NovelToon NovelToon

Pangeran Mahadiningrat 2

Berburu

Hai Readers... Author Kembali.. Karena Sibuk Jadi Upnya seada nya ya..

Kisahnya Kita mulai Dari Randika Kecil Ya.. Biar Jadi Maju Terus Alurnya... Yang pasti Seru.. jangan tanyakan dulu Pemeran Utama wanita nya ya.. . ikuti saja dulu dan bersabarlah.. waktunya akan tiba..

Kita bahas dulu Kegilaan Monster Kecil ini dulu ya...

😂😂

Happy Reading.......

"Sayang...! " Panggil Kania Lembut sambil Mengetuk Pintu Kamar Anaknya..

Dika menggeliat...

"hmm.. Mam...? " Sahut Dika Belum juga membuka matanya..

Kania masuk ke kamar Dika dan Duduk di tepi Ranjang Anaknya itu...

"Sayang.. Katanya Mau Ikut Papa... tapi Ngapain Sii kalian selalu pergi Ke tempat itu..? " Ucap Kania Mengernyit Heran..

pasalnya Anaknya dan Suaminya selalu saja Pergi Ke Tempat itu.. alasannya Ingin lihat pemandangan saja..

Dika langsung membuka matanya dengan lebar, dia melirik mamanya yang seperti tatapan bertanya-tanya..

Dika terduduk..

"Ahh iya.. Dika mau Ikut Papa...! " Elak Dika Nyengir..

Dika langsung mencium sayang kening Mamanya..

"Mam... Dika Ke kamar mandi ya...! " Lanjutnya lagi Pada Kania..

"Sayang....! " Panggil Kania lagi tidak terima anaknya menghindari Pertanyaannya..

Kania pun jadinya hanya menghela nafas pasrah..

Dia membersihkan Kasur mewah Dika.. Lalu melihat Potret Anaknya bertiga di Foto Lampu Meja Dika..

Kania tersenyum manis, mengecup satu persatu Foto Anaknya itu..

Saat Ini Dika sudah berusia 10 Tahun... di usianya yang masih 10 tahun , dia sudah masuk sekolah menengah Pertama... bahkan sudah Kelas 2 SMP...

umur 8 tahun Dika sudah Tamat SD.. Anak ini sungguh Jenius...

Dika memiliki Adik Kembar Laki-laki dan Perempuan...

"Sayang.. Cepat turun.. makan dulu baru ikut Papa ya...! " Teriak Kania di tempatnya saat ini Karna Dika ada di Kamar mandi..

"Yes.. Mam...! " Sahut Dika juga dari dalam tak kalah kuat suaranya..

Kania tersenyum dia pun keluar dari Kamar anaknya..

....

Dika selesai dengan Aktifitas Makannya..

"Hai Baby ...!" panggil Dika tersenyum manis menggendong adik bungsunya bernama Zaika...

"Abang mau kemana...? Ika ikut ya...? " tanya Ika Tersenyum harap.

"Tidak Ika.. Abang ada perlu sama papa.. Jangan Ya...! " Jawabnya lembut.

Ika mengangguk Pasrah, bibirnya mengerucut...

Dika menurunkan adiknya...

Ika berlari Menuju Kania yang merentangkan tangan padanya..

"Mam.. Dika , Kanza sama Papa.. Pergi Ya.. Bye...! " Ucap Dika Tersenyum manis melambai Pada Kania dan Ika..

Ika dan Kania melambai Juga dengan senyum Lebar mereka..

KanZa dan Zaika berusia 6 tahun... KanZa Lahir duluan dari pada Ika.. Itu sebabnya Ika anak bungsu walaupun Mereka hanya selisih 5 menit..

"Ma... Kalau Abang Udah pergi sama Papa.. kenapa nggak ngajak Kita..? " Tanya Ika memberengut..

Kania terkekeh..

"Sayang.. Anak mama kan suka main Nya di kamar.. karna Kamu perempuan.. sedang mereka Laki-laki.. wajar kan.. " Jelas Kania tersenyum manis mencium mesra Pipi Anak Bungsunya..

"Ya udah Ma... Turunin Ika.. Ika mau ke kamar, main Komputer lagi.. !" Pinta Ika tersenyum semangat.

Kania tertawa lebar, dia menurunkan Ika.. Ika Mencium Tangan Mamanya lalu berlari Ke Kamarnya..

