NovelToon NovelToon

My Husband CEO MILITARY

Prolog

Di suatu tempat terdapat beberapa remaja SMA yang tengah memesan sesuatu. Mereka pun tergolong dengan geng yang tersomplak, tersableng dan tergesrek jika sedang bergurau. Namun akan menjadi sadis bila ada salah satu dari mereka tersentuh. Geng tersebut di ketuai oleh Puput merupakan yang seorang cewek tomboy paling dingin di antara para sahabat tercinta saat ada yang berusaha menyentuhnya.

Ia pun selalu di bantu sahabat tercinta yang tak lain ialah Nico, Hari, Mia, Qya, Tito, Putri El yang merupakan sahabatnya sejak duduk bangku SMP.

Dan di antara sahabatnya itu ada yang berpacaran. Namun tak membuat mereka saling iri. Justru mereka semua sama-sama mendukung sebuah persahabatan yang mereka jalani.

“Kalian tunggu di sini. Biar gua yang pesan,” Ucap Puput pada para sahabat tercinta.

“Oke kita tunggu di sini,” Sahut mereka serempak.

Ia pun pergi meninggalkan sahabatnya untuk memesan yang akan di pesan oleh dan para sahabat tercintanya.

Di saat bersamaan ada seorang pria dengan tatapan yang datar dan dingin tengah berjalan ke tempat dimana Puput pesan.

Ia pun menyerobot pesanan Puput. Hingga membuat seorang gadis tomboy murka dan menegurnya secara langsung.

“Heh... Gua duluan yang pesan. Minggir sana,” Ucap Puput dengan nada galak.

“Loh ini saya duluan yang pesan,” Ucap pemuda itu dengan nada datar dan dingin.

“Enak saja lu. Ini pesanan gua duluan dodol. Siapa cepat dia dapat,” Sahutnya tanpa rasa takut terhadap seorang pria yang tengah menatapnya dengan tajam.

Namun perdebatan di antara ke duanya hal tersebut tak luput dari para sahabatnya.

“Sayang coba tuh tengok si Puput kok kayak sedang berdebat dengan seseorang,” Ucap Hari pada Mia.

“Oh ya juga yang. Pantesan tuh anak lama banget. Eh malah sedang berdebat,” Gerutu Mia pada Hari.

“Mending kita samperin deh tuh anak,” Ajak Qya pada para sahabatnya.

Mereka pun akhirnya mendekati seorang sahabat tercinta yang tengah berdebat dengan seorang pria yang lebih tua dari mereka.

“Eitts nih anak di tungguin sama kita gak tahunya malah berdebat,” Sahut Nico pada Puput.

“Apaan sih berisik Lu”

“Jangan lu terusin deh. Lama-lama gua sumpahin lu sama dia berjodoh benar gak sayang,” Ucap Hari seraya mengedipkan genit pada Mia yang merupakan sang kekasih.

“What the.... Gua sama dia,” Sahutnya seraya menunjuk dengan dagu.

“Ya siapa lagi selain lu lah”

“Kalian pikir siapa seenak jidat berbicara seperti itu,” Ucap seorang pria yang tengah berdebat dengan sang gadis tomboy tersebut.

“Saya berjodoh dengan dia. Cih bermimpi saja sana. Yang ada temanmu bukan selera saya,” Sahutnya dengan nada sombong.

“Hello lu pikir siapa. Seenak jidat ngatain gua begitu?”

“Saya enggak peduli siapa kamu dan teman kamu. Yang penting saya hanya peringatkan buat kamu dan temenmu untuk belajar yang benar”

Dan yang di nasehati itu pun hanya bisa memutar bola matanya.

“Udah deh enggak usah ikut campur urusan kita”

Namun tanpa permisi salah satu dari mereka mendekati pria itu dan seketika erangan kesakitan terdengar dari mulut seorang pria yang tengah berdebat dengannya.

“Heh mau ap.....wadaw....Oh shit,” Umpatnya dengan menahan rasa sakit dan nyeri akibat sebuah tendangan yang di lancarkan oleh gadis tomboy tersebut.

“Beraninya kamu. Awas saja kamu tunggu pembalasan saya,” Sahutnya dengan nada ancaman.

