NovelToon NovelToon

Istriku Seorang Peri

BAB 1

Shopia Bintang Nindia Putri Vishcania adalah nama panjangnya ia seorang Peri cantik dan baik hati,di dunia manusia sifatnya berbenda ia sedikit konyol,suka bernyanyi tentunya bukan dangdutan,ia juga memiliki kecerdikan,dan Narsis itu sifat kumatnya yang kadang-kadang ia memuji dirinya sendiri merasa paling cantik dan ia juga pandai berbicara ataupun berdebat itu hal yang ia suka siapapun yang berdebat dengannya pasti kalah walaupun orang itu benar

Andra Putra Biantara adalah seorang Ceo perusahaan Biantara yang terkenal tegas,dingin dan memiliki mata tajam,Andra ini juga memiliki ketampanan yang luar biasa rahangnya tegas dan sifatnya yang dingin membuat kaum hawa ingin memilikinya, dibalik semua itu ia sosok yang penyayang dan perhatian ia menjadi hangat ketika berada di orang terdekatnya

Andika Pratama adalah sahabat Andra dari semenjak ia SMA saat ini ia bekerja menjadi sekretaris Ceo perusahaan Biantara, hubungannya dengan Andra sangat dekat,ia juga tampan,baik,agak gresek,dan jahil itu sifat permanennya

Laura Putri Biantara adalah adik dari Andra yang menduduki bangku sekolah menengah atas kelas 12,ia cantik,manis, rambutnya yang pendek menjadikan dirinya semakin imut,ia baik,suka berbelanja,suka jahil juga,pandai berbicara dan gayanya yang heboh dan ribet itu khasnya

~Dunia Peri~

"Maafkan saya Ibu Peri saya mohon jangan kirim saya ke bumi,saya tidak mau hidup di dunia manusia"Ucap Peri Bintang memohon

"Tidak bisa Peri Bintang kau telah melanggar peraturan yang ke tiga kalinya,saya tidak bisa memaafkanmu dan saya akan mengirim kau ke bumi selama dua tahun dan ini cincin jaga baik-baik karena tanpa cincin itu kau tidak bisa kembali ke dunia Peri lagi"Jelas Ibu Peri sambil memberikan sebuah cincin bermata ungu

"Tapi Ibu Peri... saya berjanji tidak akan melanggar peraturan lagi saya mohon jangan kirim saya kebumi"Ucapnya Lirih

"Janji mu sudah terlambat saya sudah memberikan kesempatan kedua untukmu Peri Bintang,tapi kau telah mengecewakan ku dengan mengulangi kesalahan yang sama, dan kau bawalah Loly untuk menjadi temanmu di sana dan bersikaplah seperti manusia biasa selama di bumi kau tidak bisa menggunakan kekuatan mu, hanya sayapmu lah yang bisa berfungsi akan tetapi berfungsi saat kau sedang kesulitan saja"Ucap Ibu Peri memberikan kucing kesayangan Peri Bintang bernama Loly "Peri Wulan antarlah Peri Bintang ke bumi"Suruh Ibu Peri ke Peri Wulan

"Baik Ibu Peri"Ucap Peri Wulan "Ayo Peri Bintang"Ajaknya membawa Peri Bintang ke bumi

"Tapi Peri Wulan aku tidak mau ke bumi tolong jangan buang aku"Ucap Peri Bintang di sela-sela mereka terbang menuju bumi

"Maafkan aku Peri Bintang aku tidak bisa menolong mu kau akan kembali setelah dua tahun lagi bersabarlah semoga kau bahagia disana"Ucap Peri Wulan dan mendarat di tepi sungai yang jauh dari permukiman warga "Aku mengantar mu hanya Sampai sini dan selamat berpetualang Peri Bintang"Ucapnya terbang melambaikan tangannya ke Peri Bintang