Kania tertawa bahagia melihat Anak-anaknya tumbuh besar.. Rasa nya waktu cepat berlalu..

...

"Papa Hari Ini Kita berburu Apa..? " Tanya KanZa semangat.

Dika hanya menatap Adik laki-lakinya itu dengan senyum kecilnya..

Adiknya itu tidaklah Bodoh. selama 3 tahun terakhir ini Dia mencurigai Dika dan Papanya tidaklah melihat pemandangan saja.. Indra penciuman Kanza Sangatlah Tajam..

Seperti Anjing Pelacak bahkan lebih Hebat dari itu.. Hanya di dekat Orang tertentu saja.. Kalau Dia mulai Mengendus siapapun yang dia Curigai...

Gio tersenyum manis,,

Saat Ini Mereka membawa Supir,, Biasanya Tidak.. tapi sekarang Ingin saja... Kania sudah mulai mencurigainya..

"hmm.. Apapun yang Kita Lihat.. Tapi ingat.. Kanza Tidak Boleh memelihara hewan.. Sudah cukup Abang Mu saja yang pelihara serigala... mengerti...! " Tutur Gio dengan senyum manisnya..

"iya... Kanza Nggak bakal pelihara hewan buas kok.. Lagian kita kan sering berburu... jadi hewan di tempat itu sudah mulai kenal sama Kita.. terutama Sama Abang Dika...! " Jawab Kanza Tersenyum bangga.

"Abang ingat.. jangan membuat binatang itu semua kapok.. lagian kenapa Abang suka sekali sii.. mainin Hewan Buas itu.. Apanya yang seru Coba..? " Lanjut Kanza Lagi berkacak pinggang Menatap Dika..

Gio tersenyum dia membelai Kepala Dika.. sementara Kanza Sudah Duduk di pangkuannya memarahi Abangnya..

Dika hanya menyeringai lebar..

"entah lah Abang Suka Berlatih dengan mereka.. Kalau manusia sangat lelet.. lebih cepat dan Gesit Hewan buas...! " Jawab Dika santai Tangannya membelai kepala Kanza..

"huh...! Manusia lelet... Emang Manusia jaringan WIFI apa..? " Cibir Kanza Memberengut..

Gio hanya mengamati perdebatan Anaknya itu sambil menyeringai Lucu melihat mereka..

"Aku Juga Berlatih dengan Hewan itu.. Tapi kenapa Hanya Berlatih dengan Abang saja Hewan itu kewalahan.. Bahkan sampai Tertidur Lemas di Hutan itu.. bagaimana Kalau ada Manusia lain yang langsung menangkapnya..! " Lanjut Kanza Lagi Ketus.

Dika mengangguk-ngangguk faham. tulunjuk Nya bermain di dagunya..

"iya Juga ya.. Kenapa nggak kepikiran kesitu.. Kanza Kamu benar.. Abang tidak akan membuat mereka kewalahan lagi.. hm...! " Sahut Dika membenarkan Ucapan Adiknya yang masuk akal juga..

Dika tersenyum penuh kemenangan,, Akhirnya dia benar juga.. Apapun ucapan Kanza memang lebih manusiawi.. Karna Dika memang Suka menolong orang tapi entahlah.. kalau hewan Dika tidak merasa kasihan..

Kanza lah yang selalu memperingati Dika dan Dika pun menurutinya,, Kanza Jauh lebih bijak sekarang dibanding Dika yang mulai terobsesi akan Menjadi yang terkuat... dia belajar Beladiri di Hutan saat mereka berburu..

Gio pun kadang Mengajarinya.. ilmu beladiri Gio sangatlah hebat Kan Macan Hitam adalah Julukannya..

Jadi tidaklah sulit mengajarkan Anaknya yang bertekad kuat itu.. Obsesi Kuatnya itulah yang mulai Memudarkan Manusiawi Dika..

Bukan berarti dika tidak manusiawi.. Dika masih mau mendengarkan Nasihat Kanza..

"Adik Abang Pintar sekali Siii..! " Puji Dika Mengacak Gemas Rambut Kanza..

"Hmmm Udah Bijak Banget nii. Jagoan Kecil Papa...! " Puji Gio lagi,, memeluk Gemas Kanza..

Kanza nya malah tertawa lebar akan pujian mereka.. membuatnya makin semangat.. dia seperti memiliki Kelebihan sekarang..

