NovelToon NovelToon

KETOS DINGIN

perkenalan tokoh

Nama: Marcel Reyhan Fernandi (Marcel)

Umur :19 tahun

Dia memiliki sifat dingin,cuek,tegas,ganteng, memiliki tiga sahabat yang ia sayang, penyayang, pintar masak, suka bernyanyi, dan juga ia memiliki sifat yang baik. Hanya saja ia akan baik dengan keluarganya dan juga orang yang dia sayang. Selain itu, dia akan bersikap dingin dan cuek.

Marcell juga memiliki postur tubuh yang tinggi, berkulit putih bersih, wajah yang tampan, suara yang merdu, ia juga memiliki bola mata yang sangat tajam saat di pandang, dan juga ia pintar memasak apapun jenis masakan.

Marcell adalah anak pertama dari seorang CEO yang terkenal di Indonesia dan juga merupakan pewaris tunggal dari seorang CEO yang terkaya dan terpandang seAsia ini.

anak dari keturunan Korea dan juga Indonesia, ibu nya yang bernama Sofia Putri merupakan keturunan darah Indonesia yang menikah dengan Dimas Fernandi keturunan Korea dan Marcel mengambil wajah keturunan Korea sedangkan adik nya yang bernama Cantika mengambil wajah keturunan Indonesia.

Nama: Cantika Putri Fernandi (Cantika/Tika)

Umur : 14 tahun

Dia memiliki sifat baik,penyayang, friendly kesemua orang, cantik,ceria dan suka jail kepada sang kakak, memiliki ikatan persahabatan yang baik dan kuat dengan Anita. Cantika paling suka makan makanan yang dimasak oleh kakaknya.

Ia memiliki wajah yang cantik, kulit yang putih bersih, memiliki postur tubuh ideal, dan ia juga kelak ikut menjadi model.

Cantika adalah anak kedua dari keluarga Fernandi dan juga merupakan adik perempuan satu-satunya yang paling disayang oleh Marcel, Tika juga merupakan cucu kesayangan dari pemilik perusahaan CEO yang paling terkaya dan berpengaruh di Asia ini.

Nama: Herlina Kartika Dewi (Dewi)

Umur :18 tahun

Dia memiliki sifat yang baik,pinter,ceria,sedikit bawel,penyayang,cantik, suka bernyanyi dan juga dancer. Ia juga memiliki tiga sahabat yang sangat ia sayang dan juga ia memiliki hati yg mulia.

Dewi memiliki tubuh yang ideal yang di idamankan oleh para kaum wanita, memiliki wajah yang cantik, suara yang merdu, Dewi juga kelak ikut dance bila ada lomba dance di sekolah nya. Dia jugamemiliki kaki yang jenjang, memiliki bola mata yang sangat indah saat dipandang, dan ia juga memiliki kulit yang putih mulus.

Anak pertama dari keluarga terkenal dan CEO terkenal di Indonesia no 6, dia juga merupakan cucu tertua dari pemilik perusahan yang merupakan CEO terkaya dan terpandang no 3 seAsia.

Dewi juga sama seperti Marcel yang memiliki dua darah keturunan, ayahnya Dewi merupakan teman bisnis dari ayahnya Marcel. Yang dimana mereka sudah bekerja sama kurang lebih 10 tahun lamanya.

Nama: Silvia Anita Putri Mahesa (Anita)

Umur :14 tahun

Memiliki sifat sedikit cuek, baik, cantik, pinter, dan memiliki ikatan persahabatan dengan Cantika sejak pertama kali duduk dibangku sekolah menengah pertama ( SMP), cerewet pada saat ia bersama kakaknya, dan juga ia memiliki pribadi yang bodoamat dengan orang-orang disekitarnya.

Anita memiliki tubuh yang cukup berisi, kulit yang putih bersih, dan wajah yang cantik.

Anak kedua dari keluarga Mahesa dan adik dari Kartika Dewi, cucu kesayangan omahnya yang berada di Korea.

.

.

oke gusy, perkenalan tokoh nya cukup segitu dulu. Maaf jika ada salah kata, dan selamat membaca🙏 semoga betah ya readrs🥰

BERSAMBUNG

2 Kutub Utara

Matahari yang sedikit demi sedikit sudah memancarkan sinarnya. Namun, seorang gadis yang masih nyenyak didalam selimutnya seolah tidak merasakan sinar matahari yang masuk dari celah jendela nya.

Namun, tiba-tiba suara ketukan terdengar dari luar kamar itu. Tapi, gadis itu seolah tidak terusik akan suara ketukan pintu itu.

