Suatu hari...
Di dunia atas
"Baiklah aku yang akan memulai duluan"
Ucap seorang wanita berpakaian mewah, dia memulai permainan takdir yang di buat oleh kakaknya
"Ayo kak! Semoga beruntung!!" Ucap seorang wanita yang tak lain adalah adik wanita itu
"Huh" kesal wanita itu
Nama wanita itu adalah Xin Lian, dia adalah seorang kaisar di dunia atas, dia memimpin bersama kakak beserta adiknya
Nama kakaknya adalah Xin Minghao dan Xin Zhixin, Xin Minghao menjabat sebagai Perdana Menteri karena kepintaran serta kecerdasannya
Dia juga ahli strategi tapi kalo perang dia tak bisa ikut karena mau bagaimana pun ketika adiknya berperang dia yang menggantikan pekerjaan adiknya yang tak lain adalah Xin Lian
Xin Zhixin dia menjabat sebagai Jendral di Kerajaan adiknya, mereka kadang sering maju ke pertempuran jika pertempuran itu sangat besar
...
Xin Lian pun memulai permainan takdirnya
Permainan takdir yang dimainkan mereka adalah sebuah permainan dimana mereka bermain di batu yang dimana batu itu akan menentukan takdir kita
Takdir kita bisa dilihat dari tulisan tulisan yang ada di batu itu, tulisannya tidak dapat dimengerti orang tapi hanya Xin Minghao yang tau tulisannya
Jadi Xin Minghao langsung mengajak adik adiknya untuk bermain permainan takdir, dia menerjemahkan tulisan tulisan yang ada di batu tersebut kepada adik adiknya
Tulisan batu tersebut berubah ubah seiring berjalannya waktu, Xin Lian hanya tenang tenang saja menunggu takdirnya di mulai
Xin Nuwa mulai takut kalau kakaknya mendapat takdir yang tidak baik di dunia manusia, dia menatap kakaknya dengan pandangan takut
"Jangan takut, yakinlah kakak mu ini bisa, meskipun nanti takdirnya tidak sesuai yang kita harapkan"
"Tapi aku takut kalau takdir kakak yang tidak baik, kak Minghao tau kan kalau kakak Lian pernah mengalami trauma akibat sering diejek dan dibully dulunya" ucap Xin Nuwa ketakutan
"Jangan takut, kakak mu yang sekarang bukan yang dulu lagi, lihatlah dia bahkan telah menjadi kaisar" ucap Xin Minghao menangkan Xin Nuwa
"Ayolah, kamu jangan gitu Nuwa, aku yakin Lian pasti baik baik saja"
Xin Zhixin menghampiri Xin Nuwa lalu mengelus kepalanya supaya dia bisa tenang karena mau bagaimanapun dia tak tega melihat adiknya ketakutan
"Huh, kalian mah gampang melihat nya sekarang, kan aku takut kak Lian malah trauma yang dia alami akan muncul dan membuatnya kehilangan kendali" ucap Xin Nuwa cemberut
"Hehehe, kamu tenang saja, yakinlah kalau kaka mu bisa melewati takdirnya nantinya"
Dulu sewaktu mereka belum merebut kerajaan ini, Xin Lian mempunyai sebuah trauma dimana dia takut dibully, diejek karena wajahnya yang cantik membuat mereka semua iri
Karena ejekan itu membuat mental Xin Lian lemah, apalagi dulu Ibunya selalu menyuruh Xin Lian menjadi ini, mendapat itu, membuat Xin Lian merasa kurangnya kasih sayang
Beruntung pada saat itu Xin Minghao yang merupakan kakak pertamanya selalu bersama dengan Xin Lian sementara kakak keduanya Xin Zhixin hanya diam diam memberikan makanan serta membantu Xin Lian kabur dari hukuman nya
pada saat itu Xin Nuwa tidak ikut campur, dia hanya disuruh menjadi boneka oleh Ibunya tapi tak sepahit Xin Lian, Xin Nuwa mendapatkan kasih sayang Ibunya, tapi dia diam diam juga ke tempat kakaknya agar dia bisa lepas menjadi boneka Ibunya
Hal hal yang menyakitkan, menyedihkan, dan membahagiakan pun berlalu. Trauma Xin Lian mulai menghilang dan seolah mendapatkan dunia Baru
Dan pada saat itulah Xin Lian mulai mempelajari ilmu beladiri serta racun agar dia menjadi anak yang kuat agar bisa melindungi kakak serta adiknya, dia juga mulai melatih mentalnya agar dia tetap kuat
Hingga akhirnya dia bisa menjadi kaisar di dunia atas dimana seluruh kebahagiaan serta tanggung jawab besar hadir dalam dirinya yang selalu merasa kesepian dan kurang perhatian
....
