NovelToon NovelToon

Adventure In The Eternal World

01

"... Siapa aku... Di mana aku...?" Bicara dengan setengah sadar.

[Ding!! Apa anda sudah sadar master?]

"Siapa yang berbicara...?" Masih setengah sadar.

[Saya adalah sistem]

"Apa itu sistem...?] Masih bicara dengan setengah sadar.

[Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan]

"Aku tidak tau apa yang kamu bicarakan..." Masih setengah sadar.

[Sederhananya saya ada untuk menjadi asisten master, saya bisa menjawab apapun yang ingin master ketahui]

"Kenapa aku di sini...?" Masih setengah sadar.

[Itu karena master sudah mati]

"... Dan bisa kau jelaskan kenapa aku mati...?" Masih setengah sadar.

[Master terlalu keras bekerja dan akhirnya mati]

"Tunggu... Aku sudah mati?" Sudah sadar sepenuhnya, tapi masih dengan nada santai seperti itu bukan apa apa.

[Itu benar sekali]

"Baiklah"

[Sepertinya master tidak terkejut, saya sangat mengagumi master karena bisa tenang setelah menerima kabar kematiannya sendiri]

"Itu hal biasa, kalau mati ya sudah, apa yang bisa aku lakukan?"

[Tidak ada]

"Aku tidak ingat siapa aku, bahkan tidak ingat namaku sendiri..."

[....]

"... Jadi di mana ini, apa ini di surga?"

[Salah, master sekarang ada di dunia lain yang bernama Eternal world]

"Eternal world?"

[Benar]

"... Apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan tidak tau siapa diriku"

[Itu terserah master, master bisa melakukan apapun yang master inginkan, bahkan jika itu hanya bermalas-malasan]

"Kau benar, tapi untuk sekarang aku perlu nama, apa kau punya ide yang bagus?"

[Bagaimana kalau raja?]

"Tidak" menjawab dengan cepat.

[Kaisar?]

"Tidak" menjawab dengan cepat.

[Lord!]

"Tidak"

[Monarch!]

"...."

"Bisa kau hentikan itu, aku ingin nama yang tidak terlalu mencolok, dan apa pula itu monarch?" Dengan nada datar sedikit kesal.

"Lupakan, aku akan memakai nama "Zero" saja, yang berarti kosong, karena aku tidak tau ingin menamai diriku apa"

[Selamat atas nama barunya master]

"Kenapa kau sangat senang?" Dengan ekspresi curiga.

[Tentu saja, karena saya adalah pelayan anda, master, jadi sudah seharusnya saya senang]

"Aku tidak yakin hanya karena itu?"

[Tentu saja hanya karena itu, tapi jika master tidak keberatan, bagaimana jika menamaiku juga?]

"Zero two" menjawab dengan cepat.

[Ya...?]

"Namamu sekarang Zero two, apa kau keberatan?"

[Itu... Apa tidak ada yang lebih baik?]

"Karena aku Zero pertama jadi kau Zero ke dua, jadi intinya kita tidak punya nama"

[....]

"Apa kau tidak pu-"

[Luar biasa master!! sesuai yang saya duga dari master saya, anda memang jenius, zero two, aku suka nama yang master berikan]

"...."

[Apa master mengatakan sesuatu?]

"Lupakan, sekarang apa yang harus aku lakukan? Sepertinya ini ada di tengah hutan?"

[Tentu saja leveling]

"Ya...?"

[Di dunia ini ada yang namanya kekuatan sihir, master bisa mengeluarkan api hanya dengan menjentikkan jari, bahkan bisa membunuh orang dengan jentikan jari seperti Thanos]

"Jadi begitu...tunggu, siapa itu Thanos?"

[Thanos adalah...]

*Setelah penjelasan singkat dan padat...

"Jadi bagaimana caraku agar bisa sekuat si Thanos ini?"

[Menaikkan level]

"Dan bagaimana caraku menaikkan level?"

[Membunuh monster]

"Jadi aku bisa bertambah kuat dengan membunuh monster?"

[Tidak hanya monster, tapi semua mahluk hidup, bahkan termasuk manusia]

"Dan bagaimana cara aku mengetahui kalau aku sudah bertambah kuat?"

[Master tinggal bilang "buka status"]

"Buka status"

[Nama: Zero

Level: 0 Exp:0%

Gelar: Tidak ada

Vitality: 10

Strength: 5

Intelligence: 5

Agility: 5

Luck: 10

SP:0

GP:0

Skill aktif: Tidak ada

Skill pasif: Exp ganda]

"Zero two, bisa kau jelaskan arti kata-kata yang ada di status milikku?"

