat melihat mereka.
Didalam kamar terdapat seorang wanita yang sangat cantik dengan semua pakaian mininya membuat Renxa bertanya-tanya,
Apakah dia wanita baik-baik? Or she's a bitches? Huh.. Pikirnya.
Tepat dihadapan wanita tersebut tergambar jelas seorang pria yang tampan dan berkarisma, seseorang yang sangat tidak asing pikirnya.
Hh.. kaya pernah lihat, who's that guy?
" Come'n babe.. jangan seperti itu, please. You don't miss my tough?" Rayu wanita cantik itu kepada pria tampan yang ada didepannya, sesekali tangannya menyentuk wajah, leher, dan bagian dada pria itu.
Pria itu terlihat tidak begitu terganggu dengan aktivitas wanita itu, tanganya melingkar dipinggang wanitanya yang mungkin adalah 'kekasihnya'.
" Are you sure? Hhm.. why do you smell so hot? I feel like I'm losing." Jawab pria itu dengan dengan senyuman dibibirnya
Mereka memandang satu sama lain dan beberapa saat kemudian bibir mereka sudah menutup jarak diantaranya. Tidak lama setelah mereka berciuman, pria tersebut menyadari adanya seseorang gadis yang sedang menonton mereka berdua dan memutuskan untuk menghentikan aktivitas diantara keduanya sehingga dia dapat melirik kearah gadis itu dimana.
" What's wrong? Kita belum selesai berciuman. " dengan heran dan menge-check apa yang dilihat pria didepannya itu
" ..." (melirik kearah gadis itu)
Renxa yang dengan heran bertanya-tanya segera menyadarkan dirinya sendiri bahwa "pria" itu sudah menyadari kehadiran atas dirinya, terlihat "pria" itu hanya melirik dan tidak melihat sepenuhnya dengan wajah tampannya. Membuat diri Renxa semakin yakin bahwa itu adalah 'orang ya sama?'
" Who's that girl? Just mess us up" keluh wanita cantik itu dan perlahan berjalan menutup pintu kamar itu
Sebelum pintu kamar sepenuhnya menutup terlihat jelas "pria" yang menyandarkan kepalanya didinding dengan santai dan "pria" itu tidak melihat kearah Renxa terus menerus, melainkan sekali dua kali saja melirik kearah Renxa dan "Dia" benar-benar meliriknya dengan senyum tipis dibibirnya, sampai pada akhir pintu benar-benar tertutup.
...°¢¢¢¢¢°...
Bodoh! Kenapa loe mempermalukan diri loe sendiri. So stupid, seharusnya loe sudah pergi dari tadi. Ngapain loe liat mereka berdua? Bodoh! Bodoh!
...□■□■...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!