Dimana aku berada?
Tempat aneh dimana banyak mahkluk kelaparan yang gila...apakah mereka zombie? Yah baiklah, toh itu bukan urusanku.
Tapi mengapa aku jadi zombie juga?!
Dan apakah aku benar-benar dari dunia ini? Mengapa semakin banyak aku berpetualang....semakin banyak masalah yang aku temui, dimana sebenarnya kamu!
Siapa aku?
Siapa kamu?
Serius, kalau aku bukan aku, maka siapa aku????
...****...
Berisi banyak kebingungan...wkwkwkwk
Ehem, sebenarnya aku sudah pernah nulis ini di *******, tapi sekarang aku di kontrak untuk nulis di noveltoon, jadi sekarang aku akan nulis di sini~
stay tune ya
23/04/2014
06:23
Negara Q, Kota X, Zara family house.
Cahaya matahari memasuki jendela-jendela rumah yang terbuka, angin bertiup pelan masuk ke dalam rumah lewat jendela, siulan burung terdengar dari luar rumah, bunyi mengepak kotak bekal dan bunyi membalik koran menghiasi rumah bergaya modern berbahan beton. Tidak ada sedikitpun kayu di rumah ini, tidak ada furniture dari kayu, atau apapun dari kayu, bahkan tumbuhan pun tidak ada.
"Zara! Ayo cepat! Ini hari kelulusan mu, jadi jangan sampai terlambat! Kau tidak boleh mempermalukan dirimu sendiri," Ucap seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik jelita padahal umurnya sudah kepala tiga. Suara wanita itu datang dari lantai bawah.
"Ya, Aku segera turun," Suara tenang tapi manis terdengar dari lantai 2, beberapa detik kemudian muncul seorang perempuan berwajah cantik yang dingin dengan pakaian khas wisuda, perempuan itu muncul dengan tas selempang hitam polos yang biasa-biasa saja, tapi saat di pakai oleh perempuan cantik itu, tas yang tadinya biasa-biasa saja menjadi sangat luar biasa keren dan cantik.
"Aduh, lihat ini pa, anak kita sudah besar! Sebentar lagi kau akan menikah dan tidak tinggal di rumah ini lagi," Wanita paruh baya yang di panggil mama itu memegang kedua bahu anak perempuan semata wayangnya itu dengan erat sambil menahan tangis bahagia bercampur kesedihan.
"Ayolah ma, aku baru berumur 15 tahun! Masih terlalu muda bagiku untuk menikah, dan lagipula aku tidak akan mau menikah, aku ingin menjelajahi dunia, aku ingin pergi ke pelosok-pelosok dunia, mewujudkan mimpi-mimpiku yang telah lama ingin aku wujudkan," Perempuan cantik itu memutar matanya malas.
"Ma, jangan ganggu anak kita terus, ayo kita pergi, kau sudah siap Zara?" Suara serak yang menawan datang dari sofa panjang putih, di sofa itu ada seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah walau telah berkepala empat.
"Tentu saja pa. Ayo ma, dengarkan apa yang papa bilang, jangan menggangguku terus," Perempuan cantik yang di panggil Zara mengangguk setuju.
"Anak ini! Jatah makan es krimmu mama kurangkan sebulan lho ya!" Ancam Mama dengan kesal, tapi sebenarnya itu hanya candaan.
"Mamaku yang cantik jelita bagaikan bidadari, ibundaku yang baik hati lagikan pemurah, jangan kurangkan jatah es krimku, Aku tidak akan bisa hidup tanpa es krimku," Zara langsung berubah menjadi anak super imut yang manja dan memeluk mamanya dengan erat.
"Ayo kalian berdua! Berhenti bertingkah seperti kanak-kanak, kita harus segera berangkat, ma, apa kau sudah menyiapkan bekalnya? Bawa yang banyak kan ma? Kita kan sekalian mau liburan, taruh semuanya di mobil lho ya," Papa mengingatkan Mama.
Duo mama-anak itu berhenti memainkan drama paginya dan berdiri tegak hormat pada Papa, "Siap kapten!" Duo mama-anak itu menjawab serempak dan kembali ke aktivitasnya.
Zara memakai sepatu bot ketentaraan favoritnya, dan Mama mengemas bekal-bekal yang sangat banyak itu menjadi satu, Papa menolong Mama membawa bekal-bekal itu ke dalam bagasi mobil.