[Siap master]

[Nama adalah sebutan atau label yang diberikan kepada benda, manusia, tempat, produk (misalnya merek produk) dan bahkan gagasan atau konsep, yang biasanya digunakan untuk membedakan satu sama lain. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks yang unik maupun yang diberikan]

"... Omong kosong apa yang kau katakan, aku bertanya... sial, baiklah, sekali lagi aku ingin kau menjelaskan kata-kata yang ada di status milikku, tapi mulai dari vitality dan seterusnya"

[Ok]

[Vitality berhubungan dengan daya tahan, jadi semakin tinggi vitality master, semakin tinggi juga daya tahan yang bisa di terima master jika terkena serangan, juga semakin tinggi vitality master, semakin cepat juga regenerasi luka master]

[Strength berhubungan dengan kekuatan/tenaga, yang berarti semakin tinggi strength master, semakin kuat juga tenaga master dan semakin besar juga kerusakan fisik yang master sebabkan]

[Intelligence berhubungan dengan sihir, semakin tinggi intelligence master, semakin besar juga kerusakan sihir yang bisa di lakukan master, mana master juga akan semakin banyak, mana adalah energi sihir yang di gunakan saat master mengunakan sihir]

[Agility berhubungan dengan kecepatan, semakin tinggi Agility master, semakin tinggi juga kecepatan master]

[Luck berhubungan dengan keberuntungan, semakin tinggi luck master, semakin tinggi juga keberuntungan yang di dapat master]

[SP kependekan dari status points, status poin bisa master dapatkan dari naik level.

Sedangkan GP kependekan dari gold points, gold points bisa master dapatkan dari membunuh monster, dan bisa di gunakan di toko, master bisa membeli item seperti senjata di toko]

[Untuk skill bisa master dapatkan dari membelinya di toko dan perbedaan antara skill aktif dan pasif.

Skill aktif adalah skill yang membutuhkan mana dalam menggunakannya dan hanya aktif jika di aktifkan, sedangkan skill pasif tidak perlu mana, dan aktif setiap saat]

"Ok, dan bagaimana caraku mengalahkan monster dengan tangan kosong dan kekuatan yang hanya di level 0?"

[Dengan usaha dan doa]

"Ya dengan usaha dan kerja keras" zero mengangguk.

"Tunggu, tadi kau bilang apa?"

[....]

"Lupakan, aku akan menggunakan kayu ini, ini lumayan runcing jadi kurasa bisa aku gunakan untuk mengurus monster lemah"

[Semoga beruntung master, dan sepertinya 40 meter di depan ada monster lemah]

"Jadi kau bisa mendeteksi monster di dekat sini?"

[Benar]

"Jadi monster yang kau bilang lemah adalah monster hijau itu?"

[Itu benar]

"Apa kau bercanda?" kata Zero dengan nada kesal.

[Nama: Goblin

level: 5

Vitality: 10

Strength: 7

Intelligence: 5

Agility: 7

Luck: 5]

[Walaupun statusnya lebih tinggi dari master, tapi mereka hanya binatang yang memiliki kecerdasan terbatas, jadi master bisa mengalahkannya]

"Baiklah, aku akan menuruti saranmu, semoga yang kamu bilang benar" dengan ekspresi serius.

Zero mulai mendekati goblin tersebut untuk melancarkan serangan kejutan dari belakang.

*Krak* suara ranting pohon yang terinjak.

"Kiiek? Kiek!!"

Karena mendengar suara ranting patah, goblin berbalik badan, karena melihat ada manusia yang mendekatinya, dia pun menyerang zero.

"Sial, kenapa ada banyak ranting di sini?" Zero merasa sedikit kesal karena serangan kejutannya di gagalkan oleh ranting.

"Kalau begitu, terima ini!" Zero menusukkan kayu runcing yang di pegang nya pada goblin.

"Kiek!!" Karena gada yang di pegang goblin lebih pendek, dia pun tertusuk.

Setelah beberapa tusukan, goblin tersebut akhirnya mati.

[Ding, berhasil membunuh Goblin level 5]

[Ding, naik level]

[Ding, naik level]

"Hanya membunuh 1 goblin aku naik 2 level?" Kata Zero dengan gembira.

[Itu karena master mempunyai skill pasif exp ganda]

"Buka status"

[Nama: Zero

Level: 2 exp: 80%

Gelar: Tidak ada

Vitality: 12

Strength: 7

Intelligence: 7

Agility: 7

Luck: 10

SP: 10

GP: 5

Skill aktif: Tidak ada

Skill pasif: Exp ganda]

"Hey, apa yang terjadi, kenapa luck punyaku tidak berubah?"

