NovelToon NovelToon

PENDERITAAN RATU KECIL

PENGENALAN TOKOH

#Ratu Salsabila.

Seorang anak remaja berusia 17 tahun yang duduk dibangku kelas 3 SMA, dia sekolah di SMA Nurul Husna yang merupakan salah satu sekolah swasta di kota XX.

Ratu tinggal bersama ayah kandung, ibu tiri juga kakak tirinya, ibu kandung Ratu sudah meninggal sejak 3 tahun lalu dan kini di usia Ratu yang 17 tahun ayahnya menikah dengan seorang nenek sihir berkedok kebaikan. Begitupun dengan kakak tirinya yang gila akan harta dan tahta.

#Astrid.

Kakak tiri dari Ratu yang gila akan harta juga tahta, dia berusia 18 tahun, ya satu tahun lebih tua dari Ratu, Astrid seharusnya sudah tamat SMA namun karena tidak lulus sekolah tahun lalu jadi dia kembali duduk di kelas 3 SMA, dan tentu saja dia pindah sekolah karena malu, dengan terpaksa karena ibunya menikah dengan ayah Ratu, Astrid pun sekolah di tempat yang sama dengan Ratu, kebetulan mereka satu kelas. Astrid yang memiliki sikap sombong dan jahat, mulai suka membuly Ratu di sekolah padahal dia adalah adik tirinya, bahkan satu sekolahpun sudah tau akan hal itu.

#Diva.

Ibu tiri Ratu yang cantik namun berhati iblis, orang yang menggantikan posis ibunya di hati ayahnya, Diva juga orang yang sangat dicintai dan dipercayai oleh ayah Ratu sampai sampai semua omongan Ratu kini tidak di percaya lagi oleh ayahnya sendiri karena hasutan Diva. Orang yang sangat kejam ini kelak akan menerima balasannya yang setimpal.

#Seli.

Teman sekaligus sahabat Ratu sejak kecil, rumah merekapun bersebelahan, Seli dan ibunya adalah tempat curhat Ratu, keluarga Seli lah yang selalu membantunya ketika dalam kesulitan, Seli sahabat yang luar biasa baik juga pengertian, hanya Seli yang selalu mendukung dan membela Ratu apapun keputusannya.

#Tante Mira.

Ibu Seli yang sudah dianggap Ratu sebagai ibu kandungnya sendiri, ya memang tante Mira adalah sahabat ibunya dulu, bahkan ibu Ratu sempat ingin menjodohkan tante Mira dengan ayah nya Ratu, namun tante Mira menolak walaupun suaminya juga sudah tiada , tapi tante Mira adalah orang yang baik hati dia tidak mau mengkhianati persahabatannya dengan menikah pada suami sahabatnya sendiri.

Itupun yang membuat Ratu percaya bahwa tante Mira orang yang baik.

#Steven.

Seorang laki laki tampan yang merupakan anak dari pemilik sekolah tempat Ratu belajar, Steven adalah anak yang pandai juga mudah berbaur dengan orang lain, wajahnya yang mirip aktor korea membuat dia sangat terkenal, bahkan banyak perempuan yang tergila gila padanya termasuk si nenek sihir Astrid, Steven berusia 20 tahun dan dia sudah mencapai kesuksesannya di bidang seni peran ya Steven kuliah sambil kerja, dia merupakan seorang aktor sudah banyak judul film yang dia bintangi selama ini, tapi walaupun begitu keluarga Steven terbilang sederhana, mereka tidak menampakkan sama sekali bahwa anak mereka seorang aktor dan mereka juga memiliki beberapa cabang perusahaan juga sebuah sekolah swasta.

Hari ini tepat di hari perayaan ulang tahun Ratu yang ke 17, ulang tahun Ratu dirayakan di kediamannya bersama ayah tante Mira, Seli juga ibu dan kakak tirinya, dan pada hari itu juga ayahnya melamar nenek sihir itu, awalnya memang Ratu memperbolehkan ayahnya untuk menikah lagi karena dia pikir wanita yang dipilih ayahnya itu adalah wanita yang baik namun ternyata perkiraan Ratu salah besar.

Malam itu acara ulang tahun Ratu begitu meriah dan dihadiri oleh banyak tamu undangan mulai dari teman sekelas Ratu dan teman teman bisnis ayahnya, saat acara ulang tahun Ratu selesai dan acara kedua yakni pelamaran ibu tirinya dimulai.

