NovelToon NovelToon

Dia Maduku

Bab 1

"Berani sekali kalian bermain-main dengan ku khaah...?" Teriakan dari seorang Zahfran mampu mengisi setiap sudut ruangan di sana, kata-kata yang di penuhi ancaman mampu membuat mereka ketakutan. Bahkan suasana di dalam sana sama menakutkannya dengan menghadapi kematian.

Dia adalah Zahfran Malique seorang pria kaya raya berusia 40 tahun.semua berawal dari kesalahan fatal pekerjanya yang membuat seorang Zahfran murka terhadapnya.

"Maafkan kami tuan. Kami akan menggantinya" Pria paru baya itu bersimpuh di kaki Zahfran seraya memohon ampun darinya. Pria parubaya itu bernama Ahsan,ia berusia 60 tahun,dia lah yang membuat seorang Zahfran harus menghukum salah satu dari kekuarganya.

"Dengan apa.? Apa yang kalian punya untuk membayar semua kerugian ku.? Bahkan dengan menjebloskan kalian ke penjara saja tidak sebanding dengan kesalahan yang kalian lakukan." Zahfran Mencengkram kuat leher pria yang sudah berusia 50 tahun itu dengan sangat kuat. Jangakan untuk berbicara,untuk bernafas saja sangat lah sulit.

Sang istri yang melihat suaminya Ahsan yang hampir mati karna kehabisan nafas,ia langsung menghpiri kaki Zahfran memohon agar melepaskan suaminya. "Tuan.lepaskan suami saya.dia bisa mati tuan."

Namun dengan mudahnya Zafran menendang tubuh Ratna hingga tersungkur di lantai,hingga ia meringis kesakitan. "Baj*ngan."

Tiba-tiba Ratna teringat dengan seseorang. "Azky..ya benar,dia cantik,Zahfran pasti akan suka dengan keponakan **angkat** mas Ahsan. aku akan memberikan Azky padanya." Ratna bergumam dalam hati.

"Tuan..tuan.." Ratna kembali menyentuh kaki Zahfran. "saya bisa membayar semua kerugian anda." Ucap Ratna penuh keyakinan.

"Haa..haa..haa....kamu mau bermain-main dengan ku?"

"Tidak tuan,Keponakan kami.. kami akan memberikan keponakan kami sebagai jaminan"

Tangan kekar Zahfran mulai melonggarkan cengkramannya.lalu menendang tubuh Ahsan hingga tersungkur,cepat-cepat Ratna memegang tubuh suaminya dan membantunya untuk duduk. "Kamu gila..dia keponakan ku.bagaimana aku memberikan kepadanya." Kata Ahsan menatap tak percaya pada Ratna.o

"Biar lah mas,selama ini kan dia numpang hidup dengan kita,tidak ada salahnya sekarang kita minta imbalan dari keponakan mu itu." Saut Ratna

"Hentikan omong kosong kalian." Zahfran berteriak membuat Ratna dan Ahsan berhenti berdebat.

Di luar rumah.

Keponakan Ahsan yang bernama Azky khairani gadis cantik berusia 20 tahun itu turun dari angkot setelah pulang dari kegiatan kampusnya. Ia melihat ada beberapa mobil mewah yang terparkir di depan rumahnya dan beberapa pria berjas hitam yang memiliki badan kekar sedang berdiri di depan pintu. "Siapa mereka?" Penasaran sambil terus berjalan.

"Siapa anda?" Tanya seorang penjaga pada Azky menghalangi langkahnya.

"Saya orang yang tinggal di rumah ini.seharusnya saya yang bertanya,siapa kalian?" Azky balik bertanya masih kebingungan.

Di dalam rumah.

" untuk apa aku memelihara keponakan kalian.? Aku sudah banyak memiliki peliharaan di rumah.kalian ingin aku menambah peliharaam baru.?"

"Terserah tuan akan jadikan keponakan kami sebagai apa.bahkan kalau anda ingin menjadikannya sebagai istri anda,kami tidak masalah tuan,asal anda mengampuni kami." Ratna kembali bersimpuh. "Cepat terimalah tuan,setidaknya dengan perginya Azky akan mengurangi beban kami." Ucap Ratna dalam hati.