[Luck tidak akan naik walau master naik level, luck hanya bisa di tingkatan dengan memakai SP]

"Bukankah ini tidak adil, yang lain naik kenapa luck tidak, ini sebuah diskriminasi, aku tidak terima!" Kata Zero dengan nada kesal.

[Walaupun master bilang begitu, tapi tidak ada yang bisa aku lakukan, itu aturan dunia]

[Dan coba master bayangkan jika luck ikut meningkat berdasarkan level, bukankah artinya semua orang yang berlevel tinggi akan memiliki keberuntungan yang melawan langit?]

"Itu masuk akal, untuk SP aku akan masukan semua ke strength"

[Ada sekelompok goblin 100 meter di depan, berjumlah 10]

"Ayo kita berburu goblin!" Kata Zero dengan tersenyum.

Tidak butuh waktu lama bagi zero untuk membunuh sekelompok goblin, dan pemberitahuan naik level berdering beberapa kali.

[Ding]

[Ding]

[Ding]

....

Jangan lupa vote dan like nya.

02

[Ding, naik level]

"Sekarang ini mudah" kata Zero dengan percaya diri.

[Walaupun level master lebih rendah tapi kekuatan master lebih besar dari goblin yang terbunuh, karena itulah mudah untuk master membunuh semua goblin tersebut]

"Buka status"

[Nama: Zero

Level: 7 exp: 40%

Gelar: Tidak ada

Vitality: 17

Strength: 22

Intelligence: 12

Agility: 12

Luck: 10

SP: 25

GP: 70

Skill aktif: Tidak ada

Skill pasif: Exp ganda]

"Masukan 10 SP ke Agility dan sisanya ke strength"

"Zero two, apa aku bisa melihat toko yang di sediakan sistem?"

[Bisa]

"Tunjukan senjata yang bisa aku beli dengan GP ku sekarang"

[Pedang kayu: 5 GP

Serangan +5]

[Pedang besi: 20 GP

Serangan +10]

[Pedang baja: 50 GP

Serangan +20]

"Beli pedang baja"

[Ding, berhasil membeli pedang baja x1]

"Zero two! Mana pedangku!?" Merasa di tipu zero pun kesal.

[Pedangnya ada di penyimpanan sistem, master bisa mengambilnya kapan saja]

"Oh, jadi akan otomatis tersimpan di penyimpanan sistem? Aku pikir kau membohongiku, GP ku sudah hilang tapi pedangnya tidak ada"

[....]

"Oh tanganku hilang?" Bukannya takut Zero malah gembira, itu karena dia masih bisa merasakan tangannya walau tidak kelihatan.

[Itu karena penyimpanan sistem ada di dimensi yang berbeda]

"Pedang baja ini tidak seberat yang aku kira?" Kata Zero dengan bingung.

[Itu karena strength master yang tinggi]

"Bukankah itu artinya aku sudah bertambah kuat?" Kata Zero dengan sedikit sombong.

[....]

"Zero two, di mana lagi terdapat monster lemah?"

[Di arah jam dua, 200 meter di depan ada sekelompok serigala hutan]

"Ada berapa jumlah mereka?"

[15 ekor serigala]

Tidak butuh waktu lama untuk zero sampai ke lokasi para serigala berkumpul.

"Hey Zero two, apa kau marah karena aku sedikit sombong?" Tanya zero dengan tidak berdaya.

[Saya tidak punya emosi jadi saya tidak tau apa yang master bicarakan]

"...."

[Nama: Serigala

Level: 11

Vitality: 30

Strength: 25

Intelligence: 15

Agility: 20

Luck: 5

"Kekuatanku memang lebih besar, tapi mereka ada banyak"

[Jika master takut bisa beralih ke monster lain, ada sekelompok goblin tidak jauh dari sini]

"Apa kau meremehkan ku?" Dengan nada kesal.

Zero berlari ke arah serigala terdekat.

"Terima ini!" Zero melompat dan menebas kepala salah satu serigala.

*Memotong*

[Ding, berhasil membunuh serigala level 11]

[Ding, naik level]

[Ding, naik level]

Zero tidak berhenti dan menyerang serigala yang lainnya saat mereka masih bingung.

*Grrrr*

Melihat temannya mati, serigala lainnya menggeram ke arah Zero dan bersikap waspada.

