SHE IS ASSASIN
SIA • MENARIK
Alvaro
Semenjak kejadian itu, mereka memilih pindah.
Alvaro
Saat ini mereka berada di kota Chicago, Amerika.
Alvaro
Ada banyak perusahaan yang ingin menjatuhkan mereka, bagaimana?
Alvaro
[mengambil topi dan jas hitam lalu memakainya]
Alvaro
Aku sudah menyiapkan penerbangan untuk lusa.
Aletha
[memutar gelas wine]
___________________________
Alvaro
Lo gak ngasih tahu kabar kedatangan lo gitu?
Aletha
Gue gak ngubah nama.
Aletha
Mereka pasti bisa tahu.
Alvaro
Lo mau tahu kabar yang gue basmi musuh gak?
Aletha
Simpan aja buat nanti.
Mereka menaiki pesawat umum bersama.
Alvaro
Terus gimana dengan perusahaan?
Alvaro
Lo tinggalin gitu aja?
Aletha
Suruh dia yang mengurus untuk sementara.
Alvaro
[membelai kepala Aletha]
Alvaro
Ck-! [memeluk Aletha]
__________________________
Aletha
Gue gak mau lengah.
Alvaro
[menggandeng tangan Aletha dengan lembut]
Mereka pun turun dari pesawat, mngemasi barang-barang lalu menuju ke pintu keluar.
Aletha
Ada rumah disini gak?
Alvaro
Udah gue urus kemarin.
Aletha
Lo ngabisin duit lagi?
Alvaro
Lagian mau pindahan kok gak mikir rumahnya dulu?
Aletha
Kirain nginap di hotel.
Aletha
[mengendikkan bahu]
Namun Alvaro dengan cepat menangkap dan memeluk pingganggnya agar tak jatuh
?
Lo gak punya mata, hah?!!
Aletha
Hah? [menatap tajam]
Alvaro
(wuyuuu, mmpus lo!)
?
(apa-apaan tatapan itu..)
Alvaro
Abaikan saja, kita akan terlambat jika meladeninya
Alvaro
[membawa Aletha pergi]
__________________________
Alex
Kita bertemu lagi. [senyum]
Aletha
Segitunya merindukanku hingga menjemputku tanpa aku suruh, hm?
Aletha
Kau terlihat lelah.
Alex
Ini karena Jordan yang tak berhenti memberiku tugas.
Aletha
Jordan sekejam itu?
Jordan
[memukul kepala Alex]
Jeff
Kami hanya sedang bosan.
Aletha
Ayo pulang, aku lelah.
Alvaro
[tertawa kecil sambil menggeleng kepala]
Lalu mereka pergi dari sana.
_______________________________
Daffin
Bagaimana dengan sekolah baru kalian? nyaman gak?
Adelio
Gak ada bedanya seperti sekolah yang lain.
Edward
Tetap akan membosankan karena gak ada Aletha.
Edward
Aku hanya merindukannya.
Edward
Aku ingin tidur. [pergi]
Daffin
Tidak perlu di pikirkan.
Daffin
Dia akan baik-baik saja.
Daffin
Ayo tidur, ini sudah larut.
____________________________
Edward
Aku baik-baik saja, tidak perlu membujukku.
Edward
[melihat foto Aletha]
Adelio
Mau sampai kapan kau menyendiri begitu?
Adelio
Aletha akan menertawakan kebodohanmu yang tidak mau mencari pasanganmu
Edward
Dia pasti sedang asik menertawakanku disana.
Ucapny sendu sambil mengelus foto yang sedang dia pegang saat ini. Adelio yang melihat itu hanya bisa menahan tangisnya
Edward
Aku ingin tidur, keluarlah.
Edward
Yaudah, tidur di lantai aja kalau mau tetap disini.
Edward
Langsung kasar nih?
Adelio
[melempar bantal tepat mengenai wajah Edward]
Edward
[mengunci pintu lalu tidur]
___________________________
Bawahan
Kami tidak menemukan informasi apapun tentang dia dan juga pria itu.
Bawahan
Jika kami memaksa untuk mencari tahu lebih jauh, saya takut sesuatu yang buruk akan terjadi.
Bawahan
Saya harap Tuan tidak bertindak gegabah.
?
Baiklah, kau boleh pergi.
?
Fuhh.. [menghembuskan asap rokok ke atas]
_______________________________
SIA • VANMORGAN UNIVERSITY
Aletha
Dimana mereka kuliah?
Alvaro
Vanmorgan University.
Aletha
Lepas, gue mau tidur.
Alvaro
Lo mau sekolah disana?
Aletha
Yaudah, lo di rumah aja.
Alvaro
Cih! [meletakkan kepala di bahu kanan Aletha]
Alvaro
Lo udah punya kekuatan, selesaikan saja seperti bagaimana seharusnya.
Alvaro
Kelamaan sembunyi sih.
Alvaro melepas pelukannya lalu membawa Aletha ke kasur. Alvaro memeluknya dngan lembut lalu mereka pun mulai tertidur.