beberapa saat pun berlalu, kini tulisan di batu itu hampir terhenti membuat Xin Lian mengerutkan keningnya menatap batu itu
"Kak!" Panggil Xin Lian lalu Xin Minghao pun menghampiri Xin Lian yang kebingungan
"Ada apa hm?" Tanya Xin Minghao mengelus adiknya tersebut
"Itu kak, tulisan batu itu berhenti, apa artinya?" Tanya Xin Lian menunjuk batu itu
Merasa penasaran dengan pembicaraan mereka, Xin Zhixin dan Xin Nuwa mulai mendekat dan bertanya karena terlalu penasaran
"Itu...." Sebelum mereka bertanya mereka melihat tulisan batu tersebut tidak berubah lalu saat ingin bertanya tiba-tiba Xin Minghao teriak
"Menjadi pengganti pengantin wanita di sebuah pernikahan !!" Teriak Xin Minghao kaget saat menerjemahkan artinya itu
"Hah?!"
Xin Lian kaget dengan jawaban kakaknya, pikirannya mulai melayang dimana saat dia ikut perang dia pernah melihat berbagai hal menjijikan saat menjalankan misi
"Huh, syukurlah bukan putri terbuang atau putri bodoh serta jelek" ucap Xin Nuwa mengelus dadanya lega
"Tapi masa aku harus menyerahkan adikku yang tercinta kepada seorang laki laki di dunia bawah? Haih, seharusnya aku melarang kalian ikut permainan kak Minghao" Kesal Xin Zhixin menyesal memperbolehkan adiknya
"Hiks... hiks.. Aku belum mau menikah, kakak bisa minta batu itu ganti tulisannya?" bujuk Xin Lian
"Hah, maaf Mei Mei, sayangnya tulisan itu gak bisa diganti kecuali jika tulisan takdirnya salah" Ucap Minghao kesal saat bertanya pada batu itu
"Baiklah baiklah aku setuju aja sih, yang penting berikan data untuk misi ini" ucap Xin Lian harus menahan kesalnya, rasanya ingin menghancurkan batu tersebut
"Ini Mei Mei" ucap Xin Minghao memberikan sebuah buku dimana itu adalah data seseorang yang pernikahannya gagal
*Di Jiazhen seorang pangeran kedua dari Kerajaan Long, dia lahir sebagai seorang pria tampan dan gagah serta sering ikut dalam perang, dia hanya dimanja oleh Ibunya sedangkan Ayahnya hanya peduli dengan Putra Mahkota bernama Di Fang karena lahir sebagai anak permaisuri, Di Jiazhen mempunyai seorang adik yang bernama Di Qionglin, mereka juga mempunyai teman yang dimana itu adalah anak dari Permaisuri yang tidak diperdulikan membuatnya diangkat menjadi anak selir Agung. Dia dan tunangannya hari ini akan menikah namun tunangannya berkhianat kepadanya dan memilih Putra Mahkota yang tak lain adalah Di Fang, akibatnya nama Di Jiazhen menjadi buruk dan dianggap mencemari nama baik kerajaan*
"Hanya sampai sini doang informasinya?!" Ucap Xin Lian kesal, dia gak suka informasi yang dia dapatkan hanya sedikit
"Yah... mau bagaimana lagi" ucap Xin Minghao mendesah pasrah, dia tak bisa berkata kata lagi
"Yaudah lah" pasrah Xin Lian
"Nuwa, panggilkan perias istana, bilang ada yang mau menikah"
"Eh, tunggu siapa yang mau menikah?!"
"Oke kak, tunggu ya"
"Cukup cukup! Lian balik ke kamar dan tunggu perias kerajaan datang" Timpal Xin Zhixin menghentikan mereka sebelum ada perdebatan
"Ah! Sial!" Maki Xin Lian merasa kesal
Ketika perias istana datang, dia mencari cari siapa yang akan dirias nya, tentunya dia bertanya pada Nuwa yang memintanya datang ke istana
"Em... Putri, ini siapa yang akan menikah?" Tanya perias itu ragu ragu
"Tentu saja kakakku"
"Hah?!"
