NovelToon NovelToon

MY LOVE CEO KRISNA

Prolog

Pria berparas tampan itu mengerjapkan perlahan manik-manik matanya yang indah karena silau sinar matahari mulai menelusup masuk dari celah jendela kamarnya.

Ia kemudian merubah posisinya untuk duduk, mengumpulkan kembali sisa kesadarannya dari rasa kantuk yang masih melekat pada tubuhnya.

Tak selang beberapa lama dia bangkit dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya.

Dia berdiri di depan wastafel untuk menyikat giginya secara perlahan. Sesekali dia menatap wajahnya di depan cermin wastafel. Menghembuskan nafasnya perlahan, lalu berkumur.

Kini Krisna menyadari bahwa usianya sudah semakin matang, namun di usianya yang sudah mulai menginjak 28 tahun ini, yang ia pikirkan hanyalah kesuksesan untuk perusahaan orang tuanya.

Krisna tersadar dari lamunannya, ia lalu membasuh wajahnya beberapa kali dengan air. Agar dirinya kembali tersadar pada kenyataan yang ada.

Dengan gesit Krisna melepaskan pakaian yang melekat pada tubuhnya. Air mulai mengalir deras dari shower dan membasahi tubuh Krisna.

Sesaat Krisna memejamkan matanya, menikmati setiap aliran air yang mengalir pada tubuhnya. Rasa segar dan nyaman pada tubuhnya mulai membuat pikirannya lebih tenang.

Usainya dari ritual mandinya, Krisna melilitkan tubuh bagian bawahnya dengan handuk. Sekilas ia menatap cermin di wastafel lagi dan menyisir rambutnya yang basah dengan tangan ke arah belakang.

Begitu juga terlihat jelas lekuk otot yang terbentuk pada perut dan tubuhnya yang lain. Bisa di katakan Krisna memang memiliki paras dan bentuk tubuh yang sempurna.

Setelah keluar dari kamar mandi, Krisna membuka lemarinya yang cukup luas. Memilih kemeja putih polos dengan setelan jas berwarna hitam serta di padukan dengan dasi yang senada.

Setelan tersebut semakin menambah akan kegagahan dan ketampanan yang Krisna miliki. Usai merapikan rambut dan mengenakan sepatu kets nya, Krisna bergegas menuju perusahaan.

***

3 Tahun berada di Los Angeles, semakin membuat Krisna menjadi sosok yang semakin dingin dan acuh. Namun hal itu tidak berlaku bagi para artis maupun wanita terpandang di sana.

Hal tersebut menjadikan kesempatan emas bagi mereka untuk membuat scandal dengan pebisnis tampan ini.

Karena selama ini Krisna sangat acuh dan tidak peduli apapun mengenai scandal yang terus menimpanya. Entah dengan artis atau wanita di tanah air maupun di luar negeri.

Seakan Krisna mengakui hal tersebut, akan tetapi sampai saat ini sama sekali tidak ada konfirmasi resmi atas hubungannya yang terus berganti pasangan wanita.

Kali ini Krisna di pasangkan dengan Rose artis cantik yang sedang naik daun di Los Angeles. Parasnya begitu menawan dan memiliki wajah yang cukup imut.

Karena Krisna sedang menyeponsori film yang sedang di bintangi artis cantik ini, sehingga hal itu membuatnya beberapa kali harus berinteraksi dengan Rose. Meskipun yang berbicara adalah sekretarisnya.

Tentu saja artis cantik ini memanfaatkan hal tersebut untuk mendekati Krisna. Agar ketenarannya semakin tinggi, di tambah lagi Rose memang tertarik dengan Krisna karena kekayaan serta ketampanan yang di milikinya.

“Bagaimana menurut Tuan Kris dengan baju ini?” Ucap Rose manja.

“Terserah kau saja.” Jawabnya singkat.

Krisna lebih memilih duduk diam dan memainkan ponselnya. Sedangkan Rose masih sibuk memilih gaun untuk ia kenakan saat perilisan filmnya.