*Memotong*

*Memotong*

[Ding, membunuh serigala level 12]

[Ding, Membunuh serigala level 11]

[Ding, naik level]

"Apa kalian hanya bisa mengeram?" Kata Zero dengan sikap provokasi.

*Wowf wowf*

Merasa ter povokasi mereka menyerang Zero.

"Ya, itu yang aku inginkan! Zero two! masukan 10 SP ke vitality dan sisanya Agility!"

*Berlari*

*Memotong*

*Memotong*

*Kaing* suara serigala tertebas.

[Ding, membunuh serigala level 12]

*Memotong*

*Kaing*

"Ugh, sial aku lengah"

*Memotong*

[Ding, membunuh serigala level 12]

Salah satu serigala terhasil melancarkan serangan pada lengan Zero, dan Zero melancarkan serangan balasan dengan menebas kepala serigala tersebut.

[Ding, naik level]

Tidak butuh waktu lama semua serigala mati.

[Ding, berhasil membunuh serigala level 12]

[Ding, berhasil membunuh serigala level 11]

[....]

[Ding, berhasil membunuh serigala level 13]

[Ding, naik level]

[Ding, naik level]

"Huuf, sepertinya ini yang terakhir..." Zero menghembuskan nafas lega.

"Sial, rasanya sakit juga" kata Zero dengan memegangi tangannya.

Selain tangannya, Zero juga menerima luka lainnya seperti cakaran dan gigitan di kakinya.

[Apakah master butuh hp potion?]

"Apa itu hp potion?"

[Hp potion adalah sejenis ramuan yang bisa menyembuhkan luka atau penyakit]

"Ada ramuan semacam itu? Kalau begitu berikan aku satu"

[Ding, berhasil membeli hp potion kelas rendah x1]

"Tidak aku sangka akan sembuh secepat ini" kata Zero dengan takjub.

[Itu karena luka yang di derita master hanya luka ringan]

"Buka status"

[Nama: Zero

Level: 13 exp: 40%

Gelar: Tidak ada

Vitality: 33

Strength: 43

Intelligence: 18

Agility: 33

Luck: 10

SP: 15

GP: 155

Skill aktif: Tidak ada

Skill pasif: Exp ganda]

"Masukan 10 SP ke Agility dan sisanya ke strength"

"Omong-omong berapa harga ramuan penyembuhan yang aku minum tadi?"

[50 GP]

"Apa? Semahal itu?" Kata Zero dengan terkejut.

[Sehat itu mahal]

"Ah..." Zero tidak bisa berkata-kata.

"Tadi aku lihat kalau itu hanya ramuan kelas rendah, apakah ada kelas yang lebih tinggi?"

[Ramuan di bagi menjadi kelas rendah, menengah, dan tinggi, semakin tinggi kelasnya semakin bagus juga efeknya]

"Buka toko"

[Equipment

Potion

Skill

....]

[Klik]

[Potion:

Hp potion

Mp potion

Poison

....]

[Klik]

[Hp potion:

Kelas rendah: 50GP

Kelas menengah: 200GP

Kelas tinggi: 500GP]

[Klik]

[Hp potion kelas rendah: ramuan yang bisa menyembuhkan luka luar]

[Klik]

[Hp potion kelas menengah: ramuan yang bisa menyembuhkan luka luar dan dalam]

[Klik]

[Hp potion kelas tinggi: ramuan yang bisa menyembuhkan semua luka/penyakit, (bisa menumbuhkan anggota badan yang terputus)]

"Untuk berjaga jaga aku akan membeli hp potion kelas rendah"

[Ding, berhasil membeli hp potion kelas rendah x3]

"Jadi apakah ini saatnya untuk berburu lagi?"

*Grrrrr*

"Atau tidak" kata Zero dengan tidak memegangi perutnya.

Suara itu bukan berasal dari monster, melainkan suara perut Zero yang kelaparan.

"Buka toko"

"Aku tadi melihat ada yang bertuliskan makanan, apa ada makanan juga di toko sistem?"

[Klik]

[Makanan:

Roti gandum: 1 GP

Daging kering: 1 GP]

"Apa? Makanannya hanya ada roti dan daging kering?" Kata Zero dengan kecewa.

[Jika master ingin makanan yang lain, master harus meningkatkan sistem menjadi versi 2.0, sekarang sistem ada di versi 1.0]

"Apa, jadi aku harus meningkatkan mu menjadi versi 2.0?"

[Benar]

"Bagaimana caraku membuatmu naik tingkat, apakah dengan membunuh monster?"