"Jangan kaget, dia memang akan menikah, ayo kamu sudah ditunggu didalam"
Xin Nuwa membuka pintu kamar kakaknya dimana didalamnya sudah ada Xin Lian yang menunggu orang yang akan meriasnya sementara mereka bertiga hanya akan menonton
"Ck, kalian sungguh kejam"
....
Setelah selesai merias serta memilih pakaian yang bagus, Xin Lian dan ketiganya berkumpul di kamar Xin Minghao karena portal menuju dunia bawah ada di kamar Xin Minghao
"Nah Mei Mei, setelah kamu sampai disana atau ketika malam pertama mu makanlah pil ini karena ini akan merubah sifat mu yang awalnya dingin menjadi perhatian" ucap Xin Zhixin dengan senyum jahilnya
"Apakah benar?" Ucap Xin Lian menatap tajam Xin Zhixin, dia merasa curiga tapi tidak tau yang mana yang salah
"Ya tentu dong, nah bawa ya nanti kalo ada apa apa kirim pesan pakai kekuatan telepati mu" Ucap Xin Zhixin
"Udah jangan berisik lagi, portal sudah siap jangan nakal ya disana" pesan Xin Minghao
"Tenang kakak" ucap Xin Lian
Da~ kakak kami akan selalu merindukan mu" ucap Nuwa memeluk kakaknya
"Tenanglah Nuwa" Ucap Xin Lian menenangkan
"baiklah sekarang aku akan pergi, dunia bawah sambutlah kedatangan ku"
...
Hai semua!! Sesuai kata ku di Novel pertamaku dimana aku akan membuat cerita yang to the point, nah sekarang aku tepati kata kata ku
Terimakasih atas sarannya, walaupun ini cerita agak kurang serius atau kurang apa tolong dimaklumi ya... dan juga tolong kasih saran jika ada yang salah atau apa 🙏🏻🙏🏻
Kalo untuk beberapa penjelasan penjelasan yang kurang dinantikan saja di episode episode berikutnya yang akan memberi detail setiap apa yang kurang
Terimakasih 🦚🦚💕💕
Di dunia manusia..
tepatnya di kerajaan Long, mereka sedang menyaksikan dimana seorang wanita yang akan memilih orang yang akan dinikahinya
Dia tersenyum penuh kemenangan terhadap kekasihnya yang tak lain adalah Putra Mahkota
"Sua, pilihlah aku, bukankah kita sudah di tunangan kan sejak kecil?" ucap seorang pria tampan dengan lirih, dia tak mau nama baiknya buruk di mata semua
"Hahaha, kau tertipu Jiazhen, mana mungkin aku memilih mu yang tak lain adalah anak seorang selir" ucap wanita itu dengan sinis
Ya, dia adalah Di Jiazhen yang berusaha membuktikan dirinya didepan Ayahnya kalo dia bisa menikahi Han Sua
Meskipun dia adalah seorang anak selir, dia bodoh dalam percintaan membuat wanita wanita sering mencari kesempatan namun sebelum mereka berhasil mencuri kesempatan itu mereka akan dibunuh duluan oleh bawahan Janda Permaisuri
Di Jiazhen adalah seorang anak yang tampan dan gagah, banyak orang yang tidak tau keahliannya di medan perang apalagi kultivasi nya karena Di Jiazhen orang yang tertutup
Sekarang dia harus bisa mengambil alih tunangannya karena Putra Mahkota dengan lantangnya menyebut Han Sua dengan sebutan calon istri
"Han Sua, kau memilih yang mana? Di Fang atau Di Jiazhen?" Tanya Raja menatap tajam Han Sua
"Yang Mulia, hamba yang rendah ini memilih Putra Mahkota karena hamba lebih mencintai Putra Mahkota daripada Pangeran kedua" Ucap Han Sua membuat mereka terkejut
Di Jiazhen mengepalkan erat tangannya, dia sangat benci dengan drama ini bahkan dia menggertak kan giginya karena menahan amarah
"Baiklah jika Nona Han Sua mengatakan itu, Pengawal, bawa Selir Agung mempertanggung jawabkan kejadian ini karena tidak mendidik anaknya yang benar sehingga dia tidak menepati janjinya untuk membuat Nona Han Sua mencintainya" Titah Raja membuat Di Jiazhen terkejut
