Dor.. Dor.. Dor... bunyi tembakan di sebuah rumah
" Bereskan " ucap Alex
Kemudian anak buah nya membereskan nya.
Thomas adalah orang kepercayaan nya dan banyak orang mengenalnya dengan nama Thom
Kini usia Alex 35 tahun, bisnis club malam nya mengakar ke seluruh dunia. Menutupi bisnis haram nya, Alex mendirikan kantor sederhana di Ibu Kota. Tidak banyak staff dia punya, hanya Thom yang membantu. Dia dapat dengan mudah meluluskan keinginan nya dengan kekuasaan nya
Orang tua nya meninggal ketika usia nya 15 tahun, lawan bisnis nya membunuh kedua orang tua nya saat kepulangannya dari Rusia. Bram adalah paman yang merawat dan membesarkan Alex dan Alexa adik perempuan nya kini berusia 22 tahun biasa di panggil Lexa. Dia kini tinggal di London melanjutkan pendidikan nya.
Bram membentuk Alex menjadi orang yang keras dan dingin, mengajari nya menembak. Alex sangat menghormati Bram
Sikap dingin Alex membuat nya masih sendiri, yang dilakukannya hanya mengembangkan bisnis nya lebih besar lagi dan melindungi adik satu satunya. Membuat semua orang tunduk pada nya tanpa berkata tidak pada nya...
Yang di ucapkan nya adalah perintah untuk dilaksanakan
" Bang, Lexa ingin pulang " ucap nya melalui sambungan telepon pagi ini
" Aku yang putuskan kapan kamu bisa pulang " tegas Alex dan menutup sambungan telepon nya
Demi keselamatan adiknya, Alex rela memindahkan adik nya sampai ke London.
" Paman malam nanti aku akan terbang ke Singapore, meninjau yang di sana " ucap Alex saat menikmati sarapan pagi ini
" Jika sudah selesai segera pulang " ucap Bram
" Baik paman " jawab Alex
Di rumah ini semua pelayan adalah laki laki tidak ada perempuan, mereka bekerja dengan bayaran dua kali lipat dari standar gaji biasa nya. Tetapi mereka wajib mematuhi peraturan, dengan mengunci mulut dan telinga juga menutup mata. Apapun yang mereka lihat dan dengar di rumah Alex sudah menjadi kewajiban para pelayan untuk mengunci mulut nya dan menjadi rahasia dalam hidup mereka sampai tak bernyawa
Setelah menyelesaikan sarapan nya Alex melangkahkan kaki jenjang nya menuju mobil yang sudah siap mengantarnya ke kantor
Kemanapun Alex pergi selalu ada Thom dan sopir pribadi nya Juan
Melewati padatnya jalan raya Ibu Kota, menatap luar jendela dengan kaca mata hitam nya...
Pagi ini Alex mengenakan jaket kulit dan celana jeans nya, paras nya yang tampan menjadi semakin tampan dengan gaya cool nya.
Ketampanan nya membuat nya tidak terlihat umur 35 tahun
Tak berapa lama, sampai juga di kantor nya. Thom segera membukakan pintu untuk Alex.. dan menutupnya kembali setelah dia keluar
Bersama memasuki kantor menuju ruangan nya, melewati bagian resepsionis dan accounting nya
" Selamat pagi Pak " ucap semua staff saat melewati nya
Alex yang tidak memperdulikannya tetap melangkahkan kaki menuju ruangannya.
Thom dengan segera menyodorkan berkas yang harus di periksa Alex
" Ini yang harus di tanda tangani Tuan " ucap Thom
" Hemmm... " ucap Alex
Masih berkutat dengan berkas di meja nya, kemudian menatap layar laptop nya dengan walpaper foto keluarga bersama orang tua dan adiknya waktu masih kecil
" Aku akan mencari dan akan menemukan nya " batin nya dalam hati
Pasal nya sampai hari ini Bram belum bisa menemukan siapa lawan bisnis yang sudah menghilangkan nyawa orang tua Alex
Kejadian itu sangat rapi tanpa ada satu orang pun yang tahu
Sore menjelang malam
" Semua sudah siap ? " tanya Alex
" Sudah Tuan... saya sudah mempersiapkan yang di butuhkan " jawab Thom
Alex kemudian bangkit dari duduk nya, melangkahkan kaki menuju pintu keluar kantor nya dan Thom mengikuti nya kemudian mereka masuk ke mobil yang sudah ada Juan di kursi kemudi
Dengan segera Juan menginjak pedal gas nya menjalankan mobil nya menuju landasan bandara. Melewati jalanan Ibu Kota yang padat membuat nya sampai sedikit terlambat..
