...
Ini Arkan Kyler Vinostine Smith, cowo bandel yang gak jauh dari kata nyebelin!!! Semua kelakuannya itu selalu bikin gue darah tinggi belum lagi smirk andalannya yang bikin gue tambah ...
eneg liatnya, cuma kalo ditanya ganteng ato enggak ya ganteng kalo ada yang bilang jelek berarti matanya katarak tuh hehe.
...
Ini gue, ADRIANNE THERESIA VINSENSIA MICHIAVELLY bisa kalian panggil Cia. Seperti yang kalian lihat kalo gue ini cantek hehe. Oh iya, gue itu ketua geng DeadScorpio yang dulunya geng nya mama gue yang bar-bar sampe sekarang itu. Entah kenapa gue ditakuti walaupun ada beberapa yang cari masalah ama gue termasuk sih curut Arkan itu....
...
Ini itu kakak gue namanya LEONARDO FRANCISCO JARVIS MICHIAVELLY. Gans kan kek bapak gue?! Oh iya, dia ini yang nerusin papa buat mimpin DarkLion. Asal lo pada tau ya?! Dia itu dingin buangett kata mama sih dia mirip kek papa dulu. Tapi dia itu sadis banget, buktinya aja banyak yang takut sama dia. Kata orang sih keluarga kita itu keluarga gangster wkwk....
...
Nah kalo ini itu sahabat gue ama Leo, namanya Eric Godfrey dia itu anaknya tante Fiona ama om Vino. Orangnya baik banget walaupun kadang usil. Tapi menurut gue, dia yang paling perhatian sama gue...
...
Ini namanya Ivander Dalton, dia itu anaknya om Bara ama tante Kirana. Orang nya itu humoris, banyak yang suka cuma katanya dia betah jomblo....
...
Nah kalo ini sahabat gue, namanya Indira Xynerva dia ini anaknya om Dylan sama Tante Diana. Cewe nya itu anggun bet tapi kalo udah ketemu ama bakso ilang keanggunan nya....
...
Nah ini anaknya om Juna ama tante Jessica. Mereka ini sama kek gue ama Leo, karna mereka juga kembar tak identik. Namanya Michelle Zephyra dan Giselle Zephyra. Mereka pun kadang akur tapi kebanyakan war nya....
Sebenarnya masih banyak temen-temen gue, cuma banyak di luar negeri. Kayak anaknya om Nathan, om Aldo, om Axel, om Rico, om Rian, om Darren trus tante Bianca. Biasanya kita bakalan ngumpul waktu natal sama tahun baru.
Segitu dulu ya guys, tunggu cerita gue okay?! Love u
Author POV
Brummmm Brummmm Brummmm
Suara knalpot motor itu membuat arena balapan itu semakin riuh apalagi mengetahui idola mereka sedang bertanding dengan motor masing-masing yang menjadi taruhannya.
"CIA CIA CIAAAA HUUUU SEMANGAT"
"CIAAA"
"GO ARKAN GO ARKAN GOOO"
"AYO GANTENG CEMUNGUT'
"KAMU PASTI MENANG BEBEB ARKAN QU"
"ENGGAK, CEWE GUE YANG BAKALAN MENANG"
"DIH NGAKU-NGAKU"
"NGACA NYING"
"CIAAA SEMANGATTTTT"
"ARKAN SEMANGAT"
Begitu sorakan dari para pendukung mereka yang membuat tempat itu menjadi ricuh sambil menunggu idola mereka memulai balapan.
"Kali ini gue pastiin lo kalah" kata cewe dengan muka yang sudah ditutup helm
"Whatever, gue tunggu lo nyerahin motor lo di garis finish" kata cowo itu lalu menutup kaca helm full face nya.
Mereka pun sudah siap untuk menancap gas dan berlomba untuk memenangkan motor lawannya.
Wanita dengan berpakaian seksi pun menghampiri dan berdiri ditengah-tengah mereka dengan bendera bermotif kotak-kotak itu.
1.....
2.....
3.....
Go.......
Bertepatan dengan bendera yang sudah dilempar keatas, keduanya pun langsung secara tancap gas menuju garis finish.
Si cowo pun dengan gesit menyalip motor yang didepannya, membuat lawannya berdecak kesal lalu dengan kecepatan penuh dia nyalip yang membuat dia kembali memimpin balapan ini.
Dan terjadi lah acara salip menyalip hingga garis finish sudah dekat, dan dengan cekatan si cowo langsung mengerahkan seluruh kecepatan nya yang membuatnya menjadi pemenangnya.
