NovelToon NovelToon

CINTA SMA

Perkenalan

Suasana pagi hari yang masih berembun. Udara dingin, membuat semua orang masih lekat dengan selimutnya.

Aktivitas pagi di rumah Sinta.

"Sinta ... a ... a ... "

Terdengar suara mama, memanggil dari arah dapur. Sinta mulai memijat-mijat mata yang masih terasa mengantuk.

" Iya, Ma ... " Sinta menjawab seraya berjalan keluar kamar menghampiri mama Sinta.

" Sinta cepat bangun, ini hari pertama kamu masuk sekolah. Jangan sampai terlambat, "

panggil mama Sinta dari arah dapur.

Waktu menunjukkan pukul 5 pagi, matahari belum menampakkan sinarnya. Udara sangat dingin, mau beranjak dari tempat tidur rasanya malas sekali. Hari ini adalah hari pertama di bulan Juli, hari dimana semua serba baru. Sekolah baru, baju baru dan teman baru.

Sinta Cahaya adalah nama panjangnya, dia sekarang duduk di kelas 10. Bahagia rasanya Sinta bisa di terima di sekolah favorit dan terkenal.

Tanpa berkata-kata, Sinta pun mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Kemudian Sinta mengambil bajunya yang masih harus memakai seragam SMP. Karena hari ini merupakan masa orientasi siswa. Dan pakaian yang dikenakan adalah seragam putih-putih berserta jilbab berwarna putih.

Sinta adalah gadis yang cantik, sopan, lugu dan pintar dalam pelajaran matematika.

SEKOLAH

"Tet, tet, tet ... "

Bel sekolah berbunyi terdengar keras sekali, pertanda waktunya masuk sekolah.

Semua siswa berkumpul di lapangan, untuk melaksanakan upacara. Sinta masih canggung dengan teman yang lain, karena belum saling mengenal.

Dia masih mencari teman kenalannya sewaktu SMP, yang masuk di sekolah tempatnya sekarang.

Kepala Sinta terus berputar, ke kanan dan ke kiri. Melirik tak satu pun seseorang dari mereka yang Sinta kenal.

Kemudian terdengar panggilan, dari pengeras suara sebelah kiri di depan ruangan aula. Menyerukan agar nama-nama yang dipanggil, segera masuk ke kelas 10.

Sekali lagi Sinta melirik ke kanan dan ke kiri.

Tiba-tiba terdengar panggilan. " Sinta Cahaya, masuk ke kelas 10 C. "

Kemudian Sinta pun bangkit dari pertapaannya, yang sedari tadi menunggu cukup lama di lapangan yang sudah mulai panas.

Sesaat kemudian Sinta mendengar lagi panggilan. " Terry Aneke Putri, masuk kelas 10 C. "

Lalu Sinta melihat Terry, yang beranjak dan berdiri dari duduknya.

" Wah, ternyata Terry sekolah disini juga, " gumam Sinta bahagia.

Terry merupakan sahabat Sinta, sejak duduk di bangku SMP. Dia memiliki postur tubuh yang tinggi, dengan kulit kuning langsat. Sinta selalu ceria bila bersama Terry, karena Terry adalah orang yang periang, ramah dan berani, dan sisi lain yang dimiliki adalah sifat yang tomboy.

Lalu Sinta berjalan menghampiri Terry, dan bergandengan tangan menuju kelas.

Mereka mencari tempat duduk bersama. Sinta dan Terry mendapatkan tempat duduk paling depan. Karena nama mereka, berada di urutan absen paling akhir. Jadi mereka berdua mendapatkan bangku paling depan, karena siswa yang lebih dulu di panggil sudah menempati bangku bagian belakang.

"Ter, aku bingung lho tadi di lapangan. Gak ada satu siswa yang aku kenal, " ucap Sinta yang duduk menghadap Terry.

" Ha ... ha ... sama Sin, aku juga linglung. Cuma, tadi aku dengar namamu dipanggil. Aku jadi sedikit lega, " balas Terry dengan tersenyum.

Mereka berbincang melepaskan kangen, dan bercerita bagaimana liburan sekolah kemarin.