"Bram" Panggil Zahfran pada salah satu pengawal pribadinya yang selalu siap menerima perintah tuannya kapan saja.

"Ya tuan" jawab Bram sedikit membungkukan badan.

"Ikat kedua tangan mereka di dalam kamar mandi,kunci kamar mandinya dari luar. mereka harus menerima akibatnya karna berani bermain dengan Zahfran."

"Tuaaan..ampun tuaaan" Ratna dan Ahsan berteriak meminta ampunan.

"Mendengar teriakan om dan tantenya dari dalam rumah,Akzy berusaha menerobos masuk walau sempat para penjaga itu kenghalanginya,namun akhirnya Azky berhasil masuk.

"Om,Tante.?" Teriak Azky saat mendapati kondisi tangan,kaki om dan tantenya terikat. "Apa yang terjadi om?" Azky berusaha mendekati om dan tantenya,namun sayang langkahnya terhenti saat tangannya di tarik oleh kedua pengawal itu dengan sangat kuat.

Zahfran terpaku saat melihat kecantikan keponakan dari Ahsan begitu sempurna dengan balutan dres hitam menampakan pahanya yang putih mulus tanpa noda.

Zahfran tak henti-hentinya menatap kagum melihat kecantikan Azky.

Ratna yang menyadari kekaguman Zahfran terhadap keponakannya,nampak senyum simpul di bibir Ratna seolah mendapatkan angin segar. "Pikirkan kembali penawaran kami tuan." Ucap Ratna penuh harap.

"Apa ini,penawaran apa yang tante Ratna berikan?" Gumam Azky dalam hati ketakutan.

"Gadis ini sangat cantik,sangat sayang kalau aku tidak memanfaatkannya. Setidaknya dia akan menjadi hiburan baru ku di rumah." Nampak senyumnya menyeringai kejahatan,membuat Azki semaki ketakuta.

"Bram." Panggil Zahfran.

"Ya tuan."

"Cepat kurung mereka." Titah Zahfran pada Bram."dan bawa gadis itu ke rumah."

"Baik tuan."

Azky yang kebingungan dengan keadaan yang sebenarnya,Berusaha berontak dari para pengawal yang menyeretnya keluar rumah menuju mobil milik salah satu pengawalnya. "Lepaskan saya." Azky terus berontak dan berteriak,namun tidak ada yang bisa menolongnya.

"Lepaskan.. kalian mau bawa saya ke mana? hikss hikss..." Tangisnya semakin deras saat ia sudah berada di dalam mobil yang akan membawanya pergi.

Mobil yang membawa Azky berada di belakang mobil yang di naiki oleh Zahfran.

Sesampainya di kediaman Zahfran,dengan langkah cepatnya ia menuju ruang kerjanya,di ikuti oleh pengawal dari belakang membawa Azky.

"Brugh... pengawal itu menghepaskan tubuh Azky tepat di bawah kaki Zahfran.

"Aaahh.." Teriak Azky yang kesakitan saat tubuhnya membentur lantai dengan kondisi tangan terikat. "Apa yang akan anda lakukan tuan.? Hikss hikss Azky terus menangis.

"Hei...siapa yang membiarkan wajah cantiknya berdarah seperti ini?" Berteriak dengan tangannya mengangkat dagu Azky dengan kasar.

"***Bukannya dia sendiri yang tadi menamparnya sebelum ia masuk ke dalam mobil***?" Ucap Bram dalam hati.

"Apa kesalahan keluarga kami tuan? Kenapa anda membawa ku ke sini? Hiks..hiks.." Azky terus menangis ketakutan.

"Diam.." teriak Zafran. "seharusnya kau bersyukur aku tidak membunuh om dan tante mu dan kamu sudah di jadikan sebagai jaminan atas kesalahan keluarga mu.maka turuti saha perintah ku. mengerti..." Zahfran kembali berteriak.

Tak ingin bersikap lebih keras lagi Zahfran memerintahkan pengawalnya untuk membawa Azky ke dalam gudang. "Bawa dia ke gudang,dan kurung dia di sana."

"Baik tuan." Segera para pengawal itu membawa Azky ke dalam gudang.