Namun yang di ancam pun malah tak takut malah ia mengejeknya dengan menunjukkan jari tengah pada seorang pria yang ia lukai.

“Wah wah hebat banget Lu. Apa enggak sakit tuh, karena dapat tendangan maut dari lu?” Sahut El pada Puput.

“Udah lah apa kalian lupa di antara kita siapa yang paling tidak suka di ganggu?” Ucap Qya.

“Ngomong-ngomong enggak terasa ya kita sudah mau lulus dari SMA saja. Kalian semua mau daftar kuliah dimana?”

“Maaf gaes gua bisa lama-lama di sini. Kalian tau kan gua mau kuliah di kota Surabaya tempat kelahiranku di sana. Apalagi gua pindah ke sini mengikuti papi. Karena gua sudah lama pengen banget kuliah di jurusan perkapalan,” Ucap Puput dengan nada sendu. Ia pun harus berpisah dengan sahabat tersableng, tersomplak yang membuat hidupnya berwarna sejak ia di khianati oleh sang kekakasih di masa lalu.

“Pokoknya lu harus sering kabarin kita-kita ya. Karena bagi kita cuman lu yang paling terbaik”

“Tenang gua akan selalu berkunjung kemari saat liburan semester nanti”

“Lalu bagaimana dengan kalian?” Tanya Puput pada Mia dan Hari.

“Hah... Apa...Maksud lu kita,” Ucap ke duanya seraya menunjuk diri masing-masing.

“Ya elah kalian lah dodol. Siapa lagi kalau bukan kalian. Masa gua harus tanya sama rumput bergoyang?” Gerutunya.

“Sebelum kuliah kita mau menikah. Biar kita bisa leluasa berpacaran,” Ucap Mia yang di angguki oleh Hari.

“Ya udin lah. Nanti sebelum berangkat ke sana gua datang ke acara lu berdua”

“Wah....Gua seneng banget lu memang terbaik. Meski pun kadang lu tak bisa ketebak,” Ucap Mia.

“Okay udah sekarang yuk cabut. Apa kalian enggak di cari tuh sama ibu negara,” Ajak Qya pada lainnya.

Mereka pun akhirnya meninggalkan tempat itu menuju rumah masing-masing.

Di tempat yang berbeda ada seorang pria yang mempunyai aura begitu dingin menahan rasa sakit di ************ akibat tendangan yang ia dapatkan dari seorang gadis tomboy.

Ia adalah Kim Charlos Antony yang berusia 23 tahun. Merupakan seorang CEO di perusahaan sang papa tercinta William Antony dan Novita Antony nama orang tua tercinta. Namun tak banyak orang lain pun tahu terkecuali ke dua orang tuanya, bahwa ia adalah anggota kesatuan Intelegen yang berpusat di kota Surabaya tempat ia berlatih dan menimba ilmu di sana.

“Sial baru kali ini saya bertemu cewek bar-bar macam dia. Bahkan ia pun tak takut dengan aura dingin dariku, setelah apa yang ia lakukan pada masa depan saya. Rasanya masih perit dan sakit,” Gumamnya seraya menahan rasa sakit yang luar biasa.

Tak berapa lama kemudian ada sebuah sepanggilan masuk untuknya dari sang kapten.

“Hallo,” Sapanya pada seberang telpon.

“.......”

“Baik kapten siap laksanakan perintah anda,” Sahutnya dengan nada tegas.

“.......”

“Ngomong-ngomong kapten boleh kah saya meminta waktu sebentar saja untuk di sini?”

“.......”

“Saya masih ada urusan pekerjaan di sini yang harus saya selesaikan kap. Lalu mengenai keberangkatan saya pasti kan sekitar dua minggu sebelumnya saya sudah ada di sana. Apakah kapten tak keberatan”

“.......”

“Siap laksanakan. Saya akan kabari anda kembali,”

Ttttuutt

Ia pun memutuskan untuk segera pulang ke mansion agar ia bisa segera memberitahukan pada sang papa bahwa ia mendapat sebuah misi yang mengharuskannya selama empat tahun berada di suatu pedalaman guna mendapatkan sebuah sertifikat dari Kesatuan Intelegen tersebut.