Beberapa saat kemudian acara telah selesai dan para tamu undangan mulai beranjak pulang satu persatu.

Ibu tiri Ratu begitu baik pada Ratu saat itu, sampai sampai dia tidak menghiraukan anaknya Astrid, Ratu pun merasa bahagia karena tante Diva sama baiknya dengan tante Mira, Ratu yang masih polos dia hanya terus tertawa dan bercanda bersama ibu tiri juga kakak tirinya, dia belum menyadari kalau kehancuran hidupnya sudah ada didepan mata.

Kemudian karena malam sudah begitu larut tante Diva dan Astrid pamit pulang pada Ratu dan ayahnya, mereka seperti keluarga yang harmonis saat ada ayah Ratu.

Tante Diva dan Astrid bak aktor ternama dan profesional mereka bersikap baik dan menyayangi Ratu hanya untuk mendapatkan Izin agar bisa menikah dengan ayahnya, dan kepura puraan itu terus berjalan lancar sampai akan ada saatnya nanti semua kebusukan mereka akan terungkap.

Keesokan harinya, Ratu bangun dari tidur dan segera membersihkan diri lalu menuruni anak tangga menuju ruang makan, di sana dia melihat ayahnya seorang diri sedang bersiap untuk sarapan pagi, seperti biasa Ratu menyapa ayahnya dengan senyuman yang mengembang.

"Pagi ayah," ucap Ratu yang langsung duduk di kursi berhadapan dengan ayahnya.

"Pagi sayang, mari kita sarapan," ucap ayah Ratu.

"Mari yah, sini biar Ratu yang mengambilkan rotinya untuk ayah," ucap Ratu sambil menyiapkan roti untuk ayahnya yang diolesi selai kacang.

"Terimakasih sayang," ucap ayahnya Ratu.

"Sama sama ayah, selamat makan," ucap Ratu kemudian menyantap makanannya.

Merekapun makan dengan lahap setelah sarapan, ayah Ratu memulai percakapan yang sangat serius di meja makan.

"Sayang ada yang ingin ayah bicarakan padamu nak," ucap ayah Ratu lembut.

"Apa yah, bicara saja," ucap Ratu lalu meneguk susunya.

"Ayah akan menikah dengan tante Diva yang kemarin hadir di acara ulang tahunmu," ucap ayah Ratu.

"Oh itu iya yah lalu apa," ucap Ratu polos.

"Apa kamu mengijinkannya, acaranya minggu depan Ratu," ucap ayah Ratu menambahkan.

"Iya yah silahkan saja," ucap Ratu yang memberikan izin pada ayahnya.

"Terimakasih ya sayang, kamu memang anak yang baik," ucap ayah Ratu yang kemudian memeluk putri semata wayangnya itu.

"Ratu akan lakukan apapun demi kebahagiaan ayah," ucap Ratu.

"Iya nak, semoga tante Diva adalah orang yang tepat," ucap ayah Ratu.

"Hm, iya yah kalo gitu Ratu ke kamar dulu ya, mau siap siap ke sekolah," ucap Ratu.

"Iya ayah berangkat duluan ya nak nanti kamu diantar supir aja," ucap ayah Ratu dan berlalu pergi ke kantornya.

Sementara Ratu sedikit khawatir dengan rencana pernikahan ayahnya entah apa yang membuat dia menangis.

"Kenapa aku sedih saat ayah akan menikah dengan tante Diva, aku khawatir akan ada hal buruk yang terjadi padaku dan ayah apabila tante Diva dan Astrid masuk ke keluargaku ini," gumam Ratu sambil menangis.

Kemudian Ratu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya lalu bersiap siap memakai seragam sekolah dan memakai kacamatanya tidak lupa dia mengepang rambutnya rapih.

SEKOLAH

Setelah dirasanya sudah siap ratu segera beranjak menuruni anak tangga lalu meminta pak supir untuk tidak mengantarnya karena dia mau pergi ke sekolah sendiri dengan naik taxi.

"Pak saya pergi dulu, bapak tidak usah mengantarnya saya mau naik taxi aja," ucap Ratu sambil berjalan keluar gerbang rumahnya.

"Baik non," ucap pak supir.

