Laura Oktavia.
Usianya baru berumur 23Tahun. Semenjak ibunya menikah dengan seorang duda kaya yang memiliki sepasang anak laki-laki dan perempuan, kedua anak tiri ibunya sangat membenci Laura merekalah yang menyebabkan ibu kadung mengusir anaknya sendiri.
Laura tidak menyangka ibu yang dia kagumin dan disayangi bisa dengan teganya mengusir dirinya dan lebih memilih anak tirinya...Walau ibu nya bersikap seperti itu padanya Laura tidak membenci ibunya itu.
Leon Gunawan.
Putra tunggal serta pewaris tunggal dan sekarang menjadi anak tunggal dari Tuan Tomi Gunawan. Semenjak tragedi kecelakaan maut yang menyebabkan ibu, Kakak laki-laki nya dan Kaka ipar nya itu kehilangan nyawa. Leon dan ayahnya harus membesarkan anak dari kakaknya itu yang berusia 1tahun.
Semenjak istrinya meninggal tuan Tomi menyerahkan perusahaannya pada putranya yang bernama Leon itu. dirinya hanya menghabiskan waktu bersama cucu nya yang berusia 1tahun yang bernama Rachel Handoko. Ya sekarang sudah satu tahun kepergian mereka.
Rachel pun sudah bertambah umur menjadi 2tahun...Tuan Tomi mengajak Rachel berjalan di danau bersama baby sister nya, tapi saat lagi asik bermain Rachel terpisah dari tuan Tomi dan pengasuhnya itu. Hampir saja Rachel terserempet mobil yang lewat.
Laura yang lagi berjalan pulang habis mencari pekerjaan dirinya melihat Rachel yang hampir saja di tabrak oleh mobil...Laura berlari cepet menyelamatkan Rachel sehingga membuat dirinya terbentur trotoart di pinggir jalan.
Kakek yang lagi sibuk mencari Rachel tiba-tiba mendengar kecelakaan membuatnya ketakutan dan langsung berlari mendekat kearah kecelakaan itu untuk memastikan agar bukan cucu nya. Tapi sayang takdir berkata lain ya itu cucu nya yang berada di dalam pelukan seorang gadis yang terluka di keningnya.
"Tolong telepon ambulan." ucap kakek.
Seseorang mengambil ponsel dan menelepon ambulan seperti yang di perintahkan kakek...Ambulan datang dan akhirnya Laura di bawa kerumah sakit, sementara kakek dan Rachel menyusul dengan mobil miliknya.
"Papa...apa yang terjadi dengan Rachel.?" ucap Leon yang tiba di rumah sakit.
Ya saat di perjalanan kakek menelepon Leon untuk kerumah sakit, kakek trauma melihat darah di aspal dan kecelakaan lalu lintas, hal itu mengingatkan pada istri, anak dan menantunya itu.
"Sus, kenapa ini bisa terjadi.?" ucap Leon yang sangat marah sekali.
"Maaf tuan...sa." ucapnya suster itu terpotong.
"Hari ini kamu saya pecat." ucap Leon. tanpa mendengar alasan suster itu, kakek hanya diam saja karena biar bagaimana suster itu emang salah.
"Pah...apa Rachel baik-baik saja.?"ucap Leon.
"Rachel baik, tapi perempuan itu yang papa takutkan."Ucap tuan Tomi.
"Tenang saja dirinya pasti baik-baik saja, bagaimana kalau papa dan Rachel pulang dulu biar Leon yang urus semua ini." ucap Leon.
"Kabari papa kalau gadis itu sudah sadar ya." ucap tuan Bobi.
"Baik pa..." ucap Leon, sekarang hanya tinggal Leon dan asisten pribadinya Bima yang menemaninya hingga suster akhirnya keluar dari ruang tindakan.
"Keluarga pasien." ucap suster itu.
"Saya..." ucap Bima.
" Tuan apa nona ini keluarga anda.?" tanya suster itu.
"Bukan tapi dia tanggung jawab kami." ucap Bima.
"Baiklah...pasien hanya mengalami benturan di palanya dan jaittan di lengannya dirinya baik-baik saja tidak ada luka yang serius." ucap suster itu.
"Baik sus terimakasih, apa sekarang pasien bisa di temui.?" ucap Bima.
