Di sebuah kampus Adelia dan Teman temannya sedang membicarakan sesuatu.

"Jadi kapan kita akan pergi ke sana?" Tanya Erika

"Tepat setelah kita menemui pak john" Jawab Reza

"Ahh sepertinya ini akan sangat menyenangkan" Ucap Raffi

"Tentu saja karena kita tidak mengeluarkan uang untuk membayar hotel dan untuk pergi ke sana" Ucap Zefan

"Hahaha iya ya" Ucap Raffi

"Dasar pejuang gratisan"Ucap Cantika

" Oh ya, del kau ikut kan?"Tanya Kiana

"Eumm entahlah" Ucap Adelia

"Ayolah del" Ucap Kiana

Adelia mengangguk dan tersenyum. Setelah itu mereka membubarkan diri dan pulang ke rumahnya masing masing. Adelia datang dan melihat papa nya bersama wanita yg seksi dan terlihat masih muda

"Papa!" Teriak Adelia

"Kebetulan kau datang, kenalkan ini tante karin dia akan menjadi mama baru mu" Ucap Papa Adelia

"Jika hanya itu, pergilah" Ucap Adelia dengan tatapan benci

"Kenapa kau mengusir papamu sendiri" Ucap Papa Adelia

"Kau memang papa ku, tapi kelakuan mu tidak pantas bagi kalangan seorang ayah, sudah tua masih saja menggoda wanita lain, bahkan mencampakanku dan mama, dan bodohnya papa tidak berpikir bahwa dia hanya akan menguras harta papa" Teriak Adelia sambil menunjuk karin

"Berani sekali kau" Ucap Papa Adelia

"Tentu saja berani, apa yg aku takutkan dari papa hah? papa hanya membuat mama menderita, papa tidak memperdulikan keluarga papa sendiri, papa hanya memikirkan harta dan perempuan, papa tidak pernah berubah" Ucap Adelia

"Cukupp" Ucap Papa Adelia

"Kenapa?adel mengatakan hal yg benar benar terjadi, jika bisa memilih lebih baik adel tidak di lahirkan dari pada memiliki papa seburuk dirimu"Ucap Adelia

" Adel cukup!"Teriak papa Adelia dan 'Plakk sebuah tamparan mendarat di pipi Adelia

"Sudah?jika sudah pergilah bersama wanita murah ini, Dan kau wanita gila harta jangan pernah menginjakan kakimu lagi di rumah ini, pergi!" Ucap Adelia yg sangat emosi

"Beraninya kau" Ucap Karin sambil melayangkan tangannya di udara hendak menampar Adelia

"Berhenti, jangan sakiti anakku" Ucap Mama Adelia sambil memegang tangan karin

"Pergi kalian dari sini!" Ucap Mama Adelia

Mereka pun pergi.

"del, kau tidak apa apa nak?" Tanya mama Adel

"Tidak apa apa, ini sudah biasa terjadi" Ucap Adelia sambil tersenyum

"Ya sudah bersihkanlah dirimu dan makan" Ucap Mama Adelia

Adel pun mengangguk dan pergi ke mandi lalu makan. Setelah itu ia beranjak ke ke kamar mamanya

"Maa" Panggil Adelia

"Iya ada apa del" Sahut mama nya

"umm begini ma, setelah lulus adel akan pergi ke kota B bersama Kiana dan teman teman yg lain, adel akan menginap disana karena semua biaya sudah di tanggung oleh papa Firza, saat adel pergi mama menginap lah dulu di rumah tante Syifa, adel tidak mau papa datang saat adel tidak ada di samping mama" Ucap Adelia

"Iya sayang mama akan menginap disana, kabari lah mama saat kau sudah pulang" Ucap Mama adel

Adel mengangguk dan kembali ke kamarnya, ia melihat ke cermin dan ada luka di pipinya.

papa keterlaluan Batin Adelia

Ia pun beristirahat. Pagi pun tiba Adelia pergi ke kampus.

Sesampainya di kampus ia menyusul teman temannya ke kantin.

"Hai del" Sapa Erika

Adel tersenyum.

"Del kenapa pipi mu?" Tanya Kiana

"Hanya terjatuh dari tempat tidur" Ucap Adelia

aku tau kau berbohong Batin Kiana

Setelah itu mereka menemui dosennya.

Setelah menemui dosennya, mereka pun segera pulang dan mempersiapkan untuk liburan besok. Sedangkan Adelia mengantar mama nya ke rumah tantenya. Adelia sudah sampai di rumah tantenya. Ia di sambut hangat oleh tante Syifa dan putranya yg berusia 7 tahun.

"Ma Adel pulang dulu ya" Ucap Adelia.