"Ayo Loly kita akan memulai kehidupan baru, ini dimana ya?"Ucapnya ke Loly kucing kesayangannya yang lucu dan berbulu putih lebat

"Peri Bintang sepertinya kita sedang berada di sungai"Ucap Loly

"Benarkah? kita harus kemana?"Tanyanya

"Itu apa Peri Bintang? seperti ada sesuatu disana dekat bebatuan itu"Ucap Loly

"Mana? apa dia manusia?"Ucapnya mendekati seseorang yang terdampar itu

"Sepertinya begitu"Jawab Loly lalu Bintang membalikan badan pria itu dan betapa terkejutnya dia melihat pria yang bercucuran darah di dahinya

"Bagaimana ini Loly? dia terluka aku akan menolongnya"Ucapnya lalu menyeret tubuh manusia itu hingga ke tepi sungai setelah itu ia membersihkan dahi pria itu yang penuh darah dengan pakaiannya,hari pun mulai malam hanya ada bulan dan bintang yang menerangi malam yang gelap ini di tepi sungai akan tetapi manusia itu tidak kunjung sadar Bintang sangat khawatir akan terjadi apa-apa pada manusia itu

"Uuhuuk Uuhuuk"Ucap pria itu terbatuk-batuk diiringi keluarnya air dalam mulutnya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing

"Ssttt aku dimana?"Ucapnya melihat sekelilingnya "Kau siapa?"Tanyanya melihat Bintang sedang duduk di sampingnya

"Kau sudah sadar? kau baik-baik saja?"Tanya Bintang

"Kau lihat sendiri aku sudah sadar dan bagaimana aku baik-baik saja kepalaku terasa pusing dan kau siapa? aku dimana?"Ketusnya

"Saya juga tidak tahu ini dimana,Saya menemukan mu terdampar disungai ini lalu saya membawa mu ke tepi,nama saya Per.... Bintang"Ucapnya hampir saja keceplosan menyebut Peri "Nama anda siapa?"

"Namaku..... Andra Putra Biantara"Ucapnya berusaha mengingat identitas nya "Kenapa kau bisa ada disini?"Tanyanya

"Emmm sa-saya tersesat"Ucapnya ngasal

"Baiklah apa kau ada makanan? aku lapar"Sambil memegang perutnya yang terasa lapar

"Makanan?"

"Iya makanan"Ketusnya

"Sebentar saya akan mencarinya"Ucapnya lalu berdiri mencari sesuatu yang bisa dimakan,ia terus mencari dan akhirnya ia melihat sebuah pohon pisang yang berbuah setengah matang setengahnya hijau dan setengahnya kuning "Loly apakah ini bisa dimakan?"Tanyanya kepada kucing yang berada di saku bajunya

"Kau saja tidak tahu apalagi aku yang hanya binatang"Ujar kucing itu

"Ini gimana cara makannya? sudahlah aku ambil saja"Ucapnya lalu ia memetik satu per satu pisang setelah beberapa pisang ia petik langsung kembali ketempat semula

"Apakah ini bisa dimakan? benda apa ini?"Tanyanya kepada Andra sambil menyerahkan kan pisang

"Apakah dia gila? itu pisang bahkan anak TK pun tahu itu buah pisang dasar wanita aneh"Batin Andra

"Iya itu bisa dimakan"Ucap Andra mengambil pisang dan memakannya

"Kenapa ini? apa aku bisa mendengar kata hatinya dia mengatai ku wanita aneh?"Batin Bintang

"Kau mengatai ku wanita aneh?"Ucap Bintang,Andra yang mendengar nya langsung menghentikan makannya

"Kok dia tau? ahh mungkin dia hanya menebak saja"Batin Andra

"Saya tidak menebak saya tahu yang kau katakan dalam hatimu"Ucapnya santai

"What? kau bisa mendengar kata hatiku?"Tanya Andra menatap wanita di sampingnya

"Ya"Jawabnya singkat

"Benar-benar wanita aneh"Batin Andra menggelengkan kepalanya

"Saya bukan wanita aneh!"Ucap Bintang tegas membuat Andra semakin melongo "Kau kenapa bisa ada disini?"Tanyanya

"A-aku.... Kecelakaan dan hanyut disungai ini"Ucap Andra berusaha mengingat kecelakaan yang menimpanya

.

