NovelToon NovelToon

ALINEA

Prolog

🚫 STOP!! NOVEL INI SEDANG TAHAP REVISI HINGGA TANGGAL 7 JUNI MENDATANG JADI HARAP BERSABAR MENUNGGU SAMPAI SELESAI DI TANGGAL 8 JUNI 2022. TERIMA KASIH🙏🙏

Hai semua,

Perkenalkan namaku Alinea Lateshia Darmanto, putri tunggal dari pasangan Rio Aarmanto dan Sandriana Alfian. Ayahku seorang pengusaha muda yang sukses sekaligus founder situs donasi khusus untuk anak-anak terbesar di Indonesia bernama child's hope, nama beliau juga masuk ke dalam jajaran 100 orang terkaya dan berpengaruh di negeri ini.

Ayah merupakan sosok pria idaman para wanita termasuk diriku sendiri, aku berharap jika aku dewasa nanti, aku mendapatkan pendamping hidup seperti beliau. Di tengah kesibukan ayah yang luar biasa beliau selalu menyempatkan waktunya untuk berkumpul bersama kami. Bak psikolog ayah selalu mengetahui setiap kali aku berbohong kepadanya, tapi ayah tidak pernah marah kepadaku. Tanpa harus marah, ayah selalu punya caranya sendiri untuk menasehatiku.

Bunda. Bundaku selalu mengklaim bahwa dirinya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, padahal jika di lihat dari latar belakang pendidikannya, bunda merupakan alumni IUBH University of Applied Sciences Jerman, salah satu universitas terkemuka di Jerman, beliau memiliki sederet prestasi dan berbagai macam setifikat. Wanita yang satu ini adalah sosok di balik kesuksesan yang ayah raih saat ini, meskipun terkadang sedikit bawel, namun aku tahu kebawelannya itu semua demi kebaikanku dan juga ayah.

My parents are my inspiration

Saat aku berusia lima tahun bunda sempat mengandung calon adikku, namun seingatku janin dalam kandungan bunda tidak berkembang, sehingga kami harus ikhlas merelakan calon anggota baru dalam keluarga kami.

Mengijak usia ke dua belas tahun, eyang putri pergi meninggalkan kita semua. Dua bulan sebelum kepergian eyang, bunda membawa eyang berobat ke Singapore, dan selama itu pula bundalah orang setia merawat eyang, saat bunda mengurus perpindahan pengobatan eyang ke Jerman, eyang justru pergi meninggalkan kita semua. Butuh waktu berminggu-minggu untuk bunda bisa bangkit pasca eyang meninggalkan kita semua, sempat aku bertanya pada diriku sendiri apakah nanti hubunganku dengan mertuaku akan sedekat itu?

Lanjut ke aunty Lyra dan uncle Adit, mereka memiliki dua orang anak bernama Seth Rai Nugraha dan Auristela Lesham Nugraha. Ya mereka adalah kedua adik sepupuku, kami juga satu sekolah hanya beda kelas. Rai merupakan pria playboy paling populer di sekolah, setiap kali ada wanita yang di campakan olehnya wanita itu selalu mengadu kepadaku, hal yang sungguh sangat merepotkanku, harus mendengar curhatan mereka.

Dan yang terakhir adalah Budhe dan Pakdhe ( Mommy Risty and Daddy Daniel) dari mereka aku memiliki dua kakak sepupu bernama Joe dan Edwar, mereka semua menetap di Berlin Jerman. Setahun sekali kami sekeluar saat liburan sekolah tak pernah absen untuk berlibur mengunjungi Mommy and Daddy, terkandang aunty Lyra dan uncle Adit pun ikut bersama kami mengunjungi Mommy and Daddy

Okay, cukup sekian cerita mengenai keluarga besarku, sekarang kembali lagi ke cerita diriku. Saat ini aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) terbaik di Jakarta dengan kurikulum yang berpedoman pada International Baccalaureate (IB). Tiga hari lagi usiaku genap tujuh belas tahun, seperti biasa tanpa aku minta bunda akan membuat pesta ulang tahun untukku terlebih ini adalah sweet seventeen birthdayku, aku bisa membayangkan akan semeriah apa pestaku nanti.

