NovelToon NovelToon

GADIS JUTEK BERTEMU PANGERAN TAMPAN

PENGENALAN TOKOH

✨Tri Anatasya Lestari.

Gadis mungil, imut dan sangat cantik namun begitu jutek, nama panggilannya Tasya atau Sya dia remaja berusia 19 tahun, tinggal di sebuah panti asuhan yang diisi oleh 50 orang anak yatim piatu dia bekerja di sebuah cafe sebagai pelayan, bisa di bilang Sya adalah anak pendiam, jutek dan suka menyendiri sampai sampai dia tidak memiliki banyak teman hanya ada 2 sahabatnya yang selalu menemani dia, keluarganya sudah lama meninggal sejak dia usia 8 tahun karena kebakaran rumah mereka. Karena kejadian kebakaran itulah hidupnya menjadi hancur berantakan, paman dan bibi yang tidak mengakuinya dan dia hidup sendiri tidak memiliki teman di panti, Tasya disekolahkan oleh ibu Dewi pemilik panti asuhan harapan anak, sampai dia lulus SMA, bagi Tasya ibu Dewi sudah dianggap seperti ibu kandungnya sendiri, dan dia berjanji akan selalu berbakti dan membahagiakan ibu Dewi, Tasya anak yang pandai namun sayang dia tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke Universitas padahal sahabatnya Romi dan Gina selalu siap membantu biaya Tasya saat kuliah nanti, namun Tasya tidak mau terus bergantung dengan kedua sahabatnya itu, sejak SMP sampai sekarang mereka selalu membantunya dia tidak mau terus merepotkan sahabatnya, jadi dia lebih memilih untuk bekerja di restoran milik papah Romi sebagai seorang pelayan restoran yang rajin.

Tapi kehidupannya kelak akan berubah 100 persen saat dia sudah bersama dambaan hatinya Pangeran Andara yang akan senantiasa melindungi dan membahagiakannya.

✨Romi Dinata.

Teman sekaligus sahabat Tasya sejak SMP yang diam diam menyukai Tasya sejak pertama kali bertemu Tasya, tapi sayang Tasya tidak menyukainya bahkan Romi sudah 3 kali mengutarakan perasaannya namun Tasya selalu menolak dengan alasan dia belum mau pacaran, apalagi dengan sahabat terbaiknya. Romi bisa dibilang orang kaya karena orang tuanya memiliki beberapa perusahaan di bidang pariwisata dan beberapa restoran ternama di jakarta.

✨Gina Anjelita Pratiwi.

Teman sebangku Tasya saat SMA yang tidak lain adalah sahabat Tasya yang selalu ada disamping Tasya dalam keadaan apapun, menurut Tasya hanya Ginalah yang mengerti perasaannya dan Gina juga satu satunya orang yang bisa menemani dia karena keluarga Tasya tidak ada satupun yang mengakui dia setelah orangtuanya meninggal dan Tasya jatuh miskin.

✨Pangeran Andara.

Seorang laki laki tampan dan orang terkaya ke 5 di dunia, dia begitu terkenal karena kepandaian dan ketampanannya diantara jajaran orang terkaya lainnya dialah yang paling muda karena baru berusia 23 tahun, sebenarnya dia tidak menginginkan posis itu namun karena orang tua dan kakeknya telah meninggal beberapa tahun lalu Pangeran langsung menggantikan posis ayah dan kakeknya karena hanya pangeranlah satu satunya keturunan mereka, ya dia adalah anak tunggal dari Mauren dan Antonio Andara, Pangeran mengikuti marga ayahnya, kehidupannya begitu menyedihkan siapa sangka orang terkaya ke 5 di dunia ternyata hidupnya begitu sepi dan dingin hanya tugas dan pekerjaan yang menemani hari harinya dia tinggal sendiri di dalam rumah yang bak istana itu, hanya pelayanlah yang setia melayaninya, dia memang memiliki tante Agnes satu satunya keluarga dia sekarang ibunya telah meninggal karena penyakit kanker otak 2 tahun lalu, semenjak kepergian keluarganya Pangeran semakin dingin, dan tidak pernah terlihat senyum di bibirnya wajahnya begitu datar seperti jalan tol, tante Agnes tinggal di Amerika bersama suaminya hingga dia jarang sekali menemui Pangeran di Indonesia, Pangeran berdarah campuran antara Amerika Indonesia ibunya asli dari Amerika dan ayahnya asli Indonesia.

