NovelToon NovelToon

Ibu Untuk Sahabatku

Duo A

Alena dan Angel bersahabat sejak mereka mulai duduk di bangku SMA. Sama-sama tumbuh di keluarga yang tidak lengkap membuat mereka sangat dekat dan saling melengkapi.

Ayah Alena sudah meninggal sejak Alena berusia dua tahun. Sedangkan ibu Angel pergi meninggalkan Angel ketika Angel berusia lima tahun.

Angel menganggap bunda Alena seperti ibunya sendiri, begitupun Alena, ia pun menganggap ayah Angel seperti ayahnya sendiri.

Setiap pagi bunda Alena selalu menyiapkan dua kotak bekal untuk Alena dan Angel. Setiap hari mereka pergi sekolah bareng diantar ayah Angel ,karena Kebetulan rumah mereka searah.

"bun, pergi ya " Alena pamit sambil mencium punggung tangan bundanya.

"Hati-hati " ucap bundanya seraya memberikan kedua kotak makan yang sudah ia siapkan.

Setelah mengambil kedua kotak bekal tersebut Alena bergegas masuk ke mobil

"nih bekal makan loh " Alena memberikan kotak makan bagian Angel.

"Jadi ga enak ngerepotin bunda kamu terus " ucap Doni sambil melajukan mobilnya meninggalkan rumah Alena.

"gapapa kok om " jawab Alena.

Tak lama mobil yang dikendarai Doni pun berhenti tepat didepan gerbang sekolah SMA NUSA BANGSA. Setelah salim keduanya masuk ke sekolah melalui gerbang utama.Tak lama beli tanda masuk pun berbunyi.

Jam pertama pelajaran biologi. Bu Maya menerangkan materi tentang ciri-ciri dan cara replikasi virus. Selama pelajaran Biologi, Angel terlihat sangat mengantuk, beberapa kali Alena menyikut lengan sahabatnya itu supaya tetap terjaga.

"ANGEL SANA KE KAMAR MANDI, CUCI MUKA !" suara menggelegar bu Maya membuat rasa kantuk Angel lenyap seketika.

"iya bu " Angel berjalan keluar kelas menuju kamar mandi. setelah membasuh mukanya gadis itu kembali ke kelas dan duduk di samping Alena dengan wajah lebih segar.

"semalam begadang lagi " tebak Alena. Angel mengangguk.

"gue telponan nyampe jam 2 malem " bisik Angel.

" lu telponan sama si Arya apa si Ryan? " tanya Alena. Setau Alena dua cowok itu yang sedang dekat dengan sahabatnya itu.

"dua-duanya lah.. gantian " jawab Angel nyengir.

"ga normal luh " Alena melempar bulatan kertas ke wajah Angel.

"yang ga normal itu elu.. masa ga suka cowok " timpal Angel. "gua jadi takut deket-deket lu " Angel bergidik ngeri.

"Angel ih.. gua normal tau " Alena tak Terima di bilang tidak normal

"kalo lu normal kenapa si Rangga lu tolak? padahal semua cewek disekolah ini ngantri mau jadi pacarnya.. termasuk gue"

"dia bukan type gue. .. gue suka laki-laki yang mateng "

" mangga kali mateng "

"ANGEL.. ALENA KALAU MAU NGOBROL DILUAR SANA "

Keduanya langsung terdiam. "luh sih.. " Alena menyikut lengan Angel.

"lu juga " Angel balas menyikut lengan Alena.

"ANGEL.. ALENA "

********

Jam istirahat pun tiba, Angel dan Alena memilih diam dikelas

"Al.. malam minggu gue nginep di rumah lu ya.. si papih keluar kota " Angel membuka kotak makan dari bunda Alena dan menyantapnya.

"ya.. asal jangan minta dikelonin bunda aza, gue ga iklas " ucap Alena disela makannya.

"pelit banget sih lu.. kan gue juga pengen ngerasain kasih sayang seorang ibu " lirih Angel.

"kenapa lu ga suruh papih lu nikah lagi aza, dia kan masih ganteng, pasti banyak tuh cewek yang mau sama duda keren kayak papih lu "

Angel menatap Alena tidak suka. "gue ga mau membagi papih gue sama siapapun " ucap Angel posesif.

"kan biar ada yang ngelonin.. jadi lu ga usah minta dikelonin bunda gue lagi "

"pelit amat luh..biar adil lu boleh minta dikelonin papih sono "

"what..? gila lu.. " Alena menoyor kepala Angel

Dasar si Angel kalo ngomong asal jeplak, ga pernah dipikir dulu rutuk Alena.