Aku sendiri bisa dikatakan punya privilege, ya aku akui itu. Hal yang aku tidak suka ketika orang-orang menitikberatkan semua yang terjadi dengan privilege yang aku punya “Kamu mah enak bisa gini soalnya kan privilage”

Bukannya aku nggak bersyukur tentang privilege yang aku punya, justru aku sangat bersyukur memiliki itu. Yang aku sayangkan karena aku merasa orang-orang seperti tidak menghargai kerja kerasku “Untuk dapetin semua prestasi ini aku juga kerja keras loh”

Ini adalah ALINEA pertamaku di usiaku yang ke-17Tahun, mengukir prestasi tanpa bayang-bayang nama besar ayah dan bundaku.

Chapter 1 : Seventeen Birthday Party

"Astaga, sudah jam 23.50.Hampir saja aku lupa" ucap Tyshia sambil menepuk jidatnya, ia menghentikan permainan game PUBG Mobilenya, kemudian ia mematikan handphonenya dan menaruhnya di atas meja yang tepat berada di sebelah tempat tidurnya.

Tyshia bersembunyi di balik selimut sambil memejamkan matanya, ia sudah hafal betul dengan ritual tahunan di mana jika dirinya ulang tahun maka Ayah dan Bundanya akan memberikannya kejutan tepat pada jam 00.00.

Meskipun ia sudah hafal dan tidak merasa terkejut sama sekali, Tyshia tetap menghargai ke dua orang tuanya dengan berpura-pura terkejut, seolah ia sama sekali tidak hafal dengan kebiasaan kedua orang tuanya.

Ckreek...

Secara perlahan Ana membuka pintu kamar putrinya dengan membawa kue ulang tahun, di ikuti oleh Rio di belakangnya yang membawa kamera untuk mengabadikan moment ulang tahun putri tunggalnya dan beberapa asisten rumah tangga sebagai tim hore yang membawa piring, garpu, pisau dan juga string spray.

Rio menyalakan lampu kamar putrinya kemudian mendekat ke arah tempat tidur Tyshia dan membuka selimut yang menutupi tubuh putrinya

"HAPPY BIRTHDAY!!!" ucap Rio dan Ana serta asisten rumah tangga secara serentak sambil menyemprotkan string spray ke arah Tyshia yang sudah mulai terbangun dari acting tidurnya.

"Happy birthday honey" ucap Ana sambil duduk di tempat tidur putrinya.

Tyshia merubah posisinya menjadi menghadap bundanya yang memegang kue ulang tahun, kemudian bersiap meniup lilin di kue ulang tahun.

"Make a wish dulu dong sayang" ucap Rio, menghentikan putrinya yang telah membuka mulutnya untuk meniup kue ulang tahunnya.

Tyshia kembali menutup mulutnya, ia memejamkan matanya sejenak untuk berdoa kemudian meniup lilin ulang tahunnya.

"Like the sweet melody of twilight, you came like gushing joy in our lives. like the touched our lives with love, I wish you a happy birthday and the best years of your life ahead" Rio mencium pipi kanan dan kiri serta kening Tyshia, kemudian memeluk putrinya dengan hangat.

*Seperti melodi manis senja, kamu datang membawa kegembiraan yang tercurah dalam hidup kami. seperti fajar yang memukau kamu menyentuh hidup kami dengan cinta. Aku mengucapkan selamat ulang tahun terbaik dalam hidupmu di masa depan.

"Thank you ayah" ucap Tyshia.

"Hei baby girl, it's your birthday! it seems like yesterday that I held you in my arms and just the other day you could barely stand. Now Iwatching you grow up, wish you all the best baby."

*Hei bayi perempuanku, hari ini kamu berulang tahun. rasanya baru kemarin aku menggendongmu dan baru saja rasanya kemarin kau belajar berdiri. sekarang kamu sudah tumbuh dewasa, doa terbaik untukmu sayang.