Sementara itu di sebuah mansion tempat dimana sang gadis tomboy itu tinggal ia telah mendapat ijin dari ke dua orang tuanya untuk kuliah di tempat ia di lahirkan dulu.

“Kamu baru pulang sayang,” Sapa sang mami tercinta pada putri sulung.

“Sudah mi barusan aja,” Sahutnya seraya mendudukkan tubuhnya di sebuah sofa yang empuk.

“Bagaimana kamu jadi kan kuliah di sana?”

“Ya jadi lah Mi. Kan di sana nanti ada kakek sama nenek”

“Baik lah Mami tak akan melarangmu lagi. Toh kamu juga sudah besar. Tapi ingat jaga dirimu baik-baik di sana,” Peringat sang ibu negara pada putri sulungnya itu.

“Hm” Hingga sebuah dengkuran halus terdengar dari putri sulung membuat sang mami tercinta itu menggelengkan kepala karena yang di nasehati sudah memasukki alam mimpi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

INI KARYA KU YANG KE EMPAT GAES

GIMANA APA KALIAN TERTARIK?

NIKMATI KEGABUTAN DAN KEHALUANKU YANG TINGKAT TINGGI INI

BILA MAKIN PENASARAN JAN LUPA VOTE RATE DAN BOOM LIKE YA GAES

SEE NEXT TIME 😘😘😘

SALAM CINTA DARI CEWE TOMBOY NAN KECE 😘😘😘😘

Part 1

Sang mami tercinta pun tak tega membangunkannya karena ia benar-benar terlelap dalam alam mimpi.

Ia pun terkejut mendengar suara teriakkan yang berasal dari putra putri kembar mereka.

Baik lah mari kita perkenalkan silsilah keluarga dari sang tomboy tersebut.

Naufal Afkar Fernandez dan Kezia Fernandez merupakan orang tua dari Puput Fernandez. Ia juga memiliki tiga adik yang dimana di antara mereka kembar. Mereka Joya Fernandez Jonathan Fernandez dan terakhir putri bungsu Arra Fernandez.

Meskipun di usianya telah hampir memasukki kepala empat namun kecantikkannya tak pernah luntur. Hal itu ia turunkan pada anak-anak mereka terutama putri sulungnya. Meski pun gaya dan penampilan tomboynya terlihat maskulin. Namun ia tetap mewarisi kecantikkan dari sang mami tercinta.

“Ada apa sih kalian teriak-teriak. Kuping mami sakit loh dengar teriakkanmu,” Ucap sang mami pada dua anak kembar mereka.

“Bang Nathan nakal Mi,” Adu Joya pada mami tercinta.

“Kamu apa kan adikmu itu?”

“Gak ada kok Mi. Dia aja yang cengeng,” Sahut Jonathan dengan enteng.

“Sini lu Bangggg”

“Sutt...Jangan keras-keras ada kakakmu tidur di sofa. Nanti kalau dia bangun karena dengar teriakkanmu kalian berdua yang dapat hukuman. Apa kalian mau?”

“Tahu tuh Mi. Sudah tahu kakak seperti apa. Masih berani ganggu saja”

“Oke-oke maaf Mi. Awas lu bang tunggu pembalasanku”

“Aku tunggu”

“Sudah-sudah sebelum kakak kalian ini bangun. Lebih baik kalian masuk ke kamar masing-masing,” Titah sang ibu negara dengan tegas.

Tak terasa waktu makan malam pun telah tiba. Namun berbeda dari gadis tomboy tersebut masih tetap asik terlelap di alam mimpi. Hingga membuat sang papi tercinta yang barusan mandi pun tampak kaget melihat putri sulungnya tengah terlelap di atas sofa yang empuk.

Teriakkan dari sang istri membuatnya mau tak mau harus membangunkan putri tercintanya itu.

“Sayang bisakah kamu bangun kan Puput. Dari pulang sekolah dia langsung tidur begitu saja di sofa,” Pinta sang istri pada suami tercinta.

“Tapi aku lapar sayang. Aku pun juga ingin memakanmu. Kenapa semakin hari kau terlihat sexy dan cantik,” Bisiknya di telinga sang istri dengan suara berat.

“Heh mau pisau ini melayang di wajahmu?”