Si cewe pun tak terima atas kekalahan nya namun apa boleh buat, di hanya bisa mengumpat dibalik helm full face nya.
"Sialan lo" kata cewe yang sudah ada di depan cowo yang saat ini tersenyum miring yang membuat nya tambah keliatan menyebalkan dimata cewe itu.
"See?! Give me your motorcycle THERESIA" kata cowo itu
"Bacot! Nih!!!" Kata cewe yang bernama Theresia itu sambil memberikan kunci motornya pada cowo menyebalkan didepannya itu.
"Lo pulang sama siapa?!" Tanya cowo itu
"Not your business ARKAN!" Kata cewe itu lalu pergi meninggalkan Arkan namun baru beberapa langkah, suara cowo itu membuat Theresia berbalik.
"Cia!" Panggil Arkan yang membuat Cia berbalik.
"Apa?!" Tanyanya ketus.
"Tiati, takutnya ada yang ngikutin!" Teriak Arkan dengan smirknya yang membuat Cia memberengut kesal.
Cia pun langsung saja pergi meninggalkan Arkan dengan semua tingkah nyebelin nya.
Cia pun keluar dari arena balapan dan menunggu taksi yang lewat, sebenarnya dia tidak harus menunggu sendiri kalau saja hp nya tidak habis batre.
Sudah 15 menit dia menunggu sendiri disitu tapi tidak ada satu pun kendaraan yang lewat terlebih ini sudah pukul 1 subuh.
Cia pun sudah lelah menunggu akhirnya dia memutuskan untuk berjalan namun langkah nya perlahan semakin cepat karna dia merasa ada yang ngikutin.
Nyali nya perlahan menciut terlebih saat dia mengingat perkataan Arkan sialan itu. Dia lega kalau itu adalah manusia, kalau setan kan gak lucu.
Cia pun berhenti sejenak lalu menoleh kebelakang untuk nge-cek dan ternyata tidak siapa-siapa. Dia pun langsung melanjutkan langkahnya, namun tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahunya.
Cia pun memejamkan matanya takut jika itu setan. Dengan perlahan, Cia pun membalikkan badannya.
"Hai neng cantik, lagi apa" Tanya salah satu preman yang membuat Cia menghela nafas lega.
"Huft, aelah bang gue kira lo pada setan. Lo pada mo apa sih?" kata Cia pada 5 preman itu.
"Mau main sama eneng" kata preman itu.
"Iya, boleh lah kita main-main dulu" kata preman yang lainnya.
"Main? Main apa? Main petak umpet?" Tanya Cia dengan senyum meremehkan nya
"Gak usah banyak tanya! Mending ikut kita aja" kata salah satu preman itu.
"O....GAH!" Kata Cia
"Jangan bikin kita main kasar ya?!!!" Bentak preman itu
"Dih! Sapa juga yang mo main ama lo pada?!" Kata Cia kelewatan santai.
"Bawa!" Kata ketua preman itu yang membuat 2 preman bergerak maju. Namun dengan keahlian bela dirinya, Cia pun menonjok kedua preman itu.
"Jan deket-deket, takut kena virus" kata Cia lalu terkekeh yang membuat ketua preman itu kesal.
"Tangkap dia!" Kata preman itu yabg membuat 2 anak buahnya lagi menyerang Cia.
Bughh
Bughh
Bruakk
Takkk
Brakkk
"Duh jan main keroyok dong klo cowo! Malu ama tuh 'tongkat sakti'" kata Cia sambil menatap 4 orang yang sudah tepar.
"Kurang aj*r" umpat ketua preman itu lalu bergerak maju untuk menyerang Cia. Dengan sigap Cia langsung menghantam preman itu yang membuatnya preman itu temundur beberapa langkah.
"Kalian! Bantuin!!!" Bentak ketua preman itu yang membuatnya senua anak buahnya ikut menyerang Cia.
Dengan seluruh tenaganya, Cia pun berusaha melawan 5 preman sekali gus, untung papa sama mamanya mengajarinya bela diri.
Setelah beberapa menit, Cia pun mulai lelah namun dia tidak mau berhenti melawan. "Dari pada jebol" pikirnya.
Saat menghajar para preman itu satu-satu, Cia tak sengaja menangkap kehadiran Arkan yang saat ini sedang bersender di tiang listrik dekat situ.