"Ayah, tolong jangan hukum Ibu, hukum saja diriku ini Ayah!!" Ucap Di Jiazhen dengan sedih
"Diam! Kau tidak menepati janji mu sekarang biarkan Ibumu yang akan mempertanggung jawabkan perbuatan mu!!" Ucap geram Raja
Lalu Selir Agung pun masuk dengan paksa oleh pengawal kerajaan, dilihat Selir Agung yang menangis nangis memohon ampun kepada Raja
"Yang Mulai tolong maafkan kelalaian hamba karena tidak mendidik Di Jiazhen dengan benar" Ucap Selir Agung dengan tangisnya
"Diam! Cambuk dia 50x pukulan!!" Titah Raja membuat Di Jiazhen melotot tak percaya
Dia mengepalkan erat tangannya melihat beberapa pengawal menghampiri Ibunya sambil membawa cambuk
"Ya Tuhan, tolong selamatkan Ibuku, aku tak tega melihatnya seperti itu, jika kamu memang benar benar menyayangiku, kirimkan lah seorang yang bisa menolong hamba dan Ibu hamba" batin Di Jiazhen terus berharap
Selama ini ada rumor mengatakan bahwa Di Jiazhen sangat disayangi Tuhan maupun dewa karena itu membuat mereka iri dan ingin menghancurkannya
Entahlah siapa yang menyebarkan rumor itu, karena rumor itu membuat Di Jiazhen merasa dirinya tak pantas tapi dia selalu di nasehati oleh neneknya untuk tetap kuat dan berkata bahwa Tuhan dan dewa masih menyayangi mu
Sebelum pengawal itu sampai ke tubuh Selir Agung 10 meter dari tempatnya, tiba-tiba sebuah lingkaran sihir muncul diatas Di Jiazhen membuat mereka terkejut
Lingkaran sihir itu perlahan lahan memunculkan seorang wanita bergaun pernikahan serta wajah yang cantik membuat siapapun terpikat olehnya bahkan Raja dan istri istrinya menatap kagum, bukan hanya Raja serta istri istrinya tapi juga Putra Mahkota dan Pangeran lain bahkan jika wanita pun mereka mengaku terpesona
Dia muncul tepat di hadapan Di Jiazhen membuatnya terkejut, dia bingung kenapa setelah dia berdoa muncul seorang wanita cantik dengan kecantikan surgawi muncul seolah Tuhan mendengar doa nya
Wanita itu terdiam lalu menatap pengawal yang ingin mencambuk Selir Agung, tatapannya membuat pengawal itu gemetar
"Permisi Nona, anda siapa muncul disini?" Tanya Putra Mahkota sopan mencoba mendekati wanita itu karena kecantikannya
"Ck, manusia hina" gumam wanita itu terdengar di telinga Di Jiazhen membuatnya terbeku
Wanita itu tak lain adalah Xin Lian yang sangat benci dengan manusia yang mencoba mendekatinya, setelah berkata itu dia menatap orang disampingnya yang tak lain adalah Di Jiazhen
Sementara Di Jiazhen yang ditatap hanya ketakutan melihat aura serta wajah dingin Xin Lian yang menatapnya, sejujurnya dia sangat takut dengan orang yang auranya melebihi dirinya
"Nona, kenapa anda muncul di depan adik saya Nona? Dia tidak jadi nikah karena tunangannya, apakah Nona tak terpikat dengan saya? saya mempunyai banyak harta" ucap Di Fang yang tak lain adalah Putra Mahkota yang berusaha dekat dengan Xin Lian
Han Sua yang melihat calon suaminya menggoda wanita lain membuat tangannya terkepal erat menahan cemburu, dia tak suka ada wanita lain selain dirinya yang dekat dengan Putra Mahkota
"Ck, dasar pria hina, kau pikir kau siapa memamerkan kekayaan mu didepan ku, kau sungguh lebih hina daripada anj*ng yang menggonggong" ucap sinis Xin Lian membuat Putra Mahkota geram
Melihat perdebatan itu membuat Raja marah, dia teriak sambil menunjuk Xin Lian dengan tangannya
"KAU!! BERANI BERANINYA MENGHINA PUTRAKU!!" Teriak Raja sangat murka sambil menunjuk nunjuk Xin Lian
"Ck, jangan kau berani beraninya menunjukku dengan tangan kotormu"
"KAU!!"