“Huh galak sekali ini istriku. Iya deh aku akan membangunkannya. Tapi sebelum itu...” Ia pun dengan cepat menarik tengkuk sang istri dan melahap habis bibir ranum nan merah yang selalu menggoda.

Namun saat mereka tengah asyik menikmati dunianya. Tanpa mereka sadari ada sebuah teriakkan dari arah tangga, hingga membuat seseorang yang tengah terlelap pun bangun dari tidurnya.

“Papi Mami. Kalian kalau mau bikin dedek bayi jangan di sini,” Ucap Joya yang tengah turun dari tangga sambil berteriak tak kala ia dan kembarannya melihat sesuatu yang belum bisa mereka lakukan.

Sebelum ke dua orang tua menjawab pertanyaan dari Joya. Mereka mendapat ucapan dingin nan datar dari sang putri sulung tercinta.

“Ada apa ini ribut-ribut. Kau berisik mengganggu tidurku saja,” Ucapnya dengan nada dingin dan muka bantal yang baru bangun dari tidurnya.

“Sudah aku bilang jangan teriak-teriak. Nih kita sedang berhadapan dengan es balok,” Sahut Jonathan pada kembarannya dan itu sukses membuat ia gelagapan mendapat tatapan maut dari sang kakak tercinta.

“Eh sayang kau sudah bangun?” Ucap sang mami yang tengah menahan malu karena kedapatan dua anak kembar mereka tak sengaja melihat adegan ciuman yang ia dapat dari sang suami tercinta.

“Kalau mau lakukan hal yang lain seharusnya jangan di sini. Kebiasaan papi tak tahu tempat,” Sindirnya pada sang kepala keluarga itu.

Namun yang di sindir pun memutar bola mata pada anak-anaknya.

“Ya sudah aku mau mandi dulu. Kalau kalian makan ya makan tak perlu menungguku. Karena nanti aku mau bikin sarapan sendiri”

“Oh mau bikin sendiri sayang. Gak mau makan bareng kita?”

“Duluan aja deh. Aku ke atas ya Mi. Dan kau pi ingat batasi apa yang papi lakukan ke mami. Si kembar dan Arra masih kecil”

“Ya iya deh...Maaf”

Ia pun meninggalkan meja makan untuk menuju kamar pribadinya. Karena ia akan memasak sendiri yang akan ia inginkan.

“Anak-anak kita enggak terasa udah gede aja. Apalagi dia, meski pun gaya dan penampilan seperti itu tetap aja ia anak perempuan kita,” Ucap sang istri yang tak lain Mami Kezia pada sang suami tercinta Afkar.

“Sudah-sudah lebih baik kita sarapan yuk sayang. Kasihan tuh si kembar dan bungsu menunggu kita”

Mereka pun makan malam dengan tenang hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu. Karena adat keluarga sangat melarang berbicara sambil makan.

Sementara di sebuah mansion yang berbeda di waktu yang sama. Ada seorang pria yang baru saja pulang dari kantornya setelah mendapat panggilan dari sang kapten. Ia pun meluncur ke kantor guna menyelesaikan beberapa berkas yang nanti akan ia tinggalkan dalam tugas misi yang menantinya.

Ia pun di sambut hangat oleh sang mama tercinta yang tengah menata makanan di atas meja yang akan di santap bersama-sama.

“Sudah pulang kamu Chars?” Tanya sang mama yang tak lain tak bukan Novita.

“Baru saja Ma. Kenapa memangnya?”

“Ya sudah sana cepat mandi kita mau makan malam loh”

“Oke-oke aku ke atas ya ma” Ucapnya seraya mencium pipi sang mama tercinta.

Sebelum memasukki kamar pribadinya ia pun lebih dulu memasukki kamar sang adik tercinta atau lebih tepatnya ia suka mengganggunya.

Ia pun memasukki sebuah kamar pribadi dari sang adik tercinta.

“Abang jangan mulai deh,” Ucap Byby yang merupakan adik dari Chars.

“Uluh-uluh jangan ngambek dong. Maaf deh adikku satu ini gampang ngambek an,” Sahutnya pada Byby.

