NovelToon NovelToon

SUAMIKU MASIH ABG

PERJODOHAN

Viana Cloria Arsen seorang wanita berusia 31 tahun, dia sangat cantik, mempunyai tubuh yang seksi, dan banyak memikat pria, tapi tidak ada satu pun yang bisa mendekatinya

Viana jatuh cinta kepada karirnya, selalu beranggapan tidak membutuhkan bantuan apapun, dari siapapun, dan tidak pernah menghargai orang yang tidak memberikannya keuntungan.

Vi wanita yang angkuh, sombong dan keras kepala, Dia bisa dengan mudah memecat karyawannya, walaupun hanya melakukan kesalahan kecil. Sifat arogannya yang membuat dia ditakuti, Viana hanya tersenyum kepada dua orang asisten pribadinya, dan sekretarisnya, sekaligus sahabatnya.

***

Di parkiran sekolah telah berkumpul sekelompok anak-anak ABG, yang baru pulang sekolah. Suara candaan, cerita konyol terdengar.

"Hai, Kita sekarang sudah 18 tahun, sudah waktunya kita ke Clubs malam atau Diskotik." Ivan merangkul Reva yang sedang berdiri seperti preman.

"Siapa yang jadi bandar kita? jika tidak punya uang, jangan kebanyakan gaya." Reva menatap sahabatnya satu persatu.

Semua mata langsung tertuju pada pria tampan yang baru saja datang,menghampiri mereka, dengan sifat dingin Rama berhenti di depan sahabatnya.

"Kenapa memandang aku seperti mangsa?" Rama mengerutkan keningnya.

"Ram, ayo kita pergi ke ...." Ivan belum selesai bicara dan langsung dipotong Rama.

"Ke rumah masing-masing, belajar yang giat, lulus SMA bukan berarti pendidikan berhenti." Rama langsung pamitan, melangkah pergi meninggalkan yang lainnya.

***

Seorang wanita tua sedang duduk berbicara dengan wanita bule yang juga sudah tua, mereka tertawa sangat bahagia, datang seorang pria tampan berbadan tinggi, hidung mancung berwajah Indo blesteran.

"Rama, kemari sayang." Oma Irma melambaikan tangannya, yang Rama langsung mendekat, mencium tangan Omanya, menyapa Oma Flo, duduk di samping Oma Irma.

"Flo kamu masih ingat dia si kecil tampan, dulunya dia sangat nakal, cucuku Rama. " Tangan Oma Irma mengusap kepala Rama.

"Tidak mungkin aku lupa dengan si kecil tampan ini, sekarang dia sudah besar, dengan ketampanan yang maksimal." Tama Oma Flo dan Oma Irma terdengar sangat bahagia.

"Oma-oma, Rama ke atas dulu ya, ganti baju." Pamit Rama sambil tersenyum.

Rama mendapatkan anggukan dan bergegas pergi, perasaannya tidak enak melihat kedua Oma seperti ada niat lain.

....

Di dalam sebuah Mansion sedang terjadi perdebatan yang sangat menegangkan semua telah bicara menggunakan emosi, teriak dan bentakan telah terdengar, bahkan sudah ada suara tangisan.

"Apa yang sedang kalian ributkan?" teriak seorang Nenek bule melangkah mendekat.

"Mama," teriak seorang wanita melangkah memeluk wanita tua dengan berderai air mata.

"Ana ma, dia terlalu keras kepala." ucap Liza ibu Viana.

"Ana, begini caramu terhadap orang tua kamu, sangat tidak sopan, membuat seorang ibu menangis. Minggu depan kau akan menikah dengan cucu sahabat Oma, jika kau menolak keluar dari kartu keluarga. Keputusan Oma sudah bulat Ana, kamu tidak punya hak menolak." Oma Flo berbicara dengan nada tinggi, tegas membuat Vi tersenyum sinis.

Semua hening, tidak ada yang membantah, Viana hanya diam lalu melangkah keluar rumah dengan emosi.

***

Tok tok tok ... Oma mengetuk kamar Rama.

