NovelToon NovelToon

Twins Genius (Baby Twins Milik Ceo)

Twins Genius

'Safira Queenza

Safira Queenza seorang penyanyi ,yang bekerja di sebuah club malam ,demi mempertahan hidup adik semata wayangnya.

Bahkan rela menukar tubuh nya Hanya untuk membiayai pengobatan sang Adik.

Menjadi seorang penyanyi di sebuah Club malam bukan lah hal yang sangat mudah ,Namun itu hanya pilihan yang tepat untuk mendapatkan uang pengobatan sang adik.

setelah di tinggal oleh orang tuanya nya, Safira lah yang bertanggung jawab atas adiknya itu.

Safira rela melakukan one night stand dengan seorang Pria ,hanya untuk membiayai operasi adik nya itu.

Di usia nya yang ke 20 iya harus rela menukar hal yang sangat iya jaga selama ini,Namun itu tidak membuat nya menyesal terlalu dalam,Demi Sang adik Iya rela melakukan hal apa pun itu .

Devano Anuraga Raspati

Seorang Ceo terkenal , dengan ketampanan nya , Serta kesuksesan nya dalam dunia bisnis , Wajah tampan,uang , Serta kehormatan ,Bukan lah hal yang mustahil baginya untuk di raih.

Hidup dengan keluarga Pengusaha bukan hal nyang mudah baginya.

Banyak nya tuntutan tuntutan yang harus iya patuhi.

Di usia yang baru menginjak 24 tahun, menjadi nilai tambah akan reputasi nya di Media publik.

"Seorang Ceo muda,yang berhasil membawah perusahaan keluarga nya menjadi perusahaan terbaik sedunia"

Satu kata yang sangat Devano Benci yaitu "Homo", Keseringan di ejek teman teman nya membuat Devano atau yang akrab di panggil Devan , Melakukan One night stand Bersama dengan penyanyi Club malam .

**❤️❤️

Hai Guasy ,kembali lagi sama Author,Nah ini karya yang rilis Untuk bulan ini , Sambil menunggu Kelanjutan** "***Dokter Cantik milik presdir tampan" Season dua.

Karya bulan 01_08_2021

jangan lupa like ,komen.dan Vote.

love you my reader's ❤️***

Twins Genius

******Happy reading pembaca setia 😘😘😘

Jangan lupa tinggalkan jejak ya biar author makin semangat nulisnya ❤️❤️❤

I love you❤️

(**BAB 1)

🐷🐷🐷**

Safira berjalan di gang sempit dan deretan kios kosong dengan cahaya bulan penuh la kembali berjalan dengan hilsnya yang mungkin kalau dilihat lihat sudah tiga tahun ini menempel di kaki jenjangnya. Sambil membawa tas merah ia bersenandung kecil-kecilan untuk mengusir kesunyian yang akan ia hadapi selama 5 menit sebelum ia sampai di kosannya. Mengingat aksinya dipanggung har tadi membuatnya sedikit merinding, Sosok pria misterius yang duduk di bangku VIP bar itu membuatnya penasaran, pria apa yang duduk sendirian di bar sambil menangis menatap hip nya.

Kini Safira telah sampai di sebuah kamar kos berukuran 3x4 meter. la telah menata hidupnya sejak 10 tahun yang lalu di tempat ini. la terpaksa harus bekerja di BAR untuk membiayai rumah sakit adiknya yang terkana kanker nasofaring stadium akhir. Tiba-tiba ponselnya berbunyi nama yang tertera dari rumah sakit priaman.

"Mbak Safira kondisi adek mbak semakin memburuk, kami berharap ibu bisa segera datang ke RS sekarang suara dari seberang telepon membuat kald Safira lemas, kini ia tidak tau harus berbuat apalagi demi kesembuhan adiknya.

"Baik sus, saya akan segera ke RS, tolong selamatkan adik saya sus Jawab Safira menahan tangisnya.

Dengan sigap ia kembali berlari di gelapnya malam. Tangisnya tak dapat lagi ia tahan setelah melihat keadaan adiknya yang dipenuhi selang dan kabel

"Permisi, dengan Mbak safira" Suara dari seorang pria membuatnya berhenti terisak

"lya dok"

"Jadi begini Mbak, kami harus melakukan operasi secepatnya untuk menyelamatkan nyawa adik mbak, saya punya jadwal kosong sampai lusa. Jika mbak sudah menyelesaikan administrasi maka akan kami lakukan operasi pada hari itu, namun jika belum maka kita akan menunggu sampai jadwal operasi minggu depan" Ucap dokter

Anthonsen lalu berlalu meninggalkan Safira yang masih termenung setengah mencerna ucapan dokter tadi.