____________________________
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑙𝑢, 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐴𝑙𝑒𝑡ℎ𝑎, ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝐴𝑙𝑣𝑎𝑟𝑜 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑡𝑢𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎𝑛𝑦𝑎. 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑡𝑢𝑙𝑎ℎ ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ.
______________________________
Alvaro
Kita akan terlambat!
Alvaro
Lo gak mau ketemu sama abang-abang lo itu?
Aletha
Kenapa gak bangunin dari tadi, hah!! [lari ke KM]
Alvaro
Terus tadi gue ngapain?_-
Aletha
[makan sambil mengecek berkas-berkas perusahaan]
Aletha
Mau ngecek aja, takutnya Yan keliru kayak kemarin.
Aletha mengiyakan namun dia tak berhenti membolak-balikkan berkas di tangannya.
Alvaro
[menggeleng kepala]
Tidak lagi menegurnya, Alvaro melanjutkan makanny smbil memandang wajah Aletha yng sangat serius membaca berkas-berkas
Setelah selesai makan, mereka berdua pun menuju ke Vanmorgan University, tempat dimana orang yang Aletha kenal berkuliah.
Aletha
[melihat keluar jendela]
Aletha
Lo bawa mobilnya lambat banget kaya pemula.
Alvaro
Gue tahu ujung-ujungnya bakal ada taruhan, kan?
Aletha
Gue lebih kaya dari lo.
Alvaro
Tapi kalau makanan pasti minta traktir orang lain.
Aletha
Emang lo "orang lain"?
Alvaro
Lo kan gak nganggep gue.
Alvaro
Gak ada yang lebih kejam?
Aletha
Ntar lo kabur lagi.
Aletha keluar dari mobil dngan pandangan yang dingin, sedangkan Alvaro tetap pada raut wajah kesalnya karena terus di katain
Alvaro
Dimana ruang Dekan?
Aletha
Tanya. [menunjuk beberapa siswa dengan dagu]
Alvaro
Lo gak ngurus perusahaan tapi malah seperti orang sibuk yang bahkan ruangan Dekan aja gak tahu.
Aletha
Lagipupa sebelumnya kita belum pernah datang kesini
Mereka menghampiri beberapa siswa yang sedang berkumpul di bawah pohon tinggi.
Aslan
Lantai 3, naik tangga terus belok kanan, pintu pertama
Lalu Alvaro menggandeng tangan Aletha dan membawanya menuju ke ruang Dekan
Elang
Palingan cabe. [menatap jijik punggung Aletha yang semakin menjauh]
Aslan
Kalaupun cabe, paling seleranya bukan lo.
Elang
Tahu darimana? lo gak lihat banyak yang ngejar gue?
David
Tatapan matanya itu bukan seperti tatapan para cabe yang lo lihat setiap hari, El.
Elang
Jangan panggil gue EL!
David
[mengendikkan bahu lalu berjalan masuk ke kelas]
Elang
David! [ngejar David]
___________________________
SIA • KENALAN
Aletha dan Alvaro pun masuk.
Alvaro
Terimakasih. [duduk]
Aletha
[melihat sekeliling]
Dekan
Ada yang bisa saya bantu?
Ucapnya sambil tersenyum ramah.
Alvaro
Kami anak baru. Bisakah kami sekelas dengan anak dari keluarga Xander?
Dekan
Tapi bolehkah saya tahu apa alasannya?
Alvaro
Kami hanya penggemar yang bisa semangat jika sekelas dengan mereka.
Dekan
Kau bukan yang pertama mengatakan hal itu.
Dekan
[menelfon seseorang]
_________________________
Dekan
Mereka anak baru, minta di masukin ke kelas kamu.
Guru
Mari ikut saya. [ramah]
Alvaro
[membusungkan dada]
Lalu mereka mengikuti guru itu menuju ke kelas dimana anak keluarga Xander berada
____________________________
Alvaro
(bukannya tadi lo ramah?)
Indah
Suruh masuk aja, Bu!
Aletha dan Alvaro berjalan masuk dengan wajah dan pandangan yang sangat datar.
Guru
Silahkan perkenalkan nama
"Aletha?" batin Adelio dan Edward secara bersamaan sambil memandang Aletha yang masih berdiri di depan dengan sendu.
Para murid pun terkagum dan tertarik akan kecantikan dan ketampanan mereka brdua
Alvaro membawa Aletha ke tempat duduk kosong yang berada di pojok kiri belakang
Guru
Belajar apa sekarang?
Suasana kelas kembali ke semula, dimana suasana yang sangat tenang dan nyaman
Aletha
Hm? [menatap dingin]
Alvaro
Tha, jangan begitu.
Alexa
Kalian pindahan darimana?
Indah
Baiklah, ayo ke kantin.
Indah
Gak ada, santai aja.
Alexa dkk adalah mafia yang menduduki posisi kedua setelah mafia milik Calvin dan teman temannya, yaitu The Lion King.
_____________________________
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!