NovelToon NovelToon

Pesona Yogyakarta

Part 1: Halo Jogja!

Telah lama perjalanan yang ditempuh Juna dalam keberangkatannya menuju kota pelajar,Yogyakarta.Juna yang berangkat pagi - pagi dari kota asalnya Jakarta sebentar lagi akan sampai ke tempat tujuan perjalanan panjangnya,Yogyakarta.Perjalanan yang memakan waktu 7 jam ini sungguh membuatnya lelah dan tertidur di kursi bus yang ditumpanginya sepanjang perjalanan.

Tiba-tiba saja dari saku celananya berbunyi nada dering telepon genggamnya yang membuatnya terbangun dari tidurnya.Ia pun segera menjawab panggilan dari teleponnya tersebut.Dan ternyata yang meneleponnya tersebut adalah sahabatnya dari Jogja yang menunggunya di halte bus tempat pemberhentian bus yang ditumpangi Juna.Namanya Joko.

"Halo,Jun?",Kata Joko.

"Ya...,ada apa,Jok?,Jawab Juna yang masih mengantuk.

"Dah sampai mana,Jun? Aku tunggu di terminal nih",Kata Joko.

"Ha? Hmmm...,dah hampir sampe nih kayaknya",Jawab Juna.

"Oh,yaudah syukurlah kalau gitu,aku tunggu di warung makan dekat terminal ya!",Kata Joko.

"Oh,iya iya,tunggu disitu aja ya? Jangan kemana mana!",Jawab Juna sambil memperingatkan Joko untuk tidak kemana mana selagi menunggunya.

"Siap! Udah dulu ya",Jawab Joko.

Mereka berdua pun menutup pembicaraan mereka di telepon.Sembari menunggu bus yang ditumpanginya sampai di terminal,Juna mengecek kembali barang bawaannya dari Jakarta serta oleh oleh dari Jakarta untuk Sahabatnya Joko.Juna dititipi kedua orangtuanya untuk memberikan oleh oleh khas Jakarta kepada Joko berupa Kue Geplak khas Jakarta buatan ibunya.

Kue Geplak bisa dibilang kue yang cukup langka, dan cukup jarang ditemukan bahkan di tempat aslinya sendiri di Jakarta. Mungkin saja karena kue ini merupakan kue tradisional sehingga kalah saing dengan kue kue kekinian sekarang.

Kue Geplak juga sama seperti roti buaya, yaitu kue yang digunakan sebagai seserahan pengantin pria kepada wanita.

Kue Geplak memiliki cita rasa yang manis, dan bertekstur lembut. Pembuatannya mengunakan proses tangan, dengan cara ditepuk tepuk atau digeplak. Dari cara pembuatannya itulah, mengapa kue ini disebut dengan kue geplak.

Jika kamu mengunjungi Bintaro, maka kamu akan menemukan banyak home industry yang membuat kue geplak ini.

Akhirnya,Juna sampai di terminal bus tempat pemberhentian busnya.Karena saat itu jarum jam sudah menunjukkan jam 6 pagi aktifitas di sekitar terminal mulai ramai dengan orang orang baik yang bekerja di area halte ataupun orang orang yang bersiap berangkat kerja.Juna pun turun dari bus yang ditumpanginya dan langsung mencari warung tempat Joko menunggunya.

Bus yang Juna tumpangi akhirnya sampai di terminal Jombor jam 6 pagi.Juna pun segera turun dari bus tersebut dan langsung mencari sahabatnya Joko.Juna mulai mencari Joko dengan menyusuri setiap warung makan yang ada di sekitar terminal tersebut.

Akhirnya,ia menemukan Joko dan mendapatinya sedang menyatap satu porsi Gudeg dengan teh hangat.Juna pun langsung menghampiri Joko yang sedang menikmati makanannya dengan lahap.

"Oi,Jok!",Sapa Juna dari belakang Joko sambil menepuk pundak Joko.

Joko yang terkejut karena ada yang menepuk pundaknya dari belakang pun tersedak,"Uhuk-uhuk!"

Juna pun langsung mengambilkan teh hangat milik Joko dan langsung memberikannya ke Joko.Joko yang menyadari kalau yang menepuknya dari belakang itu adalah Juna pun langsung memarahi Juna.

