Kicau burung kenari yang saling bersahutan dan hijaunya daun dari pepohonan,membuat alam ini begitu indah.
angin sepoi-sepoi membuat sore itu,seorang pemuda tampan yang duduk di sebuah pohon rindang menikmati suasana sore yang begitu sangat sejuk.
seharian dia menempuh perjalanan sangat jauh,kini dia harus beristirahat untuk sementara waktu sambil tubuhnya di sandarkan di sebuah batang pohon yang sangat rindang.
dialah cia Bu Ki,dimana saat ini dia sangat rindu pada kakek, nenek dan kedua orang tuanya.
dia juga sangat rindu pada encinya sin Yuan Li,yang selalu menemaninya berlatih sewaktu masih kecil.
kerinduan itu membuatnya ingin sekali sampai di pulau yang di penuhi misteri.
" ayah ibu..aku sangat rindu pada kalian,bagaimana keadaan kalian sekarang."
hanya itu yang keluar dari bibirnya yang tipis.
cia Bu Ki melamun,dia terbayang masa masa indah di pulau es,dimana dia selalu tertawa,apa lagi dengan kakeknya sin liong,yang selalu menggendongnya di punggungnya saat dia sedang marah pada sin Yuan Li yang selalu menjahilinya.
sungguh kenangan yang sangat tidak terlupakan,sehingga saat berlatih dengan gurunya,cia Bu Ki selalu saja teringat pada keluarganya di pulau es.
kini Cia Bu Ki telah selesai berlatih di bawah bimbingan kakek Yap ho,cia Bu Ki juga telah meninggalkan tempat tersembunyi dimana kakek Yap ho harus bersembunyi untuk menyelamatkan kipas lima naga dari pendekar dan kerajaan tang yang selalu ingin menguasai kipas lima naga itu.
setelah bertahun tahun,cia Bu Ki tidak pernah sekalipun keluar dari tempat dia tempah,
kini dia telah harus meninggalkan tempat itu.
dan dia sendiri tidak mengerti arah dimana dirinya akan pergi.
gurunya hanya memberikan satu petunjuk,untuk menuju ke utara menuju pulau es,tempat keluarganya tinggal.
sudah berbulan bulan dia meninggalkan gurunya sendiri,tetapi sampai saat ini,cia Bu Ki belum juga sampai di pulau es.
walau demikian cia Bu Ki sangat gembira dapat menghirup udara bebas,setelah selama sepuluh tahun di gembleng oleh gurunya Yap ho.
di sore yang sangat indah itu,cia Bu Ki yang menyenderkan tubuhnya di batang pohon,dia mendengar ringkikan kuda yang sangat keras.
padahal jarak dirinya dengan ringkikan kuda itu sangatlah jauh,tetapi telinganya yang sudah sangat terlatih,dapat mendengar ringkikan kuda sangat keras seperti hanya beberapa meter dari tempat dia saat ini.
" Hem..ringkikannya sangat aneh, sepertinya kuda itu sedang berhadapan dengan bahaya?"
cia Bu Ki hanya bisa bertanya sendiri.
dirinya pun melesat dengan cepat,karena penasaran apa yang telah terjadi.
dengan kecepatan tinggi,cia Bu Ki kini telah berada sangat dekat dengan ringkikan kuda yang semakin keras
kuda itu sepertinya ingin segera membalikan badan,karena dia ketakutan oleh seekor ular besar,yang menghadang perjalanan nya.
tetapi seseorang yang menarik tali kekang kuda itu, berusaha menenangkan kuda itu agar tidak terus bergerak dan kabur dari tempat itu.
ternyata dia adalah seorang gadis,yang sangat manis wajahnya yang putih serta bibirnya yang berwarna merah membuat kemanisan gadis ini begitu sangat sempurna.
cia Bu Ki,yang teringat akan encinya,sin Yuan Li memandangi wajah gadis itu sambil tersenyum sendiri di sebuah pohon tepat di atas dimana gadis itu berusaha menenangkan kudanya.
