NovelToon NovelToon

ATLANTIC 2 - Fire Of God Olympus Sparta

Bab 1

...*********...

...Season 2...

...Atlantic 2 (Fire of god) Olympus sparta...

  Atlantis, sebuah kota yang megah dengan dinding-dinding yang berlapis emas, pilar pilar yang di kelilingi permata, serta memiliki pangkalan perang yang sangat canggih pada era klasik 9000 tahun sebelum Masehi.

Banyak yang mempertanyakan dimana letak kota yang hilang tersebut berada karena tidak ada satupun bukti sejarah maupun petunjuk pasti tentang kota yang hilang tersebut dalam kurun baratus tahun pencarian nya.

Yang tersisa dari Atlantis kini hanyalah mitos nya yang melegenda, bahkan perlahan orang-orang sudah tidak mempercayai lagi tentang ada nya peradaban bangsa yang hilang tersebut.

Bangsa Atlantis terkenal sebagai bangsa tercerdas yang pernah hidup di bumi. Konon, peradaban dan teknologi bangsa Atlantis terkenal jauh lebih modern dari pada kehidupan modern pada saat ini. Bahkan kabar nya, peralatan canggih yang kita dapatkan pada saat ini merupakan sedikit ilmu pengetahuan yang di peroleh dari bangsa yang hilang tersebut.

Plato sang Filsafat pernah mengatakan bahwa Atlantis terletak di antara pilar-pilar Hercules pada 9000 tahun sebelum waktu solon. teori pun mulai mengeruak dari beberapa ilmuan di dunia, banyak yang berpendapat bahwa Atlantis dinyatakan hilang semenjak 11.150 tahun yang lalu di karenakan sebuah bencana alam yang dahsyat dan mengubur kota tersebut jauh di dasar laut hingga sekarang.

...Bab1...

...My absurd journey...

...(Hideo)...

Shin Vrechter mengetahui bahwa diri nya adalah keturunan bangsa Atlantis terakhir setelah kematian Numala Ibunya dan beberapa Saudara nya yang bernama Shan, Maqq dan Fhay.

Mereka di bunuh dengan keji oleh kolega Proffesor Hardy di rumahnya ketika Shin sedang pergi ke kota dengan saudari nya yang bernama Maqquel.

Semenjak saat itu, Shin selalu menyesali perbuatan cerobohnya yang membuat semua anggota keluarga nya berakhir tragis di tangan Park Shin, kolega Professor Hardy.

Setiap hari, Shin selalu memandangi foto keluargnya ketika sedang berada di kantor. ia yang sekarang selalu mengikuti apa yang selalu di ucapkan oleh Ibunya saat ibu nya masih hidup.

Sewaktu Numala masih hidup, Numala selalu berpesan kepada Shin dan Saudara-saudari nya agar mereka selalu menutupi identitas mereka dengan memakai benda-benda riasan wajah seperti sebuah rambut palsu dan kontak lensa palsu agar mereka terlihat seperti manusia normal pada umumnya.

Semenjak insiden yang terjadi pada seluruh anggota keluarga nya, Shin memilih untuk tinggal bersama Matsu dan Friska. mereka pun memulai kehidupan mereka dengan berkelana, mencari satu tempat ke tempat lain untuk menyembunyikan identitas Shin yang sesungguh nya dari banyak orang.

Selama tinggal bersama Matsu, Shin mulai menuruti nasehat yang pernah ibunya katakan padanya. Ia selalu menutupi identitas nya sejak ia berumur 15 tahun sampai ia dewasa, bahkan Shin juga tidak pernah lagi menggunakan kekuatan alam miliknya karena takut seseorang akan mengetahui siapa diri nya yang sebenarnya.

Selama 10 tahun, Shin dan Friska mulai hidup bersama. Shin membangun sebuah perusahaan pertambangan berlian dengan modal kemampuan bakat alam yang di milikinya.

Shin memiliki kemampuan yang sama seperti Numala, ia bisa menemukan benda-benda berharga seperti Emas, Berlian dan Kristal yang tertimbun jauh di dalam tanah hanya dengan menggunakan insting nya.

Shin juga memiliki 6 orang anak, dimana fisik mereka tidak memiliki ciri yang sama seperti dirinya yang merupakan seorang bangsa Atlantis. semua anak-anak Shin berpenampilan seperti manusia biasa. Namun, ia memiliki satu anak yang paling mencolok diantara anak-anaknya nya yang lain, ia bernama Hideo Vrechter, dan Hideo memiliki IQ di atas rata-rata manusia normal.

Semua anak-anak Shin memiliki kecerdasan mereka masing-masing sejak lahir, mereka mampu menguasai beberapa bahasa di seluruh dunia dengan sangat cepat. akan tetapi, kecerdasan yang dimiliki Hideo jauh melebihi kecerdasan manusia normal pada umum nya. bahkan IQ Hideo jauh melebihi seorang Professor dunia sekelas Nichola Tessla dan Albert Einstein sekalipun.