*****

Malam minggu ini Angel bermalam di rumah Alena,sudah menjadi kebiasaan wajib jika papihnya keluar kota. Doni percaya putrinya akan baik-baik saja dalam pengawasan bunda Alena.

"Al.. lu ga nyesel udah nolak si Rangga? " tanya Angel, rupanya ia masih penasaran kenapa sahabatnya itu tidak menerima cinta Rangga sang idola di sekolah.

"gak lah.. "

"padahal dia pinter, ganteng.. tajir lagi "

"kalo lu mau ambil aza "ucap Alena enteng

"emang cowok kayak gimana sih yang lu mau? " Angel semakin penasaran.

"Yang dewasa, ke bapak an " jawab Alena

"maksud lu bapa-bapa? " tanya Angel polos disusul lemparan bantal dikepala Angel.

"iiihhh.. Angel ga nyambung ngomong sama lu " Alena merajuk.

Sebenarnya Angel cukup paham apa maksud Alena,Sahabat nya itu begitu mendambakan laki-laki yang ke bapak an karena ia merindukan kasih sayang seorang ayah. ia hanya pura-pura tidak mengerti dengan maksud menggoda Alena.

"dari kecil gue merindukan sosok seorang ayah, gue iri sama lu punya papih yang sayang banget dan melindungi anaknya. nah gue sama bunda harus bisa melindungi diri sendiri " ucap Alena sendu. ada kabut tipis dimata indahnya.

"sama gue juga iri lu punya bunda, sedangkan ibu kandung gue pergi entah kemana. "

akhirnya kedua sahabat itu saling berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.

"ngomong-ngomong papih lu sekarang sering keluar kota ya "

Angel terdiam.Benar kata sahabatnya itu. Ia baru sadar kalau akhir-akhir ini papihnya sering ke Bandung, tiap akhir pekan malah.. tiba-tiba ada ketakutan muncul dihati gadis itu. Apa mungkin papihnya sedang dekat dengan seorang wanita disana? membayangkannya saja membuat gadis itu sedih.Ia tidak mau membagi kasih sayang papihnya kepada siapapun.

" woi.. ngelamun " Alena melemparkan bantal ke arah Angel. Alena tertegun melihat raut wajah Angel yang tiba-tiba sendu.

"Al.. apa mungkin papih sedang dekat dengan perempuan ya di Bandung? " tanya Angel lirih

Oh jadi itu yang membuat Angel tiba-tiba terlihat sendu. Alena menggedikan bahunya

"seandainya iya juga rasanya wajar njel.. papih lu kan sudah lama menduda. Ia pasti membutuhkan seorang pendamping hidup.Kelak kalo lu nikah siapa coba yang ngurusin dia. Lu kan pasti ikut suami " Alena berusaha memberi masukan sebijak mungkin.

Angel berusaha mencerna semua ucapan sahabatnya itu. omongan Alena ada benarnya juga.

"lu aza gonta ganti pacar bisa.. masa papih lu ga boleh punya pacar. egois luh " Alena kembali melempar bantal ke arah Angel. Kali ini Angel sudah waspada. Ia menangkap bantal yang melayang ke arahnya dan berbalik memukuli Alena dengan bantal. Perang bantal pun terjadi.

"Angel.. Alena.. tidur sudah malam !" teriak bunda Alena dari luar kamar.

"iya bun " jawab keduanya serempak.

"lalu kenapa bunda lu ga nikah lagi ? " tanya Angel.

"bunda ga mau.. tak ada yang dapat menggantikan ayah dihati bunda " lirih Alena

Semenjak ayahnya Alena meninggal, bunda Alena bertekad untuk menjadi orang tua tunggal untuk putri semata wayangnya. Dengan usaha butik yang digelutinya cukup untuk biaya sehari-hari dan pendidikan Alena.

"bunda lu sangat setia " ucap Angel kagum, tidak seperti ibunya yang tega meninggalkan nya ketika masih kecil.

Menginap

Angel dan Alena terbangun ketika ada yang mengguncang tubuh mereka dan menarik paksa selimut dari tubuh kedua gadis itu.

"bangun.. solat subuh ! " titah bunda Alena

Keduanya langsung bangun dan membersihkan diri. Kemudian mereka pun melaksanakan kewajiban solat subuh berjamaah dengan bunda Alena sebagai imamnya.

Setelah selesai keduanya mencium tangan bunda Alena. Bunda mencium kening kedua gadis itu.

