Dikenal sebagai seseorang yang mampu menaklukkan hati para wanita dengan kedipan matanya dan dikenal juga sebagai seseorang yang dengan mudahnya menghancurkan hati mereka. Membuat laki-laki dengan setelan kerja itu mendapatkan julukan sebagai Lady Killer's.
Ronald Johnson, anak kedua dari pasangan bernama Alexander Johnson dan Cylame Johnson itu tumbuh dari lingkungan yang penuh dengan cinta. Akan tetapi tidak membuatnya menginginkan cinta dari orang lain kecuali dari keluarganya sendiri.
Bagi Ronald, cinta merupakan hal yang merepotkan dan takdir merupakan sesuatu hal yang tidak bisa diketahui. Sehingga dia dengan cepat menolak semua wanita yang ingin bersamanya dan mematahkan hati mereka dengan mulutnya yang tajam.
Hingga waktu berlalu dan seorang perempuan hadir di tengah-tengah masalah yang terjadi. Dengan pesona dan sikap yang berbeda dari perempuan lainnya, dia mampu menaklukkan semua hati lawan jenis. Namun sayangnya perempuan ini memiliki masalah dengan pasangan cintanya.
"Cinta itu rumit, oleh karena itu aku lebih memilih membahas laporan ini dibandingkan membahas cinta itu!" Tegas Ronald.
"Cinta itu tidak rumit, hanya saja mencari orang yang mencintaimu dengan sungguh-sungguh itu baru rumit. Oleh karena itu jangan salahkan aku untuk bersikap seperti ini!" Tegas Cattleya.
"Karena di dunia ini tidak ada yang tau takdir pasanganmu!" Jelas mereka berdua bersamaan.
di mana kehidupan yang mereka jalani saat ini penuh dengan lika-liku dan kadang membawa kesulitan. Namun tidak ada yang tau bukan kebahagiaan apa yang akan terjadi saat masalah sudah terselesaikan.
Oleh karena itu mari kita ikuti kisah mereka berdua, dengan bumbu yang kadang pahit, kadang asam dan kadang kebanyakan manisnya ini! di mana tidak ada yang tau bahwa takdir saat ini mengikat kedua orang tersebut!
Saya @dna2005_ akan memulai sequel dari novel My Hot Daddy! Ditemani dengan semangat, doa dan pastinya kebaikan para pembaca dalam menyembuhkan penyakit kronis saya yaitu: Typo!
Jadi jangan lupa berikan support berupa vote, tip, like maupun pantengin! Karena cinta dan kebaikan yang kalian berikan akan membuat author semangat!
...Have a nice day, and please look at the visuals of the novels this time!...
...Ronald Johnson, seorang laki-laki dewasa berumur 26 tahun. Memiliki sikap hangat di dalam dan dingin di luar. Saat ini mengurus perusahaan milik ayahnya dan menggantikan sang kakak yang sedang mengikuti pelatihan di negara Kanada tepatnya bagian Amerika Utara....
...Cattleya Aurelia, seorang perempuan dewasa berumur 23 tahun. Memiliki sikap lembut di dalam dan kasar di luar. Saat ini bekerja sebagai kepala departemen bagian desain dan menyembunyikan banyak hal. Antara lain nama belakang dan juga kisah kelamnya....
Keterangan :
Novel ini dibuat pada tanggal 1 Desember 2020
Hiatus sebanyak
Berakhir pada tanggal
Dan juga info buat para pembaca agar selalu berhati-hati dalam membaca, dikarenakan novel ini merupakan novel ketujuh saya yang dipenuhi dengan kegantungan. Sehingga membuat para pembaca gereget, dan berakhir dengan santet secara online untuk author.
(ノಠ益ಠ)ノ彡┻━┻
Lalu jika ada pertanyaan silakan DM Ig yang tertulis di sini yaitu : @dna2005_
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, lokasi dan lain-lain nya. Adapun juga isi yang tidak sesuai harapan pembaca. Sehingga menimbulkan konflik dan ketidaknyamanan. Saya @dna2005_ berharap agar para pembaca mengambil poin positif dan meninggalkan poin negatif yang ada.