Karena sebelumnya Rose sengaja memaksa Krisna untuk membelikannya gaun dengan alasan sebagai tanda sebelum perpisahan mereka.

Memang usainya film yang Rose bintangi di rilis dan di tayangkan, dia akan segera pergi ke Korea untuk membintangi film barunya yang lain.

Sehingga Rose merencanakan hal ini untuk membuat scandal dengan Krisna sebelum dirinya pergi, agar kepopulerannya semakin naik.

Paparazi yang selalu mengincar berita tentang pebisnis sukses ini pun tak menyia-nyiakan berita tersebut. Karena di setiap berita Krisna selalu saja bisa menjadi trending topik panas.

Beberapa potret foto kebersamaannya dengan Rose telah berhasil di dapatkan oleh paparazi tersebut.

Benar saja, keesokan paginya berita Krisna lagi-lagi menjadi pencarian utama. Sedangkan di sisi lain gadis cantik yang terus mengikuti perkembangan Krisna dari berita hanya mampu mencengkeram kuat-kuat tangannya.

“Aku tidak tahan lagi, besok aku harus menyusulnya ke sana.” Ucap gadis itu geram.

***

“Mohon maaf Tuan, anda masuk dalam trending pencarian berita lagi.” Ucap Anton sekretaris pribadi Krisna.

“Biarkan, kamu tangani seperti biasa.”

“Baik Tuan.”

“Dengan hal ini semoga kamu bisa membenci dan melupakanku.” Gumam Krisna lirih.

Sekilas terlihat sorot matanya yang menyedihkan, setelah sekian lama Krisna tak menunjukkan emosi pada wajahnya. Dirinya lalu menghembuskan nafasnya perlahan dan kembali pada raut wajahnya yang dingin tanpa ekpresi.

“Pesawat dengan jurusan Los Angles akan segera berangkat, mohon untuk segera memasuki pesawat, terima kasih.”

Fiona dengan senyum mengembangnya duduk santai di kursi pesawat. Hari yang telah lama dia nantikan, sudah tiga tahun Fiona harus terpisah dengan Krisna. Kini Fiona bersemangat kembali untuk mengejar cinta Krisna.

Setelah tiga tahun lamanya Fiona terus bekerja keras di perusahaan papanya, agar dirinya dapat berhasil mendapatkan proyek di Los Angeles. Agar hal ini bisa menjadi alasannya untuk pergi ke sana menyusul Krisna.

Meskipun tanpa hal ini Fiona bisa pergi begitu saja ke sana, namun jika Fiona langsung mengikuti Krisna ke Los Angeles waktu itu, yang ada Krisna akan segera mengusirnya pergi dan tidak ada alasan bagi Fiona untuk tinggal di sana.

“Aku datang Krisna, tunggu aku. Dan aku tak akan lagi panggil kamu Kakak, ini akan menjadi satu bentuk protesku padamu.” Gerutu Fiona.

Pesawat akhirnya lepas landas menuju Los Angeles. Dalam perjalanan panjang, Fiona memilih membaca buku dan mendengarkan musik. Di temani dengan segelas coklat panas.

***

Fiona merenggangkan otot-ototnya seusainya turun dari pesawat. Wajahnya kini penuh dengan semangat, ia pun berjalan menuju mobil yang sengaja di pesan untuk menjemputnya menuju apartemen dekat rumah yang Krisna tinggali.

Meski cukup jauh dari perusahaan yang sedang bekerja sama dengannya, tapi Fiona tak mempermasalahkan hal itu. Karena bagi Fiona proyek itu hanya jadi satu alasan agar dia bisa tinggal lama di Los Angeles. Yang terpenting baginya sekarang bisa mengawasi Krisna sepanjang hari.

“Rumahnya cukup besar, apartemen ini benar-benar sesuai seleraku. Cukup jelas melihat pemandangan rumah Krisna dari sini.”

“Tunggu saja Krisna, aku akan mulai membuntutimu kemana pun kau pergi.” Ucap Fiona sembari tertawa ringan.