Tak terasa mata Ana berkaca-kaca sambil memeluk putrinya, hingga membuat Tysha menjadi terharu "Thank you Bunda, I love you" ucap Tyshia sambil mengusap air mata bundanya dengan jarinya kemudian mencium kedua pipi bundanya, kemudian beralih ke Ayahnya "I love you Ayah"

"Love you too, Baby" ucap Ana dan Rio sambil mengecup pipi Tyshia bersamaan.

Ana meminta Tyshia untuk memotong kue ulang, Tyshia pun memotong kue ulang tahun miliknya dan memberikan potongan pertamanya untuk Ayahnya, hal itu membuat ana merasa sedikit kesal dan cemburu, kemudian Tyshia menyuapi Ana.

"Cintaku sama besarnya untuk kalian" Tyshia kembali memeluk keduanya dan mencium keduanya secara bergantian, sehingga membuat Ana tersenyum kembali.

"Close your eyes baby, I have present for you" ucap rio sambil mengambil sehelai kain dari kantung celanya kemudian menutup mata putrinya.

"Kali ini hadiahnya ada di lantai dasar, jadi kita ke bawah ya" Rio dan Ana menuntun putrinya menuju lantai dasar rumah mereka.

Sesampainya di garasi mobil kediamannya, perlahan Rio membuka penutup mata Tyshia, namun jari tangan Rio masih menutup mata putrinya.

"Are you ready baby?" tanya Rio, Tyshia mengangguk dengan antusias

"3, 2, 1 Surprise'' Rio melepaskan tangannya.

Perlahan tyshia membuka matanya, ia melihat di hadapannya sebuah mobil sport Ferrari California seharga 2.5 Miliar.

"Oh my God. Is that for me, ayah?" tanya Tyshia yang masih tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

"Yes of course baby" Rio mengambil kunci mobilnya dari dalam sakunya kemudian ia masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobilnya.

"Masuklah kita keliling kompleks" ajak Rio kepada Tyshia

"Sudah malam ayah, nanti pagi saja ya" ucap Ana dengan rasa Khawatir.

"Sebentar saja kok Bund, paling cuma lima belas menit. Kita hanya keliling komplek sini saja" ucap Rio, kemudian beralih ke putrinya "Come on baby" Rio kembali menyuruh putrinya untuk masuk ke dalam mobil.

Tiga puluh menit sudah Ana menunggu anak dan suaminya pulang, namun mereka tak kunjung pulang 'Katanya cuma lima belas menit kenapa sampai tiga puluh menit belum juga kembali. kemana mereka ini?' gumam Ana sambil melihat jam di tangannya.

Setelah satu setengah jam berkeliling barulah Tyshia dan Rio kembali, raut muka Ana berubah menjadi sangat marah bercampur kekhawatiran kepada suaminya yang tengah malam mengajak putrinya keluar rumah.

"Dari mana saja kalian?" tanya Ana.

"Tadi jalanan kosong, tanpa terasa kita berkeliling agak jauh" jawab Rio dengan rasa bersalah.

"Wajar saja jalanan kosong, sekarang jam dua malam" ucap Ana dengan kesal.

"Tyshia masuk ke kamar!!" Ana menyuruh putrinya untuk beristirahat karena sudah lewat dari tengah malam.

"Good night, Bunda." Tyshia mencium pipi kanan dan kiri Bundanya, kemudian beralih ke Ayahnya "Good night ayah" Tyshia juga mencium pipi Ayahnya

"Good night, have a nice dream baby" jawab Rio.

Selepas putrinya masuk ke dalam kamarnya Rio langsung meminta maaf kepada istrinya sebelum istrinya mengomeli dirinya.

"Aku salah, aku minta maaf ya. Ini yang pertama dan terakhir kalinya, aku janji." Rio memeluk istrinya dengan hangat.