Mengetahui hal tersebut, Shin Vrechter sangat khawatir dengan keselamatan anak nya. ia hanya takut bila suatu saat anak nya akan menarik perhatian banyak orang karena di usia nya yang baru menginjak umur 4 tahun, Hideo sudah menguasai berbagai rumus matematika seperti Logaritma dan pitagoras.

Semenjak masuk sekolah Taman kanak-kanak, Hideo selalu membuat pusing guru-guru nya karena hal yang sering ia tanyakan adalah tentang soal-soal yang sulit untuk di mengerti.

Para guru yang mengajar Hideo terkadang tidak mampu menjawab semua pertanyaan Hideo. bagi guru nya, tugas anak seusianya hanyalah bermain dan belajar sesuai dengan usia nya.

...Hideo Vrechter...

Sejak kecil, Hideo sudah bisa hidup mandiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain. bahkan di hari pertama nya bersekolah, Ia tidak mau di antar oleh Friska ibunya pergi menuju sekolah.

Hideo mengawali pagi dengan berangkat sendiri ke sekolah tanpa di antar oleh kedua orang tuanya seperti anak-anak lain pada umumnya.

Dengan menggunakan topi bundar dan tas yang ukurannya terlalu besar untuk anak seusianya, Ia berjalan melewati gang demi gang dengan santainya menuju ke sekolah sendirian.

Setiba nya di sekolah, Hideo kecil mulai mencari tempat duduk nya sendiri yang berada di tengah-tengah barisan.

"Selamat pagi anak-anak.., hari ini adalah hari yang sangaaaat menyenangkan karena hari ini adalah hari pertama kalian bersekolah di taman kanak-kanak. Miss dina ingin kalian memperkenalkan diri kalian satu persatu dan ajukan pertanyaan kepada Miss Dina ya. ayo...siapa yang mau bertanya duluan?"

Tanya Miss dina dengan penuh semangat riang gembira menyambut anak-anak murid baru nya.

"Saya miss."

Dengan wajah polosnya, Hideo mangangkat tangan."

"Ya, kamu yang disana? perkenalkan namamu ke teman-temanmu yang lain dan kasih satu pertanyaan untuk Miss Dina yaaa...."

"Selamat pagi Miss Dina, perkenalkan namaku Hideo"

Hideo berdiri dan menyilangkan kedua tangan nya ke depan, lalu ia membungkuk selayaknya orang jepang memberi salam.

"Haiii Hideooo..."

sahut Miss Dina sambil malambaikan tangan nya dengan senyum lebar.

"Aku tidak mengerti beberapa konsep logaritma, bisakah Miss Dina membantu ku menjelaskannya?

sebagai contoh :

diketahui log 03 \=0,477 dan log2 \=0,301

berarti log 18 \= log 9 x 2

\= log 9 + log 2

\= log 3/2 + log 2

\= 2(0,477) +0,301

\=0,954 + 0,301

\= 1,255

bagaimana menurut Miss Dina?"

"Haaaah....?"

Miss Dina pun berpura-pura sedang berfikir sembari memegangi dagu dan menatap langit-langit, lalu mulut nya menganga.

*********

next bagian 2

Bab 2

"Hmm ... maaf ya Hideo, Miss Dina tidak bisa menjawabnya."

"Kenapa?"

Tanya Hideo dengan wajah polosnya.

"Hmm kenapa ya ... Mungkin pertanyaan seperti itu lebih cocok di tanyakan kalau Hideo sudah mulai masuk sekolah menengah pertama."

Miss Dina hanya kebingungan melihat anak seusia Hideo bisa mengerti soal logaritma. seharusnya di usianya yang sekarang, Hideo hanya fokus bermain dan belajar sesuai dengan usianya.

Di hari pertama nya bersekolah, Hideo kecil di ajarkan bernyanyi, menggambar dan mewarnai. namun, coretan nya saat menggambar dan mewarnai seperti seorang pelukis Proffesional yang sudah piawai dalam menggambar.

"Kamu sedang menggambar apa Risa?"

Tanya Miss Dina ke salah satu murid yang duduk bersebelahan dengan Hideo.

"Anuu ... Risa sedang menggambar ikan Miss Dina."

Sambil menunduk, Risa terlihat malu-malu menunjukan hasil lukisannya kepada Miss Dina .

"Waaaaah ... bagus sekaliiii. Kalau Miss Dina boleh tahu, ini ikan apa?"

"Ini ikan hiu Miss Dina, tapi hiu nya tidak suka makan daging, hiu nya makan sayuran."

"Hehe ... berarti hiu nya vegetarian dong."

