Hay guys ini adalah karya author yang pertama ya😊😊,
mungkin akan ada banyak kesalahan baik dari penulisan dan lainnya, untuk itu author mohon saran kalian supaya author bisa belajar lebih banyak lagi....
.
.
Oh iya jangan lupa selau dukung author ya, he he he😁
.
Terimakasih sudah berkenan hadir ke novel ini....
Selamat membaca dan semoga terhibur☺
Sebelum ke cerita yuk kenalan dulu sama tokoh utama kita yaitu 'Ana dan Dana'.
Semoga kalian suka ya dengan mereka serta menyaksikan sendiri bagaimana perjalanan hidup mereka baik dari hal cinta maupun urusan duniawi lainnya.
.
.
Ana adalah seorang mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negeri yang ada di kotanya.
Dia adalah orang yang sangat baik, namun dia memiliki sifat yang bisa dibilang agak sedikit aneh yaitu dia akan begitu ramah dengan orang yang tidak dikenalnya dan akan bersifat sangat cuek jika dengan temannya apalagi dengan seorang laki-laki. Entahlah, dia hanya merasa kurang nyaman jika berdekatan dengan lawan jenis yang sangat dikenalnya.
Ana adalah wanita yang tidak terlalu cantik akan tetapi dia cukup menarik karena senyumnya yang sangat manis akan membuat lawan jenis langsung terpikat. Ana memiliki hobby yang terbilang agak sedikit aneh menurut teman-temannya yaitu sangat menyukai menyaksikan pertandingan sepakbola apalagi jika pertandingan timas kebanggaannya dia pasti tidak akan melewatkan pertandingan itu.
Disisi lain kisah percintaannya bisa dibilang tragis hal ini karena berkali-kali dia merasakan patah hati dan penyebab utamanya adalah cinta bertepuk sebelah tangan, sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk menikmati keindahan dunia dengan cara yang lain. Ya! salah satunya sepakbola.
Teman-temannya sudah sangat mengenal bagaimana seorang Ana sangat menyukai sebuah pertandingan sepakbola. Hanya saja alasan Ana menyukai sepakbola itu yang menurut mereka sedikit aneh, hal ini membuat mereka sedikit berfikir...
"Bagaimana hanya karena pemain bola itu tampan-tampan dan terlihat sangat manis ketika sedang berlari mengejar bola" Seorang Ana menjadi sangat mencintai sepakbola? bukankah di dunia nyata lebih banyak pria tampan yang tentu lebih masuk akal untuk dimiliki?..
Dana adalah laki-laki yang pendiam, keras kepala dan juga pemaksa. Saat ini dia bekerja disalah satu perusahaan ternama yang ada di kotanya. Teman terdekatnya sering memanggil dia sebagai manusia si kepala batu.
Hal ini tentu karena sikapnya yang sangat aneh apalagi mengenai pandangannya tentang seorang wanita yang sangat menyukai sepakbola. Aneh memang tetapi itulah dia, satu hal lagi jangan lupakan dengan wajahnya yang sangat tampan sehingga setiap orang yang melihatnya pasti akan merasa sangat beruntung apalagi bagi para wanita, berbeda dengan para lelaki yang terkadang merasa iri dengannya.
Dana walaupun memiliki wajah yang tampan tetapi dia bukan orang yang pandai mempermainkan perasaan seorang wanita. Dia hanya akan menjalin hubungan dengan orang yang benar-benar dia sayangi.
Hal ini karena rasa sakit hati yang pernah ia rasakan pada mantan kekasihnya dulu yang hanya menjadikan dia sebagai pelampiasan untuk melupakan orang lain. Hal itu cukup membuat dia terpukul dan semakin hati-hati dalam memilih pasangan hidup.
Dan ini akan menjadi perjalanan baru dari kisah mereka!
perjalanan hidup yang akan selalu mereka ingat sampai akhir hidup mereka. Tentang bagaimana mereka akan menyatukan pandangan hidup mereka yang agak sedikit unik. Kisah ini akan mengandung banyak perdebatan batin, pengorbanan, perjuangan dan keiklasan.
Semua yang mereka lakukan adalah karena adanya sebuah rasa yang tidak pernah mereka duga sama sekali, sebuah rasa yang awalnya sangat mereka hindari, sebuah rasa yang akan membawa mereka ke titik terendah pada hidupnya. Pada akhirnya mereka akan ada pada titik dimana mereka saling menyadari akan pentingnya kehadiran satu sama lain.