" mu ma..tenanglah.."
gadis itu masih terus menenangkan kudanya yang semakin panik dengan keadaan.
kuda yang semakin panik akhirnya mengangkat kakinya sehingga gadis yang bernama kwe yu itu tidak dapat mengimbangkan tubuhnya dan akan terjatuh.
saat kwe yu yang sudah tidak seimbang dan tali kekang kudanya yang terlepas dari tanganya,cia Bu Ki yang tidak tega melihat kwe yu terjatuh dengan sangat cepat menangkap tubuh kwe yu yang akan terhempas ke tanah.
hap...
kwe yu dapat di tangkap,tetapi kuda kwe yu berhasil kabur dan meninggalkan kwe yu,cia Bu Ki yang tidak ingin gadis itu bersedih,setelah sekian lama bertahan,langsung meletakan kwe yu dan mengejar kuda itu.
dengan sedikit menggunakan tenaga dalam,cia Bu Ki berhasil mengejar kuda kwe yu,dan menekan kuda itu agar tenang.
hanya hitungan menit,cia Bu Ki telah berhasil menjinakkan kuda kwe yu yang panik
setelah berhasil,cia Bu Ki pun menarik kuda kwe yu dan menuntunnya berjalan ke arah kwe yu.
kwe yu yang masih belum percaya,dengan apa yang terjadi hanya memandang heran cia Bu Ki yang masih berjalan menuntun kudanya sambil mengelus kepala kudanya menuju tempa dimana dia di letakan oleh pemuda yang belum di kenalnya.
" kenapa nona,sebaiknya mulut nona di tutup jangan biarkan mulut nona terbuka,karena nanti lalat bisa saja masuk kedalam mulut nona yang mungil itu."
kwe yu tersadar,dia menjadi sangat malu sehingga pipinya yang putih itu berubah menjadi warna merah karena menahan malu pada pemuda itu.
seakan mimpi,kwe yu bertemu dengan pemuda yang sangat tampan,yang telah menolongnya membuat dia menjadi salah tingkah.
" tuan..terima kasih telah menolong saya."
hanya itu yang keluar dari mulut kwe yu yang sedikit malu tidak berani lagi memandang wajah cia Bu Ki,yang menurut kwe yu adalah pria tampan yang baru pertama kali di lihatnya seumur hidupnya.
" nona ini kuda kamu,sebaiknya nona agar berhati hati dalam mengendarai kuda ini."
" iya tuan."sekali lagi kwe yu pun mengucapkan terima kasih,dan menerima kuda dari Cia Bu Ki.
kwe yu yang terkenal gadis yang banyak bicara,serta cerdas tidak dapat berkata apa apa di hadapan Cia Bu Ki.
sejuta kata ingin di ucapkan,tetapi tidak dapat di keluarkan dari bibirnya yang mungil terhadap cia Bu Ki.
kwe yu lalu kembali naik ke punggung kuda,dan langsung pergi meninggalkan cia Bu ki.bibirnya hanya bisa tersenyum ketika melihat Cia Bu Ki juga tersenyum padanya.
perasaan yang tidak menentu di hati kwe yu,dan langsung mengajak lari kudanya meninggalkan cia Bu Ki.
setelah sudah sangat jauh kwe yu baru menyesal,dia belum tau siapa nama pemuda yang menolongnya.
baginya peristiwa ini seperti dongeng yang selalu di dengarnya saat dia kecil sebagai pengantar tidur.
kwe yu sangat kecewa,saat dia menghentikan lari kudanya dan menoleh kebelakang,pemuda itu telah hilang dari tempatnya.
sesaat kwe yu berhenti,dan kedua matanya berusaha mencari pemuda itu,tetapi dia tidak menemukan pemuda itu.dengan perasaan kecewa kwe yu pun kembali melanjutkan perjalanan,berharap suatu saat dia bertemu dengan pemuda yang di anggap sebagai pangeran yang telah menolongnya.
**
setelah kepergian kwe yu,cia Bu Ki pun melanjutkan perjalanannya menuju pulau es,istirahatnya sudah cukup baginya,dan dengan cepat meninggalkan tempat dimana dia telah berhasil menolong kwe yu yang akan terjatuh dari punggung kudanya.
selamat datang di cersil pendekar pulau es 3.