“Aku lagi mau mandi. Ingat jangan berantakkin kamar aku bang”

“Ya sudah abang kan cuman mau mampir sebentar kesini. Dadah deh kalo gitu,” ucapnya seraya mencium kening sang adik tercinta.

“Oh iya jangan lupa untuk turun ke bawah. Karena sudah di tunggu mama untuk makan malam”

Setelah itu pun menuju kamar pribadi untuk membersihkan diri sebelum makan malam dengan papa mama dan adik tercinta.

Namun saat tengah mandi tiba-tiba ia pun membayangkan wajah seorang gadis tomboy yang menurutnya sangat menyebalkan.

“Sial...Kenapa wajah dia terngiang-ngiang di otak saya. Sungguh dia benar-benar membuat kepala ini terasa pecah. Akan saya pastikan bertemu denganmu nanti kan saya tuntut dia untuk mempertanggung jawaban atas apa dia lakukan pada adik kecil saya” Gumamnya seraya mengacak rambut frutasi.

Akhirnya ia pun membiarkan tubuh atletis dan sexy itu pun basah bersama dinginnya air malam untuk mengusir wajah yang selalu membuatnya terngiang-ngiang.

Tak berapa lama kemudian ia pun keluar dari kamar pribadi menuju meja makan yang telah di sambut oleh orang tua tercinta.

“Pa setelah makan nanti. Aku ada perlu sama papa,” Ucapnya pada sang papa.

“Mau bicara apa son?” Tanya sang papa pada Chars.

“Sudah-sudah lebih baik kita makan sekarang,” Sela sang ibu negara tanpa bisa di bantah.

Makan malam mereka pun terasa nikmat hanya terdengar suara sendok dan piring yang beradu.

Selesai makan malam akhirnya ia pun berbicara dengan sang papa di ikuti oleh sang istri di ruang keluarga. Sedangkan sang adik sudah lebih dulu pamit tidur, karena pagi hari nya ia akan berangkat sekolah seperti biasa.

“Son ada perlu apa dengan papa?” Tanya Willi pada Chars.

“Oh iya aku sampai lupa. Ada hal penting yang akan aku sampai kan pada papa dan juga mama,” Sahut Chars.

“Apa itu? Apakah di kantor sedang ada masalah?”

“Tak ada masalah di kantor. Hanya saja aku mendapat sebuah misi dari kapten untuk menyuruhku berangkat ke sebuah pedalaman di kota xxx. Apakah kalian keberatan?” ucapnya pada ke dua orang tua.

“Ya tidak lah. Itu kan cita-citamu dari kita. Yang penting ingat jangan sampai terluka. Kau dengar mama kan?” Sahut sang mama.

“Selesaikan dulu urusan di kantor. Jika kau akan menjalankan sebuah misi ini,” Perintahnya dengan tegas.

“Kapan kau berangkat?”

“dua minggu lagi setelah urusan kantor selesai”

“Bagus lakukan tugasmu dengan baik. Karena sekarang ini kau mengemban dua jabatan sekaligus”

“Terima kasih pa ma. Kalau begitu aku ke kamar untuk tidur”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

NIKMATIN SAJIAN KEHALUAN DARI AUTHOR KECE NAN IMUT INI TIADA TARA 😂😂😂

Part 2

HOLLA GAES APA KABAR ??

APA MASIH MENUNGGU YA??

LANGSUNG AJA YUK

NIKMATI KEHALUAN DAN KAGABUTAN DARI AYAS

HAPPY READING..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*******

Sementara itu di sebuah mansion atau lebih tepatnya di mansion Puput tengah ramai kedatangan para sahabat tersableng, tersengklek, terbengek nya.

“Woi lu berdua berisik banget. Gua kagak fokus nih,” Ucap sang tuan rumah tengah bermain ps dengan gaya dan ciri khasnya.

“Lagian juga bukannya lu siap-siap buat berangkat minggu depan. Malah santai begini,” Cerocos Qya.

“Hm” Sebuah deheman membuat mereka gelagapan.

“Sudah-sudah kenapa sih lu pada ribut-ribut segala,” Sahut Tito.

“Oh iya Nic bagaimana sudah ada kabar dari Sheira?” Tanya Putri El pada Nico.