"Aku itu khawatir, jika terjadi apa-apa dengan kalian bagaimana?"

"Terima kasih ya sayang, maaf sudah membuatmu khawatir. Kita istirahat yu" Rio mencium kening istrinya, kemudian menggandeng tangan istrinya menuju kamar.

'Akh kenapa ia selalu semanis ini, membuatku tak pernah bisa marah kepadanya' gumam Ana dalam hati.

Keesokan harinya Ana dan Rio kembali membuat surprise untuk putrinya, mereka menggelar pesta ulang tahun mewah di hotel berbintang lima. Ana mengundang seluruh teman-teman sekolah dan les Tyshia, tak ketinggalanan ia juga mengundang Lyra beserta keluarganya dan beberapa rekan bisnis Rio.

Dan lagi-lagi Tyshia sudah mengetahui gelagat Ibundanya yang tiba-tiba minta di temani kondangan.

'Mengapa dari tahun ke tahun alasannya selalu sama, apa Bunda fikir aku sudah amnesia?' gumam Tyshia sambil merias wajah cantiknya, ia berdandan secantik mungkin karena ia tahu akan datang ke pesta ulang tahun dirinya bukan menemani bundanya kondangan.

Tak lama kemudian Ana masuk ke dalam kamar Tyshia mengajaknya untuk segera berangkat.

"Bunda bagaimana penampilanku? cantik tidak?" tanya Tyshia kepada Ibundanya.

"Anak Bunda selalunterlihat cantik, berangkat yuk nanti keburu malam" Ana mengulurkan tangannya, ia menggandeng putrinya menuju garasi mobil kediamannya dan berangkat menuju tempat acara.

Sesampainya di ballroom hotel Rio, Lyra dan keluarganya serta teman-teman Tyshia menyambut kedatangannya.

Pesta ulang tahun Tyshia berlangsung dengan meriah seusai acara inti tiup lilin dan potong kue, Tyshia bergabung bersama dengan teman-temannya bernyanyi di bawah panggung menikmati lagu-lagu yang di bawakan oleh band yang mengisi acara tersebut.

Sementara Rio dan Ana menemani beberapa kolega yang Rio undang ke acara ulang tahun putrinya, sesekali mata Rio mengawasi pergerakan putrinya, ia tidak suka jika ada pria yang mendekati putrinya apa lagi sampai menyentuhnya.

Note: Di novel ini akan ada banyak percakapan dalam B.Inggris karena menyesuaikan setting lokasi dan situasi yang ada, di mana Tyshia bersekolah di Sekolah bertaraf Internasional sehingga bahasa pengantar yang di gunakannya adalah B.Inggris. Untuk mendukung kelancaran penggunaan B.Inggris putrinya, Ana dan Rio sepakat menerapkannya juga di rumah. Tapi teman-teman tidak perlu khawatir karena aku juga menuliskan terjemahaannya untuk mempermudah kalian semua membaca dan mohon koreksi juga jika aku ada salah-salah dalam penulisan🙏 Yuk sama-sama belajar!! Selamat membaca ❤

Chapter 2 : Ditilang

Minggu pagi Tyshia menantang Ayahnya untuk lomba berenang, dengan senang hati Rio menerima tantangan dari putri semata wayangnya itu.

"Whos lose, makes lunch" ucap Tyshia dengan penuh keyakinan jika dirinya mampu mengalahkan ayahnya.

"Okay" Rio menerima tantangan putrinya.

"3, 2, 1 Go" Tyshia mencuri start dengan berenang terlebih dahulu, kemudian Rio menyusul putrinya.

Walaupun Tyshia telah berenang terlebih dahulu, namun dengan mudah Rio dapat menyusulnya dan berada di lebih unggul dari putrinya.

Rio telah sampai ujung kolam renang sedangkan Tyshia masih berada di tengah kolam, selang beberapa menit kemudian barulah Tyshia sampai.

"When I can beat you Ayah?" tanya Tyshia kesal karena ia tak pernah bisa mengalahkan Ayahnya.