Dalam perjalanan ke pulau es,cia Bu Ki menikmati pemandangan yang belum pernah di lihatnya sejak dia harus di gembleng di tempat dimana kakek Yap ho harus sembunyi untuk menghindari dari orang orang yang mencarinya.
kakek Yap ho yang memiliki hati yang bersih,tidak ingin mengotori tanganya dari orang orang yang berusaha merebut kipas lima naga yang selama ini di sembunyikan di suatu tempat.
setelah kepergian cia Bu Ki,kakek Yap ho lega,dia yakin murid satu-satunya itu mampu menjaga kipas lima naga dari orang orang serakah yang ingin merebut kipas lima naga.
kini kakek Yap ho dapat tidur dengan tenang,andai saja kipas lima naga jatuh ke tangan orang orang yang salah,kakek Yap tidak dapat membayangkan kekacauan apa yang akan terjadi di dunia persilatan.
setelah dia memberi tahukan pada muridnya dimana letak kipas lima naga itu berada,yang telah di sembunyikan selama puluhan tahun,kakek Yap ho mewariskan kipas lima naga pada Cia Bu Ki.
sebagai orang luar pewaris kipas lima naga,karena selama ini kipas lima naga adalah milik dari keluarga Yap ho.
hanya cia Bu Ki lah satu satunya pewaris kipas lima naga selain keluarga Yap.
**
cia Bu Ki dahulunya adalah seorang anak yang ceria,tetapi saat ini cia Bu Ki berubah menjadi pemuda yang sangat pendiam,dia lebih senang berburu hewan liar dari pada harus singgah di restoran untuk mengisi perutnya.
sehingga dia jarang sekali singgah di tempat tempat keramaian.
cia Bu Ki lebih senang sendiri,sudah kebiasaan sehari harinya cia Bu ki.
kini Cia Bu Ki yang belum menyadari kalau dirinya sudah sangat dekat dengan pulau es, dia terus berlari dan akhirnya Cia Bu Ki telah tiba di kota angnam.
dimana kota angnam yang sudah sangat maju,dengan perumahan yang mulai moderen serta para pedagang juga sangat ramai.
saat ini kota angnam sedang sangat ramai,dimana kota ini sedang berbahagia.
walikota Ciang Kun,sedang merayakan pernikahan anaknya sehingga kota angnam di banjiri oleh tamu dari para pejabat kota raja serta tamu dari kota kota tetangga.
dimana mana kota di hiasi dengan pernak pernik yang sangat indah,lampu lampu lampion tergantung di sudut dan di tengah tengah kota.
di sudut kota,tampak para penari sedang melakukan tarian untuk menghibur para pengunjung yang ikut memeriahkan kebahagian dari walikota Ciang Kun.
Cia Bu Ki yang baru saja sampai di kota angnam,dengan terpaksa harus singgah karena perbekalan nya telah habis.
walau merasa risih,dengan keramaian kota angnam,tetapi Cia Bu Ki tetap berjalan menuju toko tempat dimana dia mencari perbekalan yang dia butuhkan.
" tuan muda,sepertinya tuan muda bukanlah orang sini?apakah tuan muda salah satu undangan dari kota lain?"
pemilik toko,yang melihat Cia Bu Ki datang ke tokonya menyangka cia Bu Ki adalah anak dari pejabat,yang ingin menghadiri undangan dari wali kota Ciang Kun.
" maaf tuan?undangan..?saya tidak mengerti maksud tuan?"
pemilik toko yang bermarga mang,heran wajah cia Bu Ki begitu tampan,jarang sekali orang awam memiliki wajah seperti cia Bu Ki,paling tidak cia Bu Ki anak salah satu pejabat yang ingin menghadiri pesta di tempat kediaman wali kota.
tuan mang,memperhatikan cia Bu Ki,sejenak kemudian kembali dia bertanya.
