Srekkk...
Akhirnya kedua kaki Sesil yang terlapisi sepatu converse berhasil menginjak tanah,setelah susah payah ia manjat tembok belakang sekolah.
Setelah berhasil memanjat ia pun berniat untuk pergi ke kelas,tapi tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang.
"Masih berani manjat?"tanya seseorang dengan suara yang sangat familiar ditelinga Sesil,siapa lagi kalau bukan ketos SMA Garuda,Arkanaka pradipta.
Sesil pun hanya membalas pertanyaan Arkan dengan cengiran khasnya.
"Gue ga nyuruh lu nyengir ga jelas,"Ucap Arkan datar.
"Iyaiya,terus mau lu apa?"
"Ikut gue ke ruangannya bu Bertha,karna lu udah terlalu sering ngelangar aturan!"
"Yah..kenapa harus bu Bertha si?pasti nanti orang tua gue yang bakal dipanggil."
"Gue ga peduli,pokoknya sekarang lu ikut gue ke ruangan bu Bertha,dan ga ada tapi-tapian!"
Dengan langkah gontai,Sesil pun terpaksa mengikuti Arkan ke ruang bu Bertha.
"Permisi bu,"ucap Arkan dengan sopan.
"Iya ada apa Arkan?"tanya bu Bertha.
"Ini bu ada siswi yang terlambat dan baru aja ketahuan manjat tembok,"jelasnya.
"Siapa orang nya?"tanya bu Bertha.
"Ini bu,"ucap Arkan sambil menggeser posisinya agar bu Bertha dapat melihat Sesil.
"Sesiiiiil...kamu ini mau jadi apa si?datang selalu terlambat,dan baju nya juga kenapa dikeluarin ini?nah satu lagi disekolah ini itu wajib memakai sepatu hitam,bukan sepatu biru,"jelas bu Bertha.
"Ya maaf bu,tadi itu saya bangun kesiangan,terus tadi baju nya dimasukin kok bu,mungkin gara-gara manjat jadinya keluar gini,nah kalo sepatu si,saya kan suka warna biru,jadi saya memutuskan untuk memakai sepatu biru,"jelas Sesil.
"Saya ga peduli apapun alasan kamu,dan saya dengar nilai matematika kamu juga dibawah rata-rata,apa benar itu Sesil?"
"Ya gitu lah bu,"jawab Sesil dengan santai.
"Saya itu ga habis fikir dengan kamu ,sekarang kamu bersihkan uks!"perintah bu Bertha.
"Iya bu.."
"Dan kamu Arkan,ibu minta tolong kamu buat ngawasin Sesil"
Arkan pun hanya mengangguk atas apa perintah bu Bertha.
"Tapi bu...."
"Ga ada tapi-tapian Sesil,sekarang kerjakan tugas kamu!"
Sesil pun menuruti perkataan bu Bertha dan pergi menuju uks,sesampainya diuks ia pun langsung mengambil perlengkapan bersih-bersih dan mulai membersihkan uks.
Saat Sesil membersihkan uks Arkan hanya diam mengamati setiap pekerjaannya.
"Eh ketos,mending kalo lu cuma diem dan cuma merhatiin doang lu balik aja deh,gue ga bakal kabur kok,"ucap Sesil.
"Tangannya yang kerja,bukan mulut,"ucap Arkan dengan nada datar.
"Ini semua itu gara-gara lu tau ga?"gumam Sesil kesal.
"Ck...salah lu sendiri lah,siapa suruh telat make manjat tembok segala?"
"Aishhh terserah lu ketos yang terhormat. "
"ya lah terserah gue,mulut-mulut gue."
Sesil mengepalkan tangannya,ingin sekali rasanya ia menampar wajah Arkan,tapi ia tahan.Sudah cukup dirinya dihukum untuk membersihkan Uks,jangan ada hukuman lainnya lagi.
"Kenapa diem?ga terima sama ucapan gue?"tanya Arkan.
Sesil menghela nafasnya kasar,memandang Arkan dengan tatapan kesal."Mulut-mulut gue,suka-suka gue mau diem atau ngomong,"ucap Sesil membalikkan kata-kata Arkan,membuat laki-laki itu berdecih.
"Dasar cewek.Udah lanjutin bersih-bersihnya!"
"IYAAAAA..."
"Huh..."Sesil mengehela nafas kasar setelah selesai membersihkan uks sendirian.
"Heh ketos!ngapain lu masih disini?oh atau jangan-jangan lu masih mau berdua-duan sama gue?iyakan?"
"Cih..tingkat percaya diri lu terlalu tinggi"
"Kalo gue ga punya hati udah gue mutilasi terus gue taro karung,gue buang deh ke kali,"batin Sesil.
"Terserah pak ketos yang terhormat dah,gue mau ke kelas,bye maksimal,"ucap Sesil lalu pergi meninggalkan Arkan sendiran.