.

.

.

.

.

.

.

Yang tidak paham baca deskripsi

Dukung Author ya semoga ceritanya menarik hati kalian untuk terus membacanya

BAB 2

#Flashback On

Saat itu Andra pulang dari lahan kosong yang ada di desa tersebut yang akan didirikan pabrik kacang kedelai untuk perusahaan nya jarak desa ke kota lumayan jauh maka akan menghabiskan waktu 1 jam perjalanan,Malam itu Andra segera pulang ke kota dengan kondisi cuaca hujan lebat yang mengguyur seluruh jalanan saat Andra sedang menyetir tiba-tiba telfonnya berdering

"Dreet dreeet dreeet"Bunyi getaran ponselnya yang langsung diangkat oleh Andra

"Ada apa?"Tanya Andra to the point tanpa melihat dahulu siapa yang menelepon nya

"Maaf Pak menggangu,malam ini ada meating dadakan dengan clien karena cliennya...."Ucap sekretaris Andra terputus mendengar teriakan Andra

"Aaaaaa"Teriak Andra membelokkan mobilnya

"Bruukk Braaakk"Mobil Andra lepas kendali karena jalanan yang sangat licin membuat mobilnya tergelincir jatuh ke jurang

"Ha-hallo Pak? Pak? bapak baik-baik saja? hallo?"Ucap sekretaris panik

"Tut tut tut"Sambungan terputus

#Flashback Off

"Sebaiknya kau tidur saja, besok kita akan mencari jalan keluar dari hutan ini dan mencari rumah penduduk untuk meminta bantuan"Ucap Andra

"Hmmm"Jawab Bintang sambil mengeluarkan Loly di dalam sakunya "Loly aku rindu sama Teman-teman ku untung saja aku membawa mu jika tidak aku tidak ada teman untuk bercerita selain mu Loly muach"Ucap Bintang mengelus Loly dan menciumnya gemas

"Dan sekarang dia berbicara dengan binatang seakan mengerti saja yang dia ucapkan dan bagaimana bisa kucing selucu itu ada disini? dasar wanita gila"Batin Andra heran

"Berhentilah mengatai ku gila kau tidak tahu apa-apa cukup diam,dan aku bisa berbicara dengan kucing ini"Ucap Bintang semakin membuat Andra terheran-heran

Keesokan Harinya~

"Ekhem...hemm bangun udah pagi"Ucap Andra membangunkan Bintang

"Kalau dilihat dekat gini cantik juga tapi aneh,argh kenapa aku memikirkan itu kan dia bisa mendengar kata hatiku bisa-bisa dia GR lagi"Batin Andra

"Iya Peri Wulan tunggu sebentar"Ucap Bintang setengah sadar

"Huft syukurlah dia tidak mendengarnya"Batin Andra

"Hey bangun dari mimpimu disini tidak ada Peri" Ucap Andra mengira Bintang sedang bermimpi,langsung saja Bintang bangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya

"Apa ini sudah pagi?"Tanyanya

"Kau lihat sendiri ini pagi atau malam"Ketus Andra

"Kau bisa tidak menjawab nya biasa saja? tidak perlu ketus begitu aku kan hanya bertanya"Gerutu Bintang

"Lagian kau bertanya sangat aneh"Ucap Andra "Cepatlah bersihkan dirimu kita akan cari jalan keluar dari hutan ini"

"Tidak perlu kita langsung jalan saja"

"Baiklah ayo!"