" Hem.. sepertinya tuan muda bercanda,baiklah tuan muda saya memiliki beberapa barang yang berkualitas tinggi,cocok buat cendramata buat anak walikota Ciang."
cia Bu Ki hanya bisa menggelengkan kepalanya,dia tidak mengerti maksud dari pemilik toko,tetapi dia tidak ingin mengecewakan pemilik toko,dirinya hanya tersenyum dan mencoba melihat lihat barang yang di tawarkan padanya.
tuan mang,begitu semangat menjelaskan pada Cia Bu Ki,dari pembuatan barang sampai sejarahnya di jelaskan secara detail pada Cia Bu Ki,yang hanya bisa tersenyum ketika harus melihat tuan mang menunjuk salah satu barang yang memiliki kualitas tinggi serta sejarah yang membuat cia Bu Ki,seakan tidak percaya.
tetapi Cia Bu Ki,bukanlah orang yang suka membuat patah semangat orang lain,cia Bu Ki tetap mendengarkan sambil berpura pura kagum,terhadap barang yang di tawarkan tuan mang.
" tuan muda,mana yang tuan akan beli kami akan mengantar sesuai nama tuan muda."
tuan mang begitu yakin,cia Bu Ki akan membeli suatu barang karena penjelasan yang begitu detail,dan di beri bumbu bumbu kebohongan membuat pemuda ini pasti akan membeli dengan harga mahal,dan dia akan mendapat untung yang sangat besar.
" maaf tuan,saya tidak perlu barang barang ini,saya hanya ingin mencari beberapa bumbu dapur,apakah toko tuan menjualnya?"
wajah yang ceria,tiba tiba menjadi merah,karena pemuda yang di anggapnya akan membeli barang yang di tawarkan hanya mencari bumbu dapur.
membuat tuan mang sangat geram,tetapi dia tidak ingin marah karena akan membuat para pelanggan yang berada di tokonya akan keluar dan tidak jadi membeli barang dagangan nya,dan akan membuatnya rugi.
" A seng...."tuan mang memanggil salah satu pelayannya.
" ada apa tuan?"
" layani pemuda ini,saya ada keperluan mendadak."
tuan mang yang begitu kecewa,langsung meninggalkan tokonya dan pergi entah kemana.
" apa yang ingin tuan muda beli di toko kami?"
cia Bu Ki, sangat paham dengan perubahan wajah pemilik toko dan pergi begitu saja hanya bisa tersenyum.
cia Bu Ki pun memesan beberapa keperluannya,dan setelah selesai dia pun langsung membayar dan meninggalkan toko Tuan mang.
saat Cia Bu Ki akan meninggalkan kota angnam,cia Bu Ki melihat sekelompok penduduk sedang berkumpul sangat ramai,dia pun penasaran pa yang terjadi,karena orang bersorak sangat riuh sekali.
saat Cia Bu Ki sampai di tempat itu,dirinya sangat terkejut karena pemilik toko,yaitu tuan mang sudah babak belur di hajar oleh pria gemuk dan besar.
tuan mang yang terlilit hutang karena dia suka berjudi,tidak dapat membayar hutangnya pada tuan cao,karena tuan mang yang selalu kabur saat di tagih,para pengawal tuan cao langsung menghajar tuan mang saat bertemu.
" tuan mang,hutangmu sudah terlalu banyak,walau nyawamu kau gadaikan,itu belum cukup untuk melunasi hutangmu tuan mang."
" ampun tuan cao,berilah saya waktu,saya pasti akan melunasi hutang hutang saya tuan cao."
" ha ha ha..sudah berapa ratus kali kau meminta waktu tuan mang, kamu pikir hutangmu itu bisa lunas? andai kau jual toko dan rumahmu,itu tidak cukup untuk melunasi hutang hutang mu tuan mang."
" saya janji tuan cao,saya akan segera melunasi hutang hutang saya,tapi berilah saya waktu tuan cao."
" tidak..waktumu sudah habis,saya sudah bosan mendengar janji janjimu,tapi baiklah hutangmu bisa saja lunas andai kau menerima tawaranku."
tampak wajah tuan mang yang di penuhi darahnya sendiri berubah,wajah ketakutanya kini seakan marah dan ingin menantang walau dia tau dia tidak akan bisa melawan tuan cao dan para pengawalnya.