"Bagiku kamu adalah putri terhebatku, sayang" ucap Rio sambil tersenyum.

Ditengah obrolan Rio dan putrinya, Ana datang dengan membawakan dua gelas jus mangga dan handuk untuk kedua kesayangannya, Rio keluar dari kolam berenangnya kemudian berjalan ke arah istrinya, ia mengambil segelas jus mangga yang di buat oleh Ana.

"Thank you baby" Rio mengecup pipi istrinya, kemudian meminum jus mangga yang di ambilnya tadi.

"You're welcome honey" Ana membantu Rio mengeringkan tubuhnya dan mengenakan handuk piyamanya.

Tak lama Tyshia pun datang mendekat ke arah orang tuanya dan mengambil handuk yang di bawakan oleh Bundanya.

"Ayo cepat kalian ganti baju, nanti masuk angin. Bunda mau membuat makan siang untuk kalian, kalian mau makan apa?" tanya Ana.

"Untuk makan siang kali ini biar putri kita saja yang membuatnya, tadi dia menawarkan diri untuk membuatkan kita makan siang" Rio beralih kepada putrinya "Benarkan sayang?" tanya Rio kepada Tyshia sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Ya." jawab Tyshia singkat, kemudian ia melangkah pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya, setelah selesai mengganti pakaian barulah ia kembali turun ke bawah berjalan menuju dapur kediamannya.

Dimeja makan ia sudah melihat Ayah dan Aundanya sedang menunggunya.

"Sepertinya kita punya chef baru di rumah ini" ledek Rio sambil tersenyum

"Ayah...." Ana mencubit pinggang suaminya yang telah meledek putri tercintanya.

Tyshia hanya melirik saja ke arah Ayahnya tanpa memperdulikan ledekannya, kemudian ia menggunakan apron dan mulai memotong bawang bombay.

"Hey baby, do you need help?" tanya Rio menghampiri putrinya.

"No. thanks Ayah" jawab Tyshia dengan wajah datar.

Meskipun putrinya berkata tidak, tetap saja Rio membantu putrinya memasak, dengan sabar ia mengajari putrinya membuat udang saus mentega, makanan kesukaan dirinya dan putrinya.

"Why did you help me?" tanya Tyshia

"Because you're my daughter and I love you" ucap Rio sambil mengambil sendok, kemudian menyuapi anaknya "Bagaimana sudah pas?" tanya Rio

"Yummy " jawab Tyshia sambil tersenyum

"Kamu duduklah bersama Bunda, Ayah akan plating dulu sebentar" ucap Rio.

Tyshia menganggukan kepalanya, ia bergabung bersama Bundanya di meja makan, tak lama kemudian setelah Rio selesai plating ia membawa masakannya ke meja makan dan makan siang bersama anak dan istrinya.

Saat tengah menikmati makan siang, Tyshia meminta izin kepada Ayah dan Bundanya untuk belajar kelompok di rumah temannya yang bernama Nadien.

"Nanti minta antar supir Bunda ya, supirmu sedang tidak masuk" ucap Ana

"Ayah, I want drive my own car" pinta Tyshia kepada Rio dengan wajah memelas.

"Since when can you drive a car? " tanya Ana denngan nada curiga sambil melirik ke arah suaminya.

"Beberapa bulan lalu, sebelum aku membelikannya mobil. Aku sering mengajarinya mengemudi, sudahlah izinkan saja toh rumah Nadien tidak jauh dari sini" ucap Rio dengan tenang

"Ayah, Tyshia belum memiliki SIM dan KTP. Dan satu hal lagi bukankah dari dulu Ayah selalu melarang Bunda untuk membawa mobil sendiri? lantas mengapa sekarang Ayah izinkan Tyshia untuk membawa mobilnya sendiri?" Ana menatap Rio dengan tatapan tajam.

"Rumah Nadienkan masih satu kompleks dengan rumah kita, jika dulu aku tidak mengizinkan kamu membawa mobil karena jarak tempuhnya jauh, sudahlah sayang aku tidak ingin berdebat denganmu" Rio mengelus pundak istrinya.

