NovelToon NovelToon

BUKAN SEKEDAR SAHABAT

PROLOG

Selamat membaca ...

✨✨

Ga ada yang tau gimana hidup akan berjalan ...

Ga ada yang tau kemana takdir akan menuntun ...

Jalani .....

Nikmati .....

Itu saja ..

-Fania-

Naomy Stephania, dia biasa dipanggil dengan Fania. Adalah seorang  gadis berusia 20 tahun yang  ceria dan masih single. Dia adalah seorang gadis biasa yang bekerja sebagai karyawan dan juga seorang Vokalis Band. Fania  punya cerita tentang dua sahabat laki - laki yang terpisah darinya selama 6 tahun dan akhirnya bisa bertemu kembali. Membawanya kembali ke persahabatan lama dan cinta pertamanya.

Andrew Eager Adjieran Smith, adalah laki laki berusia 26 tahun dan masih single. Memiliki karisma seperti seorang Casanova yang  memiliki darah dan wajah blasteran Inggris-Indonesia.

Andrew adalah pria yang terlihat mempunyai sifat dingin di luar tapi sebenarnya dia juga merupakan pribadi yang hangat untuk sebagian orang.

Andrew adalah seorang Pebisnis handal dan disegani seperti sang Ayah. Pewaris dari Salah satu Keluarga Kaya dan Kuat di Inggris, serta dikagumi oleh para wanita karena postur tubuhnya yang tinggi, tegap dan berotot namun otot - otot yang terbentuk dari hasil latihan bebannya itu tidak terlihat berlebihan.

Pas dengan postur dan bentuk tubuhnya. Seksi!. Selain wajah tampannya yang sangat macho , suara beratnya serta kepala plontos nya menambah keseksian laki laki ini.

Reno Alexander , Laki laki 27 tahun berdarah Indonesia campuran, tapi wajahnya diatas rata - rata ketampanan laki - laki pribumi, yang  juga bersifat dingin diluar tapi hangat untuk sebagian orang. Terutama untuk mereka yang dia sayangi sebagai keluarga.

Seorang Pebisnis sama handalnya dengan Andrew. Memiliki tinggi yang sama seperti Andrew, atletis dan sangat tampan. Berbeda dengan Andrew yang masih sendiri, Reno sudah menikah dengan seorang wanita cantik asal Indonesia yang bernama Ara.

Ketiga orang itu adalah sahabat lama yang  terpisah dan dipertemukan lagi setelah 6 tahun lamanya mereka sempat hilang kontak.

Akankah ketiganya kembali menjalin persahabatan seperti dulu lagi ?.

Apa kedua laki laki ini mengingat sahabat yang mereka tinggalkan ?.

Siapakah Cinta dalam hati Fania?.

Apakah salah satunya?

Kisah ketiga orang ini tertulis dalam rentetan episode yang author susun sedemikian rupa untuk mewarnai dunia pernovelan di Mangatoon / Noveltoon. Hehe..

Selamat Menikmati bacaan ini dan semoga terhibur

Salam manis dari Author,

Emaknya Queen

✨✨

Namaku Naomy Stephania , aku biasa di panggil Fania.

Umurku 20 tahun dan aku asli Indonesia. Namun, kata orang-orang mukaku macam orang blasteran.

Yah begitulah. Karena konon katanya, nenek buyutku dinikahi oleh seorang kompeni.

Aku adalah seorang gadis yang ceria , penuh semangat dan pekerja keras karna keluargaku adalah orang biasa. Namun keluargaku juga bukan kekurangan , karena mereka memiliki usaha kecil kecilan yang bisa membiayai sekolahku dan adik perempuanku.

Papa dan mamaku sempat menawarkan aku untuk kuliah, tapi aku tolak karna aku berfikir masih ada adik kecilku yang masih SMP. Jadi aku rasa lebih baik mereka fokus membiayai adik ku itu dan menyimpan uang yang mereka sisihkan untuk pendidikan si Bontot . Lagian bosen belajar melulu kan, istirahat dulu lah.

Sebenernya sih iya, aku pengen kuliah dan bisa punya gelar, dengan harapan bisa punya pekerjaan yang bagus dan gajinya gede. Tapi mungkin aku ini  rada naif, karna sebenarnya aku masih menyimpan harapan pada dua orang laki laki yang pernah begitu berarti dalam hidupku dan janji mereka untuk selalu menjagaku , memastikan aku selalu bahagia dan meraih cita citaku.

