Tap... tap..tap ... hahh... hahh ...
"Dimana ini"
Seorang gadis terlihat berlari sambil melihat kekanan dan kekiri melihat sekelilingnya.
"Aku benar-benar tersesat hari juga sudah malam bagaimana ini aku tak tahu jalan keluar dari hutan ini"
Gadis itu memang saat ini sedang ada di sebuah hutan rimbun yang berada di sebuah desa.
Hutan itu biasa di sebut sebagai hutan kegelapan warga desa menjulukinnya seperti itu karna konon katanya dahulu kalah di hutan itu ada sebuah kastil megah yang kokoh berdiri di tengah hutan itu.
Meski saat ini kasti itu tak diketahui masih ada atau tidak karna lebatnya hutan itu dahulu kalah ada seorang bangsawan dari kota datang ke hutan itu di karenakan di usir penduduk kota karna dianggap sebagai monster abadi yang tak bisa menua.
Bangsawan itu membangun kastil itu dan menempatinya sendirian melarang siapapun untuk memasuki kawasan kastil itu.
Penduduk desa yang penasaran akan keberadaan sang bangsawan mulai mencoba mencari tahu dan datang memasukin hutan untuk melihat kastil itu.
Tapi karna bagsawan itu tak mau lagi di usik keberadaannya oleh orang lain dan tak mau berhubungan dengan orang lain membuatnya menghabisi semua orang yang datang kekawasanya.
Dan sejak itu hutan itu di sebut sebagai hutan kegelapan karna di sebabkan hutan itu yang menjadi saksi bisu kekejaman dan peristiwa kelam yang di lakukan oleh sang bangsawan.
Dan sejak itu pula semua orang desa yang tinggal di dekat hutan itu tak ada yang berani memasuki hutan itu karna menurut mereka jika sang bangsawa kejam itu masihlah ada di hutan itu dia adalah monster yang hidup dengan usia beribu-ribu tahun lamanya dan akan selalu menyaksikan dan mengincar siapa saja yang memasuki hutan itu hingga hari ini.
Gadis itu kembali menginggat apa yang di katakan sepupunya saat dirinya baru saja sampai di desa terdekat dari hutan ini.
Srettttttt....
"KYAAAAAAAAAAAA......
karna melamun dengan apa yang di pikirkanya gadis itu jatuh terperosok kejurang yang berada tak jauh dari dirinya.
Tes
Tes
"Akh... Sakit Hiks... hiks..."
.
.
.
Terbuka
Seorang pria berada di sebuah kamar pria itu terbaring di tempat tidurnya yang gelap tiba-tiba terbangun dari tidurnya terdiam untuk sesaat dan setela itu ____ wuss... menghilang dalam sekejap mata.
Kembali ke gadis yang masih berada di keadaan yang sama karna terperosok ke jurang dangkal yang berada di hutan itu.
"Ah.... Sakit... hiks... hiks.." gadis itu mulai meneteskan air mata karna rasa sakit yang ia rasakan dan sekaligus rasa takut yang juga ia rasakan.
"Kau tak apa Nona?" Sebuah tangan terulur tepat di hadapan gadis itu.
Sang gadis terkejut denga suara yang di dengarnya sekaligus uluran tangan yang berada di hadapannya saat ini dia mengakat kepalanya untuk melihat siap orang yang berada di hadapannya saat ini.
Merah
Seorang pria terlihat gelap hanya mata berwarna merah yang terlihat jelas di pandangan gadis itu.
Perlahan cahaya bulan mulai menerangi pria itu membuat sosoknya terlihat lebih baik dan jelas.
Pria misterius itu terlihat sangat tampan kulit putih bersinar karna cahaya bulan yang terpantul di kulitnya bukan hanya kulitnya surai kelamnyapun bercahaya di bawah sinar bulan.
Terpukau
Hanya itu yang saat ini gadis itu lakukaan saat melihat sosok yang berada di hadapanya.