Bukan tanpa perlawanan saat para pengawal membawanya,namun tenaganya tidaklah sebanding dengan mereka. Hanya berteriak lah harapan Azky agar ada seseorang yang mau menolongnya. "Tolooong..lepaskan sayaaa.. Hiks..hiks.."

saat para pengawal membawanya ke dalam gudang melewati tangga menuju lantai atas,Azky melihat sosok wanita berhijab memiliki wajah yang sangat cantik sedang berdiri di atas tangga menatap Azky penuh rasa iba. "Siapa wanita berhijab itu..? tolong akuu...."

~

~

~

~

~

~

Yang sudah baca minta jejaknya dong 😘

Like

Like

Like sebanyak-banyaknya seberapa suka para reader dengan cerita aku yang satu ini.😍🙏

Bab 2

"Sepertinya tuan kami akan sangat menyukai mu." Kata salah satu pengawal Zahfran bicara pada temannya.

"Ya.. beruntung sekali dia dapet mainan sebagus ini."

"Berengsek.kalian semua berengseeek..." Suara Azky sangat lantang tanpa ada rasa takut sedikitpun."

"Gilaa..berani juga nih anak teriak-teriak di sini." Katanya dengan senyum menyeringai.

"Siapa kalian? kenapa aku harus takut dengan kalian? jangankan kalian,sekalipun si tua bangaka itu,aku tidak akan takut." Si tua bangaka yang Azky maksud adalah Zahfran Malique yang usianya sudah menginjak kepala 4. Dengan sangat lantang Azky berbicara pada kedua pengawal di hadapannya.

"Jangan macam-macam dengan tuan kami.sekali tuan kami marah,habis kamu." Ucapnya penuh penekanan.

"Aku tidak takut dengan ancaman kalian. pergi...pergiiii..."

"Cih.. " pengawal itu berdecih sambil melempar senyum pada temannya. "Kamu akan segera tau seberapa kejamnya tuan Zahfran. Teruslah bersikap sombong dan melawannya.Ayo kita tinggalkan dia." Ajak pengawal itu pada temannya,lalu mereka pun keluar dari gudang dan menguncinya dari luar.

"Ya Allah..apa yang harus aku lakukan? Aku harus mencari cara agar cepat keluar dari sini." Matanya berkeliling berharap bisa mendapatkan celah agar bisa kabur dari gudang yang mengurungnya.

"Siapa lagi yang mereka bawa?" Tanya wanita itu masih berdiri di atas tangga.sambil menunggu para pengawal itu pergi.

Saat melihat para pengawal tadi,dengan cepat ia menuruni tangga lalu menghampirinya. "Siapa yang kalian bawa?" Tanyanya dengan tegas.

Seketika pandangan kedua pengawal itu langsung tertunduk tidak berani bicara tatap muka selain izin dari tuannya. "Tidak seharusnya anda menghampiri kami nyonya." Kata pengawal.

Tiba-tiba. "Hei..." Dari kejauhan terdengar suara Zahfran begitu menggema saat mendapati pengawalnya sedang berbicara dengan istrinya.

Kedua pengawal itu gemetar ketakutan. "Betul kan,akan ada masalah setiap kali ia berbicara pada laki-laki.sial...kali ini aku yang kena." Gumam salah satu pengawal dalam hati.

"Berani sekali kalian bicara pada istri ku."Kata Zahfran pada kedua pengawalnya.

Ya..wanita berhijab yang Azky lihat tadi itu adalah istri dari Zahfran yang bernama Shafiah,mereka sudah di karuniai seorang putra yang bernama Abiyu,usianya 7 tahun.

Zahfran sangat tidak suka kalau istrinya berbicara dengan laki-laki lain,apa lagi kalau ada laki-laki yang menatap wajahnya,akan membuat ia murka.

"Tidak mas,aku yang tadi memanggil mereka." Ucap Shafiah sambil menggenggam lengan suaminya seraya menenagkan.

"Kau sudah tau aku tidak suka kau bicara dengan pria lain,sekalipun ia pembantu di rumah ini.Bukannya kau sudah tau itu." Ucapnya penuh penekanan.

"Ya mas..aku minta maaf." Menundukan pandanganny.

"Mungkin aku tidak akan menghukum mu,tapi karna kecerobohan mu,aku bisa membunuh mereka."

Sontak ucapan Zahfran membuat kedua pengawal itu merinding ketakutan,hingga kakinya lemas.