"Woiiii, bantuin kambink!!!" Teriak Cia pada Arkan namun tetap melindungi dirinya dari serangan para preman itu.
Namun Arkan sama sekali tidak bergerak, dia hanya memperhatikan gerak-gerik Cia dengan senyum miring nya.
"Woi anjing! Bantuin b*ngke!!!" Teriak Cia lagi yang membuat nya lengah dan 1 bogeman didapatnya dari salah satu preman itu
Cia pun terduduk sambil memegang sudut bibirnya yang robek akibat bogeman keras yang didapatnya.
Cia pun melihat para preman itu mendekat, dan tangan mereka terulur untuk menyentuh tubuhnya namun sedetik kemudian ada seseorang yang berdiri melindungi nya yang masih terduduk.
"Lain kali minta baik-baik, jangan teriak-teriak pake kata kasar" kata Arkan yang membuat Cia memutarkan bola matanya jengah.
"Pas udah kena bogem aja baru dibantuin, b*ngke memang" gumam Cia.
"Gue bisa denger" kata Arkan
"Iyalah, kan lo punya telinga peak!" Kata Cia kesal namun tidak diindahkan oleh Arkan karna dia lebih memilih untuk menghajar preman-preman didepan nya dari pada berdebat dengan Cia.
Setelah beberapa menit bergelud dengan preman, akhirnya preman-preman itu pun pergi dengan muka bonyok.
Arkan pun mengulurkan tangannya pada Cia yang masih terduduk.
"Mo apa lo?!" Tanya Cia ketus
"Bantu lo lah" kata Arkan ngegas
"Ngegas aja lo jadi orang" kata Cia lalu menerima uluran dari Arkan. Setelah Cia berdiri, Arkan pun menarik tangan Cia ke motornya.
"Eh eh eh!!! Ngapain lo pegang-pegang?!" Tanya Cia sambil menghempaskan tangan Arkan yabg memegang tangannya.
"Lo mau pulang gak?" Tanya Arkan
"Y-ya mau lah!" Kata Cia ngegas
"Yaudah, ayok gue anterin" kata Arkan
"Dih! Pain?! Ogah gue mah" kata Cia
"Yaudah serah" kata Arkan sambil naik ke motornya lalu memasang helm full face nya.
"Gue kasih tau ya! Gue pastiin tu preman-preman balik lagi jadi kalo lo dijebolin tuh preman, gue orang pertama yang kapokin elo" kata Arkan lalu menyalakan mesin motor nya.
"E-ehh, yaudah gue ikut" kata Cia pasrah daripada dia jebol kayak yang dibilang Arkan.
"Yaudah cepet naik" kata Arkan
"Ck, nyebelin lo. Dasar modus" kata Cia lalu bergerak untuk naik ke motor sport Arkan. Namun belum Cia naik, Arkan langsung memajukan motornya yang membuat Cia tak bisa naik.
"Mon maap nih ya, kek nya gue dah berubah pikiran. Lo jalan kaki aja ya ampe tuh betis pecah" kata Arkan lalu menancap gas pergi meninggalkan Cia yang hanya diam melongo.
"ARKAN B*BI!!!!! ASUU B*NGSAT LO JADI COWO TAIKKKKKK" Teriak Cia kesal namun sepertinya percuma karna Arkan sudah jauh.
"Trus gue balik gimana?! Arghh Arkan sialan" gumam Cia kesal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mau bareng?" Tanya seseorang yang sudah berhenti disebelahnya.
"Hah?!"
Author POV
Saat ini Cia sudah ada di meja makan bersama mama papa nya dan jangan lupakan abang 'sok' coolnya yaitu Leo.
"Morneng epribadi!!!" Teriak Cia sambil berjalan menuju meja makannya
"Brisik" kata Leo
"Bodo!" Kata Cia sambil duduk dikursinya.
"Gak sopan" ketus Leo
"Yaolohh, lo bisa gak sih ngomong itu jangan cuma sepata dua kata tapi 1 kalimat kek, heran gue" kata Cia kesal
"Hm" kata Leo yang membuat Cia tambah kesal
"Ha hm ha hm aja lo" kata Cia sambil mencebikan bibirnya.
"Udah biarin aja, sikap bapaknya nurun dari bapaknya noh" kata Cathlyne, mama Cia sambil melirik suaminya itu.
"Lagian papa kenapa sih sifat nya dingin kek gitu?! Si Leo kan jadi sok kul-kul taik ayam" kata Cia yang langsung mendapat jitakan dari Leo
"Gue lebih tua" kata Leo
"Dih, cuma beda beberapa detik aja dah bangga gimana beda 1 abad?!" kata Cia kesal.