Dan bagai tersihir tanpa pikir panjang gadis itu juga menerima uluran tangan dari pria itu seperti boneka yang tak memiliki pikiran bagaikan terhipnotis gadis itu dengan suka relah mau di bawa pergi oleh sang pria tanpah tahu kemana tujuanya akan di bawah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"SIAPA? KATAKAN SEKARANG SIAPA PRIA ITU" triak seorang pria paruhbaya pada seorang gadis yang tertunduk di hadapanya.
"Nisa t.. tak ta...hu A.. yah" jawab gadis itu terputus-putus karna takut akan kemarahan sang ayah.
Plak
Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus gadis itu hingga membuat pipi itu memerah.
"KAU SUDAH MELAKUKAN TINDAKAK MEMALUKAN HINGGA MENYABABKAN SEMUA INI TERJADI DAN KINI KAU MENBAHKAN JIKA KAU TAK MENGETAHUIN PRIA YANG MERUPAKAN AYAH DARI ANAK YANGVKAU KANDUNG ITU APA LAGI YANG INI KAU KATAKAN HAH"
"....."
"DASAR KAU ANAK TAK BERGUNA PERGI KAU DARI RUMAHKU AKU TAK SUDIH MELIHAT WAJAH KOTORMU ITU DI RUMAH INI"
"Ayah.... aku mohon maafkan aku"
"LEPASKAN AKU MULAI SEKARANG KAU BUKAN LAGI PUTRIKU DAN AKU JUGA TAK AKAN PERNA LAGI MAU MENGANGGAPMU SEBAGAI PUTRIKU"
"Tidak .... Ayah... Ibu... tolong dengarkan penjelasaku dulu hiks... hiks..." gadis itu mencoba memberikan penjelasan pada sang Ayah yang sedang murka tapi sama sekali tak di hiraukan yang ada dia justru mendapatkan kata-kata kasar dari sang ayah.
"KAU MAU MEMBERIKAN PENJELASAN APA LAGI KAMI TAK MAU MENDENGARKAN PERKATAANMU ITU LAGI"
"Kumoho Ayah"
"PERGI KAU"
BUG
Tak mau lagi melihat putrinya itu sang pria yang bernama Albert itu segera mendorong sang putri keluar dari rumahnya sekaligus membuang dengan kasar koper milik sang putri dan setelanya pria itu kembali memasuk rumahnya.
"A yahhhh"
"Sudah cukup sebaiknya kamu segera tingalkan rumah ini sebelum Ayahmu semakin membencimu kami sunggu kecewa padamu Nisa jangan perna kau datang kerumah ini lagi" kali ini seorang wanita yang sejak tadi diam saja dia adalah istri kedua Albert dan setelahnya wanita itupun segera menyusul sang suami masuk kerumah meninggalkan anak mereka di depan rumah yang sedang menagis meratapi apa yang terjadi pada hidupnya.
Nisa Elvina Freya dia seorang gadis baru berusia 20 tahun memiliki wajah yang cantik kulit putih surai pirang dengan dipadukan bolah mata biru cerah yang begitu indah.
Gadis itu memiliki sifat yang baik, kalem, lugu dan ramah pada setiap orang tak heran jika gadis itu di sukai banyak orang tapi itu dulu.
Karna kini semua sudah berubah sejak kehamilanya terkuak pada semua orang kini gadis yang di anggap semua orang sebagai baik, Kalem, lugu dan ramah itu telah betubah pandangan menjadi gadis nakal, munafik, dan bermuka dua itulah yang orang-orang pikirkan soal dia.
Nisa yang hamil diluar nikah sekaligus sama sekali tak mengetahui Ayah dari calon bayi yang ada di kandunganya menjadikan semua pandangan itu muncul untuknya.
Semua orang yang dulu selalu mengelilinginya kini menjauhinya teman-temanya bahkan kekasihnya kini selalu menggunjingnya saat di belakanya.