Matahari mulai keluar dari peraduannya. Angel dan Alena sibuk didapur membantu bunda Alena menyiapkan sarapan.

"kalau anak perempuan harus sering ke dapur, biar nanti kalau nikah bisa masak buat suami " nasehat bunda

"Angel tuh..pacarnya banyak, lulus SMA pasti langsung ada yang lamar " ledek Alena "makanya harus belajar masak "

"biarin.. daripada lu jomblo "

"biarin jomblo juga gue mah happy "

"sudah.. nanti masaknya ga selesai-selesai " bunda Alena melerai adu mulut kedua gadis itu.

Tak lama tiga porsi nasi goreng tuna extra pedas pun tersaji dimeja makan.

"hmm.. enak banget bun " puji Angel sambil mengunyah nasi gorengnya.

"bunda gue gitu loh " ujar Alena bangga

Selesai sarapan Alena dan Angel kembali membereskan meja makan, kemudian mereka mencuci piring kotor dengan diselingi candaan . Bunda Alena hanya geleng kepala melihat tingkah keduanya.

Menjelang sore sebuah mobil memasuki halaman rumah Alena. Doni turun dengan menenteng sebuah plastik ditangan kanannya.

"papih " Angel nenyambut kedatangan ayahnya dengan sebuah pelukan. Doni mengacak rambut putrinya "kamu ga ngerepotin bunda Alena kan? " tanya Doni

"ga donk pih.. "

Begitu melihat kedatangan Doni, Alena pun mencium punggung tangan ayah sahabatnya itu.

Tak lama bunda Alena keluar. Mereka pun bersalaman

"maaf mba.. Angel sering nginap disini. jadi merepotkan " Doni meminta maaf.

"ga apa-apa saya senang malah Alena jadi ada temennya "

Setelah berbasa-basi Doni pun membawa Angel pulang, setelah sebelumnya menyerahkan satu plastik besar oleh-oleh khas Bandung.

*****

Doni Wijaya menikah dengan Miranda diusia yang masih sangat muda. tak heran diusia yang baru menginjak angka 34 tahun ia sudah mempunyai anak gadis berusia 16 tahun bernama Angel Wijaya.

Pada saat Angel berusia 5 tahun, Miranda tiba-tiba pergi begitu saja. Sejak saat itu tak ada satupun wanita yang dekat dengan laki-laki yang masih terlihat tampan diusianya yang menginjak 34 tahun itu.

Doni pokus pada perusahaannya hingga sukses seperti sekarang dan membesarkan putrinya. Baginya melihat Angel tumbuh menjadi gadis ceria dan sedikit manja sudah membuatnya bahagia.

Sebagai lelaki normal tentu ada niat dalam hati Doni untuk mencari pengganti Miranda. Sudah terlalu lama ia menjadi single parent.

tapi ia khawatir Angel tidak akan setuju.

"pih.. sekarang sering ke Bandung ya " tanya Angel. Doni yang sedang pokus pada jalan di depannya menoleh sedikit ke arah putrinya.

"iya sayang.. kamu mau ikut? kalau mau minggu depan papih ajak kamu "

"emang boleh pih? " tanya Angel. Doni mengangguk yakin. Wajah Angel seketika berbinar

"kalau ajak Alena boleh ga? " tanya Angel

Doni berpikir sejenak. " boleh.. tapi harus minta ijin bundanya dulu "

"papih donk yang mintain ijin bundanya " Angel mengguncang tangan Doni manja.

"iya.. nanti papih yang minta ijin sama bundanya Alena " Doni mengacak rambut putrinya.

"aahh papih ih " Angel merapikan rambutnya yang acak-acakan karena ulah Doni.

"sayang.. kamu di sekolah udah punya pacar ya "

Angel kaget, darimana papihnya tau kalau ia sudah punya pacar

"papih tau dari mana? pasti Alena ya yang bilang "

Doni tertawa kembali mengacak rambut putrinya. Angel tidak menyadari kalau ia telah terkena jebakan papihnya.

"dasar si Alena.. awas kalau ketemu gue uyel-uyel "

"huss jangan gitu Alena ga bilang apa-apa kok.. papih cuma jebak kamu aza " Doni tertawa.