Namun dunianya yang dingin dan sunyi akan perlahan berubah setelah pertemuannya dengan Tasya dan tumbuhnya cinta diantara mereka.

KEHIDUPAN TASYA

Hai aku Tri Anatasya Lestari orang sering memanggilku Tasya atau Sya, hidupku begitu sulit dan menderita setelah kepergian orangtuaku, aku jatuh miskin seketika karena semua harta orangtuaku di ambil oleh keluargaku sendiri bahkan setelah itu mereka tidak menganggapku sebagai bagian dari keluarga mereka, hatiku sangat hancur, bagaimana dengan masa depanku bahkan saat itu aku masih berusia 8 tahun akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sebuah panti asuhan, aku tinggal di sana sampai saat ini, aku sudah tidak memikirkan cita cita ku lagi, yang kupukirkan saat ini aku harus bekerja dengan giat agar bisa membantu ibu Dewi pemilik panti yang bagitu baik dan sudah seperti ibuku sendiri, sekarang kondisi panti asuhan harapan anak sudah diambang kehancuran, ibu Dewi sudah kesulitan mencari nafkah untuk anak panti walaupun jumlah anak panti hanya 50 orang namun untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah mereka sampai tingkat SMA itu membutuhkan biaya yang besar namun sekarang sulit mencari bantuan atau sponsor dari luar hingga seteleh lulus SMA Tasya harus bekerja di sebuah cafe milik sahabatnya Romi.

Tasya bekerja sebagai pelayan dia sangat rajin dalam bekerja hingga papahnya Romi menyukai sikap Tasya yang sangat cekatan dalam bekerja, walaupun Romi memberikan posis yang jauh lebih baik pada Tasya namun dia menolak, karena dia merasa tidak enak harus merepotkan sahabatnya, dia adalah gadis tangguh dan mandiri, hingga di satu hari jam sudah menunjukan pukul 16.00 wib, Tasya berbenah dan segera keluar untuk menunggu taksi lewat atau angkot, namun karena waktu sudah sore jadi agak sulit untuk menemukan kendaraan umum, dia pun memilih untuk berjalan.

Dia berjalan menelusuri jalan dengan loncat loncat bahagia seperti anak kecil baru dapet hadiah, Tasya memang selalu terlihat bahagia dalam hari harinya tapi ketika bertemu orang asing dia berubah jutek dan dingin, sialnya saat di perjalanan ada sebuah mobil mewah yang lewat dan tanpa sengaja menyerempet tubuh mungil Tasya, diapun berterikan ketakutan.

"Aaaaaaaaaaaaa," teriak Tasya.

"Brukkkkk,".

badan Tasya terjatuh ke tanah dengan luka di siku kanan dan kepalanya yang mengeluarkan darah karena terbentur batu.

Seketika itu penglihatannya mulai memudar namun sebelum matanya tertutup dia masih sempat melihat wajah laki laki tampan yang menghampirinya.

Dengan setengah sadar Tasya mengucapkan kalimat.

"Tolong," ucap Tasya dengan nada lirih

dan diapun tak sadarkan diri.

"Bagaimana ini Bay?," ucap Pangeran kepada sekretaris pribadinya dengan wajah yang khawatir.

Sekretaris Bay yang melihat tuan mudanya bingung apa yang harus dilakukannya, karena melihat Bay yang diam membeku Pengeran dengan sigap langsung menggendong tubuh mungil Tasya menuju mobil dan Bay segera melajukan mobil menuju rumah sakit terdekat dengan kecepatan diatas rata rata.

Sementara disis lain Pangeran begitu khawatir melihat kondisi Tasya yang begitu pucat dia takut gadis yang ia tabrak meninggal dunia, pikirannya tidak karuan keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya begitupun dengan sekretaris Bay.