Sunggu ironi padahal diapun tak mengingginkan semua ini terjadi dia bahkan tak ingat apa yang terjadi hingga menyebabnya jadi seperti ini.
Nisapun akhirnya dengan iklas pergi meninggalkan rumahnya ia sudah dibuang keluarganya sendiri tak ada yang bisa dia lakulan saat ini kecuali memulai semuanya dari awal dengan kemampuanya sendiri dan mencoba melupakan semua yang terjadi.
"Tak apa hiks... semua akan baik-baik saja hiks.. hiks... aku pasti bisa menjalani semua ini dengan baik dan melewatinya hiks.. hiks..." monolognya berjalan menjauh dari areah rumahnya dengan di lihat oleh beberapa tetanngganya yang kebetulan ada di luar rumah.
Disebuah kastil seorang pria tampan dengan tubuh tinggi yang proposional berdiri tenang menghadap sebuah jendelah besar yang dimiliki salah satu ruangan di kastil.
Bola matanya yang berwarna merah menatap gelapnya malam dengan pandangan teduhnya pria itu tak sedikitpun bergerak dari tempatnya matanya fokus pada satu titik dan pikiranya sedang kembali memutar kejadian sebelumnya yang di alami setelah dia bangun dari tidur panjangnya.
.
.
.
flasback on
*Tes
Aroma harum yang begitu manis dan memikat mengusiknya dari tidur panjangnya dia terbangun setelah mencium aroma itu dia begitu penasaran akan aroma yang bisa membangunkanya dari tidur panjangnnya itu.
Jujur dia penasaran dengan aroma itu karna itu dalam sekejap ia langsung pergi mencarinya ia merasa ada makluk lain yang memasukin hutan dan menembus wilaya yang sudah dia berikan sihir pembatas yang tak mungkin bisa di tembus oleh makluk apapun.
Saat dia keluar dari kastilnya aroma harum dan manis itu semakin pekat menusuk indra penciumannya.
Ketemu di sebuah jurang dangkal dia melihat seorang gadis manusia yang duduk dengan beberapa luka kecil di kaki dan tangannya.
Dia merasa heran bagaimana manusia itu bisa menembus dinding penghalang yang ia buat mungkinkan dindingnya mulai melemah tapi hal itu tak mungkin terjadi dinding yang dibuatnya tak mungkin melemah atau hancur jika tanpa kehendaknya.
Tapi gadis itu melewatinya dengan mulus tanpa sedikutpun tergores karna luka yang dia deritanya saat ini dia yakin jika itu di sebabkan sang gadis yang jatuh terperosok ke jurang itu.
Selama ini tak ada manusia atau makluk yang mampu melewati dinding itu jika mereka masih keras kepala ingin melewatinya sudah di pastikan mereka akan mati sebelum sempat melewatinya karna memang begitulah matra yang di gunakannya untuk membuat dinding sihir itu agar tak seorangpun menganggunya lagi.
"Akh... sakit... hiks... hiks..."
Gadis itu mulai menangis entah kenapa perasaannya jadi tak karuan saat melihat gadis itu menangis ketakutan seperti itu tanpa pikir panjan dia langsung saja menghampiri gadis itu.
"Kau tak apa Nona?"
Dia mengulurkan tangannya pada gadis itu untuk sesaat dia hampir tak bisa mengotrol hasratnya karna aroma yang pekat itu keluar dari tubuh gadis yang berada di hadapanya.
Gadis itu terlihat terkejut hingga membuatnya tercengang atas kehadiran dirinya.
Mencoba membantu sebaik mungkin setelah mendapat balassan dari sang gadis atas tawarannya sebelumnya ia berencana mengatarkan gadis itu keluar dari hutan tapi entah bagaimana ia justru membawa gadis yang terdiam di gendonganya itu menujuh kastilnya.