Miss Dina tersenyum kecil melihat kepolosan salah satu anak murid nya.

"Vegetarian itu apa?"

tanya Risa.

"Vegatarian itu anti makan daging taauuuu..."

Celetuk Hideo.

"Ohh begitu ...."

"Eehh ... kamu tahu darimana Hideo?"

Tanya Miss Dina yang bingung dengan pengetahuan Hideo tentang Vegetarian.

"Dari ... dari siapa ya?"

Hideo mengingat-ingat sesuatu sambil menatap ke atas.

"Hehe sudah lupakan saja, kamu sendiri melukis apa?"

Miss Dina pun melihat lukisan milik Hideo.

"E'eehh ... ini tidak seperti lukisan anak-anak Tk, hmm. Bisa Hideo jelaskan lukisan apa yang Hideo gambar pada Miss Dina?"

Tanya Miss Dina yang penasaran setelah melihat gambar yang di buat oleh Hideo.

"Ini gambar Astronot yang terbang menggunakan balon dari planet Miss."

Jawab Hideo dengan percaya diri.

"Waaaah, imajinasi mu benar-benar aktif Hideo.

Hufft syukurlah, setidak nya dia masih berfikir seperti anak-anak biasa seusianya."

Miss Dina lega melihat Hideo masih memiliki imajinasi seperti anak-anak biasa pada umumnya.

"Jadi Astronot itu terbang menggunakan balon ya Hideo?"

Tanya Risa dengan wajah lugunya.

"Tidak kok, ini kan cuma gambar, Astronot itu terbang nya pakai roket."

"Ooooh."

"Jadi cita-cita Hideo ingin jadi Astronot, ya?"

Tanya Miss Dina lagi.

"Tiii ... daaak."

Sambil menggelengkan kepala, Hideo mengatakan bahwa ia tidak ingin menjadi seorang Astronot.

"Lalu kenapa Hideo menggambar Astronot?"

Tanya Miss Dina penasaran.

"Ayah Hideo pernah berkata bahwa di luar planet tata surya kita terdapat banyak sekali kehidupan, dan di setiap tata surya memiliki bintang induknya masing-masing seperti bumi dan matahari."

Hideo mulai menjelaskan sistem tata surya kepada Miss Dina di umur nya yang masih menginjak 5 tahun.

"Hehehe, dia ngomong apa sih.

Hideo pergi ke sekolah di antar ayah atau ibu?"

Miss Dina sama sekali tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh Hideo. Bagi nya, Hideo terlalu pintar untuk anak seusia nya yang masih duduk di sebuah sekolah taman kanak-kanak.

"Hideo ke sekolah sendirian kok

"

"Haaah ...?! Hideo tidak boleh pergi ke sekolah sendirian, kenapa ayah dan ibu Hideo tidak ikut mengantar ke sekolah?"

Tanya Miss Dina dengan kaget nya.

"Hideo malu kalau harus di antar ayah dan ibu ke sekolah, Hideo kan bukan anak kecil lagi."

"Ya ampuun, memang nya sudah sebesar apa sih kamu Hideo.

Ya sudah, nanti sepulang sekolah Miss Dina antar Hideo ke rumah yah, sekalian Miss Dina bertemu dengan kedua orang tua Hideo."

"Tapi di rumah hanya ada ibu, ayah sedang bekerja."

"Iya, tidak apa-apa, Miss Dina perlu bicara dengan orang tua Hideo."

"Baik Miss."

Setelah jam pelajaran berakhir, Miss Dina pun berinisiatif untuk mengantar Hideo pulang menggunakan mobil pribadi miliknya.

Miss Dina hanya bermaksud mengingatkan kedua orang tua Hideo agar ketika Hideo bersekolah, sebaiknya ia di antar jemput karena Hideo masih terlalu kecil untuk pergi ke sekolah sendirian.

Selaku gurunya, Miss Dina sangat khawatir apabila anak seusia Hideo pergi ke sekolah sendirian, di tambah lagi hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah, bisa saja Hideo tersasar di jalanan atau jadi tindak kejahatan dan Miss Dina tidak mau sampai hal itu terjadi kepada anak muridnya.

********

next bagian 3

Bab 3

Tok...tok...tok.... Suara pintu.

"Selamat siaaang."

Miss Dina mengetok pintu rumah Hideo.

"Sebentar ...."

Teriak Friska, Ibu nya Hideo dari dalam rumah.

"Selamat siang nyonya Friska"

"Selamat siang. maaf, anda siapa?"

"Saya Miss Dina, gurunya Hideo. saya sengaja kemari untuk mengantar Hideo pulang sekaligus ingin bicara dengan orang tua nya Hideo."

"Ohh, dengan saya sendiri. silahkan masuk Miss Dina."