"Apa mama tidak perlu datang ke kampus mu besok?" Tanya Kania

"Tidak perlu ma, yg dinyatakan lulus hanya beberapa orang, jadi para orangtua tidak di wajibkan untuk hadir." Ucap Adelia

"Ya sudah" Ucap Kania

Adelia pun kembali ke rumahnya. Ia mempersiapkan untuk besok. Setelah itu ia pergi ke toko buku untuk membeli sebuah novel karena tadi ia lupa membelinya. Sesampainya di toko buku, Adelia mulai mencari buku yg akan ia beli, hingga akhirnya ia membeli dua buku novel dan tiga buku cerita misteri. Setelah itu adelia pulang dan merebahkan dirinya di sofa ia pun tertidur.

Saat sore hari ia bangun dan ponsel nya berdering dan itu panggilan suara dari Kiana

"Halo ki ada apa?" Tanya Adelia

"Del me mall yuk" Ucap Kiana

"Memangnya kau ada keperluan apa?" Tanya Kiana

"Aku akan memberikan hadiah pada reza besok, jadi antar aku ke mall" Ucap Kiana

"Ya sudah aku siap siap dulu" Ucap Adelia

"Kau yg bawa mobil ya hahaha" Ucap Kiana

"Sure" Ucap Adelia

Adelia pun bersiap dan menjemput kiana. Sesampainya di mall

"Del menurutmu hadiah apa yg bagus untuk Reza?" Tanya Kiana sambil melihat lihat

"Uang" Ucap Adelia

"Uang?" Tanya Kiana

"Jika kau memberika uang pada Reza ia akan merasa bahagia, setelah itu ia akan belanja ke mall sesuka hatinya dan mungkin akan membelikan mu sesuatu, jika kau memberi barang belum tentu itu cocok untuk Reza" Ucap Adelia

"Oh iya ya" Ucap Kiana

"Apa? kenapa aku malah mengiyakan saran mu" Ucap Kiana

Adelia hanya tertawa. Kiana membeli baju couple, jam tangan, dan parfum pria.

"Setelah ini kita akan kemana?" Tanya Adelia

"Bioskop" Ucap Kiana

Adelia mengangguk.

"Del belilah tiket, aku akan membeli popcorn dan minuman"Ucap Kiana

"Iya, pergilah" Ucap Adelia

Saat sedang mengantri Adelia bertemu dengan Firza begitu juga dengan Kiana ia bertemu dengan Reza kekasihnya.

"Del kau bersama siapa?" Tanya Firza

"Bersama Kiana" Ucap Adelia

Kiana pun datang dengan Reza.

"Ayo" Ucap Kiana

"Apa film nya sama?" Tanya Adelia

Kiana mengangguk. Mereka pun masuk ke dalam dan menonton film horor. Kiana berada di ujung dan Adelia di sampingnya dengan Firza.

Saat ada adegan yg menyeramkan Kiana langsung memeluk Reza, Reza hanya tertawa melihat Kiana yg begitu manja padanya.

"Dasar bucin" Ucap Adelia

"Bilang saja kau iri, jika kau takut, di sebelahmu ada Firza" Ucap Kiana

Adelia hanya geleng geleng kepala dan kembali menonton film nya. Selesai menonton film mereka pergi ke sebuah restoran dan makan malam bersama.

"Setelah ini pulanglah dan jangan kemana mana lagi, terlalu bahaya jika kau dan Adelia pulang terlalu malam" Ucap Reza

"Iya tenang saja kan ada Adelia, dia bisa melumpuhkan orang yg membahayakan kita dengan sekali sentuh. Iya kan del?" Ucap Kiana sambil melirik Adelia

"Berisik" Ucap Adelia

Selesai dengan itu mereka pun pulang. Saat di perjalanan Sebuah mobil berhenti di depan mobil Adelia dan Kiana.

"Mau apa mereka?" Ucap Kiana

"Tetap di dalam dan jangan keluar, tunggulah disini" Ucap Adelia sambil keluar mobilnya

"Apa yg kalian inginkan?" Tanya Adelia kepada empat pria di depannya

"Mobilmu, dan yg ada di dalamnya, kalau kau mau ikut dengan kami juga boleh, kita bisa bermain main sebentar" Ucap salah satu pria

"Pergilah, aku tidak akan memberikannya" Ucap Adelia

"Berikan atau kau akan pulang dengan darah di sekujur tubuhmu" Ucap Salah satu pria sambil mendekati Adelia dan hampir memukulnya.

Adelia menangkis pukulan pria tadi. Sebuah perkelahian pun dimulai Adelia yg lihai dalam beladiri dengan mudah mengalahkan pria tadi, namun tiga temannya menyerang Adelia secara bersamaan. Adelia merasa kerepotan, saat ia lengah salah satu pria hendak memukulnya namun tak di sangka seseorang menangkis nya dan Adelia tidak apa apa.

"Firza"Ucap Adelia

"Masuklah ke dalam" Ucap Firza

"Tidak" Ucap Adelia

"Ya sudah" Ucap Firza

Adelia dan Firza melawan empat orang preman itu. Setelah beberapa lama preman itu pun pergi meninggalkan mereka.