Sekian terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (人 •͈ᴗ•͈)
Di salah satu ruangan ber-AC terlihat seorang laki-laki mengeluarkan auranya yang mencekam. Membuat ruangan yang dingin itu terasa seperti kutub Utara. Bahkan wanita yang saat ini sedang berdiri di hadapannya terlihat ketakutan dan berusaha untuk tetap tenang di hadapan atasannya.
"Apa kamu memintaku untuk membaca laporan ini?" tanya Laki-laki itu dingin.
Matanya yang indah bagaikan porselen terlihat tajam dan dingin. Seakan-akan mata yang kini menatapnya akan menusuk orang tersebut dengan pecahan kaca yang tajam. Dengan kegugupan yang diselimuti ketenangan palsu, wanita yang ada di hadapannya mulai mengangkat suaranya.
"Ya, pak" jawab wanita itu tenang tanpa menyadari bahwa atasan yang tidak menatapnya itu mengetahui ketakutan dan kegugupan yang ada.
"Baiklah, kalau begitu silahkan tanda tangani kertas ini" dingin laki-laki itu sambil memberikan selembar kertas yang ada di dekatnya. Membuat wanita yang ketakutan tadi tersenyum ringan saat mendengar bahwa laporan yang dia bawa diterima oleh atasannya. Tanpa tau bahwa kertas yang akan ditandatangani dengan kebahagiaan itu akan mengakhiri kehidupan nya.
"Ini pak" senyum wanita itu yang dengan cepat menandatangani selembar kertas yang ada di atas meja atasannya.
"Apa kau tidak ingin membacanya?" tanya Laki-laki itu sambil menatap wanita itu ringan.
Membuat wajah wanita tersebut dipenuhi dengan warna merah cerah. Sikap ketakutan itu kini berubah menjadi sikap malu-malu. Bahkan tangan yang merasakan kedinginan mulai memancarkan warna merah cerah.
'Astaga, bagaimana bisa laki-laki setampan ini tinggal di bumi?!' pikir wanita tersebut sambil menatap wajah tampan milik atasannya dan menyadari bahwa atasannya kini mulai menatapnya balik.
"Aku bicara padamu" dingin Laki-laki tersebut yang dengan cepat membuat wanita yang ada di hadapannya mengeluarkan suara malu-malu kucing nya.
"Tidak perlu pak, saya yakin bapak memiliki pilihan yang terbaik dari yang terbaik* senyum Anita tersebut sambil menyentuh lembut rambut yang ada di telinganya.
"Terbaik? sepertinya itu memang pilihan yang terbaik" jelas laki-laki tersebut dan menekan tombol yang ada di sampingnya.
Menatap ke arah pintu yang tertutup itu sambil menunggu seseorang. Di mana orang yang dipanggil kini berlari cepat ke dalam kantor atasannya dan membuka pintu yang tertutup tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya seorang laki-laki dengan setelan lengkapnya.
"Bawa wanita itu ke bagian HRD dan serahkan kertas ini kepada mereka" ucap laki-laki tersebut sambil memberikan selembar kertas di tangannya.
"Baik pak, kalau begitu mohon ikuti saya nona" sopan laki-laki tersebut dan membawa wanita yang terpesona dengan ketampanan atasannya ke bagian HRD.
Dengan pesona yang masih ada wanita tersebut memasuki lift dan menatap laki-laki yang ada bersamanya saat ini.
'mengapa aku harus bersama laki-laki ini?" gerutu wanita tersebut. Membuat laki-laki yang ada di sampingnya menoleh dan memberikan senyum manis miliknya.
"Saya tau nona, saya memang tidak setampan atasan saya tetapi saya harap anda bisa melupakan atasan saya secepatnya"
"Apa maksudmu?"
"Maksud saya, saya berharap anda bisa melupakan pesona atasan saya secepatnya karena hari ini merupakan hari terakhir anda bekerja di sini" jelas laki-laki tersebut sambil mengeluarkan selembar kertas yang disimpan di saku jas miliknya.
"Jangan bercanda, apa kamu pikir kamu memiliki wewenang untuk memecat saya?" ucap wanita tersebut tidak suka yang sayangnya hanya dijawab oleh senyuman ringan oleh laki-laki tersebut.
"Saya memang tidak memiliki wewenang untuk memecat anda nona, tetapi tuan memiliki wewenang untuk menendang anda dari perusahaan saat ini juga" smirk laki-laki tersebut dan keluar dari lift yang terbuka.