"Apa? ingin menyalahkan ku? bukankah yang ku katakan barusan benar adanya?" Tanya sinis Xin Lian menatap Raja itu
Mereka para pengawal hanya diam menatap Raja mereka yang dihina, sesungguhnya mereka tak terima jika kerajaan dipimpin olehnya karena selama ini dia pilih kasih kepada rakyat maupun bangsawan
"KAU JANGAN BERANI BERANINYA MENGHINAKU!!" kali ini Di Fang mulai bicara, dia tak suka dirinya disamakan dengan anj*ng
"Pffftt hahahah" Tawa Xin Lian membuat mereka kebingungan
"Maaf Tuan tuan, Nona nona. Saya disini tak bermaksud menyinggung ataupun menghina kalian tetapi kalian lah yang memulainya duluan" ucap Xin Lian menatap mereka sinis
"Kau!!" Teriak mereka tak terima
"Ck, aku tak peduli dengan teriakan kalian maupun titah kalian, karena kalian tidak berhak melarang ku ataupun memerintah ku, jangan kalian pikir aku manusia lemah yang tidak tau apa apa, karena rahasia kalian semua ada di tanganku" ucap Xin Lian dengan sinisnya membuat mereka terkejut
"Nona... Tolong aku Nona" tangis Selir Agung membuat mereka semua menatapnya
"Ta_" belum sempat melanjutkan ucapan sang Raja, sebuah kain mendarat tepat di mulutnya membuat mereka semua kaget
"Kalian tidak berhak memerintahkan mereka karena kalian adalah orang yang hina" ucap Xin Lian menatap benci kearah mereka
Sementara itu Di Jiazhen yang dari tadi menyaksikan hanya menahan rasa takutnya, dia gemetar ketakutan ketika melihat Xin Lian
Ctak
Xin Lian menjentikkan jarinya dimana Selir Agung terbebas dari tangan penjaga tersebut sementara penjaga penjaga yang tadinya membawa Selir Agung di ikat dengan tali khusus
"Nyonya, anda tidak perlu khawatir, karena sekarang saya yang akan menjadi menantu anda" ucap Xin Lian dengan hormat membuat mereka kaget
"A-apa maksudmu?!" kaget Selir Agung
"Nyonya, mulai sekarang saya yang akan menggantikan Nona Han Sua yang akan menikah dengan Pangeran Di Jiazhen"
Penjelasan Xin Lian membuat mereka terkejut, apalagi wanita cantik itu rela menggantikan dirinya sebagai pengantin wanita terhadap seseorang yang sekarang nama baiknya hancur
"Hah... ini" Selir Agung benar benar syok, dia tak tau harus berkata apa sekarang
Dia merasa tak pantas karena melihat kekuatan Xin Lian tapi dia juga tak bisa menolak karena nama baik anaknya itu
"A-aku..."
.