Tak lama perjalanan akhirnya mereka sampai di landasan pesawat dimana pesawat pribadi nya terparkir. Sudah ada pesawat pribadi berlogo AX di body samping pesawat, menunggu kedatangan Alex
" Selamat petang Tuan " ucap salah seorang petugas bandara yang berada di samping tangga pesawat
Alex berjalan menaiki tangga dan memasuki pesawat pribadi tanpa menjawab salam petugas tersebut
Satu jam penerbangan akhirnya sampai, gerimis mulai turun..
Sebuah mobil SUV sudah menunggu kedatangannya, ada dua body guard membawa dua payung hitam menghampiri Alex yang berjalan turun melalui tangga pesawat
" Selamat malam Tuan " ucap dua body guard tersebut dan kemudian berjalan mengikuti Alex dan Thom
Body guard membukakan pintu mobil untuk Alex dan Thom, dan segera menutup nya setelah mereka masuk ke dalam dan melajukan mobil nya dengan segera
Alex sesekali memejamkan mata karena lelah, dan dua jam perjalanan akhir nya sampai di club malam milik nya yang ada di Singapore
Body guard segera turun dan membuka kan pintu untuk Alex dan Thom
Segera mereka melangkahkan kaki memasuki club malam milik nya mengedarkan pandangan setelah berada di dalam nya
Ruangan luas dan minim penerangan disertai bunyi dentuman musik yang seakan memecah telinga dan membuat kalian ikut menggoyangkan tubuh ketika mendengarnya
Tapi tidak bagi Alex, bunyi dentuman musik seperti ini sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Pasalnya Ayah nya sering membawa nya saat kecil ketika mengunjungi tempat hiburan tersebut
Banyak tamu di dalam club seakan tidak sadar menggerakkan tubuh mereka yang tanpa kendali karena pengaruh minuman alkohol di tangannya
Nampak para wanita dengan pakaian seksi nya mendekati beberapa pria
Tetapi tidak ada ada satupun yang mampu menarik perhatian Alex, dia duduk di kursi sofa VIP di sisi samping panggung
" Ini Tuan.. " seorang waiters datang membawa minuman yang biasa Alex pesan saat datang
" Temani aku minum " ucap Alex pada Thom
Dan kemudian waiters di hadapan nya menuangkan minuman untuk Alex dan Thom..
" Halo bos... " ucap seorang wanita yang datang menghampiri nya, nama nya Zea.. dia adalah mami yang bertanggung jawab atas semua wanita yang di sediakan di club tersebut
" Hemm.. " jawab Alex
" Kita ada barang baru bos, siapa tahu bos minat " ucap Zea
" Bawa semua barang baru mu kemari " ucap Alex
Zea yang mendapat perintah tersebut dengan segera melangkahkan kaki menuju kamar dimana mereka bersiap
Kemudian segera keluar, membawa lima orang wanita... Tiga dari import dan dua dari lokal
Mereka berdiri berjajar di hadapan meja Alex dengan dress pendek nya...
Di pandangnya satu persatu dan meminta nya pergi dari pandangannya..