Tak ada penolakan sedikitpun dari gadis itu meski mungin dia tak mengetahui akan di bawa kemana atau mungkin ini di karenakan hasratnya hingga kekuatanya keluar tak terkontrol dan membuat gadis itu tak punya kekuatan untuk melawan.
Dia juga tak tahu tapi hasrat yang bergejolak di tubuhnya itu nyata dan kemungkinan juga yang membuatnya bertidak sedemikin rupa jika di karnakan hastratnya.
Gila
Itulah yang dia rasakan saat ini di karena aroma yang harum dan manis yang selalu menusuk indra penciumannya dia tak bisa menahan lagi semua ini.
Kini gadis itu sudah dia dudukan di tempat tidurnya entah kenapa dia justru membawa gadis itu ketempat tidurnya dan seperti tubuhnya yang tak bisa di kendalikan otaknya kini dia mulai mendekat pada gadis yang tak bersuara itu tubuhnya bergerak sendiri mengicar sesuatu yang terlihat begitu manis jika di sentunya bibir merah yang begitu indah dan mengoda dia tak bisa lagi mengontrol dan mulai mencoba untuk meraup bibir itu dengan bibi miliknya setelah sesaat ia sempat membelai wajah hingga rambut indah milik gadis itu.
Cup
Kedua bibir itu kini bersatu sangat manis itulah yang di rasakanya dia mengingginkan yang lebih dari ini dia mencoba menerobos masuk untuk mendapatkan yang lebih lagi bermain di dalam mulut gadis itu sunggu menbuatnya menjadi semakin gila.
Hah...hahh...
Suara napas yang terputus-putus di keluarkan oleh gadis itu tapi dia sama sekali tak mengiraukanya justru dia merasa senang melihat pemandangan yang di tunjukanoleh gadis itu.
Wajah yang memerah bibir yang terbuka untuk bernafas secara tak teratur sedikit saliva berada di sudut bibirnya pandangan mata yang sayu beberapa butir keringat di keningnya sunggu sangat indah.
Beralih dari apa yang di lihat dari wajah gadis itu kini ia berlutut di lantai meraih kaki gadis itu yang terdapat luka kecil di pergelangan kakinya.
Memberikan kecupan ringan pada luka itu sebelum ia menjilat darah yang di keluarkan oleh luka itu sangat manis itulah yang dia rasakan saat darah itu berada di mulutnya.
Beberapa kali kecupan dan jilatan ringan ia berikan hingga terlihat luka itu mulai tertutup dan kembali pulih seperti sebelumnya yang tak perna ada luka sedikitpun disana.
Gadis itu hanya menyaksikan aksinya dari atas tak mengatakan apapun juga setelah beres dar luka di kaki gadis itu dia kembali menatap sang gadis dan kembali ia menyerang bibir itu dengan cuaman panasnya tak bisa mengendalikan gejolak di tubuhnya lagi dia terus menerkan gadis itu dengan semua sentuhan yang dia lakukan.
Membenamkan wajahnya pada pundak dan leher gadis itu memberikan kecupan di sepanjang jalan yang ia lalui ia samgat tergoda dengan pembulu darah yang ia lihat rasanya dia ingin sekali membenamkan taringnya kepembulu darah itu tapi pikiranya saat ini masih sedikit rasional ia tak ingin merubah gadis itu menjadi sesuatu yang seperti dirinya.
Meski pikiranya masihlah bisa dibilang cukup rasional tapi tidak dengan hasratnya yang membarah.
Dan semuanyapun terjadi dia melakukan malan panas bersama dengan gadis yang bahkan tak bisa menolak maupun memberontak sedikitpun sepanjang malam itu.
Saat hari menjelang pagi ia tersadar dan merasa bodoh dengan apa yang sudah di lakukannya hanya karna terbawa oleh nafsunya belakang.