"Ayo.. Kita mulai berburu...! " Ajak Gio lagi saat mereka sudah sampai di hutan Lebat biasa Mereka Berburu...

Mereka langsung keluar dari Mobil itu dan Memasang kostum Berburunya dengan berbagai perlengkapannya..

"Abang bawa Pisau Itu..? " Tanya Kanza Semangat.

"Kamu bawa Dika..? " Sambung Gio lagi penasaran.

Dika menyeringai lebar, Dia mengeluarkan Pisau canggih itu dan memainkannya di Sela-sela jarinya..

Kanza Merinding melihat Dika yang begitu Lihainya

memainkan Pisau Super tajam itu walaupun pisaunya kecil tapi Kanza bisa merasakan Betapa Banyaknya Pisau Kecil itu membunuh hewan buas yang memakan Ternak Manusia...

Gio tersenyum sambil menggeleng-geleng saja melihat Kelakuan Monster Gila Nya itu, bisa apa dia.. Monster Gila itu adalah Anaknya.. Sayang Lagi..

"Jangan dimainkan bang.. Ayo.. ayo...! " Pinta Kanza Ngeri...

Kanza memang Bisa menguasai Beladiri di usia nya yang 6 tahun tapi Menurutnya Kanza Belum apa-apa di banding Abangnya itu..

Kanza Jauh lebih Punya Hati, Dia tidak tega menyakiti Hewan ataupun Manusia.. kecuali memang musuh.. Pastinya Jiwa Monsternya akan bangkit..

Dika pun tersenyum miring, Dia memutar Pisau Itu, seketika Pisau itu berubah menjadi Baling-baling di Udara ber ukuran kecil. Pisau itu mengikuti Dika yang berjalan Masuk hutan dengan Papa dan Adiknya itu..

Anak-anak Gio dan Kania semua memiliki Jiwa Monster seperti Kania,, juga sangat Kuat.. Kejeniusan Kedua nya barulah Dari Gio..

😊😊😊

..

Di serang tiba-tiba

"Ayo Bersiaplah.. Kita mulai berburu..! " Ajak Gio menyeringai.

Kanza dan Dika mengangguk..

Mereka langsung berpencar di balik Pohon besar...

Kanza memegang Panah tinggal di lepas Saja.. Matanya menelusuri Semua Titik sudut Hutan Itu,,

Gio menggunakan Pistol kecil, jika hewan mengenai Tembakannya.. maka hewan itu akan terkapar Pingsan..

Sementara Dika menggunakan Pisau Kecilnya.. Mata Tajamnya meLihat Seekor Ayam Hutan,, Dika tersenyum miring,, Dan....

ssssettttts.....!

Tepat sasaran... Ayam Itu terkulai tak berdaya,, Dika melukai Kakinya..

Gio dan Kanza beralih menatap Buruan Dika, dan Tersenyum kecil,,

Mereka berdua kembali Fokus mencari hewan buruannya...

Dika jalan perlahan mendekati hewan itu, Dia mengambil Hewan buruannya,,

dan membawanya menuju Gio dan Kanza yang sedang serius mencari Mangsa..

Dika langsung Meletakkan Hewan itu di tepi Pohon. dan membuka Tasnya lalu mengobati Hewan itu lagi..

"Maaf.. Kembalilah pada keluargamu.. Aku hanya berlatih..." Ucap Dika melepaskan kembali Ayam hutan itu..

Gio dan Kanza menghela nafas panjang..

"kenapa hari ini tidak ada Buruan sama sekali..! ". Rutuk Kanza kesal sambil menurunkan Panahnya yang sudah lelah di tahannya dari tadi.

"Apa ada perburuan liar..! " Tebak Gio menggaruk Keningnya dengan Pistol kecilnya..

"Iya.. Tidak ada hewan Buas hari ini.. Kemana semua...?" Sahut Dika mendekat Pada Gio dan Kanza.

Kanza mengendus,,

"Ada Aroma Pria Asing Bang...! " Ujar Kanza mengendus.

Gio menajamkan pendengarannya Lalu memejamkan matanya..

Dika terlihat waspada..

"Pa.. Ada Yang mengintai Kita...! " Tutur Dika Waspada..

Dika, Gio dan Kanza, mereka jadi bertolak Punggung..

tinggi badan mereka memang berbeda jauh tapi Mereka bisa merasakan ada bahaya yang mengintai mereka...