Rama melangkah mendekati pintu, langsung membuka pintu tersenyum melihat Oma Irma.

"Rama, apa yang kamu lakukan sayang?" Oma berdiri di depan pintu, sambil melihat kamar Rama yang gelap.

"Masuk Oma, ada yang ingin Oma katakan?" Rama menghidupkan lampu kamarnya, duduk di sofa bersama Oma.

Rama telah mengetahui rencana Omanya, soal pernikahan, tapi dia hanya pura-pura tidak tau, sebenarnya otaknya sedang berpikir wanita seperti apa yang akan dijodohkan dengannya. Rama tidak ingin menolak keinginan Omanya, karena hanya Oma lah satu-satunya keluarganya.

Sejak kepergian kedua orangtuanya, Rama hanya hidup berdua dengan Omanya, dari usia 10 tahun Rama sudah belajar tentang perusahaan Ayahnya, tapi perusahaan masih dipegang oleh orang kepercayaannya juga keluarga.

"Siapa wanita itu Oma?" Tanya Rama dengan tersenyum, dia tahu Oma sedang merasakan ragu, sehingga Rama memilih untuk bertanya lebih dulu.

"Kamu sudah tahu?" Oma Irma balik bertanya.

"Apa yang tidak Rama ketahui di rumah ini Oma." Senyum Rama, sambil menggenggam tangan Omanya.

Oma Irma menjelaskan tentang wanita yang akan dijodohkan dengannya, Rama sedikit terkejut selisih usia mereka, dan karakter Vi, tapi Rama tetap tersenyum di depan Omanya.

Walaupun mengejutkan Rama menerima keinginan Omanya, mengikuti alur yang sudah ditentukan. Rama tidak punya waktu untuk mengeluh, tanpa banyak berpikir Rama mengikuti apapun keinginan Omanya.

Didalam Bar Viana sedang duduk memegang segelas minuman, menggunakan pakaian yang sangat seksi, memperlihatkan belah dadanya, paha putih mulusnya.

"Vi, ngapain Lo panggil kita ke sini," Clara datang mengambil gelas langsung menuangkan minuman.

"Jual gorengan, dasar bego. Oma menjodohkan gue, sialan." Viana sudah mulai mabuk.

"What?" Clara teriak kaget, sisi yang duduk di sampingnya juga kaget.

"Oma Lo yang di Jepang kan Vi? " Sisi meneguk minumannya.

"Memangnya Oma gue ada berapa? pastinya dia, Nenek rempong suka mengusik kehidupan gue." Viana terus menambah minumannya.

"Wow, luar biasa. Akhirnya Lo nikah Vi, haruskah gue kasih selamat, atau kita bersulang menyambut penderitaan Lo." Clara tertawa dan diikuti sisi di sampingnya.

"Brengsek Lo berdua, gue doakan kalian juga cepat menikah, jadinya kita para istri pembangkang." Tawa Viana terdengar, kepalanya mulai pusing.

Rama menuruni tangga rumahnya, jam dinding sekarang sudah menuju pukul 01:12 dini hari, mengeluarkan sebuah mobil di garasi rumahnya, membawa mobil tersebut menuju ke sesuatu tempat.

penampilan Rama sangat berbeda dengan gayanya saat disekolah, kini penampilan seperti pria muda tampan dan gagah, tidak seperti seorang ABG.

Rama sudah menyelidiki calon istrinya, sambil menghela nafas, Rama menerima kenyataan jika wanita yang lebih pantas dia panggil Tante, sedang pesta minum, wanita tua bukan mereka contoh yang baik, tapi Rama yakin bisa gila bertahan menikahinya.

Di depan sebuah Bar, Rama menunjukkan identitas nya, yang baru dia dapatkan beberapa minggu lalu, langsung masuk ke dalam mencari Viana. Rama melihat Viana langsung menggelengkan kepalanya.

"Vi bangun ayo kita pulang." Sisi ingin membantu Viana berdiri.

"Vi belum mabuk, liat aku masih bangun, tidak seperti Clo, yang sudah pingsan." Viana tertawa, langsung minum kembali.

