Nama ku Raya, Hidup di dunia hanya sebatang kara. tidak punya orang tua atau pun saudara."
beberapa tahun yang lalu diangkat anak oleh keluarga kaya yang terpandang.
.
.
"Raya, kesini. " panggil ibu angkat ku.
"Iya bu ada apa, "
"Kamu bersyukur bisa makan tidur sekolah semua sudah kami yang tanggung, apa kamu tidak ingin mengucapkan terima kasih, "
"Iya saya sangat berterima kasih, Tanpa ayah dan ibu saya mungkin sampai sekarang masih hidup di jalanan. "
"Bagus kalau kamu berterimakasih pada kami, kamu gak tau beberapa hari ini ayah mu lagi Gelisah sebentar lagi pernikahan antara Desi sama anaknya pak bram akan di langsungkan.
"Saya harus apa bu".
Raya tau ibunya pasti menginginkan sesuatu darinya.
"Desi tidak mau menikah sama anak nya pak Bram, karena anaknya pak Bram lumpuh habis kecelakaan bulan kemarin, kamu gak mungkin tega kan adik mu punya suami yang lumpuh. Jadi aku mau kamu bilang ke ayah kalau kamu yang akan menikah sama anaknya pak Bram.
"Iya nanti saya bilang ke ayah, "
mungkin ini satu satunya cara aku balas budi ke keluarga ini, walau pun pernikahan hal yang paling ditunggu tapi menikah bukan dengan orang yang kita cintai sangat menyakitkan,,, tanpa sadar raya meneteskan air mata.
"Bagus kalau gitu, " ,,, pergi meninggalkan raya.
Tuhan dari kecil aku tidak memiliki keluarga, dan sekarang aku di besarkan keluarga pak satria kalau aku harus menikah demi membalas budi, tolong berikanlah semua dengan lancar.
"Ayah, Desi masih sangat muda belum sepantasnya dia menikah, saya yang lebih tua setahun darinya biarkan saya saja yang menikah dengan anaknya pak Bram. "
"Raya ini pernikahan bukan mainan, kamu tau apa anaknya pak bram lumpuh se umur hidup dia gak bisa kasih nafkah kamu, ayah tidak mau kamu menderita nanti nya"
"Ayah bukan nya kalau desi menikah sama anaknya pak bram juga akan menderita, apa ayah tega desi anak kandung ayah kalau raya cuma anak angkat."
"Justru karena kamu anak angkat ayah gak berhak atas keputusan kamu, ayah memilih desi karena desi anak kandung ayah, kamu mengerti maksud ayah kan.
"Ayah jangan begitu, Desi sudah kayak adik kandung bagi ku dari pada melihat desi menderita mending biar aku saja, ayah hanya cukup merestui saja. Raya berharap ayah juga bisa mengerti...
"Kalau itu mau kamu, ayah sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, beberapa hari lagi kita ke rumah nya pak bram, Ayah masih berharap kalau kamu nanti bisa berubah pikiran.
"itu sudah jadi keputusan saya ayah, saya tidak akan berubah pikiran, terimakasih ayah sudah menyetujuinya.
Di luar ibu angkatnya mendengarkan pembicaraan raya dengan ayahnya, Akhirnya ibu angkatnya merasa tenang.
Raya mengambil keputusan bukan semata karena paksaan dari ibu angkat nya tapi juga karena hati nurani nya , rasa ingin membalas budi dan berterimakasih kalau bukan keluarga ini yang merawat nya, hingga sekarang dia tidak tau akan menjadi apa.
Hahahaha, " sebentar lagi ada yang mau menikah ya, Calon suaminya Lumpuh lagi. benaran cocok satu anak pungut dari jalanan satu nya lumpuh seumur hidup.
Raya tidak menghiraukan apa kata adik angkatnya kalau pun dia punya suami lumpuh mau di apa yang penting raya sendiri masih bisa mencari pekerjaan untuk mereka makan nanti nya.
Yang terpenting bisa balas budi untuk keluarga yang sudah membesarkan merawat dan menyekolahkan nya selama ini.
Hari ini Raya dan ayah angkat nya pergi ke rumah pak bram, Sebelum berangkat ayah angkat nya memastikan sekali lagi Apakah raya akan berubah pikiran atau tidak.
