NovelToon NovelToon

Bidadari Bermata Biru

bab 1.

disebuah rumah yang terbilang sederhana itu, ada dua cewek yang sedang duduk sambil memangku laptopnya.

mereka sedang menunggu pesan pemberitahuan dari kampus di ibukota yang paling terkenal tempat mereka mendaftarkan beasiswa.

berselang beberapa menit , ada email yang masuk di laptop mereka masing-masing.

selamat anda berhasil mendapatkan beasiswa, silahkan tunggu pemberitahuan selanjutnya dan mohon partisipasinya

begitulah bunyi pesan email yang masuk dilaptop Shira dan Diyan.

karena sangat senang shira pun berlari pergi menghampiri kedua orang tua dan saudara saudari nya yang sedang menikmati teh sore

"mi.. umiii, Alhamdulillah Ira diterima dikampus tempat Ira dan Diyan mendaftar mi" ucap Shira gembira

"Alhamdulillah, ma syaa Allah. kamu harus banyak-banyak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kamu, jangan sampai kamu kufur dan lupa bersyukur" ucap umi Shira

"in Syaa allah umi, Ira akan terus bersyukur apapun yang Ira terima" ucap Shira

para kakak-kakak Shira pun ikut bahagia mendengar Shira diterima di kampus dan mendapatkan beasiswa, jadi mereka tidak perlu memikirkan lagi soal membayar uang kuliah adiknya itu

ruang tamu itu menjadi ribut karna perbincangan mereka yang tiada habisnya.

diyan juga berlari menuju kerumahnya dengan membawa laptop ditangannya.

diyan dan Shira tinggal bersebelahan, bisa dibilang mereka bertetangga. jadi dia hanya berlari sedikit.

setelah tiba didalam rumahnya dia pun memanggil orang tuanya

"mah, pah, Alhamdulillah saya diterima dikampus tempatku mendaftar bersama Shira" ucap Diyan kepada orang tuanya

kakak Diyan dan adik Diyan yang mendengar itu ikut bahagia karna Diyan dan Shira tidak harus putus sekolah

Shira dan Diyan berasal dari keluarga biasa-biasa saja, mereka tinggal dikota yang terbilang kota kecil saja.

Shira adalah anak bungsu dari empat bersaudara, dia mempunyai tiga kakak, dua perempuan dan satu laki-laki

anak pertama bernama amanda dia sudah menikah.

anak kedua bernama Andra belum nikah dan dia kerja

anak ketiga bernama sinta dia juga belum nikah dan kerja bersama Andra disebuah toko Alfamart

sedangkan Diyan mempunyai satu kakak laki-laki dan dua adik laki-laki,

mereka juga empat bersaudara

adik laki-laki Diyan masih SMP dan SD sedangkan kakaknya sudah kerja di Pertamina

...***************...

waktu berjalan begitu cepat, sekarang sedang adzan Maghrib, dan mereka pun bersiap untuk shalat

Andra dan ayahnya shalat di masjid sedangkan Shira , ibu dan kakak-kakaknya shalat berjamaah dirumah

begitupun dengan Diyan. Diyan shalat dirumah bersama ibunya sedangkan kakak, adik dan ayahnya pergi shalat ke masjid

kedua keluarga itu biasanya akan menunggu shalat isya dengan tadarus.

mereka sangat taat kepada agama mereka.

......................

ditempat lain

disebuah rumah besar nan mewah, ada tiga orang yang sedang duduk dimeja makan sambil sedikit berbincang

Tiga orang itu adalah farah Alvaro dan kedua orang tuanya

"gimana sayang kamu sudah memilih kampus untuk tempat kamu kuliah?" tanya Arisa mami Farah

"belum mih, tapi aku maunya kuliah sama-sama kak Frans mi, kan bagus kalau kita kuliahnya satu kampus" ucap Farah

"nanti papi telpon kakak kamu sebentar suruh dia pindah kuliah kesini saja" ucap Fandi ayah Farah

setelah mereka makan malam mereka pun masuk kedalam kamar mereka

"mih, coba kamu telpon Frans suruh dia kuliah disini aja" ucap Fandi setelah masuk kedalam kamar

"iya pih, ini baru mau nelpon, mami juga udah kangen sama Frans" ucap Arisa

Arisa pun menelpon frans anak sulungnya itu.