#Tunggu kelanjutannya ya!!!
Terimakasih
Pada suatu pagi yang cerah Ana bangun dengan keadaan yang sedikit tidak nyaman. Kepalanya terasa sangat sakit, ya mungkin ini efek begadang semalam. Sebagai seorang wanita rasanya memang aneh kenapa ia bisa sangat suka menonton pertandingan sepakbola, bahkan sampai rela begadang sampai dini hari hanya untuk menonton sebuah pertandingan sepakbola. Logikanya terkadang dikalahkan oleh rasa cintanya yang luar biasa untuk tim kebanggaannya.
"Duh kepalaku pusing banget sih" Gumam Ana sambil terus memegang kepalanya karena rasa pusing yang dia rasakan.
"Mandi dulu deh, semoga aja setelah mandi pusingnya pergi dari jauh-jauh dari kepala ini" Ucapnya sambil berjalan memasuki kamar mandi dengan langkah gontai.
Sesampainya dikamar mandi dia menepuk kepalanya merutuki kebodohannya, bagaimana tidak dia bahkan tidak membawa handuk untuk mandi.
"Ya ampun handuk aku ketinggalan, huh sial-sial malah baju udah di lepas lagi!! Terpaksa deh dipakek lagi buat ngambil handuk dan baju ganti" Gumamnya yang kemudian langsung mengenakan bajunya dan langsung keluar dari kamar mandi untuk mengambil handuk, baju ganti, dan hal-hal lain yang dia butuhkan.
Setelah dirasa sudah semua, dengan langkah cepat dia kembali memasuki kamar mandi. Yaaa! Untuk apalagi tentu saja menyegarkan dirinya agar rasa sakit dikepalanya cepat menghilang.
Setengah jam kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan rasa segar yang luar biasa, sambil menggosokkan handuk dikepalanya dia terus menunjukan senyum manisnya. Hal luar biasa yang dia liat semalam berhasil membuatnya sangat bahagia. "Yeah tim kebanggaan ku menang..!! Akhirnya....... sungguh aku merasa sangat bahagia saat mengingat bagaimna proses gol itu terjadi. Rasanya aku ingin terus tersenyum mengingat pertandingan itu" Ucap Ana sambil terus menggosok-gosok handuk dirambutnya agar rambut basahnya cepat kering efek dari keramas yang dia lakukan tadi..
Tiba-tiba,,
"tok tok tok"
Suara pintu diketuk membuyarkan lamunan Ana tentang pertandingan yang dia tonton semalam
"Kak udah bangun belum? Yuk bangun dulu, sarapan! Bukannya pagi ini kamu mau pulang ke kos? Katanya kamu akan ada urusan dengan dosen pembimbing kamu kan?" Teriak mama Ana dari luar kamar karena pintu kamar Ana masih terkunci dan mengira anaknya belum bangun dari tidurnya.
"Iya ma bentar, kakak udah mandi kok..! Ini lagi siap-siap. Sebentar ya ma bentar lagi kakak turun kok, kakak juga udah lapar, hehehehe" Sahut Ana dari dalam kamar sambil sedikit tertawa
"Iya udah cepet ya mama tunggu!! Ini juga kenapa pintu kamar kamu selalu dikunci sih?? Mama jadi gak bisa masuk kan buat liat kamu?" Sahut mama Ana dengan sedikit kesal
" hehe maaf ya ma, kakak sudah terbiasa tidur dengan mengunci pintu..!! Ya udah ma tunggu dibawah ya? Lima menit lagi kakak turun" Sahut Ana lagi dengan semangat.
"Iya deh, mama tunggu dimeja makan iya" Teriak mama kemudian pergi menuju meja makan
"Oke mama sayang" Teriak Ana sambil terus tersenyum.
Jika teman-temannya tau dia terus saja tersenyum seorang dia pasti dia akan dikatai gila lagi, huhh.
"Selesai!! Saatnya sarapan" Kata Ana sambil melangkah menuju pintu untuk membuka kunci pintunya dan dengan segera melangkah keluar menuju meja makan untu sarapan.
"Selamat pagi kakak, kak, sayang" Ucap mama, papa dan adek ana sambil tersenyum
"Pagi juga papa, mama, dan adek ku sayang" Kata Ana sambil nyengir kuda (hihihi).
"Nah karna sudah lengkap ayo kita mulai sarapan.." Ajak papa dan diangguki oleh semuanya.
Beberapa menit kemudian sarapan usai. Jam sudah menunjukan pukul setengah delapan pagi.