"aah.. si papih mah "

"trus.. Alena juga udah punya pacar? " tanya Doni. Angel menggeleng

"kenapa.. padahal dia cantik. masa ga ada yang suka sama dia? "

"yang suka banyak pih.. bahkan si Rangga cowok idola disekolah juga suka sama dia. Tapi semuanya dia tolak... bukan type nya katanya "

"mungkin dia punya kriteria sendiri.. kata papih sih bagus "

"dia maunya cowok yang sudah matang. Padahal kata aku ngapain cowok mateng bentar lagi busuk.. mendingan yang masih mangkel masih seger "

Doni tertawa mendengar ocehan absurd putrinya.

mobil yang dikendarai Doni memasuki halaman rumah mereka. Doni menurunkan koper kecil dan beberapa kantung plastik oleh-oleh khas Bandung dari mobilnya. Sementara Angel langsung ke kamarnya dilantai atas.

Angel mengambil HP dari tas nya, ia pun menghubungi Alena

"Al.. minggu depan papih ngajak ke Bandung. lu ikut ya "

"𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘪𝘫𝘪𝘯 𝘣𝘶𝘯𝘥𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶 "

"nanti papih yang minta ijin sama bunda lu.. pokoknya lu mesti ikut"

"𝘪𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘶𝘯𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘪𝘫𝘪𝘯. 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘪𝘫𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘨𝘢 𝘪𝘬𝘶𝘵 "

"kalo papih gue yang minta ijin pasti boleh "...

Angel

"𝘰𝘩 𝘪𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘮 𝘋𝘰𝘯𝘪, 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘰𝘭𝘦𝘩-𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘯𝘺𝘢 "

"oke bye "

Angel menutup telpon ketika Doni memanggilnya. "ada apa pih " tanya Angel

"malam ini mau makan apa? biar papih pesenin "

"gimana papih aza " jawab Angel.

Akhirnya Doni memesan makanan melalui layanan siap antar untuk makan malam mereka.

Liburan tak berkesan

Setelah mengantongi ijin dari bundanya, sabtu pagi Angel, Alena dan Doni bertolak ke Bandung. Doni tampak santai dengan celana jeans dan kaos putih, tak lupa kacamata hitam bertengger di hidung mancung nya.

Alena yang duduk dikursi belakang diam-diam mencuri pandang ke arah Doni yang sedang pokus pada jalan didepan nya.Menurut Alena Doni terlalu tampan untuk ukuran ayah yang sudah mempunyai anak gadis. Sementara Angel yang duduk di depan sudah langsung teler begitu mobil memasuki jalan tol.

"Al.. kalau ngantuk tidur aza " Doni melihat Alena melalui kaca.

"ga ngantuk kok om.. " jawab Alena.Sebetulnya Ia mulai ngantuk, tapi Ia tidak tega melihat ayah sahabatnya itu menyetir sendiri. makanya ia memilih tetap terjaga.

"nanti kalau lulus SMA kamu mau lanjut kemana? " tanya Doni

"mau ambil sekolah fashion ,biar bisa lanjutin usaha bunda " jawab Alena.

"sekolah di luar? " tanya Doni lagi

"di Sini aza ,kalau di LN kasian nanti bunda ditinggal " tak bisa dibayangkan jika ia harus jauh dari bundanya.

Doni tersenyum. Astaga kenapa om Doni terlihat sangat tampan sekali batin Alena. Apalagi senyumnya itu.. ya Tuhaan hati Alena jadi meleleh.

Tak bisa dipungkiri kalau diam-diam ia mengagumi pesona ayah sahabatnya itu. Seorang lelaki matang yang betah menduda demi membesarkan putrinya.

"Al.. kenapa? " tanya Doni heran ketika sahabat putrinya itu tiba-tiba diam

"gapapa om.. " Alena tersipu malu.

Mobil yang dikendarai Doni mulai memasuki kota Bandung. Angel mulai membuka matanya

"udah nyampe ya pih? " tanya Angel dengan suara sedikit serak.

"udah dodol.. " jawab Alena

" kita langsung ke hotel apa cari makan dulu? " tanya Doni ketika dilihat jam yang melingkar ditangannya menunjukkan angka 11

"makan dulu " jawab Angel dan Alena serempak.

"oke "

Doni pun melajukan mobilnya menuju sebuah restoran yang tak jauh dari sana. Ia membawa kedua gadis itu ke sebuah meja dan mereka pun memesan makanan.

Selama makan Alena beberapa kali mencuri pandang ketika Doni mengusap noda saus dibibir putrinya.Andai ayahnya masih ada mungkin ia juga akan diperlakukan seperti itu oleh ayahnya.

Selesai makan mereka melanjutkan perjalanan mencari hotel tempat mereka akan menginap.

Sebuah hotel didaerah lembang menjadi pilihan mereka. Setalah chek in Doni pun menggiring kedua gadis itu menuju kamar yang mereka pesan. Angel dan Alena memilih tidur dalam satu kamar, sementara Doni dikamar sebelahnya.