“Entah lah gua tak tahu. Resiko LDR an begini,” Ucap Nico dengan nada sendu.

“Apa lu akan kuliah di tempat Sheira berada?”

“Rencana gua sih memang begitu. Sekaligus belajar di kantor cabang bokap gua,” Sahut Nico.

“Lalu ngomong-ngomong gimana dengan Lu Tito. Kan lu katanya lagi suka sama Tyo?” Tanya Putri El pada Tito.

“Lah kok jadi gua sih. Gua kan enggak suka sama siapa-siapa,” Gerutunya.

“Lah lu El pasti juga suka kan sama cowok di sekolah kita. Terutama Devan” Sahut Mia.

“Hilih-hilih kenapa pada ngobrolin cowok. Hm?” ucap Qya pada Tito dan El.

“Kalian pikir gua enggak tahu apa. Di antara kalian pasti ada yang suka sama Tyo dan Dante. Apalagi tuh Tyo kan playboy kelas kakap,” ucap Hari.

“Darimana lu tahu semua?”

“Gua kan sekelas ma dia. Jadi ngerti lah”

“Kita ini semua mau kuliah kenapa pada bahas cowok-cowok?” Sahut Nico. Apa kalian enggak lihat tuh ada yang diam aja daritadi saat kalian bahas Devan sama Tyo.

“Astagfirullah. Sorry gua lupa, beneran gua gak bermaksud ungkit-ungkit masa lalu lu”

“Udah puas bahas mereka? Apa lu enggak tau atau bagaimana kalau gua ini tahu mereka luar dalam. Kenalan gua juga banyak. Jadi gua bisa langsung tahu yang lu bahas itu seperti apa” ucapnya dengan nada dingin seraya bangkit meninggalkan mereka menuju ruangan yang biasa ia gunakan untuk melampiaskan amarah dan kecewa yang menjadi satu.

“Wah gawat sepertinya kita lakuin kesalahan” Sahut Tito.

“Dia kemana emang?” Tanya Qya.

“Oh itu tenang aja. Jangan khawatir dan risau. Dia cuman mau nenangin pikirannya aja” Ucap Mia pada sahabatnya.

Mereka pun merenungi masing-masing sebuah perkataan yang telah menyinggung sahabat terbaiknya.

Hingga tak sadar mereka di kejutan dengan suara sang mami Kezia.

“Hei anak-anak. Kenapa kalian melamun?” Sapa Mami Kezia pada semua orang.

“Eh ada Mami. Maaf ya mi kami enggak tahu kalau ada mami,” ucap Putri El.

“Kenapa sepi sekali? Lalu dimana kah dia?”

“Kami enggak tahu mi. Langsung hilang begitu saja” Sahut Qya.

“Cari saja kalau gak di kamarnya. Kemungkinan ada di ruangan latihan” Kata Mami Kezia pada sahabat Puput.

Mereka pun menepuk dahi masing-masing seraya merasa bodoh dengan salah satu kegiatan yang di lakukan oleh sahabatnya.

“Ah iya juga mengapa kita lupa tentang siapa dia. Gua yakin dia pasti ada di ruangan itu” Sahut Nico.

“Kuy dah kita samperin ke sana” Ajak Tito pada sahabatnya.

Mereka pun akhirnya menemui seseorang yang tengah berusaha menenangkan pikiran. Karena ia sedang melampiaskan semua rasa kecewa dan sakit akibat dari perbuatan orang yang melukai hatinya di masa lalu.

“Nah tuh dia. Benar-benar bukan sahabat kita dah,” ucap Mia yang di angguki oleh para sahabatnya.

“Ya sudah kita tungguin aja deh”

Satu jam mereka telah menunggu dan yang di tunggu pun telah menyelesaikan apa yang ia lakukan.

“Ada apa?” Sahutnya dengan nada dingin.

“Maafin kita ya. Bukan maksud kita buat ngingetin lu sama dia”

“Hm”

“Ya sudah. Minggu depan kita akan antarin ke bandara gimana? Tapi sebelum itu kita rayakan dulu buat pesta pernikahan Mia dan Hari. Apa lu tak keberatan?”

“Terserah”

“Lah mau kemana lagi lu?”