Frans yang sedang berbaring di kasur mendengar hpnya berbunyi, lalu dia pun mengambil dan melihat nama my mom didalam hpnya. dia pun langsung menjawab panggilannya

"halo assalamualaikum mih" ucap Frans

"wa'alaikumussalam sayang, gimana kabar kamu distu?" tanya Arisa

"Alhamdulillah baik kok mih" ucap Frans

"ada apa mih?" sambung Frans bertanya

mendengar itu ayah Frans langsung membuka suara

"Frans papi ingin kamu pulang ke ibukota dan kuliah disini saja, karna ayah juga akan penyerahan perusahaan ayah kepada kamu" ucap Fandi

Frans terdiam sejenak, dia berpikir sambil memijat pelipisnya

"yaudah deh pih, aku akan pulang awal semester" ucap Frans

mereka pun langsung mematikan panggilan telepon nya

Arisa sangat senang mendengar putra sulungnya akan pulang ke ibukota.

dia langsung pergi ke kamar putrinya Farah untuk memberitahu kabar gembira ini

tok tok suara ketukan pintu.

Farah yang belum tidur langsung bangun dan membuka pintu

"mami?" ucapnya heran

"mami ada kabar gembira sayang" ucap maminya masuk kedalam kamar Farah

"kabar apa mih? kok mami sampai girang kaya gitu sih?" ucap Farah lalu duduk di pinggir kasur

"mami tadi habis nelpon kakak kamu dan katanya dia akan pulang kesini awal semester" ucap maminya dengan mata berbinar

"seriusan mih? bagus dong jadi aku bisa sekampus dengan kak Frans" ucap Farah tak kalah girangnya

"yaudah kamu istirahat sana, besok mami akan nemanin kamu mendaftar di kampus yang paling terkenal disini" ucap maminya lalu kembali ke kamarnya

...----------------...

Frans tadinya berbaring langsung bangun karena mendengar kata ayahnya tadi,

dia menuju balkon di kamarnya.

dia duduk sambil termenung, melihat indahnya pemandangan malam di new York..

sebentar lagi aku akan balik ke ibukota, dan aku akan bertemu dengan Lidya lagi?

gara-gara dia aku pergi meninggalkan ibukota dan keluargaku..

apakah aku sanggup?

ucap Frans dalam hati

kemudian dia mengingat kembali kejadian 1 tahun lalu yang membuatnya pergi kuliah diluar negri

flashback on

Frans sedang naik mobil menuju ke apartemen tunangannya yang bernama Lidya dan ingin memberinya kejutan sekalian ingin melamarnya..

dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

tidak lama kemudian dia sampai di apartemen Lidya, dia bingung melihat ada mobil yang terparkir di depan apartemen itu.

namun dia tidak menghiraukan itu dia berpikir mungkin itu milik mobil sebelah

setelah itu dia pun menuju ke lantai 4 di kamar Lidya.

setelah sampai didepan pintu Lidya dia pun langsung memencet satu persatu tombol untuk membuka pintu itu

tiit bunyi pintu itu terbuka, dia pun langsung masuk dan betapa kagetnya dia melihat ada sepatu laki-laki di dalam apartemen itu

lalu dia pun pergi menuju kamar Lidya.

sekali lagi dia kaget karna dia melihat banyak baju yang berserakan di lantai.

dia langsung mempercepat langkahnya menuju kekamar Lidya.

tanpa mengetok Frans langsung membuka pintu kamar itu, dan betapa kaget dan sakit hatinya dia melihat orang yang sangat dia cintai dan dia dambakan sedang tidur dan berpelukan bersama pria yang tak lain adalah sahabat Frans sendiri tanpa memakai sehelai benang pun.

mereka hanya memakai selimut untuk menutupi dirinya.

Lidya langsung terbangun karna mendengar suara pintu yang dibuka dengan keras.

begitu dia membuka matanya dia kaget melihat Frans yang ada dalam kamarnya.

dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun dia hanya terdiam seribu bahasa

Frans yang melihat itu hanya tertawa sinis dan langsung pergi meninggalkan dua orang yang tidak tau malu itu.

dia juga merasa jijik melihat Lidya dan sahabatnya itu.

karna dia sangat patah hati dia akhirnya memutuskan untuk pergi keluar negeri untuk melupakan kejadian itu

flashback off

selamat membaca 🙂

bab 2.

karakter..