#Flasback kedatangan mobil P**angeran**.

Pangeran yang sedang duduk dikantornya terlihat muram dia seperti sedang memikirkan sesuatu sekretaris Bay yang melihat itupun bertanya dengan menarik nafas dalam.

"Ma ...maaf tuan apa ada yang sedang anda pikirkan," ucap sekretaris Bay dengan terbata bata.

"Aahhhh tidak Bay saya mau pulang saja," kata Pangeran dengan mengusap kasar rambutnya.

"Baik tuan," ucap sekretaris Bay.

Dengan cepat Bay langsung menyiapkan mobil lalu kembali ke ruangan Pangeran. Bay mengetok pintu terlebih dulu karena dia tau Pangeran paling tidak suka dengan orang yang kurang sopan apalagi masuk sembarangan kedalam ruangan pribadinya sekalipun itu adalah tantenya, ya begitulah Pangeran.

"Tok tok tok," suara pintu yang diketuk oleh Bay.

"Masuk," ucap Pangeran dengan nada yang dingin.

"Mobilnya sudah siap tuan," ucap sekretaris Bay.

Tanpa menjawab Pangeranpun langsung beranjak keluar ruangannya menuju mobil, saat Bay hendak mengendarai mobil Pangeran melarangnya dan dia meminta Bay untuk duduk di belakang sedangkan dia yang akan menyetir, Bay tidak bisa menolak keinginan tuan mudanya diapun menurut dengan menganggukkan kepala, tanpa aba aba Pangeran langsung melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata rata karena dia sedang banyak pikiran dan melampiaskannya dengan cara seperti itu, Bay yang menyadari itupun sontak terheran hera tidak biasanya Pangeran melajukan mobil secepat ini, hingga akhirnya menyerempet Tasya.

#Flasback off

25 menit berlalu merekapun telah sampai di rumah sakit, Pangeran segera berlari dengan menggendong tubuh mungil Tasya, sekretaris Bay terlihat panik dan segera memanggil suster untuk membantu tuan mudanya.

Tasya segera dilarikan ke UGD.

Di luar Pangeran terlihat semakin muram dari sebelumnya, wajah tampannya kini berubah jadi pucat pasi, dia benar benar takut gadis itu kehilangan nyawa karena ulah dia.

Melihat semua itu sekretaris Bay pun menghampiri pangeran.

"Maaf tua sebaiknya anda istirahat dulu, dan jangan terlalu banyak pikiran," ucap sekretaris Bay.

"Sejak kapan kau berani menasehatiku hah," bentak Pangeran.

Ucapan Pangeran tadi sungguh membuat Bay membeku diapun hanya bisa terdiam melihat tuan mudanya yang kacau,

20 menit berlalu akhirnya dokter keluar dari ruang UGD itu, sontak Pangeran bertanya mengenai keadaan gadis yang ia serempet tadi.

"Bagaimana keadaan dia dok?," ucap Pangeran cemas.

"Anda tenang saja tuan dia baik baik saja hanya kecapean dan luka sedikit, untung anda langsung membawanya kemari dengan tepat waktu, jika saja telat sedetik mungkin nyawanya tidak akan tertolong karena dia mengeluarkan banyak darah dari kepala," ucap dokter menjelaskan.

Pangeranpun begitu lega dengan jawaban dokter dan langsung menerobos masuk ke dalam ruang UGD.

Bay yang paham akan sifat tuannya langsung berterimakasih kepada dokter.

"Terimakasih dok," ucap Bay.

Bay langsung menyusul tuannya

kedalam ruangan, dia melihat pemandangan yang sangat aneh dan langka.

"Hah apa ini benar?

Bagaimana bisa tuan Pangeran yang dingin itu bisa seketika memegang tangan wanita asing dengan wajah yang khawatir, biasanya dia kejam," gerutu Bay dalam hati.

Bay beranjak keluar ruangan berniat untuk membelikan makan dan minuman untuk tuannya.