Itu artinya ia hanya memiliki waktu 32 jam untuk mengumpulkan uang 500 juta, jika tidak ia akan menyesal karena melihat adiknya. terus tersiksa dengan selang-selang sialan itu.

"Sabar yah dek, kakak pasti dapat uangnya"

🐵🐵🐵

Sisa waktu 26 jam dari sekarang, Safira telah siap dengan pakaian hitamnya. Ia mengotok sebuah pintu rumah bernuansa putih..

"Eh Mbak Safira, masuk Mbak" Ucap seorang bibi di rumah itu

"Makasih Bi, ibu Estinya ada Bi"

"Ada Mbak, tunggu sebentar yah saya panggilkan nyonya dulu" Ucap wanita itu lalu meninggalkan Safira di ruang tamu itu sendirian

Suara sandal hils terdengar menuruni tangga rumah itu, sontak Safira

melihat kearah suara itu.

"Ada apa Safira?" Ucap wanita itu masih meneruskan langkahnya

menuju Safira

Safira berdiri lalu berlutut di kaki wanita itu sambil menangis "Mba Esti saya butuh uang 500 juta untuk operasi adik saya, besok ia harus di operasi dan saya tidak tau lagi harus mendapatkan uang itu dil mana Mbak, aku mohon sama Mbak untuk membantu saya kali ini Mbak" ucap nya sambil menangis.

Nyonya Esti menghela nafas panjang,sambil membantu safira berdiri.

"jangan seperti ini safira ,berdirilah" Ucap nyonya Esti MENDENGAR itu safira langsung berdiri sambil mengikuti langakah kakinyonya Esti.

"Saya sangat ingin membantumu Safira, namun kemarin saya harus membayar bank sebanyak 400 juta. Sisa uang saya sekarang hanya 150 juta." Ucap nyonya itu.

"tidak apa apa bu, sisanya saya akan usahakan cari di tempat lain" Ujarnya sambil membersihkan sisa sisa air mata di pipinya.

"Baiklah kalau begitu, kau kembali lagi ke sini besok pagi, saya harus

kembali ke kantor. Tetaplah semangat Safira pasti di tengah kesulitan aka nada kemudahan" "Baik Bu, kalau begitu saya juga harus pergi mencari sisa uang lainnya, kalau begitu saya permisi Bu" Safira lalu menyalami ibu Esti dan pergi

meninggalkan rumah besar itu.

Sisa waktu 20 jam

Safira duduk di bangku taman rumah sakit. Sudah 6 jam lamanya ia berputar mencari sisa rupiah lainnya. Namun mustahil untuk mendapatkan uang 350 juta dalam waktu singkat. Ia menarik nafas frustasi sambil melihat foto bersama dengan adiknya saat masih sehat. La sangat merindukan masa masa itu.

Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 4 sore. Ia harus segera bergegas kembali ke bar.

Sesampainya di BAR Safira kembali melantunkan lirik lirik lagu itu dengan suara indahnya.

..."Imagination"...

...Oh, there she goes again Every morning it's the same...

...You walk on by my house...

...I wanna call out your name...

...I wanna tell you how beautiful you are from where I'm standing You got me thinking what we could be cause........

...I keep craving, craving...

...You don't know it but it's true...

...Can't get my mouth to say the words they wanna say to you...

...This is typical of love Can't wait anymore, I won't wait...

...I need to tell you how I feel when I see us together forever...

...In my dreams you're with me...

...We'll be everything I want us to be And from there who knows?...

...Maybe this will be the night that we kiss for the first time Or is that just me and my imagination?...

...We walk, we laugh, we spend our time...

...Walking by the ocean side Our hands...

...intertwined...

...A feeling I just can't describe All this time we spent alone...

...Thinking we could not belong To something so damn beautiful...

...So damn beautiful...

...I keep craving, craving you don't know it, but it's true...

...Can't get my mouth to say the words they wanna say to you...

...This is typical of love Can't wait anymore, I won't wait I need to tell you how I feel when I...

...together forever...

...In my dreams you're with me...

...We'll be everything I want us to be...

...And from there who knows? Maybe this will be the night that we kiss for the first time...

...Or is that just me and my imagination?...

...Whoa, whoa, whoa Imagination...

...Whoa, whoa, whoa Whoa, whoa, whoa...

...Imagination...

...In my dreams you're with me...

...We'll be everything I want us to be...

...And from there who knows?...

...Maybe this will be the night that we kiss for the first time Or is that just me and my imagination?...

...I keep craving, craving...

...You don't know it, but it's true Can't get my mouth to say the words they wanna say to you...