Shira adalah orang yang kalem, lumayan pendiam, penyayang dan bertanggung jawab

saat Shira SMA dia masuk di jurusan ilmu komputer jadi shira cukup lihai dalam masalah komputer

Shira juga pandai beladiri, kata orang tuanya beladiri itu sangat penting buat wanita agar jika terjadi hal-hal yang tidak terduga mereka bisa melawan

tapi Shira tidak pernah menyalahgunakan keahlian beladiri nya untuk menindas orang yang lemah, dia selalu menutupinya bahkan para teman-temannya tidak tahu bahwa Shira pandai ilmu beladiri

karna Shira selalu tertutup kepada orang lain

Shira yang matanya berwarna biru terkadang sering dibicarakan oleh teman-temannya bahwa dia memakai softlens, mereka tidak percaya karna Shira hanya berasal dari keluarga biasa-biasa saja namun matanya berwarna biru.

sebenarnya para teman-teman Shira yang berkata begitu iri dengan mata indah dan kecantikan Shira,

Shira sangat cantik bahkan saat SMP dan SMA banyak laki-laki yang mengejarnya tapi shira selalu tidak memberi celah kepada laki-laki yang mendekatinya.

Shira tidak menghiraukan perkataan teman-temannya yang mengatakan bahwa dia memakai softlens..

namun banyak juga yang mengatakan bahwa mata Shira adalah asli dan tidak memakai softlens.

nama lengkap Shira adalah Alexandra, namun dia diberi nama panggilan Shira karna nama Alexandra terlalu mencolok untuknya, jadi orang tua Shira memberitahu guru Shira untuk menyembunyikan nama asli Shira dan memanggilnya dengan sebutan Shira saja jika disekolah

namun di KK, akta kelahiran dan di KTP namanya adalah Alexandra.

Shira dan keluarganya sangat taat kepada agama, bahkan keluarga mereka sangat harmonis sampai Sekaranng.....

Frans, dulunya lumayan ramah tapi sekarang karna telah dikhianati dia langsung berubah menjadi dingin bahkan tak banyak bicara

Frans adalah orang terkaya dan pemilik kampus paling terkenal di ibukota

keluarga Alvaro adalah keluarga yang paling di segani di ibukota,

perusahaan Alvaro group sangat besar dan terkenal baik didalam maupun diluar negri

Frans kuliah di jurusan manajemen bisnis karna frans adalah penerus perusahaan Alvaro

Frans sangat taat beribadah bahkan saat di new York dia tidak pernah makan makanan diluar. dia selalu membeli bahan dan memasaknya sendiri dirumah

.........

Diyan adalah orang yang kalem namun dia lebih banyak bicara dibanding Shira

Diyan adalah sahabat sekaligus sepupu Shira sejak kecil,

sejak kecil mereka selalu bersama-sama bahkan saat mereka sekolah mereka mengambil jurusan yang sama,..

bahkan saat mendaftar kuliah pun mereka juga mengambil jurusan yang sama.

Diyan tau semua tentang Shira, termaksud Shira pandai dalam beladiri, jadi jika Diyan ingin keluar pada malam hari, dia selalu bersama Shira

Farah Alvaro adik frans Alvaro

Farah adalah orang yang ceria, pintar dan banyak bicara,

keluarga Alvaro juga sangat taat kepada agama.

Farah mengambil jurusan komputer saat sekolah menengah, jadi saat masuk kuliah dia juga mengambil jurusan ilmu komputer

...****************...

pagi hari setelah shalat subuh keluarga Shira tidak kembali tidur, mereka langsung melakukan aktifitas masing-masing,

ayah Shira pergi bekerja, Andra dan Sinta juga pergi bekerja

sedangkan Shira, karna dia telah lulus jadi dia membantu ibunya beres-beres rumah

setelah beres-beres rumah Shira pergi menemui Diyan dirumahnya sambil membawa laptopnya.