"Udah-udah jangan kelai" kata Rey, papa Cia meleraikan.
"Leo tuh pa" adu Cia
"Hm" kata Leo
"Yaampun, udah deh. Jangan adu bacot disini, mending langsung tawuran aja sana" kata Cathlyne yang membuat Rey membelalakkan matanya lalu menatap istrinya itu.
"Hehe maap" kata Cathlyne yang melihat tatapan Rey.
"Yaolo ma, papa dah marah" kata Cia terkekeh.
"Udah-udah, nih makan nasi goreng nya" kata Cathlyne sambil menyiapkan nasi untuk suami dan kedua anaknya yang sama bar-bar nya dengan dirinya.
Mereka pun memakan sarapan mereka dengan tenang tanpa suara. Setelah selesai makan, Cia pun meminum susu yang dibuatkan mama nya begitu juga Leo.
"Gimana DarkLion Le?" Tanya Rey pada anak laki-laki nya.
"Baik pa" kata Leo
"Baik gimana?" Tanya Rey jengah dengan sikap dingin anaknya itu walau pun sikap itu sebenarnya menurun dari dia.
"Semakin hari semakin ditakuti, kemarin ada yang ngajak tawuran trus langsung kita babat abis" kata Leo yang membuat Rey mengangguk
"Gitu dong, ngomong itu yang panjang. Jan setengah-setengah" kata Cia yang membuat Leo berdengus kesal.
"Trus DeadScorpio gimana Ci?" Tanya papanya pada anak perempuan nya.
"Ditakutin pa, pas aku jalan aja gak ada yang berani natap. Cuma ada 1 cowo pa, yang selalu nantangin Cia" kata Cia
"Siapa?" Tanya Cathlyne yang sedari tadi nyimak
"Ada cowo ngeselin, yang tiap hari nyari masalah sama Cia. Bahkan tadi malam dia ngambil motor Cia" kata Cia
"Motor? Kenapa?" Tanya Cathlyne
"Kalah balapan hehe" kata Cia lalu ngengir pada kedua orangtuanya.
"Yaampun?! Ketua DeadScorpio kalah balapan?!" Tanya Cathlyne histeris
"Kamu juga dulu kalah sama aku" kata Rey yang membuat Cathlyne terdiam sedangkan Cia menahan tawanya.
"Jan bongkar-bongkar napa?!" Kata Cathlyne kesal sedangkan Rey hanya mengacuhkan bahunya.
"Taik" gumam Cathlyne yang didengar Cia
"Sabar, orang sabar pantatnya lebar" kata Cia yang langsung mendapat tatapan mematikan dari mamanya.
"Peace ma! Damai" kata Cia
"Yaudah, mending kalian berangkat sekarang entar lagi telat" kata Cathlyne
"Gakpapa" sahut kedua anaknya itu
"Susah memang punya anak bar-bar" gumam Cathlyne.
"Oh iya pa, kok guru bk kita ganti sih jadi cowo? Kemana bu Iva?" Tanya Cia
"Resign" kata Leo
"Hah?? Emang kenapa?" Tanya Cia
"Dia lelah ama kelakuan anak pemilik sekolah. 2 biji aja dah bikin dia puyeng" kata Cathlyne
"Eleh, lemah bu Iva. Tapi guru bk yang sekarang ganteng lo ma pa. Sapa namanya, uemmm...."
"Adrian" sahut Leo
"Nah itu, pak Adrian. Masih muda lagi"kata Cia
"Jan pedofil kamu" kata Rey
"Enggak lah, Cia cuma mo baperin aja kok" kata Cia
"Sudahlah sekarang kalian berangkat sana" kata Rey
"Yaudah, kita berangkat dulu ya pa ma" kata Cia lalu mengecup pipi Cathlyne dan Rey bergantian.
"Hati-hati" kata Cathlyne yang diangguki kedua anaknya itu.
Cia dan Leo pun berangkat menggunakan mobil yang disetir oleh Leo sendiri. Setelah 10 menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai didepan sekolah.
Dan seperti yang mereka duga, saat ini gerbang sekolah sudah ditutup. Cia pun turun dari mobil meninggalkan Leo sendiri didalam mobil, dan melihat ada 5 murid yang tak lain adalah sahabat-sahabatnya.