"A-aku... Baiklah aku menerimanya" ucap Selir Agung gugup, dia baru pertama kali putranya dilamar seorang wanita langsung di depannya
"Kamu tidak boleh memanggilku Nona, mulai sekarang panggil aku Lian karena namaku Lian bukan Nona dan juga karena aku adalah menantu putra mu" ucap Xin Lian dengan dingin tapi ada kelembutan di dalamnya
Selir Agung merasa Xin Lian bukanlah wanita yang mudah ditindas dan sepertinya tau beberapa hal tentang sihir dan lainnya. Hal ini yang membuat Selir Agung meyakinkan dirinya bahwa nanti Putranya akan baik baik saja karena dilihat dari tekad Xin Lian, dia terlihat sangat menginginkan Putranya
"Apa apaan ini!! Ku lebih memilih ba_" belum sempat Di Fang melanjutkan teriakannya, Xin Lian langsung menodongkan sebuah pedang dari para penjaga
"Kau hina dia sekali lagi, siap siap kau akan kukirim ke alam bawah" ucap Xin Lian dengan sinisnya, dia terbiasa berkata tajam kepada orang
Xin Lian tak suka ketika ada orang yang menghina seseorang yang penting ataupun orang yang dia sayangi didepan matanya sendiri, dia merasa marah ketika tau pikiran Di Fang yang ingin menghina dan mempermalukan calon suaminya
Di Fang menelan salivanya ketika Xin Lian menodong kan pedang ke arahnya, dia bermain benar tak menyangka wanita di depannya sangat berani kepadanya bahkan berkata akan mengirimkannya ke alam bawah
Leher Di Fang mengeluarkan sedikit darah ketika pedang tajam itu hampir menebas kepalanya, dia tak menyangka bahwa dia bisa kalah dengan wanita di depannya
Setelah memberi ancaman, Xin Lian melempar pedang itu sembarang, mereka yang berada di arah lemparan Xin Lian langsung menjauh karena Xin Lian melemparnya dengan keras
"Ingat ini, jika ada yang berani menganggu ku ataupun menganggu Pangeran kedua, siap siap kalian akan ku lempar ke jurang tanpa batas" ucap Xin Lian dingin membuat mereka gemetar
Siapa yang gak kenal dengan jurang tanpa batas? jurang itu sering memakan korban jika ada yang melewatinya maupun masuk ke dalamnya
Sebelum mereka sampai di dasar jurang, tubuh mereka akan hancur di tengah perjalanan karena ada sebuah array misterius yang melindungi tempat itu
"Ayo" ucap Xin Lian mengulurkan tangannya kepada Di Jiazhen yang menunduk ketakutan
Di Jiazhen menatap Xin Lian yang mengulurkan tangannya kepadanya, dia tidak tau apa yang membuat wanita itu mengulurkan tangannya
Ketika melihat ketakutan dan kecemasan Di Jiazhen apalagi setelah membaca pikirannya, dia tiba tiba tersenyum jahil berniat mengancam pria di depannya meskipun dia tau kalo kakaknya mungkin marah karena mengancam adik iparnya
"Kau menolak sama saja dengan kematian mu" Bisik Xin Lian tersenyum samar membuat Di Jiazhen gemetar
Di Jiazhen yang merasa dia tidak boleh menolaknya pun dengan perlahan menerima uluran itu, meskipun pikirannya mengatakan bahwa wanita di depannya berbahaya, tapi hatinya berkata dia harus menerimanya bagaimanapun alasannya
Xin Lian yang melihat Di Jiazhen menerima tawarannya tersenyum samar, dia tidak boleh memulai semuanya dari paksaan, biarkan pria ini perlahan lahan menerimanya lalu misinya pun selesai meskipun terdengar jahat ketika sayang sayangnya malah ditinggalkan
"Baik, karena kedua mempelai telah memakai baju yang sudah seharusnya dipakai saat pernikahan, maka pernikahan ini akan dimulai" ucap seorang penghulu, entah kenapa dia merasa wanita yang muncul di depan orang bukanlah wanita biasa
Pernikahan pun dimulai, ini adalah pernikahan yang entah dikatakan meriah atau tidak karena yang menikah ada 2 pasangan dimana itu Xin Lian dengan Di Jiazhen serta Di Fang dengan Han Sua
________
Maaf ya, aku tidak tau bagaimana tradisi menikah pada zaman dulu, jadi aku skip karena aku masih belum tau proses ketika seseorang menikah pada zaman itu, yang hanya aku tau ketika selesai menikah nya
__________
Setelah melakukan upacara pernikahan, Xin Lian di tuntun ke kamar bersama para pelayan wanita yang sudah dipersiapkan sejak awal
Xin Lian menatap pil yang diberikan kakaknya itu, entah kenapa dia merasa curiga dengan pil itu tetapi tidak tau dimana
Dengan berat hati, dia memakan pil itu meskipun firasatnya mengatakan dia tidak ingin memakan pil tersebut
"Semoga saja pil ini tidak memberikan efek yang buruk kepadaku" ucap Xin Lian dalam hati
Dia merasa ada firasat buruk, entahlah tapi dia tak ingin mengecewakan kakaknya ketika kakaknya mengetahui bahwa dia tidak memakan pil itu, jadi sebagai bentuk kasih sayang kepada kakaknya dia terpaksa memakannya dengan ikhlas
Setelah memakan pil itu, Xin Lian menatap meja dimana ada berbagai jenis makanan yang sudah dipersiapkan untuk pengantin baru agar tidak kelaparan
"Ck, lebih baik aku memakan daging yang setengah matang daripada makan makanan yang beracun seperti ini" ucap Xin Lian setelah menemukan ada yang salah dengan makanan tersebut
"Andaikan aku bisa pake status ku disini pasti akan lebih mudah daripada dianggap penyihir yang tak sengaja tersesat"
Xin Lian mulai mengganti makanan tersebut dengan makanan yang ada di cincin ruangnya
*Bagi yang bertanya gimana cara Xin Lian mendapatkan cincin ruang itu, Xin Lian di cerita ini tidak tidak memulai semua hidupnya dari awal.