Tiba-tiba seorang pria mendekat, menatap Vi dengan sinis, Viana juga memandangnya dengan tidak kalah sinis.

"Kenapa, aku cantik? sayangnya kau terlalu menjijikkan untukku" Vi bicara dengan gaya menjatuhkan.

"Hai tampan, kami tidak butuh teman minum, lihatlah satu temanku sudah tidak sadar, yang satunya hampir tidak sadar, dan aku yang paling sadar." Sisi bicara sudah tidak jelas karena sudah mabuk.

Rama mengeluarkan sebuah kartu dan membayar minuman mereka, lalu memanggil orang untuk mencari taksi, dan mengantarkan kedua teman Viana.

Vi yang sudah tidak sadar, langsung digendong Rama menuju mobil, dan mendudukkan nya di samping kemudi, tangan Vi bergantung dilehernya.

Rama coba memasang pengaman Vi, Viana membuka matanya dan menarik tekuk leher Rama, nafas Vi sudah tidak teratur, wajah mereka sangat dekat.

Jantung Rama pun sudah berdetak, ini pertama kalinya bagi Rama, bisa sedekat ini dengan wanita, apa lagi secantik Vi, tapi sayang Viana tidak sesuai harapan Rama.

Rama memegang tangan Vi, biar melepaskannya, tapi bukan makin lepas, wajah Vi semakin dekat. Vi mencium bibir Rama, wajah Rama langsung menegang, sekuat tenaga Rama melepaskan tangan Vi, dan semakin kuat pegangan tangan Vi.

Viana melumut bibir Rama, Rama sudah sangat emosi, dan akhirnya tangan Vi lepas dan Rama menjauh.

Tante Viana gila! .... Batin Rama dengan emosi, dan menutup pintu mobil dengan kuat.

Dibukanya pintu mobil dan masuk ke bangku kemudi, Rama melihat Viana membersihkan bibirnya yang baru sudah berciuman, Rama melihat dengan wajah yang sangat kesal.

"Beraninya kau menciumiku dalam keadaan tidak sadar." Gumam Rama menghidupkan mobilnya lalu jalan.

***

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA...

JANGAN LUPA MAMPIR JUGA KE KARYAKU CEWE K CUEK DAN PRIA DINGIN.

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE....

LAMARAN

Rama membawa mobilnya masuk ke dalam parkiran Apartemennya yang dia beli dengan uangnya sendiri, hasil kerja di perusahaannya yang digaji oleh orang kepercayaan ayahnya.

Apartemen Rama tidak besar, tapi sangat tenang dan nyaman, Rama membawa Viana masuk ke dalam dan meletakkannya di ranjang tempat tidur, langsung menarik selimut, menyelimuti tubuh Vi yang banyak terbukanya.

"Kenapa harus menikah dengan tante-tante seperti ini?" batin Rama dalam hati.

Rama masuk kamar mandi mencuci wajahnya, lalu ke dapur mencari makanan ringan dan duduk di sofa memainkan handphonenya.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 04.30, Rama terbangun, langsung melaksanakan sholat subuh, setelah selesai sholat Rama melihat Viana yang masih tidur, memutuskan meninggalkannya.

....

Viana terbangun, dia sangat binggung melihat kamar yang belum pernah dia lihat, Viana menyentuh pakaiannya, ternyata masih utuh, lalu bangkit keluar mencari sesuatu, tapi tidak ada orang lain di sana, hanya ada dirinya sendiri.

Viana kembali ke kamar, mengambil tas dan memeriksa handphonenya, mencoba menghubungi Clara dan Sisi.

"Hallo Cla, Lo di mana?" Nada Viana terdengar menahan marah.

"Baru sampai kantor Vi, Lo baru bangun?" Clara tersenyum tidak biasanya Viana telat ke kantor.

"Siapa yang jemput gue tadi malam?" Vi bertanya karena dia binggung kenapa dia berada di rumah asing.

"Tidak tahu Vi, saat bangun aku sudah berada di rumah." Clara juga binggung kenapa dia bisa sampai rumah.