Tapi janji tinggal janji, mimpi tinggal mimpi. Toh hidup itu ga selalu berjalan seperti yang kita inginkan.

So, aku sekarang bekerja di salah satu perusahaan swasta di daerah Jakarta, atas rekomendasi salah satu tamuku. Heits jangan negative thinking dulu loh, aku gadis baik baik yang masih menjaga kesucianku walau rada bandel. Hehehe....

Tamu yang merekomendasikan aku di Perusahaan temannya, adalah salah satu tamu yang sering datang kalo aku lagi perform di kafe kafe. Baik banget itu orang.

Yes, aku juga seorang Penyanyi kafe yang wara wiri dibeberapa kafe yang menampilkan Live Music.

Darah seniman papaku kebetulan nyantol dan aku mulai jadi penyanyi sejak lulus SMA. Dari Acara Ulang Tahun, Kawinan di rumah - rumah , Hotel juga Di Kafe - Kafe daerah Jakarta. Profesi ini juga yang bikin aku males lanjut kuliah. Toh aku pun  bekerja kantoran, jadi kalau di bilang ya... keuangan aku lumayan cukup.

Semua kan harus disyukuri?.

Kira kira 9 tahun yang lalu, aku berkenalan dengan 2 cowok sehingga pada akhirnya punya dua sahabat laki laki yang udah kayak abang buat aku.

Tapi kemudian mereka pindah buat melanjutkan study mereka ke Luar Negeri.

London, tepatnya.

Lalu setahun pertama setelah kepindahan mereka komunikasi kami bertiga masih terbilang lancar, tapi setelah  tiga tahun kami bener bener lose contact .

Menyimpan rindu buat para abang angkat dan cinta dalam hati buat seseorang.  Kesel sih tapi banyakan sedih. Tapi ya sudahlah, hidup harus terus berjalan dong.

Sampai dengan saat ini aku melanjutkan hidup dengan melakukan apa yang ku sukai, dan apa yang aku bisa lakukan, selain mensyukuri semua nikmat dari Sang Pencipta.

Bahagia? Harus!. Bekerja di kantor dan bekerja sambilan sebagai penyanyi kafe sudah mencukupi biaya hidupku,  bahkan aku bisa memberikan sebagian penghasilanku untuk orang tuaku, walaupun mereka itu sekalipun ga pernah meminta semua hasil jerih payahku.

Ga lupa juga, aku selalu memberikan jatah uang jajan buat si Bontot yang masih SMP, meskipun jatah dari kedua orang tua ku masih dirasa mampu untuk memenuhi kebutuhan adik ku itu. Tapi uang jajan untuk adikku yang bernama Prita adalah wujud rasa sayang aku sebagai seorang kakak ke adeknya.

Bekerja di kantor dari hari Senin sampai Jumat , dari pagi sampe sore. Bahkan selesai kerja kadang langsung berangkat ke kafe dimana aku terikat kontrak reguler untuk perform hampir setiap malam.

Cape? Ya iyalah. Banget !. Kadang aku tidur cuma dua jam sehari, karna kantor dan kafe kafe tempat aku perform itu jaraknya bisa puluhan kilometer dari rumah orang tuaku. Yah, biar gitu, dinikmatin aje deh.

But So far, aku menikmati setiap prosesnya. Walau jarang punya waktu buat kongkow di weekend, karna biasanya kalo ada job menjadi Wedding Singer di weekend selalu aku ambil. Secara, honornya bisa dua kali lipat dari honor nyanyi reguler. Dan terkadang juga Band aku dapet Job untuk Special Event.

✨✨

Dan inilah Kisahnya ...

✨✨

To be continue ...

Episode 1

Selamat membaca ...

✨✨✨

“Kak, emang nya kamu ga cape apa kerja tambah nyanyi dari pagi sampe hampir pagi lagi?. Paling engga istirahat kek sabtu minggu atau sehari lah paling engga.” Ucap mamanya Fania.

“Cape lah mah, ya mo gimana lagi coba?. Kalo di suruh milih antara kerjaan yang sekarang ama nyanyi ya susah mah. Kerjaan yang sekarang enak , gaji lumayan, bos bae, temen - temen  kantor juga pada bae. Kalo nyanyi mama tau kalau itu kan hobi Fania dari kecil . Trus punya hobi yang bisa menghasilkan duit lah kan mayan." Jawab Fania ke mamanya sambil memakan sarapannya.