**🌹🌹🌹Bersambung ❣️❣️❣️

******Jangan lupa tinggalkan jejak ya ,biar author makin semangat nulisnya ❤️❤️❤️

Mohon maaf jika Masih ada kekurangan kata dalam Karya saya 🙏🏻🙏🏻

Jangan lupa***

📌vote

📌Komen

📌Like

📌Rate bintang lima nya

📌Dan share

Setiap yang kalian tinggal kan adalah keberuntungan bagi Author 🎗️

i love you ❤️

Jangan lupa mampir ke karya author yang lain ya 🌹

Makasih banyak buat yang udah mau komen ,like dan vote karya author🙏🏻****.

Twins Genius

********Happy reading pembaca setia 😘😘😘

Jangan lupa tinggalkan jejak biar author makin semangat nulisnya ❤️❤️

I love you ❤️

Jangan Lupa Follow lapak author ❤️

(**BAB 2)

🐷🐷🐷**

Pria muda yang duduk di bangku VIP bar itu seakan-akan merasakan kesedihan dari penyanyi yang menyanyikan lagu dari Shawn Mandes. Ia penasaran dengan pemilik suara itu, kakinya enggan untuk bergerak, namun otaknya seakan-akan terus memerintah agar ia mencari tahu pemilik suara itu. Ia kemudian menuju ke panggung bar lalu metanya menangkap seorang wanita yang umurnya mungkin 2 tahun lebih mudah darinya. Tidak tau kenapa kakinya membawa ia kesamping wanita itu, lalu berbisik di telinganya "Saya tunggu dibangku VIP mbak" Safira terkejut dengan suara aneh di telinganya. Sontak ia menoleh kearah pria tampan di sisinya lalu mengangguk dan meneruskan lagunya.

Safira sudah selesai dengan aktivitas panggungnya lalu dilanjutkan oleh temannya yang lain, ia kemudian mengingat bahwa ia ada janji di bangku VIP. Safira lalu segera bergegas ke ruang VIP. Matanya melirik ke kanan dan kiri merasa tidak nyaman dengan aktivitas orang-orang yang sedang bercumbu di tempat itu. Seorang pria menepuk pundaknya lalu membawanya ke bangku kosong di pojok kanan ruangan itu.

"Nama lo Safira kan? Perkenalkan gue Devano, saat ini gue butuh teman tidur, gue malas terus diolok-olokin sama teman gue karena sisa gue yang belum pernah one night stand dengan cewe, gue juga malas dikatain homo" Ucap Devano dengan tatapn datarnya.

Safira yang mendengarkan itu sontak kaget "Maaf Pak, saya bukan seperti wanita yang bapak pikirkan, sebaiknya bapak mencari wanita lain, yang akan menyelesaikan eksperimen gila Anda, saya permisi dulu Tuan." Ujar Safira setengah membentak kemudian berdiri hendak meninggalkan Devano.

"Gue bisa bayar lo, berapapun yang lo mau" Ucap Devano santai.

Langkah Safira terhenti mendengarkan ucapan Devano barusan. Apakah ini jalan yang diberikan Tuhan kepadanya untuk menyembuhkan adiknya? Safira lalu membalikkan badannya. Devano yang melihat itu mengangkat bibirnya, lalu tersenyum, semua wanita sama saja pikirnya, murah. Safira kali ini harus pasrah menyerahkan kehormatannya yang telah ia jaga selama 20 tahun lamanya**.

Devano lalu melangkahkan kakinya sambil menggandeng tangan Safira "Lo gak mau kan gue unboxing di tempat ini" bisiknya sambil menarik tangan Safira mengikutinya. Safira hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah kaki Devano.

Sesampainya di sebuah kamar hotel bintang 5 itu Safira diminta menggunakan pakaian yang telah disediakan oleh asisten Devano. "Lo mau gue bayar berapa" Ucap Devano yang baru saja masuk ke kamar itu. "Gue butuh duit 500 juta" ujar Safira sedikit gelagapan.

"Ok deh, di koper itu, gue ada duit 100 juta, sisanya gue transfer, sini rekening lo"

"XXXXXXXXX730" Safira mengucapkan nomor rekeningnya, tak lama setelah itu ponselnya berbunyi menandakan uang 400 jt sudah masuk di rekeningnya.