" tidak akan...saya tidak akan menjual anakku pada bandot tua sepertimu tuan cao."
tuan mang yang sedang marah sampai menunjuk nunjuk wajah tuan cao,membuat dia harus menjerit kesakitan karena kembali tuan mang di hajar oleh para pengawal tuan mang.
" cukup..."
teriakan dari kerumanan penduduk yang sedang menonton tuan mang di hajar.
seorang gadis cantik,maju mendekati tuan mang dan tuan cao.
gadis itu langsung mendekati tuan mang,dan memeluknya agar para pengawal tuan cao tidak lagi memukul tuan mang.
" he he he..hentikan,jangan sampai kalian melukai gadis itu,karena dia adalah calon istriku."
para pengawal tuan cao mundur.
" ayah..terluka,mereka sungguh kejam pada ayah."
" LAN er... pergilah,ini salah ayah nak,kamu tidak boleh menerima bandot tua itu."
" tapi ayah..kalau saja aku tidak menerimanya,ayah akan terbunuh."
" tidak nak,jangan korbankan dirimu hanya demi kesalahan ayah nak,pergilah.."
tuan mang,yang sudah pasrah akan hidupnya tidak ingin mengorbankan anaknya hanya demi kesalahanya.
" apakah sandiwara kalian sudah selesai,baiklah tuan mang, kali ini saya berikan kamu satu hari lagi,andai kau tidak bisa membayar hutangmu, putrimu akan saya jadikan istri,tangkap gadis itu bawa kerumah saya."
para pengawal tuan cao pun langsung menangkap mang LAN,membuat tuan mang histeris.dan berteriak pada tuan cao agar melepaskan putrinya.
mang LAN yang di tangkap secara kasar oleh para pengawal tuan cao,juga berteriak untuk minta di lepaskan.
tetapi para pengawal tuan cao,tidak melepaskan dan menghiraukan kedua ayah dan anak itu.
membuat cia Bu Ki yang sejak tadi melihatnya sangat geram,karena begitu banyak orang yang berada di tempat itu,tidak satupun menolong keluarga mang.
" lepaskan mereka.."
suara cia Bu Ki yang mengelegar, membuat tuan cao dan pengawalnya menoleh ke arah cia Bu Ki.
bukan saja tuan cao yang memandang cia Bu Ki,bahkan yang hadir di tempat itu juga memandang cia Bu Ki, juga termasuk tuan mang yang masih menyesali nasib atas kesalahanya selama ini.
" Hem..tuan muda apa yang kau lakukan di sini?"
tuan mang yang masih mengenali Cia Bu Ki, sangat terkejut karena melihat Cia Bu Ki berusaha menyelamatkan putrinya dari tuan cao.
cia bu ki yang tidak menghiraukan tuan mang,memandang tuan cao dengan wajah yang sangat dingin.
" siapa kau anak muda,apa kau ingin babak belur di hajar oleh mereka?"
tuan cao yang memandang remeh cia Bu Ki,mengancam agar cia Bu Ki segera pergi dari tempat itu.
" lepaskan mereka,aku paling tidak suka dengan orang yang tertindas."
" apa katamu?ha ha ha ha ..."
tuan cao tertawa yang di ikuti oleh para pengawalnya,seakan ini sangat lucu bagi mereka.
tawa mereka berubah menjadi sebuah teriakan,karena masing masing harus memegang pipi dan mulut mereka,saat mereka merasakan sakit yang membuat bibir mereka pecah dan sebagian gigi mereka harus patah.
tuan cao dan para pengawalnya mengaduh kesakitan,dan beberapa kali meludah yang mengeluarkan darah.
cia Bu ki dengan jurus yang di ajarkan oleh kakeknya,sembilan langkah ajaib dengan sangat cepat menampar tuan cao dan para pengawalnya tanpa mereka sadari karena gerakan cia Bu ki tidak dapat di ikuti oleh mata orang awam yang hanya memiliki ilmu silat dasar.
tuan cao dan pengawalnya berusaha mencari siapa yang telah melakukan ini pada mereka.