Dengan ramah nya, Friska mempersilahkan Miss Dina masuk.

"Terima kasih."

Miss Dina memberitahu alasan mengapa ia datang kemari. Miss Dina hanya berusaha mengingatkan Friska selaku orang tua Hideo untuk selalu menemani Hideo ketika pergi dan pulang sekolah karena Hideo masih terlalu kecil untuk bisa pergi ke sekolah sendirian.

"Hideo tidak pernah mau ke sekolah jika perginya saya antar, berulang kali saya memaksanya. tapi, dia tetap bersih keras Miss Dina"

Ujar Friska yang mencoba menjelaskan semuanya kepada Miss Dina.

"Hideo itu anak yang mandiri dan pintar yah nyonya, dia bilang kalau dia tidak suka di antar ke sekolah karena dia merasa bukan anak kecil lagi."

Miss Dina hanya tertawa kecil saat mengingat ucapan Hideo yang tidak ingin di antar pergi ke sekolah lantaran ia tidak mau di anggap sebagai anak kecil.

"Kami tidak bisa menahan kemauan nya Miss Dina, Hideo itu anak yang sedikit unik diantara saudara-saudara nya yang lain."

"Tapi saya harap, ibu selaku orang tuanya Hideo bisa lebih tegas terhadapnya. berikan pengertian kepada Hideo bahwa di luar sana tidak selamanya aman, terutama untuk anak seusia nya yang masih harus selalu di dampingi orang tua."

Miss Dina memparkan bahwa Hideo harus di temani saat pergi dan pulang ke sekolah demi keamanan Hideo sendiri.

"Baiklah Miss Dina, selaku orang tuanya Hideo, saya akan lebih memperhatikan Hideo."

Tiba-tiba, Retrorika adik perempuan Hideo yang masih berumur 4 tahun menuruni tangga dengan menaiki sebuah keranjang. ia meluncur menggunakan keranjang tersebut dari atas tangga dan menabrak vas bunga yang berada di meja hingga pacah.

Traaaassssh ... Suara vas bunga yang pecah.

Di waktu yang bersamaan, Malik anak pertama Shin dan Friska pun baru pulang dari sekolah. Malik saat itu masih berusia 15 tahun dan ia memiliki sebuah bakat alam sejak kecil.

Bakat alam yang dimiliki Malik adalah tenaga yang sangat besar serta dapat menangkap kecepatan sebuah benda.

Perawakan Malik tidak seperti adik-adiknya yang lain, ia sedikit memiliki gen dari manusia Atlantis yang ia peroleh dari ayah nya, rambut Malik berwarna abu-abu, namun warna matanya tidak sama seperti Shin yang memiliki bola mata hijau serta rambut putih keemasan bercahaya.

Malik tidak pernah tahu tentang bakat alam yang ia miliki dan ia juga tidak pernah tahu bahwa dirinya merupakan anak dari manusia Atlantis terakhir.

Dengan menggunakan earphone dan topi hoodie, Malik masuk ke rumah dan tanpa sengaja merusak pintu dengan tenaga nya yang sangat amat kuat.

"Aku pulaaang ...."

Teriak Malik ketika membuka pintu.

Gleeeetaaak ... pintu depan lepas saat Malik membuka nya.

Miss Dina hanya mengernyitkan dahi melihat kelakuan anak-anak Friska dan merasa bahwa ini adalah hari ter-aneh yang pernah ia rasakan.

"Eeemm ... apa semuanya baik-baik saja nyonya Friska?"

Tanya Miss Dina dengan ekspresi penuh kebingungan melihat situasi di rumah Friska.

"Hehehe ... semua baik-saja saja Miss Dina, di rumah kami sudah biasa kacau seperti ini,"

Friska merasa tidak enak dengan Miss Dina yang terlihat tidak nyaman melihat ulah anak-anak nya.

"Apa ada hal yang lebih absurd lagi setelah ini?! huuuh, Benar-benar hari yang aneh."

Miss Dina hanya menggerutu di dalam hati.

Tiba-tiba, kembali terdengar suara dari sebuah kamar dekat ruang tamu.

Booooooooom ...!

Miss Dina benar-benar di buat kaget dengan suara tersebut. Ternyata suara tersebut berasal dari kamar Viona & Viola anak kembar Shin, mereka sedang menguji bahan kimia di kamarnya untuk uji laboratotium di sekolah.

"Hehe, maaf Miss Dina, mereka kakak perempuannya Hideo, namanya Viona & Viola. mereka sedang menguji bahan kimia untuk project sains di sekolahnya."

"Haaaaaah ...?"

Dengan mulut menganga dan nafas terengah-engah, Miss Dina merasa bahwa semua anggota keluarga Friska benar-benar suka membuat orang lain terkena serangan jantung.

********

next bagian 4

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!