dia ingin melihat apakah ada pesan yang masuk di emailnya

"assalamualaikum Yan" sapa Shira setelah tiba dirumah Diyan

"wa'alaikumussalam, masuk Ra" jawab Diyan didalam rumah

Shira pun masuk dan duduk di kursi,

Shira melihat sekeliling dia tidak melihat ada ibu Diyan, dia pun bertanya

"Tante lili mana?" tanya Shira saat tidak melihat mama Diyan didalam rumah

"mamah pergi kepasar beli bahan makanan untuk dimasak hari ini" ucap Diyan sambil jalan kearah Shira dan duduk disampingnya sambil memangku laptopnya

"kok aku ngga tau yan?" tanya Shira bingung

"masa sih, perasaan umi kamu nitip sayur sama ikan juga sama mamaku" jawab Diyan lalu menyalakan laptopnya

"mungkin kamu lagi didapur makanya ngga lihat mamaku pergi" sambungnya lagi

"iya kali," ucap Shira lalu dia juga menyalakan laptopnya

setelah mereka menyalakan laptop mereka, mereka melihat ada pesan email masuk, mereka pun membuka pesan itu

pesan itu berisi pemberitahuan agar 3 hari lagi mereka pergi ke kampus dan melakukan uji coba secara langsung.

pesan itu juga berisi bahwa semua yang akan mereka lakukan nanti akan ditanggung oleh kampus dan mereka akan mendapatkan beasiswa setiap 6 bulan

Diyan dan Shira saling berpandangan, lalu Diyan membuka suara

"jadi gimana?" tanya Diyan

"aku mau ngomong dulu sama umi dan Abi setelah Abi pulang sebentar" jawab Shira

"aku juga, berarti kita akan ke ibukota dong!! wah pasti disana bagus-bagus dan banyak perusahaan-perusahaan besar" ucap Diyan girang

"ingat!! kita kesana buat mencari ilmu, kita harus mempergunakan apa yang kita dapat sekarang dengan sebaik-baiknya, jangan sampai kelak kita menyesali perbuatan kita sebab kita salah jalan" ucap Shira memberi nasehat

"in Syaa allah Ra, aku hanya senang aja.

tapi.... kira-kira kita bisa tidak jauh-jauh dari orang tua?" tanya Diyan dengan raut wajah sedih

"kan kamu tau bahwa kita dari kecil sampai sekarang belum pernah terpisah jauh dari orang tua kita" sambung Diyan lagi lalu meneteskan air matanya

Shira termenung sebentar, tampak sedang berpikir.

iya ya kira-kira aku bisa tidak jauh-jauh sama umi, Abi, dan kakak?

sejak kecil aku tidak pernah jauh-jauh dari mereka,

ya Allah jika memang ini jalan yang engkau berikan kepada kami, maka kami akan menerimanya,

ucap Shira dalam hati dengan raut wajah yang sedih bahkan hampir mengeluarkan air mata

lalu dia menjawab pertanyaan diyan

"in Syaa allah kita bisa kok yan, kita pergi dengan niat baik bukan dengan niat buruk, dan ingat Allah selalu ada bersama kita, jadi apa yang harus kita takutkan?" jawab Shira dengan mata memerah menahan air matanya agar tidak keluar di depan Diyan

tak lama kemudian terdengar suara umi Shira memanggil nama shira,

"eh... umi manggil aku pulang dulu ya, assalamualaikum" ucap Shira lalu berlari pulang kerumahnya

saat Shira tiba didepan rumahnya dia melihat ada Tante Lili (mama diyan) sedang memberikan sayur kepada uminya

lalu dia pun berkata

"assalamualaikum Tante" ucap Shira

"wa'alaikumussalam, dari rumah?" tanya Tante lili

"iya tan, abis bahas tentang beasiswa kuliah kami" ucap Shira tersenyum kearah Tante lili

Tante lili hanya menganggukkan kepalanya, lalu berkata

"yaudah Tante pulang dulu ya, mau masak buat om kamu" ucap Tante lili lalu berlalu pergi

Shira pun masuk kedalam rumah lalu membantu uminya memasak.

selamat membaca🙂🙂

semoga kalian suka dan semoga terhibur 🙏🙏

bab 3.

kediaman Alvaro

"kamu kenapa ngga ambil jurusan lain aja sayang? atau jurusan manajemen bisnis seperti Kakak kamu!" ucap Arisa lalu duduk dikursi meja makan diikuti Farah dibelakang

"aku suka ilmu komputer mih, kalau masalah satu jurusan sama kak Frans aku rasa ngga perlu yang penting kami sudah sekampus" ucap Farah mengambil sandwich lalu memakannya