"Eh Sesil,kemana aja lu?"tanya Renata,teman Sesil yang kelakuannya tak beda jauh dengannya.
"Biasa bu Bertha ngasih tugas negara,"jawab Sesil santai.
"Eh Inem,tugas negara mbah mu,itu tuh hukuman,lagi gue heran aja gitu ama lu,cewek badung nya ga ketulungan,"ucap Satria si ketua kelas.
Kadang Sesil suka heran dengan Satria,apa laki-laki itu tidak pernahbercermin?lagi kenapa coba cowok bobrok kayak Satria bisa jadi ketua kelas?
"Eh Satria baja hitam,miror dong!kek ga badung aja,"balas Sesil dengan nada sinis.
"Ye itu mah beda urusan mba bro,"gumam Satria.
"Kantin kuy!ga ada guru ini,"ajak Sesil.
"Lah lu ga tau aja,bu Bertha lagi mondar-mandir,ntar kalo ketauan gue bisa dihukum,"ucap Renata.
"Ye elah ama bu Bertha aja takut."
"Emang lu ga takut Sil?"tanya farel teman sekelas Sesil.
"Ya takut juga si,"jawab Sesil dengan cengiran khasnya.
"Yeuh..."balas teman sekelasnya semua.
Kringgg....kringgg....
Tak terasa bel pulang sekolah yang ditunggu-tunggu pun berbunyi.
Sesil pun pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya,namun saat hendak membuka pintu mobil,datang lah sosok Arkan.
"Ada apa lagi bapak ketos?"tanya Sesil.
"Mulai besok lu ada bimbingan sama gue,dan setiap pulang sekolah,gue tunggu lu diperpus,ga ada tapi-tapian,ini perintah bu Bertha!"jelas Arkan lalu melenggang pergi begitu saja.
"Huh...sabar Sil,anggep aja ini ujian dari yang maha kuasa,"ucap Sesil sambil mengusap dadanya.
Setelah itu Sesil pun pergi melajukan mobil dan menuju ke rumahnya.
Sesampainya dirumah ia pun tidak langsung masuk,dan malah berdiam diri diteras rumah.
"Eh non Sesil kok ga masuk,kenapa?"tanya bi Inah,asisten rumah tangga Sesil.
"Anu bi,eum..gimana ya?tadi tuh Sesil abis dihukum sama bu Bertha terus besok orang tua Sesil mesti ke sekolah,Sesil takut bunda marah,"jawab Sesil cemas.
"Seharusnya non itu ga usah takut,kan ini salah non sendiri,jadi anggep aja ini konsekuensinya,"jelas bi Inah.
"Iy-iya si,yaudah deh Sesil masuk dulu,doain ya bi,semoga Sesi bisa ngadepin bunda."
"Iya non,doa bibi slalu menyertai mu."
Sesil pun memasuki rumah dengan keadaan panik,ya gimana ga panik?bundanya tuh kalo udah marah kayak singa betina lagi ngamuk.
"Assalammualaikum..."ucap Sesil.
"Walaikumsallam,"jawab sang bunda.
"Eum.. bun an-anu bun anu,"
"Apaan si anu-anu kalo ngomong tuh yang jelas,mau bunda cabein tuh mulut?"
"Enggak bun enggak,jadi gi-ni bun tad-tadi Sesil telat te-terus besok bunda disuruh ke sekolah,"jelas Sesil dengan hati-hati.
"Hah kamu telat?ya Allah Sesil udah berapa kali bunda bilang,jangan keseringan nonton oppa-oppa.Lagi bunda heran,oppa-oppa tua bangkotan kok didemenin.Pokoknya mulai besok mobil bunda sita,dan ga ada nonton oppa-oppa lagi sampai malem!"
"Yah bun kok gitu si,ini namanya enggak adil."
"Emang bunda pikirin,kamu tuh udah ga bisa bunda tolerin lagi,lagi kamu ini turunan siapa si?kok bisa bandel banget gini."
"Ya turunan bunda sama ayah lah,kan Sesil anak bunda sama ayah,ya kali turunan tentangga."
"Masih jawabin lagi,uang jajan kamu bunda potong."
"Tapi...."
"Masih mau jawabin?bunda ga bolehin kamu keluar dan ngumpul sama temen-temen kamu!mau hah?"
Sesil pun hanya diam,tak berani membuka suara,nanti yang ada sekali lagi ia jawab,bisa-bisa diusir dari rumah.
"Oh sekarang malah diem?bunda itu lagi ngomong sama kamu Sesil bukan sama candi!"
"Ya Allah,kalo bisa udah gue tuker tambah nih bunda gue yang satu ini,tadi bilang nya ga boleh jawabin,udah ga dijawabin malah suruh jawab,mau nya apa coba,"batin Sesil kesal.
"Iya bun.."