Tiba-tiba dari arah pintu, ada seorang guru yang masuk kelas. Dan guru tersebut berjalan menghentakkan kaki menuju tempatnya untuk duduk sambil memperkenalkan diri.

" Siang, anak-anak ... " ucap pak guru dengan suara bass nya, dan memiliki postur badan tegap seperti tentara, yang sudah berdiri di depan kelas.

" Siang, Pak ... " Semua siswa menjawab serentak.

" Perkenalkan nama Bapak Budi Santoso, disini Bapak adalah wali kelas kalian, " ucap Pak Budi yang menjelaskan posisinya sebagai wali kelas.

" Sekarang masih masa orientasi siswa. Jadi untuk kalian semua, diharapkan memperkenalkan diri masing-masing, "

perintah Pak Budi yang menjelaskan peraturan sekolah, dan menyuruh siswa memperkenalkan diri masing-masing.

Setelah para siswa maju satu persatu. Pak Budi mempersilahkan para siswa untuk memilih ketua kelas. Semua siswa tertunduk malu, karena tidak ada yang mau ditunjuk sebagai ketua kelas.

Akhirnya Pak Budi yang memutuskan, siapa yang berhak menjadi ketua kelas. Dia menunjuk salah seorang siswa, yang duduk di pojok kiri bangku paling belakang. Dan siswa itu pun di suruh maju oleh Pak Budi.

" Silahkan perkenalkan namamu, kepada teman-teman." Pak Budi menyuruh siswa yang di tunjuk sebagai ketua kelas untuk memperkenalkan diri.

" Nama saya, Dito Pratama, " ucap siswa laki-laki yang berbadan tinggi dengan warna kulit putih dan potongan rambut botak tipis.

Pak Budi mulai menunjuk siswa, yang bertugas sebagai wakil dan bendahara. Kami belum mengenal satu sama lain. Jadi yang memilih jabatan di kelas adalah Pak Budi.

" Tet, tet, ...."

Bel istirahat berbunyi, semua siswa keluar dari kelasnya untuk menghampiri kantin sekolah. Sinta dan Terry berjalan bersama-sama menuju kantin sekolah.

-

-

Assalamu'alaikum, salam kenal dari Author

Semoga kalian suka dan terhibur dengan ceritanya.

Jangan lupa like dan komen ya,🙏

***GUYS AKU HARAPKAN KALIAN BERKENAN MAMPIR DI KARYAKU " BERBAGI CINTA : CINTA YANG SALAH"

Karena karya ini sedang mengikuti event, aku harapkan kalian masukkan list favorit dan tap like, jangan lupa tinggalkan komentar***.

Jangan lupa mampir ya guys,

Perkenalan ke 2

"Tet, tet, tet ..."

Terdengar suara bel berbunyi, menandakan waktunya pulang sekolah. Semua siswa merapikan buku-buku pelajaran, yang berada di atas meja. Setelah ketua kelas memberi aba-aba dan guru mengijinkan pulang, semua siswa berhamburan keluar kelas.

Sinta dan Terry berjalan sambil bergandengan tangan menuju pintu kelas.

Semenjak duduk di bangku SMP, Sinta dan Terry sangatlah akrab. Kemana-mana selalu berdua, semua iri melihat persahabatan mereka. Karena hubungan mereka sudah seperti saudara kandung. Ketika mereka berjalan menuju pintu gerbang, dari jauh terlihat Wahyuningsih dan Puput Melati yang sedang berbincang di pos satpam.

Kemudian Sinta dan Terry pun menghampiri mereka.

"Hey, Ning! hey, Put!" Teriak Terry sambil menepuk punggung Wahyuningsih.

Wahyu Ningsih dan Puput Melati langsung berbalik, melihat ke arah belakang. Dan mereka sungguh terkejut, melihat dua sahabatnya masuk di sekolah yang sama.

"Wah, kalian disini juga?" tanya Puput dengan gembira sembari memeluk Sinta dan Terry.

"Iya," jawab Terry yang telah melepaskan pelukannya.