Hal hasilnya, seorang wanita paruh baya memasuki kamarnya dan membangunkan si gadis tidur itu.

"Dewi bangun nak, udah terlambat nih." Panggil wanita itu sambil mengguncangkan tubuh gadis itu.

"Hmm 5 menit lagi Dewi bangun, Bun." ujar nya dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Sekarang pukul 06.50, bentar lagi bell sekolah akan bunyi." batin Mamanya sambil melihat jam dingding di dalam kamar anaknya itu.

"Nak, ini sudah jam 06.50. Bentar lagi bell sekolah akan bunyi." ujar nya sambil terus membangunkan putrinya itu. Dewi yang mendengar nya sontak saja langsung terbangun dari tidurnya.

"Hah! 10 menit lagi dong" ucap Dewi langsung bangun dari tempat tidurnya.

"Mah, minta tolong beresin tempat tidur Dewi ya. Dewi mau mandi dulu, udah telat" pinta Dewi yang langsung masuk kedalam kamar mandi.

Mamanya hanya bisa menggelengkan kepala nya dan langsung membereskan tempat tidurnya.

***

~Ruang Makan~

Dewi yang sudah selesai mandi, ia pun langsung pergi turun ke bawah dengan tergesit-gesit.

"Bun. Dewi berangkat dulu ya." sambil memakai tasnya

"gak sarapan dulu, Nak?" tanya mamanya.

"nanti Dewi sarapan di skolah Bun." ujar Dewi sambil pamit ke bunda nya dan pergi terburu-buru.

lalu ia pun langsung menaiki angkotan umum yang melintas di daerah nya

"cepetan pak, saya sudah telat." ujar Dewi yang sudah melihat jam tangan nya

"ini sudah cepet atu, Neng" jawab si bapak angkot

Selang beberapa menit akhirnya ia pun sampai juga di depan gerbang sekolah, setelah itu Dewi pun langsung turun dari angkot dan tak lupa ia membayar uang angkot.

"****, gua dah terlambat" gerutuk Dewi langsung lari terberit-berit.

"Pak, tolong buka pintu nya pak" mohon Dewi kepada satpam yang menjaga gerbang sekolah itu.

"Maaf nak, bapak tidak bisa melanggar peraturan yang sudah sekolah tetapkan." tolak bapak itu dengan baik

"Saya mohon pak, lain kali saya akan dateng lebih awal lagi dah" kekeh Dewi dengan sedikit memohon. Namum, lagi-lagi ditolak oleh pak satpam

Karena perdebatan antara Dewi dengan satpam penjaga itu. Membuat mereka dihampiri oleh seorang laki-laki yang berjalan dengan gagahnya dengan menggunakan seragam osis itu.

"ada apa ini ribut-ribut." tanya nya dengan ekspresi yang dingin.

"ini si Dewi telat sekolah, Nak Marcel" pinta pak satpam itu

"yaelah, gua cuman telah 10 menit doang" ngeles Dewi dengan santai

"Lo sudah taukan peraturan dan tata tertib sekolah?" tanya Marcel tegas dan dingin

"iya, gua tau tapikan gua cuman terlambat satu kali saja." ucap Dewi

"Lo udah salah, pakai ngeles lagi!" ujar Marcel marah

"yaelah gitu doang lo pakai marah." celetuk Dewi santai

"ikut gw." ajak Marcell yang langsung menarik tangan Dewi.

"bisa gak sih lo lembut dikit, kasar amat" ujar Dewi sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Marcell.

"DIEM!" bentak Marcell sambil menatap Dewi dengan tajam.

"ganteng-ganteng tapi dingin" gumam Dewi tapi, masih bisa didengar oleh Marcell.

Sehingga sampailah mereka di lapangan sekolah yang luas itu.

" ngapain lo ngajakin gua ke sini?" tanya Dewi sambil melihat lapangan luas itu

"Makan." ucap Marcell

"Hah makan? mana ada orang makan di lapangan luas dan juga panas gini" kata Dewi panjang × lebar.

"cerewet banget sih lo" ujar Marcell

"dingin banget sih lo jadi cowok, kagak ada kalem-kalem nya dikit." umpat Dewi

Marcell yang mendengarkannya pun tak mau mengambil pusing umpatan Dewi, toh juga itu sudah menjadi makanan sehari-hari Marcell.

Lantas, Marcell pun memanggil teman seangkatan dengannya.

"Karan" panggil nya saat melihat Karan melintas disana

Karan yang mendengar panggilan dari sahabatnya pun langsung menghampiri nya.

"Ada apa?" tanya to the point

"urus ni orang, terserah lo mau kasih hukuman apa" printah Marcell.