“Kamar. Sana kalian ke bawah makan saja dulu”

Mereka pun meninggalkannya seorang diri di ruangan tempat ia biasa melakukan sesuatu. Ia dia baru saja melampiaskan apa yang selalu menjadi bayangan dari seseorang masa lalunya.

Hingga membuatnya menjadi pribadi yang pendiam meski pun selalu menghibur sang sahabat namun ia sendiri pun sebenarnya sangat rapuh di balik penampilannya yang tomboy.

Namun tak banyak orang lain pun tahu termasuk sang keluarga dan sahabat sendiri bahwa ia bergabung dalam suatu organisasi yang menumpas kejahatan meski di usianya yang masih muda. Ia pun mendapat julukkan sang peretas internasional.

Karena ia sendiri pun selalu menyembunyikan identitasnya dengan nama inisial MRZ itu lah kode saat ia melakukan tugasnya.

Sebuah panggilan terdengar nyaring ketika ia melamun. Dan ia pun terkejut mendapati nama yang memanggilnya.

“Hallo,” Sahutnya di seberang dengan nada dingin.

“......”

“Ada apa Hull?”

“......”

“Hm...Misi tentang apa Hull?”

“......”

“Oke gua kerjain sekarang. Lu kirim semua data itu ke email gua Hull"

“......”

“Nanti kalau kita ketemu gua jelasin ke lu oke. Jangan lupa kabarin Mysaa dan anak-anak lain untuk ketemu besok. Bye Hull”

Ttttuuutttt

Ia pun menerima sebuah data dari rekan kerjanya di bidang yang sama.

Hingga membuatnya lupa dengan sang sahabat, karena ia terlalu asyik dengan pekerjaannya.

“Astaghfirullah. Mereka pasti udah lama nungguin gua nih,” Sahutnya serta dengan secepat kilat menutup laptop yang telah ia gunakan untuk menerima data dari rekan kerjanya.

Ia pun bergegas menemui sahabatnya di meja makan untuk makan bersama.

“Lama banget lu. Gua sampai karatan nungguin lu,” Gerutu Nico.

“Sorry gua habis mandi”

“Apa lu sendri gak makan?”

“Kalian sudah makan kan?” Tanyanya balik.

“Sudah kok. Kita malahan mau pulang ke mansion masing-masing”

“Ya udah gua gak bisa antar ke depan. Gua mau masak ya. Papay”

“Mami Kez. Kita semua pamit dulu ya,” Pamit sahabatnya pada mami Kezia.

“Oke hati-hati ya. Ingat Mia mami tunggu undangan kamu. Katanya kamu mau nikah kan sama hari?”

“Tenang dah mam rebes itu”

Akhirnya para sahabatnya pamit pulang menuju mansion masing-masing.

“Masak apa nih anak mami?” Tanya sang mami pada putri sulungnya.

“Mami kan tahu bahan ini apa? Kenapa masih nanya aku masak apa!” ucapnya dengan nada ketus.

“Uluh-uluh jangan ngambek dong. Sini mami sun biar gak ngambek lagi”

“Oh iya apa kamu akan datang ke nikahan Mia dan Hari? Bukannya kamu akan pergi ke Surabaya. Hm?”

“Aku kan sudah janji sama mereka sebelum berangkat kesana. Pasti aku lebih dulu meramaikan pernikahan mereka. Memangnya kenapa Mam?”

“Eh...Sudah kamu lanjutin masakmu aja. Nanti gosong tuh,” Peringat sang Mami.

“Hm”

“Mami ke kamar dulu ya. Papay,” Pamitnya seraya mencium pipi sang putri sulungnya.

“Ada apa dengan mami ya? Rasanya seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Hm” Lirihnya sambil memasak makanan yang akan ia makan.

Meski pun ia terkesan tomboy. Namun jangan salah ia sangat pandai memasak. Karena ia sadar bahwa saat kuliah nanti ia akan melakukan hal biasa seorang diri.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*******

KUY TEBAKAN YUK

JADI APA NIH DI BAB INI??

MAU LANJUT CUKUP RATE 5 AJA SAMA LIKE JANGAN LUPA

SALAM HANGAT DARI TOMBOY KECE NAN IMUT

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!