"yaudah mami sama papi terserah kamu aja, tapi ingat kamu harus ikut membantu kakak kamu untuk mengelola perusahaan papi" ucap maminya sambil memakan sarapannya

"papi udah ke kantor ya mi?" tanya Farah

"iya tadi papi kamu berangkat jam setengah 8, makanya kamu ngga lihat" jawab maminya

mereka pun asik memakan sarapan mereka masing-masing.

setelah selesai sarapan Arisa dan Farah pergi ke kampus paling terkenal milik mereka di ibukota itu untuk mendaftarkan Farah kuliah

setelah sampai dikampus Farah melarang Arisa untuk turun dari mobil

"mami ngga usah keluar ya, biar Farah aja yang daftar sendiri, mami tunggu dalam mobil aja" ucap Farah kepada maminya

"yaudah oke, mami tunggu dimobil aja" ucap maminya

"oke mi" ucap Farah lalu mengecup pipi maminya sekilas dan keluar dari dalam mobil

Farah tidak mau para dosen merasa canggung kepada dirinya jadi dia tidak mau maminya keluar dari mobil dan mengantarkannya untuk memdaftar dikampus itu

Farah masuk dalam kampus dan pergi mendaftarkan diri

setelah mendaftar dia langsung keluar, karna dia tidak mau maminya menunggu dirinya terlalu lama didalam mobil

setelah sampai di parkiran tempat mobil maminya dia langsung mengetok jendela mobil tanda dirinya sudah tiba, lalu masuk kedalam

dalam perjalanan pulang mereka berdua terus mengobrol

"mih aku kangen sama kak Frans" ucap Farah tiba-tiba

"iya mami juga kangen sama kakak kamu, tunggu aja udah ngga lama kok," ucap maminya

"ini semua gara-gara perempuan murahan itu, bisa-bisanya dia menghianati kak Frans, coba aja kalau dia ngga ngelakuin hal itu pasti kak Frans ngga akan pergi keluar negri dan jauh dari kita" ucap Farah geram dan kesal kepada Lidya

"huss,, kamu itu juga perempuan jadi kamu ngga boleh ngomong kaya gitu, walupun itu semua benar.

kita harus bersyukur sayang,. karna kakak kamu tau sebelum terlambat, coba kalau misalnya kakak kamu udah nikah sama Lidya kan lebih panjang lagi urusannya" ucap maminya meredakan kekesalan Farah

"iya juga ya mih, ihhh tapi amit-amit kalau aku punya kakak ipar kaya dia" ucap Lidya merasa jijik

mereka pun pulang menuju ke rumah mereka

ditempat lain...

Frans sedang berada di kampusnya di new York, dia sedang mengurus kepindahannya untuk kembali ke ibukota

"so how sir? when can I collect my moving card?"

"jadi bagaimana pak? kapan saya bisa mengambil kartu pindah saya?" tanya Rendi kepada pak pengurus kepindahannya

"You can come pick it up in three days"

"kamu bisa datang mengambilnya tiga hari lagi". balas pak pengurus itu

"Yes sir"

"oke pak" ucap Frans lalu keluar dari ruangan itu

setibanya dia diluar dia sudah ditunggu oleh kedua sahabatnya di new York

"do you really want to come back? and this fast?"

"kamu benaran ingin kembali? dan secepat ini? tanya Brian

"yes i will"

"ya aku akan" jawab Frans

"oh come on frans, are you not going to think about your fuckin ex?

"oh ayolah frans, apakah kamu nanti tidak akan kepikiran dengan mantan sialanmu itu?" tanya lois dengan muka kesal

mereka berdua memang tau tentang masa lalu frans

Frans hanya mengangkat kedua bahunya lalu pergi mendahului teman-temannya itu dan pulang ke apartemennya

Brian dan lois hanya geleng-geleng kepala melihat sifat dingin sahabatnya itu, mereka pun mengikuti Frans sampai apartemennya

setibanya mereka di apartemen Frans mereka langsung masuk kedalam.

mereka melihat Frans yang duduk di ruang tamu sambil mengganti-ganti siaran TV

"jadi Lo kapan akan balik?" tanya Brian memakai bahasa Inggris

"setelah gue mengambil kartu pindah gue dari kampus" jawab Frans juga memakai bahasa Inggris sambil terus mengganti siaran TV