"Apa Abang punya musuh..? " Tanya Kanza basa-basi..

"Tidak... di sekolah banyak.. tapi tidak yang berani macam-macam dengan abang.. " Jawab Dika Santai.

Matanya masih memandang Sekitar..

"berarti Nggak salah lagi.. musuh papa lah ini...! " Tebak Kanza berdecak Kecil.

"Musuh papa dalam penjara. . jadi tidak ada lagi... " Jawab Gio santai.

"Jadi.. ngapain mereka ngincer Kita?" Sahut kanza lagi Bingung.

''Ck... Hajar saja.. anggap saja ini pelatihan...! " sambung Dika lagi Tersenyum Miring.

"huh... baiklah.. pemanasan...! " Balas Kanza semangat.

Gio tersenyum bangga pada kedua anaknya itu yang tidak takut apapun...

dan Tak lama kemudian... Panah di luncurkan kepada mereka bertiga.. Dengan Gesit dan lincah Ketiganya bisa menghindari Serbuan Panah itu..

dan Keluarlah 20 orang pembunuh bayaran bertopeng hitam...

Dika meregangkan Leher, dan kedua tangannya matanya menatap tajam gerak-gerik Pembunuh bayaran itu..

"Boys... Let's Play To Game...! " Ucap Gio Semangat.

"Yes... Let's Go...! " Kanza dan Dika menyahut Kompak.

20 orang bertopeng hitam itu berdiri bersejajar di depan Gio dan kedua anaknya..

"Alah... Cuma 1 doang yang orang dewasa..! " Cibir Salah satu pembunuh bayaran.

"kenapa membunuh 1 orang saja kita harus mencari 20 orang yang terbaik... Kayak 2 anak kecil itu bisa beladiri saja..! " Sahut Yang lain meledek..

"sudahlah Ayo selesaikan cepat.. Kita bisa melapor pada Boss...! " lerai pembunuh bayaran yang lainnya.

15 Orang Pembunuh bayaran itu duduk bersila dan 5 orang lainnya menghajar Gio membabi buta...

Kanza dan Dika hanya melihat saja, Papanya terlihat santai tidak kewalahan sama sekali akan gerakan membabi buta kelima pria Berbadan besar itu..

"hebat sekali Papa..! " Puji Kanza Sumringah bangga..

Dika hanya tersenyum lebar,

"itu sebabnya Papa bisa melindungi mama.. Mama kan juga jago berantem.. untuk bisa melindungi Mama harus lebih hebat dari Mama.. iyakan...? " Tutur Dika tersenyum bangga.

"iya.. Kanza juga harus kuat.. Sama seperti Papa dan Abang..! " Jawab Kanza semangat..

dan hanya dalam waktu 15 detik Gio sudah membuat kelima pria itu terkapar Pingsan..

Gio sengaja bermain-main saja maka nya butuh waktu lumayan lama..

dan 15 pembunuh bayaran itu berdiri seketika, Ternyata 1 orang ini Kuat..

"Tuan Gio.. Ternyata anda sangat Kuat.. tak salah atasan Kami mengutus kami sebanyak ini untuk membunuhmu dan anak-anakmu itu...! " Ucap Salah satu pembunuh bayaran yang terlihat seperti ketua di antara mereka.

dan 10 Orang lainnya mendekati Gio, mereka berpikir Gio tidak akan bisa melawan mereka bila 10 orang sekaligus.

"Ayo lawan... jangan biarkan mereka mengeroyok papa..! " Ajak Dika pada kanza.

Kanza mengangguk..

Dika dan Kanza juga ikut Andil Melawan Pembunuh bayaran yang mengeroyok Papanya..

Dika melawan 2 orang, sikecil melawan 1 orang..

sisanya Gio yang melawan mereka..

Dika memukul kuat Perut Kedua Pria itu hingga mengaduh Kesakitan tanpa memberi jeda untuk mengambil nafas dan tangan Kanan Dika meninju daerah dada pembunuh Bayaran itu, kaki Kanan dika menendang lagi perut Pria yang lain..

hingga mereka jatuh Terkapar dengan mengeluarkan darah, seolah-olah darah itu berasal dari perut dan dada mereka yang dipukul Dika..

Mereka menatap Ngeri kekuatan Dika yang Gesit dan tidak terbaca padahal anak di hadapan mereka masih kecil dan tak lama mereka berdua tak sadarkan diri tidak sanggup menahan sakitnya pukulan Dika..