Rencananya, mereka akan pergi berlibur ke hutan untuk kemping setelah acara wisuda selesai, tapi sayangnya, masa depan tidak sesuai dengan yang di rencanakan...
Tiriring! Tiriring!
"Sebentar ma, pa, ada telepon," Zara berhenti melangkah keluar pintu dan berbalik menuju sofa putih, ia duduk dan menjawab telepon yang tidak dia ketahui dari siapa.
"Zara! Cepat kesini dan tolong aku!" Suara minta tolong yang terdengar menyedihkan terdengar di ujung telepon, Zara langsung terguncang, ini suara Vella sahabatnya!
"Kau ada dimana?! Apa yang terjadi?!" Zara bertanya dengan agak panik, tapi dengan cepat dia menyesuaikan diri, mama dan papa menoleh ke arah Zara yang suaranya agak keras, mama dan papa saling melirik dengan bingung.
"Aku ada di belakang sekolah! Tolong cepat datang! Aku-aghh!" Sambungan terputus, telepon di matikan dari seberang, Zara benar-benar panik, tapi dia tidak menunjukkannya di permukaan, dia menyimpan telepon genggamnya dan berjalan keluar rumah dan pergi menuju garasi dengan kecepatan tertinggi, ia mengeluarkan sebuah motor sport yang mahal dan bergaya berwarna hitam.
"Ma, Pa, Aku harus pergi, jangan tunggu aku, dan pergilah ke sekolah lebih dulu, aku akan menyusul setelah urusanku selesai," Tanpa basa-basi lagi Zara langsung tancap gas pergi dari rumahnya, terdengar teriakan orang tuanya memanggil dirinya dengan bingung, tapi Zara tidak peduli, dia punya urusan penting!
Ia menggunakan kecepatan tertinggi dan mengendarai motor sport kesayangannya menuju sekolah, ia tidak tahu apa yang terjadi tapi itu pasti bukan hal yang baik. Zara sampai beberapa menit kemudian, dia tiba di tempat tongkrongan anak-anak nakal yang selalu mempunyai pengunjung setiap saat, tempat itu ada di belakang sekolah, terdapat bangku yang di ambil anak-anak nakal buat tempat nongkrong, meja juga ada di situ, dan banyak graviti di dinding.
Zara melihat Vella sedang merokok sambil memainkan handphonenya di kursi, sementara di sekitar Vella ada 5 anak laki-laki yang juga ikut merokok sambal bersandar di dinding.
Zara bingung, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Vella menjadi aneh? Dimana bahayanya? Apa sebenarnya yang terjadi? Ia tidak bisa mengerti, sebenarnya dia punya satu pikiran yang terlintas, tapi dia menolak untuk percaya.
"Oh, kau sudah datang? Cepat sekali ya," Vella mengalihkan pandangannya ke arah Zara yang kebingungan, para laki-laki yang berdiri sambil merokok di sekitar Vella membuang rokok mereka ke tanah dan menginjaknya lalu berjalan menuju Zara, para laki-laki itu mengelilingi Zara sementara Vella menatap Zara dengan tatapan dingin, ini bukan Vella yang Zara kenal, atau mungkin ini adalah Vella yang tidak pernah Zara kenal?
"Bingung? Hehe, Aku mengkhianatimu tahu, karena aku sudah muak padamu! Kau selalu lebih hebat dariku, orang tuaku selalu memujimu, seluruh sekolah memujimu, kau anak yang pintar lah, cantik lah, berbakat lah, cih, tapi bagiku, kau hanya anak yang naif, aku tidak pernah benar-benar ingin menjadi temanmu, dulu iya, saat aku masih naif, sekarang mataku telah terbuka, dan aku bukan anak yang naif lagi, sayang sekali tapi kau tidak akan datang ke acara kelulusanmu, lumpuhkan dia!" Vella berkata dengan tatapan yang tajam dan dingin, para laki-laki yang mengelilingi Zara langsung dengan mudah melumpuhkan Zara.
Zara bisa melawan dan dengan mudah menang, tapi apa yang di katakan Vella membuatnya membeku, dia tidak bisa membela diri dan terlarut dalam pikirannya sendiri, tidak menyadari ia telah di ikat dan di bawa dengan mobil menuju sebuah restoran besar.
