NovelToon NovelToon

ISTRI YANG TAK DICINTAI

eps 1

Sudah cukup larut tapi Nesi masih terdiam di sofa, ia terus memperhatikan tivi dan sesekali melirik ponselnya.

Sudah jam 10 lebih tapi kok mas Ferdi belum sampai rumah juga

Pikiran Nesi menjadi bimbang, padahal itu bukan kali pertama hal itu terjadi, hampir setiap malam Ferdi pulang larut malam.

GLEK...

Pintupun terbuka, Nesi langsung menyongsong suaminya yang terlihat kelelahan.

"kenapa kamu belum tidur???" tanya Ferdi datar.

"Aku menunggumu mas" Jawab Nesi sambil menerima tas yang di bawa suaminya.

"Kenapa harus menungguku, kan sudah biasa aku pulang larut malam begini" Ferdi berkata sambil melepaskan jas yang dikenakannya.

"Aku kan istrimu, rasanya tak sopan jika aku tidur ketika kamu masih belum di rumah" jelas Nesi dengan sedikit sedih.

"Ingat Nes.... pernikahan kita hanya status saja, aku sama sekali tidak menginginkan ini, jadi kamu jangan berharap lebih dari aku" Ferdi menjelaskan dengan nada yang sedikit ketus.

"Aku sangat paham itu mas" Nesi menjawab dengan nada sedih.

Nesi sangat menyadari setatusnya, ia hanya wanita yang di jodohkan dengan Ferdi karna persahabatan kedua orang tua mereka. Sudah 5 tahun sejak pernikahan mereka, tapi sikap Ferdi pada Nesi belum sedikitpun berubah. Padahal Nesi sudah bisa menerima Ferdi sebagai suaminya, ia mulai membuka sedikit hatinya untuk Ferdi dan diapun mulai sedikit melayani Ferdi sebagai suaminya. Menyiapkan baju, membuat makanan bahkan menunggu Ferdi pulang.

"Aku tadi masak ayam goreng dan lain-lain mas, ayo kita makan!!" Nesi sedikit mengalihkan kesedihannya.

"Aku sudah makan, kamu aja yang makan" Jawab Ferdi dengan nada yang tak berubah.

Lalu Ferdi meninggalkan Nesi yang sudah menarikkan kursi untuk Ferdi. Nesi merasa ada yang mengiris ulu hatinya. Dengan malas Nesipun duduk di kursi itu, meletakan tas kerja milik Ferdi. Air matanya mulai meleleh membasahi rona merah pipinya.

Harus sampai kapan aku menahan rasa sakit ini, di acuhkan tak di anggap.

Nesi terus menangis hingga matanya benar-benar sembab.

Karna rasa lelahnya Nesipun tertidur di meja makan.

......................

Pagi-pagi sekali Nesi bangun, menyiapkan diri untuk bekerja, lalu ia menyiapkan baju untuk suaminya, dan bahkan ia menyipkan sarapan berupa roti yang di oles margarin juga tambahan keju dan telur ceplok untuk suaminya. Kemudian diapun menyetarter mobilnya dan mulai melaju ke arah ibu kota.

Nesi berhenti di sebuah ruko kecil, ia memesan secangkir kopi dan sandwich. Kemudian duduk di sebuah kursi di pinggir jalan. Nesi berharap menemukan ketenangan disana. Menatap jalan yang masih sangat sepi, menikmati udara yang masih sejuk dan bersih, Ia tersenyum melihat seseorang menghampirinya.

"Kenapa sepagi ini sudah nongkrong disini Nes"

Ucap seseorang bernama Kenzi, dia terlihat sangat tampan mengenakan setelan kaos dengan celana training, keringat yang sedikit mengalir di mukanya membuat sensasi berbeda.

"Nggak papa, bosen aja dirumah, pengen cari suasana pagi yang baru" Jawab Nesi ringan.

Kenzi pun duduk berhadapan dengan Nesi.

"Mau ngopi"

"Nggak,,,, aku baru olahraga, air putih aja" Jawab Kenzi santai.

"Apa kamu tinggal di dekat sini?" Tanya Nesi penasaran.

"Iya,,, di blok D"

Kemudian merekapun hanyut dengan obrolan yang tidak bertopik.

Dan mereka menyudahi ketika sadar hari sudah cukup siang.

Sementara di rumah, Ferdi sedang kebingungan tentang keberadaan Nesi, ia mencari ke seluruh penjuru rumah, tapi nihil. Sampai ia sadar mobil Nesi sudah tidak ada.

mungkin dia sudah berangkat.

Ferdi berpikiran asal. Kemudian dia bersiap-siap dan mengendarai mobilnya menuju kantor. Ia membawa sebotol susu dan roti yang di siapkan Nesi.