Berjalan ke arah HRD dan memberikan kertas dari atasannya. Dengan senyum manis yang ringan, lelaki itu dengan cepat menyelesaikan urusannya.
"Seperti biasa tolong urus masalah ini dengan cepat" senyum laki-laki tersebut dan pergi meninggalkan wanita yang dia bawa dari lantai atas ke bagian HRD.
Laki-laki itu sudah terbiasa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh atasannya. Dengan selembar kertas berukuran 8,27 x 12,99 inci atau seukuran 210 x 330 mm, maka hari ini akan menjadi hari pemecatan karyawan kesekian kalinya.
Dengan langkah kakinya yang tegak, laki-laki itu membuka pintu ruangan tersebut dan menatap ke arah laki-laki yang berdiri di sana. Di mana saat ini atasannya itu sedang menatap pemandangan kota yang ada di bawahnya saat ini.
"Tuan Johnson bukankah sudah saya katakan kepada anda untuk menahan diri" jelas laki-laki tersebut sambil menatap atasannya.
"Kau juga seharusnya tau aku sangat tidak menyukai serangga, bukan? dan juga bisakah kau menghentikan panggilan formal itu, aku rasanya ingin mengirimmu kembali ke hutan Thom" jelas atasan tersebut sambil menatap santai asisten laki-laki nya yang bernama Thomas.
"Baik Tuan Ronald, tetapi izinkan saya untuk menggunakan kata tuan di depan nama anda" ucap Thomas yang tidak ingin mengurangi sikap kesopanannya.
"Baiklah, kalau begitu apa ada yang ingin kau bicarakan saat ini Thom?"
"Tentu saja ada pak, hari ini saya mendapatkan surat dari kakak anda" jelas Thomas sambil mengeluarkan sepucuk surat yang disimpan di dalam amplop berwarna hitam.
"Kakak?! cepat berikan kepadaku" semangat Ronald saat mendengar bahwa kakaknya mengirimkan surat kepadanya dan dengan cepat berjalan ke arah asistennya.
"Ini tuan"
Ronald yang menerima surat tersebut melangkahkan kakinya dengan cepat menuju meja kerja. Mengambil pisau belati kecil yang ada di laci lalu membuka amplop yang bersegel itu dengan hati-hati. Dia selalu menunggu surat dari kakaknya dan selalu berharap agar kakaknya bisa cepat kembali ke negara asalnya.
Dengan sikap kekanak-kanakan nya, Thomas yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala ragu. Bahkan jika orang-orang di luar sana melihat atasannya saat ini sudah dipastikan semua orang akan terkejut dan akan menjadi trending topik. Dengan judul bertuliskan,
Pemimpin John's Company sebenarnya hanya seorang anak-anak bertubuh dewasa!
Bagaimana tidak bisa, jika atasannya saat ini terlihat seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan oleh kedua orang tuanya. Dengan mata yang penuh dengan Kilauan bintang, tangannya dengan lembut dan kehati-hatian membuka amplop tersebut.
"Apa yang tertulis di sana, tuan?" tanya Thomas yang juga ingin mengetahui kalimat apa yang tertulis di surat itu hingga atasannya selalu bersemangat untuk membuka surat dari kakaknya.
"Ini.."
"Ya tuan?"
"Thom, cepat siapkan mobil kita akan kembali ke mansion" semangat Ronald dan dengan cepat memakai jasnya lalu membawa surat tersebut dengan bahagia.
'Ahhh lihat ini, pemandangan hari ini sungguh menakjubkan sekali' pikir Thomas yang sudah lama tidak melihat semangat membara tuannya.
"Thom" panggil Ronald kedua kalinya saat melihat asistennya masih terdiam di sana tanpa bergerak seinci pun.
"Maaf tuan, saya akan menyiapkan mobil secepatnya" ucap Thomas dan dengan sopan membukakan pintu ruangan atasannya lalu mengikuti laki-laki yang memiliki punggung lebar itu.
Dengan pikiran yang mengharapkan perjalanannya akan baik-baik saja tanpa hambatan.
'Aku harap tidak akan ada masalah saat di lobby nanti' ucap Thomas berharap bahwa tidak akan ada yang menghambat perjalanan milik atasannya. Namun sayangnya harapan itu harus pergi menjauh, di saat pintu lift yang terbuka dihalangi oleh seorang wanita.