"Ayah Raya tidak berubah pikiran, raya yakin dengan keputusan raya. "
"Ya sudah kalau kamu sudah yakin. "
Raya dan ayah angkat nya pergi ke rumah pak bram sedangkan Desi dan ibu angkat nya ,pergi mencari gaun untuk pernikahan Raya nanti.
Raya dan ayah angkat nya sampai dirumah pak bram.
"Mari masuk, pak Satria ,,, kata pembantu nya.
Raya dan ayah angkatnya masuk ke dalam.
"Ini kah calon menantuku satria??? tanya pak bram.
"Iya nama nya Raya, dimana anak mu"
"raya nama yang cantik sesuai sama wajahnya, sebentar biar ku panggilkan dulu anak ku.
Perasaan raya gak menentu gelisah gugup, cemas menjadi satu.
"Raya kamu gak papa kah, atau kamu mau kita pulang sekarang,,, Ayahnya tau kalau raya merasa gelisah.
"gak usah ayah raya gak apa apa,,, raya berusaha sebisa mungkin menenangkan dirinya.
"Maaf menunggu agak lama ini anak ku namanya Dimas ya beginilah kondisi nya sekarang, sebelum nya aku sudah pernah cerita ke kamu kan satria. semua tergantung sama anak kamu saja lagi.
Ayahnya melihat ke arah raya.
"Saya setuju saja om, Om gak usah khawatir saya berjanji bisa menerima Mas Dimas apa adanya,,, kata raya.
"Syukurlah, kalau begitu kamu bicara dulu berdua sama dimas aku mau bicara sama ayahmu dulu.
Pak Bram dan ayahnya meninggalkan raya dan Dimas berdua.
"Sebelum terlambat mendingan kamu pertimbangkan lagi, aku gak mau nanti kamu menyesal di kemudian hari. " ,,, kata Dimas.
"Kata menyesal itu hanya buat orang yang berputus asa saja yang tidak bisa menerima takdirnya".
"Kalau begitu apa tujuan mu mau menikah sama aku, yang pasti bukan karena Cinta kan!!! "
" Tujuan ku tidak penting untuk mu, yang pasti tujuan ku tidak merugikan dirimu. "
"Kalau kamu menikah berharap Harta aku gak punya, Hak waris perusahaan ku sudah di cabut, gara gara aku gak bisa mengelola perusahaan lagi.
"Aku gak matre aku lebih suka menghasilkan uang dengan keringat sendiri dari pada berharap harta milik orang lain"
Raya mempertegas jawaban nya dia bukan orang yang materialistis mementingkan uang apa lagi yang bukan hak miliknya.
"Terserah mu, penyesalan gak datang duluan aku yakin suatu saat kamu menyesali keputusanmu. " Dimas membawa kursi rodanya menjauh dari raya.
"sudah selesai bicaranya,,, tanya pak bram.
"Sudah om, kami sudah memutuskan melanjutkan nya di pernikahan.
"Om sangat bersyukur semoga nantinya kamu bisa menjaga dimas dengan baik ya, Semua biar saya yang mengurusnya nanti saya kabari ayah kamu. "
"Kalau gitu bram aku pulang dulu nanti kamu kabari aku saja kapan acaranya. ",,, kata ayahnya raya.
"oke kalau gitu sampai bertemu lagi calon besan, aku Titip calon menantu ku ya.
Ayahnya raya hanya mengangguk kan kepalanya, Raya dan ayahnya pulang ke rumah.
"Gimana gimana kamu jadi menikah kan??? tanya desi.
"Iya ,,, jawab raya.
"Yesssss, gak rugi aku beli gaun untuk ku pakai di pernikahan kamu nanti.
"Ya,,, raya tidak mau terlalu menghiraukan desi.
"Eh tunggu sebentar, tadi kamu sudah bertemu calon suami mu yang lumpuh itu kah?? dengar dengar hak waris nya di cabut juga ya.
" Iya,,,
"Hahahaha, kasian banget kamu yah, sudah calon suaminya lumpuh gak punya harta ,nanti kalau berumah tangga pasti menderita banget.
raya males menanggapi desi, Dia pergi menjauh meninggalkan desi.
memangnya kenapa kalau hidup menderita,
semua tidak harus seperti yang kita ingin kan di dunia ini.
Waktu sudah ditentukan sama pak bram bahkan acara semua di siapakan oleh pak bram, Raya hanya perlu datang sebagai mempelai.
Tamu yang datang begitu banyak, raya sendiri tidak mengenal para tamu itu semua tamu undangan pak bram dan ayah angkatnya.