Dia melihat gadis atau bisa dibilang sudah menjadi wanita untuk saat ini karna ulahnya yang tertidur pulas di tempat tidurnya seluruh luka yang di akibatkan gadis itu terperosok di tubuh gadis itu sudah sembut di benaknya ia merasa bersalah pada gadis itu tapi semua sudah terjadi dan dia hanya bisa mempertanggung jawabkan semuanya.
Tapi yang menjadi kendalanya adalah ia tak mungkin mengurung gadis itu begitu saja di kastilnya karna dari arah kejauhan di mendengar jika ada orang-orang yang mencari gadis itu.
Dia kembali menghampiri gadis itu membelai lembut wajah tertidur gadis itu menatapnya dengan teduh dan penyesalan.
"Maaf" ujatnya masih mengelus ringan bibi lembut sang gadis dan setelahnya dia beralih ke tanganya sendiri mengigit telapak tanganya hingga merobek kulitnya cairan kental berwarna merah dan berasa besi itu segera ia tampung di mulutnya sendiri.
Merasa sudah cukup banyak yang tertampung di mulutnya dia segera menghampiri gadis itu kembali mendekati wajah sang gadis dan segera memberikan ciuman yang dalam kembali pada gadis itu mentrasfer apa yang ada di dalam mulutnya kepada gadis itu.
Gadis itu terbangun dari tidurnya dan mulai memberontan dengan apa yang di lakulannya tapi ia tak perduli dia tetap melakukan apa yang jadi tujuannya hingga akhir dan saat terakhir dia mulai menbelai kepala gadis itu sangat lembut dan membuat gadis itu perlahan menjadi tenang dan kembali kehilangan kesadarannya.
Selesai melakukan apa yang menjadi tujuanya ia segera mengakat kembali wajahnya dari atas wajah sang gadis cairan berwarna merah terlihat mengalir dari sudut bibir gadis itu menetes hingga ke dagunya.
"Setidaknya ini untuk berjaga-jaga seadanya terjadi sesuatu yang harusnya tak terjadi meski ini salah tapi aku tak bisa membiarkanmu mati begitu saja karna ulahku jika apa yang kupikirkan terjadi dan aku juga tak mau menjadikan dirumu seperti diriku karna itu hanya dengan cara ini saja yang bisa kulakukan" monolognya sendiri.
Dan setelah kejadian itu ia tak lagi perna bertemu gadis itu sampai hari ini terakhir kalinya ia menatap wajah cantik gadis itu saat dia mengatarkan gadis itu yang masih dalam keadaan tertidur pulas keluar dari hutan agar orang-orang yang mencari gadis itu bisa menemukanya dia bahkan tak mengetahui nama dari gadis itu.
"Aku akan menemukanmu itu pasti" ujarnya saat terakhir medudukan gadis itu di bawah pohon besar yang bisa di lihat jelas oleh manusia lain dan setelahnya ia segera meninggalkan gadis itu sendirian.
Seorang pria muda berjalan tergesa-gesa melewati lorong yang gelap saat ia melewati jendela besar cahanya bulan akan selalu menyinari tubuhnya yang tinggi tegap dengan surai pirang berkilaunya.
Dia berjalan terburuh-buruh karna harus melaporkan sesuatu pada sang Lord tentang apa yang di perintakan sang Lord padanya.
Dia menginggat saat pertama di hari dia tadang menemui sang Lord rang Lord yang langsung memberi dia perinta untuk mencari mencari seseorang...
Flasback on
Merasakan sang pemimpin, sang raja atau sang dewa baginya seorang pria muda berlari dari satu pohon kepohon lain hingga ia sampai didepan sebuah kastil gelap di tengah hutan.
Dia segera memasuki kastil itu dengan terburu-buru dia sudah datang terlambat dan tak ingin jika masternya menunggunya terlalu lama meski mungkin masternya sama sekali tak keberatan dengan semua itu.