Jadi selama ini aku di bohongi? Tidak ada yang namanya persahabatan? Hahaha, aku memang naif, aku memang bodoh, mengapa aku mempercayai yang namanya hubungan? Di dunia ini tidak ada persahabatan, aku benar-benar bodoh, hanya karena di awal aku tidak merasakan niat buruk, aku jadi kehilangan kewaspadaan ku, hahahaha, maaf ma, maaf pa, anakmu ini tidak bisa menghadiri wisudanya, dan kita tidak akan bisa berlibur, semoga kalian selalu sehat. Batin Zara dengan mata tertutup.
Zara tertidur, dia tertidur oleh bau obat tidur yang ada di sapu tangan. Zara berada dalam kegelapan, dia berpikir, 'Apakah aku sudah mati? Tidak, aku belum mati, jadi aku tertidur? Ya, ini pasti alam mimpi, seandainya aku bisa berada di alam mimpi setiap saat,' Zara bermimpi dengan tenang.
Mobil berhenti, Vella dan anak buahnya membawa Zara yang tertidur ke dalam restoran, mereka melemparkan Zara ke dalam gudang penyimpanan makanan, itu bukan gudang kayu, itu gudang es, tempat penyimpanan daging yang tertutup rapat, dengan suhu minus, Zara bisa membeku di sini setelah beberapa hari, Vella menutup pintu gudang es dengan rapat agar tidak ada yang bisa membukanya.
Vella dan anak buahnya pergi keluar dari restoran itu dan berangkat menuju sekolah, untuk menghadiri acara kelulusan mereka, ya, mereka juga akan lulus dan mereka lebih tua daripada Zara.
Zara terbangun, melihat sekeliling, merasa kedinginan, sangat dingin. Ia membuka mata dan mendapati dirinya berada di sebuah gudang es, Zara akhirnya mengerti, dia akan mati membeku, tapi setidaknya, bisakah dia membuat satu permohonan? Dia ingin bisa berlibur bersama mama dan papa, bahkan jika dia menjadi hantu, dia tidak peduli, asalkan dia bisa bersama mama dan papa, berlibur bersama walau dengan tangisan, jika tidak bisa berlibur, maka bisakah ia melihat mama dan papanya sekali saja lagi?
Zara perlahan menutup matanya, dia sudah tidak punya harapan, atau masih ada harapan untuk di selamatkan, tapi...oleh siapa? Zara sudah putus asa, ini adalah takdirnya, meninggal di usia yang begitu muda.
***
"Apakah ini surga?" Zara bertanya pada dirinya sendiri, tidak percaya dengan apa yang dia lihat...
********************
Bagaimana guys? Kalian penasaran gak sih apa yang Zara maksudkan? Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah Zara benar-benar pergi ke surga? Apa yang Zara lihat ya? Kita cari tahu semua itu besok ya? Stay tune!
Jangan lupa Vote Share and Comment ya guys, jangan diam terus kerjaannya, buatlah cerita ini menjadi populer ya? Penting banget soalnya cerita yang satu ini!
by: ZDN_darknight
??/??/????
??:??
Tempat tidak di ketahui.
"Apakah ini surga?" Zara bertanya pada dirinya sendiri, tidak percaya dengan apa yang dia lihat, terpesona dengan keindahan tiada tara ini.
Zara mendapati dirinya berada di atas padang rumput, padang rumput berukuran kecil yang membentuk lingkaran, dan di sekeliling padang rumput ini ada hutan yang luas, seperti tidak terbatas, angin sepoi-sepoi berhembus, udara segar khas pohon tercium, suara daun yang terbang menghiasi sunyi, di sebelah barat terdengar suara deras air terjun, dan Zara tetap takjub sampai daun yang terbawa angin menutupi matanya.
Zara tersadar dari ketakjubannya dan berdiri, ia menatap pakaiannya, masih seperti pakaiannya tadi, lalu ia meraba wajahnya, tidak dingin ataupun panas, suhu normal, Zara berhenti khawatir soal tubuhnya.
Ia pergi menuju suara air deras, ke arah barat, lama ia berjalan, tapi tak nampak satupun makhluk hidup lain, seperti dia hidup sendiri di dunia luas, binatang pun tidak ada. Zara sampai di depan air terjun, itu air terjun yang sangat indah seperti lukisan.