"Kakak kamu mau berangkat jam berapa pulang ke kosan?" Tanya papa dari ruang keluarga
Ya karena hari ini hari minggu jadi sudah menjadi kebiasaan keluarga ini untuk tidak bekerja secara penuh. Ya papa Ana bekerja di bank swasta di daerahnya ya walaupun daerahnya bukan kota tetapi juga bukan desa tentu saja sudah ada bank disana. Selain itu papa ana juga bekerja mengurus ladang warisan orang tua, karena ini hari minggu papa Ana biasanya akan ke ladang pada sore harinya.
"Sebentar lagi yah, ini lagi siap-siap dulu supaya tidak ada yang tertinggal" Sahut Ana dari dalam kamar.
"Owh iya, jangan sampai ada yang tertinggal nanti kamu juga yang susah" Ucap papa lagi
"Siap papa sayang" Sahut Ana
Suasana pun kembali hening hingga jam menunjukan pukul setengah sepuluh.
"Kak udah setengah sepuluh nih..!" Panggil mama
"Iya ma kakak udah selesai kok" Sahut Ana yang kemudian menampakan diri diruang tamu sambil membawa segala keperluannya selama tinggal dikosan.
"Ma, pa, dek, Kakak berangkat dulu ya" Kata Ana sambil tersenyum getir. Iya walaupun ini bukan pertama kalinya dia meninggalkan rumah demi cita- cita tapi tetap saja rasanya masih sama seperti baru pertama kali jauh dari orang tua.
"Iya kakak!! Ingat hati-hati ya dijalan jangan kebut-kebutan" Ucap papa dan mama bersamaan.
"Iya pa siap" Kata Ana.
"Bensinnya udah papa penuhin tadi didepan kak, semoga cukup sampai tujuan" Ucap papa.
"Iya pa makasih ya pa" Ucap Ana.
"Iya" Kata papa lagi.
Mereka semua akhirnya berjalan menuju teras rumah untuk mengantar Ana ke motor kesayangannya yang akan mengantar Ana ketempat tujuan.
"Pamit pa, ma, dek" Kata Ana sambil menghidupkan motornya.
"Iya" Sahut mereka bertiga.
"Kak pulang jangan lupa oleh-oleh" Teriak adek Ana sambil cengengesan sesaat setelah kakaknya melajukan motornya. Ana pun enggan menyahuti dan hanya menjulurkan lidahnya saja sampai ana sudah tidak terlihat lagi.
"Kamu ini dek dek..!! selalu saja menggoda kakak kamu itu? selalu saja bikin kakak kamu kesal" Ucap papa kepada adek ana sambil memasuki kembali area rumah dengan tenang.
"Gak apa apalah pa, kan adek seneng godain kakak, he he he" Sahut adek sana sambil menjalan menuju kamarnya.
Papa dan ibu pun hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka sambil terus tersenyum membayangkan kelakuan kedua anaknya itu.
"Dek sini ngapain kamu dikamar? ini masih pagi gak baik..!! sini duduk dengan kami" Teriak papa
"iya papaku sayang sebentar ya ada urusan yang penting nih..!!! sedikit lagi,, sabar ya pa he he he" Sahutnya sambil cekikikan
"Kamu ini dek dek ada-ada saja" Kata papa sambil fokus menonton acara televisi yaitu acara berita mengenai perkembangan virus korona di indonesia sambil geleng-geleng kepala.
"Bentar pa ibu ambil cemilan dulu di dapur ya? kebetulan tadi ibu buat cemilan kesukaan papa..!!" Usul mama Ana sambil melangkah menuju dapur.
"Iya mama sayang..!!! perhatian banget jadi tambah sayang deh papa ini" Goda papa ana sambil nyengir memperhatikan istrinya berjalan menuju dapur.
Sementara itu.....
Diperjalanan Ana mulai sibuk dengan kendaraanya. Dia selalu fokus ketika melakukan sesuatu hingga tanpa secara tiba-tiba dia meringis sesaat setelah melihat seseorang..!!!!.
Diperjalanan Ana mulai sibuk dengan kendaraanya. Dia selalu fokus ketika melakukan sesuatu hingga secara tiba-tiba dia meringis sesaat setelah melihat seseorang yang ia lewati..!!!!
"Ya tuhan..!! Kenapa harus melihat dia sih? Huhh. Kesel deh, kapan move on coba? Dan lagi kenapa senyumnya tambah manis sih?" Gumam Ana sambil pura-pura tak peduli dan terus melajukan motornya
Setelah menempuh perjalanan hampir tiga jam akhirnya Ana sampai dikosan.