"My Master" ujarnya pada pria bersurai gelap yang saat ini berdiri di depan jendela besar kastilnya yang merupakan kebiasaannya.
"Hm, Kau datang?"
"Maaf atas keterlambatang pengikutmu ini karna baru menyadari keberadaan anda" ujar Pria itu sambil membungkuk memberi hormat.
"Tak masalah " ujar sang master sambil berbalik menghadap padanya.
Pria itu adalah masternya Claudius Ruhtven the Night itulah namanya salah seorang vampir berdarah murni yang masih tersisa dan dia juga merupakan darah murni terkuat dari semua pureblood itulah biasanya orang-orang mengatakanya.
Masternya adalah orang yang sederhana yang tak perna memiliki ketamakan di hatinya seperti kebanyakan Vampire.
Karna itulah sang master lebih memilih hidup di kastil terpencil dari jangkauan orang agar bisa hidup lebih tenang setelah perang besar antar Vampire di selesaikanya.
Apalagi setelah perang itu masternya itu di angap sebagai monster yang kejam dengan seenaknya oleh orang-orang yang menurutnya tak tahu diri dan tak tau terimakasi memang berkat siapa dunia yang mereka tempati ini bisa tenang kalau bukan berkat masternya siapa lagi kalau bukan Claudius Ruhtven the Night.
Sedangkan dia sendiri adalah seseorang yang sudah di selatkan oleh Claudius saat sebelum perang antar Vampire dan Manusia terjadi.
Dia adalah Haiden Blanchard dia yang saat itu sekarat karna serangan Vampire yang membenci keluarganya diselamatkan Claudius hanya Claudius yang mau membantu dan menolongnya hingga akhirnya bisa selamat.
Dia seorang bangsawan Vampir juga hanya saja dia bukanlah pureblood seperti Claudius dia hanya vampire biasa meski Ayahnya merupakan pureblood tapi ibunya adalah bangsawan Vampire biasa karna itu dia hanya akan menjadi vampire biasa saat terlahir.
Dan sejak itu dirinya mengabdi sepenuhnya pada Claudius untuk menjadi masternya ia juga melakukan sumpah darah untuk mengikat kesetiaanya pada sang master.
"Haiden sudah berapa lama aku tertidur?" Ujar sang master tenang.
"Anda tertidur selama 890 tahun Master"
"Begitu! Lalu apa yang terjadi dengan dunia ini selama aku tertidur?"
"Dunia sudah banyak berubah sejak terakhir kali kini para manusia tak lagi menganggap keberadaan kita sebagai sesuatu yang nyata mereka menganggap kita ini hanyalah sebuah mitos atau legenda yamg tak di ketahuin kenyataannya"
"......."
"Dunia sekarang juga cukup tenang tak ada perang yang seperti dulu yang ada di mana-mana kini semua manusia hidup damai meski ada juga beberapa orang yang tak suka perdamaian tapi kebanyakan Manusia semua hidup rukun"
"Hm! Bagaimana dengan yang lainnya apa yang mereka lakukan saat ini di saat dunia ini sudah damai"
"Mereka kini lebih memilih hidup berdampingan dengan manusia menyembuyikan jati diri mereka genera baru juga bermunculan mengantikan kenerasi lama"
"Bagaimana dengan Black Vampire?"
"Mereka menurun seiring berjalanya wanktu manusia membuat sebuah organisasi yang mereka sebut sebagai Hunter meneruskan semangat dari para Kesatria saat itu untuk membasmi para Black Vampire dan kini jumlah Black Vampire menurun drastis...
Apalagi saat ini Vampir tak lagi mengkomsumsi darah Manusia sebagai makanan mereka hal itu menyebabkan menurunnya keberadaan Black Vampire"
"Apa penelitianmu berhasil?"
"Ya Master"
Haiden berjalan mendekat pada Claudius dan meraba sesuatu dikantong mantelnya setelah mendapatkan apa yang di inginkanya dia segera menyerakan barang itu pada Masternya sebuah kotak kecil bewarna silver kini berada di tangan sang master.