Zahfran mengangkat dagu sang istri hingga tatapan mereka bertemu. Tanpa malu ia mencium bibir istrinya dengan lembut di depan dua pengawal yang sedari tadi tidak berani melihat ke arahnya.pandangannya terus ke bawah melihat lantai. Ia ingin menunjukan wanita itu adalah miliknya dan tidak ada satu orang pun bisa merebutnya.

"Jangan lakukan ini di hadapan orang lain mas,aku malu." Ucap shafiah sesaat setelah Zahfran melepaskan ciumannya dan ia berusaha menahan air mata yang sudah ingin terjun bebas karna menahan rasa malu.

"Aku ingin menunjukan pada mereka kalau kau istriku." Ucap Zahfran sambil membelai kepala sang istri yang terbungkus hijab.

"Tapi tidak seperti itu."

"Diam..cukup..aku tidak mau mendengar alasan lagi.pergi ke kamar,dan tunggu aku di sana." Kata Zahfran menahan emosi karna mendapat penolakan dari istrinya.

"Kamu mau ke mana mas?" Tanya Shafiah penuh ke khawatiran.

"Jangan tanya-tanya urusan ku,tugas mu hanya mematuhi perintah suami mu,kau tau?"

Shafiah mengangguk paham.

"Pergilah ke kamar mu." Titah Zahfran,ia pun hanya bisa menuruti perintah suaminya dan kalau melawan,maka dia akan mendapatkan hukuman.

"Pengawal..ikut aku." Titah Zahfran pada kedua pengawal.

"Baik tuan." Pengawal itu pun mengikuti langkah Zahfran dari belakang menuju gudang guna menemui Azky di sana.

Shafiah yang penasaran dengan apa yang akan suaminya lakukan pada tawannnya itu,ia memutuskan untuk membuntuti Suaminya dari belakang secara diam-diam.

Sesampainya di depan pintu gudang,Ia mengintip di balik pintu yang tidak sepenuhnya tertutup dan menguping pembicaraan mereka.

"Hei

Tanpa rasa takut,Azky menatap Zahfran dengan penuh kebencian yang bergejolak.

"Tua bangka..apa untungnya anda menangkap sayaaaa....?" Ucap Azky dengan suara lantangnya.

"Kamu akan menjadi mainan ku gadis kecil." Ucap Zahfran dengan senyum menyeringai.

"Mainan? Kau ingin bermain dengan gadis kecil seperti ku?"

"Waah..berani sekali kau melawan ku,kau tidak takut mati anak kecil?"

"Tidak,aku bahkan akan sangat rela kalau kau ingin membunuhku."

"Tidak akan semudah itu,sebelum kau mati,kau harus membayar semua kesalahan yang keluarga mu lakukan pada ku."

"Apa yang keluarga ku lakukan pada mu bedeb*h." Azky mulai meninggikan suaranya. Lalu plak... dengan sangat kuat tangan Zahfran menampar pipinya hingga mengalir darah di sudut bibirnya.

"Berani sekali kau melawan ku anak kecil." Zahfran mengangakat dagu Gadis itu lalu menghempaskannya dengan kasar.

Sedangkan di luar sana,Shafiah membelalakan matanya saat melihat suaminya menampar pipi tawanannya sangat kencang hingga mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.ingin sekali menolongnya,tapi itu tidak mungkin.

Di dalam.

"Cih..hanya sebuah tamparan tidak akan membuat ku takut pada mu,aku hanya takut dengan tuhan ku Allah. Kalaupun aku harus mati di tangan mu,akan aku anggap itu sebagai takdir Allah pada ku."

"Bagus.semakin kau melawan ku,aku semakin menyukainya." Zahfran menyilangakan kakinya di atas meja,sedangkan Azky berlutut di depannya dengan tangan terikat menatap tajam tanpa rasa takut.

"Gadis itu sangat berani,baru kali ini aku melihat ada orang yang berani melawan seorang Zahfran.Apa yang akan kau lakukan pada gadis itu suami ku? kenapa kamu tidak ada hentinya melakukan dosa?" ucap Shafiah mngintip di balik pintu.

~

~

~

suka dengan cerita ini?

Tinggalkan jejaknya ya.