Kanza hanya hanya memutar Kaki Besar Pria yang ingin menendang Wajahnya karna Kanza masih kecil jadi di tendang saja bakal mati..

Tapi diluar ekspetasinya.. "aaaaaa.. aaa....kh...! " Teriak kesakitan Pria yang Kakinya di putar Kanza..

kanza tersenyum licik lalu mendorong Kuat Kaki besar itu hingga menimpa 2 temannya yang lain yang pingsan karna merasa badan mereka tertindih Batu besar mereka tersadar dari pingsannya..

"minng.. minggir.. sakit Bodoh...! " Teriak Salah satu dari mereka kesakitan..

dan yang lain mendorong paksa tubuh temannya itu sekuat tenaga..

Tinggallah 5 orang lagi yang berdiri Dalam mode keterkejutan luar biasa melihat 2 anak kecil itu bisa menjatuhkan temannya dengan mudah..

"mereka bertiga Monster...! " Ucap salah satu dari mereka mundur seketika melihat Gio, dika dan kanza bergantian..

Ketiga Monster itu tersenyum Jahat membuat kelima Pria itu merinding seketika..

"Ayo Pak... sini... Usia Aku masih 6 tahun... masa takut sii sama anak kecil... huh... payah...! " Ledek Kanza tersenyum miring menatap Remeh kelima pria itu..

sementara kelima belas pria yang sudah jatuh terkapar itu menjauh dengan Mengesot-ngesot kesakitan Karna yang mereka tiduri bukan lantai keramik. tapi tanah Yang banyak Rumput liarnya membuat tubuh mereka tergores-gores..

Tapi tidak terasa sakit itu oleh mereka yang sudah tersadar dari pingsannya. mereka hanya ingin menjauh dari Gio dan kedua anak itu..

"Kanza... sepertinya kita harus menggunakan Cara lain untuk menakuti mereka..! " Dika berkata dengan senyum usilnya..

Gio menggeleng kepalanya. dia sudah tau rencana Anak nya itu..

Dika memanggil Hewan-hewan buas nya di Hutan Lebat itu, dengan cara Bersuara Khas nya.. Seketika binatang Buas itu berlarian mendekati asal Suara Dika...

Gio menggendong Kanza menjauh dari Tempat Itu, mereka berdua duduk tak jauh di Dekat Dika duduk di Pohon Tumbang di hutan itu, Tumbang karna di terpa badai..

Serigala 2 Ekor,, Harimau 1 Ekor,, dan Beruang 2 Ekor.. sementara singa si Raja Hutan berjalan pelan mendekati Dika dan langsung mendudukkan Diri di depan dika..

kelima Pria itu yang belum merasakan pukulan mereka Seketika Celana mereka sudah Basah karna Ketakutan..

Terkencing dengan Kaki bergemetar hebat melihat hewan Buas itu di sisi Dika..

😊😊😊

...

enggan di kawal

sementara kelima belas pria itu sudah berdiri kaget. hilang sudah Kesakitannya.. Rasa Takut pada Hewan Buas itu lebih penting sekarang dari pada rasa Sakitnya tadi..

Dika Menyeringai Jahat melihat Semua Pembunuh bayaran itu yang sangat ketakutan..

"Hei.. Peliharaanku.. Lihatlah mereka.. !" Ucap Dika menatap Pembunuh bayaran itu dengan sinis.

Semua hewan itu seolah mengerti, mereka juga beralih menatap Pembunuh Bayaran itu dengan tatapan menakutkan bagi semua pembunuh bayaran itu..

"Bermainlah dengan mereka...! " Perintah Dika Tersenyum kecil.

Kaki Pria itu semua sudah bergetar Hebat.. benar-benar bergetar hebat.. Tubuh mereka sudah keringat dingin, bercucuran deras... Wajah mereka semua sudah tidak tau lagi bagaimana Ketakutannya.. mereka seperti melihat hantu di siang bolong..

Semua hewan-hewan buas itu mengaum Ngeri.. Hewan itu berjalan mendekati mereka. dan Pembunuh bayaran itu berlarian kocar-kacir tak tentu arah..

Kanza dan Gio tertawa terpikal-pikal melihat Semua Pembunuh bayaran itu lari Kocar-kacir ketakutan Sedang Dika tertawa penuh kemenangan.