"kapan Lo akan mengambil kartu pindah Lo?" tanya lois lalu duduk disofa samping Frans

"3 hari lagi" ucap Frans

"secepat itu?" tanya Brian

"menurutmu?" tanya Frans balik

Brian yang mendengar itu langsung bungkam🙊

ditempat lain....

setelah shalat isya dan makan malam mereka satu keluarga kumpul di ruang tamu, karna ada yang akan Shira beritahu kepada mereka

"jadi gini umi, Abi, kak Sinta, dan kak Andra,

Shira dipanggil dikampus untuk uji coba secara langsung dikampus tempat aku daftar bersama Diyan" ucap Shira kepada semuanya

"jadi kapan?" tanya abinya

"3 hari lagi bi, jadi aku sama Diyan akan berangkat lusa pagi" ucap Shira

"ya sudah kalau gitu umi akan bantu kamu buat siap-siap besok" ucap uminya dengan raut wajah sedih

"iya nanti kakak juga kan meminta cuti lusa untuk mengantar kamu dibandara bersama Sinta" ucap Andra

"iya kak" ucap Shira

ya Allah sanggup kah aku jauh dengan keluargaku, lalu siapa Yang akan memberiku nasehat jika aku jauh dengan mereka?

ucap Shira dalam hati dengan raut wajah sedih

"yaudah ayo istrahat sekarang" ucap abinya lalu pergi masuk kekamar duluan

mereka pun masuk kedalam kamar masing-masing

tepat pukul 03.00 subuh seperti biasa Shira bangun untuk melakukan shalat tahajjud

ya Allah jika memang ini adalah jalan untukku mencari ilmu, maka rahmatilah aku ya Allah dan lindungilah keluargaku disini jika aku jauh dengan mereka.

sesungguhnya engkaulah tempat aku satu-satunya meminta perlindungan

begitulah isi doa tahajud Shira kali ini.

setelah shalat Shira lalu berzikir dan tadarus untuk menunggu adzan subuh.

...----------------...

saat pagi hari Diyan datang kerumah shira

"assalamualaikum Ra" ucap Diyan

"wa'alaikumussalam, sini masuk Yan aku ada didapur" ucap Shira sedikit teriak karna takut Diyan tidak bisa mendengar suaranya

Diyan pun masuk kedalam rumah,

dia melihat Shira sedang membersihkan dapur

"kamu udah siapin barang-barang yang akan kamu bawa?" tanya Diyan

"belum, entar siang aku baru siapin, kata umi mau bantu aku siap-siap" ucap Shira

"mama sama papa kamu gimana? mereka bilang apa pas kamu izin?" tanya Shira penasaran

"ngga apa-apa sih yang penting sama-sama kamu dan jaga diri baik-baik" ucap Diyan santai

mereka pun berbincang-bincang dengan sesekali mengeluarkan tawa

siang harinya setelah shalat Dzuhur Shira langsung mengambil koper untuk dia bawa dan memasukan barang-barang didalamnya yang dibantu oleh uminya

"mukena sama Al-Qur'an nya udah dimasukin kedalam tas kamu sayang?" tanya uminya

"udah kok mi" ucap Shira

"berkas-berkas kamu untuk dibawa ke kampus juga udah siap?" tanya uminya lagi

"Alhamdulillah udh semua kok mi" jawab Shira

"yaudah kalau gitu" ucap uminya lagi

"saat kau tiba disana jangan lupa untuk sering-sering telpon kami ya sayang, kamu belum pernah pergi jauh-jauh dari kami, jadi kamu harus jaga diri baik-baik, jangan lupa selalu ingat Allah dan selalu bersyukur apapun yang menimpamu suka maupun duka, karna semua itu pasti ada hikmahnya" ucap umi Shira memberi nasehat dengan derai air mata yang sudah tidak sanggup dia tahan lagi

Shira yang mendengar dan melihat itu langsung memeluk uminya

"umi tenang aja ya, Ira pasti akan sering-sering telpon umi, Abi dan kakak.

Ira akan terus ingat nasehat-nasehat yang umi sama Abi sampaikan kepada Ira" ucap Shira menangis dalam pelukan uminya

selamat membaca 🙂

jangan lupa like, komen, dan vote

terima kasih🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!