Sementara pangeran masih duduk disamping Tasya dan menatap wajah Tasya dengan teliti satu kata yang keluar dari mulutnya.

"Cantik,".

Pangeran tidak sengaja mengatakannya dengan senyum yang mengembang secara tiba tiba, sepertinya Pangeran mulai menemukan kebahagiaannya pada Tasya.

"Hah, apa yang baru saja aku katakan tidak mungkin aku memuji orang asing seperti dia, gara gara dia aku harus ada disini sekarang, dasar gadis sialan," bantahnya dalam hati.

Saat Pangeran sedang sibuk membantah tentang ucapannya sendiri tiba tiba suster datang membuyarkan semua angan angannya.

"Maaf tuan pasien akan segara dipindahkan ke ruang rawat," ucap suster pengganggu.

Tanpa menjawab suster Pangeran langsung beranjak keluar, wajahnya tetap saja dingin bagaikan es balok di kutub selatan.

15 menit kemudian Tasya sudah berada di ruang rawat biasa, dan Pangeran dengan setia duduk disamping Tasya menunggu gadis malang itu membuka matanya.

Disisi lain Bay sudah kembali dengan membawa makanan dan minuman.

"Maaf tuan lebih baik tuan makan dulu, sejak tadi tuan belum memakan apapun," ucap Bay.

Pangeran yang merasa laparpun menurut dan langsung mengambil makanan yang dibawa Bay, di luar dugaan Bay, ternyata tuannya menyantap makanan itu dengan lahap sampai habis.

#**Author

hai semuanya baca terus kelanjutannya ya dijamin seru dech, jangan lupa like dan suport terus ya, ini kali pertamanya author up novel😁**

TUMBUHNYA RASA CINTA

Lalu Pangeran memberikan bungkusan kosongnya pada Bay.

"Hah, cepat sekali tuan makan, ah sudahlah untung tuan mau makan," ucap Bay heran dalam hati.

"Bay besok saya gak ke kantor kamu urus semuanya," kata Pangeran.

"Baik tuan," jawab Bay.

"Sekarang kamu ambilkan pakaianku, aku akan menginap di sini sampai dia bangun," ucap Pangeran.

"Baik tuan," ucap Bay.

Bay selalu menuruti perintah tuannya, dia adalah sekretaris pribadi sekaligus sahabat Pangeran sejak kecil, jadi tidak heran kalo mereka sangat dekat dan mengetahui sifat masing masing.

Baypun langsung bergegas menuju kediaman Pangeran dan mengambil beberapa pasang pakaian dan perlengkapan lainnya lalu dia kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, 30 menit kemudian Bay telah sampai di rumah sakit dan segera menuju ruang inap Tasya.

Di ruangan, Tasya mulai sadar dan membuka matanya perlahan namun pasti, dia kaget dan melihat sekeliling, lalu dia bingung kenapa bisa ada laki laki tampan yang tertidur di sofa ruangannya.

"Aku kenapa?

Dimana aku?

Siapa dia?

Kenapa dia ada disini?," batin tasya bertanya tanya.

Itulah semua pertanyaan yang ada dalam benak Tasya saat ini, lalu dia mencoba untuk mengingat kejadian sebelumnya dan diapun mengingat semuanya, Tasya menghembuskan nafas lega, setelah berhasil mengingat kejadian yang dia alami sebelum dia tidak sadarkan diri.

"Syukurlah mungkin dia orang yang menolongku," gumam Tasya dalam hati.

Dan semua pertanyaan tadipun sudah terjawab dengan perasaan yang lega.

Bay yang telah sampai di depan pintu ruangan Tasya langsung mengetok pintu sebelum masuk.

"Tok tok tok, permisi tuan," ucap Bay dibalik pintu.

Pangeran yang mendengar itu langsung terbangun dan segera menuju pintu lalu menghampiri Bay di luar tanpa dia sadari kalo Tasya sudah siuman hanya saja Tasya belum ada tenaga untuk bersuara, dia masih begitu lemas.

"Ada apa bay?," tanya Pangeran.