[Tidak salah, tapi kurang tepat, master bisa meningkatkan sistem dengan menggunakan GP]

"Ooh, dan butuh berapa banyak GP untuk meningkatkan sistem?" Kata Zero dengan semangat.

[10.000]

"Ya...?" Kata Zero dengan bodoh.

[10.000 GP]

"...."

[....]

Suasana hening.

[Klik]

[Klik]

[Ding, berhasil membeli roti gandum x2]

[Ding, berhasil membeli daging kering x1]

[Klik]

[Ding, berhasil membeli air mineral x1]

*Memakan*

*Memakan*

*Minum*

Zero tidak berbicara satu katapun dan hanya memakan makanannya.

Setelah selesai memakan roti, Zero berdiri dan siap berburu monster.

"Aku akan memburu semua monster di hutan ini!!" Teriak Zero dengan lantang.

Setelah itu dia berlari menuju monster terdekat yang di katakan Zero two.

Zero memburu semua monster di hutan dengan gila-gilaan, dia seperti mesin pembunuh, dia terus memburu monster di sekitar.

Tidak ada monster yang terlihat dalam radius 10 km dari lokasi zero.

"Sial, kemana semua monster pergi, Kenapa aku tidak melihat satupun?" Kata Zero dengan kesal.

[Tidak ada lagi monster dalam radius 10 km dari sini]

"Apa, kenapa tidak ada!?"

[Itu karena mereka semua sudah mati]

"Kenapa semuanya mati, apakah mereka terkena wabah dan mati?" Kata Zero dengan bingung.

[... Ya mereka terkena wabah bernama pembantaian massal]

"Apa, ada wabah seperti itu?" Kata Zero dengan terkejut.

[Master, saya sedang membicarakan anda, apa anda masih tidak paham?]

"Ya?" Kata Zero dengan bodoh.

[... Lupakan, master bisa masuk lebih dalam ke hutan jika ingin berburu monster]

"Maksudmu ini masih belum mencapai pusat, seberapa besar hutan ini?"

[Hutan ini bernama hutan besar Silla, luas hutan ini lebih dari 200km, bisa di bilang kalau ini masih di area luar hutan, masih sangat jauh dari area dalam]

"Bukankah artinya masih banyak monster kuat di bagian dalam hutan?" Kata Zero dengan semangat.

"Tapi sebelum itu, aku butuh senjata baru, dan baju baru mungkin...?" Kata Zero dengan memandangi pedang dan pakaiannya.

Pedang baja yang di pegang zero sudah mulai tumpul dan berkarat karena darah monster, dan bajunya juga sudah compang-camping dan penuh darah monster.

"Buka toko"

[Klik]

[Equipment:

Senjata

Zirah

Aksesoris]

[Klik]

[Senjata:

Umum

Langka

Epik

Legenda]

"Oh, ternyata ada penggolongan kelas, Zero two, kelas apa yang bisa aku beli dengan GP ku sekarang?"

[Dengan GP master sekarang, hanya bisa membeli senjata kelas langka]

"Apa, hanya kelas langka!?" Kata zero dengan terkejut.

"Maksudmu aku hanya bisa membeli senjata kelas langka dengan 3 ribu lebih GP?" Kata Zero dengan tidak percaya.

[Setiap kelas memiliki perbedaan yang cukup tinggi dalam segi kualitas dan harga, senjata epik terendah bernilai 5000 GP]

"Kalau kelas epik saja butuh 5000 GP, beberapa yang di perlukan untuk kelas legenda?"

[10.000]

"Aku sudah menduganya, baiklah, untuk sekarang aku akan membeli senjata kelas langka" kata Zero dengan tidak berdaya.

[Klik]

[Langka:

Pedang

Kapak

Sabit

Busur

Senjata api

Tongkat sihir

....]

[Klik]

[Pedang]

Pedang adamantium: 500 GP

Pedang berserk: 500 GP

Pedang katana: 500 GP

....]

"Tidak ada yang bagus..." Zero terus mencari senjata yang menurutnya menarik.

"Ini dia!" Akhirnya Zero menemukan senjata yang bagus.

[Pedang durandal: 2000 GP

Serangan +1000

Atribut: es]

"Beli"

[Ding, berhasil membeli pedang durandal x1]

"Pedang yang bagus"

"Zero two, apa kegunaan atribut dalam senjata?"

[Atribut dalam senjata berguna untuk memberikan suatu efek tertentu, contoh saja pedang durandal yang master pegang, itu bisa memiliki efek beku jika di gunakan untuk menebas, tapi master harus mengeluarkan mana ke pedang agar mengaktifkan atributnya]

"Jadi aku hanya harus mengalirkan mana ke pedang?"