Air terjun itu tinggi, airnya jernih sehingga bisa melihat apa yang ada di dalamnya, Udara di sekitar air terjun itu sangat menyegarkan, sungai mengalir Panjang tak terlihat ujungnya, suara air deras itu menenangkan telinga, bunga-bunga dan pohon berbuah berada di sekitar air terjun, batu-batu besar tersebar acak di air terjun dan sekitarnya, menjadikannya sangat indah dan alami.
Zara terpesona, tapi hanya sebentar, ia langsung pergi ke arah air terjun itu, mengambil air untuk di minum dengan kedua telapak tangan yang di satukan.
Slurrpp
Sangat segar! Air yang menyegarkan dan agak manis, ini benar-benar surga? Mama dan papa harus melihat ini! Aku akan sabar menunggu mama dan papa untuk pergi ke sini, tapi...jika ini benar-benar surga, apakah hanya aku yang masuk surga? Tidak ada binatang aku bisa mengerti, tapi jika tidak ada manusia? Ini seperti bukan surga, ada yang aneh dengan tempat ini, tapi aku tidak bisa apa-apa, aku tidak tahu bagaimana cara keluar. Batin Zara sambil mendongak ke langit.
Tiba-tiba mata Zara menjadi silau, ia memejamkan matanya menghindari silau terang, dan Ting! Zara merasakan hawa dingin yang menusuk kulit, dan sinar silau itu hilang, Zara membuka matanya perlahan-lahan, begitu mata Zara terbuka sepenuhnya, ia terperanjat kaget dan hampir saja berteriak jika mulutnya tidak ia tutup dengan tangannya sendiri.
Zara mendapati dirinya di gudang es! Yang artinya dia belum mati! Tapi bukan itu yang menyebabkannya ingin berteriak, tapi karena pintu gudang es terbuka dan ia melihat sekelompok manusia memakan daging-daging mentah di sekitarnya, manusia-manusia itu terlihat jelek dengan mata hitam tanpa putih, urat-urat biru yang terlihat jelas di dahi dan pipi, juga leher dan banyak anggota tubuh lainnya, mempunyai banyak luka, taring keluar dari mulut mereka, cakar sepanjang 2 cm merobek-robek daging, manusia-manusia itu berebut daging dan menyerang satu sama lain untuk mendapatkan daging.
Zara kebingungan, ketakutan, dan merasa geli, ia bingung mengapa dia masih hidup, dia ketakutan karena manusia-manusia itu memakan daging mentah dengan rakus, dan ia merasa geli karena melihat manusia-manusia itu berebut makanan tanpa tahu makanan mereka sudah di makan manusia lainnya.
Kelebihan Zara adalah dia mempunyai tingkat toleransi yang sangat tinggi dan kemampuan adaptasi tingkat legendaris, makanya dia langsung santai, apalagi manusia-manusia itu tidak mungkin makan manusia bukan? Mungkin mereka memakan hewan mentah karena kelaparan.
Di saat seperti ini, Zara hanya mau menerima apa yang mau dia pikirkan, tapi sisi imajinasi miliknya mulai memberontak dan mengatakan Zombie! Zara berusaha menekan imajinasi anehnya itu, tidak mungkin, mana mungkin zombie ada di dunia nyata, itu hanya rekayasa film belaka, tidak akan pernah menjadi kenyataan, begitulah yang di pikirkan Zara.
Zara bangkit dari duduknya, dan sadar bahwa tangan dan kakinya sudah tidak di ikat, tapi dia melihat sebuah luka cakar di pahanya, seharusnya ini sudah lama, karena darahnya telah membeku dan mengering, membuat baju wisuda panjangnya robek dan basah oleh darah, Zara membersihkan semampunya darah di bajunya dan berjalan menuju pintu keluar sambil sesekali menghindari manusia-manusia kelaparan yang sudah gila saking laparnya itu.
Walaupun cakaran itu sangat dalam, Zara tidak merasa sakit sama sekali, dan kakinya tidak lambat, malah terbilang lebih cepat dari biasanya, Zara tidak mengerti kenapa, tapi ini adalah hal yang bagus.