"sudahlah Jangan dikejar.. Sudah selesai.. Pergilah...! " Ucap Dika santai membelai Kepala Serigala hutan itu..

hewan itu mengaum Patuh dan Berlalu meninggalkan Dika dengan santai.

"Ayo Kita Pulang.. Nanti Mama Kalian Curiga...! " Ajak Gio Tersenyum bangga

Dia membereskan Barang-barang berburu nya. mereka berganti Pakaian dengan Baju yang tadi, supaya Kania tidak curiga..

Kanza di Gendong Gio sedang Gio berjalan beriringan dengan Dika..

"Abang hebat sekali.. Kapan Kanza bakal sehebat abang..! " Puji Kanza Tersenyum lebar.

"Jagoan kecil Papa pasti bisa dong.. Kan Kalian anaknya mama dan papa .! " Sahut Gio meradukan keningnya gemas akan putranya itu.

dika hanya tersenyum saja..

"pasti bisa Kanza.. Abang Akan membantumu..! " Sahut Dika juga menyemangati Kanza.

Kanza mengangguk antusias.. dia memang begitu semangat ingin menjadi Kuat juga seperti Papa dan Abangnya.. dia bahkan tidak sadar kalau usianya masih kecil..

Mereka masuk ke Mobilnya. Sang Supir terbangun dari tidurnya..

"Maaf Paman.. Kami mengejutkan ya.. !" Ucap Dika Nyengir.

"Tidak Pangeran... saya Yang ketiduran.. Maafkan Saya Tuan Muda,, Pangeran dan Pangeran kecil.....!" jawab Supir itu Merasa bersalah.

Kanza Terkekeh,, "Tidak apa-apa paman.. Kami yang minta maaf karna Membuat paman menunggu lama...! " Sahut Kanza tersenyum lebar.

"biar saya yang nyetir Pak..! " Ucap Gio keluar dari Mobilnya dan membuka pintu Setir itu..

"Tapi Tuan Muda... Saya Baik-baik saja..! " Tolak Supirnya Segan.

"Tidak apa-apa Paman.. Bahaya kalau mengantuk bawa Mobil.. biar Papa saja..! " Sahut Dika tersenyum tulus.

Gio menarik Lengan Supirnya pelan,, "duduk di samping saya..! " Ucap Gio Mutlak tidak bisa di ganggu gugat lagi..

sang supir gelagapan dan mengangguk patuh, supir itu berlari ke sisi Pintu yang lain..

Mereka pun berlalu dari tempat itu..

Sementara Kania sudah bolak-balik di depan Pintu Menunggu suami dan Anak-anaknya..

"Ya Tuhan.. Kemana Gio dan Anak-anakku ..? kenapa lama sekali.. Apa terjadi sesuatu..? " Kania berkata-kata dengan Gelisah.

Sementara Pelayan Mahadiningrat hanya menunduk saja pada Nyonya Mudanya yang Terlihat Gelisah.

Kania masih Mondar-mandir Tidak jelas sambil Menggigit Bibir bawahnya.. Matanya menatap gerbang Mahadiningrat itu,

Tak lama mobil yang di tunggu akhirnya terlihat juga. Kania menghela nafas lalu berlari mendekati Mobil Gio..

Kania memeluk takut kehilangan kedua putranya..

"syukurlah Tuhan.. Anak-anakku baik-baik saja...! " Ucap Kania lega..

Gio tersenyum lembut, membelai Kepala Kania..

"baybe.. Kan Ada Aku... Kenapa kamu takut.. Apa kamu tidak percaya padaku.. menurutmu aku akan membiarkan Anak-anak kita dalam bahaya.. " Sahut Gio lembut.

Kania mendongak dengan Matanya yang berkaca-kaca karna menahan tangisnya..

"Aku tau Gio.. kau akan menjaga anak Kita.. Tapi Entah kenapa Aku tadi begitu takut.. seolah Anakku dalam bahaya.! " Jawab Kania membelai wajah kedua pangerannya..

"mam.. Dika baik-baik saja.. Dika masuk ya..! " Ucap Dika memeluk Sayang Kania dan mencium kening mamanya..

Kania mengangguk dengan Keningnya yang mengkerut. Matanya masih menatap Takut Kehilangan Anaknya itu.

lalu masuk ke rumahnya di sambut Tundukan Hormat pelayannya..