Kenapa tega dia berangkat tanpa membangunkanku, sampai aku tak punya waktu untuk sarapan.awas saja nanti!!

Batin Ferdi geram sambil memakan sarapannya di mobil.

^^^^

mohon krisannya ya para Readers!!

😘😘😘

Adiz.ck

eps 2

"Mas,,, hari ini aku akan pulang telat, ada agenda bertemu dengan clien"

Nesi mengirim pesan kepada suaminya. Jadwalnya memang padat akhir-akhir ini, banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.

"Nes 6 bulan lagi bukankah kamu ada promosi kerja ke jepang, apa kamu sudah membicarakan itu dengan suamimu?" Tanya seorang rekan kerja.

"Belum,,,, aku akan segera membicarakanya nanti " Nesi menjawab dengan datar.

"Kamu harus ambil kesempatan itu Nes, itu kesempatan yang sangat bagus bukan" rekan kerja Nesi terus menyemangatinya. Tapi Nesi hanya tersenyum tipis.

"Aku akan mencobanya "

Sebenarnya Nesi tidak begitu tertarik dengan kesempatan itu, tapi mengingat sikap Ferdi padanya membuat Nesi ingin menghindar meski hanya untuk beberapa waktu.

Selepas kerja Nesi mulai melajukan mobilnya ke sebuah cafe yang cukup elit di kota itu. kemudian Nesi menanyakan meja reservasi nya kepada pelayan, tak butuh lama untuk Nesi menemukan meja itu. Ia duduk santai sambil menyiapkan berkas-berkas yang akan ia bahas dengan cliennya.

Tak berapa lama berselang, seorang pria sudah duduk di hadapannya.

"Selamat sore pak...." Nesi menyalami cliennya itu, kemudian mulai memperkenalkan diri dan mulai menerangkan tentang detail produk yang sedang ia pasarkan.

Kata-katanya yang luwes, penampilannya yang menarik membuat clien itu terkagum dan tak memakan waktu yang lama untuk bisa menggaet minat cliennya itu.

Saat sedang menemani cliennya makan, Nesi melihat sosok yang sangat familiar baginya.

Mas Ferdi.....

Nesi melihat Ferdi sedang makan bersama seorang perempuan cantik, berpakaian sangat modis dan parasnya yang cantik sangat luwes dipandang. Sesekali Ferdi menyuapi wanita itu dan bahkan mereka saling bergenggaman tangan.

Nesi merasakan ada yang menusuk dadanya, sakit yang tak terbendung lagi. Dia melihat bagaimana suaminya tertawa sangat bahagia, jauh berbeda ketika berada di depan Nesi.

Dengan cepat Nesi menyudahi pertemuannya dengan clien dan pamit pulang.

Disepanjang perjalanan Nesi menangis, dan hampir tak bisa mengontrol mobilnya. ia begitu emosi dan sakit.

Sesampainya di rumah, ia langsung berlari ke kamar dan mengurung diri disana. Ia enggan untuk keluar ataupun menyiapkan makan malam untuk suaminya.

......................

Sementara itu, Ferdi yang sudah menyelesaikan makannya segera mengajak Vika untuk pulang.

"Sayang,,,,, tidurlah di apartemen kita, aku kangen." ucap vika pada Ferdi dengan manjanya.

"Belum saatnya sayang, aku takut istriku tau, dan menghancurkan semuanya" jelas Ferdi.

Tak lama berselang, sampailah mereka di apartemen vika, Ferdi menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

Vikapun dengan nakal menindih tubuh Ferdi, memainkan jari-jari lentiknya di telinga Ferdi.

Ferdi yang merasa tergoda segera membalikan posisi, hingga Ferdilah yang menindih Vika. Lalu dengan perlahan Ferdi mengecup Vika dengan buas, tangannya mulai bergerilya di setiap inci tubuh Vika.

Vika mulai mend*s*h nikmat, dengan buas Ferdi memagut bibir Vika yang sangat se*y. Vika membuka satu persatu kancing bajunya, Sementara tangan Ferdi memainkan p**ing Vika dengan penuh nafsu.

Ciumanya turun ke arah leher dan terus mengecupnya dengan beringas. dengan sedikit kasar Ferdi melepaskan pakaiannya dan melemparkannya sembarangan. Menyadari tongkatnya sudah berdiri dengan gagah segera Ferdi membuka semua baju Vika, dan tanpa komando Ferdi menghujamkan tongkatnya ke arah goa Vika.

Aagghhh,,,, Vika merasa tersentak oleh kenikmatan, dia terus mendesah, sementara Ferdi sibuk dengan perannya, dia terus menghentak Vika dengan nikmat. Desahan Vika yang cukup manja menambah bir*hi Ferdi meninggi, hingga tak butuh waktu lama untuknya mencampai klimaks.....