" apa yang kalian cari? pergilah jangan sia sia kan kesempatan kalian untuk hidup."
tuan cao yang masih merasakan sakit di pipi dan giginya,memandang cia Bu Ki dengan sangat terkejut,karena saat ini mang LAN telah berada di samping cia Bu Ki.
mereka tidak menyangka sejak kapan,gadis itu sudah berada tangan cia Bu Ki.
" siapa kau?"
wajah tuan cao pucat,tanpa menunggu jawaban dari Cia Bu Ki,tuan cao langsung pergi lari terbirit birit di ikuti para pengawalnya.
keadaan hening sementara,mereka yang menyaksikan tuan cao lari terbirit birit juga merasa heran,karena situasi yang sangat cepat,dan mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
karena wajah tuan cao yang tadi sangat garang,kini harus lari terbirit birit seperti melihat hantu di siang bolong.
dengan tergopoh-gopoh,tuan mang yang masih merasakan sakit di tubuhnya mendekati Cia Bu Ki.
" tuan muda...terima kasih,tetapi apa yang sebenarnya yang terjadi?ada apa dengan tuan cao tuan muda."
cia Bu Ki hanya tersenyum,dia sendiri bingung menjelaskannya pada mereka yang tidak memiliki ilmu silat sama sekalipun.
" buat apa berterima kasih tuan,saya hanya menggertak mereka,tetapi mereka dasar pengecut yang beraninya sama wanita dan orang tua saja."
" tapi tuan muda apa yang terjadi pada mereka,sehingga wajah mereka lebam dan gigi mereka tanggal,saya sempat melihat tuan cao meludah,dan giginya beberapa biji tanggal tuan muda."
cia Bu Ki hanya bisa menggelengkan kepala,dia tidak ingin menjelaskan kejadian di luar nalar mereka.
cia Bu Ki pun berpesan pada tuan mang,agar segera berhati hati,karena bisa saja tuan cao kembali datang dan akan mencelakai keluarga mereka lebih dari yang saat ini tuan cao lakukan.
baru saja cia Bu Ki memperingatkan tuan mang,bentakan keras,dan tampak lebih dari sepuluh orang datang menghampiri mereka.
tampak tuan cao bersama pengawalnya,berjalan di belakang pria pria yang memakai baju seragam hijau.
wajah tuan mang semakin pucat,dia tau yang datang dengan suara bentakan keras itu adalah murid murid perguruan silat yang ada di kota angnam.
mereka di kenal sebagai perguruan macan hijau, Dimana perguruan ini sangat di segani di kota angnam.
banyak lulusan dari perguruan macan hijau,menjadi para pengawal orang orang kaya bahkan ada juga yang berhasil menjadi prajurit kerajaan Han.
" tuan cao..siapakah yang berani unjuk gigi di kota angnam ini selain murid murid perguruan macan hijau?"
suara Langtang dari salah satu murid macan hijau,dia pemegang sabuk hitam di perguruan macan hijau.
di perguruan macan hijau,pemegang sabuk hitam dapat dikatakan paling senior.
karena untuk mendapatkan sabuk hitam,para murid dari perguruan macan hijau harus memiliki ilmu bela diri dan perjalanan panjang.
mereka harus berlatih selama sepuluh tahun,dan sudah cukup mengalami latihan yang sangat berat.
tapi walaupun mereka sudah berlatih selama sepuluh tahun,mereka bukanlah apa apa di dunia persilatan,karena pemilik perguruan itu hanyalah sebatas pendekar kampung yang hanya mengetahui jurus silat dan hanya menggunakan tenaga luar saja.
walau demikian,perguruan macan hijau,sangat segani di kota angnam.
tuan cao adalah salah satu penyumbang besar pada perguruan macan hijau.
sehingga saat tuan cao menghadapi masalah,dia langsung datang ke perguruan macan hijau dan langsung mendapat bantuan walau mereka tidak tau apa permasalahan sebenarnya.