[Benar]

"Dan bagaimana caraku mengalirkan mana?" Kata Zero dengan bodoh.

[Master tinggal berkonsentrasi, pejamkan mata master, rasakan mana si tubuh master dan alirkan ke pedang]

"Rasakan mana...dan alirkan ke pedang..." Kata Zero dengan memejamkan matanya.

"Oh, aku merasakan ada energi di seluruh tubuhku, apa ini yang namanya mana?" Kata Zero dengan semangat.

[Benar, sekarang konsentrasi dan alirkan ke pedang]

"Alirkan ke pedang...oh aku bisa mengalirkan mana ke pedang" kata Zero dengan gembira.

[Sekarang master coba lakukan dengan mata terbuka]

"Ok, konsentrasi dan alirkan mana ke pedang" kata Zero dengan serius.

"Apa, tidak bekerja!?" Kata Zero dengan terkejut.

"Aku tidak percaya kalau aku tidak bisa melakukannya!"

Setelah itu Zero menghabiskan hari dengan berlatih mengalirkan mana ke pedang, terkadang dia kehabisan mana dan membeli mp potion di toko sistem.

Jangan lupa vote dan like nya.

03

"Akhirnya aku berhasil melakukannya, kerja kerasku selama 2 hari terbayarkan" kata Zero dengan gembira.

[Selamat atas keberhasilannya master]

"Terima kasih"

"Buka status"

[Nama: Zero

Level: 45 exp: 10%

Gelar: Tidak ada

Vitality: 100

Strength: 100

Intelligence: 102

Agility: 100

Luck: 40

SP: 0

GP: 650

Skill aktif: Tidak ada

Skill pasif: Exp ganda]

"Eh!?" Kata Zero dengan terkejut.

"Apa aku salah ingat yah, bukankah terakhir kali, intelligence ku hanya 100, kenapa jadi 102?" Kata Zero dengan bingung.

[Itu karena selama dua hari ini master sudah melatih mana dengan mengalirkan pada pedang, jadi intelligence master meningkat]

"Apa, hanya dengan melakukan itu dan intelligence ku naik 2 poin!?" Kata Zero dengan terkejut.

"Bukankah itu terlalu mudah?" Kata Zero dengan semangat.

[Untuk orang normal itu tidak mungkin, mereka hanya akan meningkatkan 1 poin dalam dua minggu berlatih mengendalikan mana, bahkan jenius hanya bisa meningkatkan paling banyak 1 poin dalam satu minggu berlatih mengendalikan mana]

"Jadi... bukankah aku lebih hebat dari jenius, aku hanya butuh waktu 1 hari untuk 1 poin" Kata Zero dengan sedikit sombong.

[Itu karena master memiliki sistem dan skill pasif exp ganda, seperti namanya, exp ganda berguna untuk memberikan pengalaman ganda pada master, tidak terbatas pada exp untuk naik level]

"Jadi asalkan itu sesuatu yang bisa di tingkatkan dengan kerja keras aku bisa mendapatkan hasil 2 kali lipat?"

[Kurang lebih seperti itu]

"Aku tidak memperhatikan, tapi bukankah aku lebih berotot dari saat pertama kali datang ke dunia ini?"

[....]

"Aku hampir lupa, aku belum membeli pakaian, aku terlalu sibuk berlatih mengalirkan mana ke pedang"

"Buka toko"

[Klik]

[Equipment:

Senjata

Zirah

....]

[Klik]

[Zirah:

Zirah ringan

Zirah berat]

"Apa, bahkan zirah di bagi menjadi dua!?"

[Klik]

[Zirah ringan:

Biasa

Langka

Epik

Legenda]

[Klik]

[Langka:

1 set pakaian kasual: 500 GP

1 set jas hitam: 500 GP

1 set pakaian pantai: 500 GP

1 set pakaian kulit: 500 GP

....]

"Heh, bahkan ada pakaian pantai, ini menjadi semakin menarik" kata Zero dengan tersenyum.

[Klik]

[Ding, berhasil membeli 1 set pakaian pantai x1]

"Langsung pakai!"

"Oh, bahkan ada kacamatanya juga"

[Pakaian pantai

+500 pertahanan

Atribut: tidak ada]

"Apakah ini saatnya berburu monster?" Kata Zero dengan menaruh pedang di pundaknya.

Setelah itu Zero pun berlari menuju kedalaman hutan.

"Sandal jepit ini tidak akan putus kan kalau aku berlari secepat ini?" Kata Zero dengan khawatir.