Di perjalanan yang cukup jauh dari rumah warga hingga mereka mencari jalan keluar kesana-kemari tetapi tidak kunjung bertemu rumah warga satu pun, hingga mereka bertemu dengan penduduk yang sedang mencari ranting pohon untuk di jadikan bahan bakar

"Permisi pak? bisakah bapak menolong kami keluar dari hutan ini? kami disini sedang tersesat"Ucap Andra

"Ya, aku bisa nulungi kowe kabeh teka"Ucap lelaki paruh baya itu

"Ya aku bisa tolongin kalian ikutlah denganku"

Lalu Andra dan Bintang mengikuti orang itu berjalan dibelakangnya,kurang lebih 15 menit mereka sampai di rumah pak tua itu dan mengajak mereka duduk

"Bagaimana sampeyan kesasar di hutan itu?"

"Ceritanya panjang pak,Oh iya pak boleh kah saya meminjam ponsel sebentar untuk menghubungi teman saya? nanti pulsanya saya ganti setelah teman saya datang"Ucap Andra

"Ya boleh ini pake saja nuwun sewu ponselnya ora canggih tapi bisa untuk menelfon"Ucap pak tua memberikan hp kepada Andra

"Tidak apa-apa pak terimakasih"Ucap Andra mengambil benda mungil itu dan segera menghubungi temannya sedangkan Bintang terheran-heran apa yang dikatakan pak tua itu dia tidak mengerti dan banyak yang muncul pertanyaan di kepalanya salah satunya adalah 'Benda apa yang di pinjam oleh Andra sehingga bisa menghubungi temannya' namun Bintang tidak berani bertanya karena Bintang tahu orang akan mengira Bintang tidak waras seperti malam tadi Andra mengira Bintang orang aneh tidak tahu itu buah pisang

"Hello siapa ya?"Tanya seseorang disebrang sana

"Hello Dik ini aku Andra tolong kau jemput aku di..... sebentar"Ucap Andra menjauhkan ponsel "maaf pak nama desa disini apa ya?"Tanya Andra ke Pak tua

"Desa X"Ucap Pak tua lalu Andra melanjutkan telfonnya lagi

"Di desa X jemput secepatnya!"Ucap Andra tegas

"Ndraaa kau baik-baik saja? kenapa kau tidak pulang? dan kau menyuruhku menjemput mu? mob..."Ucapnya terputus oleh Andra

"Sudahlah nanti aku ceritakan, sekarang jemput aku!"Ucap Andra lalu mengakhiri panggilan

"Ini pak ponselnya terimakasih telah membantu kami"Ucap Andra memberikan ponsel

"Sama-sama sampean istirahat disini dulu saya mau kebelakang"Ucap Pak tua itu lalu beranjak pergi

Bintang yang dari tadi melongo melihat Andra berbicara sendiri dengan benda kecil itu yang dilekatkan ke telinganya hanya bisa bertanya didalam pemikirannya mungkin banyak hal lain yang aneh di dunia manusia yang bisa membuatnya terkejut pikirnya

"Kenapa kau memperhatikan kan ku seperti itu"Tanya Andra menatap tajam Bintang

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

BAB 3

"Aku tidak memperhatikan mu"Ketus Bintang Andra hanya terus menatap Bintang tajam

Di rumah itu mereka hanya duduk terdiam di ruang tamu, Bintang yang dari tadi melamun terus tidak memperdulikan Andra di depannya entah apa yang dipikirkannya, sedangkan Andra menyenderkan tubuhnya ke kursi sambil menatap Langit-langit rumah itu yang sederhana,setelah berapa jam kemudian datanglah mobil mewah berwarna hitam

"Permisi... tok tok tok"Ucap orang itu,Andra yang mendengar ketukan pintu langsung beranjak dari duduknya

"Kenapa kau lama sekali"Ucap Andra kesal

"Ya elah kaya gak tau Jakarta aja lo,O iya lo kenapa sampai ada disini mobil lo mana?"Tanya Dika