Kemudian mereka pulang bersama-sama, membicarakan hal-hal yang baru saja mereka temui. Sesampainya di ujung gang sekolah, mereka saling berpisah, untuk naik angkutan umum menuju rumah masing-masing.

RUMAH SINTA

"Assalamua'laikum," ucap Sinta memberi salam kepada mamanya, sembari mencium punggung tangannya.

"Ganti bajumu, habis itu kamu langsung makan!" perintah mama menyuruh Sinta.

Sinta langsung bergegas menuju kamar, dan mengganti pakaiannya, lalu menuju ruang makan.

Bagi Sinta hari ini sungguh melelahkan, tapi menyenangkan. Karena bisa satu sekolah dengan teman-temannya sewaktu SMP.

Malam pun mulai menampakan kegelapan nya, dan Sinta  mulai terlelap di keheningan. Dia berharap besok akan mendapatkan teman baru.

***

ANGKOT

"Kiri, kiri, kiri ..." Teriak Sinta sembari melambaikan tangan kirinya untuk memberhentikan mobil angkutan umum.

Lalu mobil angkot pun berhenti, Sinta mendapatkan tempat duduk paling pojok. Saat Sinta ingin menyandarkan kepala di kaca mobil bagian belakang, dia melihat ada sosok laki-laki yang tidak asing. Dan sepertinya, baru kemarin Sinta melihatnya memperkenalkan diri di depan kelas. Sinta ingin mengingat-ingat, siapa nama anak laki-laki itu? Yang Sinta tahu, anak laki-laki itu ditunjuk sebagai ketua kelas.

Sepanjang jalan, Sinta hanya diam tak menegurnya. Karena memang baru kemarin Sinta melihat sosok anak lelaki itu.

"Seperti nya kemarin dia memperkenalkan diri sebagai ketua kelas, tapi siapa namanya ?"

Mau menegur pun lupa dengan namanya,terpaksa Sinta urungkan niat untuk menyapanya.

Tak terasa angkot sudah berhenti, di halte dekat sekolah. Sinta pun turun terlebih dahulu. Untuk menuju sekolah, Sinta harus berjalan kaki memasuki gang sejauh 300 m. Sinta berjalan lebih dulu, sementara anak laki-laki itu berjalan dibelakangnya.

Banyak siswa yang sudah berjalan menuju sekolah, mereka berjalan beriringan. Terlihat ada kakak kelasnya dan teman-teman seangkatannya yang masih memakai seragam SMP dengan badge asal sekolah masing-masing.

Sinta berniat untuk menyapanya, karena dirinya ingin punya teman baru di sekolah. Tetapi Sinta melihat wajahnya  begitu dingin dan acuh, hingga membuat hati Sinta menjadi ragu untuk menyapanya.

Terdengar suara bel di sekolah berbunyi, menandakan semua siswa harus segera memasuki kelas masing-masing.

Para siswa mulai berbaris di depan kelas masing-masing, Sinta mendapatkan bagian baris paling depan, karena dia berperawakan langsing dan tinggi sekitar 155 cm.

Teman satu kelas Sinta, semua lebih tinggi darinya,  alhasil dirinya selalu mendapat barisan paling depan.

Ketua kelas pun sudah berdiri di depan pintu kelas dan berhadapan dengan Sinta. Sekilas dia tersenyum menunjukan deretan giginya melihat Sinta,  Senyumannya sangat khas yaitu mirip iklan pasta gigi.

"Kamu yang tadi di angkot, ya?" tanya ketua kelas sambil tersenyum.

"Iya" jawab Sinta dengan pandangan tertunduk malu

"Ih, nih orang, senyum nya aneh banget!" gumam Sinta dalam hatinya.

"He, he, he..." Anak laki-laki itu terkekeh.  "Kalau saja tadi di angkot aku tau kita teman sekelas, pasti aku ajak ngobrol. Maaf, ya !" sapanya kemudian kembali tersenyum.

Kemudian dia memberi aba-aba, untuk berbaris. Dan siswa masuk satu persatu dengan rapi ke dalam kelas.