Telpon langsung memutuskan panggilan, Viana langsung melangkah pergi keluar, saat hendak membuka pintu dia melihat secarik kertas ditempelkan di pintu.

Viana membaca isinya dengan matanya yang melotot, Vi menunjukkan Kemarahan.

"Hai, Tante Viana, berhenti minum, ingat umur, sehat itu mahal, Tante terlihat sangat menyedihkan." Tulis Rama singkat.

Viana melepaskan kertas dari pintu, menendang kuat pintu, langsung meremas kertas sampai kusut, langsung melemparnya sembarangan arah.

wajah putih Viana berubah merah, menahan kekesalan, marah, mengutuk pemilik apartemen jelek.

"Siapa kamu? beraninya menghina ku." Viana langsung masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya.

....

Saat tiba di Mansion, Viana langsung lari masuk ke kamarnya, langsung mandi dan turun ke bawah untuk sarapan.

Setelah makan Viana ingin lanjut tidur, kepalanya masih pusing, badannya pun lelah.

"Dari mana kamu semalam Ana?" Mommy menatap Vi tajam.

"Ana tidak ingin bertengkar ma, Ana capek." Viana cepat menghabiskan makanannya.

"Malam ini, dua keluarga akan bertemu membahas pernikahan kalian, kamu jangan keluar hari ini." Mommy langsung melangkah pergi, meninggalkan meja makan.

Suara sendok berjatuhan terdengar dibanting, selera makan Vi langsung menghilang, dia meninggalkan meja makan dan masuk ke dalam kamarnya, dan melanjutkan tidurnya.

....

Semua maid sibuk menyiapkan makanan yang telah diatur oleh majikan mereka, Oma Flo sibuk mengecek masakan, dia sangat antusias menyambut calon besan.

Mereka menyiapkan baju terbaik, Oma Flo naik ke lantai atas menuju kamar Viana, langsung masuk tanpa permisi.

Di dalam Vi masih tidur, Oma membiarkannya, Oma sibuk menyiapkan baju untuk Vi, pertemuan malam ini langsung pertunangan dan menentukan tanggal pernikahan.

Oma masuk ke dalam kamar mandi memberikan beberapa Bunga mawar didalam air untuk Viana berendam, agar tubuhnya wangi.

"Apa yang aku lakukan? kenapa seperti menyambut Ana yang mau malam pertama." Batin Oma sambil tersenyum.

Oma keluar kamar mandi, dan membangun Ana, digoyang-goyang tubuhnya. Viana mengabaikan panggilan Oma.

"Ana bangun, ayo cepat bangun!" teriak Oma Flo, mendudukkan Viana.

"Kenapa Oma, berisik sekali, seperti orang hutan." Viana mengusap wajahnya.

"Dasar anak kurang ajar, ayo bangun. Cepat mandi Viana" Oma Flo menepuk pelan pipi Viana

***

Dikediaman Rama, terlihat juga kesibukan untuk pergi melamar.

Oma Irma sibuk mengecek semua hantaran untuk lamaran, Rama hanya diam termenung memandangi Omanya dari tangga yang sibuk dan terus tersenyum.

"Oma, Rama masih muda, belum bisa bahagiakan Oma, apa Rama bisa menjadi kepala rumah tangga, untuk wanita tua seperti tante-tante itu." Batin Rama menghela nafasnya.

"Rama ayo turun, kita bersiap." Oma Irma memanggil Rama dengan semangat.

Rama melangkah turun perlahan, dan menemui Oma nya sambil tersenyum.

"Rama, Oma sudah tidak muda lagi, Oma berharap akan ada yang mengurus kamu, dan menemani setiap langkah kamu, Oma sangat bahagia dengan pernikahan ini." Oma terus mengoceh banyak hal sambil menggenggam tangan Rama.

" iya Oma, kebahagiaan Oma juga kebahagiaan Rama, jadi Oma duduk diam saja, jangan mondar-mandir nanti Oma capek." Pinta Rama.

***

Rama dan Omanya pergi menuju ke tempat kediaman keluarga Arsen.

