Seorang gadis berusia 19 tahun yang hidup sebatang kara di sebuah hutan, pada tahun 1396 Masehi. Gadis itu adalah seorang pemburu, setiap harinya ia berburu hewan di hutan agar dia bisa bertahan hidup. Namun, siapa sangka? Ia akan mati karena buruannya sendiri...
Sebelum melanjutkan perjalanannya di alam lain, tentang apakah Ia masuk Surga atau masuk Neraka... Ia bertemu dengan seorang Dewi yang sangat cantik. Dewi itu menyebut namanya...
"Alger Kirana"
Lalu mendekatinya dan mengusap keningnya...
Ia (Kirana) kebingungan, apa yang akan dilakukan Sang Dewi kepadanya.
"Siapa kamu? Apa aku mengenalmu?" Tanya Kirana.
"Kau masih terlalu muda untuk mati Alger Kirana... Oleh karena itu, lebih baik aku menghidupkanmu kembali..."
Kirana tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Sang Dewi.
"Maksudnya?"
"Karena kau terlalu muda untuk pergi ke Neraka atau Surga. Bagaimana kalau aku memberikanmu kesempatan lagi untuk hidup? Aku yakin kau tidak akan menolaknya..."
Dalam hati Kirana berkata 'Mati di umur yang sangat muda, orang-orang mati berharap hidup kembali. Aku yang sudah mati mendapatkan kesempatan hidup lagi? Seharusnya aku mau kan?'
Kirana memikirkan beberapa resiko jika Ia menerima tawaran tersebut, Ia berpikir bahwa... Apa jadinya jika orang-orang yang sudah mengetahui dirinya mati melihatnya hidup lagi? Bukankah mengejutkan?
Dengan cepat Kirana memutuskan...
"Tidak akan! Aku tidak mau hidup lagi!"
Jawaban dari Kirana membuat Sang Dewi terkejut. Manusia bodoh mana yang tidak mau menerima kesempatan hidup kembali?
"Sungguh? Kau jangan cepat memutuskan... Mati pun kau belum tentu masuk Surga!" Ucap Sang Dewi.
Kirana berpikir sejenak... Memang benar jika Ia mati, Ia belum tentu masuk Surga... Kirana lalu membayangkan apa isi Neraka, sampai Ia ketakutan sendiri. Ia tidak ingin masuk Neraka, tetapi Ia juga belum tentu masuk Surga.
Semasa hidupnya, Kirana menyadari sesuatu kalau Ia kadang berbuat baik pada orang-orang. Harinya tidak Ia habiskan untuk melakukan hal-hal baik... Melainkan Ia selalu pergi ke hutan setiap harinya untuk berburu hewan yang bisa Ia makan.
Dan di saat-saat terakhir hidupnya, Kirana harus mati mengenaskan... Ia mati karena tertangkap hewan buas. Ia berpikir, itulah akibat dari perbuatannya selama ini... Kirana kembali berpikir apakah Ia harus menerima tawaran tersebut atau tidak.
Dan akhirnya...
"Baiklah, aku mau! Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini." Dengan yakin Kirana memutuskan. Sang Dewi mulai menjelaskan sesuatu.
"Keputusan yang bagus, tetapi ada beberapa syarat yang harus dijalankan saat kau memulai kehidupan barumu."
"Apa itu?" Tanya Kirana, penasaran.
"Di masa depan... Pada tahun 2070, teknologi mendominasi dunia. Segala aktivitas manusia dibantu oleh teknologi yang canggih. Di tahun itu, teknologi mencuci otak manusia, sehingga manusia berani berbuat apa saja demi keinginannya."
"2070? Itu sangat jauh dari tahun aku hidup..." Ucap Kirana, Ia tercengang dengan apa yang dikatakan Sang Dewi. Namun, Sang Dewi tidak menghiraukan ucapan Kirana.
"Di tahun itu juga tercipta sebuah kekuatan misterius yang berbahaya. Jika kekuatan itu ada di diri manusia, maka manusia itu akan membahayakan dunia kedepannya."
"Tugasmu adalah, mengambil kekuatan itu dari tangan penciptanya dan menghancurkannya."
Kirana yang tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Sang Dewi pun terdiam, Ia mencoba bertanya...
"Maksudnya? Kenapa aku harus menghancurkannya?"
"Karena itu, adalah kekuatan terlarang yang akan berdampak negatif pada manusia dan peradaban dunia nantinya." Jawab Sang Dewi.