Di awal cerita, Xin Lian langsung menjadi kaisar karena kekuatannya menghadapi trauma dibantu keluarganya, ini cerita tidak mengisahkan kehidupan pribadi Xin Lian ketika di dunia atas tapi mungkin di episode episode berikutnya akan ada cerita kehidupan Xin Lian di dunia atas maupun ke dunia atas*
'Hah meskipun terbebas dari tugas berat, aku tetap saja merindukan keluarga ku, semoga kalian baik baik saja karena kalian harus menggantikan tugasku' batin Xin Lian tersenyum kemenangan tapi ada rasa tak rela
Xin Lian sebenarnya dari dulu ingin sekali bebas dari tugasnya sebagai kaisar, meskipun begitu dia masih tetap dibantu kakak atau adiknya karena mereka tau tugas seorang kaisar itu berat
Sebagai keluarga sudah saatnya kita merindukan mereka ketika kita jauh darinya, karena kebaikan mereka akan terus terbayang sampai akhir, bahkan Xin Lian tidak terus memikirkan bagaimana nasib kakak dan adiknya bahkan para rakyat di kerajaannya
Meskipun Xin Lian terbilang kaisar yang cukup rajin, tapi dia takkan pernah membiarkan rakyatnya kemiskinan, dia hanya ingin rakyatnya hidup dengan tenang dan bebas sehingga peraturan baru pun dimulai
Walaupun peraturan itu berlaku di kerajaannya, tetapi di dunia bawah tentu saja tidak berlaku karena mau bagaimana pun kedua tempat itu berbeda, hal ini yang membuat Xin Lian pasrah dengan statusnya sekarang
'Sepertinya masih lama, setidaknya aku bisa menghubungi kakakku untuk memberi kabar' batin Xin Lian tersenyum gembira ketika mendapatkan satu ide
Dengan satu tangan, Xin Lian menciptakan sebuah surat yang berisi tulisan tulisan yang sesuai dari pikirannya, dia sangat bersyukur mempelajari teknik ini ketika dulu dia di dunia atas diberi oleh seorang kakek tua sebuah buku teknik teknik dasar sihir yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari
Dia pun memanggil bawahannya yang emang bertugas bertugas menjaganya dimana pun Xin Lian pergi, meskipun di dimensi lain pun dia tetap ikut karena sumpah setia yang diucapkan dari mulutnya untuk Kekaisaran
"Ini, tolong kirim surat ini untuk kakakku" perintah Xin Lian kepada bawahannya
"Yang rendah ini akan melaksanakan perintah Kaisar" ucap bawahan itu langsung melesat pergi ke istana untuk membawa pesan
"Hah.. Howin, kau selama ini setia kepada ku kenapa aku berikan kamu libur selama beberapa hari ataupun beberapa bulan tak kau laksanakan? Padahal aku ingin kamu mempunyai pasangan agar dimasa depan akan ada keturunan yang akan mewariskan pekerjaan mu untuk setia kepada Kekaisaran"
Xin Lian memijat keningnya, dia ingin sekali Howin atau bawahannya tadi mempunyai keturunan agar ketika Howin sudah tua akan ada yang menggantikan posisinya sebagai bawahan Xin Lian, meskipun begitu Howin dengan tegas menolaknya dan berkata kalau perempuan itu merepotkan
Sepertinya pemikiran seperti itu Howin dapat dari tuannya, karena Xin Lian kadang selalu ngeluh, manja, kesal, atau marah besar sampai membuat salah satu hutan di Kekaisaran hampir rusak karena perbuatan Xin Lian yang menakutkan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!