AAAGGGHHH

Lenguh mereka bersamaan. Ferdipun menumbangkan tubuhnya di kasur, tubuhnya basah oleh keringat.

^^^^^

Adiz.Ck

eps 3

Kemana Nesi,,,,, aku tak bertemu dengannya sejak kemarin pagi.

Ferdi membatin, dengan sedikit malas ia memakan roti isi yang di siapkan Nesi, dan juga meminum segelas susu.

Ferdi sedikit kesal tentang ulah Nesi, semalam Nesi memang sengaja tak menunggu Ferdi pulang, namun Ferdi tampak cuek dengan hal itu.

Ferdi berencana berangkat lebih awal, dan saat sampai kota, ia melihat Nesi tengah duduk sendirian dengan secangkir kopi di hadapannya. Tapi ia enggan untuk berhenti, dan memilih melanjutkan perjalanannya. Ferdi bekerja di sebuah perusahaan software ternama, jabatannya sudah lumayan tinggi, jadi pagi ini ia harus mempersiapkan untuk kegiatan rapat yang akan di lakukan jam 9.00 nanti.

"Sayang..... apa sudah bangun?" Ferdi mengirim pesan singkat, namun sejurus kemudian dia langsung menyibukan diri dengan berkas-berkas yang cukup banyak.

Perusahaan tempat Ferdi bekerja memang sedang berkembang pesat, dan Ferdi memang sangat bersemangat untuk pekerjaan itu sehingga namanya sangat cepat melesat untuk menjabat posisi penting di kantor itu.

Ferdi bukanlah berasal dari keluarga kaya raya, namun cukup untuk hidup berkecukupan. Ferdi punya beberapa usaha yang cukup besar, namun ia memilih menyerahkan semua itu kepada keluarganya.

Sedangkan Nesi hanya berasal dari keluarga yang sangat sederhana, orang tuanya tinggal di Surabaya, jadi Nesi harus belajar mandiri untuk mengurus hidupnya. Selain bekerja sebagai manager marketing ia juga punya beberapa bisnis sampingan seperti arsitek juga punya butik yang ia urus saat weekend.

Walaupun sudah bersuami, tapi dia sangat mandiri terutama untuk masalah keuangan. Dia menyadari jika Ferdi tidak mencintainya, jadi sangat mungkin jika Ferdi bisa tiba-tiba menceraikannya, setidaknya Nesi sudah antisipasi untuk hal itu.

......................

Sore itu ketika Nesi hendak pulang dia melihat seorang wanita cantik tengah berdiri di samping mobilnya, Nesi segera menghampiri wanita itu.

Ia ingat, wanita itu yang bersama suaminya tempo hari di sebuah resto.

"Siapa kamu?" Nesi bertanya sedikit ketus. wanita itupun membalikan badannya.

Vika menatap tajam Nesi, memperhatikan Nesi yang berpakaian rapih dan sederhana.

"Oh,,,,, jadi kamu suami dari Ferdi Handoko,,," Vika tersenyum kecut. Ia begitu teliti memperhatikan setiap inci tubuh Nesi.

"Kenapa memangnya, ada yang salah denganku? " Nesi menjawab tak kalah ketus.

"Ya jelas salah dong nyonya besar.... Kamu harus memperbaiki penampilan kamu, apa kamu tak tau selera suami kamu itu?" Vika berbicara dengan nada yang sombong.

"Itu urusan saya dengan suami saya, tak ada hubungannya dengan anda" Nesi mulai geram dengan ucapan Vika.

"Oh begitu, jadi kalau suami anda lari ke pelukan wanita lain, berarti anda sudah tak peduli" Ucapan Vika begitu menohok hati Nesi.

"Apa maksudmu? " Nesi sedikit gemetar, walaupun dia sudah mempunyai feeling tentang ini.

"Kenalin.... Saya WANITA SIMPANAN pak Ferdi Handoko" Jelas Vika sambil menjulurkan tanganya, ia tersenyum sinis.

Nesi langsung menepis tangan Vika dengan kasar.

"Jauhkan tangan kotormu dari hadapanku" Nesi begitu tersulut emosi dan kecemburuan yang membara.

"Cih.... Jangan sok suci kamu, dan ingat ya Ferdi akan memilih hidup denganku daripada denganmu" Lalu Vikapun pergi meninggalkan Nesi yang masih terpukul dengan kenyataan tadi.

Nesi segera masuk ke dalam mobil dan menangis begitu kencang.

Ia tidak menyangka, kenapa suaminya sangat tega menyakitinya, mengkhianatinya.

Tak disadari Nesi menangis sampai sudah hampir jam 10 malam, ia segera melajukan mobilnya ke sebuah hotel. Rasanya di saat seperti ini dia sangat enggan untuk pulang ke rumah.

Disaat seperti ini menjaga jarak mungkin adalah yang terbaik.

*****

Adiz.Ck

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!