Ratu berjalan keluar kompleks perumahan mewah, dan menyusuri jalan sambil menghirup udara pagi dan menunggu taxi onlinenya datang.

Tapi di perjalanan tidak sengaja ada sebuah mobil mewah yang berlaju cukup cepat dan memercikkan kubangan ke seragam Ratu, alhasil seragamnya kotor dan basah sedikit, Ratu pun mengomel tak karuan.

"Euhhhhh mobil sialan, keterlaluan lihat saja nanti kalau aku bertemu dengan pemilik mobil itu akan ku marahi dia habis habisan dan meminta pertanggung jawabannya," gerutu Ratu dengan kesal.

Tak lama kemudian taxi online yang dipesannya datang dengan segera Ratu masuk dan supir melajukan nya dengan cepat hingga sampai di sekolah tepat waktu.

Sesampainya disekolah Ratu melihat ada mobil yang tadi menjepret kan kubangan ke baju seragamnya, dengan segera dan perasaan murka Ratu menghampiri mobil itu dan menendang ban mobil sekuat tenaga tanpa Ratu sadari ternyata masih ada pemilik mobil tersebut di dalamnya, saat Ratu terus menendang dan mengerutu sendiri orang dalam mobil keluar dengan menggunakan kaca mata hitam.

"Hey siapa kau beraninya menendang mobil mewahku," ucap pria berkacamata yang tidak lain adalah Steven.

"Hah kau tau tidak bajuku basah dan kotor karenamu," ucap Tasya dengan menunjuk ke wajah pria itu.

"Berani sekali kau menunjukku, apa kau tidak tau siapa aku," ucap Steven.

"Aku tidak tau dan tak ingin tau, paham!," ucap Ratu sinis.

Steven membuka kacamatanya berniat mengagetkan Ratu agar mengenalinya namun, Ratu tetap saja tidak mengenali Steven, tapi siswa lain mulai menghampiri mereka, sementara Ratu justru pergi ke kelasnya begitu saja meninggalkan Steven yang dikerumuni kaum hawa.

Ratu yang merasa aneh hanya bergumam dalam hatinya lalu kembali berjalan.

"Hah, apa seganteng itu ya sampai para siswi mengerubunginya," gumam Ratu.

Setelah sampai di dalam kelas Ratu diajak Seli ke lapangan karena akan ada pengumuman penting dari kepala sekolah.

"Ratu ayo kita kelapangan semua siswa disuruh berkumpul disana," ucap Seli.

"Untuk apa Sel," jawab Ratu malas.

"Katanya ada pengumuman penting dari kepala sekolah," ucap Seli serius.

"Ahhh, baiklah," ucap Ratu.

Merekapun berjalan menuju lapangan dan acara segera dimulai, bapak kepala sekolah berjalan dengan istrinya dan memberikan sambutan kepada para siswa, setelah itu dia mengumumkan sesuatu.

"Selamat pagi anak anak," sapa kepala sekolah.

"Pagi pak," jawab semua siswa serempak.

"Dalam kesempatan kali ini bapak akan memberitahukan bahwa mulai besok di sekolah kita akan ada kelas seni peran, yang akan dibimbing oleh anak semata wayang bapak dan merupakan aktor ternama Steven," ucap bapak kepala sekolah.

Semua siswi bersorak kegirangan dan Steven mulai berdiri di samping bapak kepala sekolah, Ratu yang tadinya cuek dan tidak peduli dengan pengumuman itu sekarang matanya membulat menatap ke arah Steven yang juga menatap Ratu dengan tatapan membunuh.

"Aahhhh sial bagaimana ini, apa dia akan melaporkan sikapku pada kepala sekolah," gumam Ratu ketakutan.

"Haha, sekarang kau taukan siapa aku," gumam Steven tersenyum licik.

"Sekian pengumuman dari bapak, terimakasih atas perhatiannya dan untuk murid yang ingin mendaftarkan diri ke kelas seni peran dipersilahkan untuk mendaftar ke ruang guru langsung pada Steven," ucap kepala sekolah menutup sambutannya.

Semua siswa termasuk Seli dan Ratu beranjak pergi dari lapangan dan masuk kembali kedalam kelas.

Ratu dari tadi hanya diam karena memikirkan nasibnya, sementara Seli yang melihat Ratu diam heran dan bingung.

"Tu kamu kenapa diam aja dari tadi?," tanya Seli.