"lah kok gw sih? kan biasanya lo yang ngehukum orang" ucap Karan sambil menunjuk dirinya sendiri.

"gw ada urusan lain" jawab nya dengan singkat, lalu pergi begitu saja

Dewi yang diam-diam ingin kabur, akhirnya ketahuan.

"mau kemana lo? jangan harap lo bisa kabur" tegur Karan sambil menarik tangan Dewi.

"Karena lo diam-diam ingin kabur. Maka sebagai hukumannya, lo lari keliling lapangan sebanyak 15 kali." printah Karan yang sontak membuat Dewi kaget.

"apa, lo nyuruh gw lari 15 kali dilapangan seluas gamban ini?" tanya Dewi.

"lo mau lari atau gw tambahin jadi 30 kali." tegas Karan

"Hah! gua gak mau, enak aja lo main nambah-nambahin." bantah Dewi

"kalau lo gak mau, makanya lari 15 kali." ucap Karan yang kali ini dengan wajah yang bener-bener datar.

"buset dah galak amat ni cowok, kagak bisa nape lembut dikit. Gak dia, gak temen nya sama aja. Sama-sama kutub." gumam Dewi

"gak usah ngedumel, cepetan lari." ujar Karan

"ya gua lari tapi nnti ya, sekarang panas banget" ucap Dewi sambil menutupin kepala nya dengan tasnya supaya tidak terkena sinar matahar.

"gak usah lebay jadi cewek!" sahut Marcel yang tiba-tiba nongol dari arah belakang mereka.

"nongol ae lo kulkas pintu 2" celetuk Dewi yang membuat Karan menahan tawa mendengarnya.

Karan yang melihat tatapan tajam sahabat nya langsung terdiam dengan ekspresi semula.

"cepet lari!" printah Marcell dengan tegas

.

.

.

jangan lupa like,coment,vote,and favorite ya karena dukungan kalian motivasi ak banget,maaf jika cerita ny gak nyambung karena in pertama kali ny ak buat novel🤗😊

Kejeduk Pintu

Sedangkan disisi lain, tepatnya di dalam kelas. Tiga gadis cantik sedang menunggu sahabatnya yang belum datang sejak tadi.

"Dewi kemana sih, tumben tu anak gak keliatan?" tanya Tia

"yang lo katakan bener Tia, tumben tu anak gak nongol apa jangan-jangan dia terlambat ya?" tambah Novi

"jika itu bener, dia pasti sekarang lagi dihukum oleh anggota osis? Jangan sampai dia dihukum sama si Marcell yang notabat nya dingin seperti kutub" sambung Rina.

"coba kita lihat yok guys, mumpung sekarang jamkos" ajak Tia yang dianggukan Novi dan Rina

***

__lapangan__

Seorang gadis yang terlihat kelelahan karena berlari, apa lagi gadis itu belum sarapan.

Dewi yang sudah terlihat kelelahan itu, terus memaksakan diri untuk berlari. Namun, tiba-tiba

brukk

Dewi jatuh pingsan krna merasa kelelahan

"apakah dia pingsan?" tanya Karan pada Marcell

"mungkin itu akal-akalannya saja" jawab Marcell

"Marcell, dia beneran pingsan." ucap Karan yang langsung menghampiri Dewi begitu juga dengan Marcell yang mengetahui bahwa Dewi beneran pingsan .

saat Karan ingin membawa Dewi ke uks, tiba-tiba Marcell langsung menggendong Dewi lalu berkata kepada Karan bahwa dia yang akan membawa Dewi ke uks.

***

__^di uks^__

Marcell pun sudah sampai di uks dan langsung memanggil Risa selaku petugas uks atau bisa di bilang sebagai anggota PMR (Palang Merah Remaja).

"Risa ... Risa...!" teriak Marcel memanggil temannya

"gak usah teriak napa sih Cel, gua juga gak budeg. Eh, ni anak kenapa?" tanya Risa yang melihat Dewi terbaring di ranjang uks.

"Pingsan" satu kalimat yang yang dilontar Marcell

"gw juga tau kalik Cell, kalau dia pingsan" ucap Risa langsung memeriksa Dewi

"apakah dia blom sarapan?" tanya Risa saat sudah selesai meriksa

"mana gua tau, emang gua emak nya!" ketus Marcell

"ya elah dingin amat lo jadi cowok, heran gw ada aja orang didunia kayak lo." cetus Risa

"lebih baik lo sekarangg ke kantin beliin dia roti dan juga air mineral" perintah Risa

"kenapa harus gw?" tanya Marcell

"ayolah Cell, masa lo gak ada perduli nya dikit sama cewek. Setidaknya perduli sedikit saja napa" ucap Risa yang geram akan sifat Marcell yang tidak perduli akan orang lain.