Bersambung...
Bima menemui gadis yang telah menyelematkan Rachel tadi sore di sebuah taman. Sementara Leon dengan wajah santainya masuk keruangan kamar Laura di rawat.
"Sore nona..." ucap Bima pada lauara yang baru sadar.
"anda siapa.?" tanya Laura yang lagi bersandar di ranjang pasiennya menyantap keluar dari arah jendela.
"Kenalkan saya Bima, saya mau mengucapakan terimakasih karena anda telah menyelamatkan Rachel." Bima menyerahkan sebuah koper berisi duit pada lauara.
"Rachel.?" tanya Laura bingung siapa Rachel.
" Gadis kecil yang anda tolong." ucap Bima.
" oooh...Bawa saja uang anda, saya hanya menerima ucapan terimakasih saja dari anda sudah cukup, bagaimana keadaan gadis kecil itu.?" tanya Laura yang membuat Leon menatap dirinya.
"Tapi nona bos saya ingin Anda menerima uang ini..." ucap Bima.
"Tuan...saya hanya melakukan itu dengan iklas sebagai sesama manusia, dan apa bila gadis yang saya tolong bukan orang kaya seperti anda apa saya tidak menolongnya.? anda salah saya masih akan menolongnya walau tidak di berikan uang sebanyak ini, bagi saya ucapan terimakasih anda pada saya lebih berharga dari uang yang anda berikan pada saya." ucap Laura.
Saat Bima ingin bicara lagi pada Laura, Leon menahan Bima lalu dirinya pergi meninggalkan Laura. selesai Bima merapikan kopernya yang di berikan pada Laura dirinya pergi meninggalkan Laura sendirian.
"Cari tahu tentang gadis itu." ucap Leon di dalam mobil.
" Baik tuan.." ucap Bima.
"Buat dia menjadi baby sister Rachel." ucap Leon.
Bima takut kalau Laura adalah gadis kayak tidak akan mau mengasuh anak kecil seperti Rachel, Bima baru sadar dirinya belom tahu siapa nama gadis yang telah menolong Rachel. Setelah mengantar Leon pulang diri nya berencana balik lagi kerumah sakit, dan meminta Laura menjadi pengasuh Rachel.
Setiba di rumah...Ayah dari Leon telah menunggu kehadiran Leon.
"Bagaimana.?" ucap tuan Tomi.
"Gadis itu menolak uang yabg aku berikan pah." ucap Leon.
"Papa bukan menyuruh kamu memberikan dia uang, tapi bagus juga cewek itu ternyata tidak matre." ucap tuan Tomi tersenyum Leon yang melihat langsung pergi meninggalkan papa nya yang senyum mencurigakan.
Leon yang sangat lelah sehabis membersihkan tubuhnya iya duduk di sofa sambil baring memainkan ponsel miliknya tiba-tiba. Bima menghubunginya.
"Hallo Bim ada apa.?" ucap Leon yang mengangkat telepon dari Bima.
" Tuan, saya hanya ingin melaporkan tentang nona Laura...Nona Laura adalah putri pasangan dari tuan Putra dan nyonya Luna. Semenjak ibunya menikah dengan tuan Yusuf nona Laura di usir oleh ibu kandungnya karean anak tiri dari ibunya tidak menerima Laura." ucap Bima.
"Aku tidak peduli masalah pribadinya, yang aku suruh suapaya dia mau menjadi pengasuh Rachel." ucap Leon.
"Iya tuan kebetulan nona Laura memang lagi mencari lowongan kerja." ucap Bima.
"Bagus kalau seperti itu tawarkan dirinya bekerja sebagai pengasuh Rachel." ucap Leon lalu mematikan telepon dari Bima sekertaris sekaligus kepercayaannya.
...*****...
Keesokan paginya Rachel sudah menangis tidak jelas, seluruh pelayan sudah berusaha menenangkan Rachel tapi tidak ada yang bisa, Rachel malah makin menjadi menangis, Leon dan tuan Tomi juga sudah membantu membujuk Rachel tapi tidak ada yang bisa.
Bima datang membawa Laura, melihat Laura datang Leon langsung menyerahkan tugas itu pada Laura karena dirinya sudah tidak tahan dengan tangisan Rachel yang tidak tahu apa yang di mau oleh Rachel.