"Apaan tu tadi? nggak lucu tahu,orang lagi makan juga!",Seru Joko dengan muka penuh dengan amarah dan masih mencoba menenangkan dirinya sendiri yang baru saja tersedak.

"Canda,Jok",Kata Juna dengan muka senyam senyumnya seperti tidak bersalah atas yang terjadi pada temannya itu.

Setelah semua tenang,mereka berdua pun mulai membuka pembicaraan-pembicaraan ringan.Tetapi,di sela-sela pembicaraan yang ringan itu tiba tiba saja terselip perkataan Joko yang membuat Juna bingung.

"Oh iya,mmm... gimana ya ngomongnya",Kata Joko dengan raut wajahnya yang seperti merasa tidak enak jika ia memberitahu hal tersebut ke Juna.

Juna yang penasaran dengan hal yang dimaksud oleh Joko pun langsung bertanya padanya,"Emangnya ada apa,Jok?"

"mmm... eh aku udah selesai nih makannya,yuk ke kostanku!",Kata Joko dengan maksud mengalihkan topik karena tidak ingin Juna tahu dengan hal yang ia maksud itu.

Joko pun segera menghampiri ibu ibu penjual gudeg untuk membayar gudegnya.Setelah membayar,Joko pun langsung menyeret tangan Juna untuk segera pergi ke kostannya.

"Ayo,cepat Jun!",Ajak Joko yang menyeret-nyeret tangan Juna.

"Bentar-bentar,tadi kamu mau bilang apa sih,Jok?",Tanya Juna dengan raut wajah yang penasaran dengan hal yang dimaksud Joko itu.

"Bukan apa-apa kok,ayo cepat!",Jawab Juna dengan cepat sambil terus berjalan menuju kostannya.

Juna pun mengikuti Joko dengan masih bingung dengan yang dimaksud Joko tersebut.Juna terus memikirkannya selama perjalanan menuju kostan Joko.Tetapi,akhirnya dia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya untuk saat ini karena ia baru saja tiba di Jogja.Juna merasa seperti ada yang ingin disembunyikan Joko darinya.

Juna dan Joko pun akhirnya sampai di kostan Joko yang bertuliskan "Kostan Putra Kita" di papan namanya.Joko mengajak Juna untuk tinggal di kost tempat tinggalnya karena Joko memiliki kamar kostan yang cukup luas untuk ditinggali oleh dua orang sehingga ia mengajak Juna untuk tinggal di tempatnya saja.Juna dan Joko pun langsung masuk ke dalam area kostannya itu.

Juna sontak terkejut dengan lingkungan area kostan yang akan ditinggalinya ini.Lingkungan kostan tersebut penuh dengan kotoran dimana-mana dan banyak daun berguguran yang berasal dari pohon yang berada di area kostannya tersebut.Tetapi,dibalik lingkungannya yang kotor tersebut,di sekitarnya ternyata terdapat kot kostan yang sungguh berbanding terbalik dengan lingkungannya yang tentunya sungguh membuat Juna tidak percaya dengan apa yang ia lihat ini.

Kost-kostan yang berada di sekitarnya sungguh berbeda dengan lingkungannya.bangunan kost-kostan tersebut terlihat seperti bangunan yang baru saja dibangun dan dicat dengan sangat bagus.Lantai kostannya pun sangat bersih dan dinding dindingnya pun dihiasi dengan cat warna warni yang semakin menambah keindahan kost-kostan tersebut.

"Jok,ini beneran kost-kostanmu?",Tanya Juna yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya itu.

"Iya Jok,memang sih lingkungan di sekitarnya kayak gini,tapi lu pasti terkejut kan sama kostannya?",Jawab Joko,"Oh iya,Jok ayo ke tempat ibu kostnya dulu yuk!",Sambung Joko.

"Dimana tempatnya?",Tanya Juna.

"Itu",Kata Joko sambil menunjuk ke arah bangunan menyerupai rumah yang berada di dekat pintu gerbang.