Karena masih masa orientasi siswa, jadi selama tiga hari para siswa dibimbing untuk perkenalan sekolah baru.

***

Bel berbunyi, tandanya para siswa untuk istirahat.

Saat Sinta dan Terry berjalan menuju ke arah pintu kelas, tiba-tiba ada suara orang yang mengagetkannya.

"Dor ..."

Terdengar seperti suara Wahyuningsih di hadapan Terry dan juga Sinta.

"Ih, kamu Ning! Mengagetkan aja!" teriak Terry seraya mengerutkan keningnya

"Yuk, kita ke kantin!" ajak Wahyuningsih sambil merangkul pundak Sinta.

Kemudian mereka berempat berjalan bersama, menuju kantin. Sepanjang jalan, mereka bercerita tentang teman-teman dan guru-guru baru di kelas masing-masing.

Sinta ingin bercerita kepada teman-temannya, jika tadi dia satu angkutan umum dengan ketua kelas. Tetapi dirinya tak yakin, kalau cerita itu akan seru untuk mereka dengarkan.

Akhirnya mereka sampai juga di kantin, dan memilih makanan untuk makan siang.

Beraneka ragam jajanan yang di sediakan di kantin sekolah. Ada somay dan batagor, mie ayam, bakso, nasi uduk, aneka gorengan. Dan yang paling favorit adalah stand es, yang menjadi favorit tempat tongkrongan para siswa saat beristirahat.

Dukung terus karya author, jangan lupa like, vote dan komen ya.🙏

Malik teman baru Sinta

Pagi ini Sinta bangun kesiangan, karena semalam dirinya harus begadang menonton film Korea kesukaannya.

"Jam berapa ini? Aduh, aku kesiangan!" ucap Sinta yang bangun dengan terburu-buru.

Kemudian Sinta langsung bergegas menuju kamar mandi.

Setelah Sinta memakai seragam dan merapikan peralatan sekolah, dia pun bergegas keruang makan untuk sarapan bersama.

Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi siswa di sekolahnya. Dan besok sudah mulai belajar seperti biasanya.

"Kiri, kiri, kiri..."

Sinta melambai tangannya ke arah mobil angkot, jurusan sekolah untuk diberhentikan.

Sinta mendapatkan tempat duduk, dekat abang supir di sebelah kanan. Dilihatnya sepanjang bangku angkot, tak nampak anak lelaki yang menjabat sebagai ketua kelas. Sinta jadi kepikiran anak laki-laki itu, padahal kemarin baru pertama bertemu.

Mobil angkot sudah berjalan melaju menuju sekolah.

Saat Sinta turun dari angkot, tiba-tiba dia bertemu Maya. Maya adalah teman sekelas Sinta, dan mereka berjalan bersama menuju sekolah.

"Assalamua'laikum, May!" Sinta memberi salam kepada Maya karena berpapasan dengan teman sekelasnya.

"Wa'alaikum salam, Sin!" Maya menjawab salam dari Sinta.

Mereka mulai akrab, karena Maya duduk di belakang Sinta. Jadi lebih mudah untuk Sinta mengetahui namanya.

 Terdengar bunyi bel sekolah. Semua siswa kelas 10, diminta berkumpul di lapangan.

Seperti biasa, Sinta selalu berada dibarisan paling depan. Disebelahnya sudah ada si ketua kelas.

Hari ini, sikap  ketua kelas tidak seperti hari kemarin. Sikapnya dingin dan kembali acuh. Hingga membuat Sinta ragu untuk kembali menyapanya.

"Ah, sudahlah Sinta! Gak usah dipikirin. Liat tuh! mukanya masam gitu. Kaya buah mangga yang masih muda. Pas banget buat ngerujak," gerutu Sinta dalam hati seraya melirik ke arah ketua kelas.

Pak guru yang berada di tengah lapangan, mulai memberi penjelasan tentang masa orientasi siswa yang telah berakhir hari ini. Seluruh siswa mendengarkan arahan dari kepala sekolah yang sedang berdiri di tengah lapangan.

Usai memberikan arahan, seluruh siswa yang berbaris di lapangan pun berhamburan untuk masuk ke kelas masing-masing.