Pernikahan berjalan sangat lancar, Mira yang berdiri di samping Dimas beberapa kali mendengar para tamu membicarakan dirinya dan dimas.
"Kasian cantik cantik dapat suami yang lumpuh"
"iya kalau anak ku gak mungkin aku mau jodohin sama orang lumpuh, kasian anak ku nantinya dia menderita".
Raya dan dimas mendengar apa yang tamu bicarakan.
"kamu sudah dengarkan apa yang mereka bilang,,, Kata Dimas.
"Iya memangnya kenapa, kan yang menikah aku bukan anaknya buat apa di pikirin".
"Aku gak tau kamu bodoh, atau keras kepala kamu rela menikah sama orang lumpuh yang gak punya apa apa, kayak aku ini. "
"Mungkin aku memang bodoh kenapa bisa aku mau menikah sama kamu, tapi setidaknya kebodohan ku bisa membantu orang lain.
"Aku masih penasaran kenapa kamu mau menikah sama aku."
"Nanti juga kamu tau.",, kata raya.
Pernikahan berjalan lancar raya dan dimas resmi menjadi suami Istri.
"selamat ya nak kamu sekarang sudah memulai kehidupan mu sendiri ,semoga kamu bahagia , Ayah cuma bisa kasih kamu ini. jaga diri mu baik baik ya. "
"Terimakasih ayah, selama ini ayah sudah menjaga dan merawat raya."
"Sudah kewajiban seorang ayah, ayah pulang dulu ya. "
Ayah ibu dan adiknya pulang ke rumah sekarang raya tinggal sementara di rumah pak bram.
Raya ,,,, panggil pak bram.
"iya ayah,,, karena sudah menjadi mertua raya memanggilnya ayah.
"Aku cuma bisa kasih rumah buat hadiah pernikahan kamu dan Dimas tapi tidak tau apa kah sesuai sama selera kamu atau gak."
"Ayah tenang saja, Rumah tidak penting sesuai selera atau tidak yang penting bisa di pakai berteduh saat hujan dan tidak terkena panas itu saja sudah cukup. "
"Kamu memang berbeda dari yang lain, semoga kamu dan Dimas bisa bersama selamanya ya. "
"Iya raya berusaha sebisa raya."
"Yah sudah kamu istirahat sana kamu juga sudah lelah seharian tadi , Kamarnya Dimas ada di atas."
"iya ayah. "
Raya Tidur satu kamar dengan dimas walau pun masih belum siap dia pasrah kalau dia harus melakukan hubungan suami istri.
Raya melihat Dimas tidur, dia merasa lega.
"Huh, untung aja dia tidur. "
"Untung apa,,, kata dimas. membuat raya kaget.
"Kamu belum tidur,,, tanya raya.
"Belum ngantuk aku haus dari tadi, tapi di meja gak ada air."
"Kenapa gak panggil aku sih, tunggu sebentar aku ambil kan air. "
Raya pergi mengambilkan air minum untuk Dimas. Raya membantu Dimas untuk duduk.
Raya memandang dimas, Dia baru sadar kalau suaminya Lumayan tampan seandainya dia tidak lumpuh pasti banyak wanita yang mau menjadi istrinya.
"Ehem, kamu kenapa lihatin aku terus kayak begitu. Gak mungkin kamu naksir sama aku kan. "
Muka raya memerah.
"Apaan sih, sudah selesai minum kan sekarang tidur sudah. "
Raya membantu Dimas berbaring kembali, kaki raya terpeleset tidak sengaja Bibir raya dan dimas bersentuhan.
Deg deg deg deg.
raya merasa jantungnya berdetak lebih kencang.
"Maaf maaf aku gak sengaja,,, kata raya. "
Muka dimas memerah, Dia membalik kepalanya.
"Sudah tidur sana, besok kita pindah dari sini,,, dimas mengalihkan pembicaran. "
Raya pun tidur di samping dimas, dia merasa perasaanya menjadi tidak menentu ini baru pertama kalinya dia tidur di samping seorang pria.
raya tidak bisa tidur dia masih merasakan bibirnya yang tadi bersentuhan dengan bibir Dimas.
tadi itu termasuk ciuman bukan sih,,, dalam hati raya.
Dimas sendiri langsung tertidur, Raya beberapa kali memperhatikan dimas diam diam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!