•Jangan Lupa beri Tip dan Vote☞ ̄ᴥ ̄☞
Namun sayangnya harapan itu harus pergi menjauh, di saat pintu lift yang terbuka dihalangi oleh seorang wanita. Wanita itu menatap kedua laki-laki yang ada di hadapannya dengan tatapan kesal dan kesal. Bahkan kedua tangannya saat ini sedang mengepal keras.
"Pak, tolong beritahu saya apa ada yang salah dengan laporan yang saya berikan kepada anda?" tanya wanita tersebut sambil menatap laki-laki itu dengan marah. Namun harus dia sembunyikan di balik senyuman nya yang manis dan manis.
"Nona, tolong jangan menghalangi jalan tuan. Kami memiliki hal penting yang harus dikerjakan saat ini" jelas Thomas yang mencoba mempercepat waktu mereka. Sebelum atasan yang ada di belakangnya saat ini mengeluarkan aura kebencian yang menyebabkan perasaan wanita dihadapannya terluka.
'Oh ayolah, aku ingin mengantar tuan Ronald secepatnya sampai ke tujuan agar hari ini aku bisa bekerja dengan tenang tanpa perlu mengurus masalah patah hati wanita yang ada di kantor ini' Jelas Thomas yang sayangnya hanya bisa dia pendam di dalam hatinya dan menggantikan kutukan kecilnya dengan senyuman menawan bak malaikat.
Bahkan para karyawan yang di angsana hanya bisa mengintip di balik kaca maupun dinding hanya untuk mengagumi ketampanan sang atasan, senyum menawan sang asisten dan tentunya topik baru yang bisa diulas di grup kantor nanti.
"Hal penting apa yang perlu dikerjakan di saat saya saat ini sedang meminta penjelasan kepada anda? pak jelaskan kepada saya apa ada yang salah dengan laporan saya sehingga saya harus dipecat hari ini?" tanya wanita tersebut yang tidak tau sama sekali letak kesalahannya dan menganggap bahwa laporan nya sudah baik.
'Sepertinya hari ini Dewi Fortuna tidak akan melindungi perusahaan ini lagi' pikir Thomas yang merasakan bahwa aura yang ada di belakang tubuhnya makin mencekam dan mencekam.
"Thomas" panggil Ronald dingin.
Matanya yang indah itu menatap tajam ke arah wanita yang ada di hadapannya saat ini. Dengan pikiran yang berkecamuk, dia menyadari bahwa tindakannya tadi terlalu baik hingga membuat wanita yang ada di hadapannya memiliki keberanian menghalangi jalannya.
'Apa aku terlalu baik menjadi orang?' pikir Ronald yang sudah berbaik hati tidak memasukkan nama wanita ini ke dalam daftar hitam. di mana daftar hitam itu akan membuat wanita ini menjadi gelandangan dalam 2 hari.
Adapun Thomas yang berada di depan Ronald hanya bisa menggeser tubuhnya ke samping dan membiarkan atasannya menyelesaikan masalah ini. Karena tidak mungkin lagi baginya untuk ikut campur ke dalam masalah ini. Dengan aura mencekam milik atasannya yang mampu membuat orang-orang yang mengintip dari kejauhan bergidik ngeri.
"Sepertinya hari ini aku akan sakit perut lagi"
"Apa aku harus izin lagi?"
"Uhh, makanan ringan ku habis, aku tidak bisa menonton pertunjukan ini jika makanan ringanku tidak ada"
"Bukankah hari ini sedang musim panas? mengapa aku merasakan bahwa musim dingin tiba"
"Sudut mana yang harus ku tembak? foto ini akan benar-benar sangat menyedihkan!"
"Aku penasaran kata kejam apa yang akan dikeluarkan dari mulut seksi itu"
"Arghhh rasanya aku ingin mati saat melihat keganasannya"
"Aku harap kau tidak mati sungguhan, karena kita harus menyaksikan drama ini"
Ucap beberapa karyawan yang ada di dekat angsana sambil menatap wanita menyedihkan yang ada di hadapan atasan mereka saat ini.
di mana semua karyawan di seluruh lantai yang ada di perusahaan sangat mengetahui bahwa atasan mereka yang menawan dan memiliki ketampanan seperti pahatan Dewa Yunani ini memiliki hati sekeras batu. Bahkan saking batunya itu cukup membuat banyak wanita patah hati karena kata-kata nya yang tidak berperasaan dan dingin.