"Gue udah bayar lo yah, sekarang giliran lo yang harus jalani kewajiban lo. Sebelumnya lo udah pernahkan sama cewo lain?" Tanya Devano

"Gak, ini pertama kalinya gue bakal lakuin ini" Devano kaget

mendengarkan ucapan Safira barusan

"Ha? Terus kenapa sekarang lo mau" Ujarnya sedikit frustasi, itu

berarti wanita di depannya masih perawan. "Gue butuh duit buat operasi adek gue, dan gue gak tau lagi harus cari

dimana, jadi mungkin ini jalan tuhan buat gue" Ucapnya

Devano sedikit iba, namun matanya kini tak berhenti menatap Safira yang sibuk memperbaiki pakaian yang diberikan asistennya. Cantik ucapnya lalu berjalan kearah Safira. "Yaudah sekarang kita selesaikan tugas lo" Ucap Devano lalu ******* bibir merah Safira.

🐵🐵🐵🐵

Safira terbangun dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Dirinya kesulitan menyesuaikan langkah kakinya pikirannya sekarang hanyalah menyelesaikan administrasi Lala adiknya.

Di rumah sakit ia sedikit khawatir melihat orang-orang dengan jubah hijau keluar masuk dari ruangan adiknya. Pikirannya sudah dipenuhi oleh hal-hal negative. Tangisannya tak dapat lagi ia tahan ketika suara pria dari ruangan itu berkata "Waktu kematian 07.10 WIB Lala Aleta Naraya" kakinya tak dapat menopang tubuhnya. Ia bersimpuh di depan brangkar adiknya. Semua usahanya sia-sia. Kini ia benar-benar sendirian. Tak ada lagi gunanya ia hidup, sumber kebahagiannya lenyap, tuhan benar-benar mengujinya dengan kehilangan.

Rintik gerimis mengundang Kekasih di malam ini Kita menari dalam rindu yang indah Saat ini oh sayangku

Sepi kurasa hatiku

Jika kau di sini Aku tenang.

Di lain sisi seorang pria baru saja bangun dari tidurnya karena matahari pagi yang sangat menggagunya. Ia menoleh ke kanan dan kiri mencari-cari wanita yang berhasil menuntaskan eksperimennya. Matanya tak sengaja melihat sebuah kertas kecil di dekat meja kasurnya

"Finally" Sebuah tulisan berwarna merah di atas kertas putih membuatnya sadar kalau dia baru saja ditinggalkan oleh wanitanya tanpa sepatah katapun. Bagaimapun juga ia merasa bersalah dengan Safira. "Bagaimana kalau dia hamil? Mana tadi malam gue ngeluarin di dalam lagi" pikirnya lalu segera ia tepis dengan ucapan "Masa sekali aja langsung jebol" Setidaknya kalimat itu bisa sedikit menenangkannya lantaran temannya yang lain sering mengatakan hal demikian.

Sudah dua bulan lamanya Devano mencari tahu tentang gadis dengan nama Safira, namun ia tak berhasil menemukannya. "Kemana gadis itu?" Devano tak tau kenapa pikirannya tentang Safira tak bisa hilang padahal ia hanya bertemu selama 6 jam.

Di sebuah perumahan yang sederhana tampak seorang gadis sedang keluar masuk kamar mandi. Sedari pagi ia merasakan mual yang hebat, seakan dunia yang berada di dalam perutnya memberontak ingin dikeluarkan. "Ottoke nak, jangan siksa bunda, ini masih pagi." Ucap gadis itu sambil menatap nanar buah dihadapannya. Yah itu Safira, sejak adiknya meninggal dan tahu bahwa dirinya hamil, ia memutuskan untuk mengasingkan diri di bagian timur Indonesia. Uang dari Devano masih sangat cukup untuk menghidupi anaknya hingga lahir. Ia harus mencari pekerjaan tambahan untuk.

menghidupi hidupnya kelak. Untung saja temannya yang baik menawarinya untuk mengajar sebuah sekolah di dekat rumahnya. Safira tau bahwa dirinya hanya tamatan SMP, namun dulu ia cukup pandai jadi ia sedikit percaya diri untuk mengajar anak SD. Setidaknya gaji 175 rb perbulan kali ini dari pekerjaan yang halal.

🌹**🌹🌹Bersambung ❣️❣️❣️

Typo Bertebaran

******Jangan lupa tinggalkan jejak ya ,biar author makin semangat nulisnya ❤️❤️❤️

Mohon maaf jika Masih ada kekurangan kata dalam Karya saya 🙏🏻🙏🏻

Jangan lupa***

📌vote

📌Komen

📌Like

📌Rate bintang lima nya

📌Dan share

Setiap yang kalian tinggal kan adalah keberuntungan bagi Author 🎗️

i love you ❤️

Jangan lupa mampir ke karya author yang lain ya 🌹

Makasih banyak buat yang udah mau komen ,like dan vote karya author🙏🏻******.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!