"Ini tuan," Bay yang memberikan tas berisi pakaian Pangeran.

Pangeran segera mengambilnya dan menyuruh Bay untuk pulang dan beristirahat, setelah itu Pangeran kembali masuk ke ruangan dan menatap lekat ke arah Tasya yang sudah terbangun dan memancarkan senyum manisnya.

"Ahhh dia begitu cantik," ucap Bay dalam hati.

Tanpa dia sadari bahwa dia sudah mulai terpesona oleh kecantikan alami Tasya.

"Tuan," ucap Tasya yang sudah bisa mengeluarkan suara.

Sontak itu membuyarkan lamunan Pangeran yang tengah terpesona oleh Tasya.

"Ah.. Iya ada apa?

Kau sudah sadar?," ucap Pangeran.

"Hah pertanyaan macam apa itu, apa dia tidak bisa melihat mataku yang sudah melotot begini," protes batin Tasya kesal.

"Iya tuan saya sudah sadar," jawab Tasya.

"Syukurlah kalo begitu," ucap Pangeran.

"Tuan terimakasih," ucap Tasya.

"Untuk?," tanya Pangeran tanpa melihat Tasya, dia terus sibuk dengan ponselnya.

"Karena telah menolong saya," ucap Tasya lemas.

"Tak perlu berterimakasih, saya bukan menolongmu, tapi menyerempetmu karena itu saya bertanggung jawab atas kesembuhanmu," ucap Pangeran ketus dan masih menapa hpnya.

"Ah sialan, untuk apa aku berterimakasih dan memperlihatkan senyum manisku padanya, ternyata dia yang membuatku begini," gumam Tasya dalam hati.

Setelah itu tidak ada percakapan di antara mereka, ruangan terasa sunyi bahkan mereka sibuk dengan pandangannya masing masing, suasana terasa sangat dingin dan canggung, hingga suara dering telpon membuyarkan keheningan itu.

"Krining krining krining dreeett," kurang lebih dering telpon Tasya seperti itu ya, maaf author gak jago buat nada dering wk😅.

Tasya yang sadar bahwa itu bunyi hp nya, diapun segera mengangkat telpon.

"Assalamualaikum

hallo ibu?," ucap Tasya.

"Waalaikumsalam hai sayang, kamu dimana sekarang?," tanya ibu Dewi.

"Aku dirumah sakit bu," jawab Tasya jujur.

"Apa?!!," suara syok ibu Dewi yang berteriak sangat kencang di sebrang saha, sampai membuat Tasya menjauhkan hp dari telinganya dan bahkan Pangeranpun mendengar teriakan itu.

#Author (BTW, tuh suara ibu Dewi pake toa kali ya, ampe segitu kencengnya, bisa bisa telinga Tasya meledak😂).

"Tenang ibu, Tasya baik baik saja," jawab Tasya.

"Benarkah sayang?," tanya ibu Dewi dengan nada cemas.

"Benar ibu, jadi jangan khawatir, aku bisa jaga diri dengan baik," jawab Tasya menenangkan.

"Hah, bisa jaga diri bagaimana dia aja keserempet karena jingkrak jingkrak di pinggir jalan," gumam Pangeran yang menguping pembicaraan Tasya denga ibu Dewi.

"Baiklah ibu akan ke sana kamu di rumah sakit mana?," ucap ibu Dewi.

"Gak usah bu, di sini sudah ada teman Tasya," jawab Tasya.

"Kalo begitu kapan kamu akan pulang nak?,"

tanya ibu Dewi lagi.

"Emmmm......," ucap Tasya kebingungan.

Belum sampai tasya menjawab, Pangeran mengambil alih hp nya dan berkata.

"Ibu tenang saja saya akan bertanggung jawab dan mengobati putri ibu sampai sembuh, nanti setelah dia sembuh saya akan antar pulang tanpa lecet sedikitpun," ucap Pangeran dengan nada tegas.

Tasya yang mendengar semua itu cuman bisa bengong.

"Hah?, apa apaan dia, seenaknya saja, aku kan sudah sembuh dan bisa pulang sekarang juga," gumam Tasya dalam hati yang kesal.