Mereka berdua pun langsung berjalan menuju rumah tempat ibu pemilik kost tersebut.Mereka sudah berada di depan pintu rumahnya dan hendak mengetuk pintunya.Saat mereka hendak mengetuk pintunya,tiba tiba saja ada orang dari belakang yang memanggil mereka.

"Hei,Bu Ita lagi pergi",Kata orang tersebut dari belakang mereka berdua.Sepertinya yang memanggil mereka dari belakang itu seorang perempuan.

Part 2: kenangan yang sudah kubuang kembali lagi?

Saat Juna dan Joko hendak mengetuk pintu rumah Bu Ita,terdengar suara seorang perempuan memanggil mereka dan memberitahu mereka bahwa Bu Ita sedang tidak ada di rumahnya.

Juna dan Joko pun langsung berbalik badan ke arah wanita itu.Dan yang terjadi selanjutnya sungguh tidak pernah diduga oleh Juna.

Perempuan itu berbadan ramping dan berambut panjang diikat dengan wajah dan kulitnya yang putih bersinar serta senyumannya yang manis.Ciri fisiknya tersebut membuat Juna mengingat kenangan pahitnya yang sudah ia buang jauh-jauh.Ia saat itu sungguh tidak percaya dengan apa yang ditemuinya hari ini,di hari pertamanya di Kota Jogja.Ternyata,Perempuan yang memanggil mereka tadi adalah Mantan Juna,Siska.

Juna pun kaget bukan main,tubuhnya serasa tidak bisa digerakkan sama sekali dan sakit hati yang dulunya sudah hilang kembali lagi dan terasa menusuknya lebih dalam dan dalam lagi ke hatinya.Juna seperti sesak nafas dan mulutnya sudah tidak bisa berkata-kata lagi karena yang berdiri di hadapannya sekarang ini adalah sang mantan yang sudah ia lupakan dan buang jauh jauh di masa lalu.

Juna dan Siska sudah berpacaran selama 3 tahun dari bangku SMA.Saat itu,mereka putus karena Siska ketahuan berselingkuh dengan teman sekelas Juna waktu SMA.

Waktu itu,3 bulan yang lalu...

3 bulan setelah kelulusannya dari SMA,Juna belum masuk ke universitas manapun untuk melanjutkan pendidikannya karena Juna belum menentukan ingin masuk ke universitas mana.Karena Juna belum masuk universitas manapun di Jakarta,Juna yang bosan di rumah terus ingin mengajak pacarnya sedari SMA Siska jalan-jalan sore berdua...

"Bosan ah di rumah terus,ngapain ya?"Pikir Juna.

"Oh iya,Ajak jalan-jalan Siska ah,hari ini kan hari sabtu",Pikir Juna,"Bisalah ajak pacar malmingan",Pikir Juna lagi dengan muka senang penuh semangat ingin mengajak pacarnya jalan jalan.

Juna mencoba menghubungi Siska terus menerus,tetapi Siska tidak menjawab panggilannya itu.Merasa ada yang tidak beres,Juna pun berinisiatif ke Rumah Siska untuk memastikannya baik-baik saja.Juna pun langsung mengendarai motornya ke rumah Siska untuk mengajaknya Jalan-jalan.

Juna akhirnya sampai di rumah Siska,ia mendapati Siska sedang bersiap-siap untuk bepergian.Saat itu,Juna bingung kenapa Siska tidak mengangkat telepon darinya.

Juna pun berinisiatif mengikuti Siska yang tidak bisa dihubungi terus menerus karena khawatir ada apa-apa yang terjadi dengan Siska.

Juna terus mengikuti Siska sampai akhirnya Siska berhenti di sebuah kafe dan bertemu dengan teman sekelas Juna sekaligus selingkuhan Siska.

Juna pikir,mereka hanya mengadakan pertemuan antar teman yang biasa saja.

"Kenapa dia tidak menjawab teleponku ya tadi?",Pikir Juna dalam hatinya.

"Coba kutelepon lagi saja ah",Pikir Juna.

"Tuuut... Tuuut..."

"Kring!!! Kring!!!",Suara nada dering dari handphone Siska.

Juna terus menunggu Siska menjawab teleponnya.

Siska pun melihat siapa orang yang meneleponnya itu.Mengetahui yang meneleponnya itu Juna,Siska langsung mereject teleponnya.