"Ini kuncinya, kamu boleh membawanya. Tapi ingat hanya ke rumah Nadien dan harus hati-hati. Oke!!" Rio memberikan kunci mobilnya kepada tyshia.

"Thank you Ayah." Tyshia mengambil kunci mobil yang di berikan oleh Ayahnya kemudian ia masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Setelah siap Ayshia kembali menemui kedua orang tuanya untuk berpamitan.

"Hati-hati ya sayang" ucap Rio.

"Siap ayah!!" dengan hati gembira Tyshia berlari menuju garasi mobilnya.

Ana masih mentap tajam ke arah suaminya, ia sangat kesal dengan sikap Rio yang terlalu memanjakan putrinya.

"Sayang, kamu masih marah ya? anak kita kan sudah tujuh belas tahun, biarkan ia mencoba banyak hal. Yang terpenting masih dalam batasan wajar dan masih dalam pantauan kita, jangan marah lagi ya" Rio memeluk Ana dan menghujani pipinya dengan banyak ciuman.

"Sayaaanggg....." Ana menggeliat kegelian karena Rio bukan hanya menciumi pipinya saja namun Rio pun mencium bagian tengkuknya.

"Yuk..." Rio menatap Ana dengan tatapan mengoda sambil memberikan kode jika ia menginginkan istrinya.

"Masih siang sayang"

Tak menerima protes dari istrinya, Rio membopong tubuh istrinya masuk ke dalam kamar.

"Alinea, could you drive me home? " tanya Alice.

Tyshia nampak berfikir sejenak, ia merasa tidak enak untuk menolak permintaan temannya, lagi pula rumah temannya melewati toko buku yang biasa ia kunjungi, ia baru teringat jika ada buku yang ingin ia beli.

"Okay." ucap Tyshia, ia mempersilahkan temannya untuk naik ke dalam mobilnya dan ia pun mengantar Alice pulang ke rumahnya.

Setelah mengantarkan temannya pulang, Tyshia langsung pergi menuju toko buku langganannya, di sana ia membeli banyak buku tetang fashion desainer.

Puas membeli semua buku yang ia sukai, Tyshia memutuskan untuk segera pulang ke rumah sebelum orang tuanya mencarinya.

Tyshia melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, hingga tiba-tiba saja di depannya ada insiden tabrak lari. Refleks Tyshia memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi untuk mengejar pelaku tabrak lari tersebut, sambil mengemudi kendaraannya ia menghubungi ambulan untuk segera datang menolong korban yang tertabrak.

Karena fokus dengan pelaku, tanpa sadar Tyshia menerobos lampu merah hingga membuat kekacauan kendaraan lainnya yang juga melintasi jalanan tersebut. Sadar bahwa ia tak dapat mengejar pelaku, tanpa pikir panjang Tyshia memutuskan untuk memotret no plat kendaraan pelaku dengan menggunakan kamera handphonenya, ia menyetir dengan menggunakan satu tangan, sementara tangan yang satu laginya memegang handphone miliknya.

Uwiiww… Uwiiww….

Mendengar bunyi sirine membuat Tyshia seketika menoleh ke arah kaca spion, ia melihat ada polisi yang sedang mengejarnya, Tyshia pun menurunkan kecepatannya dan menepikan kendaraannya kerena ia tidak ingin menambah masalah baru.

Polisi menanyakan SIM, KTP dan, STNK Tyshia. Tyshia menjawab dengan jujur jika ia belum memiliki SIM dan KTP, kemudian Tyshia di bawa ke kantor polisi, dan pihak kepolisian menghubungi orang tua Tyshia.

Satu jam kemudian Rio dan Ana tiba di kantor polisi, Ana datang dengan raut wajah cemas dan juga marah, sedangkan Rio hanya di awal saja terlihat cemas namun setelah mengetahui putrinya baik-baik saja raut wajahnya kembali tenang.