Bersambung....
Leon menyuruh Bima mengantar Laura ke kamar Rachel...Sebenarnya Laura tidak tahu mengapa dirinya di bawa kerumah Leon, apalagi Laura juga belom setuju untuk menerima pekerjaan ini.
"Ini kamar nona Rachel dan anda bekerja disini sebagai pengasuhnya, kamu dengar di kamar itu nona Rachel lagi nangis kamu harus tenangkannya." ucap Bima.
"Tapi tuan..." ucap Laura .
"Gaji kamu dua kali lipat." ucap Bima lalu pergi.
"Aku bukan masalah gaji...aku takut tidak bisa mendiamkan anak kecil." ucap Laura pelan.
Akhirnya Laura mencoba membuka pintu dan masuk kekamar Rachel dilihatnya Rachel yang menangis. dengan ragu dan takut Laura mendekat ke Rachel...
"Hallo... boleh saya duduk." ucap Laura.
Laura langsung menggendong Rachel dan mengajaknya bicara lalu membujuk Rachel.
"Rachel tahu...kalau Rachel menangis seperti ini semua sedih, Tante sedih sekali lihat Rachel menangis." ucap Laura..
Rachel mulai sedikit reda...Lalu diam dan memeluk Laura, sementara Laura menepuk pelan punggu Rachel sambil menyanyi lagu anak-anak. kakek melihatnya sangat senang Laura dapat menenangkan Rachel yang menangis. Rachel emang masih dua tahun dirinya sangat membutuhkan pelukan hangat seorang ibu... Kakek Tomi berharap Laura dapat memberikan yang di butuhkan Rachel.
Ya walau lebih nyaman pelukan ibu kandung tapi kakek harap Rachel bisa mendapatkannya dari Laura. Kakek Tomi tahu Laura gadis yang baik dia tidak seperti gadis lain yang berpenampilan sexy dan selalu mementingkan uang dan gaya hidup yang glamour... Sementara Laura dengan penampilan dan wajahnya yang polos membuat kakek menyukainya.
Laura mengajak Rachel sarapan...Di meja makan sudah ada kakek dan Leon.
"Mari ajak Rachel makan." ucap kakek.
Laura duduk di meja makan saling berhadapan dengan Leon. Papa anak ini ganteng sekali tapi terlihat sombong dan dingin. Batin Laura berbicara saat Leon menatap dirinya Laura menundukan kepalanya.
"Siapa nama kamu.?" tanya kakek.
"Laura tuan, tapi saya biasa di panggil lara jadi tuan bisa panggil saya Rara." ucap Laura.
sekarang Rachel sudah tidak nangis lagi, jadi selesai menyuapin Rachel makan. Laura ingin pamit pulang sebenarnya bukan pulang dirinya ingin mencari pekerjaan di luar sana.
"Tuan...saya sudah selesai, apa boleh saya izin pulang sekarang.?" ucap Laura berdiri. Rachel yang melihat langsung mendekat dan minta gendong pada Laura lalu memeluk Laura.
"Sayang... Saya pulang dulu nanti kalau sempat saya akan mampir kesini untuk bertemu kamu." ucap Laura meyakinkan Rachel.
Kakek atau tuan Tomi juga bingung Napa Rachel nempel sekali pada Laura yang baru dikenalnya. Ya walau ada yang bilang anak kecil akan tahu setiap hari yang membuatnya nyaman dia akan suka, apalagi Laura ya g baru di kenalnya Rachel sudah sangat dekat..
"Tinggallah disini, sepertinya Rachel suka pada kamu, ooh ya kenalkan saya Tomi dan ini putra saya Leon. maukan kamu bekerja disini sebagai pengasuh Rachel." ucap kakek Tomi.
"Tapi tuan saya takut tidak bisa, karena saya belom ada penaglaman mengasuh anak kecil." ucap Laura, yang juga bingung kenapa hanya ada dua pria tampan tidak ada wanita atau anggota keluarga yang lain tinggal disini hanya pelayan, kemana ibu anak ini dan kemana istri tuan Tomi ini. Laura bertanya - tanya di dalam hatinya.
"Baiklah tuan saya setuju." setalah Laura berpikir sejenak akhirnya Laura setuju untuk bekerja menjadi pengasuh Rachel.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!