"Lo pada ngapain disini?" Tanya Cia pada mereka
"Nungguin lo, gak apdol aja klo masuknya gak bareng-bareng" kata Vander.
"Dih kurker banget" kata Cia
"Yaudah, ayok masuk" kata Michelle
"Lo suruh pak satpam bukain deh, kan bapak lo yang punya sekolah" kata Eric.
"Iy-"
"Cepet!" Teriak Leo dari mobil yang membuat Cia mendengus kesel lalu meminta pak satpam untuk membukakan gerbang.
"Pak bukain dong" kata Cia
"Aduh neng maaf, kalo saya bukain nanti dimarahin pak Adrian" kata pak satpam
"Tapi kalau bapak gak bukain nanti bapak dipecat sama papa saya" kata Cia enteng.
"Duh gimana ya ne-"
"Bukain aja pak" kata seseorang yang baru saja datang.
"Eh pak ganteng eh maksudnya pak Adrian" kata Cia tang dihadiahkan toyoran dari Indira.
"Sakit peak" kata Cia.
"Lo sih, modush mulu. Heran gue" kata Indira
"SUDAH! Kalian ini sudah datang telat ribut lagi" kata pak Adrian.
"Hehe, maap dah kebiasaan pak" kata Cia
"Kalian boleh masuk" kata Pak Adrian yang membuat mata mereka semua berbinar kecuali Leo yang masih dengan tampang datar bin dinginnya didalam mobil.
"Yeay akhi-"
"Tapi kalian harus bersihin perpustakaan sekarang" kata Pak Adrian yang membuat mereka membelalakkan matanya.
"Bapak bercanda? Kita? Bersihin perpus? Ngaco ah" kata Giselle.
"Saya gak bercanda! Cepat masuk lalu bersihkan perpustakaan" kata Pak Adrian
"Ntar saya kasih tau papa saya loh" kata Cia dengan nada mengancam.
"Kasih tau aja, lagian papa kamu yang menyuruh saya untuk mendisiplinkan kamu dan teman-teman kamu" kata Pak Adrian.
"Papa gak ngomong" kata Leo sambil keluar dari mobil lalu bersender di kap mobilnya dengan kedua tangan dimasukkan di kantong.
"Bener tuh kata kakak saya! Bapak mah tukang boong" kata Cia
"Tanya saja sama papa kalian" kata Pak Adrian
"Iya, coba deh lo tanya sama om Rey" kata Eric
"Ok ntar" kata Cia lalu menelfon papanya.
"Halo pa"
"........"
"Papa beneran suruh pak Adrian buat ngehukum kita?"
".........."
"Hah? Papa mah gak asik"
"........."
"Ishh gak mauuu"
"........."
"E-eh jan dipotong uang jajannya"
"........"
"Ya"
"........."
"Ok, bye"
TutttTutttTuttt
"Gimana?" Tanya Indira
"Bener, katanya emang pak Adrian diutus langsung ama papa" kata Cia
"Sialan" umpat Leo
"Trus? Berarti kita beneran harus ngejalanin hukuman?" Tanya Vander
"Iyalah, uang jajan gue ama Leo yang jadi taruhannya" kata Cia yang membuat Leo berdecak kesal.
"Kalau begitu, cepat kalian masuk lalu bersihkan perpustakaan. Kalau tidak saya akan adukan kalian ke Pak Rey" kata Pak Adrian yang membuat mereka pasrah lalu mengikuti perkataan Pak Adrian.
Leo pun melempar kunci mobilnya pada pak satpam yang langsung ditangkap oleh pak satpam.
"Parkir" kata Leo yang diangguki oleh pak satpam.
Leo pun menyusul adiknya dan sahabat-sahabatnya untuk pergi ke perpustakaan sebelum uang jajannya dipotong oleh papa tercuintahnya.
...♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪...
Saat ini Cia dan yang lain sudah berada di perpustakaan, kalo kalian tanya kenapa mereka gak bolos aja, jawabannya karna Pak Adrian mengikuti mereka terus dari belakang.
Mereka pun dengan ogah-ogahan, membersihkan perpus yang sangat jarang bahkan tidaka pernah mereka kunjungi itu.
"Lo bersihin pojok sono gih" kata Eric
"Ishh, ogah. Lagian kita beneran bersihin nih perpus?" Tanya Cia kesal
"Lo gak liat siapa yang berdiri di depan pintu?" Kata Giselle sambil melirik Pak Adrian yang mengawasi mereka dari pintu.