Sesampainya disana, keluarga Arsen sudah berada di depan menunggu Rama dan Omanya.

Oma Irma keluar dan langsung berpelukan dengan Oma Flo, lalu mama Liza juga mencium tangan Oma Irma begitupun suaminya.

Rama keluar mobil, penampilan nya sangat menawan, Rama menggunakan jas berwarna hitam menambah ketampanan nya, Dia mencium tangan Oma Flo, Mama Liza dan papa Rafa.

Mereka masuk bersamaan menuju ruang tamu, tidak berapa lama keluar lah wanita cantik dengan penampilan nya yang sangat seksi.

"Baju apa yang dia gunakan, seperti kurang bahan." Batin Rama memandang seorang wanita yang turun dengan arogan dan tanpa senyuman.

Viana duduk di samping ibunya, mereka bicara dengan canda dan tawa, hanya Rama dan Viana yang diam.

Viana muak melihat tawa mereka, sedangkan Rama tanpa ekspresi.

"Rama berapa umur kamu sayang." Tanya papa Rafa.

"18 tahun Om." Rama berbicara sangat sopan.

"Apa? " teriak Vi yang langsung berdiri, dengan wajah terkejut.

"Apa-apaan kamu Ana. " Oma Flo menatap tajam.

Viana menatap wajah Rama dengan sinis, dia sepertinya pernah melihat nya tapi di mana Vi tidak bisa mengingatnya.

"Jadi maksud kalian, aku harus menikah dengan anak ABG yang masih sekolah, yang belum memiliki pekerjaan, dan pendidikan nya tidak seberapa, apa ini tidak gila," Teriak Viana marah.

Viana hanya geleng-geleng kepala memandangi satu persatu orang yang ada disana, dia tidak habis pikir dengan pemikiran mereka, bisa-bisanya seorang anak ABG yang masih harus mengejar pendidikan harus menikah.

"Terserah kamu Ana, jika tidak setuju silahkan keluar." Teriak Daddy-nya yang biasanya tenang tapi malam ini terlihat menakutkan.

"Baiklah Dad, jika bagi kalian ini baik, Ana ikut tapi ingatlah, setelah ini jangan pernah ikut campur dengan rumah tangga Ana, ini bakti Ana ke kalian."

Ana melangkah pergi menuju kamarnya dengan emosi.

"Oma Irma dan nak Rama, maafkan sifat Ana" ucap Rafa.

" Tidak apa paman, kami mengerti, aku pun ikut apa mau Oma, karena bahagia Oma juga bahagia ku" jawab Rama dengan tersenyum.

"Kamu sangat dewasa sebelum umurmu nak," ibu Liza bicara dengan meneteskan air mata.

" maaf bibi, kenapa menangis." ,Tanya Rama

"Bibi tidak tau cara mendidik Ana, dia sangat keras kepala, dia hanya tau bekerja dan senang-senang, bibi takut Ana kenapa-kenapa." jawab ibu Liza.

"Jangan sedih bibi, Rama yang akan mengubah nya" jawab Rama, dan semua yang ada disana tersenyum bahagia mendengar bahwa Rama menyetujui pernikahan ini.

"Terima kasih Rama." Ucap ibu Liza.

Mereka menuju Meja makan, dan makan malam bersama tanpa Viana.

Pernikahan akan dilakukan dua Minggu lagi di hotel berbintang...

"Apa yang bisa aku lakukan mengubah kebiasaan buruk, tante-tante itu, jadi seperti apa rumah tangga kami." Gumam Rama dalam hati.

....

SAKSIKAN PERNIKAHAN RAMA DAN VIANA YA READER...

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE...

TERIMAKASIH KASIHH.....

PERTENGKARAN

Disebuah kantin, anak-anak ABG yang baru selesai menerima kelulusan berkumpul merencanakan liburan dan perayaan kelulusan dengan coret-coret, Sebelum pergi mereka mengisi perut terlebih dahulu dengan pesta makan.