[Master jangan meremehkan nya hanya karena itu sandal jepit, walaupun mungkin level terendah tapi tetap saja itu kelas langka]

"Terima kasih untuk pengingatnya, dengan ini aku tidak perlu khawatir" setelah mengatakan itu Zero berlari lebih cepat.

[1 km di depan terdapat sekelompok beruang iblis]

"Level dan jumlah?"

[Yang terlemah ber level 30 dan berjumlah 10]

"Ok"

Tidak butuh waktu lama Zero sampai di tempat sekelompok beruang iblis berkumpul, setelah berjarak sekitar 10 meter Zero melompat ke langit, dengan kekuatannya sekarang dia bisa melompat setinggi 5 meter.

"Membeku!"

*Boom*

[Ding, berhasil membunuh beruang iblis level 33]

[Ding, berhasil membunuh beruang iblis level 31]

[Ding, berhasil membunuh beruang iblis level 31]

Zero jatuh tepat di tengah kelompok beruang iblis, beberapa beruang iblis yang dekat dengan jatuhnya Zero langsung mati menjadi potongan daging beku.

Untuk yang berjarak tidak terlalu dekat hanya mendapati tubuh mereka mengkristal dan memperlambat gerakan mereka, Zero mengambil kesempatan ini untuk membunuh semua beruang iblis.

[Ding, berhasil membunuh beruang iblis level 33]

[Ding, naik level]

"Ini cukup mudah, Zero two, apa ada monster di dekat sini?" Kata Zero dengan santai.

[Dua ratus meter ke barat, ada koloni hog goblin]

"Level berapa dan berapa jumlah pastinya?"

[Yang terendah level 20, yang tertinggi level 40, di tambah raja goblin menjadi 105]

"Aku akan membunuh raja goblin terlebih dulu, dan sisanya akan mudah di urus jika tidak ada raja goblin yang memberikan perintah"

Jatuhkan pemimpinnya dan mereka akan runtuh, itu adalah strategi dasar.

[Nama: Raja goblin

Level: 40

Vitality: 100

Strength: 90

Intelligence: 45

Agility: 60

Luck: 20

Zero langsung berlari menuju lokasi raja goblin, dan seperti biasa dia melompat setinggi mungkin dan jatuh tepat di atas raja goblin, tapi itu di lihat raja goblin, raja goblin seketika menghindar.

Raja goblin berhasil selamat dari serangan kejutan Zero, tapi masih terkena efek beku, tapi itu hanya bisa menghentikannya selama 1 detik, tapi 1 detik cukup bagi Zero untuk melancarkan 1 serangan, dia langsung mengincar leher raja goblin.

Raja goblin yang masih beku langsung di penggal tanpa perlawanan, hog goblin yang melihat rajanya mati langsung menyerang Zero.

[Ding, berhasil membunuh raja goblin level 40]

Setelah membunuh raja goblin, Zero tidak tinggal diam dan langsung membunuh semua hog goblin di sekitar, setelah itu dilanjutkan dengan membantai semua hog goblin di desa hog goblin.

Seperti manusia, mereka punya kecerdasan yang cukup tinggi, jadi tidak aneh kalau mereka mendirikan sebuah desa, setelah membunuh semua hog goblin.

Ketika hendak pergi, Zero di beri tahu Zero two kalau ada sekelompok manusia di salah satu rumah, sepertinya mereka adalah penduduk desa atau petualang yang di culik.

Ketika mereka melihat ada yang membuka pintu mereka ketakutan, tapi ketika mereka melihat itu bukan hog goblin ketakutan mereka reda, tapi di ganti menjadi kewaspadaan.

Sepertinya mereka di culik dan di jadikan budak sex para hog goblin, beberapa dari mereka ada yang sedang mengandung dan siap melahirkan.

Mata mereka kosong tidak bernyawa, Zero yang melihat ini sedikit marah, tapi dia menekan emosinya dan tetap tenang.

Setelah itu Zero menjelaskan kalau dia sudah membunuh semua hog goblin dan ingin membebaskan mereka, mereka menangis, itu adalah tangisan bahagia, tapi untuk mereka yang sedang mengandung anak dari hog goblin tidak ada ekpresi, hanya tatapan kosong.

Zero memberikan mereka roti dan daging kering untuk di makan, mereka memakannya dengan lahap, untungnya di antara mereka ada beberapa petualang, jadi Zero memberikan pedang baja yang dia beli dari toko sistem kepada mereka untuk melindungi diri, karena dia tidak bisa mengantar mereka pulang.