Setelah Pangeran memutuskan telponnya dia memberikan hp itu pada Tasya kembali dan Tasya menerimanya dengan kasar, memonyongkan bibirnya dengan tatapan membunuh pada Pangeran.

Jelas Pangeran kesal dengan tingkah Tasya, baru kali ini ada orang yang berani menatapnya seperti itu, tapi Pangeran enggan menanggapinya dia kembali fokus pada hp nya sendiri.

Sementara Tasya terus bergumam kesal dalam hati.

"Dasar pria brengsek, keterlaluan, memangnya dia siapa ko ngatur aku, haaaaahh........, aku benci ingin rasanya aku mencabik mulutnya tapi tanganku masih lemas, euhhhh sial sial sial, awas saja nanti pasti akan ku balas," kurang lebih begitulah gumam Tasya yang kesal dengan Pangeran.

"Maaf tuan, apa tidak sebaiknya saya pulang saja, saya rasa saya sudah sembuh," ucap Tasya dengan nada memohon.

"Tidak," ucap Pangeran dengan wajah datarnya.

Tasya begitu kesal mendengar jawaban dari Pangeran.

"Siapa kau, aku bukan budakmu yang kau kurung dan harus menuruti semua perintahmu, oh Tuhan kapan aku bisa bebas dari manusia robot ini," gumam Tasya dalam hatinya.

Sekarang Tasya hanya bisa diam dan keadaan dalam ruang itu kembali sunyi, tidak terasa waktupun sudah menunjukan pukul 11.00, dia menatap lekat wajah tampan laki laki disampingnya.

"Dia tampan, tapi sayang sekali sikafnya bagai beruang kutub," gumam Tasya.

Tanpa mereka sadari ternyata mereka saling mengagumi, namun enggan mengatakan secara langsung, bagaimana tidak gadis jutek dengan Pangeran yang dingin, pastilah akan begini.

Tiba tiba Tasya merasa ingin buang airkecil, dia bingung kakinya masih agak lemas dan ada memar dibagian mata kakinya, mau minta bantuan laki laki dihadapannyapun, tidak mungkin.

"dia begitu dingin mana mau dia membantuku," ucap Tasya dalam hati.

Lalu dia memutuskan untuk berusaha turun dari kasur sendiri namun baru saja dia ingin menegakkan badannya, kakinya sudah sakit.

"Aaaawwww," ucap Tasya dengan menyentuh kakinya.

"Kenapa?," ucap Pangeran santai.

"Apa dia bodoh, aku kesakitan kenapa masih tanya, tidak ada inisiatif untuk menolongku lagi dasar manusia robot," gumam Tasya.

"Kamu masih sakit istirahatlah," lanjut Pangeran.

"A..a..aku ingin ke toilet tuan," ucap Tasya yang sudah tidak kuat menahannya lagi.

Dengan sigap Pangeran langsung menggendong Tasya menuju toilet,

Tasya bingung namun dia tidak melawan karena memang dia ingin segera ke toilet, di pangkuan Pangeran Tasya menatap wajahnya dengan sangat dekat, tersirat dipikirannya rasa kesal, benci, dan terimakasih.

"Dasar orang aneh," ucap Tasya keceplosan.

"Siapa?," ucap Pangeran yang tidak sengaja mendengar.

"Hah.... apa... tidak tidak," ucap Tasya yang gelagapan dan berpura pura tidak tau apapun.

Pangeranpun menurunkan Tasya di depan toilet, dengan segera Tasya masuk perlahan, beberapa lama kemudian Tasya keluar dan sudah selesai, dia melihat laki laki itu menunggunya di depan toilet.

"Apakah dia tidak ada pekerjaan lain selain membuntutiku," ujar Tasya dalam hati.

#**Author (hai semuanya tetep pantengin novel aku ya, aku bakal up tiap hari kalau gak sibuk😅, jangan lupa like tiap episodenya ya, aku bakal sering up kalo banyak yang like dan coment positif di novelku, mohon dukungannya ya**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!