"Akuuuu.....akuuuu," ucap Ratu gugup.

"Kamu kenapa?," desak Seli.

"Aku sudah memarahi ka Steven," ucap Ratu keceplosan.

Untung saja suaranya tidak terlalu keras jadi siswa yang lain tidak mendengarnya.

"Apa?," ucap Seli kaget.

"Iya Sel sekarang aku tidak tau bagaimana dengan nasibku," ucap Ratu.

"Kamu harus minta maaf Ratu, sebelum nasibmu akan semakin buruk," ucap Seli memberi saran.

"Aku memang ingin meminta maaf padanya Sel, tapi apa dia mau memaafkanku," ucap Ratu sedih.

"Kau tenang saja , istirahat nanti kita pergi menemuinya , aku akan menemanimu Ratu," ucap Seli menenangkan ratu.

"Terimakasih Sel, kamu memang sahabat terbaikku," ucap Ratu sambil memeluk Seli.

"Sudah sekarang kita belajar aja, sambil nunggu guru datang," ucap Seli.

Ratu hanya menganggukkan kepalanya, tapi bukannya guru yang masuk justru malah Steven yang masuk ke kelas itu, sontak membuat para siswi kaget dan mereka merasa senang kecuali Ratu dan Seli yang ketakutan.

"Apa disini ada yang bernama Ratu Salsabila," tanya Steven dengan lantangnya.

Deg jantung Ratu seakan berhenti berdetak tubuhnya membeku, sangat ketakutan dan gugup karena Steven menyebut namanya dengan lengkap dan tepat, Seli hanya bisa diam walaupun dia juga cemas tapi tidak bisa berbuat apa apa.

"Yang merasa namanya Ratu Salsabila segera kedepan," teriak Steven.

Sementara para wanita fans Steven murka dan seketika itu membenci Ratu, inilah awal mula dibully nya Ratu Salsabila.

Dengan wajah yang pucat Ratu berjalan perlahan menghampiri Steven.

"Hu... hu, jalan aja lama dasar si culun," teriak para siswi dikelas yang mengejek Ratu.

Tapi Ratu tak menghiraukan teriakan mereka sekarang yang ada dipikirannya hanya 1, untuk apa Steven memanggilnya, pasti ada sesuatu dibalik ini semua.

"Hai Ratu," ucap Steven menyapa Ratu dengan senyum tampannya seakan dia sudah mengenal Ratu sejak lama.

"Haa...ha..iii ka Steven," jawab Ratu gugup.

Yang membuat semua wanita iri melihat Ratu, mereka sangat mengidolakan Steven tapi malah Ratu si anak culun yang dekat dengan idola mereka.

Steven tiba tiba menggenggam tangan Ratu dan mulai berbicara kebohongan yang membuat semua siswi di sekolah itu membenci Ratu Salsabila.

"Pagi semuanya kenalin ini Ratu Salsabila, orang yang aku cintai, aku titip dia pada kalian ya tolong jaga dia, karena aku sangat mencintainya," ucap Steven panjang.

"Apaaaaaa?," teriak semua siswa dengan tatapan membunuh pada Ratu.

Begitupun dengan Seli yang semakin cemas dengan nasib sahabat karibnya itu, Seli tau ada yang tidak beres dengan Steven.

Ratu yang mendengar ucapan Steven tadi seketika kakinya menjadi lemas tak berdaya hingga tubuhnya terjatuh ke lantai dan Ratu pingsan begitu saja namun dengan cepat Steven menangkap tubuh Ratu sebelum jatuh kelantai dan menggendongnya menuju uks, sementara para siswi terus bergosip tentang Ratu dan mereka terus saja melontarkan kata kata ancaman untuk Ratu, Seli sangat khawatir pada Ratu tapi dia juga bingung harus berbuat apa.

MEMINTA MAAF

Steven yang berlari menuju uks dengan menggendong Ratu, wajahnya nampak cemas dengan kondisi gadis itu, dia benar benar tidak menyangka hal ini bisa membuat Ratu sampai pingsan begini.

Sesampainya di uks, Steven segera membaringkan Ratu dan mengoleskan minyak angin di bawah hidung Ratu agar dia cepat siuman.

Tak lama kemudian Ratu bangun dari pingsannya perlahan, dia menatap ke arah sekiling ruangan.