Juna masih terus mencoba berpikir positif."Mungkin saja dia memang lagi tidak ingin diganggu",Pikirnya.

Lalu,teman sekelas Juna sekaligus selingkuhan Siska itu bertanya kepada Siska,"Siapa itu,Say?"

Lalu,Siska dengan santainya menjawab,"Orang nggak penting aja kok yang telepon,Say"

Selingkuhan Siska pun berkata,"Oh orang nggak penting"

"Ganggu orang pacaran aja sih!",Sambungnya.

Kebetulan Juna cukup dekat dengan mereka berdua sehingga Juna bisa mendengar percakapan mereka berdua.Juna yang menguping percakapan mereka merasa sakit hati dengan apa yang mereka berdua bicarakan.

Tetapi,yang terjadi selanjutnya sungguh membuat Juna lebih sakit hati lagi dan merasa hatinya ditusuk-tusuk dengan pisau belati yang sangat tajam tiada henti-hentinya.Sangat sesak rasanya sampai sampai Juna menangis sesenggukkan di tempatnya memata-matai Siska.

Ternyata,disana Siska dan teman sekelasnya itu berciuman dan berpelukan.Mereka lalu masuk ke dalam kafe dan makan minum bersama.

Juna yang melihat itu langsung pulang dengan di sepanjang jalan saat pulang ia menangis tak henti-hentinya.Juna untuk pertama kalinya dicampakkan oleh orang yang ia cintai,sangat sesak rasanya.

Juna pun akhirnya sampai di rumahnya dan langsung berlari ke kamarnya.

Di dalam kamarnya itu,Juna menangis tak henti-hentinya mengingat pacarnya yang berselingkuh di belakangnya.Kenangan manis Juna dan Siska selama 3 tahun itu hancur karena Siska yang berselingkuh darinya.

"Kenapa sih?! Kenapa Siska selingkuh dari aku?!",Teriak Juna sambil menangis tersedu-sedu di kamarnya.

Kebetulan,keluarganya sedang pergi menghadiri acara pernikahan,jadi Juna sekarang sendirian di rumah.Ia terus menangis sekencang-kencangnya di dalam kamarnya itu.Tetapi,tiba-tiba saja terlintas suatu hal di pikirannya.

"Tunggu,kenapa aku harus menangisi perempuan yang selingkuh dariku?",Pikir Juna dalam hatinya,"Bukankah perempuan seperti itu tidak pantas untuk ditangisi bahkan dicintai,jadi untuk apa aku sedih dan menangis seperti ini",Pikir Juna lagi sambil mengusap air mata yang bercucuran di wajahnya.

Malamnya...

Ayah dan ibu Juna baru saja pulang dari acara pernikahan sekitar jam 20.00 karena tempat acaranya diselenggarakan cukup jauh dari rumahnya.Juna langsung membukakan pintu dan mengajak ayah dan ibunya itu untuk berbicara sebentar.

Juna mempersilahkan dulu ayah dan ibunya itu untuk duduk di kursi sementara ia duduk dibawah mereka berdua.

"Pak bu jadi gini,Juna mau bicara sebentar sama bapak sama ibu bisa?",Tanya Juna sambil memegang tangan ayah dan ibunya.

"Mau bicara apa,Jun?",Tanya Ibunya.

"Jadi gini pak bu,Juna pengen masuk universitas di Jogja aja",Pinta Juna sambil terus memegang tangan ayah dan ibunya,"Soalnya Juna juga pengen belajar hidup mandiri juga pak,bu seperti Kak Lia",Kata Juna.

Juna memang ingin berkuliah di Yogyakarta karena ia tidak ingin melihat Siska lagi untuk selamanya.

Mendengar permintaan anaknya itu,sang ayah terkejut dan langsung bertanya,"Kok tiba-tiba,ada apa,Jun?"

Juna pun menjawab ayahnya dengan tegas dan sopan,"Juna pengen hidup mandiri dan sukses di luar seperti Kak Lia pak".

Mendengar ketegasan dan kesungguhan sang anak,Ayah dan Ibunya pun tanpa ragu langsung menyanggupi permintaan anaknya itu.