"Kecelakaan"Jawab Andra singkat

"What? kok bisa? lo gak kenapa-napa kan?"Tanya Dika khawatir sambil membulak-balikan tubuh Andra

"Kau lihat sendiri aku tidak sampai mati"Ucap Andra kesal sambil menepis tangan Dika "Ayo pergi aku mau pulang,tunggu sebentar aku pamit dulu"Ucapnya masuk "Pak saya pamit pulang dulu terimakasih sudah menolong saya dan ini Uang untuk bapak" menyerahkan uang seratus ribu lima lembar

"Tidak usah nak saya iklhas bantu kalian"Ucap Pak tua menolak uang yang diberikan Andra

"Simpan saja pak siapa tahu nanti bapak perlu"Ucap Andra mau tidak mau pak tua itu harus menerimanya

"Matur nuwun bapak jadi tidak enak, perempuan itu istri sampean ya?"Ucap Pak tua menunjuk Bintang

"Oh bukan pak itu teman saya"Ucap Andra "Ya udah pak saya pamit dulu terimakasih sekali lagi"Ucapnya beranjak keruang tamu "Kau mau ikut aku atau mau tinggal disini?"Ucapnya pada Bintang

"Aku tidak tahu,aku tidak punya rumah"Ucap Bintang memelas

"Ya sudah kau ikut saja nantik baru di pikiran dijalan kau mau kemana"Ucap Andra, Bintang mengangguk tanda mengerti lalu beranjak pergi menuju mobil

"Waaa benda apa ini? kuda terbang? atau lebah terbang"Ucap Bintang kesenangan sambil mengetuk-ngetuk benda besi itu

Dika yang bersandar di mobil sambil menelfon seseorang mengerutkan dahinya melihat Bintang sedangkan Andra tidak ada ekspresi apa pun

"Ya sudah lanjut di kantor saja"Ucap Dika menyudahi telfon "Dia siapa Ndra?"Tanyanya pada Andra

"Tidak tahu tanya sendiri"Jawab Andra lalu masuk kemobil

"Waaa bisa dibuka"Ucap Bintang sambil bertepuk tangan

"Maaf anda siapa?"Tanya Dika

"Aku?"Ucap Bintang

"Iya na..."Ucap Dika terpotong

"Dika! tunggu apa lagi?"Teriak Andra dari jendela mobil

"Iya sebentar perempuan ini ikut dengan kita?"Ucap Dika

"Iya suruh dia masuk"Jawab Andra

"Mari masuk"Ajak Dika mempersilakan Bintang masuk mobil

~MOBIL~

Di mobil Bintang asik memainkan kaca mobil,sabuk yang ditarik-tarik hingga menghempas-hempaskan badannya ke kursi mobil

"Apa kau tidak bisa diam? berhentilah seperti itu, seperti anak kecil saja"Ucap Andra,

"Iya Bintang berhentilah jika tidak mereka akan mengira kau tidak waras"Ucap Loly tiba-tiba mengeluarkan kepalanya Bintang yang mendengar perkataan Loly langsung terdiam

"Namanya siapa tadi?"Tanya Dika pada Bintang tanpa mengalihkan pandangannya kejalan

"Namaku Shopia Bintang Nindia Putri Vishcania"Ucap Bintang tanpa sadar mengucapkan nama panjangnya

"Buset dah itu nama atau ular naga? panjang amat? amat aja namanya gak panjang cuma bodo amat hahaha"Kekeh Dika

"Panggil aja bintang"Ucapnya santai

"Oke,O iya kau baru pertama kali naik mobil?"Tanya Dika sedangkan Andra dari tadi memandang lurus ke depan tanpa ekspresi apapun tetapi telinganya tetap bisa mendengar percakapan mereka

"Mobil?"