"Aku ada di mana," ucap Ratu.

"Kau ada di Uks," jawab Steven yang baru masuk ruangan.

"Ka...kaaa...ka Steven aa...aaa..aaku," ucap Ratu yang terpotong oleh Steven.

"Aku akan memaafkanmu dengan satu syarat," ucap Steven.

"Apa? aku akan melakukannya," ucap Ratu sambil beranjak duduk.

"Apa kau yakin?," tanya Steven.

"Aku yakin ka," jawab Ratu mantap.

"Kau harus berpura pura menjadi kekasihku sampai aku mendapatkan kekasih yang sebenarnya," ucap Steven.

"Hah?, itu konyol sekali ka, aku tidak bisa melakukannya, bisa bisa hidupku akan hancur, mungkin sekarang saja saat aku kembali ke kelas mereka akan memukulku," jawab Ratu menunduk.

"Siapa yang berani melakukan itu padamu? aku akan memenjarakannya," ucap Steven.

"Siapa lagi kalo bukan fans panatikmu itu ka," jawab Ratu malas.

"Kau akan aman dan aku akan menjaminnya, aku akan melindungimu Ratu," ucap Steven.

"*K*alau aku tidak mau melakukannya bagaimana?," tanya Ratu.

"Aku akan membuat hidupmu semakin sengsara dan dibully tanpa ada yang membelamu, ya setidaknya kalau kau menyetujui perjanjian ini akan ada aku yang membela dan melindungimu," jawab Steven.

"Hmm, benar juga ucapannya, sekarang aku sudah tidak ada pilihan lain, menyetujui atau tidak itu akan sama saja," gumam Ratu.

"Baik aku akan menyetujuinya," ucap Ratu yang membuat Steven bahagia.

Tanpa sadar saking bahagianya Steven memeluk Ratu.

"Terimakasih kau telah menyelamatkanku," ucap Steven yang memeluk Ratu.

"Maaf ka apa kau bisa melepaskanku," ucap Ratu yang menyadarkan Steven.

Steven segera melepaskan pelukannya dan mengantar Ratu kembali ke kelas, sebelum itu Steven membisikan sesuatu di telinga Ratu.

"Pulang sekolah nanti aku akan mengantarmu pulang, dan mengenalkanmu pada keluargaku," itulah yang dibisikkan Steven pada Ratu.

Sementara Ratu hanya menganggukkan kepala dan berjalan masuk kedalam kelas yang sekarang bak seperti neraka baginya.

Semua mata menatap tajam pada Ratu, mereka seakan akan ingin menerkam Ratu saat itu juga, Seli yang menyadari Ratu dalam bahaya segera menghampiri sahabatnya itu.

"Ratu apa kau baik baik saja?," tanya Seli cemas sambil meraba kepala dan pundak Ratu.

"Aku baik baik saja Sel, kamu tidak perlu mencemaskanku," jawab Ratu santai kemudian duduk di bangkunya.

Semua orang apalagi kaum perempuan membicarakan Ratu tidak ada habis habisnya, bahkan ucapan mereka itu sangat pedas, bagaikan cabai yang baru dipetik dari pohonnya.

"Dibayar berapa tuh buat jadi mainannya aktor ternama," ucap salah satu teman sekelas Ratu.

"iya dasar wanita gak tau diri," saut teman yang lain.

"Harusnya dia mikir mana pantes cewe cupu kaya gitu bersanding di samping Steven," jawab perempuan yang lainnya.

"Gak punya muka kali dia guys," jawab yang lain dengan diiringi tawa membully.

Itulah semua bullyan yang dilontarkan para kaum hawa untuk menyindir Ratu.

Ratu hanya bisa menelan salifanya.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan semua cibiran itu Ratupun memutuskan untuk pergi ke kantin bersama Seli.

"Sel kita ke kantin yuk, lagi pula guru di pelajaran ini katanya gak bakal masuk sampai pulang sekolah," ucap Ratu, sambil menarik tangan Seli.

"Hmmmm, Ratu pasti sedang kesal, tidak biasanya dia pergi ke kantin disaat jam pelajaran sekalipun guru tidak datang," gumam Seli.

Sesampainya dikantin, suasana disana sepi karena kelas yang lain masih melaksanakan *** sementara Ratu dan Seli memesan minuman dan kembali duduk di bangku pojok kantin.