"Baiklah Jun kalau itu maumu,Bapak dan Ibu akan selalu dukung keputusanmu selama keputusan itu baik buat dirimu sendiri",Kata ayah Juna yang menyanggupi permintaan putranya itu dengan raut muka senang dan bangga kepada anaknya itu.

"Tapi,kamu tinggal dulu disini sampai lebaran ya,Jun",Pinta ibunya.

"Baik,bu",Kata Juna menyanggupi permintaan ibunya itu.

Juna pun kembali ke kamarnya itu dan melihat ke kalender ternyata lebaran masih 3 bulan lagi,jadi Juna masih bisa mengadakan acara perpisahan dengan teman-temannya di Jakarta.

Juna tergolong cukup pintar selama di SMA,ia berhasil mendapat peringkat 2 di Ujian Nasional kelulusan SMA.Jadi,mudah saja bagi Juna untuk masuk ke universitas manapun yang ia mau.Dan ternyata,benar saja ia langsung diterima di salah satu Universitas unggulan di Yogyakarta.

Lebaran pun tiba dan Juna pun tidak lupa berpamitan juga dengan kerabat-kerabatnya.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba dan Juna pun sudah sangat siap untuk berangkat ke Yogyakarta.Juna langsung pergi ke Terminal Bus diantar oleh ayah dan ibunya.

Bus yang hendak Juna naiki pun sudah siap berangkat dan tidak lupa Juna pun berpamitan kepada ayah dan ibunya,"Pak bu,Juna pamit dulu ya",Pamit Juna sambil mencium satu satu tangan ayah dan ibunya.

"Ya Jun,hati-hati ya disana...",Kata Ibunya.

"Pasti bu,doain Juna ya pak bu",Kata Juna yang hendak menaiki bus yang ingin ditumpanginya itu.

Akhirnya,disinilah Juna sekarang.Juna sudah berada di Jogja dan yang ditemuinya disini sungguh tidak pernah diduganya.Mantannya sekaligus kenangan buruknya yang sudah ia buang jauh-jauh tapi kembali lagi.

"Halo,mas?",Tanya Siska,"Kok bengong kenapa mas?",Tanya Siska lagi karena bingung dengan Juna yang terdiam begitu menatapnya.

"Hah?,nggak papa kok mbak",Jawab Juna agak kaku karena tidak tahu harus berkata apa lagi.

Part 3: Harus Terbiasa

Juna yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat pertama kali ke Jogja tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya harus terbiasa dengan keadaan ini.

"Bu Itanya kemana,Sis?",Tanya Joko.

"Oh,tadi Bu Ita pergi belanja sebentar,katanya",Jawab Siska.

Juna yang masih terbayang-bayang akan kenangan masa lalunya dengan Siska hanya bisa terdiam di depan pintu rumah Bu Ita.Kenangannya itu benar-benar membuatnya trauma.

"Oh ya makasih,Sis",Kata Joko berterimakasih ke Siska karena telah memberitahunya dimana Bu Ita.

"Oh ya sama-sama,omong-omong ini temenmu yang katanya dari Jakarta itu ya?",Tanya Siska sambil menatap ke arah Juna.

"Oh,iya kenalin ini Juna yang mau tinggal di kostanku",Kata Joko memperkenalkan Juna ke Siska.

"Oh,kenalin namaku Siska",Kenal Siska sambil tersenyum mengulurkan tangannya.

"Salam kenal,gue Juna",Kenal Juna dengan kaku.

Siska pun meninggalkan mereka berdua dan menuju ke kamar kostannya.

Juna masih bingung dan pikirannya benar-benar tidak karuan saat itu.

"Kenapa Siska seakan-akan tidak mengenalku,padahal aku mantan pacarnya?",Pikir Juna kebingungan,"Apakah dia memang sudah benar-benar melupakanku dari kehidupannya dan memulai hidup barunya di Jogja?",Pikir Juna yang masih kebingungan dengan sikap Siska yang seakan-akan belum pernah bertemu dengannya.

Mendengar bahwa Bu Ita sedang pergi berbelanja,Joko dan Juna memutuskan untuk pergi ke kamar kost Joko.Juna memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan kenangan masa lalunya itu dan ingin segera membuka lembaran hidup barunya di Jogja.