"Akhirnya sampai juga..! Duh sakit banget ini badan gara-gara udah lama enggak pernah naik motor jauh-jauh" Gumam Ana sambil memarkirkan motornya dan bergegas masuk ke kamar kosnya sambil membawa barang bawaannya dengan hati-hati
"HuhhhhH...!! Ya ampun capek banget sih..??" Gumam Ana lagi
Sesampainya didepan pintu kamar kosnya dia berhenti sejenak "Akhirnya bentar lagi bisa tiduran" Pikir Ana sambil tersenyum dan kemudian membuka pintu kamarnya dengan kunci yang dimilikinya.
Sesampainya didalam kamar diletakkannya barang bawaannya dilantai, kemudian dia langsung menuju ranjang tidurnya dan berkata "Mau langsung tidur atau mandi dulu ya? Mandi dulu deh biar seger"
Akhirnya Ana memutuskan untuk mandi beberapa menit. Selesai mandi dia berdiri didepan kaca dan tak sengaja memperhatikan matanya entahlah dia hanya merasa aneh..!
"Kenapa kamu harus melihat dia lagi mata..? Kasihan sekali dirimu, ck ck ck. Ya ampun " Gumamnya sambil terus memperhatikan matanya didepan cermin.
Kemudian dia teringat sesuatu..!!
#Flashback on
Hari itu, hari dimana terjadi sebuah tragedi besar bagi dirinya,!!!
"Ana ada yang mau akau omongin sama kamu" Panggil Arka sesaat setelah melihat ana keluar dari kelas bersamaan dengan dirinya yang juga baru dari keluar kelas. Iya mereka sama-sama kelas dua belas akan tetapi mereka beda kelas namun kelas mereka bersebelahan.
"Iya yang mau ngomongin apa?" Ucap Ana dengan santai
"Ini sedikit serius na, bisakah kita bicara di taman belakang?" Tanya Arka dengan nada memohon sambil menyatukan kedua tangannya didepan dada
"Tapi aku mau ke kantin..!! Tapi tidak apa-apa deh demi kamu" Ucap Ana sambil mencoba menggoda Arka yang tidak ditanggapi oleh Arka sehingga Ana terdiam kemudian.
"Arka aneh banget sih hari ini, ada apa ya? Jadi penasaran" Pikir Ana sambil berjalan menuju taman mengikuti Arka yang berjalan di depannya
Sesampainya di taman Arka mengajak Ana duduk disalah satu tempat yang ada disana. Arka terus memandang wajah Ana yang membuat Ana menjadi semakin salah tingkah dibuatnya.
"Yang kamu kenapa sih aneh banget hari ini?" Tanya Ana pada Arka sambil memperhatikan wajah Arka
"Gak ada apa- apa kok..!" Jawab Arka kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Ada yang mau aku bicarakan sama kamu na, ini tentang kita..! Dan aku tidak bisa menahan lagi untuk tidak memberitahumu" Ucap Arka kemudian
dengan nada sedikit sedih.
"Tentang kita? Hey kamu aneh banget sih santai aja ka walaupun kita baru jadian dua hari tapi kamu tau sendiri kan aku mencintaimu lebih dari 5 tahun yang lalu?" Ucap Ana membuat Arka semakin menundukkan kepalanya.
"Justru itu na, ini tidak bisa aku pendam lagi hanya demi salah satu sari kita merasa bahagia" Ucap Arka membuat Ana semakin bingung kemudian Arka mulai menundukkan kepalanya
"Tunggu dulu!! Apa maksud kamu salah satu dari kita?" Tanya Ana dengan memposisikan dirinya menghadap Arka yang membuat Arka semakin menunduk.
"Iya na, sebenarnya selama ini aku kasihan sama kamu. Sedari dulu kamu mencintaiku dengan tulus tanpa meminta balasan apapun dariku. Hal itu membuatku tersentuh dan pada akhirnya dua hari yang lalu aku memutuskan untuk memberi kamu kesempatan. Tetapi kesempatan itu justru membuat aku tertekan..!! Maaf na aku tidak bisa melanjutkan ini lagi, karna aku tidak pernah mencintaimu dan tidak akan pernah bisa karena di hatiku sudah ada yang lain sekarang..! Ja...dii.... jadiii na aku mau kita hari ini selesai na???" Ucap Arka membuat Ana bagai disambar petir disiang bolong bagaimana tidak orang yang dicintainya selama ini hanya kasihan padanya...?.