“Waktunya aku mandi dan istirahat dulu. Besok baru akan aku mulai aksiku.”

Fiona lalu memanjakan tubuhnya dengan mandi di bath up yang penuh dengan busa. Sembari menghirup aromaterapi dari lilin yang di buat khusus dan menikmati wine dengan kadar alkohol rendah, yang sengaja ia bawa dari rumah.

Drt drt drt

“Hallo.”

“Maaf mengganggu Nona Fiona, saya hanya ingin memberitahukan bahwa saya akan berangkat hari ini menyusul anda.” Ucap sang sekretaris pribadi Fiona.

“Baiklah, nanti sesampainya di sini aku akan memesankan mobil untuk menjemputmu.”

“Terima kasih Nona, kalau begitu saya tutup panggilannya Nona.”

“Oke.”

Fiona kembali menikmati ritual mandinya. Sekitar hampir satu jam berendam, Fiona lalu membasuh tubuhnya dan mengenakan handuk. Dia lalu keluar dari kamar mandi dan mulai membuka kopernya yang sama sekali belum ia bongkar.

Fiona lalu memilih baju tidur santai untuk ia kenakan, bercorak polkadot berwarna pink. Setelah mengenakannya, barulah Fiona memasukan pakaiannya yang lain ke dalam lemari dan mulai menata barang-barang yang ia bawa.

“Aku sangat lapar setelah mandi, untung saja aku membawa makanan instan. Jadi aku tidak perlu repot keluar mencari makanan.” Gumamnya sendiri.

Usainya selesai menikmati makanannya, Fiona langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Rasa kantuk mulai menyerangnya, hingga dirinya mulai terlelap dalam tidurnya.

.

.

.

.

.

BERIKAN AUTHOR CINTAMU ....😘😘😍😍🤗

Los Angeles

Seperti biasa Anton sekretaris Krisna mulai membacakan agenda yang akan di lakukan oleh Krisna malam ini hingga besok.

“Tuan besok perilisan film Nona Rose, apakah tuan akan hadir dalam pesta jamuan mereka.”

“Atur saja, aku akan pergi.”

“Baik Tuan.”

Krisna menarik perlahan dasinya, rasa lelah mulai menyerang tubuh dan pikirannya. Dirinya lalu menyesap kopi hitam yang berada di mejanya, membasahi tenggorokannya yang mulai terasa kering kembali.

Hari ini moodnya begitu kurang bagus, hatinya sedikit merasa gelisah. Krisna berkali-kali tidak fokus pada pekerjaannya, dan bahkan sudah beberapa gelas kopi yang ia habiskan.

“Ada apa denganku hari ini? Apa akan terjadi sesuatu?” Gumamnya sendiri.

Krisna lalu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ruangan sekretaris pribadinya, yang terletak di depan ruangannya.

“Aku akan pulang lebih awal.” Ucap Krisna.

“Baik Tuan, saya antar Tuan.”

“Tidak perlu, berikan kunci mobilnya saja.”

“Ini Tuan.”

Tanpa membantah sekretaris Krisna lalu memberikan kunci mobil tersebut padanya. Dia tahu betul Krisna dalam mood yang tidak baik, sehingga sekertarisnya lebih memilih tidak membuat masalah pada boss nya tersebut.

Krisna melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tatapannya hanya terfokus pada jalanan, namun hatinya masih terus saja merasa gelisah.

Sesampainya di rumah Krisna lalu mengambil obat tidur di dalam nakasnya. Tanpa membersihkan dirinya, Krisna langsung meminum obat tidurnya. Dia berharap agar perasaanya saat bangun nanti bisa membaik seperti semula.

***

Saat Krisna membuka matanya, ternyata hari sudah mulai petang. Perasaannya kini pun jauh lebih baik dari sebelumnya, Ia pun beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Kini waktu telah menunjukkan pukul 08.00 malam, dengan handuk yang masih melekat di tubuhnya Krisna berjalan perlahan ke arah lemari es penyimpan minuman yang memang khusus ia sediakan di kamarnya.