Namun, tidak ada yang bisa menolak pesona orang tampan bukan? Walaupun sikap atasannya itu sama seperti kutub Utara atau batu, mereka tetap tidak bisa berpaling dengan ketampanan nya. Oleh karena itu mereka hanya bisa memandang dan mengagumi putra kedua dari pasangan Alexander Johnson dan Cylame Johnson tersebut dari kejauhan dan tentunya menjaga jarak aman.
"silakan, tuan" sopan Thomas dan melihat atasannya itu melangkahkan kaki panjangnya ke depan berjalan menuju wanita tersebut.
"Apa tadi kamu mengatakan bahwa urusanmu lebih penting dari urusanku?"
"I-iya"
"Apa kamu juga mengatakan bahwa kamu sama sekali tidak mengetahui kesalahanmu?"
"I-iya"
"Dan apa kamu bilang kamu ingin aku menjelaskan kesalahanmu juga?"
"I-Iya pak"
Wanita tersebut gugup dan membeku di tempat. Aura mencekam milik atasannya bertambah dan bertambah bahkan senyuman yang tadi dia lihat di lantai atas tidak bisa dia lihat. Di hadapannya saat ini bukan atasan mempesonanya lagi melainkan sosok iblis berwajah tampan!
"Kalau begitu aku akan menjelaskan nya kepadamu, satu laporan mu itu sangat sederhana dan terlalu mudah di tebak oleh pesaing lain, kedua banyak kesalahan dalam penulisan dan juga angka yang ada di sana terutama bagian dana yang cukup merugikan perusahaan, dan ketiga apa kamu pikir aku tidak tau kamu adalah mata-mata yang dikirim oleh perusahaan lain ke sini?" jelas Ronald dingin yang membuat wanita itu membeku di tempatnya.
"Sa-saya"
"Tenang saja aku masih berbaik hati tidak memasukkanmu ke dalam daftar hitam dan satu hal lagi jika kau pikir aku terpesona oleh gaya manismu maka wanita-wanita jal*ng yang ada di tempat sana sudah dipastikan menjadi kekasih ke 1000 ku" ucap Ronald mencibir sikap tidak tau malu wanita yang sekarang sudah terjatuh ke lantai karena perkataan nya.
"Thomas" panggil Ronald yang sudah berjalan melewati wanita tersebut dan tidak mempedulikan perasaan wanita yang ada di sana. Sedangkan Thomas yang ada di sana hanya bisa memberikan senyum tulus dan tentunya diakhiri dengan ucapan mengejeknya.
'Sudah saya katakan untuk melupakan atasan saya, tetapi anda masih saja melakukannya. Lihat bukan anda malah berakhir malu seperti ini" ejek Thomas dan mendengar panggilan atasannya lagi.
"Thomas!"
"Baik pak, baik pak" jawab Thomas dan dengan cepat pergi ke luar menyusul atasannya.
Memasuki area parkiran dan pergi menuju mansion di bagian barat kota new York. Membiarkan perusahaan mereka dilanda dengan gosip panas yang dibuat oleh karyawan-karyawan yang melihat kejadian tadi secara langsung.
"Jelas saja dia mendapatkan julukan Lady Killer's" pekik seorang wanita lainnya saat melihat sikap sadis milik atasannya.
"Apalagi pesonanya yang membara dan sadis itu, arghhh jika memikirkan laki-laki seperti pak CEO manja jadi seperti apa ya" ucap wanita lainnya sambil memikirkan jika saja atasan mereka jadi manja, pasti memiliki banyak kemanisan yang membuat hidung berdarah karenanya.
"Lady Killer's sebutan yang sangat indah" puji wanita lainnya
"Rasanya aku ingin mati dengan kedipan matanya saja"
"Sudah-sudah kalian semua jangan mengobrol lagi dan kerjakan tugas kalian" tegur wakil kepala yang membuat karyawan yang ada dengan cepat menyelesaikan pekerjaan mereka dan membiarkan gosip baru mengalir seperti air.
•Jangan Lupa beri Tip dan Vote☞ ̄ᴥ ̄☞
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!