Zara berjalan keluar dari Gudang es menuju dapur restoran, di situ ia melihat banyak manusia-manusia lapar yang gila memakan daging, entah daging apa itu, tapi Zara yakin itu adalah daging hewan, karena tidak mungkin itu manusia. Dapur restoran itu terlihat sangat kacau! Semuanya berantakan dan Zara tidak mengerti, sekumpulan manusia gila ini seharusnya sudah di tangkap polisi dan di masukkan ke penjara.
Zara berjalan melewati kerumunan manusia lapar yang gila dengan santai tapi tetap waspada, ia semakin santai karena kerumunan manusia itu tidak tertarik menyerangnya selagi ia tidak mencuri makanan mereka, ia tidak tahu bagaimana dia bisa berpikir begitu, tapi yang jelas itu mungkin kenyataannya, dan Zara tidak ingin membuat masalah.
Zara sampai di aula restoran, di sana juga ada banyak manusia lapar yang gila dan kekacauan juga terjadi, tapi Zara tidak terlalu peduli, ia membuat pemikiran bahwa manusia-manusia kelaparan itu hanya ada di restoran, karena cuma restoran tempat dimana daging-daging berada, sama toko daging, sudahlah, Zara tidak ambil peduli lagi dan berjalan keluar restoran dengan santai.
Restoran tempat Zara di kurung tidak jauh dari sekolahnya, jadi ia hanya perlu menaiki taksi selama 5 menit dan sampai. Tapi tidak ada taksi sama sekali, suasana kota ini menjadi sangat suram dan mengerikan, kekacauan dimana-mana, manusia-manusia lapar yang gila berjalan lambat di seluruh kota, tapi cenderung memilih tempat yang teduh, ini membuat Zara semakin bingung dan imajinasinya menjadi semakin jelas, Zombie! Tapi Zara masih tidak percaya kalau manusia-manusia itu zombie.
Zara terpaksa berjalan menuju sekolah, tapi dia berhenti begitu melihat sebuah mobil off-road dengan atap yang tertutup, Zara menyukai mobil seperti ini, dan berharap suatu hari nanti ia mempunyai yang seperti ini juga, sekarang ketika manusia menjadi gila, sepertinya tidak apa-apa mencuri satu mobil, lagipula tidak ada yang memakainya kan? Hehehe, Zara terkekeh gembira.
Zara langsung membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil, beruntung sekali dia, kunci mobil ada di luar pintu, jadi dia bisa membuka mobil dengan mudah dan langsung masuk ke dalam mobil.
Mobil off-road itu berwarna merah yang cemerlang dan cantik menurut Zara. Zara menancap gas dan segera melaju dengan kecepatan penuh, Zara mungkin masih belum terlambat untuk acara kelulusan. Sampai saat ini Zara masih belum memakai otak pintarnya untuk menganalisa keadaan, di karenakan dia tidak percaya sama sekali kalau dunia ini adalah kiamat.
Sepanjang jalan, hanya ada kekacauan, mobil-mobil tersebar di jalan tidak beraturan, gedung-gedung suram dan tidak ada listrik sama sekali, kebanyakan gedung telah rusak jendelanya, pintunya, bahkan dindingnya, sementara manusia-manusia lapar yang gila bertebaran di sana-sini. Zara tidak melihat manusia yang waras di sini, sejauh mata memandang hanya ada sekumpulan manusia lapar yang gila.
Semakin Zara dekat dengan sekolahnya, semakin banyak manusia gila yang dia lihat, dan semakin imajinasi tentang zombie menjadi jelas, sangat jelas sehingga dia menolak untuk percaya.
Zara sampai di sekolahnya, dia melihat gedung sekolahnya telah rusak dan manusia gila bertebaran, Zara terdiam, itu artinya tidak ada manusia waras, acara kelulusan sudah selesai, tapi dimana mama dan papa? Zara keluar dari mobilnya dan berdiri di depan gerbang sekolah.
Akhirnya Zara menggunakan otak pintarnya untuk menganalisa keadaan.
Zara memejamkan mata dan menghirup udara yang sangat tidak segar, Zara terbatuk 2 kali, lalu dia kembali normal, Zara mulai berpikir keras dengan otaknya di depan gerbang sekolah, ia tidak mempedulikan manusia-manusia gila yang juga tidak mempedulikan dirinya.