Sang Dewi mendekati Kirana, dan menepuk bahunya...
"Kenapa aku memilihmu? Karena aku yakin hanya kau lah yang bisa melakukannya."
Kirana menepis tangan Sang Dewi, menatap dengan ekspresi yang penuh tanda tanya. Kirana memikirkan penjelasan Sang Dewi tadi, mencoba meresapinya dan akhirnya Ia sedikit paham akan maksud dari Sang Dewi.
"Baiklah. Aku mengerti, tetapi apa yang harus aku lakukan agar bisa menghancurkannya?" Tanya Kirana.
"Itu kau harus memikirkannya sendiri. Saat kau terbangun di tahun 2070. Namamu bukan lah Kirana lagi, tetapi namamu adalah..."
"Tresa"
......................
2070
Kirana tiba-tiba berada di sebuah kamar yang mewah, di sekelilingnya terdapat pilar-pilar besar berwarna keemasan. Serta furnitur-furnitur mewah yang sama sekali tidak diketahui oleh Kirana. Entah di mana Ia berada sekarang.
Kirana beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan mengelilingi kamar tersebut.
"Ini semua... Apa!??"
Barang-barang yang asing bagi Kirana membuatnya bingung. Di dalam kamar itu terdapat benda-benda yang baru Kirana lihat, diantaranya sebuah kotak kecil yang mengeluarkan suara-suata seperti alunan musik.
Lalu ada juga sebuah kotak besar, tips yang letak benda tersebut menempel di dinding, beda itu juga menampilkan edegan visual yang sangat membuat Kirana berdecak kagum. Selain itu, Ia juga melihat sebuah gorden besar, Ia membuka gorden tersebut dan...
"WAW!!"
Terdapat sebuah jendela yang memperlihatkan pemandangan dunia masa depan...
Kirana melihat gedung-gedung yang menjulanh tinggi, sebuah kendaraan yang berlalu-lalang kesana kemari, Jalan-jalan yang tampak melayang di atas tanah, dan benda-benda aneh yang terbang memenuhi cakrawala.
"Menakjubkan."
Kirana melihat pantulan dirinya di jendela, lalu Ia tersadar bahwa... Wujudnya sangat berbeda dari dirinya yang sebelumnya. Ia meraba-raba seluruh tubuhnya, Kirana terkejut dengan perubahan tubuhnya.
Tubuhnya seakan-akan berubah, tetapi setelah Ia berpikir lagi tubuhnya yang baru itu jauh lebih baik dan jauh lebih cantik daripada yang sebelumnya. Kirana saat ini mempunyai beberapa ciri-ciri tubuhnya yang mencolok.
Yaitu, Ia mempunyai rambut hitam panjang yang terurai, mata hitam, bibirnya merah layaknya buah strawberry, serta hidungnya yang mancung dan tubuh ideal-nya yang mungkin bisa memikat hati para laki-laki.
Setelah merenung sebentar, Kirana akhirnya mengingat perkataan Sang Dewi di alam lain.
'Jadi, ini adalah aku setelah reinkarnasi...' Gumamnya dalam hati.
Kirana perlahan-lahan mengingat kembali tentang apa saja yang diucapkan Sang Dewi, dan Kirana juga menyadari bahwa dirinya bukan Kirana lagi, melainkan Tresa.
Tresa yang dulu sudah tidak ada, sekarang ada yang menggantikannya, yaitu Kirana.
Samar-samar Kirana juga mengingat memori Tresa yang dulu, yang membuatnya mengetahui secara lengkap identitas Tresa yang sebenarnya.
Nama lengkap Tresa adalah Xitresax Qinghai Jin Long (西特萨 青海金龙) orang-orang memanggilnya Tresa, tetapi ada juga yang memanggilnya Xitresax. Tresa lahir pada tanggal 7 Bulan Juli 2047. Tresa tinggal di Shanghai-China.
Orang tua Tresa adalah seorang Paranormal (Ibu) dan Ilmuwan Sains (Ayah)
Ibu Tresa bernama Xi Na Jin Long (西那金龙) dan... Ayahnya bernama Ye Lian Jin Long (叶连金龙)
Kedua orang tua Tresa adalah seorang yang sering dijuluki "Ilmuwan Gila" Karena kegilaanya terhadap Ilmu Sains dan Mistis, sehingga mereka mendirikan sebuah organisasi terlarang yang bernama S. A. M. R. O (Science and Mystical Research Organization)
Sehingga mereka mendirikan sebuah organisasi terlarang yang bernama S. A. M. R. O (Science and Mystical Research Organization) yaitu sebuah organisasi yang meneliti apapun hal yang berbau sains dan mistis.