Marcell yang malas mendengar ucapan dari teman baiknya itu hanya bisa mengikuti printah nya

Tapi, sebelum pintu dibuka oleh Marcel. Tiba-tiba

Brukk

"aduh jidat gua sakit" ringis Tia sambil memegang dahinya yang kejeduk pintu uks.

"eh Tia lo gapapa kan? mana yang sakit?" tanya Rina khawatir

"nih jidat gua sakit karena kejeduk pintu." ujar Tia

"Eh, apa lo gak bisa lihat ada orang yang masuk. Lo malah main ngedorong pintu seenak jidat lo" omel Rina

Marcell hanya menaikkan alisnya sebelahnya, lalu dia pergi begitu saja tanpa bicara sepatah kata pun.

" ehhh dasar lo emang ketos dingin yang sialan" umpat Tia kesal, bukannya minta maaf atau bicara apa gitu. Tapi, Marcell malah pergi begitu saja.

"udah-udah dari pada kalian ribut gak penting lebih baik sekarang kita lihat keadaan Dewi, kita kesini kan mau jenguk Dewi bukan ribut. Dan lo Tia sana obatin dulu jidat lo pakai es batu biar gak memar" sambung Novi panjang lebar, karena diantara sahabat Dewi pemikiran yg paling dewasa itu cuman Novi saja.

"kalian, kenapa bisa tau Dewi ada disini?" tanya Risa

"oh itu tadi gini ceritanya" ucap Tia

*Flashback

saat Novi, Rina dan Tia ingin menuju lapangan. Tiba-tiba mereka tidak sengaja bertemu dengan Karan.

"mau kemana kalian?" tanya Karan saat berpapasan sama mereka bertiga

"gw mau cari sahabat gw" ucap Tia

"sahabat lo?" tanya Karan yang bingung dengan perkataan Tia

"maksudnya Dewi, apa lo dapat lihat Dewi?" tanya Novi balik

"oh Dewi cewek yang tadi pingsan gara-gara lari di lapangan itu." ucap Karan

"tadi dia pingsan waktu lari tapi, sekarang sudah di bawa ke uks sama temen gw Marcell." sambungnya lagi

mereka yang mendengar bahwa sahabatnya dibawa ke uks pun langsung pergi begitu saja tanpa berkata apapun

"lah, main pergi aja tu orang. Mana lagi gak ada yang bilang terimakasih karena, sudah gw kasih tahu" ucap Karan.

*Flashback off

"jadi gitu ceritanya" ucap Rina mengakhiri

disaat Novi lagi mengompres dahi ny Tia tidak sengaja dia mendengar lenguhan

"Ehmmmm, kepala gua pusing kali." ringis Dewi setelah sadar dari pingsannya

"Dewi, lo sudah sadar?" tanya Rina t****

"Dewi belum sadar, dia masih pingsan!" celetukTia

"bukan nya tadi gua denger suara Dewi ya" ucap Rina mkin t****

"eehhh lo b*** atau apa sih, sudah tau Dewi udah sadar malah tanya lagi." ujar Tia makin kesel sama tingkah sahabatnya ini yang ****ny kelewatan

"UDAH DIEM!" bentak Novi kesal dengan tingkah kedua sahabatnya ini yang terkadang bertengkar karena masalah sepele.

"coba permisi dulu, gw mau periksa dia lagi" sahut Risa yang langsung meriksa keadaan Dewi

"Seharusnya lo jangan sampai lupa sarapan walaupun seandainya lo terburu-buru. Setidaknya, lo masih bisa makan roti supaya perut lo gak kosong. Lain kali jangan diulangin lagi karena, bahaya kalau punya asam lambung. Untung saja gak parah." turur Risa sambil memperingati Dewi.

"makasih ya" ucap Dewi yang dibalas

"kalau gitu aku permisi keluar sebentar" ucap Risa yang dibalas anggukan oleh mereka

Saat dia sudah keluar uks, selang beberapa menit Marcell pun datang dengan membawa roti dan juga air mineral.

"nih roti dan air nya." ucap Marcell sambil menaruh roti dan air itu di atas meja dekat ranjang uks

"makasih" sahut Novi

"Hmm" dehem Marcell yang langsung pergi begitu saja

udah kyk jelangkung lo Marcel, datang tak di undang pulang tak di antar

" diem lo thor, dasar author gak ada akhlak" jawab Marcel ketus

.

.

.

jangan lupa di vote,like,dan coment ya gusy🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!