"Iya yang kau naiki ini namanya mobil"

"Iya baru pertama kali"Jawabnya

"Hah pantas saja norak"Batin Andra

"Norak itu apa?"Tanya Bintang pada Dika, Andra yang mendengarnya tidak mengeluarkan ekspresi apapun

"Norak itu seseorang yang baru bertemu benda yang baru dilihatnya sehingga ia memuji barang tersebut secara berlebihan"Jelas Dika, Bintang mengangguk tanda mengerti "Apa aku boleh bertanya?"Lanjut Dika

"Boleh silakan"Ucapnya sambil mengeluarkan Loly

"Kalau boleh tahu umur Bintang berapa?"Tanya Dika

"63 tahun"Ucapnya singkat dan langsung saja Dika dan Andra terkejut mendengarnya karena memang kalau di dunia peri umurnya sekarang 63 tahun lamanya

"Hahaha kau bercanda? sedangkan kau masih cantik, putih dan masih segar gitu kau bilang 63 tahun?"

"Bintang kau ini lucu sekali di dunia manusia usia 63 udah jadi nenek pantas saja mereka terkejut"Ucap Loly, Bintang semakin dibuat bingung

"Menurut mu umurku berapa?"Tanya Bintang

"Hmmm berapa ya 23 tahun kayanya"Jawab Dika dan sekarang giliran Bintang terkejut mendengar umurnya

"Iya kau benar itu usiaku"Ucapnya

Setelah itu tidak ada obrolan lagi diantara mereka hanya terdengar suara kendaraan yang berlalu lalang di jalan karena perjalan cukup jauh hingga menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk sampai ke kota

30 menit kemudian

"JANGAN TINGGALIN AKUUUUU HIHIHIHI"Suara deringan ponsel Dika telah berhasil memecahkan keheningan dan tentu saja Andra yang mendengarnya langsung bereaksi dengan memiting kepala Dika yang sedang menyetir mobil,Dika merasa kesakitan dipiting oleh Andra langsung tancap rem mendadak dan otomatis kepala mereka tersantuk kaca mobil dan untung saja jalanan sedang sepi, sedangkan Bintang yang dari tadi tidur di atas kursi berubah posisi dengan tengkurap jatuh kebawah dalam keadaan tertidur bagaimana tidak terkejut suara deringan ponselnya full ditambah lagi suara cekikikan yang melengking masuk ke telinga Andra apalagi Andra sedang melamun tiba-tiba dengar suara itu

"BUG...."Suara benturan

"Sialan lo Dik"Ucap Andra kesal mengelus kepalanya yang terbentur

"Uuhukk uuhukk lagian lo juga sih ahh pake miting kelapa gue Uuhukk"Ucap Dika terbatuk-batuk sambil memegang lehernya yang di piting oleh Andra

"Hello kenapa?"Ucap Dika mengangkat telfon

"Tut tut tut"Sambungan terputus

"Arghhh sial"Ucapnya kesal melemparkan ponselnya

"Gak ada yang lain apa? nada deringnya ha? ngapa gak sekalian suara macan,serigala atau apalah itu, bikin orang jantungan aja!"Gerutu Andra

"Ya maaf soalnya adek gue yang ngatur nada deringnya sampe Sekarang belum gue ganti"

"Pokoknya gue gak mau dengar itu lagi kalau gak gue buang nih hp sekalian biar lenyap"Ancam Andra mengambil ponsel Dika ingin membuangnya lewat jendela

"Ja-jangan Ndra belum juga lunas hpnya"

"Hp kaya gini aja kredit emang kurang gaji lo ha? buang aja tu hp gue ganti jadi iPhone 11"Ucap Andra berhenti sejenak "Tapi mimpi"

"Ya gue tau lo akan ngomong kaya gitu"Ucap Dika dengan raut wajah kecewa "Bentar-bentar lo denger gak? lo kentut ya Ndra?"Ucapnya

.

.

.

.

.

.

.

.

Sorry di gantung hihihi kira-kira siapa ya yang kentut?

Bersambung.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!