Juna dan Joko pun akhirnya sampai di depan kamar kost Joko.

"Bentar,mana ya kunci kamarku?",Tanya Joko sambil merogoh-rogoh saku celananya.

Akhirnya Joko pun menemukan kunci kamarnya itu dan langsung membuka pintu kamar kostnya itu.

Begitu pintu terbuka,Joko dan Juna langsung masuk ke dalam kamar kost Joko.Kamar kost Joko ini memang benar benar luas sehingga cukup untuk ditinggali dua orang.Selain itu,Joko kebetulan mempunyai tempat tidur bertingkat yang dulunya pernah ia gunakan bersama teman satu kamarnya dulu sehingga Juna sudah tidak perlu repot-repot untuk membawa tempat tidur ataupun alas tidur sendiri.

Joko ini berasal dari keluarga kaya pemilik restoran fast food terkenal di Jogja.Jadi,tidak heran jika di kamar Joko ini sudah tersedia berbagai fasilitas yang lengkap yang dibelikan oleh ayahnya.Baik kulkas,lemari baju yang besar,bahkan TV LED pun ada di kamarnya.

Juna pun mulai mengeluarkan barang bawaannya dan mulai menatanya dibantu Joko.Setelah selesai menata barang bawaannya,tidak lupa ia memberikan kue geplak oleh-olehnya untuk Joko.

"Oh iya Jok,ini ada titipan dari ibuku kue geplak",Kata Joko sambil mengambil kue geplak dari tasnya.

"Oh,makasih ya Jun",Kata Joko berterimakasih pada Juna,"Makan bareng aja yuk,banyak nih",Ajak Joko sambil menerima kue geplak dari Juna.

Mereka berdua pun memakan kue geplak itu bersama.Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 11 siang dan itu artinya sebentar lagi Dzuhur,sehingga mereka pun langsung bersiap-siap mandi dan berangkat ke masjid.Setelah mandi mereka berdua keluar kamar dan hendak menuju ke masjid terdekat.

"Masjid yang dekat sini mana,Jok?",Tanya Juna.

"Udah,nanti lu ikut gua aja",Kata Joko.

Juna pun mengikuti Joko menuju masjid yang berada di dekat area kostan mereka.

Mereka akhirnya sampai di masjid dan disana Juna melihat seorang perempuan cantik mengenakan hijab berbalut mukena.Wajahnya yang cantik dengan kulit putih bersinar serta hijabnya yang begitu melekat di kepalanya sungguh indah.Perempuan itu kemudian masuk ke dalam masjid.

Juna dan Joko pun langsung masuk ke dalam masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah.

Selesai shalat,Juna melihat perempuan yang dilihatnya tadi berjalan pulang ke arah yang berlawanan dengan dirinya dan memutuskan untuk mengajak berkenalan wanita itu.

"Jok,kamu duluan aja ya!",Kata Juna,"Aku ada urusan bentar nih!,Sambung Juna

"Ok,jangan kesasar ya",Kata Joko.

"Iya,iya...",Kata Juna sambil berjalan menyusul wanita itu.

Juna terus mengikuti wanita itu dan memberanikan dirinya untuk mendekatinya dan mengajaknya berkenalan.

"Permisi,mbak boleh kenalan?",Tanya Juna mengajak kenalan wanita itu.

"Boleh kok,mas",Jawab wanita itu.

"Nama gue Juna,kalo kamu siapa?,Kenal Juna sambil mengulurkan tangannya.

wanita tersebut menyatukan kedua telapak tangannya menolak bersalaman dengan juna lalu berkata,"Kalo aku Risa,salam kenal ya".

"oh,iya lain kali jangan ajak jabat tangan ya",kata Risa,"Kan nggak mukhrim,Jun",Tambah Risa memperingatkan Juna untuk tidak mengajaknya bersalaman karena Juna bukan mukhrimnya.

"Oh,iya maaf ya",Maaf Juna,"emmm... boleh... minta... kontaknya?",Tanya Juna malu-malu.

"Boleh kok",Jawab Risa dengan senang hati.