Sampai di nomor terakhir, menundukkan pandangan dan menatapnya sampai dua kali dia lakukan
" Bawa yang terakhir ke apartemenku " bisik Alex pada Thom
Kemudian Zea mendekat pada Thom dan mengatakan sesuai perintah Alex
" Yang ini masih segel Bos " ucap Zea
Dengan segera Zea mengantarkannya ke apartemen Alex
" Kamu harus baik ya sama bos jangan mengecewakan dan buat malu ya kamu "
tegas Zea dan kemudian meninggalkannya di uang tamu apartemen
Memasuki ruangan VIP diikuti staff manager dan Thom
Plak... Plak.. Buk.. Bruk.. Alex menampar dan menendang bagian lutut staff nya hingga berdarah
" Karena ulah mu aku mengalami kerugian banyak bulan ini, apa pertanggung jawabanmu ? " tanya Alex
" Ma... maaf Tuan " ucap staff manager, dia merasakan kesakitan tetapi tidak bisa berteriak. Jika Alex tahu dia merintih kesakitan dia akan semakin menghajarnya
Manager tersebut melakukan kesalahan dengan mengedarkan barang haram di dalam club malam nya
" Jika kamu ingin merasakannya lebih dari ini, lakukan saja kesalahan lagi. Maka aku akan menghabisi nyawa mu " ancam Alex
Jam menunjukkan sebelas malam..
" ke Apartemen " ucap Alex pad Thom kemudian mereke beranjak dari duduk nya dan melangkah kan kan kaki menuju mobil nya
Lima belas menit akhirnya mereka sampai di apartemen, Alex diantar Thom sampai ke apartemen
" Selamat malam Tuan " ucap Thom
dan meninggalkan nya menuju kamar apartemen di sebelah nya
Melangkah masuk setelah membuka pintu apartemen nya
Gadis yang tadi diinginkan nya sudah duduk di sofa panjang menunggu nya, paras nya cantik dengan kulit putih nya.. rambut yang dia buat bergelombang dan menggantung turun, mengenakan dress pendek di atas paha membuat kaki jenjang nya semakin terlihat dengan sinaran lampu kuning di meja samping sofa
Alex yang menatapnya saat memasuki ruang tamu apartemen dan seketika gadis itu menundukkan kepala dengan mengatupkan kedua telapak tangan nya dengan gemetar dan mulai berkeringat
" In...ini.. hari pertama ku... Ya Tuhan " batin nya dalam hati
Alex melangkahkan kaki sedikit sempoyongan mendekati nya kemudian duduk di sebelah nya
" Nama mu siapa ? " seraya menyalakan korek api dan menyulutkan ke rokok nya
" Sa.... saya...Tas...ya, Tuan " ucap nya terbata
"Ulangi ! " ucap Alex dengan nada meninggi dan memerintah
" Tas...ya, Tuan " ucap nya dengan masih terbata karena takut
Mendekatkan mulutnya ke telinga kiri Tasya dan memainkan rambut gelombang nya
" Kamu tuli ya " bisik Alex dengan bau alkohol serta hembusan nafasnya membuat bulu kudu Tasya berdiri ngeri
" Tasya, Tuan ! " ucap nya dengan nada sedikit tinggi
" Hemmm... kamu berani berteriak padaku " bisik Alex yang masih memainkan rambut gelombang Tasya dan jemari nya menari di kulit leher nya
membuat Tasya merasa ngeri karena sentuhannya
"Berapa umur mu " tanya Alex dan menghisap rokok nya kembali
" Saya dua puluh dua tahun, Tuan " jawab nya Alex yang tidak menjawab nya kemudian bertanya hal lain lagi
" Apa yang membuat memilih pekerjaan ini " tanya Alex lagi seraya memundurkan tubuhnya sedikit menjauhi Tasya
Tasya kemudian menceritakan apa yang membuatnya sampai ke Singapore, baru satu menit dia bercerita tiba tiba saja
Bruk... tubuh Alex jatuh di sofa dan tertidur
" Tuan... Tuan... " panggil Tasya lalu mengarahkan telunjuknya di depan lubang hidung Alex
" Ah, hanya tertidur.. ku kira mati " batin nya
" Syukurlah, selamat... selamat... " batin nya lagi
Kemudian Tasya mengangkat kedua kaki Alex ke sofa dan dia berpindah di sofa lain di samping nya
" Mami, ini Tuan Alex nya tidur. Aku boleh keluar kah ? " ucap Tasya melalui sambungan telepon
" Gila kamu ya, tunggu sampai dia menyuruhmu keluar " jawab mami Zea, kemudian menutup sambungan telepon nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!