Krisna mengambil satu kaleng soda untuk ia sesap, begitu terasa sangat menyegarkan saat soda itu menyentuh tenggorokannya. Krisna lalu kembali ke tempat tidurnya dengan posisi setengah duduk.

Dirinya mulai membuka laptopnya untuk mengecek pekerjaannya yang sempat tertunda hari ini. Krisna pun mulai menyibukkan dirinya kembali dengan setumpuk pekerjaannya.

Jemarinnya mulai aktif menekan tombol keyboard di hadapannya. Pandangannya pun hanya terfokus pada layar laptopnya.

Satu jam berlalu sudah Krisna berkutat dengan laptopnya. Dirinya pun menyudahi aktifitasnya tersebut, ia kemudian bangkit dari posisinya dan mengenakan pakaian santainya.

Krisna lalu keluar dari kamarnya, menyusuri anak tangga satu persatu dengan pasti untuk menuju ruang dapur. Sekilas Krisna melihat isi lemari es nya yang masih tersisa beberapa sayuran dan beberapa jenis bahan mentah lainnya.

“Ternyata besok aku harus berbelanja bahan masakan lagi.” Gumamnya sendiri.

Dirinya memang sengaja selalu mengisi penuh lemari es nya dengan berbagai macam bahan masakan dan buah-buahan karena ia memang sudah terbiasa untuk memasak makanannya sendiri.

Rumah yang ia tinggali juga tidak ada pelayan satu pun, entah itu rumah yang berada di negaranya ataupun di Los Angeles saat ini, karena krisna memang sudah terbiasa sendiri.

Terkecuali di saat ia bekerja, dia akan di dampingi sekretaris pribadinya. Sedangkan untuk pekerjaan membersihkan rumah pun, Krisna menyewa jasa pembersih dan mereka akan bekerja saat dirinya tidak ada di rumah. Sehingga kebersihan rumahnya pun tetap terjaga.

Krisna memang tidak mau mempekerjakan pelayan, Karena dia tidak terlalu suka keramaian. Bahkan sekretaris pribadinya pun hanya datang ke rumah saat Krisna menyuruhnya untuk datang.

Usainya Krisna mengambil bahan masakan yang ia inginkan. Krisna mulai memakai apron berwarna hitam, dia mulai mencuci bahan-bahan tersebut dengan bersih.

Krisna perlahan mengolah bahan tersebut sesuai dengan yang ia inginkan. Tak butuh waktu lama Krisna telah usai mengolah bahan tersebut menjadi makanan yang lezat.

Krisna lalu membawa dua menu makan malamnya ke meja makan untuk segera ia santap. Ia mulai menikmati makan malamnya tersebut seperti biasa hanya seorang diri.

Lain dari yang dilakukan oleh Krisna, Fiona sedang merutuki dirinya sendiri karena bangun terlambat. Kini dia hanya menatap kesal dari jendela apartemennya ke arah rumah Krisna karena dia tidak berhasil melihat kepulangan Krisna.

“Awas saja kamu Krisna, meski hari ini kamu lolos dari pengawasanku. Tapi tidak dengan besok.” Ucapnya dengan mulut yang penuh dengan camilan.

Fiona lalu beranjak dari duduknya dan membuka lemari es nya untuk mengambil minuman kalengnya.

“Sepertinya besok aku juga perlu berbelanja beberapa makanan instan dan minuman kaleng lagi. Ternyata tidak banyak yang ku bawa dari rumah.” Celotehnya sendiri.

Usainya Fiona menghabiskan camilannya, dia menyibukkan dirinya dengan bermain game. Karena baru lusa dia akan memulai pekerjaannya di sini.

“Lusa aku sudah mulai ke lokasi resort itu di kerjakan, waktuku pasti akan tersita dengan pekerjaan ini dan aku pasti akan lebih sulit mengawasinya.”