"Ck, abis ini gue mo demo didepan rumah" kata Cia yang membuat Eric mengacak-acak rambut nya. Jan nething ya, mereka kek gitu karna udah dari kecil temenan.
"Kerjain!" Kata Leo yang sedari tadi diem sambil nyapu.
"Bacot!" Kata Cia lalu pergi ke pojokan untuk membersihkan rak buku.
Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka membersihkan perpustakaan.
Cia pun berjalan pelan dengan muka masamnya karna dia malas sekali membersihkan ruangan ini, namun raut masam itu berubah menjadi raut jahil melihat seseorang yang membuatnya kesal semalem sedang tertidur.
Siapa lagi kalau bukan Arkan, musuh bebuyutannya. Arkan yang tertidur dengan kaki yang ditaro di meja baca.
Dengan hati-hati Cia berjalan mendekati Arkan tak lupa dengan senyum isengnya.
Setelah sampai disamping Arkan, Cia memutar otaknya untuk mencari cara buat menjahili musuhnya itu.
Seperti ada bola lampu yang menyala di otaknya, Cia mendapatkan ide untuk membangunkan Arkan.
Cia pun mengambil 1 buku tebal dari rak didekatnya, lalu dalam hitungan ketiga dia menjatuhkan nya dengan keras.
BUKKKKKK
"Anjing monyet kesasar!" Latah Arkan saat mendengar suara itu yang membuatnya terpaksa terbangun.
Dia pun mengelus dadanya lalu menatap gadis disampingnya yang berdiri dengan tangan yang dilipat didepan dada tak lupa dengan senyuman lebarnya yang terlihat menyebalkan bagi Arkan.
"LO?!" Kata Arkan ngegas
"Iya gue, napa? Kangen?" Tanya Cia dengan senyuman yang masih terpantri diwajahnya.
"Lo gilak ya? Asal banting buku aja. Kalo lo ada masalah ama buku jan lampiasin ke gua dong!" Cerocos Arkan yang membuat Cia kesal sendiri.
"Lo bacot bener dah! Lagian lo lebih gilak, asal tinggal gue dipinggir jalan yang sepi bin gelap" kata Cia ngegas yang membuat raut kesal Arkan berubah menjadi raut jahil dengan smirk.
"Gak usah smark smirk gak jelas lo! Asal lo tau, smirk lo itu bukannya nakutin tapi malah nyebelin tau" kata Cia.
"Lah bodo. Sekarang gue mau tanya deh" kata Arkan
"Nanya apaan lo?" Tanya Cia angkuh. Arkan pun mendekat yang membuat Cia mundur langkah demi langkah namun langkah nya terhenti karna dia sudah mentok ke meja.
"Lo ngapain deket-deket?! Jan jangan lo napsu ya ama gue?" Tanya Cia kesal karna wajah nya dengan wajah Arkan sangat dekat.
"Gue cuma mau nanya, semalem lo dah dijebolin ama tuh preman-preman?" Tanya Arkan yang membuat Cia membelalakkan matanya lalu mendorong kuat Arkan.
"Dasar gak waras, gila, sinting, autis, stress! Lo pikir gue apaan? Sorry ya, perawan gue ini mahal, lebih mahal dari idup lo kambink" kata Cia ngegas.
"Ck, bullshit" kata Arkan yang membuat Cia geram
"Bodo Kan bodo!!! Serah lo. Eneg gue liat muka lo" kata Cia lalu beranjak pergi namun ditahan oleh Arkan.
"Ehhh jan pegang-pegang! Corona" kata Cia lalu menepis tangan Arkan.
"Yaelah, yang ada gue kudisan dipegang ama lo" kata Arkan
"Dih! Aneh" kata Cia
"Bacot" kata Arkan lalu mendekat pada Cia lagi.
"Lo mau ngapain lagi sih?" Kata Cia lalu mendengus kesal.
"Lo. Diem" kata Arkan serius yang membuat Cia menelan kasar Saliva nya.
20 cm
15 cm
10 cm
5 cm
2 cm dan.........
Pakkk
"Awwwww!!!" Teriak Cia yang merasakan jidatnya dipukul Arkan
"Ehh Tadi gue pikir ada nyamuk taunya cuma halusinasi gue aja!" Kata Arkan lalu lari meninggalkan Cia yang sebentar lagi akan mengeluarkan jurusnya.
"ARKANNNNNNNNNN!!!!!!!!" Teriak Cia, sedangkan yang diteriakin hanya tertawa gak jelas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!