Polisi memberi pemahaman kepada Ana dan Rio bahwa Tyshia belum di perbolehkan untuk mengendarai mobilnya sebelum memiliki SIM dan KTP serta pemahaman tentang rambu-rambu lalu lintas.

Setelah urusan di kantor polisi selesai, Ana dan Rio membawa putrinya pulang ke rumah, sesampainya di rumah Ana memarahi Tyshia habis-habisan.

"DO YOU REALISE WHAT YOU HAVE DONE?" Tanya ana dengan nada tinggi.

(KAMU SADAR APA YANG TELAH KAMU PERBUAT?)

"KAMU TAHU APA RESIKONYA JIKA KAMU MENOROBOS LAMPU MERAH? " Ana memegang bahu tyshia kemudian menggoyang-goyangkannya.

"Cukup Bunda!!!" Rio meminta istrinya untuk berhenti memarahi putrinya.

"Kamu lihat, ini semua karena kamu tidak pernah tegas dengan Tyshia!!!" Ana membalikan badannya dan masuk ke kamarnya dengan rasa kecewa kepada duaminya yang selalu memanjakan putriny sehingga hal yang ia khawatirkan benar-benar terjadi.

"Ayah, tahu niatmu baik hanya caramu saja yang kurang tepat. Sekarang kamu istrirahat ya, besok kamu sekolah" Rio mengecup kening putrinya.

"Tapi Bunda, Yah?" Tyshia merasa bersalah dan tidak enak kepada Ayahnya.

"Nanti biar Ayah yang bicara dengan Bunda, kamu tidak perlu khawatir" Rio mengelus punggung putrinya, menenagkan hatinya.

Setelah melihat putrinya masuk ke dalam kamar, Rio pun masuk ke dalam kamarnya, ia melihat masih ada kilatan kemarahan di mata Ana saat Ana mendekat ke arahnya, Ana memberikan bantal dan selimut untuknya.

"Tidurlah di luar, aku sedang tidak ingin mendengar kata-kata manismu" ucap Ana dengan nada kesal.

Rio berjalan menuju ruang keluarga, kemudian ia membuka lipatan sofa bednya agar lebih luas untuk tempatnya tidur.

Rio mencoba memejamkan matanya namun rasanya sangat tidak enak tidur tanpa istrinya, Rio memilih untuk bermain forex. Saat rio sedang memantau pergerakan chart forexnya ia melihat putrinya datang menghampirinya.

"Ayah, maafkan aku." Tyshia memeluk ayahnya dengan peruh perasaan bersalah.

"Kamu tidak sepenuhnya bersalah Nak" Rio mengelus rambut Tyshia dengan lembut.

"Ayah kenapa tidak tidur di kamar lain saja? bukankah kamar di rumah kita banyak?"

"Karena Bunda meminta Ayah untuk tidur di luar bukan pindah kamar, percayalah Bundamu itu tidak akan lama marah kepada Ayah, jadi kamu masuklah ke kamarmu."

"Aku ingin tidur di sini menemani Ayah" ucap Tyshia, ia semakin merasa bersalah melihat Ayahnya tidur di luar.

"Ya sudah kalo begitu tidurlah besok sekolah, have a nice dream baby" Rio mengecup kepala Tyshia dan menyelimutinya.

Pukul 02.00 dini hari Ana keluar dari kamarnya, ia melihat anak dan suaminya tidur di ruang keluarga, Ana pun mendekat kearah mereka kemudian merebahkan tubuhnya sambil memeluk Tyshia dari belakang.

Tyshia yang menyadari kehadiran bundanya, membalikan tubuhnya menghadap bundanya.

"Bunda, maafkan aku, aku janji tidak akan mengulanginya hiks..." ucap Tyshia, sesegukan menahan tangisnya.

"Ia sayang, tidurlah besok kamu sekolah" Ana mengelus punggung putrinya ke udian ia mengecup kening putrinya. Ketiganya pun tertidur lelap di ruang keluarga hingga keesokan pagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!