'Aku kurang mengerti tentang ingatan ini. Semua yang ada di sini membuatku bingung.' Gumam Kirana dalam hati. Kirana berjalan ke arah tempat tidur, lalu berbanding di atas kasur sambil memikirkan beberapa hal.
Hening, tidak ada suara apapun selain suara nafasnya. Namun tiba-tiba, keheningan tersebut dipecahkan oleh seseorang yang datang tiba-tiba dari arah jendela. Seseorang yang sama sekali tidak Kirana kenali.
Orang tersebut memakai baju serba hitam dengan jas panjang berwarna abu-abu. Kirana terkejut dengan kedatangan orang misterius itu, saking terkejutnya Kirana sampai berteriak.
"Siapa kau!?"
Mendengar Kirana berteriak, orang misterius tersebut juga ikut terkejut, dia terus memandangi Kirana yang sedikit ketakutan itu.
"Xitresax Qinghai. Sudah berapa lama kau di sini?" Tanya orang misterius tersebut, dari suaranya terlihat kalau dia adalah seorang perempuan juga.
Mendengar pertanyaan orang itu, Kirana mendadak kebingungan, karena yang Ia ingat... Ia seperti baru saja berada di ruangan yang mewah ini.
"Aku tidak mengerti dengan pertanyaanmu"
Jawaban dari Kirana membuat orang misterius itu terkejut lagi, dengan reflek orang misterius itu mengeluarkan senjata tembak (pistol) dari saku jasnya, dan mengarahkannya ke arah Kirana.
"Siapa kau? Kau bukan Xitresax, kau pasti orang lain." Ucap orang itu, dia bersiaplah menembakkan senjata tersebut ke Kirana jika Ia tidak menjawab pertanyaannya. Dengan santai Kirana menjawab...
"Aku adalah Xitresax yang berganti kepribadian, dengan kata lain aku adalah orang lain yang berdiam dan menetap di tubuh Xitresax." Kirana asal menjawab, sebenarnya Ia gugup.
Mendengar itu, orang misterius itu memasukkan kembali senjatanya ke dalam saku jasnya.
"Sementara aku akan mempercayaimu, karena aku percaya reinkarnasi." Orang misterius itu berbicara dengan santai.
"Siapa kamu?" Kirana bertanya.
"Namaku Angeline Invy, panggil aku Angeline. Aku adalah pengkhianat yang akan membawamu pergi dari penjara ini..." Angeline Invy adalah seorang agen wanita kelas atas dari S. A. M. R. O. Dia berumur 26 tahun.
Angeline adalah seorang yang sangat percaya akan adanya keajaiban seperti sihir, kematian, dan reinkarnasi. Oleh karena itu, dia langsung menyadari bahwa Kirana adalah orang yang bereinkarnasi ke tubuh Xitresax.
Angeline menanyakan banyak hal kepada Kirana, seperti bagaimana Ia bisa sampai kemari, apa yang terjadi padanya beberapa waktu lalu, dan banyak lagi.
"Jadi, namamu adalah Kirana? Dan kau adalah seorang pemburu yang datang dari abad 14?"
"Yap, benar. Aku ingat dia berkata, tujuanku dikirim ke tahun 2070 adalah untuk menghancurkan sesuatu."
"Menghancurkan sesuatu? Sesuatu apa yang kau maksud?" Tanya Angeline, dengan ekspresi datarnya.
"Aku tidak tahu, tetapi aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa maksudmu dengan membawaku pergi melarikan diri?" Kirana di tubuh Xitresax, berjalan perlahan mendekati Angeline dan menatap serius pada matanya, membuat ekspresi datar Angeline pun terpecahkan. Angeline nampak sedikit gelisah dan waspada.
"Kau memberontak. Oleh karena itu ayahmu mengurungmu di ruangan ini." Jawab Angeline, dia melangkah mundur untuk sedikit berjaga jarak dengan Kirana.
"Ayah?"
"Kau pasti tidak tahu kan? Ikut aku ke suatu tempat maka aku akan menceritakan semuanya"
Kirana di tubuh Xitresax. Kali ini bukan Kirana lagi, tetapi Ia bereinkarnasi menjadi Xitresax. Orang-orang akan memanggilnya dengan nama panggilan singkat "Tresa" mulai sekarang.