“Sepertinya aku memang membutuhkan seseorang untuk membantuku mengawasinya. Agar dia terhindar dari para wanita beracun itu.”

“Aku cukup heran, Mengapa Krisna tidak memberi kejelasan tentang hubungannya yang terus berganti pasangan kepada media? Apa dia sengaja melakukannya?”

“Arrrggghhh!! Sudahlah aku pusing memikirkannya. Lebih baik aku lanjut bermain game lagi.” Celoteh Fiona kesana kemari.

***

Keesokan harinya Fiona sudah bersiap untuk mengikuti gerak gerik Krisna, dengan kacamata hitam dan kerudung kepala untuk menutupi jati dirinya.

Fiona mulai mengikuti Krisna dari rumahnya, cukup lama Fiona menatap ketampanan Krisna yang semakin mempesona.

“Ah..!! Sadarkan dirimu Fio, kamu harus fokus mengikutinya hari ini.” Celetuknya sembari menepuk kedua pipinya, agar tersadar.

Semua kegiatan Krisna hari ini cukup normal bagi Fiona. Hingga waktu menjelang sore, Fiona pun memilih untuk kembali ke apartemennya. Setelah dia sudah memastikan Krisna juga akan pulang.

Tak lupa saat perjalanan pulangnya, Fiona pergi ke supermarket yang tidak terlalu jauh dari apartemennya. Dia berbelanja beberapa makanan instan, minuman serta camilan yang lainnya.

Fiona tidak pernah mengira bahwa dirinya dan Krisna berselisih jalan. Saat Fiona telah memasuki gedung apartemennya, Krisna pun keluar dari kediamannnya.

Dengan pakaian santainya, Krisna pergi berbelanja ke supermarket yang baru saja Fiona datangi. Lain dari yang di beli oleh Fiona, Krisna lebih banyak berbelanja bahan makanan segar dan daging.

Fiona melenggangkan langkah kakinya dengan gembira, perlahan ia memasukkan kode masuk apartemennya. Namun Fiona terkejut saat dirinya mendapati seseorang berada dalam apartemennya.

“Aaa...!!! Siapa kamu?!”

Brukkk....!!!

Hingga semua barang belanjaannya pun jatuh berserakan di lantai.

.

.

.

.

.

.

BERIKAN AUTHOR CINTA KALIAN❤️😘🤗🙏

NOTE:

Maafkan Author yang terlambat Up lagi, Karena kesibukan dunia nyata yang sama sekali tidak bisa di tinggalkan. Semoga kalian selalu setia menanti.🙏🙏

Terima Kasih atas dukungan kalian.😘😘

Menguntit

Fiona melenggangkan langkah kakinya dengan gembira, perlahan ia memasukkan kode masuk apartemennya. Namun Fiona terkejut saat dirinya mendapati seseorang berada dalam apartemennya.

“Aaa...!!! Siapa kamu?!”

Brukkk....!!!

Hingga semua barang belanjaannya pun jatuh berserakan di lantai.

“Haih...ternyata kau Lili. Sungguh membuatku terkejut saja." Ucap Fiona sembari memegangi dadanya.

“Maafkan saya Nona, telah membuat anda terkejut.” Sahut Lili sekretaris pribadi Fiona.

“Sudahlah, aku sendiri yang lupa bahwa aku sudah memberikan kode masuk apartemenku padamu.”

Lili pun hanya mengangguk dan mulai membantu Fiona untuk mengambil kembali belanjaannya yang berserakan di lantai.

Setelah Fiona dan Lili selesai merapikan semua belanjaannya pada tempatnya, Fiona pun lalu mengambil dua kaleng minuman soda dan di berikan pada Lili satu.

“Minumlah, kamu pasti lelah.” Ucap Fiona.

“Terima kasih Nona, saya sama sekali tidak lelah. Ini adalah perjalanan yang cukup menyenangkan bagiku Nona.” Sahut Lili gembira.

“Ada benarnya juga ucapanmu Li.” Sahut Fiona tersenyum penuh arti.