"Sel ada yang ingin aku bicarakan," ucap Ratu dengan wajah yang sedih.

"Ada apa tu? cepat bicarakan padaku jangan dipendam sendirian," jawab Seli penasaran.

"Tadi saat aku di UKS, aku sudah saling berjanji dan berkomitmen dengan ka Steven bahwa kita akan pacaran," jelas Ratu yang sedikit berbohong pada Seli, karena dia tidak mau Seli tau yang sebenarnya, bukan berarti dia tidak percaya, namun sebaiknya rahasia ini dia simpan berdua dengan Steven.

"Hah? apa maksudmu Ratu, kamu tidak mencintainya kan?," ucap Seli yang kaget.

"Aku memang tidak mencintainya, namun aku tidak bisa menolaknya Sel," jawab Ratu.

"Hmmmm, iya juga sih kalo kamu menolaknya nanti kamu akan dalam bahaya besar, mungkin lebih dari sekarang," jawab Seli yang berusaha menerima.

"Maafkan aku ya Sel," ucap Ratu.

"Tu untuk apa kamu minta maaf padaku, apapun keputusanmu aku akan selalu mendukungmu selama kau bahagia," ucap Seli dengan memegang erat kedua lengan Ratu.

"Terimakasih Sel, kamu memang sahabat terbaikku," ucap Ratu yang meneteskan air matanya.

"Iya Tu kamu jangan nangis gini dong, udah ya aku janji bakal ada di sisi kamu sampai kapanpun," ucap Seli.

Tak lama kemudian pelayan kantin mengantarkan minuman ke meja mereka dan Seli segera meminum minumannya tadi begitupun dengan Ratu.

"Sel ayahku akan menikah minggu depan dengan tante Diva dan setelah itu tante Diva juga Astrid akan tinggal dirumahku dia juga akan bersekolah di sini," ucap Ratu yang membuat Seli tersedak.

"Ohok...ohok....apa Ratu? Astrid, kamu yakin mengijinkan ayahmu untuk menikah dengan tante Diva?," tanya Seli yang mencurigai tante Diva juga Astrid.

"Aku yakin Sel, jika itu membuat ayahku bahagia aku tidak mungkin menghalanginya, ya walaupun sebenarnya aku curiga dengan tante Diva dan Astrid," ucap Ratu.

"Nah itu Ratu, aku juga memiliki firasat buruk kepada mereka, bagaimana kalo mereka hanya mengincar harta ayahmu, aku takut kamu dan ayahmu dalam bahaya nanti, apalagi harus tinggal serumah dengan mereka," jelas Seli dengan wajah serius.

"Kita lihat nanti aja ya Sel, kalo memang semua perkiraan kita benar aku akan tinggal bersamamu saja Sel," ucap Ratu.

"Iya kamu tinggal dirumahku saja ibuku pasti senang, aku juga tidak mau kamu kenapa napa Tu," ucap Seli.

Setelah mereka banyak berbincang waktu pulang sekolahpun tiba.

"Ting...ting...ting...," bunyi bel sekolah.

"Ah sudah waktunya pulang, Sel kamu duluan aja aku mau pulang bareng Steven mulai sekarang," ucap Ratu kemudian bergegas pergi menuju parkiran meninggalkan Seli yang masih bingung.

"Apa dia yakin dengan keputusannya," gumam Seli yang bergegas pergi menuju mobilnya juga.

Seli pulang duluan dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sementara Ratu masih berdiri di samping mobil Steven menunggu aktor ternama itu menghampiri mobilnya.

Beberapa menit kemudian Steven datang dan menyapa Ratu.

"Hai Ratu sayang, kamu sudah lama menunungguku?," ucap Steven berlaga baik di depan siswa lain.

"Pantas saja dia jadi aktor ternama, pencitraannya luar biasa," gumam Ratu.

Sementara Ratu tidak menjawab sapaan ataupun pertanyaan dari Steven tadi.

"Kamu marah ya sayang, kalo gitu yuk masuk kita segera pulang," tambah Steven yang membukakan pintu untuk Ratu.

Semua mata di parkiran menatap tajam mereka makin iri dan benci pada Ratu, apalagi melihat sikap Ratu yang cuek dengan Steven, sepertinya mereka semakin gemas dan ingin segera menjambak rambut kepang Ratu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!