Karena kebetulan Risa tidak membawa handphonenya saat pergi ke masjid,Risa pun meminjam HP Juna lalu mengetik nomor teleponnya di dalam handpone Juna.

Ternyata,Risa ini perempuan yang baik hati dan ramah dengan orang yang baru ia kenal.Juna pun memutuskan untuk berpamitan dengan Risa.

"Thanks ya,gue balik dulu ya!",Pamit Juna.

"Ya,sampai ketemu lagi!",Kata Risa sambil melambaikan tangannya ke arah Juna dengan senyumannya yang manis.

Juna pun pulang menuju kost-kostannya.Di jalan ia melihat bapak-bapak penjual es semlo dan tertarik membelinya.Juna pun langsung datang menghampiri bapak penjual es semlo.

"Permisi,pak mau beli es semlonya dua ya pak",Kata Juna.

"Oh ya mas,dibungkus atau minum disini?",Tanya bapak penjual es semlo itu.

"Dibungkus aja pak",Jawab Juna.

Es semlo berbahan dasar pisang yang kemudian di siram dengan air dari larutan gula dan rempah rempah. Kemudian ditambahkan air jeruk nipis dan es batu. Warnanya juga menarik dan terbuat dari bahan alami yakni kayu secang.Meminum es semlo dikala cuaca panas siang hari ini sungguh menyegarkan pastinya.

Karena disitu sedang ramai pembeli,jadi Juna harus mengantri cukup lama untuk mendapatkan es semlo ini.Dan akhirnya es semlo yang Juna pesan pun sudah siap dibawa pulang.

Juna pulang dengan menenteng dua plastik berisi es semlo yang menyegarkan.Juna pun sampai di depan pintu gerbang kostan dan bertemu dengan pengurus sekaligus pemilik kostan itu,Bu Ita.

"Kamu temannya Joko yang dari Jakarta itu bukan?",tanya Bu Ita menyapa Juna.

"Iya,bu ada apa ya?",Jawab Juna.

"Oh nggak,nggak papa saya cuma mau kasih tahu kalau masnya pulang malem-malem tolong jangan jalan dekat-dekat pohon besar yang disana itu ya",Peringat Bu Ita dengan menunjuk ke arah pohon nangka besar yang ada di depan rumahnya.

"Lho,memang ada apa ya bu?",Tanya Juna penasaran.

"nggak papa mas,pokoknya jangan jalan lewat situ aja ya kalo malam",Kata Bu Ita sambil seperti ingin menutup-nutupi sesuatu.

"Owh,iya deh bu",Jawab Juna.

"Oh iya sampe lupa kenalan,dengan mas siapa ini?",Tanya Bu Ita.

"Nama saya Juna,Bu",Kenal Juna sambil bersalaman dengan Bu Ita.

"Ooo,namamu Juna tho",Kata Bu Ita,"Jangan sampai lupa bayar uang kost bulan depan lho ya",Peringat Bu Ita dengan senyum mengerikannya.

"Si-siap bu",Jawab Juna ngeri melihat senyuman mengerikan seorang ibu penagih uang kost.

"Saya tinggal dulu ya,Jun",Kata Bu Ita sambil berjalan menuju ke rumahnya.

"Ya bu,mari...",Kata Juna tersenyum.

Juna pun masuk ke dalam area kostan dan berjalan ke arah kamar kostnya.Saat berjalan menuju ke arah kamar kostnya,ia terus mengamati pohon nangka yang ditunjuk oleh Bu Ita tadi.Ia terus merasa ngeri dengan pohon tersebut.

Karena terus menoleh ke arah pohon itu,dia sampai tidak melihat ke arah depannya.Dia pun bertabrakan dengan seorang laki-laki berbadan gempal yang berjalan berlawanan arah dengannya.Ia pun langsung jatuh tersungkur ke belakang.

Ia pun langsung meminta maaf kepada lelaki bertubuh gempal itu,"maaf,maaf mas saya tadi nggak liat masnya jalan ke arah saya"

"Nggak papa mas,saya yang salah juga karena badan saya besar ini",Kata lelaki gendut itu.

Juna pun bangun lalu melihat ke arah lelaki gendut itu dan ternyata lelaki berbadan gempal ini adalah...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!