" dialah orangnya,dia telah membuat masalah hingga saya menjadi seprti ini."
walau tuan cao tidak tau apa yang terjadi padanya saat itu,tetapi karena pemuda itu yang menghentikan sebelum mereka kena gampar,tuan cao berpikiran pemuda itu memiliki ilmu sihir yang membuat bebebrpa giginya tanggal.
" Hem...sungguh berani kau menjadi jagoan di kota ini,apakah kau tidak tau kalau kota angnam adalah wilayah perguruan macan hijau anak muda?"
" maaf tuan..dia tidak melakukan apa apa pada tuan cao,justru tuan cao lah yang membuat keonaran di tempat ini tuan."
tuan mang langsung menjawab pertanyaan murid dari perguruan macan hijau itu.
" tuan cao,apakah benar yang di katakan oleh tuan mang?"
" tuan Dao,saya datang pada perguran macan hijau untuk meminta pertolongan atas tindakan pemuda itu bukan mendengar ocehan dari tuan mang,ingat tuan Dao saya bisa saja menghentikan sumbang sih saya pada macan hijau."
mendengar tuan cao mengancam seprti itu,tuan Dao pucat,karena andai saja tuan cao melapor pada ketua perguruan dia bisa saja mendapat hukuman yang sangat berat.
" maaf tuan cao,saya hanya bersandiwara,karena di sini banyak penduduk,apabila saya langsung menghajar orang itu tanpa jelas permasalahanya,perguruan macan hijau akan di cap yang tidak baik."
Dao berbisik pada tuan cao,yang membuat tuan cao sedikit mengerti karena dia tau,kalau di sini dialah yang di anggap bersalah telah menghajar tuan mang di tempat keramaian.
" baiklah tuan Dao,saya mengerti,saya hanya mengunakan pemuda itu membayar apa yang telah di perbuatnya sama saya."
tuan Dao kembali menatap cia Bu Ki,dia juga tidak yakin pemuda yang tampak lemah dapat menghajar para pengawal tuan cao yang bertubuh besar.
" tuan mang, minggirlah saya tidak ada urusan dengan tuan mang."
" tidak tuan Dao,dia adalah keponakan saya yang datang berkunjung,segala urusan dia adalah urusan saya tuan Dao."
entah keberanian darimana tuan mang membela cia Bu Ki.
" tuan Dao...apakah kau ingin menata g perguruan macan hijau?"
tuan Dao mukanya yang merah karena menahan marah, melotot pada tuan mang.
" tuan..minggirlah sepertinya mereka tidak bisa di ajak bicara baik baik."
cia Bu Ki yang sejak tadi diam saja maju kedepan,dirinya tidak ingin tuan mang mendapat masalh dengan orang yang di anggapnya sangat angkuh itu.
" Hem..ternyata nyalimu besar juga anak muda,baiklah rasakan ini,agar kau juga merasakan apa yang di rasakan oleh tuan cao."
sebuah tamparan yang sangat keras langsung mendarat di pipi cia Bu Ki.
tetapi yang menjerit bukannya cia Bu Ki, teriakan keras keluar dari Dao.
telapak tangannya bagaikan menghantam batu yang sangat keras sehingga tampak telapak tangannya membengkak.
Dao baru sadar,pemuda ini bukanlah tandingannya.
sehingga adik adik seperguruanya diperintahkan untuk menyerang cia Bu Ki.
tanpa di komando para murid perguruan macan hijau langsung mengepung cia Bu Ki.
serang...
teriakan para murid dari perguruan macan hijau,langsung menyerang cia Bu Ki.
jerit kesakitan dan bunyi tulang patah membuat para murid perguruan macan hijau tergeletak menahan rasa sakit.
hanya hitungan detik,para murid perguran macan hijau tergeletak tak berdaya membuat tuan Dao pucat.
kesombongannya hilang,dia tidak menyangka ternyata di hadapanya adalah pemuda yang memiliki ilmu yang tinggi.
bahkan dia sendiri sebagai pemegang sabuk hitam,tidak dapat mengikuti gerakan cia Bu Ki yang menghajar adik adik seperguruanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!