Tresa akhirnya mau mengikutinya Angeline, meskipun Ia ragu untuk mengikutinya.
"Kita akan keluar dari jendela, kau bisa melompatkan?" Angeline membukakan jendela lain yang masih utuh dengan lebar, Tresa mendekati jendela yang terbuka tersebut, Ia melihat kebawah.
"Tinggi sekali."
"Kau berada di lantai 14."
Pernyataan itu membuat Tresa sangat terkejut, karena Ia sama sekali tidak pernah berada di gedung yang setinggi itu... Namun ini bukan saatnya terkejut dan bingung, Tresa ingat dirinya sebelumnya pernah terjatuh ke jurang yang dalam dan tidak mati. Pikirnya, mungkin melompat dari lantai 14 sama dengan melompat ke dalam jurang, Ia tidak akan mati.
"Baiklah, ayo lompat!" Ucap Tresa dengan percaya diri, dan tanpa ragu.
"Kau yakin? Kau tidak takut mati ya!"
"Tidak yakin, apakah ada cara lain?"
"Aku akan memanggilnya kendaraan ku jika kau takut melompat"
"Kendaraan?"
Dengan cepat datang sebuah kendaraan terparkir di depan jendela yang terbuka itu. Kendaraan itu seperti motor, tetapi lumayan besar ukurannya dan identik dengan warna putih dan aquamarine.
Angeline menaiki motor tersebut dengan Tresa di belakangnya, dia melajukan motor tersebut dengan cepat dan pergi menjauhi gedung tersebut.
Di sepanjang jalan, Tresa melihat banyak hal seperti gedung-gedung yang tinggi, benda-benda aneh yang berterbangan, jalan layang. Serta orang-orang yang berpenampilan ala kadarnya sedang berlalu lalang kesana kemari. Semua itu sangatlah asing bagi Tresa.
Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya Tresa dan Angeline tiba di suatu tempat, tempat itu diapit oleh gedung-gedung tinggi yang membuat tempat itu menjadi gelap dan minim pencahayaan.
"Tempat apa ini? Kenapa kau membawaku kemari?" Tanya Tresa.
"Ini hanya gang kecil, motor tidak akan masuk jika diteruskan ke dalam. Jadi, kita turun di sini." Jawab Angeline, lalu dia mematikan mesin motornya.
"Lalu, motormu?"
Angeline menghindari pertanyaan Tresa, dia langsung berjalan mendahului Tresa tanpa menjawab pertanyaannya. Tidak ada pilihan lain, Tresa pun mengikuti Angeline dari belakang.
"Kita akan ke mana?" Tresa bertanya lagi, tetapi Angeline tidak menjawabnya lagi. Tresa berpikir, apakah Angeline ini memang dingin sifatnya atau dia hanya menghemat suara saja?
Angeline menghentikan langkahnya, lalu dia mengambil sesuatu dari saku jasnya.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Di bawah ini adalah tempat persembunyianku, kita sengaja ke sini agar tidak ada yang melihat kita."
"Di bawah? Di mana?" Tresa sedikit kebingungan, Angeline berbalik lalu menatap Tresa... Tresa yang ditatap seperti itu langsung bertanya-tanya, kenapa dia melihatku? Ada yang salah dengan diriku?
"Pintunya di bawah kakimu"
Tresa langsung menghindar dari tempatnya berdiri tadi, lalu Ia melihat ke bawah, ternyata ada sebuah penutup yang terbuat dari batu. Penutup itu memiliki lubang kunci di tengahnya, Angeline membuka penutup batu tersebut dan mempersilahkan Tresa masuk duluan. Angeline mengikuti Tresa dari belakangnya. Penutup batu itu tertutup kembali.
"Kau punya ruangan rahasia seperti ini ya? Sangat bagus." Ucap Tresa.
"Ya."
"Kau pernah ketahuan mempunyai ruangan seperti ini?"
"Tidak."
Tresa duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan itu. Menunggu Angeline yang sedang melepaskan jasnya dan merapikannya. Angeline mengambilkan air untuk Tresa dan menyuguhkannya.
"Sebenarnya kau bawa aku kesini untuk apa?" Tanya Tresa.
"Aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu. Ini soal... " Angeline berhenti berbicara.
"Apa?"
"Apa?"
Angeline berhenti sejenak, dia memikirkan sesuatu...