"Jangan iya-iya aja,sekarang masuk ke kamar ganti baju,sholat,abis itu makan,bunda mau pergi arisan dulu,jangan keluyuran!"
"Iya bunda cantik."
"Yaudah bunda pergi dulu ,assalammualaikum.."
"Walaikumsallam..."
Sesil menatap punggung bundanya yang sudah hilang dibalik pintu,lalu mengangkat kedua tangannya."Tabahkan hati hambu mu yang cantik,baik hati nan tidak sombong ini ya Allah ,dalam menghadapi bunda hamba yang ganas nya kek emak-emak nagih uang kos,aamiin..."
Sesil menghentakan kakinya kesal,"Aish..kalo ga dosa udah gue suruh ayah buat tuker bunda deh,gapapa dah dituker sama yang baru,asal yang baru ga sama sadis nya sama bunda.Masa anak gadis nya disuruh jalan dari rumah ke sekolah,nanti klo kaki gue sakit gimana?terus ga bisa jalan?terus nanti pada pegel-pegel gimana?"pekik Sesil.
Saat Sesil tengah sibuk memekik kesal,tiba-tiba sebuah mobil BMW berhenti dihadapan nya.
"Hai,"ucap seseorang didalam mobil itu.
"Eh-eh iya ada apa ya?"tanya Sesil bingung.
Seseorang itu turun dari mobilnya,menghampiri Sesil."Anak SMA Garuda kan?"
"Iya ,emng kenapa?"
"Kenalin gue Arga,"ucap laki-laki bernama Arga itu sambill mengulurkan tangannya.
"Gue Sesil,"ucap Sesil membalas uluran tangan tersebut.
"Jadi gue tuh murid baru di SMA Garuda,dan gue juga baru pindah kesini,so..gue ga tau jalan ke SMA Garuda itu lewat mana,"jelasnya.
"Oh itu mah gampang,lu tinggal lur.."
"Gue ga bakal paham,mending lu ikut gue aja,gue bukan orang jahat kok."
"Eum..yaudah yuk!"
Selama diperjalanan Sesil terus mengobrol dengan Arga,katanya supaya akrab aja,lagipula Arga termasuk orang yang asik.
"Nah udah sampe ,btw thanks ya Ga,gue ke kelas dulu,"ucap Sesil.
"Ya,hati-hati ke sandung semut,"ucap Arga.
"Apaansi gaje deh,hehehe.."
Sesil pun pergi ke kelas nya sambil memainkan handphone nya,mengecek media sosial miliknya,tanpa memperhatikan jalan dan..
Brakk...
"Aduh pantat gue,"pekik Sesil kesakitan.
"Jalan tuh pake mata,"ucap Arkan,seseorang yang bertabrakan dengan Sesil.
"Orang mah tolongin kek,lu cowok apa bukan si?"gumam Sesil kesal.
"Apa perlu gue liatin pisang gue ke elu?"tanya Arkan meyakinkan Sesil.
Sesil mengernyitkan dahinya,"Ih dasar ketos mesum,bisa-bisa nya orang kaya lu jadi ketos."
"Ya itu si kehendak yang diatas,jangan lupa pulang sekolah perpus!"ucap Arkan,lalu melenggang pergi begitu saja.
"Ih dasar ketos sialan,btw handphone gue mana?"Sesil mengedarkan pandangannya,mencari handphone nya,dan handphone nya pun tergeletak tak jauh dari nya dengan kondisi mengenaskan.
"Masyaallah handphone gue,ini semua gara-gara tuh ketos sialan,awas aja lu Arkan,gue bakal bales semua perbuatan lu!!"
Sesil pun berjalan pergi memasuki kelas dengan perasaan kesal.
"Oy Inem,kenapa muka lu begitu?"tanya Satria saat melihat Sesil.
"Diem lu Satria baja hitam!huuaaaa....bunda handphone Sesil hancur kek hati,"dumel Sesil.
"Yailah pagi-pagi udah ngedumel aja lu Sil,"ucap Renata.
"Ya gimana ga ngedumel?handphone gue retak gara-gara tuh ketos sialan."
"Maksud lu calon laki gue?si Arkan?"tanya Renata.
"Idih orang kek gitu mau lu jadiin laki?kalo gue si mending jadi perawan tua."
"Ga boleh gitu lu Sil,Arkan itu tuh perfect tau ga?dan lu tuh ga boleh sembarangan ngejudge dia,mau luh dimakan hidup-hidup sama fans nya Arkan?"
"Iya salah satu nya elu kan,udah ah jangan bahas tuh ketos sialan,kalo sampe lu nyebut nama dia lagi,gue yang makan lu hidup-hidup!"
"Iya Sil,galak amat si."
"Awas aja lu kan,gue ga bakal tinggal diem dengan apa yang udah lu perbuat pada handphone gue!"pekik Sesil dalam hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!