Setelah itu mereka berpisah, Zero masuk lebih dalam ke hutan, dia membunuh semua monster yang dia temui, dia masih marah dengan apa yang di lakukan para hog goblin, Zero pun melampiaskan amarahnya pada monster yang dia temui.

Tapi tiba-tiba seekor wyvern muncul, dia mencoba meraih Zero dari udara, tapi Zero two memperingatkan Zero, jadi Zero berhasil menghindar tepat waktu, tapi wyvern tidak menyerah begitu saja, dia akhirnya turun ke tanah.

Wyvern adalah monster mirip *pterosaurus tapi berkepala naga, mereka setinggi 5 meter, berbeda seperti naga, mereka tidak bisa menyemburkan api.

*Note: Dinosaurus jenis burung, biasa di sebut juga kadal terbang.

"Jadi kau ingin memakan ku!?"

"Jujur saja sebenarnya aku sedang kesal, sepertinya kau target yang cocok untuk pelampiasan, karena kau tidak akan mati dengan mudah" kata Zero dengan dingin.

[Nama: Wyvern

Level: 65

Vitality: 140

Strength: 100

Intelligence: 70

Agility: 130

Luck: 50

Merasa terprovokasi wyvern langsung menyerang dengan cakarnya, tapi berhasil di hindari Zero.

"Tambahkan 30 SP ke Agility dan sisanya ke strength" kata Zero dengan serius.

"Terima ini kadal terbang!"

*Memotong*

Zero menebas leher wyvern dengan sekuat tenaga, wyvern ingin menghindar tapi dia tidak sempat, karena dia sudah tertebas dan mati.

[Ding, berhasil membunuh wyvern level 65]

[Ding, naik level]

"Kenapa kau tidak menghindar bodoh, aku jadi tidak bisa melampiaskan amarahku dengan puas!" Teriak Zero pada mayat wyvern.

*Srak*

"Siapa!?" Zero berteriak pada arah suara.

"Tidak mau keluar, kalau begitu mati!" Zero melompat ke arak semak-semak yang menjadi sumber suara.

"J-jangan bunuh aku!"

Ketika Zero hendak menebas, dia mendengar suara anak kecil dari balik semak-semak, seketika Zero tidak jadi menebas.

"Suara anak kecil?"

"J-jangan bunuh aku!"

"Jika tidak ingin mati, cepet keluar" kata Zero dengan dingin.

"B-baik"

Setelah melihat sosoknya, Zero sedikit terkejut, yang ada di hadapannya adalah anak kecil berusia sekitar 7 tahun, tapi ada yang membuat Zero lebih terkejut, anak kecil itu bukan manusia.

Itu karena dia memiliki 2 tanduk di kepalanya, dan ada sayap kelelawar kecil di punggungnya.

[Nama: Elena

Level: 20

Vitality: 50

Strength: 30

Intelligence: 60

Agility: 30

Luck: 20]

"Nama?" tanya Zero kepada gadis kecil tersebut.

"Ya?" Kata gadis kecil itu dengan bingung.

"Aku bertanya namamu?" Kata Zero dengan mengintimidasi.

"Hiiiii"

"Kenapa kau menangis?"

"Hiks, mama, tolong aku!" Gadis itu menangis sambil berteriak memanggil ibunya.

"Apa mamamu ada di dekat sini?" Kata Zero dengan waspada area sekitar.

Setelah sekian lama, tidak ada yang muncul dan Zero two bilang kalau tidak ada mahluk yang mirip gadis kecil itu dalam radius 10 km, akhirnya Zero melonggarkan kewaspadaannya.

"Apa sudah selesai menangis nya, kau belum menjawab pertanyaan ku, siapa namamu?" Kali ini Zero bertanya tanpa mengintimidasi.

Walaupun Zero sudah tau nama gadis kecil itu berkat Zero two, tapi dia tetap bertanya, akan aneh jika dia memanggil gadis kecil itu dengan namanya tanpa bertanya dulu.

"E-elena" kata gadis itu dengan takut.

Walaupun Zero sudah tidak mengintimidasinya, tapi untuk gadis kecil itu, Zero terlihat menakutkan, apalagi saat dia melihat Zero memenggal kepala wyvern dengan mudah.

"Elena?"

"Apa kau tersesat?"

"Tidak"

"Kenapa kau sendirian di sini?"

"I-itu..."

"Heh, jadi di sini kau bersembunyi? Aku sudah mencari mu dari tadi"

Tiba-tiba seseorang berjubah datang, dia sepertinya mengenal Elena.

Jangan lupa vote dan like nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!