"Ini soal... Soal dirimu." Angeline melanjutkan perkataannya.
"Apa yang ingin kau ketahui tentangku? Bukankah aku sudah menceritakan semuanya..." Ucap Tresa.
"Lalu? Tujuanmu?" Angeline bertanya.
"Tujuan... Aku juga sudah mengatakannya. Aku ingin menghancurkan sesuatu, tetapi aku juga tidak tahu itu apa." Jawab Tresa... Tresa berpikir, apakah Angeline ini pelupa? Dia baru saja mengetahui semua itu, kenapa dia bertanya lagi? Apakah dia tidak tahu harus mengatakan apa? Seperti begitu...
Beberapa menit tidak ada percakapan di antara mereka, hingga akhirnya... Tresa pun buka suara.
"Apa maksudmu soal 'Ayah' yang mengurungku? Kau bilang kau akan menceritakan semuanya." Ucap Tresa, Ia sedikit mendekat kepada Angeline.
Angeline sedikit dibuat bingung olehnya, dia tidak tahu harus mulai dari mana. Namun, dia tetap berusaha untuk mencari jawab, mungkin dari sini?
"Ayahmu, Ye Lian. Orang gila! Dia mendirikan organisasi terlarang, dia rela mengorbankan apa saja demi organisasinya, bahkan anaknya sendiri." Jelas Angeline, dia sedikit emosi.
"Organisasi? Maksudmu Science and Mystical Research Organization?" Tresa menebak, ketika Angeline berkata soal organisasi, hanya S. A. M. R. O yang ada di pikirannya.
"Benar. Dari mana kau tahu itu?" Angeline heran, mengapa Tresa bisa mengetahuinya?
"Tidak tahu, itu seperti tiba-tiba ada di benakku." Jawab Tresa, sembari mengusap-ngusap kepalanya sendiri, Angeline tidak merespon hal itu... Dia mengalihkan ke yang lain.
"S. A. M. R. O... Organisasi buatan ayahmu, Ye Lian. Kau tahu, bulan kemarin dia membuat project baru, dia menciptakan sesuatu yang bisa dan akan menghancurkan peradaban manusia..."
"Aku adalah mantan Anggota S. A. M. R. O., Namun aku berkhianat, karena project baru organisasi itu semakin kesini semakin tidak masuk akal, dan kau tahu? Banyak orang yang tak bersalah mati karena dijadikan objek percobaan project itu... Yang akhirnya gagal juga." Jelas Angeline untuk kedua kali, dia berbicara dengan nada emosinya.
"Apa project baru Ye Lian?"
"Project-nya... Dia ingin menciptakan kekuatan baru. Kekuatan itu rencana awalnya hanya akan disebarkan ke seluruh penjuru Shanghai menggunakan sebuah alat terbang. Ye Lian mengatakan bahwa kekuatan baru itu akan membuat manusia kuat. Namun..." Angeline menjeda perkataannya.
"Kekuatan baru itu hanya akan membuat manusia menderita!!" Angeline sedikit berteriak dengan emosi. Terbaca, sekarang Angeline sepertinya sangat membenci S. A. M. R. O dan segala yang ada di dalamnya.
Tresa yang mendengar itu, langsung mengingat perkataan Sang Dewi yang pernah mendatanginya. "Kekuatan misterius yang berbahaya" Apakah yang dijelaskan oleh Angeline adalah maksud dari perkataan Sang Dewi?
"Mengerikan, apa yang terjadi pada manusia saat mempunyai kekuatan itu?" Tanya Tresa, Ia penasaran.
"Jika manusia tidak bisa mengendalikannya, maka manusia itu akan mati, dan akan membahayakan orang lain."
Hening, mereka tidak berbicara lagi selama beberapa saat...
"Apa tujuanmu ke sini?" Angeline mengulangi pertanyaan yang sama lagi.
Tresa telah mendengar pertanyaan itu lebih dari satu kali, Ia sudah jengkel dan ber-anggapan kalau Angeline benar-benar pelupa.
"Aku, bukankah aku sudah mengatakannya? Kau lupa?"
Hening kembali... Angeline tidak tahu harus berbicara apa, dia bertanya seperti itu hanya untuk memperpanjang obrolan saja. Sampai beberapa menit kemudian, Tresa membuka suaranya...
"S. A. M. R. O. Aku penasaran dengan organisasi itu, mungkin ada hubungannya dengan tujuanku datang kemari. Kau mau membantuku?" Ucap Tresa.