" Gays kalian punya rencana kuliah atau langsung ke pelaminan" tanya Ivan

" Gue kuliah, pengennya kawin, tapi gak ada yang mau ngawinin gue" ucap Reva dengan disambut tawa oleh yang lainnya.

" tenang aja Rev gue mau kawin Ama Lo, tapi gak mau nikah, " sahut Romi.

" Sialan" balas Reva.

" Dua Minggu lagi gue nikah" ucap Rama santai sambil memakan mie instan.

Semua mata melihat kearah nya, ada yang sedang memegang sendok, langsung terlepas, yang minum langsung nyembur, mulut mengagap , muka serius, usah banyak bentuknya.

Semua terdiam karena setiap Rama bicara sebuah kejujuran, tidak pernah bercanda, jadi semua tau ucapan Rama pasti.

" Demi apa Ram?" tanya Septi

" Dalam minggu-minggu ini, kalian akan menerima undangan nya" jawab singkat Rama.

Banyak wanita yang tertunduk, mereka bisa bilang ini menjadi hari patah hati, karena pengemar Rama sangat banyak, tanpa terkecuali teman geng nya Septi dan Reva yang tidak ceria lagi.

....

Didalam Mension.

Keluarga Arsen sedang sarapan pagi, semua hening hanya Suara sendok yang terdengar.

" Vi, pergi ke kantor duluan, Pa Ma Oma, " ucap Viana sambil berdiri.

" Vi, ingat pernikahan mu" ucap tuan Rafa.

" Iya Pa, Ana tau" jawab nya langsung berlalu pergi.

" Menyebalkan, hanya pernikahan yang dibahas, ya sebaiknya aku menikah, tidak masalah dengan ABG, setidaknya hidup ku tetap bebas, dari pada sama aki-aki" gumam Viana.

....

Vi keluar rumah membawa mobilnya sendiri, hari ini jalanan sangat padat, kepala Vi sudah berdenyut-denyut pusing melihat kemacetan, akhirnya Vi memutuskan memutar arah, mengambil jalan yang lebih jauh untuk menuju kantornya.

Tapi yang terjadi jalanan yang biasanya sepi hari ini sangat penuh dengan anak-anak yang melakukan aksi konvoi , dan coret-coret.

Viana menarik nafas dalam-dalam, dia sangat kesal, sepanjang jalan penuh ABG labil, beberapa kali Vi menghidupkan klakson mobil nya, agar rombongan tersebut memberi jalan untuk mobilnya, tapi bukannya memberikan jalan mereka tetap asik coret-coretan, sampai mobil Vi harus berhenti ditengah jalan.

seorang anak berlari menyemprotkan Pilok ke temannya, tapi bukan temannya yang kena tapi mobil Vi,

rombongan tersebut terdiam karena sebuah mobil sport Lamborghini pas bagian kacanya terkena Pilok.

wajah Viana sudah merah dengan emosi dia keluar dari mobil dan melangkah mendekati seorang anak cewek yang merusak kaca mobilnya.

Dan parrrkkk...

Viana menampar anak tersebut. gadis tersebut langsung menarik rambut Vi, terjadilah jambak-menjambak, kini mereka sudah menjadi satu, Vi yang menggunakan baju seksi dan high heels, baju sobek sepatu pun entah dimana, rambutnya pun acak-acakan.

Vi berada diatas tubuh anak tersebut, menampar dan mencekik anak tersebut, sedangkan gadis tersebut menarik sambut Vi dengan kencang.

Beberapa anak laki-laki berlari mencoba melerai pertengkaran tersebut.

" Reva, hentikan" Ivan teriak menarik Reva.

Rama dan kedua menarik Viana mundur.

" Dasar tante-tante jahat," Teriak Reva menangis di pelukan Ivan.

" Dasar anak-anak tidak pernah di didik, kalian sekolah hanya menghabiskan uang orang tua kalian, berada dijalanan coret-coretan tidak jelas mengganggu pengemudi jalan, Dan setelah lulus kalian hanya menjadi pengagurann. Dasar sampah" Teriak Viana dengan emosi.