Zombie adalah mayat hidup. Menurut cerita-cerita yang aku baca, zombie mempunyai bau busuk, cakar, gigi taring, luka gigitan atau cakaran, baju kotor penuh darah dan yang terpenting adalah memakan manusia. Mereka tidak suka tempat panas dan akan terbakar jika di tempat panas. Zara menoleh ke sekeliling.
Dari yang aku lihat, semua ciri-ciri ini ada pada manusia-manusia itu, tapi kalau mereka zombie, mengapa mereka tidak memakanku? Kecuali aku juga bukan manusia...luka cakaran!! Haha, aku telah menjadi zombie? Lalu mengapa aku masih punya ingatan dan kemanusiaan seperti manusia pada umumnya? Bukankah aku zombie. Zara terkekeh dengan pemikirannya yang tidak masuk akal, tapi kemudian dia membeku.
Tunggu, jika tidak salah, ada banyak cerita yang berhubungan tentang zombie punya ingatan manusia. Apakah itu artinya aku zombie spesial dengan ingatan? Apakah aku punya kekuatan juga? Dari cerita yang aku baca, zombie spesial sepertiku memiliki kekuatan, tapi apa kekuatanku? Zara membolak-balik tangannya untuk memastikan.
Tidak, ini bukan saatnya memikirkan itu, aku harus berpikir bagaimana cara menemukan orangtuaku, tapi dimana mereka sekarang? Aku harus mengumpulkan informasi secepatnya, tapi pertama-tama aku harus mengumpulkan persediaan. Aku butuh baju, makanan, dan transportasi, tapi apakah aku juga hanya bisa memakan daging? Aku harus mencari tahu apakah aku bisa memakan sayuran atau tidak. Zara menghitung satu-persatu apa saja yang dia butuhkan.
Dan tanggal berapa ini? Jika melihat situasi kota ini, seharusnya ini sudah lewat beberapa minggu, tapi aku tidak tahu pasti, aku harus pergi ke mall terlebih dahulu.
Zara masuk lagi ke dalam mobilnya dan melaju ke pusat perbelanjaan, walaupun ia cemas dengan nasib orang tuanya, tapi panik tidak akan menyelesaikan masalah, ia harus mengumpulkan persediaan terlebih dahulu, dan di pusat perbelanjaan, akhirnya Zara bisa mengambil apapun yang Zara mau secara cuma-cuma, itu seperti surga bagi wanita, asal bagian zombie dan hari kiamatnya di lupakan.
Zara sampai di pusat perbelanjaan, dan itu sesuai dengan apa yang dia duga, berantakan dan ada banyak zombie di dalamnya.
Zara tidak takut sama sekali dengan kerumunan zombie itu, toh dia juga zombie, buat apa takut dengan sejenisnya? Sudah di katakan bahwa tingkat adaptasi dan toleransi Zara ini melampaui manusia, atau setidaknya melampaui manusia biasa.
Zara berjalan masuk ke dalam mall, pintu kaca mall itu telah pecah, dinding-dinding kaca besar juga pecah, hampir semua kaca di mall pecah, menyisakan beberapa kaca anti peluru yang sangat tebal, itu ada di sebuah toko perhiasan.
Zara berhenti sebentar menatap kerumunan zombie yang berjalan lambat mondar-mandir tidak menentu arah, mereka benar-benar jelek! Tapi Zara tidak terlalu peduli, dia melanjutkan naik ke eskalator yang masih berfungsi, sebenarnya generator di mall ini masih menyala, jadi otomatis listrik-listrik juga masih menyala, lampu terang menghiasi seluruh ruangan, zombie tidak takut pada cahaya, tapi mereka takut dengan panas.
Zara melihat zombie yang tidak mendekati eskalator dan tampak menghindarinya, Zara agak bingung, mengapa zombie-zombie ini tidak mau naik ke atas? Walaupun Zara agak bingung, tapi dia tidak ambil peduli dan melanjutkan jalannya menuju bagian supermarket.
Zara takjub melihat bagian lantai atas mall yang...
******************************
Apa yang ada di lantai atas? Mengapa Zara begitu takjub? Mengapa zombie-zombie itu menghindari eskalator? Apakah ada bahaya? Dan mengapa Zara tidak merasakan apa-apa? Penasaran gak sih? Cek di chapter selanjutnya ya? Stay tune!
VOTE SHARE COMMENT!!!
By: ZDN_darknight
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!