"......"
"Itu di sebut sebagai AVBVX092 semua vampire mengkomsumsi itu sebagai pengganti darah manusia"
"Kau sudah berusaha keras selama ini" ujar Claudius memuji.
"Tidak, semua yang saya lakukan hanyalah sebatas ini itu bukanlah apa-apa tak sebanding dengan apa yang sudah anda lakkukan untuk dunia ini" ujar Haiden merendah.
"Jangan merendakan apa yang sudah kau lakukan Haiden"
"Baik saya mengerti Master"
"Hm"
"Saya akan membawakan anda teh tunggulah senentar" pamit Haiden segera meninggalkan sang master menujuh dapur untuk membuatkan Teh kesukaan sang master yang sudah di bawahnya sedari awal.
Serelah beberapa saat Haiden kembali keruangan di mana sang Master berada menyajikan teh yang di buatnya untuk sang master setelah sang master duduk dengan nyaman di shofa empuk yang terdapat di ruangan itu juga.
Claudius mengambil cankir teh itu menyesap dan menikmati apa yang di buatkan oleh Haiden.
"Haiden" panggil Claudius halus.
"Yes Master" balasnya sebagai tangapan atas panggilan sang master.
"Kau sudah mengenal dunia ini dengan sangat baik bukan?"
"Yes Master apa ada yang master butuhkan?
"Bisakah kau carikan seseorang untukku?"
"Seseorang!??" Haiden merasa bingung dengan permintaan sang master tak biasanya sang master memintanya untuk mencari seseorang untuknya.
"Hm"
"Jika itu keinginan Master pelayanmu ini pasti akan melakukanya dengan baik siapakah seseorang yang master inginkan itu? Bisakah anda memberikan pelayanmu ini ciri-ciri dari orang itu?"
"Seorang wanita dia terlihat masih belia memiliki mata berwarna shaffire cerah"
"......"
"Ada apa? apa kau tak bisa mencarinya?"
"Bukan! Bukan seperti itu Master tapi yang menjadi kendalah adalah di dunia ini banyak wanita yang memiliki ciri-ciri yang di sebutkan oleh master bangaimana pelayanmu ini bisa mengetahui wanita mana yang Master cari"
"Kau akan langsung tahu saat kau melihatnya"
"Jika master mengatakan hal demikian maka pelayanmu ini pasti akan segera menemukanya"
Dan setelah hari itu diapun segera mencari wanita yang di katakan oleh sang master dan kini dia datang untuk melaporkan soal pencarianya itu pada sang master.
Flasback off
Kini Haideh telah sampai dimana sang master berada seperti biasanya Claudius masternya itu akan selalu berdiri tegak menghadap jendela besar di sebuah ruangan yang sama.
Sebelum menemuin sang master Haiden sempat membuatkan teh terlebih dahulu untuk Claudius seperti biasanya dan kini dia masuk bersama dengan troli yang berisi teko teh beserta cangkirnya untuk sang master.
"Master saya datang" sapanya.
Claudius membalik tubuhnya dan melihat Haiden berada setelahnya Claudius berjalan menujuh Shofa dan duduk di sanan.
Haiden segera menyajikan teh buatanya begitu masternya duduk dengan nyaman di shofa empuk berwarna merah marun itu.
"Kau menemukanya?" Tanya Claudius halus to the poin.
"Yes Master, dia berada di sebuah desa kecil tak jauh dari sini dan dia hidup sendirian"
"Bagaimana keadaannya?"
"Tak terlihat begitu baik sepertinya kehamilan itu sangat membebani tubuhnya"
"......"
"Master apa perlu kita membawanya? Jika kita membiarkanya takutnya akan terjadi hal buruk padanya dan itu akan mempengaruhi janinnya juga"
"Hm lakukan itu"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!