"Bagaimana kau bisa ada disini?" Tanya Adelia

"Karena aku menelpon Reza" Ucap Kiana yg keluar dari mobil bersama Reza

"Pintar" Ucap Adelia

"Ya sudah obati dulu luka kalian" Ucap Reza

Tangan Adelia sedikit tersayat karena pria tadi membawa senjata tajam, sedangkan Firza mengalami luka lebam di pipinya. Selesai mengobati luka mereka, Adelia dan Kiana pulang di antara Firza dan Reza.

Kiana dan Adelia sudah kembali ke rumah. Adelia langsung beristirahat karena sangat kelelahan, sementara Reza menginap di rumah Firza.

"Sepertinya kau sangat menyayangi Kiana sehingga membuatku kewalahan melawan preman tadi dan kau hanya duduk di dalam mobil sambil berpelukan" Ucap Firza

"Tentu saja, dia kekasihku, dia cantik dan perhatian, saat sudah bekerja aku akan langsung menikahinya hahaha" Ucap Reza sambil tertawa

"Dasar bucin" Ucap Firza

"Dari pada kau, sudah lama memendam perasaan dan tidak berani mengungkapkan nya" Ucap Reza

"Entahlah rasanya sangat sulit jika harus mengungkapkan perasaan pada wanita sedingin Adelia" Ucap Firza yg ternyata sudah lama menyukai Adelia

"Apalagi sikap papa nya yy membuatnya trauma" Ucap Reza

"Maksudmu?" Tanya Firza

"Kiana adalah sepupu jauh Adelia sehingga ia mengetahui semua tentang Adelia termasuk mama dan papanya, papanya selalu mencampakan Adelia dan mamanya demi wanita lain, dan aku dengar beberapa hari lalu Adelia mendapat perlakuan kasar dari papanya yg datang bersama pacar barunya" Jelas Reza

"Kenapa adelia tidak pernah cerita?" Tanya Firza

"Dia sengaja menutup rapat rapat soal ini, dia ingin papa nya tidak di pandang jelek oleh orang lain meskipun Adelia membencinya. Dan Kiana, dia tau dari mama Adelia" Ucap Reza

"Pantas saja dia sangat pendiam dan jarang berbicara, oh ya apa luka di pipinya itu benar benar terjatuh dari ranjang?aku tidak percaya" Ucap Firza

"Bukan, itu tamparan dari papa nya, bahkan saat kecil Adelia pernah di takut takuti dengan sungai berarus besar" Ucap Reza

"Maksudmu?" Tanya Firza yg semakin serius

"Dia pernah melawan pada papanya, lalu dia di bawa ke tepi sungai dan hampir di jatuhkan ke sana, namun mama nya berhasil menyelamatkan nya, sejak saat itu mereka pisah rumah, dan Adelia sakit selama satu minggu, sejak saat itu Adelia mengalami stres dan depresi namun seiring berjalan nya waktu ia bisa melewati semuanya sampai sekarang" Ucap Reza

"dan sekarang, kemana papanya?" Tanya Firza

"Dia akan menikah dengan wanita lain, itu sudah pernikahan yg kesekian kalinya bahkan saat Adelia berusia 2 tahun, papa nya memiliki anak dari perempuan lain dalam kondisi belum menikah" Ucap Reza

"Dia pandai berakting, sampai aku tidak pernah mengira kalau diamnya tidak beralasan" Ucap Firza

"Hahaha" Reza tertawa diikuti dengan tawa Firza

Aku harap aku bisa menjagamu dari papamu Batin Firza

Mereka pun tertidur. Pagi pun tiba ini hari dimana Adelia dan teman temannya akan di nyatakan lulus dan juga ummm liburan.

Di kampus

"Dimana adel?" Tanya Kiana

"Aku disini" Ucap Adelia yg baru sampai

"Kenapa kau baru datang?" Tanya Kiana

"Aku lupa membuka perban di tanganku, jadi aku membuka nya saat di perjalanan" Ucap Adelia

"Pikun" Ucap Kiana

Semua tertawa, mereka pun masuk menemui dosennya dan Lulus.

Mereka pun foto bersama.

"Ku hadiahnya" Bisik Adelia pada Kiana

"Ahh iya" Ucap Kiana

Ia pun menghampiri Reza dan pergi ke taman. Kiana memberikan hadiahnya pada Reza dan tak disangka Reza juga memberikan hadiah pada Kiana, ia memberi Kiana cincin yg berarti Reza melamar Kiana di depan teman temannya.

"Apa? secepat itu?" Tanya Rafli yg sedikit kaget

"Biarlah, mereka bilang akan menikah setelah selesai kuliah" Ucap Firza

"Bilang saja kalian sirik" Teriak Reza pada mereka

Semua hanya tertawa, Adelia memeluk Kiana.

"Cepat menyusul ya" Bisik Kiana di sela pelukan nya

"Enak saja, tidak semudah itu" Ucap Adelia

Setelah itu mereka pun pulang dan bersiap untuk ke kota B.