"Iya, tau mamah. Tapi jangan terlalu diforsir amat kak. Kamu itu manusia , bukan robot." Ucap Mamanya Fania lagi.

Hari minggu ini, Fania ga punya kegiatan apapun di luar rumah, karna kebetulan job untuk Wedding Singer atau job event kebetulan lagi kosong. Jadi rencananya, hari ini Fania adalah tidur sepuasnya. Karna hari senin besok dan seterusnya pasti akan sangat melelahkan.

“Jaga kondisi badan kamu juga ka. Minum vitamin.” Ucap sang  Papa sambil memakan nasi goreng buatan Mama Fania.

"Iya pah. Pastinya dong," jawab Fania.

Pagi itu Mama, Papa, Fania dan Adiknya kumpul bareng saat sarapan karna jarang jarang si anak sulung mereka itu bisa sarapan bareng dirumah. Secara dari Senin sampe Jumat, dari abis shubuh itu anak sulungnya udah berangkat kerja , jadi ga pernah yang namanya sarapan dari rumah. Sengaja berangkat pagi pagi buta , untuk ngejar kereta pertama supaya bisa nyampe awal di kantor dan ga ribet ngerjain kerjaan. Selain bisa sarapan dan make up dengan nyantai, jadi kerja pun dengan mood yang bagus.

“Tau lo kak jangan cari duit melulu. Jodoh cari tuh biar duit ada yang nyari in. Kan enak kalo punya ayang beb," celetuk si Bontot, Prita.

“Sok lu segala nasehatin gue, anak kecil," sahut Fania.

“Bener banget tuh kak yang adek kamu bilang, kamu itu cari pacar kek paling engga. Jadi kalo pulang malem banget ada yang jagain. Ngurangin khawatir orang tua." Celetuk Mamahnya Fania.

“Fania itu bisa jaga diri sendiri mah. Ribet punya pacar entar malahan ah." Fania menimpali ucapan Mamanya.

“Ya udah kalo gitu mending nikah aja langsung, kalo ga mau pacaran sih.” Celetuk papahnya Fania

“Ye ... ini lagi si papah, pacar aje kaga ada suruh nikah pula. Lagian anakmu ini masih 20 tahun pah, buru buru

nikah mau ngapain.” Ujar Fania.

" Ya udeh sana cari pacar lah." Sahut papanya.

“Ah mama aja nikah umur 18 tahun." Ucap si mamah

“Itu sih gatel amat." Jawab Fania menggoda mamanya.

“Garuk kalo gatel.” Ucap Mamahnya lagi

" Hahaha.....kocak." Fania tertawa. “Udah ah Fania mau tidur lagi. Hoam."

“Mandi dulu gih sono.” kata si Mamah egen.

“Ntar aja ah Sekalian, hemat aer." Ucap Fania sambil berlalu ke kamarnya. Dirumah yang berukuran tidak besar itu

hanya ada 2 kamar. Yang satu kamar orang tuanya, sedangkan kamar satunya di tempati Fania dan adik nya, itu pun mereka berbagi kasur.

Papa dan Mamanya Cuma geleng geleng kepala saat Fania menjawab sambil berlalu menuju ke kamarnya.

Sementara itu di lain tempat....

Seorang pria tampan, bertubuh tinggi atletis sedang memandangi sebuah foto ditangannya. Satu satunya kenangan yang tertinggal tentang persahabatannya di masa lalu saat dirinya masih di Indonesia. Ia tersenyum melihat seorang gadis super tomboi di foto itu. Gadis dengan rambut bondol memakai kaos longgar, celana jeans dan sneaker.

'lo apa kabarnya ya sekarang?' Ia bergumam dalam hati sampai sebuah suara merdu menghentikan lamunannya.

“Honey ( Sayang )” sapa seorang wanita sambil memeluknya dari belakang.

“Yes, Babe?” Pria itu membalikkan badan seraya dan memeluk si pemilik suara merdu bertubuh ideal dan berwajah sangat cantik.

“Aku kira kamu di kamar, eh ternyata kamu ada disini.” Melirik foto yang dipegang sang suami. “Kangen ya sama

gadis kecil kamu?. Eh dia udah besar pasti sekarang ya hon?, hehe.”

“Selalu Babe, aku masih berusaha buat menemukan si tomboi ini. Ada janji yang harus aku tepati sama dia, memastikan kalau dia baik baik aja dan bahagia.” Menghembuskan nafas dengan berat sambil memeluk tubuh istrinya.