“Oh ya, kamarmu berada di sebelah kamarku. Masukanlah barang bawaanmu ke sana.” Ucap Fiona kemudian.

“Baik Nona, terima kasih sudah mengizinkan saya dan memberi saya tempat tinggal bersama anda.” Sahut Lili.

“Tidak masalah Li, aku hanya ingin mempermudah pekerjaanku di sini. Anggaplah ini rumahmu sendiri, jadi jangan terlalu sungkan.”

“Baik Nona.”

“Bagaimana perkembangan proyeknya saat ini Li?”

“Sejauh ini semuanya masih aman terkendali Nona. Dan besok adalah jadwal kita berkunjung ke perusahaan HL, serta meninjau secara langsung proyek tersebut Nona.” Jelas Lili.

“Baiklah, besok aku harus bangun pagi. Tapi untuk sekarang lebih baik kamu membersihkan diri dan istirahat lebih awal. Aku harus pergi ke luar sebentar Li.” Ucap Fiona tergesa.

“Ada apa Nona? Apakah ada masalah? Biar saya bantu.” Celoteh Lili.

“Tidak perlu Lili, ini masalah pribadiku. Aku pergi dulu ya.”

“Baik Nona, berhati-hatilah saat mengemudi.”

“Oke.”

Tanpa di sengaja saat Fiona sedang berbincang dengan Lili sekertarisnya, dari balik kaca apartemennya, Fiona melihat Krisna dengan pakaian rapi dan formal keluar dari rumahnya.

“Aku harus segera menyusulnya sekarang.” Gumam Fiona dalam hati.

“Untung saja tadi pagi aku berhasil memasang alat pelacak pada mobilnya.” Ucap Fiona dengan senyum liciknya.

Fiona dengan hati-hati mengikuti arah mobil Krisna berjalan. Tak butuh waktu lama mobil Krisna tiba di salah satu hotel bintang lima di Los Angeles.

Di sana sudah banyak wartawan serta tamu yang hadir. Terutama para tamu yang hadir ini kebanyakan dari kalangan para selebritas.

Tentu saja para wartawan tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mencari berita dari para selebritas tersebut.

“Aku tidak mempunyai undangan untuk kesana, tapi aku harus bisa masuk ke dalam untuk melihat apa yang Krisna lakukan di sana.” Gumam Fiona pada diri sendiri.

“Ah iya, aku akan menyamar sebagai pelayan partime di sana. Pastinya mereka akan membutuhkan banyak pelayan. Idemu sangat cemerlang Fio.” Celetuk Fiona membanggakan dirinya.

Fiona pun bergegas masuk ke hotel melalui pintu karyawan. Dia pun segera berpura-pura sebagai pekerja partime yang terlambat. Setelah mendapat beberapa omelan dari sang manager hotel, Fiona akhirnya berhasil mendapatkan seragam pelayan.

“Maaf Pak, di mana ruang ganti untuk pelayan?”

“Heh..di sebelah sana!! Cepatlah, acaranya akan segera di mulai. Jangan sampai kamu membuat masalah di pesta Nona Rose ini. Mengerti!!” Celoteh sang manager lagi.

“Baik Pak.” Sahut Fiona pura-pura takut.

Fiona secepat kilat segera mengganti pakaiannya dan segera ikut berbaris dengan rekan kerja yang lainnya untuk mendengarkan instruksi dari kepala pelayan.

Usainya mendapatkan instruksi dan tugasnya masing-masing. Mereka pun segera berpencar sesuai di mana mereka di tempatkan dan pekerjaan apa yang harus mereka lakukan.

Kebetulan sekali Fiona mendapatkan pekerjaan yang cukup mudah. Ia mendapatkan bagian untuk menata wine di meja, sehingga dirinya mampu mengawasi Krisna dari kejauhan.

“Tunggu dan lihatlah apa yang akan aku lakukan pada wanita licik itu.” Gumam Fiona lirih.