"S. A. M. R. O. ya? Aku adalah agent di sana, jika kau mau memata-matau organisasi itu, aku akan membantumu"
Bukan itu maksud Tresa, Ia tidak ada niat untuk memata-matai organisasi orang. Ia hanya ingin tahu sedikit saja tentang organisasi itu.
'Namun, sebentar? seperti bagus juga memata-matai... Informasi yang akan didapatkan akan lebih lengkap...' Terlintar di pikiran Tresa, seperti Ia harus menyetujui itu.
"Ya. Aku meminta bantuanmu, aku sungguh tidak tahu dunia ini..." Ucap Tresa.
"Karena kau baru di sini, sepertinya aku akan menjelaskan beberapa tentang S. A. M. R. O. Ini adalah berdasarkan pengalamanki saat menjadi agent di sana" Jelas Angeline.
"Apa itu?"
S. A. M. R. O (Science and Mystical Research Organization) Termasuk organisasi ilegal dan tidak banyak yang tahu, bisa dibilang ini adalah suatu organisasi yang tujuannya sangat tidak masuk akal. Juga, organisasi yang tidak memiliki visi misi sama sekali, organisasi yang memiliki tujuan hanya beberapa patah kata saja... Yaitu...
"MENDOMINASI DUNIA"
Maksud dari "Mendominasi Dunia" adalah menguasai, mengendalikan dan memanipulasi semua orang di seluruh dunia untuk tunduk padanya, dan berjalan di bawah kendali "Kekuatan itu"
Namun, untuk dunia masih terlalu lama. Saat ini S. A. M. R. O masih berproses pada tujuan tersebut dengan target terdekat mereka adalah... Seluruh manusia di Kota Shanghai.
Tujuan mereka... Mereka itu, Ye Lian bertujuan untuk membuat semua umat manusia mempunyai kekuatan yang sangat dasyat... Dan... Berbahaya!
19 Desember 2070. Di sekitar taman pusat kota
'Aku bahkan tidak terlalu mengerti, apa yang dikatakan Angeline kemarin. Dan... Kenapa dia membawaku ke tempat ini?' Gumam Tresa dalam hati.
Kemarin malam, setelah mereka berdua berbincang-bincang tentang S. A. M. R. O. Tempat persembunyian mereka digeledah oleh polisi, lalu mereka pergi dari tempat itu. Meskipun seharusnya mereka dibawa ke kantor polisi untuk ditanyain... Namun dengan seribu akal yang dimiliki Angeline, mereka berhasil kabur. Meskipun mereka sudah tahu pasti akan diburu lagi oleh polisi.
"Ke mana kita akan pergi sekarang? Apa kau tidak punya rumah lain lagi?" Tanya Tresa.
"Punya, tetapi jaraknya jauh dari sini... Kita akan kesana sekarang." Ucap Angeline.
......................
Di sebuah pinggiran kita, yang cukup terpencil. Sebuah rumah minimalis berwarna hitam, yang dari luar terlihat kumuh dan berantakan. Namun jika sudah masuk ke dalamnya, orang-orang yang masuk itu akan terkejut setengah mati.
Rumah itu adalah rumah milik Angeline yang kesekian kalinya. Rumah dengan dua lantai tanpa balkon, terlihat seperti rumah tak terawat jika dilihat dari luar.
Di dalam rumah itu, terdapat banyak sekali jenis senjata tembak terpajang di dinding, dengan beberapa lukisan dan ornament antik di sekelilingnya. Dalam rumah itu, semua furnitur tersusun rapih, lantainya sangat bersih tanpa debu setitikpun. Penampilan dalamnya sangat berbeda dengan penampilan luarnya.
Tresa memasuki rumah tersebut, bersama Angeline tentunya. Ketika memasuki rumah tersebut Tresa berdecak kagum, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia tidak pernah menemui rumah serapih, sebagus, dan sebersih itu.
Tresa menduduki soga berwarna hitam yang sangat empuk, yang berada di dekat pintu masuk.
"Rumahmu sangat bagus dan bersih, bagaimana bisa kau memiliki rumah seperti ini?" Tanya Tresa.
Angeline yang duduk saling berhadapan dengan Tresa, memasang wajah kurang senang saat Tresa mengatakan itu.
"Bagimu ini rumah? Huft... Bagiku ini seperti ruang penyiksaan."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!