Sesaat kemudian Ana terdiam
Kini seiring waktu berganti detik demi detik hingga berubah menjadi menit ana semakin menundukkan kepalanya tanpa dia sadari air matanya jatuh meluruh tanpa diminta dan tak bisa dihentikan. Bagaimana tidak orang yang dia cintai selama lebih dari 5 tahun akhirnya memiliki perasaan yang sama dengannya? Tapi perasaaan yang dia maksud adalah perasaan kasihan..??? (Malang sekali kamu ana!).
Arka merasa sangat bersalah dengan keadaaan ini, dia pun mulai mengangkat wajahnya dan hanya bisa memandangi Ana dengan tatapan sendunya. Rasanya hendak menanyakan keadaan Ana pun dia tidak berani! Katakan lah dia pengecut ya dia memang sangat pengecut..
Setelah sekian lama Ana dan Arka saling bungkam, akhirnya Ana mulai mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Arka dan dia bisa melihat melalui wajah Arka kalau dia juga sedih dengan semua ini.
"Ka bisakah kita sambung dan bahas ini lain waktu lagi? Kau tau aku lapar, tapi pagi aku belum sarapan." Ucap Ana sambil terus menatap wajah arka. Arka hanya berusaha tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Ya udah aku duluan ya ka" Ucap Ana lagi. Lagi-lagi Arka hanya terdiam. Merasa tak dipedulikan lagi Ana pun membalik badannya dan dengan segera meninggalkan tempat itu menuju ke kamar mandi.
Ya lapar hanya alibinya untuk menyembunyikan kesedihannya dari arka, walaupun sebenarnya Arka sudah sangat tau dengan suasana hati Ana saat ini. Hal itulah yang membuat Arka membiarkan Ana melakukan apa saja yang Ana inginkan.
Sesampainya dikamar mandi
"Ka inikah akhir penantian ku selama lima tahun ini? Kau datang seakan hendak memberiku surga! Tetapi hanya awal dari sebuah neraka dihidup ku ini" Ucapnya lirih disertai sesenggukan karna tangisnya yang tak kunjung usai.
Setelah merasa cukup mengeluarkan air matanya dan meratapi nasibnya dia kemudian bergegas merapikan wajahnya
"Untung aja aku kemana-mana bawa bedak dan lipstik, jadi setidaknya kesedihan ku ini tidak ada yang tau. Ok ana semngat jangan tunjukan kesedihanmu itu" Pikir Ana sambil melatih senyum diwajahnya agar tidak ada yang tau keadaannya. Setelah selesai Ana langsung keluar dari kamar mandi dan bergegas menuju kelasnya.
Dan itu menjadi akhir bahagia sekaligus kesedihan Ana, karena setelah itu Ana dan Arka tidak pernah saling menghampiri dan menyelesaikan masalah mereka dengan tuntas seperti yang Ana katakan diakhir pertemuan mereka. Mereka hanya saling menyapa jika tidak sengaja bertemu terus begitu hingga lulus kuliah dan sampai sekarang.
Beberapa kali mereka memang tidak sengaja saling bertemu, tetapi sikap mereka masih sama yaitu hanya saling menyapa atau bahkan hanya senyum hanya karena mereka memang sudah saling kenal tidak lebih.
#Flashback off
"Huh kenapa setelah sekian lama harus melihat dia lagi, padahal kejadian itu sudah lama tapi kenapa hati ini masih belum terbiasa melihat dia tersebut sebagai seseorang yang menjadi teman asing" Pikir Ana sambil terus melamun mengingat kejadian itu
"Udah lah Ana kuatkan hatimu seperti biasanya" Kata Ana dengan sedikit semngat dan memancarkan senyumannya yang manis itu didepan cermin
"Huh, tidur dulu deh sebentar setelah itu beres-beres. Semngat semngat semngat" ucapnya sambil menganggkat tangan kanannya yang menggenggam tanda menyemangati dirinya
Pada akhirnya ana pun terlelap dalam tidurnya, dengan hiasan senyuman diwajahnya. Entah apa yang sedang Ana mimpikan dalam tidurnya.
Beberapa jam kemudian Ana terbangun dengan keringat menghiasi wajahnya. Sangat jelas terlihat ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman....!!!!!
#mohon dukungan untuk karya pertama author ini ya guys
Terimakasih sudah mampir..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!