“Tak akan semudah itu kamu bisa memanfaatkan Krisnaku untuk ketenaranmu. Akan ku usir kau secara halus.” Ucap Fiona lagi dalam hati.

“Hei Fio!! Kamu sedang melihat apa?” Tanya rekan kerjanya.

Hal itu cukup membuat Fiona terperanjat karena terkejut.

“Ah..tidak ada, aku hanya bahagia bisa bertemu secara langsung dengan idolaku di sini.” Kilah Fiona.

“Ternyata kamu juga fans berat Nona Rose. Itu berarti kita sama.” Ucap rekan kerjanya dengan gembira.

“I...iya.” Sahut Fiona dengan senyum paksa.

Fiona harus terpaksa berbohong agar rekan kerjanya tersebut tidak mencurigainya.

***

Usainya acara resmi perilisan film Rose, mereka pun melanjutkan ke acara sesi tanya jawab seputar film ataupun pertanyaan pribadi lainnya. Hingga tiba pada sesi-sesi terakhir tanya jawab, berhasil membuat Fiona kesal.

“Bolehkah saya tahu sudah sejauh mana hubungan anda dengan pebisnis tampan di sebelah anda Nona Rose?”

“Ah..jangan salah paham, kami ini hanyalah teman. Dia sangat baik padaku dan selalu menjagaku selama aku melakukan shooting filmnya. Kami tidak memiliki hubungan yang seperti itu.” Sahut Rose penuh taktik dan siasat.

Hal itu semakin membuat para wartawan akan selalu mengejar berita tentang dirinya dan Krisna, seolah-olah Rose sengaja menutupi hubungannya dengan Krisna.

Sedangkan Krisna sendiri hanya memilih diam saat para wartawan mencoba mewawancarainya. Mereka pun sebenarnya cukup tahu bahwa CEO satu ini sangat sulit untuk berbicara, apalagi di depan umum seperti ini.

Sehingga pada akhirnya mereka hanya memilih untuk terus mewawancarai Rose dan menggali informasi dari mulut artis cantik tersebut. Tentu saja hal tersebut menjadikan keuntungan tersendiri bagi Rose.

“Karena kamu tidak menepis hubungan ini. Maka aku akan membuat publik semakin mengira kita benar-benar pasangan.” Ucap Rose dalam hati.

Semakin Fiona mendengar pernyataan serta jawaban-jawaban yang Rose berikan kepada para reporter, dirinya semakin kesal dan marah di buatnya.

Namun Fiona harus tetap menahan amarahnya. Agar rencana untuk mengusir salah satu wanita pengganggu krisna ini berjalan sesuai keinginannya.

Sesi tanya jawab pun berakhir. Kini para tamu undangan perjamuan pesta Rose mulai memasuki aula pesta dan mulai menikmati segala hidangan yang sudah di sediakan. Dan para wartawan pun di larang untuk memasuki area tersebut.

“Tunggu saja kau wanita licik, aku akan segera mendepakmu dari sisi Krisna.” Gerutu Fiona dalam hati.

Tanpa di duga Krisna tidak lama mengikuti perjamuan pesta Rose, dia memilih untuk segera pulang dan istirahat. Tentu saja Fiona segera pergi berganti pakaian dan mengikuti Krisna lagi.

“Syukurlah wanita licik itu tidak mengekorinya.” Celetuk Fiona lega. Saat dirinya telah melihat Krisna memasuki kediamannya.

“Aku juga harus kembali ke apartemenku, besok aku harus memulai aktifitas kerjaku lagi.”

Krisna sempat merasa ada yang diam-diam mengikutinya. Dia mencoba menyembunyikan dirinya dan melihat mobil yang di tumpangi oleh Fiona berjalan pergi dari depan rumahnya.

Krisna sama sekali tidak mengetahui siapa pengendara di dalam mobil tersebut. Dan dia pun kehilangan kesempatan untuk melihat plat nomor mobil tersebut, hingga membuatnya merasa kesal.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA KLIK LIKE UNTUK AUTHOR YA ❤️🤗😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!