Like

Like

Komen

Komen 🙏😍

Banyak like 2x up dalam 1 hari.

kita akan masukan unsur religi di dalamnya semoga kalian suka 🤩🤩

Bab 3

Waktu menunjukan pukul 17.00

Saat sedang mengaji,samar-samar ia mendengar suara teriakan seseorang dari arah gudang belakang. Ia menghentikan sejenak aktifitasnya,meletakan Al-quran ke dalam laci. "Itu pasti tawanan mas Zahfran." Ucapnya sambil berdiri melangkah menuju sumber suara.

"Kkhhmm..." Suara itu kembali terdengar semakin jelas Ia bingung harus berbuat apa,dia sudah mendapat larang keras suaminya untuk tidak mendekati gudang karna saat ini ia sedang menyekap seseorang.

Ya,bahkan Zhafran jujur kepada istrinya kalau dia sedang menyekap seorang gadis di dalam gudang sana.

Shafiah mencoba melupakan rasa takutnya,ia memberanikan diri masuk ke dalam gudang untuk melihat kondisi gadis itu,dan betapa terkejutnya saat ia melihat Azky tergelak lemas di lantai dengan tangan dan kaki terikat.

"Astagfirullah." Betapa terkejutnya saat ia melihat kondisi gadis itu saat ini,ia bergegas menghampirii lalu duduk di lantai guna memindahkan kepala Azky ke atas pangkuannya. "Hei..bangun." Kata Shafiah sambil menepuk-nepuk lembut pipi tawanan itu,ada luka di sudut bibirnya." Ya Allah,dia terluka,dia demam." Ucap Shafiah sambul menyentuh kening Azky.

Bukan tidak sadar,Azky menyadari kalau ia sedang berada di pangkuan seorang wanita,batinnya bahagia,namun karna lemas ia tidak mampu berbuat apa-apa. "Haus.." lirih Azky sangat pelan,namun masih terdengar samar oleh Shafiah.

"Apa? kamau haus? "Tanya Azky berbisik di telinga Azky.

Azky pun mengangguk lemas.

"Baiklah,kamu tunggu sebentar ya,saya ambil minum dan obat dulu." Kata Shafiah lalu meletakan kepala Azky di lantai dengan beralaskan kerdus.

Saat Shafiah akan melangkah ke luar,terdengar suara langkah seseorang berjalan menuju gudang. "Bagaimana ini? aku harus bersembunyi." kata Shafiah matanya berkelilng mencari tempat agar ia bisa bersembunyi.

Bersyukurlah ia menemukan lemari kosong yang terletal di sudut. Shafiah berlari ke arah lemari ini dengan nafas terengah-engah beruntung lemari itu tidak di kunci Shafiah segera masuk dan berhasil bersembunyi di dalamnya. "Alhamdulillah ya Allah,akhirnya aku bisa bersembunyi." Kata Shafian setelah merasa aman di balik pintu lemari.

"Jglek..terdengar seseorang membuka pintu gudang dari sela-sela lubang lemari,ia melihat ada 3 orang datang menghampiri Azky dengan melemparkan berkas di depan wajah Azky.

"Tuan,sepertinya dia akan mati. Lihat tubuhnya lemah." kata salah satu pengawal bicara pada Bram selaku ajudan pribadi Zahfran.

"Lebih baik dia mati lemah,daripada kita menolongnya,dan kita lah yang akan mati nantinya." ucap Bram penuh penekanan.

"Tapi bagaimana dia akan membaca surat perjanjian itu kalau dia saja tergelak lemah."

"Kalau dia mati,untuk apa perjanjian itu,sudah lah,ayo kita pergi tinggalkan dia." Titah Bram pada kedua pengawal itu. Merekapun keluar meninggalakn gudang.

Saat pintu gudang tertutup,Shafiah keluar dari persembunyian lalu menghampiri Azky melihat ada beberapa surat berserakan di hadapan Azky. "Aku akan memeriksa surat itu setelah membawakan mu minum dan obat. Tunggu aku,aku segera kembali." kata Shafiah segera ia berlari keluar dari gudang menuju dapur.