“Aku minta maaf ya, Hon?” Ujar wanita itu.

“ Maaf untuk?” tanya si pria sambil memandang wanita yang adalah istrinya itu.

“Ya maaf, karna aku juga sampai detik ini belum bisa bantu kamu untuk menemukan keberadaan gadis kecil kesayangan kamu itu. Lagian sih kamu , datanya kurang valid, nama lengkap si tomboi kesayangan aja kamu ga tahu Hon." ucap wanita tersebut lagi.

Pria itu kemudian terkekeh. “Iya itu salahnya aku, dulu kan taunya dia pake nama panggilannya itu dari sejak kenal Babe, tidak kepikiran kalau akan lose contact begini.”

✨✨✨✨✨

To be continue .... 

Episode 2

Selamat Membaca ...

- - -

- - -

Flash back on

“Hm ....permisi kak, sori nih, mau nanya deh kalo mau naek angkot lewat mana ya? ..“ tanya seorang gadis tomboi kepada seorang cowok yang gantengnya Masya Allah dengan gayanya yang cool abis, di sebuah lobi Mal daerah Jakarta.

Sambil melirik dan memperhatikan gadis yang bertanya padanya. “Angkot?” tanya si cowok itu balik.

“Iya angkot , itu loh angkutan umum. Soalnya tadi kayaknya masuk ga lewat pintu ini , jadi bingung deh,” tanya si gadis tomboi lagi sambil memperhatikan cowok yang ia tanya. 'Masa angkot aje ga tau?' batin si Tomboy.

“Wah maaf saya kurang tahu juga ya kalo soal naek angkot.” Cowok itu menjawab dengan santai.

“Yah.... mmm......ya udah deh makasih kak.” Ucap si gadis tomboi. 'Orkay ye kayaknya sih.' Si Tomboy membatin lagi.

“Eh tunggu kamu.” Panggil si cowok ganteng saat si cewek tomboi berbalik.

“Ya?” Cewek tomboi itu pun seketika menoleh.

“Kamu emang mau kemana naek angkot?” tanya si cowok ganteng itu.

“Mau pulang lah kak. “ Jawab si cewe tomboi itu lagi. 'Masa mau nyuci.' Batin si Tomboy nyeletuk lagi.

“Iya paham, mau pulang  ke daerah mana?.“ Tanya si cowok itu lagi.

“Daerah Jakarta Pusat Kak. Eh ya udah kak, saya permisi dulu ya. Mau coba ke pintu yang satunya lagi,” jawab si Tomboy.

“Eh tunggu, kamu bareng saya saja kalau gitu.” Cowok itu menawarkan sang cewe tomboi untuk ikut bareng dia pulang.

“Hah? seriusan nih kak?" tanya si tomboi tak percaya.

“Iya. Yuk itu mobil saya udah dateng.” Si cowok menunjuk Mobil yang kala itu sudah berhenti di depan lobby dimana dia berdiri.

Tapi si gadis malah bergeming dan menatapnya dengan curiga. Saat itu dia berpikir baru kenal tapi udah nawarin buat kasih tumpangan, perlu di waspadai apa enggak ya. 'Eh, tapi ....'

“Tenang aja, saya bukan orang jahat. Jangan mikir yang ga baik," ucap si cowok itu lagi dengan wajah ganteng yang datar namun tulus.

Sampai akhirnya sang gadis tomboi yang bertanya itu pun mengangguk untuk ikut ke mobil si cowok. Dan sampai dalam mobil keduanya masih terdiam untuk beberapa saat.

“Jakarta Pusatnya sebelah mana?. Kamu beritahu supir saya alamat jelasnya.” ucap si cowok memecah keheningan.

“Oh iya Kak." Kemudian si gadis tomboi itu bicara pada supir si cowok, memberitahukan alamat beserta patokan jalannya. Dan si supir pun mengangguk.

“Baik Non, saya tahu daerah situ.” Ucap pak Supirnya sopan.

“Terima kasih  ya Pak.“ Sahut si tomboi juga dengan sopan pada Pak Supir.

Setelah itu suasana dalam mobil hening kembali tanpa ada yang bicara. Sampai akhirnya sang supir menginjak rem dengan halus dan bicara. “Sudah sampai Non.“

“Oh iya Pak” Ucap sang gadis sambil bergegas turun, namun sebelumnya ia tidak lupa berterima kasih pada si cowok yang baik hati itu. “Makasih ya Kak sebelumnya. Ma kasih buat tumpangannya . Kakak udah cakep bae pula.” Sambil nyengir.