Karena belum adanya jadwal pelajaran, maka para siswa pun diberi waktu untuk berisitirahat. Ada yang ke kantin dan juga ada yang hanya di dalam kelas.

Hari ini kondisi badan Sinta sedang tidak enak, karena semalam habis begadang nonton film Korea.

"Sin, ke kantin yuk!" ajak Terry sembari ingin menuntun tangan Sinta.

"Enggak dulu, Ter! Aku lagi kurang enak badan," sahut Sinta dengan mata sayup seperti abis ronda malam.

Sinta langsung berjalan menuju kelasnya. Berharap meja di kelasnya, dapat dengan nyaman menjadi tempat tidur darurat.

Sinta pun menjelaskan kepada Terry, bahwa dirinya semalam habis begadang, menonton film Korea kesukaannya.

"Mau nitip apa, Sin?" tanya Terry sembari mencari uangnya di dalam saku baju

" Aku nitip roti coklat aja," jawab Sinta lemas.

"Oke, Cantik!" sahut Terry seraya mencapit dagu Sinta dengan ibu jari dan telunjuknya

Dengan kedua tangan di tekuk di atas meja, Sinta membaringkan kepalanya. Berharap mendapatkan waktu tidur, walau hanya sebentar saja.

Tiba-tiba saat Sinta telah merebahkan kepalanya, ada seseorang yang duduk disebelahnya lalu menepuk pundaknya.

"Kamu kenapa?" tanya seseorang yang sudah duduk disebelah Sinta.

Sinta terkejut lalu kembali membuka matanya yang baru saja mau di pejamkan."Ternyata teman sebangku si ketua kelas." Sinta berucap dalam hatinya dan sedikit kesal karena telah mengganggunya ingin tertidur.

"Eh, kamu?" tanya Sinta terbata-bata, sembari menunjukkan tangan ke arah muka laki-laki di hadapannya.

" Malik, kenalkan namaku Malik!" Anak laki-laki disebelah Sinta mulai memperkenalkan diri.

" Ada apa Malik?" tanya Sinta yang melihat anak lelaki disebelahnya, dengan mengerjapkan kedua matanya.

" Boleh kenalan?" tanya Malik sembari mengulurkan tangannya, untuk berjabat tangan Sinta.

" Boleh," sahut Sinta sambil tersenyum dengan terpaksa.

" Nih orang gak tau apa, mata uda sepet mau tidur malah ngajak kenalan," gerutu Sinta dalam hati.

Lalu mereka berbincang-bincang, membicarakan tentang sekolah SMP. Malik yang merupakan anak laki-laki, tetapi bicaranya cerewet seperti perempuan.

Tiba-tiba dari arah pintu, masuk ketua kelas yang Sinta masih lupa namanya.

"Oh, bodohnya aku. itulah kekuranganku. Kenal orang tetapi lupa namanya?" jengkel Sinta dalam hati.

Sinta tersenyum tipis kearahnya, tetapi dia acuh dan hanya melihat Sinta sekilas, tanpa membalas senyuman.

" Ya ampun, nih orang apa batu?" gerutu Sinta dalam hati.

"Malik, aku lupa ketua kelas kita namanya siapa ya?" tanya Sinta seraya melihat ke arah belakang.

" Dito," jawab Malik

" Memang ada apa?" Kembali Malik bertanya.

" Enggak, gak ada apa-apa. Aku lupa aja! Soalnya kita baru 3 hari masuk sekolah,"

sanggah Sinta yang sedikit gugup.

"Tet, tet, tet ..." Bel berbunyi tandanya waktu istirahat berakhir.

Malik beranjak bangun dan pergi menuju tempat duduknya.

Pak Budi masuk kelas dan menjelaskan, tentang daftar mata pelajaran untuk besok. Dan siswa semua mencatat daftar pelajaran, yang diberikan oleh Pak Budi. Semua siswa memperhatikan penjelasan dari Pak Budi.

Jangan lupa like dan komen ya, jika ada kata-kata yang kurang berkenan bisa chat Author 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!