Saat sedang menuangkan air ke dalam gelas,tanpa di sadari Zahfran sudah berdiri di belakangnya memperhatikan gerak gerik istrinya terlihat aneh. "Shafiah." panggil Zahfran sedikit kencang dan mampu membuat Shafiah terkejut hingga ia melepaskan gelas yang ada di genggamannya dan pecah. "prang..

"Mas." ucap Shafiah sangat terkejut hingga matanya membulat sempurna.

"Kenapa kamu? kenapa gugup?" Tanya Zhafran sambil menghampiri Shafiah yang masih mematung di sana.

"A..aku bersihkan dulu serpihannya mas." kata Shafiah sambil mencari sapu di sekitarnya.

"Hei..siapa yang suruh kamu membersihkan serpihan itu? buat apa di rumah ini ada pembantu." Kata Zahfran sambil melihat ke sekeliking. "Di mana semua pembantuuu..." Ucap Zahfran dengan berteriak.

Tak lama,seorang ART yang bernama Ira datang segera menghampiri Zahfran dan berdiri tepat di belakangnya. "Maaf tuan,tadi saya sedang berbuka puasa." kata bi Ira tergugup melihat ada pecahan gelas di lantai. "Sepertinya aku akan mendapat masalah." Batin Ira.

"Bereskan itu." Titah Zahfran tanpa basa basi lalu ia menggendong sang istri karna khawatir akan terkena pecaha gelas tadi.

"Mas,turunkan aku."

"Diam." tegas Zahfran.

"Mas aku mau buka puasa,aku juga hari ini sedang puasa."

"Benarkah?" tanya Zahfran setelah menghentikan langkahnya,lalu menurunkan sang istri.

"Ya,tadi aku ambil minum karna mau buka puasa." Kata Shafiah sedikit ketakutan.

"Kenapa tidak bilang?"

"Bagaimana aku mau bilang,sebelum aku bangun,mas sudah pergi,aku juga gak tau mas pergi ke mana." kata Shafiah sedikit kesal karna memang selama ini Zahfran tidak pernah memberitahu kegiatannya di luar.

"Sudah lah,cepat minum."

"Bram."

"Ya tuan?" kata Bram

Tanpa berkata apa pun,Bram mengerti apa yang di maksud oleh tuannya itu,Bram dan kedua pengawalnya yang lain,segera meninggalkan Zahfran bersama istrinya.

"Aku temani kamu berbuka." Kata Zahfran sambil duduk di samping Shafian.

"Kenapa kamu berbuka hanya dengan segelas air mineral? tidak ada pembantu yang menyiapan menu berbuka? aku akan hukum mereka." tegas Zahfran.

"Tidak mas,aku cuma sedang tidak mau apa-apa." Jawab Shafiah mencegah suaminya berbuat kejam terhadap pembantunya.

"Aku tetap tidak suka. Buat apa mereka bekerja di sini kalau kamu harus berbuka hanya dengan air mineral?"

"Gak apa-apa mas,lagian aku mau shalat dulu,gak baik menunda shalat. Ayo mas kita shalat berjamaah." ajak Shafiah berharap suaminya mau melaksanakan shalat.

Namun seperti biasa,dia tidak pernah mau melaksanakan shalat 5 waktu. Zahfran memang sangat mencintai istrinya,tapi untuk urusan agama,dia sangat sulit untuk di ajak berubah dan bertaubat.

"Mas,ayo."

"Kamu duluan aja,aku mau ke ruang kerja dulu." kata Zahfran menghindari ajakan Shafiah ia berdiri lalu pergi meninggalkan Shafian.

"Mas,kapan kamu berubah?kelak kamu akan di minta pertanggung jawaban di akhirat nanti." Batin shafiah menatap punggung sang suami yang pergi menghindarinya.

"Gadis itu?" Shafiah kembali teringat Azky yang sudah tidak berdaya lagi di dalam gudang sana. "Tapi aku harus shalat dulu sebelum waktu maghrib habis." Shafiah pun bergegas ke kamarnya guna melaksanakan shalat maghrib.

~

~

~

Adakah yang minta UP untuk karya ku yang satu ini?

Author akan mulai fokus di cerita Poligami ya. mudah-mudahan ada sedikit pembelajaran yang dapat kita petik dari sepenggal cerita yang sederhana ini.

💝Selalu tinggalkan jejak.

💝Like

💝komen

💝Vote

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!