"kalian istirahat dulu, nanti malam kita keluar " ucap Doni sebelum masuk ke kamarnya.

Waktu menunjukan pukul 7malam ketika Doni membawa kedua gadis itu ke sebuah kafe didaerah lembang. Kafe dengan konsep semi outdoor menjadi pilihan Doni kali ini. Angel dan Alena pun sangat menikmati pasta yang mereka pesan dengan ditemani semilir angin pegunungan.

"sayang.. papih ingin kamu bertemu seseorang " ucap Doni sedikit ragu. Angel terperangah begitupun Alena

"siapa pih? " tanya Angel penasaran.

"sebentar lagi datang " jawab Doni

Tak selang 10 menit datang seorang wanita berparas cantik menghampiri mereka. Doni menyambut wanita itu dengan sebuah ciuman di pipinya. Angel dan Alena melongo kaget.

"Hai.. kamu Angel ya ?! " sapa wanita itu ramah "dan kamu...? "

"Alena tante " jawab Alena sopan

"kenalkan ini tante Widia " Doni memperkenalkan wanita itu

Angel hanya melirik sedikit kemudian menyantap pasta nya kembali. Doni terlihat kesal melihat Angel yang tidak sopan. Widia menyentuh tangan Doni mengisaratkan kalau dia tidak apa-apa.

Sementara Alena berada di posisi yang serba salah. Akhirnya ia pun mulai menyantap pastanya.

Widia mencoba mengajak Angel ngobrol dengan menanyakan sekolahnya, hobby..bahkan bertanya apakah Angel sudah punya pacar atau belum. Angel selalu menjawab dengan malas, membuat Doni semakin geram

Widia memberi isyarat agar Doni tidak terbawa emosi menghadapi tingkah putrinya. Sebagai wanita dewasa tentu ia mengerti perasaan Angel yang cemburu melihat ayahnya dekat dengan wanita lain.

Suasana yang tidak nyaman pun berakhir ketika Doni mengajak kedua gadis itu kembali ke hotel. Widia pulang sendiri dengan mobilnya.

"papih sangat kecewa sama kamu " akhirnya Doni mengeluarkan kekesalannya yang dari tadi ia tahan. "papih tidak pernah mengajari kamu tidak sopan kepada orang lain. apalagi kepada orang yang lebih tua " lanjutnya. Sementara matanya pokus pada jalan di depannya.

Angel hanya menunduk, memandang wajah papihnya saja ia tak berani. Gadis itu tau kesalahannya tapi ia tetap tidak suka papihnya dekat dengan wanita lain. Walau mungkin itu terlihat sangat egois dan kekanakan. Angel mengusap ujung matanya yang basah.

Alena pun memilih diam melihat Doni mengeluarkan kekesalannya pada Angel. Belum pernah ia melihat Doni semarah itu. Melihat sahabatnya menangis hati Alena jadi trenyuh.. diusap nya punggung Angel lembut mencoba meredakan kegusaran hatinya.

Tiba dihotel Angel langsung menarik tangan Alena masuk ke kamarnya tanpa mempedulikan Doni yang masih terlihat kesal. Doni menarik nafas kasar dan mengacak rambutnya. Ia tidak menyangka akan mendapatkan reaksi seperti itu dari Angel, padahal ia belum sempat mengutarakan niatnya untuk menjadikan Widia sebagai ibu sambung bagi putrinya. Sepertinya jalan untuk mengakhiri status dudanya akan sedikit terjal.

Sementara Angel menangis sejadi-jadinya dipelukan sahabat nya. Saat ini Alena tidak menceramahi Angel karena khawatir gadis itu akan semakin terluka.

"gue ga rela papih nikah lagi hikhik.. " ucap Angel terisak.

"kan tadi papih lu ga bilang mau nikah lagi.. dia cuma ngenalin temennya "

"iya.. tapi gue bisa nebak ujungnya. emang lu ga nangkep kalau mereka ada hubungan? "

Alena terdiam. tentu saja ia lihat bagaimana Widia memandang Doni penuh cinta.. dan itu membuatnya dadanya terasa sesak.

Kalau boleh jujur ia pun tidak suka jika ayah sahabatnya itu dekat dengan wanita lain. Rasa yang ia sembunyikan sedalam mungkin hingga tak ada orang lain yang tau. Rasa yang malu untuk ia akui.Malam semakin larut, kedua gadis itu pun akhirnya tertidur.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!