“Iya sama sama. Lain kali jangan pergi sendirian jauh jauh. Ngomong ngomong nama kamu siapa?" tanya si cogan sesaat sebelum si tomboi itu keluar dari mobilnya.

“Oh iya ya,  Kakak juga namanya siapa?.” Si tomboi malah bertanya balik.

“Orang kalau ditanya itu, jangan nanya balik. Ga sopan.” Ujar si cowok sambil geleng geleng kepala dengan pelan

“Hehe, maaf kak,” ucap si gadis tomboi. “Aku Fania Kak." Mengulurkan tangannya pada si cowok.

“Reno.” Ucap si Kakak cowok tampan dan baik hati, sambil menjabat tangan si gadis tomboy.

“Bay Kak Reno n makasih.”

Si tomboi Fania kemudian turun dan berdiri sambil melambai ke arah mobil sesaat sebelum mobil Reno bergerak pergi.

Setelah  mobil Reno berlalu dari hadapan Fania, gadis itu pun berjalan menuju rumahnya melalui gang yang terhubung dengan jalan besar tempat dia turun dari mobil Reno tadi.

Tanpa diduga, keduanya bertemu kembali di sebuah toko buku besar dan keduanya masih saling mengenali sampai

akhirnya Reno dan Fania jadi akrab karena Reno menganggap Fania seperti seorang adik yang tak pernah ia miliki, sebab Reno adalah anak tunggal.

Fania pun merasa, Reno seperti abang yang juga tidak ia miliki karna ia sendiri adalah anak sulung . Reno sangat baik dan perhatian pada Fania.

Dan persahabatan mereka terjalin dengan begitu akrabnya seperti kakak dan adik kandung betulan, sampai akhirnya Reno harus pergi untuk melanjutkan pendidikannya di London.

Flashback Off

Malam minggunya si jomblo Fania, hampir selalu tidak jauh berbeda seperti malam minggu yang selama ini dia lalui.

Tanpa kencan atau sekedar kongkow cantik di Coffee Shop. Fania terlalu sibuk mencari pundi - pundi demi sekarung berlian. Dan seperti biasa dia dan Bandnya punya jadwal manggung reguler.

🎶

Ternyata tak ada yang namanya sahabat

Dari tak bisa (Dari tak bisa) kini ku bisa terima

Semua hanyalah sekedar sahabat

Tapi bukan dalam arti yang sesungguhnya, sesungguhnya

🎶

Lantunan lagu melow dari seorang gadis manis berkulit putih. namun berwajah eksotis dan bersih, dengan suara yang merdu pastinya. Mengiringi asiknya malam minggu para pengunjung salah satu cafe di Jakarta. Menemani Mereka yang sedang menikmati malam minggu bersama pasangan atau teman teman di kafe tersebut.

Tepuk tangan kembali terdengar setelah Fania menyelesaikan sebuah lagu dengan suara merdunya. Gambaran bahwa para penonton atau pengunjung Kafe tersebut merasa puas atas penampilan Fania barusan.

“Okay, para tamu sekalian. Kiranya seperti biasa ada yang mau request lagu atau ikut nyanyi bareng kita diatas sini, silahkan aja ya. Ditunggu requestnya ya?” Ucap Fania setelah menyelesaikan lagunya. “So, sambil tunggu request atau partisipan, satu lagu lagi buat anda semua yang ada disini.“

Fania kemudian menyanyikan satu buah lagu lagi sambil menunggu permintaan lagu yang biasanya mereka terima untuk dinyanyikan.

🎶

Come on, come on, turn the radio on

It's Friday night, and it won't be long

Gotta do my hair, put my make-up on

It's Friday night, and it won't be long

-Cheap Thrills by Sia-

🎶

Membawa para pengunjung cafe menggangguk kan kepala mereka, yang menandakan bahwa mereka menikmati lagu tersebut. Perform hari itu berjalan dengan lancar seperti perform - perform Fania dan bandnya di setiap penampilan mereka. Membuat sang manajer band sibuk mengatur jadwal untuk band  yang diurusnya.

✨✨✨

To be Continue ... 

Dukung Author dan Novel nya Yah. Thank you

Jangan lupa add ke favorit jika syuka

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!