Vi tidak menyadari jika ada Rama disebelah nya, Vi marah-marah meneriaki mereka seperti emak-emak.

baju Vi yang seksi badai sobek, Belahan dada nya terlihat, bagian pahanya sudah sobek melihat paha mulus nya. Kaki nya sudah seperti cakar ayam.

Viana sudah mirip seperti gembel.

Reva tidak kalah mengenaskan, rambut acak-acakan, wajah penuh luka, dan lehernya merah karena cekikan.

Rama membuka baju sekolah nya langsung menutup dada Viana yang sudah hampir terlihat.

" Kau," ucap Viana.

Rama langsung menarik tangan Viana memasukkan nya kedalam mobil, dan dia masuk ke bagian pengemudi. Rama menjalankan mobil dan meninggalkan teman-temannya bersama Viana.

....

Viana menatap Rama dengan sinis...

" hei, bocah ingusan, ternyata mereka teman-teman mu" ucap Viana

Rama hanya menoleh dan membuang wajahnya fokus kedepan.

" kau tuli" teriak Viana di telinga Rama .

" kau seperti orang yang tidak berpendidikan bukan memberikan nasehat tapi mencaci-maki, Bahkan menyerang anak yang masih dibawah umur" ucap Rama.

" Dia pantas mendapatkan itu, " Jawab ketus Viana.

" orang seperti mu yang terlahir sebagai putri konglomerat, mana tau rasanya menghargai orang lain" ucap Rama.

" kau sendiri tidak bisa bicara sopan Kepada orang yang lebih tua darimu " balas Vi.

" Kau tidak pantas dihormati, " ketus Rama.

Selama perjalanan perdebatan terjadi, Rama sangat kecewa saat tau orang yang bertengkar dengan sahabatnya calon istrinya.

Pikiran Rama begitu kacau, wanita yang sudah dewasa tapi bertingkah seperti anak remaja, emosi yang masih labil , pakaian tidak sopan, ucapan yang menyakiti.

Ntah apa lagi kejutan yang akan dia dapatkan, pernikahan ini akan menjadi kebahagiaan atau bencana.

....

Rama memberhentikan mobil Vi dipinggir jembatan, lalu keluar tanpa bicara dan melangkah jalan kaki.

Vi hanya diam saja, dia tidak perduli..

Mobil Vi melaju pergi, meninggalkan Rama yang berjalan kaki.

Rama berdiri memandangi jembatan, dia bisa melihat pantulan wajah nya dibalik air yang jernih..

dia ingin menenangkan diri sebelum pulang, karena tidak ingin Omanya mengetahui ekspresi yang sedang kesal.

....

seminggu kemudian..

Viana dan Rama sudah ada di sebuah tempat wedding organizer yang cukup terkenal, mereka sedang mencoba baju pengantin yang sudah selesai dibuat, Viana terlihat sangat cantik dengan balutan baju putih sampai mata kaki yang memperlihatkan bahunya yang indah.

sedangkan Rama mencoba baju berwarna putih dengan jas coklat. Rama sangat tampan sampai para staf di situ terpesona dengan ketampanan nya.

Viana merasa risih melihat staf yang mengagumi Rama.

Ya Vi mengakui Rama sangat tampan, dia berbeda sekali menggunakan baju sekolah dan baju formal.

" Aku rasa ini bocah mempunyai banyak pengemar, " batin Viana.

....

Setelah selesai mencoba baju pengantin mereka langsung menuju ke tempat pembuatan perhiasan untuk cincin nikah yang sudah dipesan.

Selama dijalan mereka hanya diam, Rama risih melihat pakaian Vi, tapi Vi sangat bangga melihatkan tubuh indahnya.

" kau lihat saja setelah menikah, kau akan melihat baju mu yang kekurangan bahan tersebut menjadi lap kaki," gumam Rama kesal karena banyak pria yang memandang kagum kepada kecantikan Vi.

....

huuuuuu gimana ya pernikahan mereka,😁😁

....

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA...

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE...TQ..

MAMPIR JUGA YA KE KARYAKU CEWEK CUEK DAN PRIA DINGIN..

( CERITA HAIKAL DAN BUNGA)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!