"hihi.. Kanza baik juga kok Ma.. Kanza juga masuk ya Ma...! Bye Ma.. Bye Pa ..!" Sahut Kanza juga memeluk Kania dengan singkat Sambil mencium pipi Kania lalu berlari masuk ke Rumahnya..

Kania pun berdiri. dia menatap lekat-lekat suaminya.

Kania membelai rahang Kokoh Gio,, "Kau Baik-baik juga kan..? " Tanya Kania juga Khawatir.

Gio menyeringai dan mengangguk Antusias..

"Aku bahkan masih Bisa meniduri mu lagi sayang...! " Goda Gio Tersenyum mesum.

Kania memukul Dada bidang suaminya itu..

"Mesum.. Aku tidak mau hamil lagi.. cukup mereka saja.." Jawab Kania Ketus.

Gio mengangguk-ngangguk saja. Mereka pun masuk Ke dalam rumahnya..

..

Dika sudah selesai membersihkan diri, dia merebahkan diri di Kasur Mewahnya..

"Siapa yang mencoba membunuh Papa dan Juga Kami.. Siapa atasan mereka..? " Gumam-gumam Dika sendiri..

Dika bangkit seketika..

"ika...! " Ucapnya Tiba-tiba..

dika keluar dari Kamarnya dan berjalan menuju Kamar Ika. Kamar Tamu Lantai 2 itu sudah di ganti menjadi Kamar Ika sekarang kamar tamu di lantai bawah..

Ika memang mau Kamar itu menjadi miliknya. bisa Apa GranMa dan GranFa nya, jika itu permintaan Cucu mereka..

Dika tersenyum lebar, mengetuk Pintu Kamar Ika..

"iya... sebentar..! " sahut Ika dari dalam.

Ika membuka pintu Kamarnya..

"Abang..? " Ucap Ika sumringah bahagia..

Ika memeluk abangnya itu..

dika tertawa lebar..

"Heii Ika.. ada apa denganmu.. seperti tidak jumpa berhari-hari saja...! " ledek Dika terkekeh..

Ika pun membawa masuk Abangnya dan mendudukkannya di Sofanya..

"Kau main Retas lagi..?" Tanya Dika Curiga.

"ssssttt...! " Ucap Ika menutup Mulut Dika..

Dika mengernyit.. kedua alisnya terangkat tinggi..

"jangan Kuat-kuat.. Nanti Mama dengar.. mama hanya tau Kalau ika main Komputer aja... !" lanjut Ika lagi tersenyum kecil.

Gio menghela nafas panjang..

"kali ini Perusahaan mana yang Kau retas..?" Tanya Dika Serius.

Ika tersenyum lebar,, "Perusahaan Cabang Papa..! " Jawab Ika semangat.

"hah...? " ulang Dika tidak mengerti.

"Abang.. GranFa sama GranMa sedang di Perusahaan Cabang kan.. karna Kendala Uang dari Pusat tidak juga turun... Maka nya Ika cari tau..! " Jelas ika tersenyum manis.

"jadi.. apa yang kau dapatkan..? " Tanya Dika tersenyum bangga tangannya membelai Kepala Ika.

"ternyata Ada Yang Korupsi Bang.. Nanti Ika kasih deh berkasnya yang sudah Ika Print sama GranFa, kalau sudah kembali kesini...! " Jawab Ika tersenyum kemenangan.

"iya..ya.. ya.. lanjutkan sana.. Abang cuma melihatmu saja..! " Lanjut dika lagi Tersenyum lebar.

Ika mengangguk.. dia tersenyum melihat punggung abangnya itu..

"abang. jangan lupa tutup pintunya..! " teriak Ika sumringah.

dika tersenyum, dia pun menutup pintu kamar Ika. .

dika masuk lagi kekamarnya.....

dia melihat Pisaunya yang sangat imut dan kecil itu dan menyimpannya di tempat yang aman.

dia terlelap dengan cepat karna besok dia harus Sekolah..

Ika dan Kanza,, mereka belajar hanya di rumah dengan Guru Privat mereka masing-masing Kalau dika tidak mau di kekang..

Dika suka nya kebebasan...

bahkan dia tidak mau di kawal, membuat Keluarga mereka menggeleng-geleng saja, Dika yang tidak mau di kawal..

pada Akhirnya dika memang harus di kawal tanpa sepengetahuan Dika Andhan menjaganya dari jarak jauh dengan anak buah nya...Dika kan pangeran Mahadiningrat.

😊😊😊

...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!